You are on page 1of 20

Senam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang
membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk
modern dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai.
Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa
Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus.

Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan pikiran,
biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun di
sekolah.

Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa diajarkan senam, baik oleh orang tua,
maupun oleh pengajar olahraga di sekolah.

Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh, yang menjadi arti penting
bagi kelangsungan hidup manusia.

Senam ada berbagai macam, diantaranya senam lantai, senam hamil, senam aerobik,
senam pramuka, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), dll. Biasanya di sekolah dasar, guru-
guru mengajarkan senam-senam yang mudah dicerna oleh murid, seperti SKJ dan senam
pramuka. Namun ketika beranjak remaja, banyak orang melakukan senam aerobik,
ataupun senam lain termasuk meditasi untuk menenangkan diri.

2.1 Sejarah Senam

Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal
dari kata Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu itu orang-orang
berlatih tanpa memakai pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah suatu tempat yang
dipergunakan untuk mengadakan latihan senam. Pada zaman itu Gymnastik
dilakukan dalam rangka upacara-upacara kepercayaan yaitu guna menyembah dewa
Zeus.

Pada awal permulaaan abad ke-20, senam telah menjadi rencana pendidikan
di sekolah-sekolah Amerika. Hal ini berkat usaha dari Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly
sorgen dan Thomas D.Wood.
Frederik Jahn adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan latihan-
latihan gimnastik dengan pertunjukan-pertunjukan patriotik. Dia juga menemukan
beberapa perelatan senam, diantaranya adalah palang horizontal, palang sejajar,
kuda-kuda melintang, dan bak lompat.

Senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda.


Pada waktu itu namanya “Gymnastiek”, zaman jepang dinamakan “Taiso”.
Pemakaian istilah “senam” sendiri kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata
olahraga sebagai pengganti kata sport.

2.2 Pengertian Senam

Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga
tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan
cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek
tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi
terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen
kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan,
agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang
selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.

Untuk mengetahui pengertian senam, kita harus mengetahui cirri-ciri senam


antara lain:

1. Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja


2. Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu
(meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh,
menambah ketrampilan, meningkatkan keindahan gerak, meningkatkan kesehatan
tubuh)
3. Gerakannya harus selalu tesusun dan sistematis
Berdasarkan cirri-ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan
diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk
dan mengembangkan pribadi secara harmonis.

Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-
nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat
Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai,
kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-
gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda lompat,
balok keseimbangan, dan palang bertingkat.

Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang
wasit kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian
pada setiap nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih
dahulu) dan satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah
rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai terendah
dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi menjadi juara
ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.

Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6


(enam) anggota regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut
dalam pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari
rangkaian bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian
bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.

Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum


adalah : 10,000. Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada
pelaksanaan yang salah, penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari
alat atau melampaui batas waktu. Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan
penampilan estetikanya. Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan. Peraturan
penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai faktor kesulitan
yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya terdiri atas sikap-
sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakan-gerakan
berirama y agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan
yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.

2.3 Macam-macam Senam

2.3.1 Senam Lantai

Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga
yang menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan
pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat,
meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk
mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau
belakang. Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu
melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila
pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk
meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan,
dan keseimbangan.

Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi


matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam. Rangkaian gerakan senam harus
dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan akrobatik, serta
mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam pria
tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu 90
detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat
dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus
dikerjakan setinggi bahu.

Macam-macam bentuk gerakan senam lantai antara lain:

1. Guling ke depan
2. Guling ke belakang
3. Lompat harimau
4. Keseimbangan kepala
5. Keseimbangan tangan
6. Handspring
7. Back handspring
8. Meroda
9. Stut
10. Round off
11. Kep
12. Neck kip
13. Head kip
14. Kayang
15. Sikap lilin
16. Sikap kayang
17. Salto
18. dll

2.3.2 Senam Artistik

Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta


olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik
merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu
dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya.
Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI
(Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-
Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga
senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti :
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah
kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat
ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam
Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah
mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam
Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil
pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami
kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa
harapan yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh karena suasana
politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC
harus dikembalikan ke negaranya.

Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim
seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah
khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak
yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama
kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan
kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.

