Professional Documents
Culture Documents
Botani Tanaman
sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledonae
Genus : Lactuca
khususnya dalam hal bentuk daunnya. Tanaman ini cepat menghasilkan akar
Daun selada bentuknya bulat panjang, daun sering berjumlah banyak dan
biasanya berposisi duduk (sessile), tersusun berbentuk spiral dalam roset padat.
Warna daunnya beragam mulai dari hijau muda hingga hijau tua.
buah berbentuk polong yang berisi biji. Biji selada berbentuk pipih, berukuran
selada telor, selada daun, selada rapuh dan selada batang. Jenis yang banyak
diusahakan didataran rendah adalah selada daun. Selada daun memiliki daun yang
Syarat Tumbuh
Iklim
Suhu sedang adalah hal yang ideal untuk produksi selada berkualitas
tinggi, suhu optimumnya untuk siang hari adalah 200C dan malam hari adalah
100C. Suhu yang lebih tinggi dari 300C biasanya menghambat pertumbuhan.
curah hujan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada daun. Oleh
karena itu, penanaman selada di anjurkan pada akhir musim hujan. Untuk
Tanah
pertumbuhan yang baik akan diperoleh bila ditanam pada tanah liat berpasir yang
cukup mengandung bahan organik, gembur, remah, dan tidak mudah tergenang
air. Selada dapat tumbuh baik dengan pH 6,0-6,8 atau idealnya 6,5. bila pH terlalu
lebih tua lebih toleran. Tanaman Selada peka terhadap cekaman lengas.
dan hewan. Bahan ini adalah sisa yang mengalami penguraian oleh
jasad renik tanah. Bahan organik yang dikandung tanah hanya sedikit kurang
lebih 3-5% dari berat tanah dalam tanah mineral yang mewakili
(Buckman and Brady, 1982). Menurut Novizan (2003), kandungan bahan organik
Bokashi adalah singkatan dari bahan organik kaya akan sumber hidup.
Kata bokashi berasal dari bahasa Jepang yang berarti humus. Bokashi merupakan
dikembangkan oleh Prof. Teruo Higa, dari Jepang pada tahun 1980
(Indriani, 2005).
Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri
atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan atau manusia
antara lain pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos yang berbentuk padat atau
sebagai sumber energi. Zat-zat ini bermanfaat seperti asam amino, asam
nukleat, zat bioaktif dan gula yang dapat mempercepat pertumbuhan dan
Memproduksi asam laktat sebagai hasil penguraian gula dan karbohidrat yang
3. Ragi
(dalam meningkatkan jumlah sel aktif) dari asam-asam amino dan gula yang
dimana menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dikeluarkan
bermanfaat yang menghasilkan asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif
yang berasal dari gas berbahaya dan berfungsi untuk mengikat nitrogen dari
udara. Bakteri asam laktat berfungsi untuk fermentasi bahan organik jadi asam
laktat, percepat perombakan bahan organik, lignin dan cellulose, dan menekan
mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Ragi menghasilkan
zat anti biotik, menghasilkan enzim dan hormon, sekresi ragi menjadi substrat
alkohol ester anti mikroba, menghilangkan bau busuk, mencegah serangga dan
Pembuatan Bokasi
Bahan dasar pupuk organik, baik dalam bentuk kompos maupun pupuk
kandang dapat berasal dari limbah pertanian, seperti jerami, dan sekam padi, kulit
kacang tanah, ampas tebu, batang jagung, dan bahan hijauan lainnya. Sedangkan
perkotaan dan industri makan bahan dasar kompos makin beranekaragam seperti
dari tinja, limbah cair, sampah kota dan pemukiman (Uyeek, 2008).
Pembuatan bokashi terdiri dari : pupuk kandang 15 kg, dedak 0,5 kg,
sekam 10 kg, gula pasir 20 g, EM-4 10 ml dan air secukupnya. Pupuk kandang,
sekam, dan dedak dicampur merata lalu disiram larutan EM-4, gula pasir dan air.
Pencampuran dilakukan secara merata hingga kandungan air 30% - 40%. Bahan
suhu minimal satu hari sekali. Proses pembuatan bokashi selama 4-7 hari
(Indriani, 2005).
berasal dari kandang sapi, ayam, domba, dan kotoran hewan lainnya. Pupuk
menghasilkan gas dan panas sehingga dapat menjadi starter yang baik bagi
tanaman. Kelebihan dalam keawetan pupuk kandang sapi dalam tanah dan dapat
Manfaat Bokasi
didalam tanah terdapat asam amino. Asam amino ini berasal dari protein yang
diuraikan oleh bakteri dalam tanah sehingga menjadi asam amino. Tanaman bisa
bahan kimia yang sulit diserap menjadi bentuk yang mudah diserap tanaman.
memperlancar masuknya hara dan air dari akar ke daun. Zat yang dikeluarkan
daun. Keadaan ini akan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman karena
penyaluran air dan nutrisi ke permukaan daun berjalan lancar (Pranata, 2004).
makro dan mikro yang cepat diserap perakaran tanaman, mencegah timbulnya
4. Fiksasi Nitrogen
tanah
nitrogen, penyerapan hara, penambahan dan daur pupuk dari luar usaha tani
3. Membatasi kehilangan hasil panen akibat aliran panas, udara dan air dengan
(Uyeek, 2008).
Perbandingan unsur karbon dan nitrogen atau C/N ratio rata-rata 10-20. Aplikasi
(Wariyanto, 2002).