You are on page 1of 8

PENANGANAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Posted: Maret 27, 2009 by Bung okleqs in PENANGANAN BAHAN KIMIA


13

Setiap kegiatan penangnan Bahan Kimia Berbahaya didalamnya sudah pasti terkandung
resiko bahaya potensial yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan dampak kerugian yang
serius. Baik dari sisi materi, moril dan social jika tidak ditangani secara serius sesuai
dengan prosedur K3. Untuk itu dipandang perlu adanya penerapan K3 yang harus
dilaksanakan dengan seksama dan terpadu oleh Unit-unit kerja yang terlibat langsung
dalam penangnanan Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja. Penerapan K3 yang
dimaksud adalah meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan, Perbaikan/Pembinaan dan
Penanggulangan yang bersifat darurat ( emergency ). Maksud dan tujuannya adalah :

1. Mencegah/menekan sekecil mungkin terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti


Kebakaran, Keracunan, Peledakan, Penyakit akibat Kerja dan hal-hal lain yang dapat
merugikan Perusahaan, Karyawan, Masyarakat dan Lingkungan.

2. Meningkatkan kwalitas Suber Daya Manusia atau Pekerja dibidang K3 khususnya bagi
pekerja yang langsung terlibat dalam penanganan langsung terhadap Bahan Kimia
Berbahaya tersebut.

Untuk itu perlu kiranya dibuat Standarisasi K3 guna untuk dipahami dan dilaksanakan
secara sungguh-sungguh oleh semua Pekerja yang terkait dalam setiap tahapan kegiatan
penanganan Bahan Kimia Berbahaya sebagai berikut :

A. PROSES PENGADAAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA


Petunjuk Pelaksanaan K3 :

1. Setiap pembelian/pengadaan bahan kimia berbahaya harus dicantumkan dengan jelas


di dalam lebar PP/PO tentang kelengkapan informasi bahan berupa :

a. Labeling

b. Informasi dampak Bahaya

c. Informasi P3K , APD

2. Spesifikasi mutu kemasan/wadah harus tertulis dengan jelas dalam lembaran PP/PO
dengan memperhatikan Keamanan, Ketahan, Efektifitas dan Efisiensi. Khusus dalam hal
Botol/Bejana Bertekanan, harus dicantumkan WARNA yang disesuaikan dengan
jenis/golongan Gas. Dalam hal ini bisa berpedoman pada Standart Internasional ” Global
Harmoni Syetem / GHS atau NFPA, UN, UMO,EEC dlsb ).

3. Setiap wadah Bahan Kimia Berbahaya harus dilengkapi dengan TANDA RESIKO
BAHAYA serta tindakan Pencegahan dan Penanggulangannya.

4. User /Pejabat yang mengajukan pembelian Bahan Kimia Berbahaya berkewajiban


melengkapi syarat-syarat K3. Bila spesifikasi dan syarat K3 yang dimaksud sudah cukup
lengkap dan memenuhi standart K3, maka pengajuan pembelian dapat diproses dan
direalisasikan pengadaannya.

B. BONGKAR MUAT BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Petunjuk Pelaksanaan K3 :
1. Sebelum melaksanakan kegiatan bongkar muat Bahan Kimia Berbahaya, Pengawas
setempat harus menyiapkan kelengkapan administrasi sebagai berikut :

a. Daftar bahan yang akan dibongkar

b. Prosedur kerja dan Perijinan

c. Daftar pekerja/buruh serta penanggung jawab

2. Perencanaan dan tindakan-tindakan K3 harus dilaksanakan sebaik-baiknya sebelum


dan sesudah mwelaksanakan bongkar muat.

3. Yakinkan bahwa para pekerja sudah mengetahui bahaya-bahaya yang ada serta cara-
cara pencegahan dan penanggulangannya dengan cara memberikan Pengarahan dan
penyuluhan K3 oleh pengawas setempat, terutama bagi para pekerja baru.

4. Sarana pelindung Diri, Alat Pemadam yang sesuai dan perlengkapan P3K harus
disiapkan secukupnya dan digunakan sebagai mana mestinya.

5. Pengawas buruh berkewajiban memberikan pembinaan perbaikan kepada setiap


pekerja bila mengetahui atau menemui adanya penyimpangan/pelanggaran peraturan K3
yang telah diberlakukan.

6. Pemasangan Rambu-rambu K3 meliputi Peringatan bahaya sesuai jenis, golongan


Bahan Kimia harus dipasang dengan jelas, mudah dibaca, dimengerti dan terlihat oleh
pekerja.

