Professional Documents
Culture Documents
Perwakilan Diplomatik
Disusun oleh :
Instrumen Diplomasi :
Ada 2 macam instrumen yang dapat digunakan untuk melaksanakan diplomasi yaitu :
1. Departemen Luar Negeri
2. Perwakilan Diplomatik dari suatu negara yang ditempatkan di negara lain
1. Duta besar berkuasa penuh, yaitu perwakilan diplomatik yang mempunyai kekuasaan penuh
dan luar biasa dan biasanya ditempatkan di negara negara yang banyak menjalin hubungan
timbal balik. Di tempat mana duta besar diakreditir, ia mempunyai kedudukan lebih tinggi dari
duta-duta. Duta besar mewakili kepala negaranya, memberikan perlindungan terhadap
kepentingan dan nama baik negaranya. Duta besar biasanya dikirim oleh negara besar yang
sebaliknya juga menerima duta besar di negaranya. Duta besar dapat langsung beraudiensi
dengan kepala negara, sedangkan perwakilan diplomatik lainnya, hendaklah dengan perantaraan
menteri luar negeri.
Menurut Wijono Projodikoro, ada tiga tugas yang harus diemban oleh Duta Besar yaitu :
Melaksanakan Perundingan ( negotiation ), Meneropong keadaan ( observation ), Memberi
perlindungan ( protection ).
2. Duta, yaitu perwakilan diplomatik yang dalam menyelesaikan persoalan kedua negara harus
berkonsultasi dahulu dengan pemerintahnya.
3. Menteri Residen, status menteri residen bukan sebagai wakil pribadi kepala negara melainkan
hanya mengurus urusan Negara
4. Kuasa Usaha, adlh perwakilan diplomatik yang tidak diperbantukan kepada kepala negara,
melainkan kepada menteri luar negeri . Di Bedakan menjadi 2
a. Kuasa usaha tetap menjabat kepala dari suatu perwakilan.
b. Kuasa usaha sementara yang melaksanakan pekerjaan dari kepala perwakilan ketika pejabat
ini belum atau tidak ada di tempat. Atase ini terbagi menjadi dua yaitu :
(1). Atase pertahanan.
Atase ini dijabat oleh seorang perwira militer yang diperbantukan depertemen luar negeri dan
diperbantukan di kedutaan besar serta diberikan kedudukan sebagai seorang diplomat yang
bertugas memberikan nasihat di bidang militer dan pertahanan keamanan kepada duta besar
berkuasa penuh.
(2). Atase teknis.
Atase ini dijabat oleh seorang pegawai negeri yang tidak berasal dari depertemen luar negeri dan
ditempatkan di salah satu kedutaan besar, atase ini berkuasa penuh dalam menjalankan tugas
tugas teknis sesuai dengan tugas pokok dari departemennya sendiri.
Di Indonesia sehubungan dengan usaha menjalin hubungan internasional ini didasarkan pada
UUD 1945 pasal 13 yang di dalamnya berisi :
? Presiden mengangkat duta dan konsul.
? Dalam hal mengangkat duta dan konsul presiden memperhatikan pertimbangan DPR.
? Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan meperhatikan pertimbangan DPR.
Jadi, fungsi diplomatik dalam arti politis adalah sebagai berikut :
• Mempertahankan kebebasan Indonesia terhadap imperialisme dalam segala bentuk dan
manifestasinya dengan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
• Mengabdi kepada kepentingan nasional dalam mewujudkan masyrakat adil dan makmur.
• Menciptakan pesahabatan yang baik antar negara dalam mewujudkan pelaksanaan tugas negara
perwakilan diplomatik.
Perwakilan diplomatik ( Duta besar ) meilik tugas pokok yang antara lain sebagai berikut :
• Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain atau hubungan kepala negara dengan
pemerintah asing.
• Mengadakan perundingan masalah masalah yang dihadapi oleh kedua negara itu dan berusaha
untuk menyelesaikannya.
• Mengurus kepentingan negara serta warga negaranya di negara lain.
• Apabila dianggap perlu dapat bertindak sebagai tempat pencatatan sipil, paspor, dsb.
Fungsi Perwakilan diplomatik menurut Kepres Nomor 108 Tahun 2003 Tentang Organisasi
Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri :
1. Peningkatan dan pengembangan kerja sama politik dan keamanan, ekonomi, sosial dan budaya
dengan Negara Penerima dan/atau Organisasi Internasional;
2. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama Warga Negara Indonesia
di luar negeri;
3. Pengayoman, pelayanan, perlindungan dan pemberian bantuan hukum dan fisik kepada Warga
Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, dalam hal terjadi ancaman dan/atau masalah
hukum di Negara Penerima, sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional, hukum
internasional, dan kebiasaan internasional;
4. Pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai situasi dan kondisi Negara Penerima;
5. Konsuler dan protokol;
6. Perbuatan hukum untuk dan atas nama Negara dan Pemerintah Republik Indonesia dengan
Negara Penerima;
7. Kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal
Perwakilan, komunikasi dan persandian;
8. Fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktek internasional.
a. Menetukan tujuan dengan menggunakan semua daya upaya dan tenaga dalam mencapai tujuan
tersebut.
b. Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dengan kepentingan nasional sesuai dengan tenaga dan
daya yang ada.
c. Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan negara lain.
d. Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada dan sebaik baikya dalam menjalankan tugas
diplomatiknya.
source : http://www.catatannaema.co.cc/2010/02/perwakilan-diplomatik.html