Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
This study was conducted to know the farmers’ income which derived by
farming rice system in tidal swamps area, and to know efficiency in using input of
productions of rice farming, and to know the contribution of rice production to
fulfill rice requirement in this region. This study was conducted in Bebanir
Bangun village, Sambaliung Sub District, Berau regency.
There were thirty two respondents who were chosen randomly and grouped
them based on their tidal swamps areas larges first. Then, the efficiency in using
the input of productions of rice farming in tidal swamps area was analyzed by
using Cobb Douglas production function.
The study result was shown that the thirty two respondents’ income from
their rice farming for 30.75 hectares per planting period was Rp 181,291,954.00
or the average income was Rp 5,665,373.56 per 0.96 hectare with the rices’
average productions 3.13 ton per 0.96 hectare. The using of urea and KCl
fertilizer, Round Up herbicide and Labor were still inefficient, this was based on
the value of allocation efficiency was higher than one, therefore the using of them
need to be increase. Whereas, the using of seed, SP-36 fertilizer and Decis
insecticide was over value (the value of allocation efficiency less than one) so that
using of them should be decreased. Moreover, the contribution value of tidal
swamps rice in Bebanir Bangun village was still lack to fulfill rice requirement in
Sambaliung Sub district and Berau regency, each of both was only 5.83% and
1.17% repectively. But, the contribution of rice production to fulfill rice
requirement of Bebanir Bangun can reached at 41.39%.
The data indicated that rice farming system in tidal swamps area can be
done more efficiently, the rice production will increase. So the contribution was
given to farmers’ income and able to fulfill rice requirement to be so high.
ABSTRAK
tiga bulan yaitu mulai bulan Februari homogen. Hal ini dimaksudkan agar
sampai dengan April 2007. Lokasi petani yang terpilih sebagai sampel
penelitian ini adalah data primer dan sampel seperti ini dikenal sebagai
sekunder diperlukan untuk menunjang atau subjek kurang dari 100, maka
data primer diperoleh dari studi untuk sampel lebih baik diambil
Tabel 1. Jumlah sampel berdasarkan luas lahan padi sawah di lahan pasang surut
yang diusahakan di Desa Bebanir Bangun.
No. Luas Lahan (ha) Populasi (Ni) Sampel (ni)
1. 0,50 38 8
2. > 0,50-1,00 96 19
3. > 1,00-1,50 16 3
4. > 1,50-2,00 11 2
Jumlah 161 32
Menurut Soekartawi (2003),
Pendapatan (Income) adalah selisih
Metode Analisis Data
antara penerimaan total dengan biaya
Data yang diperoleh disajikan
total. Menurut Rosyidi (2001),
dalam bentuk tabel, kemudian
Penerimaan merupakan hasil kali dari
dianalisis, dibahas dan ditarik
harga jual dari hasil produksi dengan
kesimpulan.
jumlah produksi, sedangkan biaya Fungsi Cobb-Douglas adalah
total (total cost) merupakan suatu fungsi persamaan yang
penjumlahan seluruh biaya yang melibatkan dua atau lebih variabel,
dikeluarkan baik untuk biaya tetap dua variabel yang satu disebut dengan
maupun untuk biaya variabel. variabel dependen yaitu Y dan yang
Keterangan diatas secara lebih singkat lain disebut variabel independen yaitu
akan terlihat sebagai berikut : X. Secara matematik, fungsi Cobb-
I = TR – TC …………………….(1) Douglas dengan 7 variabel bebas
TR = Pq . Q ……
………
………
.. (2) dapat ditulis sebagai berikut :