7. Setiap pekerja harus menghindari perbuatan/tindakan yang tidak aman seperti :

a. Merokok ditempat yg terlarang

b. Tidak memakai APD yang disyaratkan

c. Mngerjakan pekerjaan yang bukan wewenang/dibidangnya

d. Bersendau gurau 5. Menolak perintah atasan dlsb.

8. Setiap kecelakaan, Kebakaran, Peledakan termasuk kondisi berbahaya yang tidak


mungkin dapat diatasi sendiri, haruslah dilaporkan secepatnya kepada atasan. Berikanlah
keterangan yang benar kepada petugas Investigasi guna memudahkan pengambilan
langkah-langkah perbaikan selanjutnya agar kasus yang sama tidak terulang kembali

9. P3K harus dilakukan dengan benar oleh yang berpengalaman kepada pekerja yang
mengalami kecelakaan. Segera hubungi Dokter atau tim medis guna perawatan
selanjutnya.
C. PENYIMPANAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Petunjuk Pelaksanaan K3 :

1. Gudang tempat penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya harus dibuat sedemikian rupa
hingga aman dari pengaruh Alam dan Lingkungan sekitarnya :

a. Memiliki system sirkulasi udara dan ventilasi yang cukup baik.

b. Suhu di dalam ruangan dapat terjaga konstan dan aman setiap saat.

c. Aman dari berbagai gangguan biologis ( Tikus, Rayap dll ).

2. Tata letak dan pengaturan penempatan bahan harus mempertimbangkan hal-hal


sebagai berikut :

a. Pemisahan dan pengelompokan untuk menghindari adanya bahaya reaktivitas.

b. Penyusunan agar tidak melebihi batas maksimum yang dianjurkan manufactur untuk
menghindari roboh ( ambruk ) hingga tidak mengakibatkan kerusakan dan mudah
pembongkaran serta kelihatan rapi.

c. Lorong agar tetap terjaga dan tidak terhalang oleh benda apapun, jika perlu buatkan
garis pembatas lintasan alat angkat dan angkut.

d. Khusus bahan dalam wadah silinder/tabung gas bertekanan agar ditempatkan pada
tempat yang teduh, tidak lembab dan aman dari sumber panas seperti ( listrik, api terbuka
dll ).

3. Program House Keeping harus dilaksanakan secara periodic dan berkesinambungan


yang meliputi : Kebersihan, Kerapihan dan Keselamatan.
4. Sarana K3 haruslah disiapkan dan digunakan sebagaimana mestinya.

5. Seiap pekerja yang tidak berkepentingan dilarang memasuki gudang penyimpanan


Bahan Kimia Berbahaya dan setiap pekerja yang memasuki gudang harus memakai APD
yang disyaratkan.

6. Inspeksi K3 oleh pekerja gudang harus dilaksanakan secara teratur/periodic yang


meliputi pemeriksaan seluruh kondisi lingkungan, bahan, peralatan dan system. Segera
amankan/laporkan jika menemukan kondisi tidak aman kepada atasan.

7. Pada setiap penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya harus dilengkapi dengan


LABELING ( Label isi, safety, resiko bahaya ) beserta uraian singkat Pencegahan,
Penanggulangan dan Petolongan Pertama.

8. Petugas gudang harus dilengkapi buku petunjuk/pedoman K3 yang berkaitan dengan


Penyimpanan BKB.

9. Setiap Pekerja dilarang makan dan minum ditempat penyimpanan Bahan Kimia
Beracun.

10. Tindakan P3K harus dilakukan oleh yang berpengalaman. Segera hubungi dokter/tim
medis atau bawa korban ke Rumah Sakit untuk mendapatka perawatan lebih lanjut.

D. PENGANGKUTAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Petunjuk Pelaksanaan K3 :

1. Sebelum melaksanakan pekerjaaan pengangkutan Bahan Kimia Berbahaya,


Pengawas/atasan berkewajiban menyampaikan informasi K3 serta resiko bahaya yang
ada pada setiap pekerja.

2. Hanya pekerja yang sudah mengerti tugas dan tanggung jawab serta adanya
rekomendasi dari atasannya dibenerkan menangani pekerjaan pengangkutan Bahan Kimia
Berbahaya.
3. Upaya prefentif, Pencegahan harus tetap dilakukan secara teratur berupa pemeriksaan
kelayakan peralatan kerja, kondisi muatan dan kondisi fisik pekerja sebelum
melaksanakan pekerjaan tersebut.

4. Menaikkan dan menurunkan Bahan Kimia Berbahaya harus dilakukan dengan hati-
hati, jika perlu buatkan bantalan karet/kayu.

