Professional Documents
Culture Documents
Judul buku ini diumumkan pada 21 Desember 2006 melalui situs web Rowling,
dan dikonfirmasikan tak lama kemudian oleh penerbitnya.[1] Rowling
menyatakan bahwa seri terakhir ini berkaitan erat dengan buku sebelumnya,
Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran, yang menurutnya "hampir
seperti dua bagian dari satu novel".[2] Buku ini akan menceritakan mengenai
pertualangan Harry Potter untuk mengakhiri musuh bebuyutannya, Lord
Voldemort.
Pada 1 Februari 2007, diumumkan secara resmi bahwa Buku Ketujuh akan
diluncurkan di negara-negara berbahasa Inggris di seluruh dunia pada 21
Juli 2007 pukul 00:01 waktu Inggris. Pengecualian untuk Amerika Serikat,
yang akan merilis pada pukul 00:01 waktu setempat.[3] Di Indonesia, buku
versi bahasa Inggris buku terbitan Bloomsbury juga akan diluncurkan
bersamaan pada tanggal 21 Juli 2007, dan buku ini mulai dapat dipesan
sejak 24 Maret 2007[4].
Judul buku yang diungkapkan di situs web J.K. RowlingSerial Harry Potter pada
mulanya diterbitkan sebagai buku cerita anak-anak oleh penerbit Inggris
Bloomsbury, dan penerbit Amerika Scholastic Press. Namun demikian, serial ini
kemudian mencatat sukses yang fenomenal baik di kalangan anak-anak maupun
dewasa. Setiap buku mengisahkan satu tahun di sekolah untuk karakter-karakter
utamanya dan plot ini mengikuti tradisi lama mengenai buku anak-anak tentang
kehidupan di sekolah. Perbedaan dari plot serial Potter mungkin adalah tingkat
kedewasaan yang semakin meningkat di setiap bukunya diikuti kerumitan dan
lingkup cerita dibanding buku sebelumnya, mengikuti bertambahnya umur dari
karakter-karakter utamanya (buku-buku yang kemudian bahkan memiliki gaya
yang semakin gelap ketimbang buku-buku awalnya). Walaupun Rowling menyatakan
bahwa ia telah membuat plot yang luas untuk seluruh seri sebelum buku pertama
diterbitkan, dan bahwa plot itu tidak berubah, ia juga menyatakan bahwa plot ini
mengalami revisi-revisi juga. Seri ini diawali dengan buku yang relatif tidak
terlalu tebal (328 halaman Batu Bertuah edisi Indonesia), dan semakin tebal di
sepanjang seri tersebut (1200 halaman Orde Phoenix edisi Indonesia).
Buku-buku ini memberikan porsi yang sangat besar bagi fantasi dan sihir, yang
dikombinasikan dengan pendekatan novel detektif dalam penceritaannya. Setiap
jilid terdiri dari masalah-masalah dan tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh
para karakter utamanya; memberikan informasi mengenai dunia sihir secara
umum; serta informasi-informasi tertentu yang menjadi penting di buku
selanjutnya (dikenal sebagai foreshadowing). Dengan demikian, para penggemar
buku ini terdiri dari mereka yang ingin mengetahui bagaimana bagian-bagian yang
belum diketahui dan pertualangan dalam buku ini berakhir. Rowling telah
menyatakan bahwa, berbeda dari buku-buku sebelumnya, buku terakhir ini akan
melanjutkan kisah yang belum selesai di akhir buku keenam. Ia juga menyatakan
tidak memiliki rencana untuk melanjutkan novel mengenai Harry Potter.
Harry dibebani dengan tugas yang gelap, berbahaya, dan tampak mustahil:
mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcrux Voldemort yang tersisa. Tidak
pernah Harry merasa sangat kesepian, atau menghadapi masa depan yang sangat
suram. Namun Harry harus menemukan kekuatan di dalam dirinya sendiri untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Ia harus meninggalkan
kehangatan, keamanan, dan persahabatan di The Burrow dan pergi tanpa takut
atau keraguan menjalani garis yang tidak ditawar lagi.