Peralatan Senam Artistik

Ukuran alat

1. Untuk putra ada 6 alat

- floor exercise (lantai) : ukuran 12×12 m

- pommel horse (kuda-kuda pelana) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.10 m

- parallelbar (palang sejajar) : panjang 3.50 m, jarak 0.48 s/d 0.52 m, tinggi
1.75 m

- rings (gelang-gelang) : tinggi 2.55 m dan jarak 0.50 m

- horse vault (kuda-kuda lompat) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.35 m

- horizontal bar (palang tunggal) : panjang 2.40 m dan tinggi 2.55 m

2. Untuk putrid ada 4 alat

- horse vault (kuda-kuda lompat) : panjang 1.60 dan tinggi 1.20 m

- univen bars (palang bertingkat) : panjang 2.40 m, tinggi palang bawah


1.50 m, tinggi palang atas 2.30 m
- balance beam (balok keseimbangan) : panjang 5.00 m dan tinggi 1.20 m

- floor exercise (lantai) : ukuran 12×12 m

Peraturan Umum Senam Artistik

1. Kejuaraan Beregu (kompetisi I)

1. Setiap regu terdiri dari 6 pesenam putra/putri


2. Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putra 6 alat, putrid 4 alat
3. Juara beregu (kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak dari jumlah
5 pesenam terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian
pilihan.

Nilai maksimum untuk putra adalah: 12 nomor pertandingan x 50 = 600


(wajib dan pilihan), 60 nomor pertandingan x 50 = 300 (pilihan)

Nilai maksimum untuk putri adalah: 8 nomor pertandingan x 50 = 400


(wajib dan pilihan), 4 nomor pertandingan x 50 = 200 (pilihan)

1. Kejuaraan perorangan serba bias (kompetisi II)

1. Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari
jumlah peserta
2. Dibatasi 3 pesenam dari tiap Negara/daerah
3. Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat
4. Juara perorangan serba bisa (kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai
terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan), ditambah
dengan nilai kompetisi II pada seluruh alat

Nilai maksimum untuk putra = 120

Nilai maksimum untuk putri = 80

1. Kejuaraan perorangan per alat (kompetisi III)


1. Peserta finalis diambil dari 8 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat
tersebut
2. Dibatasi 2 pesenam dari tiap Negara/daerah dan hanya 3 alat yang boleh diikuti
oleh seorang pesenam
3. Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat
4. Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai
terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah
dengan nilai kompetisi III pada masing-masing alat

Nilai maksimum putri =20

2.3.3 Senam Aerobik

Aerobik adalah suatu cara latihan untuk memperoleh oksigen sebanyak-


banyaknya. Senam Aerobik adalah olahraga untuk peningkatan kesegaran
jasmani bukan olahraga prestasi, akan tetapi olahraga preventif yang dapat
dilakukan secara masal.

Pembagian senam Aerobik menurut cara melakukan dan musik


pengiring, yaitu:

1. High impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan keras)


2. Low impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan ringan)
3. Discorobic (kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik aliran keras dan ringan
disko)
4. Rockrobic (kombinasi gerakan-gerakan aerobik dan ringan serta gerakan-gerakan
rock n’roll)
5. Aerobic sport (kombinasi gerakan-gerakan keras dan ringan serta gerakan-
gerakan kalestetik/kelentukan)

Tahap-tahap melakukan senam aerobik adalah sebagai berikut:

