You are on page 1of 50

Kelompok 4

• Dini Aprilia Norvyani (08)


• Dioga Alif Maulana (09)
• Nanda Selatyasari (18)
• Raihan Akbar Prayogo (21)
• Resha Ardian Nugraha (23)
• Reza Nurwiansyah (25)
• Rilo Aulia Firry (26)
• Uray Fajrina Hasyati (32)
Penyimpangan Sosial
Robert M.Z.Lawang

Penyimpangan adalah tindakan yang


menyimpang dari norma-norma yang
berlaku dalam suatu sistem sosial dan
menimbulkan usaha dari pihak berwenang
untuk memperbaiki perilaku yang
menyimpang tersebut.
James Vander Zanden

Penyimpangan merupakan perilaku yang


oleh sejumlah besar orang dianggap
sebagai hal yang tercela dan di luar batas
toleransi.
Kartini Kartono
Berpendapat bahwa penyimpangan
merupakan tingkah laku yang
menyimpang dari tendensi sentral atau ciri
ciri karakteristik rata rata dari rakyat
kebanyakan.

Back
Teori – Teori Penyimpangan Sosial
Teori Differential Association

Edwin H. sutherland berpendapat


bahwa penyimpangan bersumber
pada peragulan yang berbeda.

Contoh: proses menghisap ganja dan


perilaku homoseksual.
Teori Labelling
Edwin M. Lemerd

Seseorang yang telah melakukan


penyimpangan pada tahap primer /
pertama lalu oleh masyarakat sudah
diberikan cap sebagai penyimpangan,
maka orang tersebut terdorong untuk
melakukan penyimpangan sekunder /
tahap lanjut dengan alasan “kepalang
Teori Merton
Robert K. Merton

Perilaku penyimpangan merupakan


bentuk dari adaptasi terhadap situasi
tertentu.
Durkheim Teori Fungsi
Keseragaman dalam kesadaran
moral semua anggota masyarakat
tidak dimungkinkan; tiap individu
berbeda satu dengan yang lain
karena dipengaruhi secara
berlainan oleh berbagai faktor,
seperti faktor keturunan,
lingkungan fisik, dan lingkungan Back
Bentuk – Bentuk Perilaku
Menyimpang
Penyimpangan Primer

Penyimpangan yang bersifat


temporer atau sementara dan hanya
menguasai sebagian kecil kehidupan
seseorang.
Penyimpangan Sekunder

Perbuatan yang dilakukan secara


khas dengan memperlihatkan
perilaku menyimpang.
Penyimpangan Individu

Penyimpangan yang dilakukan


oleh seorang individu dengan
melakukan tindakan-tindakan
yang menyimpang dari norma-
norma yang berlaku
Penyimpangan Kelompok

Penyimpangan yang dilakukan


secara berkelompok dengan
melakukan tindakan-tindakan
yang menyimpang dari norma-
norma masyarakat yang berlaku.
Penyimpangan Situasional

Disebabkan oleh pengaruh


bermacam-macam kekuatan
situasional/sosial di luar
individu dan memaksa individu
tersebut untuk berbuat
menyimpang.
Penyimpangan Sistematik
Suatu sistem tingkah laku yang
disertai tingkah laku yang disertai
organisasi sosial khusus, status
formal, peranan-peranan, nilai-
nilai, norma-norma, dan moral
tertentu yang semuanya berbeda
dengan situasi umum. Back
Sifat – Sifat Perilaku
Menyimpang
Penyimpangan Positif

Penyimpangan yang mempunyai dampak


positif karena mengandung unsur inovatif,
kreatif, dan memperkaya alternatif.
Penyimpangan Negatif
Penyimpangan yang cenderung bertindak
ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang
rendah dan berakibat buruk.

Back
Faktor – Faktor Penyebab
Perilaku Menyimpang
Sikap Mental yang Tidak Sehat

Perilaku menyimpang dapat disebabkan


karena sikap mental yang tidak sehat. Sikap
ini ditunjukkan dengan tidak merasa
bersalah atau menyesal atas perbuatannya,
bahkan merasa senang. Contohnya, profesi
pelacur.
Ketidakharmonisan dalam Keluarga

Tidak adanya keharmonisan dalam keluarga


dapat menjadi penyebab terjadinya perilaku
menyimpang. Contohnya, kalangan remaja
yang menggunakan obat-obatan terlarang
karena faktor broken home.
Pelampiasan Rasa Kecewa

Seseorang yang mengalami kekecewaan


apabila tidak dapat mengalihkannya ke hal yang
pisitif, maka ia akan berusaha mencari pelarian
untuk mmemuaskan rasa kecewanya.
Contohnya, bunuh diri.
Dorongan Kebutuhan Ekonomi

