Professional Documents
Culture Documents
Setiap kegiatan penangnan Bahan Kimia Berbahaya didalamnya sudah pasti terkandung
resiko bahaya potensial yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan dampak kerugian yang
serius. Baik dari sisi materi, moril dan social jika tidak ditangani secara serius sesuai
dengan prosedur K3. Untuk itu dipandang perlu adanya penerapan K3 yang harus
dilaksanakan dengan seksama dan terpadu oleh Unit-unit kerja yang terlibat langsung
dalam penangnanan Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja. Penerapan K3 yang
dimaksud adalah meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan, Perbaikan/Pembinaan dan
Penanggulangan yang bersifat darurat ( emergency ). Maksud dan tujuannya adalah :
2. Meningkatkan kwalitas Suber Daya Manusia atau Pekerja dibidang K3 khususnya bagi
pekerja yang langsung terlibat dalam penanganan langsung terhadap Bahan Kimia
Berbahaya tersebut.
Untuk itu perlu kiranya dibuat Standarisasi K3 guna untuk dipahami dan dilaksanakan
secara sungguh-sungguh oleh semua Pekerja yang terkait dalam setiap tahapan kegiatan
penanganan Bahan Kimia Berbahaya sebagai berikut :
a. Labeling
2. Spesifikasi mutu kemasan/wadah harus tertulis dengan jelas dalam lembaran PP/PO
dengan memperhatikan Keamanan, Ketahan, Efektifitas dan Efisiensi. Khusus dalam hal
Botol/Bejana Bertekanan, harus dicantumkan WARNA yang disesuaikan dengan
jenis/golongan Gas. Dalam hal ini bisa berpedoman pada Standart Internasional ” Global
Harmoni Syetem / GHS atau NFPA, UN, UMO,EEC dlsb ).
3. Setiap wadah Bahan Kimia Berbahaya harus dilengkapi dengan TANDA RESIKO
BAHAYA serta tindakan Pencegahan dan Penanggulangannya.
Petunjuk Pelaksanaan K3 :
1. Sebelum melaksanakan kegiatan bongkar muat Bahan Kimia Berbahaya, Pengawas
setempat harus menyiapkan kelengkapan administrasi sebagai berikut :
3. Yakinkan bahwa para pekerja sudah mengetahui bahaya-bahaya yang ada serta cara-
cara pencegahan dan penanggulangannya dengan cara memberikan Pengarahan dan
penyuluhan K3 oleh pengawas setempat, terutama bagi para pekerja baru.
4. Sarana pelindung Diri, Alat Pemadam yang sesuai dan perlengkapan P3K harus
disiapkan secukupnya dan digunakan sebagai mana mestinya.
9. P3K harus dilakukan dengan benar oleh yang berpengalaman kepada pekerja yang
mengalami kecelakaan. Segera hubungi Dokter atau tim medis guna perawatan
selanjutnya.
C. PENYIMPANAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Petunjuk Pelaksanaan K3 :
1. Gudang tempat penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya harus dibuat sedemikian rupa
hingga aman dari pengaruh Alam dan Lingkungan sekitarnya :
b. Suhu di dalam ruangan dapat terjaga konstan dan aman setiap saat.
b. Penyusunan agar tidak melebihi batas maksimum yang dianjurkan manufactur untuk
menghindari roboh ( ambruk ) hingga tidak mengakibatkan kerusakan dan mudah
pembongkaran serta kelihatan rapi.
c. Lorong agar tetap terjaga dan tidak terhalang oleh benda apapun, jika perlu buatkan
garis pembatas lintasan alat angkat dan angkut.
d. Khusus bahan dalam wadah silinder/tabung gas bertekanan agar ditempatkan pada
tempat yang teduh, tidak lembab dan aman dari sumber panas seperti ( listrik, api terbuka
dll ).
9. Setiap Pekerja dilarang makan dan minum ditempat penyimpanan Bahan Kimia
Beracun.
10. Tindakan P3K harus dilakukan oleh yang berpengalaman. Segera hubungi dokter/tim
medis atau bawa korban ke Rumah Sakit untuk mendapatka perawatan lebih lanjut.
