Professional Documents
Culture Documents
Industri konstruksi secara luas terdiri dari pelaksanaan kegiatan di lapangan dan
melibatkan pihak-pihak seperti kontraktor, konsultan, material supplier, plant supplier,
transport supplier, tenaga kerja, asuransi dan perbankan dalam suatu transformasi input
menjadi suatu produk akhir yang dipergunakan untuk mengakomodasi kegiatan sosial
maupun bisnis dari masyarakat (Bon, 2000).
Proyek-proyek konstruksi dan industry konstruksi di Negara berkembang sangatlah
berbeda dengan di Negara maju. Perbedaan utamanya adalah berhubungan dengan iklim,
populasi, dan sumberdaya manusia, sumber daya material, pembiayaan proyek dan
masalah ekonomi, serta factor social budaya. Mengacu pada perbedaan-perbedaan ini,
maka diperlukan suatu teknik untuk dapat mengelola proyek di Negara berkembang
dengan baik.
KULIAH - TATAP MUKA II
Tanggal : 4 September 2009
Materi : Setting Construction Business Objectives Exercises
Sebuah bisnis pasti memiliki tujuan atau objectives. Tujuan tersebut merupakan indikasi
yang jelas kemana bisnis akan mengarah dan apa saja yang harus dicapai oleh bisnis
tersebut. Tujuan bisnis setidaknya memenuhi kriteria (SMART) antara lain keunikan
(Specific), dapat diukur (Measurable), dapat dicapai (Achievable), realistis (Realistic), dan
adanya batas waktu (Timed). Tujuan bisnis meliputi individu dan tujuan bisnis itu sendiri,
dalam jangka waktu pendek (Short Term, 1 tahun), jangka waktu panjang (Long Term, 5
tahun)
Tujuan dapat berasal dari perencanaan jangka panjang untuk mencapai level yang lebih
tinggi, misalnya:
1. Meningkatkan penjualan
2. Menambah profit
3. Memotong ongkos produksi
4. Memperbaiki website perusahaan menjadi lebih menarik, dll
Semua tujuan-tujuan tersebut diatas harus dapat diukut dan memiliki rentang waktu
pencapaian yang realistis.
KULIAH - TATAP MUKA III
Tanggal : 11 September 2009
Materi : Manajemen Strategi untuk Bisnis Konstruksi
Strategic Planning
Rencana bisnis (Business Plan) adalah pernyataan formal dari serangkaian tujuan bisnis,
alasan mengapa mereka percaya dicapai, dan rencana untuk mencapai tujuan tersebut,
berisi latar belakang informasi tentang organisasi dan usaha mencapai tujuan, juga
menargetkan perubahan dalam persepsi dan branding oleh pelanggan, klien, pembayar
pajak, atau komunitas yang lebih luas.
Tujuan bisnis dapat didefinisikan untuk mencari laba atau untuk organisasi nirlaba,
berfokus pada tujuan keuangan, seperti keuntungan atau penciptaan kekayaan.
Rencana bisnis organisasi non-profit dan agen pemerintah cenderung berfokus pada misi
organisasi yang merupakan dasar bagi pemerintah status atau nirlaba, status bebas pajak,
meskipun mungkin juga memfokuskan diri untuk mengoptimalkan pendapatan. Dalam
organisasi nirlaba, ketegangan kreatif dapat berkembang dalam upaya untuk
menyeimbangkan misi dengan "margin" (atau pendapatan).
Sebuah rencana bisnis mengalami perubahan dalam persepsi dan branding sebagai tujuan
utama disebut rencana pemasaran.
PROSES PELELANGAN
1. (Prakualifikasi)
2. Undangan Mengikuti Pelelangan
3. Mengambil Dokumen Pelelangan :
a. Petunjuk Penawaran
b. Syarat Umum (dan Syarat Khusus) Kontrak
c. Spesifikasi Teknis
d. Gambar-gambar Konstruksi
e. (Daftar Kuantitas Pekerjaan)
4. Mengikuti Penjelasan
5. Peninjauan Lapangan
6. Menyusun Penawaran
7. Penyerahan Penawaran
8. Pembukaan Lelang
9. Penunjukan Pemenang
10. Penandatanganan Kontrak
11. Pelaksanaan Pekerjaan
Manajemen biaya proyek (project cost management) melibatkan semua proses yang
diperlukan dalam pengelolaan proyek untuk memastikan penyelesaian proyek sesuai
dengan anggaran biaya yang telah disetujui. Hal utama yang sangat diperhatikan dalam
manajemen biaya proyek adalah biaya dari sumber daya yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek, sebagai berikut:
• Perencanaan Sumber Daya. Perencanaan sumber daya merupakan proses untuk
menentukan sumber daya dalam bentuk fisik (manusia, peralatan, material) dan
jumlahnya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas proyek. Proses ini sangat
berkaitan erat dengan proses estimasi biaya.