TC = FC + VC ………………….. (3) Y = aX 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 e U
b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7
Keterangan :
I = Pendapatan (Income) Keterangan :
TR = Penerimaan total (Total Y = Variabel yang dijelaskan
revenue) (Produksi)
Pq = Harga (Price) X = Variabel yang menjelaskan
Q = Jumlah yang diminta (Quantity (Benih, Pupuk Urea, Pupuk
demand) SP-36, Pupuk KCl,
TC = Biaya total (Total cost) Herbisida, Insektisida, Tenaga
FC = Biaya tetap (Fixed cost) Kerja)
VC = Biaya variabel (Variable cost) a, b = Besaran yang akan diduga
U = Kesalahan (Disturbance term)
Soekartawi (2003) menyatakan e = Logaritma natural, e = 2,718
efisiensi penggunaan input (sarana Untuk memudahkan pendugaan
produksi dan tenaga kerja) diperoleh terhadap persamaan, maka persamaan
jika nilai produk marginal (NPM) tersebut diubah menjadi bentuk linier
untuk sarana produksi dan tenaga berganda dengan cara melogaritmakan
kerja sama dengan harga sarana persamaan sebagai berikut, yaitu :
produksi dan tenaga kerja tersebut. log Y = log a + b1 log X1 + b2 log X2 +
Rumus efisiensi tersebut dapat ditulis b3 log X3 + b4 log X4 + b5 log
sebagai berikut : X5 + b6 log X6 + b7 log X7 + U
NPMx = Px
Y* = a* + b1X1* + b2X2* + b3X3* + Dalam perhitungan nilai X, Y,
b4X4* + b5X5* + b6X6* + Px dan Py adalah nilai rata-
b7X7* + U* ratanya, sehingga persamaan
Keterangan : menjadi :
Y* = log Y Y * Py
bi . =1
a* = log a Xi * Pxi
Xi* = log Xi Keterangan :
U* = log U Y* = rata-rata geometrik Y
Pengujian terhadap koefisien regresi Xi* = rata-rata geometrik Xi
dilakukan dengan uji t, nilai F dan Pxi = rata-rata hitung Pxi
2
koefisien determinasi (R ). Py = rata-rata hitung Py
Dalam fungsi produksi cobb- Kondisi diatas mempunyai
douglas, maka besaran pangkat (b1, b2, ketentuan sebagai berikut :
b3, b4, b5, b6, b7) disebut koefisien Y * Py
bi . > 1 : bahwa penggunaan
regresi yang menggambarkan Xi * Pxi
elastisitas produksi. Nilai produk fungsi produksi Xi
belum efisien
marginal (NPM) faktor produksi X sehingga faktor
ditulis sebagai berikut : produksi Xi perlu
ditambah.
b.Y .Py
NPMx = Y * Py
x bi . = 1 : bahwa penggunaan
Xi * Pxi
Keterangan : faktor produksi Xi
b = Elastisitas produksi efisien.
Y * Py
Y = Produksi bi . < 1 : bahwa penggunaan
Xi * Pxi
Py = Harga produksi
fungsi produksi Xi
x = Faktor produksi X tidak efisien
sehingga faktor
Sehingga kondisi efisiensi
produksi Xi perlu
alokatif usahataninya adalah : dikurangi.
b.Y .Py b.Y .Py
= Px atau =1 Menurut Widodo (1991)
x x.Px
Keterangan : besarnya kontribusi padi pasang surut
Tabel 2. Analisa Biaya dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah di Lahan Pasang
Surut di Desa Bebanir Bangun Kecamatan Sambaliung Kabupaten
Berau
Usahatani
Padi Sawah di lahan Pasang Surut
No Uraian Jumlah/MT Rata-rata/
(n=32) 0,96 ha/MT
(n=32)
1. Produksi GKG (kg) 100.250,00 3.132,81
2. Penerimaan (Rp) 325.125.000,00 10.160.156,25
3. Biaya (Rp)
1) Biaya Tetap
(1) Biaya Penyusutan Alat 1.214.047,62 37.938,99
2) Biaya Variabel
(1) Biaya Benih 5.680.000,00 177.500,00
(2) Pupuk 8.235.000,00 374.318,18
(3) Pestisida 20.520.000,00 641.250,00
(4) Tenaga Kerja 100.184.000,00 3.130.750,00
4. Pendapatan (Rp) 181.291.954,00 5.665.373,56
5. Perbandingan Penerimaan dan Biaya 75,49 2,36
(R/C Ratio)
Sumber : Data diolah, 2007
Ditinjau dari biaya total, dapat tenaga keluarga diperhitungkan sama
diperhatikan bahwa 32 responden dengan tenaga luar keluarga.
