You are on page 1of 22

MAKALAH

THERMAL OVERLOAD RELAY

OLEH :
Rahadian Adista P.
2210039021

D3 ELEKTRO INDUSTRI ITS - DISNAKER


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan Rahmat, Hidayah serta Inayah-Nya sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “PENGAMAN ARUS LEBIH
(TOR)”. Makalah ini disusun sebagai tugas elektronika Program Studi D-
III elektro industri di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, baik materi, moral, maupun spiritual. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak muhadi selaku dosen atau instruktur yang begitu sabar


memberi kami ilmu dalam penyelesaian makalah ini.
2. Teman-teman tercinta yang telah memberi semangat, bantuan serta
masukan sehingga makalah ini dapat terselesaiakan.
3. keluarga yang selalu memberikan doa yang seolah tak pernah lekang
oleh waktu.
4. Semua pihak baik yang secara langsung maupun tidak langsung telah
banyak membantu kelancaran penyelesaian makalah ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk selalu dapat
berbuat baik bagi semua, dan semoga penulisan makalah ini dapat
menjadi persembahan yang membawa manfaat baik bagi penulis secara
khusus maupun masyarakat secara umum.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu


demi kesempurnaan dari makalah ini, maka penulis mengharapkan saran
dan kritik yang dapat membangun.

Surabaya, 8 Desember 2010

Penulis
RELAY ARUS LEBIH

Relay arus lebih adalah relay yang bekerja terhadap arus


lebih dan akan bekerja bila arus yang mengalir melebihi nilai
settingnya (I set). Relay arus lebih juga sering disebut relay
beban lebih atau Thermal Overload Relay (TOR). Thermal
Overload Relay atau relay beban lebih selalu dipasang seri
dengan beban yang berfungsi sebagai pengaman beban lebih.
Apabila terjadi kelebihan beban, hubungan singkat, atau
gangguan lainnya yang mengakibatkan naiknya arus secara
otomatis, maka relay ini akan bekerja memutuskan arus listrik
dengan beban sehingga keamanan beban terjaga.

Overload Relay memiliki kontak bantu NO dan NC. Kontak


bantu NC dipergunakan sebagai pengontrol operasi dari
kontraktor penghubung suplai daya ke kumparan motor.
Apabila terjadi gangguan arus beban lebih pada saat motor
beroperasi, maka kontak bantu NC akan membuka sehingga
suplai daya akan terputus ke kontraktor dan akibatnya motor
akanberhentiberoperasi.

prinsip kerja dari suatu TOR adalah berdasarkan panas


yang timbul karena adanya arus listrik yang mengalir melewati
arus nominal motor. Energy panas teersebut akan diubah
menjadi energy mekanik oelh logam bi metal. Akibatnya
kontak NC akan terbuka sehingga operasi motor diamankan
oleh pengaman dan kemudian TOR akan berhenti bekerja.
Adapun kerja TOR ini tergantung kepada gangguan arus beban
lebih yang terjadi dan lamanya gangguan berlangsung.

Pada TOR terdapat selector untuk memilih batasan nilai


arus yang diinginkan dan biasanya disesuaikan dengan besar
arus nominal beban yang akan dihubngkan.
Gambar. Bentuk fisik dan symbol TOR

Pada dasarnya relay arus lebih adalah suatu alat yang


dapat mendeteksi besaran arus yang melalui suatu jaringan
dengan bantuan trafo arus. Harga atau besaran yang boleh
melewatinya disebut dengan setting.

Macam-macam karakteristik relay arus lebih :


a. Relay waktu seketika (Instantaneous relay)
b. Relay arus lebih waktu tertentu (Definite time relay)
c. Relay arus lebih waktu terbalik (Inverse Relay)

- Relay Waktu Seketika (Instantaneous relay)

Relay yang bekerja seketika (tanpa waktu tunda) ketika


arus yang mengalir melebihi nilai settingnya, relay akan
bekerja dalam waktu beberapa mili detik (10 – 20 ms). Dapat
kita lihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1. Karakteristik Relay Waktu Seketika (Instantaneous


Relay).
Relay ini jarang berdiri sendiri tetapi umumnya dikombinasikan
dengan relay arus lebih dengan karakteristik yang lain.