• Estimasi Biaya. Estimasi biaya adalah proses untuk memperkirakan biaya dari sumber
daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Bila proyek dilaksanakan melalui
sebuah kontrak, perlu dibedakan antara perkiraan biaya dengan nilai kontrak. Estimasi
biaya melibatkan perhitungan kuantitatif dari biaya-biaya yang muncul untuk
menyelesaikan proyek. Sedangkan nilai kontrak merupakan keputusan dari segi bisnis di
mana perkiraan biaya yang didapat dari proses estimasi merupakan salah satu
pertimbangan dari keputusan yang diambil.
• Penganggaran Biaya. Penganggaran biaya adalah proses membuat alokasi biaya
untuk masing-masing aktivitas dari keseluruhan biaya yang muncul pada proses
estimasi. Dari proses ini didapatkan cost baseline yang digunakan untuk menilai kinerja
proyek.
• Pengendalian Biaya. Pengendalian biaya dilakukan untuk mendeteksi apakah biaya
aktual pelaksanaan proyek menyimpang dari rencana atau tidak. Semua penyebab
penyimpangan biaya harus terdokumentasi dengan baik sehingga langkah-langkah
perbaikan dapat dilakukan.
KULIAH - TATAP MUKA VI
Tanggal : 16 Oktober 2009
Materi : Market Analysis
STRATEGI PEMASARAN
Tujan pemasaran dari suatu perusahaan bisnis konstruksi pada umumnya ditekankan pada
hal-hal peningkatan brand image sebagai basis positioning utama perusahaan, nilai tambah
(added value) diberikan untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan, pertumbuhan
penjualan dan kepuasan pelanggan.
Strategi pemasaran merupakan salah satu strategi pada level fungsional yang dipilih oleh
perusahaan untuk tetap dapat bersaing dijalankan berdasarkan rencana pemasaran yang
disusun secara jelas dan rinci, menggunakan strategi pemilihan pasar yang terdiri dari
strategi segmentasi (segmentation), penetapan pasar sasaran (market targeting) dan
penempatan posisi (positioning) serta pengembangan strategi bauran pemasaran
(marketing mix) yang terdiri atas strategi produk, strategi harga, strategi saluran
pemasaran, serta strategi komunikasi dan promosi.
Strategi pemasaran :
memiliki reputasi atau citra (image) yang kuat, harga yang bersaing dan
berpengalaman.
membangun posisi dengan basis harga
Pernyataan positioning tersebut tampaknya didukung dengan upaya menciptakan
perbedaan-perbedaan yang unik (differentiation) dibandingkan para kontraktor
pesaingnya. Kontraktor-kontraktor tersebut dalam menciptakan suatu perbedaan
yang unik memanfaatkan aktivitas rantai nilai perusahaan (value chain activity)
yang terdiri dari aktivitas pendukung (infrastruktur perusahaan, sumber daya
manusia, pengembangan teknologi) dan aktivitas primer (proses konstruksi,
pemberian layanan tambahan)
penetapan harga yang dapat bersaing
produk jasa konstruksi bersifat intangible yang mengharuskan kontraktor
membantu klien mengidentifikasi produk jasa yang ditawarkan dengan cara
mengkomunikasikan atau mempromosikan perbedaan-perbedaan yang dimiliki
perusahaan, sehingga dipersepsikan unggul dibandingkan perusahaan lainnya
yang bergerak pada segmen pasar yang sama.
2. Strategi Produk
Menentukan sasaran klien
memberikan perbedaan paket-paket produk jasa ini, perusahaandapat
meningkatkan harga penawaran sesuai nilai (value) yang diserahkan.
Bauran pemasaran (marketing mix) yang dijalankan oleh perusahaan saat ini
mendukung posisi pasar yang ingin diraih yaitu posisi yang berbasis harga.