1. Pemanasan selama 10 menit


2. Latihan inti selama 15 – 20 menit
3. Pendinginan/pelemasan selama 5 menit

Manfaat dan Tujuan Senam Asma

Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena keberhasilan
pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun juga
faktor gizi dan olah raga. Bagi penderita asma, olah raga diperlukan untuk memperkuat
otot-otot pernapasan.
Senam asma bertujuan untuk:
Melatih cara bernafas yang benar.
Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.
Melatih ekspektorasi yang efektif.
Meningkatkan sirkulasi.
Mempercepat asma yang terkontrol.
Mempertahankan asma yang terkontrol.
Kualitas hidup lebih baik.
Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka yang
akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak
dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau
kurang tidur dan baru sembuh.
Rangkaian dan Frekwensi Senam Asma
Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat otot-otot pernafasan
agar penderita asma lebih mudah melakukan pernafasan dan ekspektorasi.
Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap kali senam ± 30
menit. Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu.
Senam asma tidak berbeda dengan senam pada umumnya. Berikut rangkaian senam
Asma:
1. Pemanasan
Dimulai dengan pemanasan
2. latihan Inti
Latihan inti A:Bertujuan untuk melatih cara bernafas yang efektif bagi penderita asma.
Dengan cara menarik nafas dan mengeluarkan nafas. Proses pengeluaran nafas lebih lama
2 hitungan.Latihan inti B:Bertujuan untuk melepaskan otot-otot pernafasan. Dengan
irama yang ritmis, otot-otot akan menjadi santai, sehingga mempermudah pernafasan dan
ekspektorasi.
3. Aerobik
Aerobik dilakukan supaya tubuh dapat menghasilkan pembakaran O2 tinggi untuk
meningkatkan hembusan napas. Dan disesuaikan dengan kondisi dan usia peserta senam
asma
4. Pendinginan
Diakhiri pendinginan. alam pendinginan, dilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-
otot kembali seperti keadaan semula yaitu dengan menggerakkan tangan sambil menarik
napas pelan-pelan.
Manfaat dan Tujuan Senam Asma
Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena keberhasilan
pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun juga
faktor gizi dan olah raga. Bagi penderita asma, olah raga diperlukan untuk memperkuat
otot-otot pernapasan.
Senam asma bertujuan untuk:
Melatih cara bernafas yang benar.
Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.
Melatih ekspektorasi yang efektif.
Meningkatkan sirkulasi.
Mempercepat asma yang terkontrol.
Mempertahankan asma yang terkontrol.
Kualitas hidup lebih baik.
Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka yang
akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak
dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau
kurang tidur dan baru sembuh.
Rangkaian dan Frekwensi Senam Asma
Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat otot-otot pernafasan
agar penderita asma lebih mudah melakukan pernafasan dan ekspektorasi.
Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap kali senam ± 30
menit. Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu.
Senam asma tidak berbeda dengan senam pada umumnya. Berikut rangkaian senam
Asma:
1. Pemanasan
Dimulai dengan pemanasan
2. latihan Inti
Latihan inti A:Bertujuan untuk melatih cara bernafas yang efektif bagi penderita asma.
Dengan cara menarik nafas dan mengeluarkan nafas. Proses pengeluaran nafas lebih lama
2 hitungan.Latihan inti B:Bertujuan untuk melepaskan otot-otot pernafasan. Dengan
irama yang ritmis, otot-otot akan menjadi santai, sehingga mempermudah pernafasan dan
ekspektorasi.
3. Aerobik
Aerobik dilakukan supaya tubuh dapat menghasilkan pembakaran O2 tinggi untuk
meningkatkan hembusan napas. Dan disesuaikan dengan kondisi dan usia peserta senam
asma
4. Pendinginan
Diakhiri pendinginan. alam pendinginan, dilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-
otot kembali seperti keadaan semula yaitu dengan menggerakkan tangan sambil menarik
napas pelan-pelan.

Manfaat dan Tujuan Senam Asma


Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena keberhasilan
pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun juga
faktor gizi dan olah raga. Bagi penderita asma, olah raga diperlukan untuk memperkuat
otot-otot pernapasan.
Senam asma bertujuan untuk:
Melatih cara bernafas yang benar.
Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.
Melatih ekspektorasi yang efektif.
Meningkatkan sirkulasi.
Mempercepat asma yang terkontrol.
Mempertahankan asma yang terkontrol.
Kualitas hidup lebih baik.
Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka yang
akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak
dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau
kurang tidur dan baru sembuh.
Rangkaian dan Frekwensi Senam Asma
Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat otot-otot pernafasan
agar penderita asma lebih mudah melakukan pernafasan dan ekspektorasi.
Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap kali senam ± 30
menit. Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu.
Senam asma tidak berbeda dengan senam pada umumnya. Berikut rangkaian senam
Asma:
1. Pemanasan
Dimulai dengan pemanasan
2. latihan Inti
Latihan inti A:Bertujuan untuk melatih cara bernafas yang efektif bagi penderita asma.
Dengan cara menarik nafas dan mengeluarkan nafas. Proses pengeluaran nafas lebih lama
2 hitungan.Latihan inti B:Bertujuan untuk melepaskan otot-otot pernafasan. Dengan
irama yang ritmis, otot-otot akan menjadi santai, sehingga mempermudah pernafasan dan
ekspektorasi.
3. Aerobik
Aerobik dilakukan supaya tubuh dapat menghasilkan pembakaran O2 tinggi untuk
meningkatkan hembusan napas. Dan disesuaikan dengan kondisi dan usia peserta senam
asma
4. Pendinginan
Diakhiri pendinginan. alam pendinginan, dilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-
otot kembali seperti keadaan semula yaitu dengan menggerakkan tangan sambil menarik
napas pelan-pelan.