- Relay arus lebih waktu tertentu (definite time relay)

Relay ini akan memberikan perintah pada PMT pada saat


terjadi gangguan hubung singkat dan besarnya arus gangguan
melampaui settingnya (Is), dan jangka waktu kerja relay mulai
pick up sampai kerja relay diperpanjang dengan waktu tertentu
tidak tergantung besarnya arus yang mengerjakan relay, lihat
gambar dibawah ini.

Gambar 2. Karakteristik Relay Arus Lebih Waktu Tertentu


(Definite Time Relay).

- Relay arus lebih waktu terbalik

Relay ini akan bekerja dengan waktu tunda yang


tergantung dari besarnya arus secara terbalik (inverse time),
makin besar arus makin kecil waktu tundanya. Karakteristik ini
bermacam-macam dan setiap pabrik dapat membuat
karakteristik yang berbeda-beda, karakteristik waktunya
dibedakan dalam tiga kelompok :
• Standar invers
• Very inverse
• Extreemely inverse
Gambar 3. Karakteistik Relay Arus Lebih Waktu Terbalik
(Inverse Relay).

Pengaman Pada Relay Arus Lebih

Pada relay arus lebih memiliki 2 jenis pengamanan yang


berbeda antara lain:

- Pengamanan hubung singkat fasa. Relay mendeteksi arus


fasa. Oleh karena itu, disebut pula “Relay fasa”. Karena pada
relay tersebut dialiri oleh arus fasa, maka settingnya (Is) harus
lebih besar dari arus beban maksimum. Ditetapkan Is = 1,2 x
In (In = arus nominal peralatan terlemah).

- Pengamanan hubung tanah. Arus gangguan satu fasa tanah


ada kemungkinan lebih kecil dari arus beban, ini disebabkan
karena salah satu atau dari kedua hal berikut:
Gangguan tanah ini melalui tahanan gangguan yang masih
cukup tinggi. Pentanahan netral sistemnya melalui
impedansi/tahanan yang tinggi, atau bahkan tidak ditanahkan
Dalam hal demikian, relay pengaman hubung singkat (relay
fasa) tidak dapat mendeteksi gangguan tanah tersebut.
Supaya relay sensitive terhadap gangguan tersebut dan tidak
salah kerja oleh arus beban, maka relay dipasang tidak pada
kawat fasa melainkan kawat netral pada sekunder trafo
arusnya. Dengan demikian relay ini dialiri oleh arus netralnya,
berdasarkan komponen simetrisnya arus netral adalah jumlah
dari arus ketiga fasanya. Arus urutan nol dirangkaian
primernya baru dapat mengalir jika terdapat jalan kembali
melalui tanah (melalui kawat netral)

Gambar 4. Sambungan Relay GFR dan 2 OCR.

Fungsi Thermal Overload Relay (TOR)

Fungsi dari Over load relay adalah untuk proteksi motor


listrik dari beban lebih. Seperti halnya sekring (fuse)
pengaman beban lebih ada yang bekerja cepat dan ada yang
lambat. Sebab waktu motor start arus dapat mencapai 6 kali
nominal, sehingga apabila digunakan pengaman yang bekerja
cepat, maka pengamannya akan putus setiap motor
dijalankan.
Over load relay yang berdasarkan pemutus bimetal akan
bekerja sesuai dengan arus yang mengalir, semakin tinggi
kenaikan temperatur yang menyebabkan terjadinya
pembengkokan , maka akan terjadi pemutusan arus, sehingga
motor akan berhenti. Jenis pemutus bimetal ada jenis satu
phasa dan ada jenis tiga phasa, tiap phasa terdiri atas bimetal
yang terpisah tetapi saling terhubung, berguna untuk
memutuskan semua phasa apabila terjadi kelebihan beban.
Pemutus bimetal satu phasa biasa digunakan untuk pengaman
beban lebih pada motor berdaya kecil.

Kontruksi Over load relay apabila resistance wire dilewati


arus lebih besar dari nominalnya, maka bimetal trip, bagian
bawah akan melengkung ke kiri dan membawa slide ke kiri,
gesekan ini akan membawa lengan kontak pada bagian bawah
tertarik ke kiri dan kontak akan lepas. Selama bimetal trip itu
masih panas, maka dibagian bawah akan tetap terbawa ke kiri,
sehingga kontak – kontaknya belum dapat dikembalikan ke
kondisi semula walaupun reset buttonnya ditekan, apabila
bimetal sudah dingin barulah kontaknya dapat kembali lurus
dan kontaknya baru dapat di hubungkan kembali dengan
menekan reset button.
PENGAMAN ARUS LEBIH PADA INSTALASI
LISTRIK

Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor


akibat adanya arus lebih/ beban lebih. Beberapa penyebab
terjadinya beban lebih antara lain :
-Arusstart yang terlalu besar
-Beban mekanik motor terlalu besar
-Motor berhenti secara mendadak
-Terbukanya salah satu fasa dari
saluran motor 3 fasa
-Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor


magnit. Pada gambar bimetal dialiri arus utama. Jika terjadi
arus lebih, maka bimetal akan membengkok dan secara
mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95 - 96. Oleh
karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung
seri pada rangkaian koil kontaktor magnit, maka jikaNC lepas,
koil kontaktor tidak ada arus, kontaktor magnit tidak aktif dan
memutuskan kontak utama. Nilai pengaman arus lebih ini bisa
diset dengan mengatur jarak pendorong kontak.Dalam
prakteknya pada permukaan rele pengaman arus lebih
terdapat bidang kecilyang berbentuk lingkaran, yang
tengahnya bisa diputar dengan obeng minus. Juga terdapat
tombol tekan untuk mereset.

Untuk memproteksi kabel line dan motor, pengaman arus


harus menjamin empat fungsi utama sebagai berikut :
1. Proteksi terhadap beban lebih. Proteksi ini menyangkut
motor dan kabel dijamin oleh overload pada starter.
2. Kontrol motor. Fungsi ini dilakukan oleh magnetic contactor.
3. Proteksi terhadap hubung singkat/ short.
4. Isolasi
Dua fungsi terakhir tersebut dilakukan oleh pemutus
sirkuit yang memproteksi motor dan kabel terhadap hubung
singkat dan menjamin isolasi terhadap kontak positif.Standart
IEC 60947-1 mendefinisikan 2 tipe koordinasi proteksi menurut
tingkat kontinuitas layanan yang diharapkan. Kerusakan hebat
yang dapat diterima untuk perangkat switchgear dibagi
menjadi 2 jenis :

- Tipe-1 : dalam kondisi hubung singkat, kontaktor atau starter


tidak boleh membahayakan operator atau instalasi, dan tidak
akan mampu beroperasi berikutnya tanpa diperbaiki terlebih
dahulu atau ada bagian yang harus diganti.
- Tipe-2 : dalam kondisi hubung singkat, kontaktor atau starter
tidak boleh membahayakan operator atau instalasi, dan
mampu beroperasi sesudah itu. Resiko kontak meleleh
diterima.

Indeks Proteksi ( IP )

Pada suatu peralatan listrik sering dicantumkan pada


spesifikasi mengenai Indeks Proteksi (IP). IP ini adalah kode
yang memberikan tingkat proteksi terhadap akses bagian yang
berbahaya, perlindungan terhadap benda asing dan atau
perlindungan terhadap air yang memenuhi standart IEC 60529,
IEC 60947-1.Di samping simbol IP ini akan diikuti angka yang
menunjuk tingkatan tingkatan proteksi. Adapun tingkatan
tersebut adalah sbb :Angka Pertama : Proteksi terhadap benda
asing0 : Tanpa Proteksi1 : Diameter > 50 mm2 : Diameter >
12.5 mm3 : Diameter > 2.5 mm4 : Diameter > 1 mm5 :
Proteksi terbatas terhadap debu6 : Proteksi total terhadap
debuAngka Kedua : Proteksi terhadap air0 : Tanpa Proteksi1 :
Tetesan secara vertikal2 : Tetesan sudut vertikal < 15 deg3 :
Tetesan sudut vertikal < 60 deg4 : Percikan air5 : Air dengan
tekanan rendah6 : Air dengan tekanan kuat7 : Dibenamkan
sementara8 : Dibenamkan permanen

Electrical Protection
Thermal Overload/ thermis mempunyai karakteristik
pemutusan (trip) sesuai dengan grafik seperti pada gambar
(Class 10). Sebenarnya terdapat berbagai macam grafik
inverse karakteristik thermal overload yaitu untuk class 10,
Class 15, Class 20, dan Class 30. Sumbu datar menunjukan
perbandingan arus yang mengalir (In) terhadap setting arus
overload(Is). Sumbu tegak menunjukan waktu (detik) yang
diperlukan untuk trip. Berikut ini kami berikan contoh aplikasi
overload untuk stater motor dengan data seperti berikut
:Motor : 40 kW Voltage : 3 phase 380 VACFLA : 79 Amp Freq :
50 HzPada saat terjadi phase loss ( salah satu fasa putus )
arus akan naik + 1,73 dari arus nominal. Sebagai contoh
adalah seperti berikut: Jika setting overload pada 85 Amp,
motor runing In dengan arus 60 Amp kemudian terjadi
phaseloss maka :Arus naik sehingga = 60 X 1,73 = 103
AmpMultiple of current setting = 103 A / 85A= 1.22