Dalam seri ketujuh, terakhir, dari serial Harry Potter, J.K. Rowling dengan cara
yang spektakuler membuka selubung atas jawaban dari berbagai pertanyaan yang
telah sangat ditunggu-tunggu. Kisah yang memikat, dianyam dengan lompatan,
tikungan, dan putaran yang mendebarkan hati, menegaskan bahwa penulis adalah
seorang ratu cerita, yang bukunya akan dibaca, dibaca lagi, dan terus-menerus
dibaca.
Di sampul belakang:
Harry menunggu di Privet Drive. Orde Phoenix datang untuk mengawalnya pergi
tanpa tercium oleh Voldemort dan para pendukungnya - jika mereka bisa. Tapi
apa yang akan dilakukan Harry selanjutnya? Bagaimana ia bisa memenuhi tugas
penting dan tampak mustahil yang ditinggalkan Profesor Dumbledore baginya?
Scholastic telah juga merilis sampul buku untuk versi Amerika Serikat (AS).
David Saylor, direktur seni di Scholastic, menggambarkan sampul ini sebagai[9]
[10]:
Melihat keenam seri Harry Potter sebelumnya, versi Indonesia kemungkinan akan
mempergunakan sampul yang sama dengan versi Amerika Serikat.
Pengertian "Hallows"
Ketika ditanyakan apa artinya Deathly Hallows, Rowling menjawab, "penjelasan
mengenai arti 'Hallows' akan membuka terlalu banyak akan kisahnya, dalam judul
dan semuanya. Jadi, saya tidak akan menjawab itu."[11]. Ia juga menolak
membeberkan dua judul lainnya yang direncanakan selain Deathly Hallows,
setidaknya hingga setelah peluncurannya.
Hallows dapat merujuk kepada benda-benda suci, para santo, relik para santo,
relik dewa-dewa, atau tempat di mana relik diletakkan[13][14] Karena para santo
atau dewa-dewa ini seringkali dianggap hadir di tempat mereka diletakkan dan
pada relik mereka, "hallows" dapat merujuk kepada para santo atau dewa-dewa
itu sendiri, ketimbang sekedar relik atau tempatnya saja.
Sebuah contoh kisah di mana "hallows" atau "benda suci" memiliki peran penting
adalah legenda Arthur, di mana Raja Fisher adalah penjaga dari keempat benda
suci, yang terdiri dari Cawan Suci, peralatan makan, pedang atau pisau belati, dan
lembing.[15]
Dalam buku Piala Api dikatakan bahwa sekilas tampak pada mata Dumbledore
"sorot kemenangan" ketika mengetahui bahwa Voldemort telah mengembalikan
tubuhnya dengan menggunakan darah Harry. Rowling menyatakan bahwa hal ini
"sangatlah penting".[32]
Seseorang dari kelas Harry, bukan Harry atau Ron, dan bukan "yang kalian pikir",
akan menjadi guru Hogwarts. Ini mengindikasikan bahwa Hogwarts akan kembali
dibuka, walaupun mungkin tidak sebelum peristiwa utama dalam Deathly Hallows
telah terjadi.[21]
Dalam sebuah wawancara setelah selesainya film Prisoner of Azkaban, Rowling
menyatakan bahwa sutradara Alfonso Cuarón "telah meletakkan di film, tanpa
menyadarinya, yang akan memberi pertanda apa yang akan terjadi dalam kedua
buku terakhir. Bulu kuduk saya berdiri ketika melihat hal-hal itu, dan saya pikir
orang-orang akan menonton kembali film itu dan berpikir bahwa hal itu
diletakkan di film sebagai petunjuk."[33]
Ada kemungkinan bahwa setidaknya dua lagi tokoh utama yang akan meninggal.