Perilaku menyimpang juga terjadi


karena dorongan kebutuhan ekonomi.
Contohnya, perbuatan mencuri atau
merampok.
Pengaruh Lingkungan dan Media Massa

Seseorang yang melakukan tindakan


menyimpang dapat disebabkan karena
terpengaruh oleh lingkungan kerjanya atau
teman sepermainannya. Begitu juga peran
media massa, sangat berpengaruh terhadap
penyimpangan perilaku.
Keinginan untuk Dipuji

Seseorang dapat bertindak menyimpang


karena keinginan untuk mendapat pujian,
seperti banyak uang, selalu berpakaian
mahal dan perhiasan yang mewah, atau gaya
hidup yang mewah. Agar keinginan ini
terwujud, ia rela melakukan perbuatan
menyimpang, seperti korupsi, menjual diri,
dan merampok.
Ketidaksanggupan Menyerap Norma

Ketidaksanggupan menyerap norma ke dalam


kepribadian seseorang diakibatkan karena ia
menjalani proses sosialisasi yang tidak
sempurna, sehingga ia tidak sanggup
menjalankan peranannya sesuai dengan
perilaku yang diharapkan oleh masyarakat
Adanya ikatan sosial yang berlain-lainan

Seorang individu cenderung mengidentifikasikan


dirinya dengan kelompok yang paling ia hargai,
dan akan lebih senang bergaul dengan kelompok
itu daripada dengan kelompok lainnya. Dalam
proses ini, individu akan memperoleh pola-pola
sikap dan perilaku yang menyimpang,
kemungkinan besar individu tersebut akan
berpelilaku menyimpang
Proses belajar yang menyimpang

Hal ini terjadi melalui interaksi sosial dengan


orang-orang yang berperilaku menyimpang.
Misalnya, seorang ana remaja yang sering
bergaul dengan kelompok remaja pengguna
obat-obatan terlarang atau terlibat perkelahian
Proses sosialisasi nilai-nilai
subkebudayaan yang menyimpang

Perilaku menyimpang yang terjadi dalam


masyarakatdapat disebabkan karena seseorang
memilih nilai subkebudayaan yang menyimpang,
yaitu suatu subkebudayaan khusus yang
normanya bertentang dengan norma budaya
yang dominan.

Contohnya, kehidupan di lingkungan pelacuran


dan perjudian.
Kegagalan dalam proses sosialisasi

Proses sosialisasi dianggap tida berhasil jika


individu tersebut tidak berhasil mendalami
norma-norma masyarakat. Keluarga adalah
lembaga yang paling bertanggung jawab atas
penanaman norma-norma masyarakat dalam
diri anggota keluarga. Ketika keluarga tidak
berhasil mendidik para anggotanya,maka
yang terjadi adalah penyimpangan perilaku.

Back
Media Pembentukan
Perilaku Menyimpang
Keluarga
Pembentukan seseorang untuk pertama kalinya
akan berawal dari keluarga, karena proses sosialisasi
yang dialami seorang individu untuk membentuk
kepribadiannya itu berawal dari media sosialisasi ini.
Keluarga merupakan faktor penentu bagi
perkembangan atau pembentukan kepribadian
seorang anak selanjutnya.
Kelompok Bermain
Lingkungan tempat tinggal dan kelompok bermain
merupakan dua media sosialisasi yang sangat
berkaitan,karena seorang individu akan memiliki
kelompok bermain atau pergaulan dalam
lingkungan tempat tinggalnya tersebut.
Namun,adakalanya seorang individu juga memiliki
kelompok bermain atau pergaulan di luar
lingkungan tempat tinggalnya tadi yang ia peroleh
dari lingkungan sekolah atau di luar sekolah.
Kelompok bermain atau pergaulan ini juga dapat
mempengaruhi pembentukan kepribadian seorang
individu.
Lingkungan Tempat Tinggal

Lingkungan tempat tinggal juga dapat


mempengaruhi kepribadian seseorang dalam proses
pembentukannya. Seorang individu yang tinggal
dilingkungan yang baik kepribadiannya juga akan
menjadi baik sebaliknya, bila seseorang tinggal
dilingkungan yang buruk maka kepribadiannya
juga akan menjadi buruk.
Media Massa

Media massa dapat disebut sebagai madia sosialisasi


yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang
karena pembritaan yang ada di media massa
tersebut.

