Professional Documents
Culture Documents
Pada suatu hari Kelinci bertemu dengan Kura-kura yang sedang berbincang
dengan Musang di tengah hutan. Dengan kesombongannya Si Kelinci menceritakan
kehebatannya dalam berlari kepada Kura-kura dan Musang.
Keesokan harinya semua hewan berkumpul untuk melihat perlombaan lari antara
Si Kelinci yang sombong dengan Kura-kura. Dengan penuh percaya diri dan semangat
yang tinggi Kura-kura bersiap-siap melawan kehebatan Si Kelinci. Untuk menentukan
kemenangan antara mereke maka ditunjuklah Si Musang untuk menjadi juri.
Dengan tiupan angin yang sejuk membuat Si Kelinci tertidur dan Si Kura-kura
tanpa putus asa tetap melanjutkan larinya meski jauh tertinggal jauh oleh Kelinci. Tanpa
terasa Si Kura-kura pun mendekati dan akhirnya melewati Si Kelinci yang sedang
tertidur.
Ketika Si Kura-kura mendekati garis finis bersama itu pulah Si Kelinci terbangun.
Melihat kejadian tersebut Si Kelinci pun bergegas untuk merebut posisi terdepan tapi
sayang usaha Si Kelinci tidak sesuai dengan apa yang di bayangkannya.
Suatu hari kelinci bertemu dengan kura-kura yang jalannya sangat lamban. Melihat
kura-kura yang berjalan pelan-pelan itu, kelinci langsung tertawa dan mengejek. Kelinci
itu berkata kalau kura-kura tidak akan mungkin cepat sampai ke tujuan kalau jalannya
sangat lambat seperti itu.
Walau diejek, kelinci dan kura-kura ini tidak bertengkar karena kura-kura cukup
sabar dan tidak mau terpancing emosi. Dia hanya mengatakan kalau jalannya memang
seperti itu, lambat asal selamat, begitu kata si kura-kura.
“Kau bodoh, mau saja berlomba denganku yang bisa melompat jauh dan berlari
lebih cepat darimu,” kata si kelinci. Tapi kura-kura tak membalas dan hanya diam
saja.Setelah kelinci dan kura-kura sepakat bahwa garis finish adalah pohon mangga yang
jaraknya cukup jauh, perlombaan pun dimulai.
Kelinci terus berlari jauh hingga kura-kura tak kelihatan di belakangnya. Kelinci
pun mulai berjalan santai dan yakin kalau perlombaan ini akan sangat mudah ia
menangkan. Kelinci yang sudah yakin menang ini berkali-kali menengok ke
belakang.Kura-kura yang berjalan lambat sudah mulai tampak, tapi masih sangat jauh
untuk menjangkau garis finish.“Ah, masih jauh,” kata kelinci. “Aku pelan-pelan saja
jalannya.”
Setelah beberapa saat, kelinci malah memutuskan untuk bersantai di bawah pohon
rindang sambil menunggu kura-kura mendekat. Menurut si kelinci, menghabiskan waktu
dengan bersantai bukanlah masalah, karena ia sangat yakin akan menang.
Akhirnya kura-kura pun menjadi pemenang lomba karena berhasil mencapai finish
lebih dahulu daripada si kelinci.Kelinci pun mengakui kekalahannya dengan penuh rasa
malu, sejak saat itu juga ia tidak pernah sombong lagi. Kelinci dan kura-kura pun
akhirnya bersahabat baik.
Pesan Moral
Kita mungkin merasa memiliki kelebihan, merasa sangat hebat dan lebih baik daripada
orang lain. Perasaan sombong seperti ini hanya akan menjerumuskan kita ke dalam hal
buruk.
Merasa menjadi yang paling hebat, otomatis membuat kita meremehkan kemampuan
orang lain. Akhirnya, kita malah melakukan kecerobohan yang malah merugikan diri
sendiri. Karena itu, jangan remehkan orang lain walau mereka jelas-jelas terlihat memiliki
keterbatasan.
Pesan moral lain dari cerita kelinci dan kura-kura ini adalah, melakukan sesuatu harus
dengan keyakinan kuat dan penuh kesabaran, seperti yang digambarkan oleh kura-kura.
Walau pelan asal selamat, tidak perlu tergesa-gesa dalam melakukan suatu pekerjaan
agar apa yang kita kerjakan itu bisa selesai dengan baik.