You are on page 1of 36

STATISTIK DAN

PROBABILITAS
PBL 3
Statistik
Ilmu yang mempelajari cara-cara:
1. Mengumpulkan & menyusun data, mengolah &
menganalisis data, serta menyajikan data dalam
bentuk kurva/diagram
2. Menarik kesimpulan, menafsirkan parameter,
menguji hipotesis yang didasarkan pada hasil
pengolahan data
Sampel dan Populasi
Contoh:
Sebuah kecamatan terdiri dari 14 desa. Di wilayah itu
akan dilakukan penelitian tentang kesehatan gigi
anak. Sebagai wakil, dipilih 5 desa untuk diteliti.

Populasi = seluruh objek yang akan diteliti


Sampel = sebagian dari populasi yang benar-benar
diamati
Data
 Data kualitatif
Data yang menunjukan sifat/keadaan objek

 Data kuantitatif
Data yang menunjukkan jumlah ukuran objek,
disajikan dalam bentuk bilangan-bilangan
Ukuran Pemusatan Data
 Mean = perbandingan jumlah semua nilai datum
dengan banyak nilai datum

x = x 1 + x2 + x3 + … + x n
n
Ukuran Pemusatan Data
 Median = nilai dari kumpulan data yang berada di
tengah-tengah, dengan catatan nilai kumpulan data
itu sudah diurutkan dari yang terkecil sampai yang
terbesar

 Ukuran data ganjil  nilai datum yang ditengah


 Ukuran data genap  rataan 2 nilai datum yang
ditengah
 Ganjil
Median = x n+1
2

 Genap
Median = ½ ( x n + x n + 1 )
2 2
Ukuran Pemusatan Data
 Modus = nilai datum yang paling sering muncul.
Nilai datum yang mempunyai frekuensi terbesar
Ukuran Penyebaran Data
1.) Jangkauan
selisih antara nilai terbesar dengan nilai terkecil

jangkauan: X.max - X.min


2.)  Simpangan rata- Rata

Simpangan rata-rata =
  3.) Simpangan Baku

simpangan baku =
Contoh Soal
1. Simpangan baku data: 3,2,5,3,4,6,4,5,4 adalah
S=√S2
S=1/n∑(xi-ẋ)2
S= √1(2-4)2+2(3-4)2+3(4-4)2+2(5-4)2+1(6-4)2
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯ 9
S= √12/9=2/3√3
 Jangkauan Kuartil

jangkauan kuartil = Q3 – Q1
5.)  Simpangan kuartil

Simpangan kuartil= (Q3 – Q1)


Penyajian Data
 Diagram garis
 Diagram batang-daun
 Diagram kotak-garis
 Tabel distribusi frekuensi
 Histogram
Probabilitas
 Peluang terjadinya sebuah peristiwa
 Rentang probabilitas antara 0 sampai 1
 Peluang: kesempatan dari sesuatu untuk terjadi
 Peluang biasanya dinyatakan dalam bentuk desimal
dan pecahan
Bila peluang kejadian A dinyatakan sebagai P(A)
P(A)=0 Peristiwa yg pasti tidak terjadi
P(A)=1  peristiwa yg pasti terjadi
0<P(A)<1peristiwa bisa terjadi bisa tidak
 Peluang terjadinya peristiwa A adalah jumlah dapat
terjadinya peristiwa A dibagi jumlah seluruh
kemungkinan
P(A)= a/(a+b)
Permutasi , Kombinasi, dan Peluang Kejadian
Faktorial
Definisi
n! = n . (n-1) . (n-2) . (n-3) ..... 2 . 1
Perlu diketahui
0! = 1
Prinsip Dasar (Aturan Perkalian)
Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam n1 cara
berlainan, diikuti kejadian kedua yang dapat terjadi
dalam n2 cara berlainan, kemudian diikuti kejadian
ke tiga dapat terjadi dalam n3 cara berlainan, dan
seterusnya, maka kejadian-kejadian ini dalam
urutan demikian dapat terjadi dalam
n1 . n2. n3 ….. cara
Permutasi
Permutasi n unsur yang berlainan diambil k
unsur adalah penyusunan k unsur diantara n unsur
dengan memperhatikan urutannya.
Khusus untuk permutasi n unsur diambil n
unsur

Misalkan ada 3 unsur A,B,C. Kita dapat


mengurutkan sebagai ABC ACB BAC BCA CAB
dan CBA. Tiap urutan disebut permutasi 3 unsur.
Ada 6 permutasi.
Permutasi dengan Pengulangan
Bila dari n unsur terdiri dari kelompok-kelompok
dimana ada n1,n2,n3 ….. unsur yang sama, maka
banyak permutasi adalah
Permutasi Siklis
Dari n unsur yang berlainan dapat disusun
melingkar dalam (n-1)! cara.