Dari titik pertemuan di grafik (garis merah), maka


overload akan trip dalam waktu maksimal 90 detik jika pada
kondisi hot start, dan jika motor dalam kondisi cold start maka
overload akan trip setelah 400 detik atau lebih dari 6
menit.Contoh berikutnya :Data motor :FLA = 79 AmpSetting
ovr (Is) = 85 AmpPada saat In motor 51 Amp kemudian terjadi
phaseloss maka :Arus akan naik sehingga = 51 X 1.73= 87
AmpKecepatan trip overload dapat dihitung sbb := 87 Amp/85
Amp= 1,02Jika refer ke grafik (garis hijau) pada gambar maka
overload tidak akan trip.

PERALATAN PENGAMAN ARUS LEBIH


Fungsi dari peralatan pengaman arus lebih adalah untuk
mengatasi gangguan arus lebih pada sistem distribusi sebelum
gangguan tersebut meluas keseluruh sistem yang ada.
Peralatan yang banyak digunakan pada jaringan distribusi dari
Jawa Timur adalah :
- Fuse Cut Out
- Relay Arus Lebih
- Recloser (Pemutus Balik Otomatis)

- Fuse Cut Out

Fuse merupakan kombinasi alat pelindung dan pemutus


rangkaian, yang mempunyai prinsip melebur (expulsion) atau
mengamankan gangguan permanen antara fasa ke tanah,
apalagi dilewati arus yang besarnya melebihi rating arusnya.
Apabila terjadi gangguan maka elemen pelebur yang terletak
pada tabung fiber akan meleleh dan terjadi busur api yang
akan mengenai tabung fiber sehingga menghasilkan gas yang
dapat segera mematikan busur api.

Karakteristik waktu/arus dari sebuah fuse adalah sekitar


I2t. karakteristik arus waktu dari berbagai sambungan fuse
yang berbeda, elemen-elemnnya berbeda dan membutuhkan
perhatian yang hati-hati untuk memakainya pada sebuah
sistem.

Untuk semua jenis fuse, batas arus fusenya biasanya


lebih tinggi daripada arus normalnya. Factor penting yang
mempengaruhi batas arus yang sesuai dari fuse adalah arus
beban lebih yang mungkin pada rangkaian termasuk
harnmonisa yang ada, naiknya arus lebih bersamaan arus ke
transformator, starting motor, kapasitor. Fuse-fuse yang
melewatkan arus melampaui batas arus untuk waktu lebih
lama daripada waktu melewatkan arus pemutus minimum
dapat mengalami kerusakan yang dapat mempengaruhi
karakteristiknya, terutama kemampuan
memutus.

- Relay Arus Lebih

Relay merupakan peralatan pengaman yang dipasang


pada peralatan yang berfungsi untuk melindungi peralatan
listrik dari gangguan yang mungkin terjadi. Tujuan dipasang
relai pengaman adalah :
- Menghindari atau mengurangi kerusakan yang terjadi akibat
gangguan pada alat yang dilalui arus gangguan.
- Menyelamatkan sistem atau bagian sistem lainnya yang tidak
terganggu supaya tetap dapat bekerja terus, dengan cara
melepaskan bagian sistem yang terganggu sedemikian rupa
sehingga penyimpangan atau kesalahan akibat gangguan
tersebut tidak memberikan akibat negative yang lebih luas
terhadap keseluruhan sistem yang ada.

Peralatan proteksi harus dirancang sedemikian rupa


sehingga gangguan dapat dengan segera diputuskan atau
dihilangkan. Suatu gangguan yang serius dapat menyebabkan
pemutusan yang cepat dan dapat kerusakan pada peralatan.
Gangguan yang terjadi secara tidak langsung harus diketahui
oleh operator sehingga peralatan dapat dioperasikan di luar
daerah kritis. Kejadian-kejadian yang sangat berbahaya bagi
operasi generator ataupun transformator adalah hubung
singkat, gangguan ke tanah, penguatan kurang, arus lebih dan
panas berlebihan.