Produk sekeliling (surround product) yang diciptakan (yaitu sumber daya yang
berkualitas) lebih ditujukan untuk menciptakan nilai (value) berupa terciptanya
efisiensi biaya pada setiap aktivitas konstruksi
Penerapan sistem kontrol untuk menjamin tercapainya produk yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan dan pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada para
personil, semuanya akan berdampak pada terciptanya efisiensi proses konstuksi
diantaranya efisiensi waktu, berkurangnya kesalahan-kesalahan dalam bekerja,
untuk menghemat biaya-biaya yang harus dikeluarkan
Pemberian insentif pada para karyawan yang merupakan suatu tindakan
pemasaran internal akan berdampak pada meningkatnya motivasi kerja yang pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja dari para karyawan.
harga penawaran yang diajukan dapat bersaing dengan para pesaing lainnya.
3. Strategi Harga
Strategi harga rendah ini menyebabkan kontraktor harus mampu melakukan
efisiensi sehingga biaya- biaya dapat ditekan serendah mungkin yang pada
akhirnya diharapkan dapat menurunkan harga yang ditawarkan.
strategi ini berpotensi pada dikorbankannya kualitas produk yang dihasilkan
hanya demi menjaga tingkat keuntungan yang ingin diperoleh oleh perusahaan. .
Kemampuan yang berbeda dari setiap perusahaan, baik kemampuan secara
teknis
maupun keuangan menyebabkan kontraktor tidak dapat melayani seluruh
segmen pasar yang ada. Ini menyebabkan berbeda-bedanya jenis produk jasa
konstruksi yang ditawarkan serta berbeda-bedanya pandangan para kontraktor
terhadap potensi suatu segmen pasar yang ada.
Kontraktor yang memiliki kualifikasi yang lebih besar terlihat mampu
menyediakan produk jasa konstruksi yang lebih banyak.
Dalam hal penyediaan produk jasa perusahaan di pasaran dan menjangkau pasar
sasaran, ditemukan perbedaan strategi yang dipilih antara kontraktor besar,
menengah dan kecil.
kendala antara lain sumber daya menjadi pertimbangan utama dari para
kontraktor dalam memutuskan cara penyediaan produk jasanya dan pemasaran
produk yang masih terkonsentrasi pada satu wilayah geografis tertentu.
4. Strategi Distribusi
mengembangkan dan membina suatu hubungan (relationship) yang lebih bersifat
pribadi (personal) dengan klien sasaran adalah merupakan inti dari strategi
komunikasi dari perusahaan konstruksi
hubungan (relationship) yang berkelanjutan yaitu kontak langsung antara
kontraktor (sebagai produsen) dan klien (sebagai costumer),.
Pendekatan-pendekatan khusus (secara formal maupun informal) yang bertujuan
mempengaruhi klien sasaran untuk melakukan pembelian
Pengembangan jaringan relasi yang luas ditujukan untuk menimbulkan
efek word of mouth (penyebaran dari mulut ke mulut) agar produk jasa
perusahaan dapat dikenal lebih luas oleh pasar.
Cara untuk memahami di mana perusahaan berada dan jenis tindakan yang dapat diambil
untuk mulai mengelola disiplin dan memimpin organisasi :
1. menangani hambatan-hambatan kapasitas dengan menghitung kapasitas efektif
rencana (effective planned capacity) yaitu jam kerja seluruh sumber daya yang
diperlukan dan sarana tersedia dan kemudian kalikan jumlah ini dengan 80%
2. Kelompokkan karakteristik pekerjaan sehingga pemeliharaan dan dukungan
produksi ini jelas diidentifikasikan dan terpisah dari proyek pembangunan dan
kegiatan yang terkait
3. Pengembagan sumber daya manusia dan menggunakan jumlah waktu yang dapat
dikelola sebagai alat dan metode penelitian untuk mengimbangi. Sekitar 8%-10%
harus disediakan untuk pekerjaan tidak direncanakan (kegiatan yang tak terduga)
4. Identifikasi kendala untuk mengatasi perbedaan perencanaan dan kapasitas dan
memprioritaskan bisnis sehingga pekerjaan penting dan mendesak masih bisa
diselesaikan dan kekurangan (ekspektasi) dapat dikelola dan kebutuhan biaya
tambahan.
5. mengevaluasi Rencana dan identifikasi upaya upaya perencanaan atau membantu
menyelesaikan isu-isu prioritas. Create/Build and Operat dan menjaga misi yang
jelas.
