Professional Documents
Culture Documents
OLEH
JONI IRAWAN
1
MERANCANG LIFT
2
I. Pendahuluan
3
Untuk Percepatan kedua Vo = 0,4 m/s dan α 2= 0
maka
Vt = Vo + .t
Vt = Vo + .t = 0,4+0 x 80 = 0,4 m/s
Dan
α 2= -0.04 m/s2
4
PEMBAHASAN
dωm
Tm = TL + Itot +B ω m ...................................(1)
dt
Dimana TL = Torka Beban (Nm)
Tm = Torka mekanik (Nm)
ω m = Kecepatan sudut motor (rad/s)
Itot = total momen inertia (kg.m2)
B = Damping Ratio system mekanik (Ns/rad)
Bila kecepatan sudut berubah dari ω 1 ke ω 2 pada saat beban berubah maka energi
kinetik sistem lift tersebut adalah :
Itot (ω 22 − ω12 )
∆Ek = (joule)
2
5
Analisis Sistem Lift Yang dirancang
6
Dengan persamaan Fisika ,Persamaan percepatan untuk gerak bebas adalah
Posisi 1
ΣF
α=
m
m1.g
=
m1 + m2
500 x9.8
Bila beban kosong α = = 3.91 m/s2
500 + 752
1060 x9.8
Bila beban maksimum α = = 5.73 m/s2
1060 + 752
Posisi 2
7
ΣF
α=
m
m2.g
=
m1 + m2
752 x9.8
Bila beban kosong α = = 5.88 m/s2
500 + 752
752 x9.8
Bila beban maksimum α = = 4.06 m/s2
1060 + 752
Bila Profil gerak yang dibutuhkan adalah percepatan yang tetap untuk lantai 2-9
walaupun beban berubah-ubah adalah dengan mengatur pengontrolan bobot imbang dan
melakukan pengereman bila melebihi percepatan yang ingin ditentukan.
Perhitungan Tegangan Tali posisi 1
ΣF1 = m1.α
m1.g-T = m1. α
1060 x 9.8 –T= 1060 x 5.73
T = 10388 – 6073.8 = 4314.2 N
Untuk menentukan torka maka persamaannya adalah T = r F
Jadi anggap r gear = 1 meter maka T = 4314.2 Nm posisi 1.Belum lagi Posisi 2
Sehingga terjadi pengurangan.Ini merupakan Torka beban.
Dari persamaan umum
8
dωm
Tm = TL + Itot +B ω m ...................................(1)
dt
dωm
Itot = torka mesin
dt
TL = torka beban
Bω m = torka pengaruh gesekan
Ieff =
9
D. Mempercepat beban dengan inersia-inersia variabel
Seperti sudah ditunjukkan, ratio gerigi yang optimal adalah suatu fungsi inersia
beban: jika ratio gerigi itu adalah nilai jumlah maksimum , tenaga memindahkan antara
motor dan beban adalah optimised. bagaimanapun, di sejumlah besar aplikasi-aplikasi,
inersia beban bukanlah konstan, karena penambahan massa yang diberikan kepada
beban, atau suatu perubahan di dalam dimensi beban
E. Gesekan
Dalam penentuan gaya yang menjadi hal penting yang perlu dipertimbangkan
adalah faktor gesekan.Karena gesekan ini akan mengurangi percepatan.Sehingga sistem
lift kerjanya terganggu dengan adaya gesekan.Gesekan terjadi ketika dua permukaan
bertemu dalam suatu pergerakan.Kadang kala faktor gesekan sering diabaikan,namun
hal ini menjadi penting bila kinerja sistem dirancang untuk beberapa tahun sebelum
perbaikan.Berikut persamaan dasar gaya gesek:
Ff = µ N
Model gesekan ada 2 yaitu ada model gesekan klasik dan model gesekan kinetik
umum.
Analisis gesekan Lift yang dirancang
Gesekan yang berpengaruh pada Lift adalah gesekan antara permukaan.Geseka n angin
diabaikan karena nilainya kecil.Persamaannya gaya gesek pada sistem lift adalah Ff =
Bω m
10
Fungsi Transfer Lift
Fungsi Transfer
..
ΣF = m.a = m h
..
T 1 − m.g = m h ....................(1)
..
ΣT = j1α k = j1 Θ k
..
T2 .rk − T1 .rk = j1 Θ k .............(2)
Persamaan motor DC
di .
L + Ri = v − Kt. Θ r .............(3)
dt
.. .
j 2 Θ r + b Θ = Kt.i.....................(4)
11
Dengan mensubstitusikan I(s) persamaan 5 ke persamaan 6 makan didapat persamaan
baru
s (( js + b)( Ls + R) + Kt 2 ).Θ( s ) = Kt.v( s ).....(7)
Θ( s ) Kt
= ………….(8)
v( s ) (( js + b)( Ls + R) + Kt 2 )
Karena h = Θ.r
l = Θ.r
dl k = dl r
Sehingga Fungsi transfer dari desain lift:
h( s ) Kt
G(s) = =
v( s ) (( js + b)( Ls + R ) + Kt 2 ).r
12