Hindari Asma Dengan Cara tepat


Pada penderita asma, latihan pernapasan selain ditujukan untuk memperbaiki fungsi alat
pernapasan, juga bertujuan melatih penderita untuk mengatur pernapasan jika terasa akan
datang serangan, ataupun sewaktu serangan asama.Dibawah ini adalah beberapa latihan
untuk penderita asma :Pertama, gimnastik respirasi atau senam pernapasan. Tujuan untuk
memperbaiki kelenturan (fleksibilitas) rongga dada, sehingga dapat mengembang-
mengempis secara optimal, memperbaiki kelenturan dan kekuatan diafragma (sekat
rongga badan) sehingga pernapasan perut dan diafragma optimal. Meregangkan otot-otot
pernapasan. Selain memperbaiki kelenturan rongga dada juga menghilangkan kondisi
yang selalu menegang (memendek dan kaku) otot-otot tersebut, sehingga memudahkan
pernapasan yang benar dan memperbaiki postur rubuh.Kedua, program terapi latihan atau
fisioterapi yang umum. Latihan pernapasan (Breathing Exercise) berbeda dengan
gimnastik respirasi, meskipun didalamnya terdapat latihan-latihan yang bertujuan
memperbaiki kelenturan rongga dada serta diafragma. Tujuan utamanya pada penderita
asma adalah untuk melakukan pernapasan yang benar (efisien).Latihan pernapasan utama
bagi penderita asama adalah latihan nafas perut atau diafragma. Kekhususan di dalam
latihan wyakni waktu mengeluarkan nafas dikerjakan secara aktif. Sedangkan sewaktu
menarik napas, lebih banyak secara pasif. Mengeluarkan nafas melalui mulut yang
mencucu seperti sewaktu meniup lilin atau bersiul, pelan-pelan, dengan mengkempiskan
dinding perut. Sewaktu inspirasi, dinding perut relaks (pasif) dan udara masuk ke paru-
paru melalui hidung.Latihan relaksasi pada penderita asma bertujuan mencapai kondisi
relaks baik sewaktu ada serangan maupun diluar serangan. Yang ingin dicapai, penderita
secara spontan dapat relaksasi, baik pada otot-otot pernapasannya maupun mentalnya,
pada saat serangan terasa akan datang atau sedang dalam serangan.Latihan memperbaiki
postur tubuh, pada penderita asma berat yang kronis, postur tubuh menjadi agak bungkuk
dengan kedua bahu agak terangkat, nampak otot-otot pernapasan menonjol, memendek
dan kaku. Terdapat saling keterkaitan antara postur tubuh otot-otot tubuh yang membesar
dan kaku, serta pernapasan yang paradoksal. Gymnastik-Respirasi untuk penderita asma,
biasanya telah memasukkan unsur perbaikan postur tubuh ini di dalamnya.Pada penderita
asma, latihan pernapasan selain ditujukan untuk memperbaiki fungsi alat pernapasan,
juga bertujuan melatih penderita untuk mengatur pernapasan jika terasa akan datang
serangan, ataupun sewaktu serangan asama.Dibawah ini adalah beberapa latihan untuk
penderita asma :Pertama, gimnastik respirasi atau senam pernapasan. Tujuan untuk
memperbaiki kelenturan (fleksibilitas) rongga dada, sehingga dapat mengembang-
mengempis secara optimal, memperbaiki kelenturan dan kekuatan diafragma (sekat
rongga badan) sehingga pernapasan perut dan diafragma optimal. Meregangkan otot-otot
pernapasan. Selain memperbaiki kelenturan rongga dada juga menghilangkan kondisi
yang selalu menegang (memendek dan kaku) otot-otot tersebut, sehingga memudahkan
pernapasan yang benar dan memperbaiki postur rubuh.Kedua, program terapi latihan atau
fisioterapi yang umum. Latihan pernapasan (Breathing Exercise) berbeda dengan
gimnastik respirasi, meskipun didalamnya terdapat latihan-latihan yang bertujuan
memperbaiki kelenturan rongga dada serta diafragma. Tujuan utamanya pada penderita
asma adalah untuk melakukan pernapasan yang benar (efisien).Latihan pernapasan utama
bagi penderita asama adalah latihan nafas perut atau diafragma. Kekhususan di dalam
latihan wyakni waktu mengeluarkan nafas dikerjakan secara aktif. Sedangkan sewaktu
menarik napas, lebih banyak secara pasif. Mengeluarkan nafas melalui mulut yang
mencucu seperti sewaktu meniup lilin atau bersiul, pelan-pelan, dengan mengkempiskan
dinding perut. Sewaktu inspirasi, dinding perut relaks (pasif) dan udara masuk ke paru-
paru melalui hidung.Latihan relaksasi pada penderita asma bertujuan mencapai kondisi
relaks baik sewaktu ada serangan maupun diluar serangan. Yang ingin dicapai, penderita
secara spontan dapat relaksasi, baik pada otot-otot pernapasannya maupun mentalnya,
pada saat serangan terasa akan datang atau sedang dalam serangan.Latihan memperbaiki
postur tubuh, pada penderita asma berat yang kronis, postur tubuh menjadi agak bungkuk
dengan kedua bahu agak terangkat, nampak otot-otot pernapasan menonjol, memendek
dan kaku. Terdapat saling keterkaitan antara postur tubuh otot-otot tubuh yang membesar
dan kaku, serta pernapasan yang paradoksal. Gymnastik-Respirasi untuk penderita asma,
biasanya telah memasukkan unsur perbaikan postur tubuh ini di dalamnya.