6. memastikan sumber daya yang memadai telah diidentifikasi dan dialokasikan sesuai
penjadwalan yang tepat. Gunakan Project Management Office untuk memeriksa
rencana proyek penggabungan atau berbagi sumber daya konsep yang digunakan
dalam kegiatan penunjang produksi, ditunjang pelatihan
7. Laporan PMO secara teratur. Identifikasi masalah keterampilan/kompetensi,
kapasitas atau serangkaian proses untuk mengelola permintaan, nilai kapasitas, dan
memahami organisasi Dibutuhkan kemampuan organisasi untuk merespon dan
mengatasi tantangan pengelolaan permintaan yang memerlukan perhatian.
KULIAH - TATAP MUKA X
Tanggal : 13 November 2009
Materi : Supply Chain Management Pada Jasa Konstruksi
Supply Chain Management (SCM) adalah pengelolaan jaringan bisnis yang saling
berhubungan yang terlibat dalam penyediaan akhir produk dan layanan paket yang
dibutuhkan oleh pelanggan akhir, meliputi kegiatan desain, perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pemantauan kegiatan rantai pasokan, termasuk semua gerakan dan
penyimpanan bahan baku, Work-In-Process Inventtory, dan barang jadi dari titik asal ke
titik konsumsi (rantai suplai).
Supply Chain Management adalah sebuah pendekatan fungsi lintas termasuk mengatur
pergerakan material mentah, aspek-aspek tertentu dari internal pengolahan bahan menjadi
barang jadi, dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir,
dengan mengurangi kepemilikan sumber bahan baku dan saluran distribusi berdasarkan
fokus terhadap kompetensi dan fleksibel. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah
organisasi yang terlibat dalam memenuhi permintaan pelanggan, mengurangi sementara
kontrol manajemen operasi logistik sehari-hari, meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi
di antara mitra rantai suplai sehingga meningkatkan visibilitas persediaan dan persediaan
kecepatan gerakan, menciptakan nilai, membangun infrastruktur yang kompetitif,
meningkatkan seluruh dunia logistik, sinkronisasi pasokan dengan permintaan, dan
mengukur kinerja secara global
Fungsi Kegiatan
Strategis :
1. Optimalisasi jaringan strategis
2. Kemitraan strategis dengan pemasok, distributor, dan pelanggan, menciptakan jalur
komunikasi untuk informasi kritis dan perbaikan operasional.
3. Manajemen siklus hidup produk
4. Infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung operasi rantai suplai.
5. Keputusan apakah membuat atau beli
6. Menyelaraskan strategi organisasi secara keseluruhan dengan strategi pasokan.
Taktis :
1. Sourcing kontrak dan keputusan pembelian.
2. Keputusan produksi, termasuk kontraktor, penjadwalan, dan definisi proses
perencanaan.
3. Keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, dan kualitas persediaan.
4. Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan kontraktor.
5. Pembandingan dari semua operasi melawan kompetitor dan implementasi dari
praktek-praktek terbaik di seluruh perusahaan.
6. Jadwal pembayaran.
7. Fokus pada permintaan pelanggan.
Operasional :
1. Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua node dalam rantai
pasokan
2. Penjadwalan produksi untuk masing-masing fasilitas manufaktur di rantai suplai
3. Permintaan perencanaan dan peramalan, mengkoordinasikan prediksi permintaan
dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok.
4. Sourcing Planning, termasuk saat ini persediaan dan perkiraan permintaan, dalam
kolaborasi dengan semua pemasok.
5. Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan penerimaan persediaan.
6. Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi.
7. OPerasi Outbound, termasuk semua aktifitas pemenuhan, pergudangan dan
transportasi ke pelanggan.
8. Order menjanjikan, akuntansi untuk semua hambatan-hambatan dalam rantai suplai,
termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain.
Proses rantai persediaan adalah:
1. Manajemen hubungan pelanggan
2. Manajemen pelayanan pelanggan
3. Demand Management
4. Pemenuhan order melalui Pengadaant, termasuk distribusi fisik
5. Manajemen arus Manufaktur
6. Supplier Relationship Management
7. Pengembangan produk dan komersialisasi
8. Returns management dan pengukuran kinerja
Laporan Arus Kas merupakan suatu laporan yang mnyediakan informasi mengenai
pnerimaan kas dan pengeluaran kas oleh suatu entitas selama periode tertentu
Chart of Account (Daftar Sandi Perusahaan) : daftar rekening beserta daftar nomor yang
disusun dengan mengelompokkan jenis transasksi yang terjadi, untuk memudahkan
identifikasi rekening. Yang termasuk dalam rekening riil antara lain asset, liabilitas,
ekuitas; sedangkan rekening nominal antara lain pendapatan dan pengeluaran
Pendapatan adalah perubahan langsung dari produk akhir dan jasa menjadi uang tunai,
jenis pendapatan dalam perusahaan konstruksi yaitu pendapatan dari kontrak proyek dan
bunga bank.
