You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tolong menolong merupakan kewajiban bagi setiap manusia, dengan tolong menolong kita
akan dapat membantu orang lain dan jika kita perlu bantuan tentunya orangpun akan
menolong kita. Dengan tolong menolong kita akan dapat membina hubungan baik dengan
semua orang. Dengan tolong menolong kita dapat memupuk rasa kasih sayang antar
tetangga, antar teman, antar rekan kerja. Singkat kata tolong menolong adalah sifat hidup
bagi setiap orang.

Dengan menolong orang lain kita akan mendapatkan kepuasan yang amat sangat,
kebahagiaan yang tak terkira, juga ada rasa bahwa kita ini ada dan diperlukan oleh orang
lain. Rasa bahwa kita ini berguna bagi orang lain. Juga dengan mau menolong orang lain,
pasti ada orang yang mau menolong kita, berlaku hukum sebab akibat, jika kita menolong A
belum tentu A yang akan menolong kita, bisa saja B yang menolong kita.

Kita sering heran pada orang yang mampu untuk menolong seseorang tetapi tidak mau
melakukannya, banyak orang kaya yang tidak mau memberi sebagian hartanya untuk orang
miskin, banyak orang pintar yang tidak mau mengajarkan saudaranya yang bodoh, bahkan
sebaliknya banyak orang kaya yang menipu orang miskin, banyak orang pintar membohongi
orang bodoh demi keuntungan pribadinya.

Dengan menolong orang lain sebenarnya kita menolong diri sendiri, itu yang kita yakini
dalam agama kita, jadi janganlah sungkan menolong orang lain. Dengan menolong orang lain
hidup kita akan terasa bermakna, jauh dari kehampaan hidup. Banyak orang yang sekarang
ini merasa hampa, karena sudah dikuasai cara hidup individualistis.

Menolong tidak harus dengan harta, bisa dengan tenaga, pikiran atau ide, bahkan dengan doa
sekalipun. Mari kita tolong menolong.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini agar para pembaca dalam memiliki pengetahuan &
sesamanya serta bermanfaat bagi semua.
C. Metode penulisan
Penulisan mempergunakan metode observasi dan kepustakaan
Cara-cara yang digunakan untuk pembuatan makalah ini adalah :
Studi pustaka:
Dalam metode ini penulis membaca buku dan melalui browsing internet dengan mesin
pencari seperti wikipedia, google dll
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bab I, Pendahuluan:
Berisi latar belakang, tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
2. Bab II Pembahasan
Berisi tentang pengertian tolong menolong, tujuan dan manfaat tolong menolong
3. Bab III
Berisi tentang bentuk-bentuk tolong menolong,
4. Bab IV Penutup
Berisi tentang kesimpulan & saran dari makna tolong menolong beserta
penjelasannya.
5. Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tolong menolong
Gotong Royong

Menurut Mubyarto

Gotong royong adalah kegiatan bersama untuk mencapai tujuan bersama

Tolong Menolong

Menurut Mubyarto :

Tolong-menolong atau bantu membantu menunjukkan pada pencapaian tujuan


perorangan

”Hendaklah kamu tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah saling
membantu dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras dalam hukuman-Nya.”
Melalui ayat ini Allah swt. menyuruh umat manusia untuk saling membantu, tolong
menolong dalam mengerjakan kabaikan/kebajikan dan ketaqwaan. Sebaliknya Allah
melarang kita untuk saling menolong dalam melakukan perbuatan dosa dan pelanggaran.
Sebagai makhluk sosial, manusia tak bisa hidup sendirian. Meski segalanya ia miliki:
harta benda yang berlimpah sehingga setiap apa yang ia mau dengan mudah dapat terpenuhi,
tetapi jika ia hidup sendirian tanpa orang lain yang menemani tentu akan kesepian pula.
Kebahagiaan pun mungkin tak pernah ia rasakan.
Sebagai makhluk social pula manusia membutuhkan orang lain. Tak hanya sebagai teman
dalam kesendirian, tetapi juga partner dalam melakukan sesuatu. Entah itu aktivitas ekonomi,
social, budaya, politik maupun amal perbuatan yang terkait dengan ibadah kepada Tuhan. Di
sinilah tercipta hubungan untuk saling tolong menolong antara manusia satu dengan yang
lainnya.