usahatani padi sawah di lahan pasang Produksi yang dihasilkan
surut membutuhkan biaya yang adalah 100.250 kg dengan luasan
cukup besar yaitu Rp lahan 30,75 ha dengan rata-rata
135.833.046,00/MT dengan rata-rata 3.263,34 kg/ha. Harga jual rata-rata
Rp 4.549.533,74/ha. Biaya tertinggi Rp 3.250,00/kg, sehingga dengan
terdapat pada biaya tenaga kerja. penjualan hasil diperoleh penerimaan
Tenaga kerja yang digunakan adalah sebesar Rp 325.125.000,00 dengan
tenaga keluarga dan tenaga luar rata-rata Rp 10.160.156,25/0,96
keluarga. Dalam analisis biaya ha/MT.
Dengan diketahui jumlah biaya terhadap produksi. Hal ini dapat
dan penerimaan, maka pendapatan dilihat pada nilai tHitung untuk masing-
Rp 181.291.954,00/MT dengan rata- masing variabel tersebut yaitu 0,645;
rata Rp 6.253.851,67/ha. Dari besar 1,412; 1,304; 0,646 lebih kecil dari
pendapatan tersebut dapat dikatakan tTabel = 1,711 pada taraf kepercayaan
bahwa petani responden di lokasi 95%. Sedangkan variabel pupuk
penelitian telah memperoleh Urea, pupuk SP-36 dan tenaga kerja
keuntungan dalam kegiatan berpengaruh nyata terhadap
usahataninya. produksi, dimana tHitung sebesar
R/C Ratio bernilai 2,36. Ini 1,866; 2,361 dan 3,493 lebih besar
menunjukkan bahwa untuk setiap Rp dari tTabel. Hal ini disebabkan pupuk
1.000,00 yang dikeluarkan pada awal Urea digunakan sebagai pupuk utama
kegiatan usahatani akan diperoleh dan sangat mempengaruhi hasil.
penerimaan sebesar Rp 2.360,00 Pupuk Urea mengandung unsur N
pada akhir kegiatan usahatani. (Nitrogen) yang berperan untuk
Efisiensi Penggunaan Sarana merangsang pertumbuhan vegetatif
Produksi dan Tenaga Kerja
(batang dan daun), meningkatkan
Dari hasil perhitungan analisis
jumlah anakan dan meningkatkan
sidik ragam diketahui FHitung sebesar
jumlah bulir dan rumpun. Pupuk SP-
66,232. Nilai FTabel (7,24) pada taraf
36 digunakan sebagai pupuk dasar
kepercayaan 95% sebesar 2,42,
oleh responden, karena pupuk SP-36
sehingga FHitung lebih besar dari FTabel.
mengandung unsur P (Posfor) yang
Dengan demikian Ha diterima dan
memacu pembentukan bunga dan
Ho ditolak, artinya variabel bebas
bulir pada malai, memperbaiki
meliputi benih, pupuk Urea, pupuk
kualitas gabah, memperkuat jerami
SP-36, pupuk KCl, Herbisida Round
sehingga tidak mudah rebah dan
Up, Insektisida Decis dan tenaga
membantu perkembangan akar halus
kerja berpengaruh nyata terhadap
dan akar rambut. Sedangkan tenaga
produksi GKG.
kerja penggunaannya untuk masing-
Variabel benih, pupuk KCl,
masing responden bervariasi sesuai
herbisida Round Up dan insektisida
kemampuan dan tenaga kerja
Decis tidak berpengaruh secara nyata
dibutuhkan dalam setiap tahapan (Y) dijelaskan oleh variabel X
usahatani mulai dari awal kegiatan (benih, pupuk, pestisida dan tenaga
sampai dengan akhir kegiatan kerja) sebesar 95,1% dan sisanya
usahatani. oleh variabel lain yang tidak
Besarnya koefisien determinasi dimasukkan dalam model regresi
(R2) adalah 0,951, dapat diartikan seperti faktor iklim, kesuburan tanah
bahwa variasi indeks produksi GKG dan lain-lain.