Relay pengaman merupakan bentuk dasar dari peralatan


listrik otomatik dan sangat perlu untuk kerja dari sistem
distribusi daya yang modern bahkan tergantung padanya. Bila
terjadi gangguan baik arus, tegangan, frekuensi dan daya,
relay pengaman akan mendeteksi dan memutus bagian yang
mengalami gangguan dari sistem. Selanjutnya
akan mengembalikan ke keadaan normal atau membangkitkan
sinyal peringatan kepada operator.

Relay jenis ini adalah besarnya arus yang masuk ke


dalam relay, atau relay arus lebih (over current relays). Relay
ini memberikan reaksi terhadap besarnya arus masukan, dan
bekerja untuk memutuskan (trip) bilamana besarnya arus
melebihi nilai tertentu yang dapat diatur.

Relay arus lebih akan menutup kontak – kontaknya untuk


menggerakkan rangkaian yang menyebabkan saklar daya
membuka atau menutup bilamana arus mencapai suatu nilai
yang telah ditentukan terdahulu. Dengan demikian, maka pada
relay arus lebih terdapat kepekaan terhadap besar arus yang
mengalir.

Relay arus lebih dikategorikan menjadi 3 yaitu :


- Relay arus lebih seketika (instantaneous over current relay)
- Relay arus lebih dengan karakteristik tunda waktu (definite
time over current relay )
- Relay arus lebih dengan karakteristik tunda waktu terbalik
(inverse time over current relay )

Relay arus lebih seketika adalah relay yang bekerjanya


tanpa penundaan waktu atau jangka waktu relay mulai saat
relay arusnya pickup sampai selesai, sangat singkat (sekitar 20
sampai 100 ms).

Relay arus lebih dengan karakteristik tunda waktu


tertentu, yaitu suatu relay dengan jangka waktu mulai relay
arus pickup sampai selesainya kerja relay diperpanjang dengan
nilai atau waktu tertentu. Sehingga apabila arus yang mengalir
telah melebihi arus setting maka relay akan bekerja sesuai
dengan waktu penundaan yang telah ditetapkan. Ada beberapa
jenis relay arus lebih dengan tunda waktu, hal ini sangat
tergantung pada karakteristik waktu tundanya. Berdasarkan
tunda waktu kerjanya, relay lebih dapat dibedakan menjadi 4,
yaitu :
- Waktu tertentu (definite time).
- Waktu minimal tertentu terbalik (inverse definite minimum
time/IDMT).
- Sangat berbanding terbalik (very inverse).
- Sangat berbanding terbalik sekali (extremely inverse).

Pada jaringan distribusi di Jawa Timur relay arus lebih


yang digunakan adalah jenis inverse dan inverse definite
minimum time (IDMT). Masing-masing disetting dengan
operasi cepat atau dengan waktu diperlambat (delay).

- Recloser

Sebagian besar gangguan (80-95%) pada jaringan


distribusi dan transmisi adalah bersifat temporer (sementara),
berlangsung dari beberapa cycle sampai beberapa detik.
Penyebab gangguan kebanyakan disebabkan oleh ranting
pohon yang mengenai saluran udara. Penutup balik adalah alat
pengaman arus lebih yang diatur waktu untuk memutus dan
menutup kembali secara otomatis, terutama untuk
membebaskan dari gangguan yang bersifat temporer
(sementara), sering juga disebut dengan recloser.

Recloser dilengkapi dengan sarana indikasi arus lebih,


pengatur waktu operasi, serta penutupan kembali secara
otomatis. Desain dari
recloser memungkinkan untuk dapat membuka kontak-
kontaknya secara tetap dan terkunci/lock out, sesuai
pemrogramannya setelah melalui beberapa kali operasi buka-
tutup.
Pada gangguan yang bersifat sementara, recloser akan
membuka dan menutup kembali bila gangguan telah hilang.
Jika gangguannya bersifat tetap/ permanent, maka recloser
akan membuka kontakkontaknya secara tetap dan
terkunci/lock out. Apabila gangguan telah dihilangkan, maka
recloser dapat ditutup kembali. Recloser biasanya dipasang
pada sebuah atau lebih cabang (lateral) pada jaringan
sehingga gangguan yang terjadi tidak mempengaruhi seluruh
jaringan.
Recloser dapat diatur dengan beberapa operasi berbeda, yaitu:
- Dua kali operasi seketika (membuka dan menutup) diikuti
dua kali operasi waktu tunda maka recloser akan
mengunci.
- Satu kali operasi seketika diikuti tiga kali operasi waktu
tunda.
- Tiga kali operasi ditambah satu kali operasi waktu tunda.
- Empat kali operasi seketika.
- Emapt kali operasi waktu tunda.