5. Perlengkapan K3 ( APD, APAR, P3K ) harus tersedia dalam kondisi siap pakai di
lokasi kerja.

6. Kapasitas angkut alat angkat dan angkut tidak diperbolehkan melebihi kapasitas yang
ada dan tidak boleh menghalangi pandangan penegmudi/sopir.

7. Pengemudi harus mengikuti peraturan lalu lintas yang ada dengan selalu hati-hati dan
waspada. Hindari tindakan tidak aman dan tetap disiplin dalam mengemudikan
kendaraan.

8. Jika kontak dengan Bahan Kimia Berbahaya, segera lakukan pertolongan pertama pada
si korban dengan benar. Hubungi dokter/tim medis untuk penanganan selanjutnya.

9. Tanda labeling peringatan bahaya berupa tulisan, kode sesuai dengan resiko bahaya
yang ada harus terpasang dengan jelas di depan muatan, samping kiri dan kanan,
belakang muatan.

E. PENGGUNAAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Petunjuk Pelaksanaan K3 :
1. Sebelum menggunakan Bahan Kimia Berbahaya harus diketahui terlebih dahulu
informasi bahayanya baik dari segi Kebakaran, Kesehatan, Rekatifitas, Keracunan,
Korosif dan Peledakan ) serta cara-cara pencegahan dan penanggulangannya.

2. Perencanaan dan penerapan K3 harus dilakukan dengan sebaik-baiknya pada setiap


pekerjaan penggunaan Bahan Kimia Berbahaya dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :

a. APD ( Alat Pelindung Diri ) yang sesuai dengan factor resiko bahayanya, APAR dan
P3K harus disiapkan secukupnya dan digunakan sebagai mana mestinya.

b. Kondisi kerja, lingkungan sudah dinyatakan aman oleh pihak yang berwenang
( Safety ).

c. Peralatan kerja harus layak pakai.

d. Methode kerja/cara pelaksanaan kerja sudah aman dan efektif.

e. Kelengkapan administrasi sudah dipersiapkan ( perijinan angkut, perintah kerja, daftar


pekerja dsb ).

3. Selama berlangsungnya kegiatan penggunaan Bahan Kimia Berbahaya hindari


tindakan yang tidak aman. Usahakan bekerja sesuai dengan SOP.

4. Bila pekerjaan tersebut belum selesai dan pelaksanaannya diatur secara shift maka,
setiap serah terima tugas dan tanggung jawab harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Situasi dan kondisi kerja menyeluruh harus dilaporkan dengan jelas terutama kondisi
kerja yang kurang aman dan perlu penanganan yang intensif.

5. Bila pekerjaan telah selesai, amankan dan bersihkan alat-alat kerja, lingkungan kerja,
wadah sisa-sisa bahan dsb agar segera dibersihkan sampai betul-betul kondisi
keseluruhan sudah aman.

6. Lakukan tindakan P3K dengan segera jika terjadi kecelakaan hubungi tim medis/dokter
untuk penanganan lebih lanjut.

F. PEMBUANGAN LIMBAH B3
Guna mendukung usaha dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari polusi, polutan
dari limbah Bahan Kimia Berbahaya, dimana limbah tersebut diupayakan tidak akan
merugikan masyarakat luas. Maka petunjuk pembuangan limbah dibawah ini harus
diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh seluruh pekerja :

Petunjuk Pelaksanaan K3 :

1. Setiap limbah baik itu karena rusak, purging, kadaluarsa, maupun sisa hasil proses
yang tidak digunakan lagi harus dibuang pada saluran khusus yang telah disiapkan untuk
itu.

2. Jika limbah Bahan Kimia tersebut ASAM dan BASA yang berbahaya harus
dinetralkan terlebih dahulu sebelum dibuang, sedangkan untuk zat-zat logam berbahaya
harus diendapkan dahulu hingga buangan betul-betul aman tidak melebihi NAB.

3. Limbah berupa hasil sisa GAS yang mudah terbakar dalam jumlah besar harus dibakar
dengan cara yang terkendali dilakukan di Buningpit.

4. Semua wadah/kemasan bekas Bahan Kimia Berbahaya harus dibakar/ditanam sesuai


petunjuk pejabat yang berwenang untuk itu.

5. Membuang limbah berbahaya dengan cara manual harus menggunakan APD yang
sesuai. Hati-hati terhadap bahaya percikan, jatuh, terpeleset, tersiram dlsb.

Dengan memperhatikan JUKLAK penanganan Bahan Kimia Berbahaya diatas


diharapkan segala kegiatan yang melibatkan pekerja dalam menangani Bahan kimia
Berbahaya bisa terhindar dari Kecelakaan, Peledakan dan Penyakit akibat kerja.

You might also like