Manfaat dan Tujuan Senam Asma

Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena keberhasilan
pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun juga
faktor gizi dan olah raga. Bagi penderita asma, olah raga diperlukan untuk memperkuat
otot-otot pernapasan.
Senam asma bertujuan untuk:
Melatih cara bernafas yang benar.
Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.
Melatih ekspektorasi yang efektif.
Meningkatkan sirkulasi.
Mempercepat asma yang terkontrol.
Mempertahankan asma yang terkontrol.
Kualitas hidup lebih baik.
Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka yang
akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak
dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau
kurang tidur dan baru sembuh.
Rangkaian dan Frekwensi Senam Asma
Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat otot-otot pernafasan
agar penderita asma lebih mudah melakukan pernafasan dan ekspektorasi.
Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap kali senam ± 30
menit. Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu.
Senam asma tidak berbeda dengan senam pada umumnya. Berikut rangkaian senam
Asma:
1. Pemanasan
Dimulai dengan pemanasan
2. latihan Inti
Latihan inti A:Bertujuan untuk melatih cara bernafas yang efektif bagi penderita asma.
Dengan cara menarik nafas dan mengeluarkan nafas. Proses pengeluaran nafas lebih lama
2 hitungan.Latihan inti B:Bertujuan untuk melepaskan otot-otot pernafasan. Dengan
irama yang ritmis, otot-otot akan menjadi santai, sehingga mempermudah pernafasan dan
ekspektorasi.
3. Aerobik
Aerobik dilakukan supaya tubuh dapat menghasilkan pembakaran O2 tinggi untuk
meningkatkan hembusan napas. Dan disesuaikan dengan kondisi dan usia peserta senam
asma
4. Pendinginan
Diakhiri pendinginan. alam pendinginan, dilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-
otot kembali seperti keadaan semula yaitu dengan menggerakkan tangan sambil menarik
napas pelan-pelan.
Manfaat dan Tujuan Senam Asma
Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena keberhasilan
pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun juga
faktor gizi dan olah raga. Bagi penderita asma, olah raga diperlukan untuk memperkuat
otot-otot pernapasan.
Senam asma bertujuan untuk:
Melatih cara bernafas yang benar.
Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.
Melatih ekspektorasi yang efektif.
Meningkatkan sirkulasi.
Mempercepat asma yang terkontrol.
Mempertahankan asma yang terkontrol.
Kualitas hidup lebih baik.
Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka yang
akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak
dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau
kurang tidur dan baru sembuh.
Rangkaian dan Frekwensi Senam Asma
Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat otot-otot pernafasan
agar penderita asma lebih mudah melakukan pernafasan dan ekspektorasi.
Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap kali senam ± 30
menit. Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu.
Senam asma tidak berbeda dengan senam pada umumnya. Berikut rangkaian senam
Asma:
1. Pemanasan
Dimulai dengan pemanasan
2. latihan Inti
Latihan inti A:Bertujuan untuk melatih cara bernafas yang efektif bagi penderita asma.
Dengan cara menarik nafas dan mengeluarkan nafas. Proses pengeluaran nafas lebih lama
2 hitungan.Latihan inti B:Bertujuan untuk melepaskan otot-otot pernafasan. Dengan
irama yang ritmis, otot-otot akan menjadi santai, sehingga mempermudah pernafasan dan
ekspektorasi.
3. Aerobik
Aerobik dilakukan supaya tubuh dapat menghasilkan pembakaran O2 tinggi untuk
meningkatkan hembusan napas. Dan disesuaikan dengan kondisi dan usia peserta senam
asma
4. Pendinginan
Diakhiri pendinginan. alam pendinginan, dilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-
otot kembali seperti keadaan semula yaitu dengan menggerakkan tangan sambil menarik
napas pelan-pelan.

Manfaat dan Tujuan Senam Asma


Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena keberhasilan
pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun juga
faktor gizi dan olah raga. Bagi penderita asma, olah raga diperlukan untuk memperkuat
otot-otot pernapasan.
Senam asma bertujuan untuk:
Melatih cara bernafas yang benar.
Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.
Melatih ekspektorasi yang efektif.
Meningkatkan sirkulasi.
Mempercepat asma yang terkontrol.
Mempertahankan asma yang terkontrol.
Kualitas hidup lebih baik.
Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka yang
akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak
dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau
kurang tidur dan baru sembuh.
Rangkaian dan Frekwensi Senam Asma
Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat otot-otot pernafasan
agar penderita asma lebih mudah melakukan pernafasan dan ekspektorasi.
Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap kali senam ± 30
menit. Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu.
Senam asma tidak berbeda dengan senam pada umumnya. Berikut rangkaian senam
Asma:
1. Pemanasan
Dimulai dengan pemanasan
2. latihan Inti
Latihan inti A:Bertujuan untuk melatih cara bernafas yang efektif bagi penderita asma.
Dengan cara menarik nafas dan mengeluarkan nafas. Proses pengeluaran nafas lebih lama
2 hitungan.Latihan inti B:Bertujuan untuk melepaskan otot-otot pernafasan. Dengan
irama yang ritmis, otot-otot akan menjadi santai, sehingga mempermudah pernafasan dan
ekspektorasi.
3. Aerobik
Aerobik dilakukan supaya tubuh dapat menghasilkan pembakaran O2 tinggi untuk
meningkatkan hembusan napas. Dan disesuaikan dengan kondisi dan usia peserta senam
asma
4. Pendinginan
Diakhiri pendinginan. alam pendinginan, dilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-
otot kembali seperti keadaan semula yaitu dengan menggerakkan tangan sambil menarik
napas pelan-pelan.

Hindari Asma Dengan Cara tepat


Pada penderita asma, latihan pernapasan selain ditujukan untuk memperbaiki fungsi alat
pernapasan, juga bertujuan melatih penderita untuk mengatur pernapasan jika terasa akan
datang serangan, ataupun sewaktu serangan asama.Dibawah ini adalah beberapa latihan
untuk penderita asma :Pertama, gimnastik respirasi atau senam pernapasan. Tujuan untuk
memperbaiki kelenturan (fleksibilitas) rongga dada, sehingga dapat mengembang-
mengempis secara optimal, memperbaiki kelenturan dan kekuatan diafragma (sekat
rongga badan) sehingga pernapasan perut dan diafragma optimal. Meregangkan otot-otot
pernapasan. Selain memperbaiki kelenturan rongga dada juga menghilangkan kondisi
yang selalu menegang (memendek dan kaku) otot-otot tersebut, sehingga memudahkan
pernapasan yang benar dan memperbaiki postur rubuh.Kedua, program terapi latihan atau
fisioterapi yang umum. Latihan pernapasan (Breathing Exercise) berbeda dengan
gimnastik respirasi, meskipun didalamnya terdapat latihan-latihan yang bertujuan
memperbaiki kelenturan rongga dada serta diafragma. Tujuan utamanya pada penderita
asma adalah untuk melakukan pernapasan yang benar (efisien).Latihan pernapasan utama
bagi penderita asama adalah latihan nafas perut atau diafragma. Kekhususan di dalam
latihan wyakni waktu mengeluarkan nafas dikerjakan secara aktif. Sedangkan sewaktu
menarik napas, lebih banyak secara pasif. Mengeluarkan nafas melalui mulut yang
mencucu seperti sewaktu meniup lilin atau bersiul, pelan-pelan, dengan mengkempiskan
dinding perut. Sewaktu inspirasi, dinding perut relaks (pasif) dan udara masuk ke paru-
paru melalui hidung.Latihan relaksasi pada penderita asma bertujuan mencapai kondisi
relaks baik sewaktu ada serangan maupun diluar serangan. Yang ingin dicapai, penderita
secara spontan dapat relaksasi, baik pada otot-otot pernapasannya maupun mentalnya,
pada saat serangan terasa akan datang atau sedang dalam serangan.Latihan memperbaiki
postur tubuh, pada penderita asma berat yang kronis, postur tubuh menjadi agak bungkuk
dengan kedua bahu agak terangkat, nampak otot-otot pernapasan menonjol, memendek
dan kaku. Terdapat saling keterkaitan antara postur tubuh otot-otot tubuh yang membesar
dan kaku, serta pernapasan yang paradoksal. Gymnastik-Respirasi untuk penderita asma,
biasanya telah memasukkan unsur perbaikan postur tubuh ini di dalamnya.Pada penderita
asma, latihan pernapasan selain ditujukan untuk memperbaiki fungsi alat pernapasan,
juga bertujuan melatih penderita untuk mengatur pernapasan jika terasa akan datang
serangan, ataupun sewaktu serangan asama.Dibawah ini adalah beberapa latihan untuk
penderita asma :Pertama, gimnastik respirasi atau senam pernapasan. Tujuan untuk
memperbaiki kelenturan (fleksibilitas) rongga dada, sehingga dapat mengembang-
mengempis secara optimal, memperbaiki kelenturan dan kekuatan diafragma (sekat
rongga badan) sehingga pernapasan perut dan diafragma optimal. Meregangkan otot-otot
pernapasan. Selain memperbaiki kelenturan rongga dada juga menghilangkan kondisi
yang selalu menegang (memendek dan kaku) otot-otot tersebut, sehingga memudahkan
pernapasan yang benar dan memperbaiki postur rubuh.Kedua, program terapi latihan atau
fisioterapi yang umum. Latihan pernapasan (Breathing Exercise) berbeda dengan
gimnastik respirasi, meskipun didalamnya terdapat latihan-latihan yang bertujuan
memperbaiki kelenturan rongga dada serta diafragma. Tujuan utamanya pada penderita
asma adalah untuk melakukan pernapasan yang benar (efisien).Latihan pernapasan utama
bagi penderita asama adalah latihan nafas perut atau diafragma. Kekhususan di dalam
latihan wyakni waktu mengeluarkan nafas dikerjakan secara aktif. Sedangkan sewaktu
menarik napas, lebih banyak secara pasif. Mengeluarkan nafas melalui mulut yang
mencucu seperti sewaktu meniup lilin atau bersiul, pelan-pelan, dengan mengkempiskan
dinding perut. Sewaktu inspirasi, dinding perut relaks (pasif) dan udara masuk ke paru-
paru melalui hidung.Latihan relaksasi pada penderita asma bertujuan mencapai kondisi
relaks baik sewaktu ada serangan maupun diluar serangan. Yang ingin dicapai, penderita
secara spontan dapat relaksasi, baik pada otot-otot pernapasannya maupun mentalnya,
pada saat serangan terasa akan datang atau sedang dalam serangan.Latihan memperbaiki
postur tubuh, pada penderita asma berat yang kronis, postur tubuh menjadi agak bungkuk
dengan kedua bahu agak terangkat, nampak otot-otot pernapasan menonjol, memendek
dan kaku. Terdapat saling keterkaitan antara postur tubuh otot-otot tubuh yang membesar
dan kaku, serta pernapasan yang paradoksal. Gymnastik-Respirasi untuk penderita asma,
biasanya telah memasukkan unsur perbaikan postur tubuh ini di dalamnya.