Misalkan ada 3 unsur A,B,C. Kita dapat


mengurutkannya secara siklis sebagai ABC dan
ACB. Ada 2 permutasi siklis.
(ket: BCA dan CAB sama dengan ABC ; BAC dan
CBA sama dengan ACB)
Kombinasi
Kombinasi n unsur yang berlainan diambil k unsur adalah
penyusunan k unsur di antara n unsur dengan tidak
memperhatikan urutannya.

Ket: nCk = nCn-k

Misalkan ada 4 unsur A,B,C,D. Ada 6 kombinasi 2 unsur dari 4


unsur yaitu AB AC AD BC BD CD (ket: AB dan BA dianggap
sama)
Binomium Newton

Jika n kecil, maka koefisien binomium dapat dicari


dengan menggunakan segitiga pascal
Peluang Kejadian
Definisi:
Jika kejadian A dapat terjadi dalam k cara dari
seluruh n cara yang mungkin, dimana n cara ini
berkemungkinan sama, maka peluang terjadinya
kejadian A adalah

P(A)=
Jika kita melakukan percobaan maka himpunan
semua hasil percobaan disebut ruang sampel.

Jika peluang terjadinya kejadian A adalah P(A),


maka peluang tidak terjadinya kejadian A adalah
P(A) = 1- P(A)
Frekuensi Harapan
Misalkan suatu percobaan dilakukan sebanyak N
kali dengan peluang kejadian A adalah P(A), maka
frekuensi harapan kejadian A adalah

fh = P(A) .N
Kejadian Bebas
Dua kejadian A dan B dikatakan bebas jika dan
hanya jika
Kejadian Saling Lepas
Jika A dan B dua kejadian yang saling lepas maka
berlaku

Contoh
Dadu dilempar satu kali, maka peluang mendapat
mata 2 atau 5 adalah
P(2U5)=P(2) + P(5)= 1/6 +1/6 = 2/6
Bila 2 kejadian tidak mungkin terjadi secara
bersamaan maka rumus yang dapat dipakai
P(A) + P(B) = 1
Contoh
Peluang mendapat kartu as saat menarik secara acak
1 kartu adalah P(AS)4/52
Dan peluang yang bukan kartu as adalah P(SELAIN
AS)= 1 - 4/52 = 12/13
Kejadian Tidak Saling Lepas
Jika A dan B dua kejadian yang tidak saling lepas
maka berlaku
Bila peristiwa A dan B dapat terjadi bersamaan
maka besar peluang kejadian A atau B
P(AUB)= P(A) + P(B) –P(AB)
Contoh
A adalah peristiwa menarik sebuahkartu as dan B
adalah peristiwa menarik sebuah kartu hati maka
P(AUB)=P(A)+P(B)-P(AB)=4/52 + 13/52- 1/52 =
16/52
Peristiwa bebasjika peristiwa yang satu tidak
mempengaruhi peristiwa yang lainnya
P(AnB)= P(A) X P(B)
Contoh
Peluang munculnya angka 3 dan 5 pada 2 dadu yang
dilempar bersamaan adalah
P(3n5)=P(3) x P(5) = 1/6 x 1/6 = 1/36
Peristiwa tidak bebasjika peristiwa A mempengaruhi
kemungkinan terjadinya peristiwa B
P(AnB)= P(A) X P(B/A)
Contoh
Sebuah kantong berisis 5 bola merah dan 3 bola putih,
maka peluang terambil bola merah pada pengambilan
pertama dan bola putih pada pengambilan kedua jika
bola yang telah diambil tidak dikembalikan adalah
P(AnB)= 5/8 x 3/7= 15/56

You might also like