B. Tujuan & manfaat Tolong menolong


Yang pasti tolong menolong bertujuan untuk membina ukhuwah islamiyah atau
persatuan yang antara lain:
a. Menjalin kerja sama antar sesama manusia dalam menolong saudaranya demi
kebaikan
b. Memperat silahturahmi antar sesame masyarakat
c. Menciptakan komunikasi yang baik anatar masyarakat
d. Menciptakan keharmonisan sesame manusia baik dikingkungan
keluarga,masyarakat &bernegara.
Manfaatnya diantara lain :
a. menimbulkan rasa empati dan peduli
b. Mampu memehami pribadi masyarakat atas segala pertolongannya
c. Memberikan rasa ketenangan & bermanfaat bagi orang lain dalam segi apapun
d. Mampu bersosialisasi dengan baik antar sesamanya.
e. Meringankan beban orang lain.
f. Mendapatkan pahala.

Orang bijak mengatakan, ” Lupakanlah kebaikan-kebaikan kita kepada orang lain.


Namun ingatlah selalu kebaikan-kebaikan orang lain pada diri kita. Lupakan pula kesalahan-
kesalahan orang lain pada diri kita, sebaliknya ingatlah selalu kejelekan-kejelekan yang telah
kita lakukan terhadap orang lain. ”

Fenomena kehidupan dunia saat ini sangat hedonis. Dampaknya, manusia mempunyai
kecenderungan untuk bersifat egoistik. Lebih mementingkan diri sendiri dan mengabaikan
kepentingan orang lain. Banyak contoh nyata egoisme yang ditemui sehari-hari dalam
kehidupan. Bisa jadi, kita telah melakukan praktek-praktek egoisme tersebut secara sadar
ataupun tidak. Harus disadari bahwa egoisme adalah suatu penyimpangan dari jalan yang
diridhoi-Nya.

Untuk mengantisipasi sifat egoistik yang ada pada diri kita diperlukan suatu ikhtiar,
yaitu dengan menumbuhkan empati. Empati merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam
interaksi antar pribadi. Dengan empati, kita bisa saling memahami apa yang dirasakan oleh
orang lain. Sehingga kita tidak akan meraih tujuan yang menyebabkan penderitaan dan
kesengsaraan pada orang lain. Pada dasarnya, empati itu telah tertanam pada diri setiap
manusia. Suatu sunatullah yang telah dilekatkan pada penciptaan manusia oleh Allah SWT.

BAB III
TOLONG MENOLONG

A. Bentuk- bentuk tolong menolong

Bentuk Tolong menolong ada dua macam, yaitu:

1. Tolong menolong dalam bentuk kebendaan yakni dengan mengulurkan bantuan kepada
yang menderita kekurangan, kelaparan dan menderita sakit akibat kekurangan gizi. Akankah
kita tega mendengar dan melihat orang-orang yang kelaparan sementara kita berpesta pora
dengan makanan-makanan yang lezat dan ditempat-tempat yang mewah. Sebagai muslim
yang baik tentu tidak akan tinggal diam melainkan akan menyisihkan sebagian hartanya
untuk menolong sesamanya yang membutuhkannya.

2. Tolong menolong dalam bentuk mengajak berbuat baik dan taqwa. Yaitu dengan
memberikan bimbingan dan tuntunan atau mengajarkan yang baik dengan tulus ikhlas.
Membimbing dan memberi petunjuk kepada masyarakat untuk melakukan kebaikan dan
menolak kejahatan. Menolong dan menasehati orang lain yang terjerumus dalam perilaku
jahat, masih belum mendapat perhatiaan yang sungguh-sungguh dari umat Islam. Padahal
orang-orang yang berbuat jahat itu apabila dibiarkan maka dia akan menjalar dan menular
kemana-mana sehingga dapat menimbulkan rusaknya kehidupan masyarakat. Menghentikan
orang yang berbuat kemungkaran berarti kita menyelamatkannya dari jurang neraka, dan
membiarkannya berarti kita telah menyeretnya keneraka. Maka perbuatan menolong pada
jenis yang kedua ini adalah lebih berat dari yang pertama.

Tolong menolong hendaklah dilakukan dengan penuh keikhlasan karena Allah semata-mata
dalam mencari keridhaan-Nya, dan hendaklah tidak kita lakukan karena mengharapkan
sesuatu dari yang kita tolong. Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa memberi
pertolongan kepada seseorang, kemudian ia diberi hadiah karenanya, lalu ia menerima
hadiah itu, maka ia telah membuka pintu dosa besar selebar-lebarnya.” (HR. Abu
Dawud).

You might also like