Back
Contoh Perilaku
Menyimpang
Tindakan Kriminal dan Kejahatan

Kriminalitas adalah suatu bentuk pelanggaran


terhadap norma hukum, khususnya yang
menyangkut pidana dan perdata yang pada dasarnya
merupakan tindakan yang merugikan orang lain.
Kenakalan Anak (Juvenile Deliquency)

Kenakalan (deliquency) menurut Prof. DR. Fuad


Hasan adalah perbuatan anti sosial yang dilakukan
oleh anak atau remaja, yang bila dilakukan oleh orang
dewasa dikategorikan tindak kejahatan. Menurut
sumber lain kenakalan adalah semua perbuatan
penyelewengan norma-norma kelompok tertentu yang
menimbulkan keonaran dalam masyarakat yang
dilakukan oleh anak muda.
Penyimpangan Seksual

Penyimpangan seksual artinya hubungan


seksual atau kelamin yang dilakukan oleh pria
dan wanita diluar nikah.

Bentuk-bentuk Penyimpangan Seksual


1. Homoseksual, yaitu perilaku seksual yang dilakukan sesama jenis.
2. Transeksual, yaitu perilaku yang cenderung mengubah karakteristik
kelamin.
3. Sadomakisme, yaitu kepuasan seksual yang diperoleh dengan
menyiksa atau menyakiti pasangannya terlebih dahulu.
4. Ekshibisme, yaitu perilaku seksual yang memperoleh kepuasan
dengan menunjukkan kelaminnya kepada orang lain.
5. Voyeurisme, yaitu perilaku seksual yang diperoleh dengan
mengintip orang lain yang sedang telanjang, mandi, bahkan sedang
berhubungan.
6. Fetishisme, yaitu perilaku seksual yang disalurkan melalui
bermasturbasi dengan BH (Breast Holder), celana dalam, kaos kaki
atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan
seksualnya. Namun, ada juga yang meminta pasangannya untuk
mengenakan benda-benda favoritnya, kemudian melakukan
hubungan seksual sebenarnya dengan pasangan tersebut.
Alkoholisme

Alkohol dapat disebut sebagai racun protoplasmik


yang mempunyai efek depresan pada sistem syaraf
sehingga orang yag mengkonsumsi minuman
beralkohol secara berlebihan akan kehilangan
kemampuan untuk mengendalikan diri, baik secara
fisik, psikologis, maupun sosial.
Penyalahgunaan Narkotika

Penyalahgunaan narkotika dapat disebut sebagai


penyimpangan perilaku karena melanggar norma
hikum yang berlaku di masyarakat. Menurut UU No.
9 Tahun 1976, narkotika adalah obat atau bahan obat.
Hubungan Seksual Sebelum Nikah

Hubungan seksual diluar nikah merupakan perbuatan


yang tidak dibenarkan oleh norma-norma sosial
maupun norma agama. Jenis hubungan seksual di luar
nikah antara lain pelacuran, pemerkosaan, dan
kumpul kebo.
Sadisme Terhadap Anak

Berdasarkan teori psikologi sosial, seseorang mampu


melakukan tindakan kekerasan dan sadisme karena
merasa frustasi dan kecewa. Perasaan frustasi dan kecewa
ini bisa dipicu oleh berbagai hal, salah satunya faktor
ekonomi.

Aan Prayoga mengatakan bahwa di negara berkembang


lebih banyak penganiayaan fisik dan penelantaran anak,
sedangkan di negara-negara maju lebih banyak
penganiayaan seksual dan penganiayaan emosional.

Bentuk-bentuk Penganiayaan Emosional


a) Rejecting, yaitu orang tua menunjukkan perilaku menolak anak,
memanggil anak dengan sebutan tidak berharga, tidak berbicara
kepada anak, dan bahkan mengkambing hitamkan anak sebagai
penyebab masalah keluarga.
b) Ignoring, yaitu orangtua tidak menunjukan kedekatan dengan
ankanya dan tidak menyukai anak-anak atau orang tua hanya
secara fisik saja bersama-sama anaknya.
c) Terorizing, yaitu orang tua yang mengkritik secara tidak
proposional,menghukum mengolok-olok dan mengharapkan
anak memiliki kemampuan yg diiginkan orang tua.
d) Isolating, yaitu orang tua yang tidak menginkan anaknya
beraktivitas secara proposioanal bersama rekan-rekan sebayanya.
e) Corrupting, yaitu orang tua mengajarkan yg salah pada
anaknya.sebagian besar pelaku penganianyaan terhadap anak
adalah orang yang sangat dipercaya dan berpengaruh pada anak.
SESI PERTANYAAN
TERIMA KASIH

You might also like