- Directional Over Current Ground Relay

Dalam operasi sistem tenaga listrik terjadinya gangguan


tidak dapat dihindari. Gangguan terjadi dapat dikarenakan
adanya kejadian secara acak dalam sistem yang dapat berupa
berkurangnya kemampuan peralatan, meningkatnya beban dan
lepasnya peralatan-peralatan yang tersambung ke sistem.
Gangguan yang sering terjadi pada saluran distribusi adalah
gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah yang sifatnya
temporer, sehingga untuk mengatasinya digunakan Directional
Over Current Ground Relay (DOCGR). DOCGR ini hanya akan
bekerja apabila gangguannya adalah gangguan fasa ke tanah.
Untuk gangguan fasa ke fasa DOCGR tidak akan dapat
mendeteksinya.
Di Jawa Timur DOCGR dipasang di gardu-gardu induk
bersamasama dengan circuit breaker dan digunakan sebagai
pengaman utama untuk mengamankan jaringan distribusi
terhadap gangguan hubung singkat fasa ke tanah.

PERALATAN PENGAMAN TEGANGAN LEBIH

Pada sistem distribusi, gangguan dapat terjadi akibat


adanya tegangan lebih. Gangguan ini bisa terjadi akibat proses
switching pada saluran dan akibat sambaran petir. Petir yang
kita kenal sekarang ini terjadi akibat awan dengan muatan
tertentu menginduksi muatan yang ada di bumi. Bila muatan di
dalam awan bertambah besar, maka muatan induksi pun
makin besar pula sehingga beda potensial antara awan dengan
bumi juga makin besar. Kejadian ini diikuti pelopor menurun
dari awan dan diikuti pula dengan adanya pelopor menaik dari
bumi yang mendekati pelopor menurun. Pada saat itulah
terjadi apa yang dinamakan petir.

Petir akan menyambar semua benda yang dekat dengan


awan. Atau dengan kata lain benda yang tinggi akan
mempunyai peluang yang besar tersambar petir. Transmisi
tenaga listrik di darat dianggap lebih efektif menggunakan
saluran udara dengan mempertimbangkan factor teknis dan
ekonomisnya. Tentu saja saluran udara ini akan menjadi
sasaran sambaran petir langsung. Apalagi saluran udara yang
melewati perbukitan sehingga memiliki jarak yang lebih dekat
dengan awan dan mempunyai peluang yang lebih besar untuk
disambar petir.

Bila gangguan ini dibiarkan maka dapat merusak


peralatan listrik. Oleh karena itu peralatan listrik itu harus
dilindungi dari gangguan tegangan lebih dengan memasang
peralatan pengaman tegangan lebih, seperti :
- Kawat tanah (Overhead Groundwire)
- Lightning Arrester (LA)

- Kawat tanah (Overhead Groundwire)

Dalam hal melindungi saluran tenaga listrik tersebut, ada


beberapa cara yang dapat diterapkan. Salah satu cara yang
paling mudah adalah dengan menggunakan kawat tanah
(overhead groundwire) pada saluran. Prinsip dari pemakaian
kawat tanah ini adalah bahwa kawat tanah akan menjadi
sasaran sambaran petir sehingga melindungi kawat phasa
dengan daerah/zona tertentu.

Kawat tanah yang digunakan untuk melindungi saluran


tenaga listrik, diletakkan pada ujung teratas saluran dan
terbentang sejajar dengan kawat phasa. kawat tanah ini dapat
ditanahkan secara langsung atau secara tidak langsung dengan
menggunakan sela yang pendek.