Siklus Pengeluaran adalah kelompok kegiatan berulang pada akivitas bisnis dan operasi
pemrosesan informasi yang berhubungan dengan pembelian dan pebayaran atas barang dan
jasa
Macam biaya yaitu :
1. biaya untuk proyek
2. pengeluaran umum dan administrasi (biaya Fixed Overhead) adalah pengeluaran
untuk kegiatan yang bersifat mendukung kegiatan operasi dan manajemen
perusahaan sebagai suatu kesatuan bisnis, bukan merupakan beban yang secara
langsung dapat dibebankan ke proyek
Yang termasuk dalam biaya ini adalah biaya yang berhubungan dengan
pengeluaran kantor, biaya pendukung proyek yang sedang berlangsung, operasi dan
manajemen perusahaan. Pengeluaran yang termasuk dalam biaya pengeluaran
asuransi adalah biaya asuransi pembangunan (bilder risk), dan biaya pengeluaran
jaminan antara lain biaya jaminan penawaran, pelaksanaan, dan jaminan
pembayaran.
Siklus Konversi merupakan silus produks, yaitu suatu perusahaan mengkonversi sumber
daya input seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, ke barang jadi atau jasa untuk
dijual
Perusahaan mengkonversi sumber daya input berupa biaya langsung dan biaya tak
langsung menjadi suatu prodk output berupa suatu konstrksi bangunan
Komponen biaya langsung adalah material, tenaga kerja, peralatan, biaya subkontraktor
Komponen biaya tak langsung (biaya overhead di lapangan) adalah biaya untuk
pengawasan dan pengontrolan proyek di lapangan, gaji staf, biaya kantor di lapangan,
biaya fasilitas pendukung
Laporan Arus Kas Kegiatan Operasi : seluruh aktivitas yang berkaitan dengan operasi
perusahaan dan tercantum dalam laporan ikhtisar rugi-laba
ALIRAN KAS MASUK ALIRAN KAS KELUAR
(CASH INFLOWS) (CASH OUTFLOWS)
Penjualan Barang atau jasa Pembelian persediaan dari pemasok
Pendapatan bunga hutang dari pihak lain Pembayaran Gaji/upah karyawan
dan dividen (Bunga saham) pihak lain
Pembayaran Pajak
Pembayaran Bunga Pinjaman
Pembayaran Lain-Lain pengeuaran
Laporan Arus Kas Kegiatan Investasi : seluruh aktivitas yang berkaitan dengan investasi
perusahaan baik internal (dalam bentuk Long-term Assets) maupun eksternal (investasi di
tempat lain)
ALIRAN KAS MASUK ALIRAN KAS KELUAR
(CASH INFLOWS) (CASH OUTFLOWS)
Penjualan harta perusahaan seperti Pembelian harta perusahaan seperti
tanah, bangunan, mesin, peralaan, dll tanah, bangunan, mesin, peralaan, dll
Penjualan jaminan utang atau jaminan Pembelian jaminan utang atau jaminan
modal pihak lain modal pihak lain
Pengembalian pokok pinjaman (hutang) Memberikan pinjaman (hutang) kepada
pihak lain pihak lain
Kontrol internal adalah kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa
tindakan yang benar telah diambil untuk menghadapi resiko organisasi yang diidentifikasi,
dengan tujuan :
1. menjaga aktivitas perusahaan
2. jaminan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi akuntansi
3. mempromsikan efisiensi operasi perusahaan
4. mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh
manajemen
PRODUKSI DALAM KONSTRUKSI :
Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena
memproduksi dan mendistribusikan produk.
Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang
bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari
setiap organisasi industri.
Produksi adalah proses transformasi (penambahan nilai) dari input (tingkat modal,
material, energi, informasi, manajerial) menjadi sebuah output (produk /jasa)
Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan
fungsional. Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai tambah
yang mengubah input menjadi output yang dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar,
selalu melibatkan komponen struktural dan fungsional.
Sistem produksi memiliki beberapa karakteristik berikut :
1. mempunyai komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berkaitan satu
sama lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan
komponen struktural yang membangun sistem produksi tersebut
2. mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya, yaitu menghasilkan produk
berkualitas yang dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar
3. Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai tambah input menjadi output
secara efektif dan efisien.
4. mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya