Professional Documents
Culture Documents
BAB Pembentukan
6 Bumi
Disusun
Deynanti Primalaila (07)
Dini Aprilia Norvyani (08)
Resti Widya Astuti ()
Sudbudia Sudarmawati Mursalim
(28)
Sejarah Pembentukan Bumi
Standar Kompetensi :
Memahami sejarah pembentukan bumi
Kompetensi Dasar:
Menjelaskan sejarah pembentukan bumi
Tujuan Pembelajaran :
Dapat mendeskripsikan proses terjadinya bumi
Dapat mengidentifikasi karakteristik pelapisan bumi
Dapat menganalisa teori lempeng tektonik dan kaitannya
Menurut komposisi (jenis dari material)-nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan
sebagai berikut :
a. Kerak Bumi
adalah lapisan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi
mencapai 70km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batuan-batuan basa
dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di
bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100`C. Lapisan kerak bumi dan di bawahnya
hingga kedalaman 100km dinamakan litosfer.
b. Mantel Bumi
terletak di antara lapisan kerak bumio dan inti luar bumi. Tebal mantel bumi mencapai
2.900km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah mantel
mencapai 3.000`C, tetapi tekanannya belum mempengaruhi kepadatan batuan.
c. Inti Bumi
merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi. Lapisan ini dibedakan menjadi
lapisan inti luar dan inti dalam. Inti luar tebalnya sekitar 2.000km dan terdiri atas besi
cair yang suhunya mencapai 2.200`C. Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola
dengan diameter sekitar 2.700km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya
mencapia 4.500`C
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi
lapisan-lapisan sebagai berikut :
a. Litosfir
b. Astenosfir
c. Mesosfir
Sesi Pertanyaan
2
Teori Lempeng Tektonik dan Akibatnya Terhadap
Persebaran Gunung Api dan Gempa Bumi
Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh ahli geofisika Inggris, Mc Kenzie dan Robert Parker.
Kedua ahli itu menyampaikan teori yang menyempurnakan teori-teori sebelumnya, seperti
pergeseran benua, pergeseran dasar laut, dan teori konveksi sebagai satu kesatuan konsep yang
sangat berharga dan diterima oleh para ahli geologi.
Kerak bumi dan litosfer yang mengapung di atas lapisan astenosfer dianggap satu lempeng yang
saling berhubungan. Aliran konveksi yang keluar dari punggung laut menyebar ke kedua sisinya,
sedangkan di bagian lain akan masuk kembali ke lapisan dalam dan bercampur dengan materi di
lapisan itu. Daerah tempat masuknya materi tersebut merupakan patahan (tranform fault) yang
ditandai dengan adanya palung laut dan pulau vulkanis.
Pada daerah transform fault itu aktivitas gempa bumi banyak terjadi akibat pergeseran kerak
bumi yang berlangsung secara terus menerus sehingga lempeng kerak bumi terpecah-pecah.
Karena lempeng-lempeng itu berada di atas lapisan yang cair, panas, dan plastis (astonosfer)
maka lempeng-lempeng menjadi dapat bergerak secara tidak beraturan. Di dalam geraknya
kadang-kadang ad adua lempeng yang saling menjauh di sepanjang patahan, ada juga lempeng-
lempeng yang saling bertabrakan sehingga menimbulkan gempa yang dahsyat. Lempeng-
lempeng itulah yang disebut lempeng tektonik.
Pada saat ini di permukaan bumi terdapat enam lempeng utama.
a. Lempeng Eurasia, meliputi Eropa, Asia, dan daerah pinggirannya termasuk Indonesia
b. Lempeng Amerika, meliputi Amerika Utara, Amerika selatan, dan setengah bagian
barat Lautan Atlantik.
c. Lempeng Afrika, meliputi Afrika, setengah bagian timur Lautan Atlantik, dan bagian
barat Lautan Hindia.
d. Lempeng Pasifik, meliputi seluruh lempeng di Lautan Pasifik.
e. Lempeng India-Australia, meliputi lempeng Lautan Hindia serta subkontinen India dan
Australia bagian barat.
f. Lempeng Antartika, meliputi kontinen Antartika dan lempeng Lautan Antartika.
Pergerakan lempeng tektonik dapat menimbulkan bentukan-bentukan di permukaan
bumi yang berbeda-beda. Keragaman bentukan tersebut dipengaruhi oleh arah dan
kekuatan gerak lempeng. Ada 3 kemungkinan kekuatan pergerakan 2 lempeng, yaitu
sama-sama kuat, sam-sama lemah, dan yang satu kuat, sedangkan yang lain lemah.
Batas lempeng-lempeng tektonik ditandai oleh adanya bentukan-bentukan alam akibat
aktivitas lempeng itu sendiri. Batas lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu:
g. Batas Konvergen
Pada batas konvergen (memusat) terjadi tabrakan antarlempeng sehingga salah satu
lempeng tersebut menghunjam ke bawah (subduction). Oleh karena itu, batas itu
disebut dengan batas subduksi. Adanya subduksi antara lain dapat menyebabkan
terjadinya palung laut.
b. Batas Divergen
Batas divergen (menyebar) terjadi karena lempeng-lempeng bergerak saling menjauh
(berlawanan). Pada batas ini ditandai dengan terbentuknya kerak bumi baru karena
naiknya materi dari astenosfer yang biasanya membentuk punggung laut. Oleh karena
itu, zona ini juga disebut batas konstruktif.
c. Batas Sesar Mendatar
Batas sesar mendatar terjadi karena adanya pergeseran dua lempeng dengan arah
berlawanan. Pergeseran itu tidak menimbulkan perhilangan atau pemunculan kerak
bumi, tetapi di sepanjang daerah itu ditandai adanya keretakan. Gerakan lempeng
tektonik menyebabkan terjadinya gempa bumi dan pembentukan gunung.
Gempa bumi yag terjadi karena adanya pergeseran lempeng tektonik disebut gempa
bumi tektonik. Gempa bumi tektonik merupakan gempa bumi yang paling sering
terjadi. Kekuatan gempa tektonik yang dahsyat menyebabkan banyak kerusakan di
permukaan bumi.
Gunung atau pegunungan terbentuk apabila dua lempeng tektonik bertabrakan dan
salah satu lempeng itu menusuk bagian bawah lempeng yang lain. Daerah perbatasan
kedua lempeng yang bertabrakan itu menjadi tempat terbentuknya gunung dan
pegunungan.
Sesi Pertanyaan
3
IT’S TIME FOR
QUIZ
1 2 3
4 5 6
7 8 9
Tim Penyaji
Deynanti Primalaila
Dini Aprilia Norvyani
Resti Widya Astuti
Sudbudia Sudarmawati Mursalim
Terima Kasih
Ibu Dra. Sri Asih
Teman-teman Kelas XA
TERIMA KASIH