Pengertian Tujuan Senam - Artikel Kesehatan


Artikel mengenai pengertian tujuan senam di fkunhas.com 0. Contoh makalah
pengertian tujuan senam dalam Kumpulan Artikel Kesehatan dan Kedokteran ...
fkunhas.com
fkunhas.com/l/pengertian+tujuan+senam.html
dicuplik dari Google - 2/2011
Tujuan Senam - Artikel Kesehatan
Artikel mengenai tujuan senam di fkunhas.com 0. Contoh makalah tujuan senam
dalam Kumpulan Artikel Kesehatan dan Kedokteran fkunhas.com.
fkunhas.com
fkunhas.com/l/tujuan+senam.html
dicuplik dari Google - 2/2011
Tujuan Senam Aerobic - Artikel Kesehatan
Artikel mengenai tujuan senam aerobic di fkunhas.com 0. Contoh makalah tujuan
senam aerobic dalam Kumpulan Artikel Kesehatan dan Kedokteran fkunhas.com.
fkunhas.com
fkunhas.com/l/tujuan+senam+aerobic.html
dicuplik dari Google - 2/2011
Tujuan Senam Aerobik - Artikel Kesehatan
Artikel mengenai tujuan senam aerobik di fkunhas.com 0. Contoh makalah tujuan
senam aerobik dalam Kumpulan Artikel Kesehatan dan Kedokteran fkunhas.com.
fkunhas.com
fkunhas.com/l/tujuan+senam+aerobik.html
dicuplik dari Google - 2/2011
Tujuan Senam Secara Umum - Artikel Kesehatan
Artikel mengenai tujuan senam secara umum di fkunhas.com 0. Contoh makalah tujuan
senam secara umum dalam Kumpulan Artikel Kesehatan dan Kedokteran ...
fkunhas.com
fkunhas.com/l/tujuan+senam+secara+umum.html
dicuplik dari Google - 2/2011
Tujuan Senam Olahraga - Artikel Kesehatan
Artikel mengenai tujuan senam olahraga di fkunhas.com 0. Contoh makalah tujuan
senam olahraga dalam Kumpulan Artikel Kesehatan dan Kedokteran fkunhas.com.
fkunhas.com
fkunhas.com/l/tujuan+senam+olahraga.html
dicuplik dari Google - 2/2011
Tujuan Senam Lantai - Artikel Kesehatan
Artikel mengenai tujuan senam lantai di fkunhas.com 0. Contoh makalah tujuan senam
lantai dalam Kumpulan Artikel Kesehatan dan Kedokteran fkunhas.com.
fkunhas.com
fkunhas.com/l/tujuan+senam+lantai.html
dicuplik dari Google - 2/2011
Tujuan Senam Lantai Kayang - Artikel Kesehatan
Artikel mengenai tujuan senam lantai kayang di fkunhas.com 0. Contoh makalah tujuan
senam lantai kayang dalam Kumpulan Artikel Kesehatan dan Kedokteran ...
fkunhas.com
fkunhas.com/l/tujuan+senam+lantai+kayang.html
dicuplik dari Google - 2/2011
1
2
3
4
5
6
7
8

Artikel Kesehatan Lainnya

Patofisiologi Gangguan Metabolisme Bawaan


Bayi yang lahir dengan gangguan metabolisme bawaan mengalami kekurangan enzim
yang esensial dalam reaksi biokimia tubule atau defisiensi jumlah enzim tersebut. Semua
makanan yang diingesti dipecah menjadi lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan
mineral yang kemudian dimetabolisme oleh enzim.