Dalam sebuah wawancara di bulan Juni 2006, Rowling menyatakan bahwa:
"Satu tokoh batal saya matikan, tapi saya harus mengatakan bahwa dua tokoh
akan tewas, padahal tadinya tidak saya rencanakan...Harga yang harus dibayar.
Kita berurusan dengan kejahatan itu sendiri...Mereka berusaha membunuh tokoh-
tokoh utama... Yah, saya lakukan."[34]
Ketika dipertanyakan lebih lanjut pada Juni 2006 mengenai penulis-penulis yang
membunuh tokoh-tokoh utama mereka, Rowling mengatakan bahwa "Saya dapat
mengerti sepenuhnya pemikiran pengarang yang berpikir, yah, saya akan
membunuh mereka jika itu artinya menghalangi sekuel yang bisa dikarang lagi
oleh non-penulisnya."[34]
Rowling mengklarifikasi bahwa "Dumbledore betul-betul tewas", ketika ditanya
pada acara di Radio City Music Hall di New York. Rowling menjawab pertanyaan
yang sama tiga kali, dan setiap kali dengan penekanan yang semakin meningkat.
[35]. Namun demikian, pada set pembuatan film Order of the Phoenix, ia
mengatakan: "Dumbledure menjadikan saya serba sulit." Ketika ditanya,
"Bukankan ia telah tewas?" oleh Daniel Radcliffe, ia menjelaskan "Well, yeah,
tapi ada yang lebih rumit lagi..."[36]
Ketika ditanyakan, pertanyaan apa yang seharusnya ditanyakan kepadanya,
Rowling mengakui bahwa "buku terakhir berisikan hal-hal yang saya kira tidak
akan kalian duga", dan menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.[26] Pada 13
September 2006, dalam situs webnya ia mengatakan bahwa ketika ia ditanyakan
pertanyaan itu, pikirannya menjadi kosong. Karena ia tidak dapat
memperbaikinya, ia membuat sebuah halaman khusus di situs webnya, NAQ
section, untuk menghargai gadis yang menanyakan pertanyaan itu. Dalam NAQ
section ini, ia menuliskan:
"Mengapa Dumbledore memiliki Jubah Gaib James setelah James meninggal,
padahal Dumbledore sendiri dapat tidak terlihat tanpa Jubah Gaib?"
Pada 29 September 2006, ia mengungkapkan bahwa Severus Snape tidak sedang
berada di bawah Jubah Gaib pada waktu kematian keluarga Potter, di situs
webnya, pada bagian Rumours Section.
Mendapat pertanyaan, siapa lima tokoh yang akan ia undang untuk makan malam,
Rowling memilih Harry, Hermione, dan Ron, tapi kemudian ragu-ragu sebelum
memilih kedua tokoh terakhir, "Begini.. Saya tidak tahu siapa yang sebetulnya
akan meninggal", tidak yakin apakah ia dapat mengundang mereka yang sudah
'meninggal'.[26]
Lord Voldemort terpilih sebagai penjahat terbesar di polling Big Bad Read. Akan
berita ini, Rowling berkomentar:
"Saya harap, Anda yang memilih Voldemort di "Big Bad Read" akan menikmati
membaca tentang dia di buku ketujuh, ketika ia pada akhirnya dapat berjalan lagi
di atas kakinya sendiri setelah selama bertahun-tahun berada dalam
pengasingan."[37]
Beberapa dari Anda telah mengungkapkan (tapi sebagian besar lainnya tanpa
kata-kata) betapa kebahagiaan dan kesedihan dapat bercampur menjadi satu
saat buku terakhir ini akan diterbitkan. Apa yang Anda ungkapkan ini sungguh-
sungguh berarti bagi saya, lebih dari apa yang dapat saya katakan. Dan saya kira,
akan muncul lebih banyak lagi perdebatan dan spekulasi mengenai Harry Potter,
bahkan kelak setelah Deathly Hallows ada di tangan Anda.
Sinopsis
Rizki Eka L
XI A 6 / 31
SMAN 3
Semarang