You are on page 1of 3

Hikmah memakai jilbab dalam kehidupan sehari-hari

Begitu pentingnya jilbab bagi seorang muslimah sehingga dalam sebuah hadits
Rasulullah bersabda :

"Telah berkata Ummu 'Athiyah saya bertanya : 'Ya Rasulullah apakah salah seorang
dari kami din...yatakan bersalah bila ia tidak keluar (pergi ke tanah lapang) karena ia
tidak mempunyai jilbab ?' Maka sabdanya : 'Hendaklah temannya meminjamkan
jilbab untuknya'." (HR. Bukhari Muslim)

Jadi Rasulullah mewajibkan seorang muslimah untuk mengenakan jilbabnya dalam


keadaan apapun, begitu pentingnya hal ini sehingga apabila seorang muslimah tidak
mempunyai jilbab beliau menyuruh temannya untuk meminjaminya.

Berikut ini beberapa hikmah dari diwajibkannya jilbab bagi seorang muslimah :

1) Sebagai identitas seorang muslimah

Allah memberikan kewajiban untuk berjilbab agar para wanita mukmin mempunyai
ciri khas dan identitas tersendiri yang membedakannya dengan orang-orang non
muslim. Dalam sebuah hadits dikatakan :

"Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka" (HR. Abu
Dawud)

2) Meninggikan derajat wanita muslim (muslimah)

Dengan mengenakan jilbab yang menutup seluruh auratnya dan tidak membuka
auratnya di sembarang tempat, maka seorang muslimah itu bagaikan sebuah batu
permata yang terpajang di etalase yang tidak sembarang orang dapat mengambil dan
memilikinya. Dan bukan seperti batu yang berserakan di jalan dimana setiap orang
dapat dengan mudah mengambilnya, kemudian menikmatinya, lalu membuangnya
kembali.

Allah berfirman :

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala
yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. An Nahl (16) : 97)

3) Mencegah dari gangguan laki-laki tak bertanggung jawab

Hal ini mudah dipahami karena dengan seluruh tubuh tertutup kecuali muka dan
telapak tangan, maka tidak akan mungkin ada laki-laki iseng yang tertarik untuk
menggoda dan mencelakakannya selama ia tidak berperilaku yang berlebih-lebihan.
Sehingga kejadian-kejadian seperti perkosaan, perzinaan, dsb dapat dihindarkan

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Israa' (17) : 32)

3) Memperkuat kontrol sosial

Seorang yang ikhlas dalam menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya


khususnya dalam mengenakan busana muslimah, Insya Allah ia akan selalu
menyadari bahwa dia selalu membawa nama dan identitas Islam dalam kehidupannya
sehari-hari, sehingga apabila suatu saat dia melakukan kekhilafan maka ia akan lebih
mudah ingat kepada Allah dan kembali ke jalan yang diridhoiNya....Wallohuh A'lam

PERINGATAN BAGI "KAUM WANITA

Imam 'Ali bin Abî Thâlib as berkata, "Suatu hari, aku dan Fâthimah masuk ke (rumah)
Rasulullah saw, lalu kami dapati beliau sedang menangis dengan tangisan yang keras. Aku
bertanya kepadanya, 'Yâ Rasûlallâh, apa ...yang telah menyebabkan engkau menangis?'
Beliau berkata, 'Wahai 'Ali, pada malam aku di-isrâ-kan ke langit, aku lihat sejumlah wanita
dari ummatku berada di dalam siksaan yang keras, aku ingkari keadaan mereka sampai aku
menangis karena kerasnya siksaan yang mereka terima.'"

Setelah Rasulullah saw menjelaskan macam-macam siksa yang diderita sebagian wanita dari
kalangan ummatnya, putri beliau Fâthimah Al-Zahrâ as berkata kepada ayahandanya,
"Kekasihku dan penyejuk mataku, ceritakan kepadaku perbuatan dan perjalanan hidup
mereka sehingga Allah menimpakan siksaan seperti itu kepada mereka."

Di bawah ini adalah jawaban beliau tentang sebab dan akibat dari perbuatan kaum wanita
yang disiksa yang dipaparkan Rasulullah saw kepada Imam 'Ali dan Fâthimah as.

Wanita yang digantung dengan rambutnya di atas api neraka hingga mendidih otak
kepalanya. Mereka adalah wanita yang tidak menutup rambutnya dari pandangan kaum
lelaki (yang bukan muhrimnya).
Wanita yang digantung dengan lidahnya sedangkan air yang mendidih dikucurkan ke dalam
kerongkongannya. Mereka adalah wanita yang menyakiti hati suaminya.
Wanita yang digantung dengan kedua teteknya di atas api neraka. Mereka adalah wanita
yang tidak mau digauli suaminya.
Wanita yang memakan dagingnya sendiri sedangkan api neraka membakar di bawahnya.
Mereka adalah wanita yang bersolek untuk manusia (yang bukan suaminya).
Wanita yang kedua kakinya diikat kepada kedua tangannya dan ular-ular serta kalajengking-
kalajengking yang berbisa dilepaskan atasnya. Mereka adalah wanita yang tidak bersuci,
pakaiannya mengandung najis, tidak (sempurna dalam) mandi janabah dan mandi haid dan
suka meremehkan shalat.
Wanita yang tuli, buta dan bisu di dalam peti neraka sehingga otaknya mengalir dari kedua
lubang hidungnya dan anggota tubuhnya terpotong-potong seperti terkena penyakit kusta.
Mereka adalah wanita yang melahirkan anak dari perzinaan (hasil hubungan dengan lelaki
lain), kemudian anaknya itu dianggap dari suaminya.
Wanita yang digantung kedua kakinya di dalam tungku api neraka. Mereka adalah wanita
yang keluar dari rumahnya (bepergian yang tidak lazim) tanpa seizin suaminya.
Wanita yang daging tubuhnya dicabik-cabik dengan gunting-gunting neraka dari depannya
dan dari belakangnya. Mereka adalah wanita yang memamerkan tubuhnya kepada kaum
lelaki.
Wanita yang muka dan kedua tangannya dibakar sedangkan dia (mesti) memakan ususnya
sendiri. Mereka itu adalah wanita yang menjadi germo.
Wanita yang kepalanya menyerupai kepala babi dan tubuhnya seperti tubuh keledai, dia
disiksa dengan sejuta macam siksaan. Mereka adalah wanita pendusta dan suka mengadu-
ngadu orang.
Wanita yang rupa wajahnya seperti anjing, dan api neraka masuk ke dalam duburnya
sehingga api itu keluar dari mulutnya, dan sejumlah malaikat memukuli kepala dan tubuhnya
dengan cambuk-cambuk neraka. Mereka adalah wanita yang menjadi penyanyi, peratap dan
penghasud.

Itulah gambaran hidup setelah kematian bagi kaum wanita yang perilakunya seperti di atas.
Kisah tersebut merupakan 'kasih' Allah 'azza wa jalla agar muslimat merubah perilakunya.
Dan kepada kaum lelaki yang dijuluki di dalam Kitab Suci 'ar-rijâlu qawwâmûna 'alan nisâ',
dan juga sebagai kepala rumah-tangga bahkan ada yang sebagai kepala negara, sejauh mana
rasa tanggung jawab mereka dan kasih-sayangnya yang tulus secara Islam kepada kaum
perempuan?

Firman Allah 'azza wa jalla mengingatkan kaum lelaki, Wahai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, yang keras yang tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan mereka senantiasa
melaksanakan apa yang diperintahkan. (Al-Quran, Sûrah Al-Tahrîm 66/6)

You might also like