Uji skrining kanker payudara


Skrining kanker payudara mungkin hanya meningkatkan deteksi kanker-kanker yang
lebih indolen, yang mungkin tidak akan pernah tampak secara klinis. Apabila
dimasukkan ke dalam kanker yang memiliki kaitan klinis, kanker-kanker tersebut
tampaknya meningkalkan persentase kasus dini dan harapan hidup secara keseluruhan.

Konsep pelayanan antenatal menurut Ela Joy


Lehrman
Lehrman mengemukakan 8 konsep yang penting dalam pelayanan antenatal, yaitu:
1. Asuhan yang berkesinambungan
2. Keluarga sebagai pusat asuhan
3. Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan
4. Tidak ada intervensi dalam asuhan
5. Fleksibitas dalam asuhan
6. Keterlibatan dalam asuhan
7. Advokasi dari klien
8. Waktu

Penyakit Jantung Koroner (PJK): Sebab,


Mekanisme dan Gejala
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah suatu kelainan disebabkan oleh penyempitan atau
penghambatan pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung. Bilamana
penyempitan ini menjadi parah maka dapat terjadi serangan jantung. Adapun
penyempitan pembuluh arteri ke otak dapat menimbulkan stroke. Otot jantung diberi
oksigen dan nutrisi yang diangkut oleh darah melalui arteri-arteri koroner utama yang
bercabang menjadi sebuah jaringan pembuluh lebih kecil yang efisien. Sedangkan arteri
ke otak yang mengangkut substansi yang sama.

Penyakit Gout dan Artritis Gout


Arti/istilah Gout berasal dari kata gutta, berarti tetesan. Dahulu kala gout dianggap akibat
adanya tetesan jahat yang masuk ke dalam sendi.

Endapan kristal MSU di jaringan bisa menimbulkan berbagai macam penyakit seperti:
• Peradangan sendi akut.
• Peradangan sendi kronik berulang (disebut arthritis gout).
• Timbulnya tofi, akibat akumulasi kristal MSU di persen-dian, tulang rawan, atau
jaringan lunak.
• Terganggunya fungsi ginjal (nefropati gout).
• Terbentuknya batu asam urat di ginjal.

Artikel PDF Terkait Situs Lainnya


Powered by

Senam Hamil « Referensi Kesehatan

senam hamil referensi kesehatan Mochtar (1998) membatasi tujuan senam hamil menjadi
tujuan secara umum dan khusus, tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut : Tujuan
umum senam hamil adalah melalui latihan ...

Sumber: http://creasoft.wordpress.com/2008/09/26/senam-hamil-2/

senam lantai

senam lantai Tujuan latihan push up adalah melatih kekuatan otot . . . a. tangan b. lengan
c. lengan dan bahu 19. Dibawah ini merupakan gerakan pada senam lantai, kecuali . . .

Sumber: http://www.scribd.com/doc/23737510/senam-lantai
Sejarah Dan perkembangan olahraga Senam

sejarah dan perkembangan olahraga senam Pendahuluan Dengan adanya cabang olah
raga senam yang ada di Indonesia. Maka pada mata kuliah sejarah ini perlu adanya
pembahasan tentang apakah olah raga Dayung itu. Tujuan ...

Sumber: http://www.scribd.com/doc/20054116/Sejarah-Dan-perkembangan-olahraga-Senam

PENDIDIKAN JASMANI: SENAM

pendidikan jasmani senam Perkembangan itu terlihat dalam bentuk-bentuk gerakan,


sistematika latihan maupun tujuan-tujuannya. Apakah senam itu? Untuk menjawab
pertanyaan demikian alangkah baiknya diberi ...

Sumber: http://pojokpenjas.blogspot.com/2008/08/senam.html
Disclaimer: Ringkasan artikel tentang tujuan senam di atas bersumber dari mesin
pencari. Silahkan menuju source/sumber situs yang tertera untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai tujuan senam.


Tool Kesehatan Online

Kalkulator Body Mass Index (BMI)


Tool Kesehatan untuk mengkukur Body Mass Index.
Tutorial Flu H1N1 (Flu Babi)
Video interaktif tentang Flu H1N1/Swine Flu/Flu Babi.

Social Media

You might also like