Petunjuk Pelaksanaan K3 :
2. Hanya pekerja yang sudah mengerti tugas dan tanggung jawab serta adanya
rekomendasi dari atasannya dibenerkan menangani pekerjaan pengangkutan Bahan Kimia
Berbahaya.
3. Upaya prefentif, Pencegahan harus tetap dilakukan secara teratur berupa pemeriksaan
kelayakan peralatan kerja, kondisi muatan dan kondisi fisik pekerja sebelum
melaksanakan pekerjaan tersebut.
4. Menaikkan dan menurunkan Bahan Kimia Berbahaya harus dilakukan dengan hati-
hati, jika perlu buatkan bantalan karet/kayu.
5. Perlengkapan K3 ( APD, APAR, P3K ) harus tersedia dalam kondisi siap pakai di
lokasi kerja.
6. Kapasitas angkut alat angkat dan angkut tidak diperbolehkan melebihi kapasitas yang
ada dan tidak boleh menghalangi pandangan penegmudi/sopir.
7. Pengemudi harus mengikuti peraturan lalu lintas yang ada dengan selalu hati-hati dan
waspada. Hindari tindakan tidak aman dan tetap disiplin dalam mengemudikan
kendaraan.
8. Jika kontak dengan Bahan Kimia Berbahaya, segera lakukan pertolongan pertama pada
si korban dengan benar. Hubungi dokter/tim medis untuk penanganan selanjutnya.
9. Tanda labeling peringatan bahaya berupa tulisan, kode sesuai dengan resiko bahaya
yang ada harus terpasang dengan jelas di depan muatan, samping kiri dan kanan,
belakang muatan.
Petunjuk Pelaksanaan K3 :
1. Sebelum menggunakan Bahan Kimia Berbahaya harus diketahui terlebih dahulu
informasi bahayanya baik dari segi Kebakaran, Kesehatan, Rekatifitas, Keracunan,
Korosif dan Peledakan ) serta cara-cara pencegahan dan penanggulangannya.
a. APD ( Alat Pelindung Diri ) yang sesuai dengan factor resiko bahayanya, APAR dan
P3K harus disiapkan secukupnya dan digunakan sebagai mana mestinya.
b. Kondisi kerja, lingkungan sudah dinyatakan aman oleh pihak yang berwenang
( Safety ).
4. Bila pekerjaan tersebut belum selesai dan pelaksanaannya diatur secara shift maka,
setiap serah terima tugas dan tanggung jawab harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Situasi dan kondisi kerja menyeluruh harus dilaporkan dengan jelas terutama kondisi
kerja yang kurang aman dan perlu penanganan yang intensif.
5. Bila pekerjaan telah selesai, amankan dan bersihkan alat-alat kerja, lingkungan kerja,
wadah sisa-sisa bahan dsb agar segera dibersihkan sampai betul-betul kondisi
keseluruhan sudah aman.
6. Lakukan tindakan P3K dengan segera jika terjadi kecelakaan hubungi tim medis/dokter
untuk penanganan lebih lanjut.
F. PEMBUANGAN LIMBAH B3
Guna mendukung usaha dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari polusi, polutan
dari limbah Bahan Kimia Berbahaya, dimana limbah tersebut diupayakan tidak akan
merugikan masyarakat luas. Maka petunjuk pembuangan limbah dibawah ini harus
diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh seluruh pekerja :
Petunjuk Pelaksanaan K3 :
1. Setiap limbah baik itu karena rusak, purging, kadaluarsa, maupun sisa hasil proses
yang tidak digunakan lagi harus dibuang pada saluran khusus yang telah disiapkan untuk
itu.
2. Jika limbah Bahan Kimia tersebut ASAM dan BASA yang berbahaya harus
dinetralkan terlebih dahulu sebelum dibuang, sedangkan untuk zat-zat logam berbahaya
harus diendapkan dahulu hingga buangan betul-betul aman tidak melebihi NAB.
3. Limbah berupa hasil sisa GAS yang mudah terbakar dalam jumlah besar harus dibakar
dengan cara yang terkendali dilakukan di Buningpit.
5. Membuang limbah berbahaya dengan cara manual harus menggunakan APD yang
sesuai. Hati-hati terhadap bahaya percikan, jatuh, terpeleset, tersiram dlsb.