Untuk meningkatkan keandalan sistem ini,


diperlukan pentanahan yang baik pada setiap menara listrik.
Jika petir menyambar pada kawat tanah di dekat menara
listrik, maka arus petir akan terbagi menjadi dua bagian.
Sebagian besar arus tersebut mengalir ke tanah melalui
pentanahan pada menara tersebut. Sedangkan sebagian kecil
mengalir melalui kawat tanah dan akhirnya menuju ke tanah
melalui pentanahan pada menara listrik berikutnya. Lain
halnya jika petir menyambar pada tengah-tengah kawat tanah
antara 2 menara listrik. Gelombang petir ini akan mengalir ke
menara-menara listrik yang dekat dengan tempat sambaran
tersebut.

Pada saluran udara distribusi JAwa Timur, jenis kawat


tanah yang digunakan adalah baja Galvanis jenis GSSW 22
yang memiliki kekuatan tarik maksimum 350 Kg dan kekuatan
tarik putus minimum1826 Kg.

Sejak tahun 1985 penggunaan kawat tanah untuk


pengaman sambaran petir di Jawa Timur ditujukan hanya
untuk daerah terbuka.

- Lightning Arrester (LA)

Lightning arrester atau penangkap petir berfungsi untuk


melindungi peralatan sistem tenaga listrik terhadap tegangan
surya dengan membatasi surja tegangan lebih yang datang
dan mengalirkan ke tanah. Gambar 2.6 memperlihatkan
dimensi dari ligthning arrester.

Alat pelindung terhadap tegangan surja berfungsi


melindungi peralatan sistem tenaga listrik dengan cara
membatasi surja tegangan lebih yang datang dan
mengalirkannya ke tanah. Berhubung dengan fungsinya itu, ia
harus dapat menahan tegangan sistem 50 Hz untuk waktu
yang tak terbatas dan harus dapat melakukan surya arus ke
tanah tanpa mengalami kerusakan. Kecuali itu, sebuah alat
pelindung yang baik mempunyai perbandingan perlindungan
atau protective ratio yang tinggi, yaitu perbandingan antara
tegangan surja maksimum yang diperbolehkan pada waktu
pelepasan (discharge) dan tegangan sistem 50 Hz maksimum
yang dapat ditahan sesudah pelepasan terjadi.
Ada tiga macam alat pelindung terhadap surya yang
dikenal yaitu: sela batang (rod gap), arrester jenis ekspulsi
(expulsion type lightning arrester) atau sering juga disebut
tabung pelindung (protectore tube) dan arrester jenis katub
(valve type ligthning arrester).

Arrester petir disingkat arrester, atau sering disebut


penangkap petir, adalah alat pelindung bagi peralatan sistem
tenaga listrik terhadap surya petir. Ia berlaku sebagai jalan
pintas (by-pass) sekitar isolasi. Arrester membentuk jalan yang
mudah dilalui oleh arus kilat atau petir, sehingga tidak timbul
tegangan lebih yang tinggi pada peralatan. Jalan pintas itu
harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aliran arus
daya sistem 50 Hz. Jadi pada kerja normal arrester itu berlaku
sebagai isolator dan bila timbul surja dia berlaku sebagai
konduktor, jadi melewatkan aliran arus yang tinggi. Setelah
surya hilang, arrester harus dengan cepat kembali menjadi
isolator, sehingga pemutus daya tidak sempat membuka.

Berlainan dengan sela batang arrester dapat memutuskan


arus susulan tanpa menimbulkan gangguan. Inilah salah satu
fungsi terpenting dari arrester.
Gambar 2.2 2
Lithtning Arrester

Arrester biasa dipasang pada saluran distribusi, hal ini


dikarenakan tegangan distribusi lebih rendah daripada
tegangan transmisi, sehingga tegangan distribusi lebih sering
tersambar oleh petir. Hal tersebut juga dapat kita lihat pada
gambar 2.2 di atas.
Menurut struktur dalamnya arrester ada dua jenis yaitu :
• Gap type SiC arrester.
• Gapless Metal Oxide Varistor ( MOV )

Dalam gap tipe arrester tahanan non linearnya terbuat


dari Silikon Carbide ( SiC ). Saat tegangan lebih terjadi, celah
udara terpercik dan didapat impedansi yang rendah dari path
ke tanah, resistor seri menghasilkan power frekuensi diikuti
arus sehingga busur yang melalui celah udara dapat ditutup
kembali sebelum tegangan dan arus nol.
Tahanan SiC tidak cukup tinggi untuk arrester tanpa celah
udara, bahan dasar adalah ZnO dalam isolasi oksida seperti
Bi2O3,
GAMBAR-GAMBAR

You might also like