You are on page 1of 8

Periodisasi Sejarah Islam di Indonesia

(sebuah penelusuran gagasan)
Posted on Maret 15, 2009 by kopral cepot

“Penting membuat periodisasi Sejarah Islam Indonesia secara beragam dan mandiri, berusaha
keluar dari periodisasi kolonialitas dan berdasar politik belaka, atau juga mengikuti periodisasi
kekhalifahan hingga Turki Utsmani misalnya. Namun ia harus mencoba mencari alternatif lain,
misalnya berdasar dinamika sejarah pemikiran umat Islam Indonesia, produk kesenian dan
budayanya, sosial dan ekonominya. Sehingga dalam membaca sejarah Islam Indonesia tidak lagi
ditemukan ketidaksejajaran seperti yang selama ini ada (meloncat dari periodik menuju tematik):
“Sejarah Islam Indonesia Abad sekian hingga sekian” dengan keragaman realitasnya (lokal
dan jaringan global), selanjutnya tiba-tiba masuk ke “Sejarah Islam Indonesia Pada Masa
Belanda dan Jepang” dengan realitas tunggalnya, kolonialisme. Historografi Islam Indonesia
selanjutnya menjadi Historiografi Islam (Indonesia di bawah kekuasaan Kolonial), atau
Historiografi Islam yang “disubjugasikan” di bawah (historiografi) Indonesia kolonial atau
historiografi kekhalifahan Arab. Agar dapat keluar dari pensubjugasian sekaligus mencari
sejarah yang mandiri, melihat dinamika internalnya adalah salah satu alternatif yang bisa
dilakukan”. ini tulisan lepas dari mas ahmad. Tulisan ini bersifat tawaran. Maka mari
memikirkannya.… menarik untuk dipikirkan.. (tapi susah juga untuk di tuliskan).

Periodisasi dalam sejarah adalah tingkat perkembangan masa dalam sejarah atau pembabakan
masa dalam sejarah yang dapat di bagi atas beberapa babak,zaman,masa,atau periode.
Pembabakan dilakukan karena rentang waktu atau masa sejak manusia ada hingga sekarang
merupakan rentang yang sangat panjang sehingga para ahli atau sejarawan mengalami kesulitan
untuk memahami maupun membahas masalah-masalah yang muncul dalam sejarah kehidupan
manusia, dan untuk mempermudanya para ahli menyusun suatu priodisasi sejarah atau
pembabakan masa sejarah dengan menyajikan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam setiap
periode itu secara urut dan sistematis dari awal sampai akhir.

Apa tujuan periodisasi ?


Para sejarawan mengadakan periodisasi atau pembabakan dengan tujuan diantaranya; (1)
Memudahkan pengertian bagi sejarawan, peminat, pembaca, dan pemerhati sejarah pada
umumnya. (2) Memudahkan klasifikasidalam ilmu sejarah. (3) Menyederhanakan banyaknya
peristiwa sejarah yang beraneka ragam sehingga mudah di pahami. (5) Memenuhi persyaratan
sistematika ilmu pengetahuan.

Periodisasi yang meskipun hanya sebagai produk pemikiran sejarawan, tidaklah diputuskan
secara semena-mena. Periodisasi adalah hasil pemikiran komparatif antara satu periode dengan
periode lainnya setelah sejarawan melihat ciri khas suatu kurun sejarah.

Dalam buku “Merekonstruksikan Sejarah Indonesia ” yang ditulis oleh Jean Gelman Taylor,
menurut dia, kebanyakan periodisasi sejarah Indonesia oleh akademisi berlatar belakang Barat
dipilah secara gampang dalam tiga bagian (masa prakolonial, kolonial, dan masa sesudah
kemerdekaan). Periode Hindu Buddha yang panjang hanya dimasukkan dalam “masa
prakolonial”. Karya monumental MC Ricklefs, A History of Modern Indonesia since ca1300
(2001), dikritiknya telah dengan terburu-buru menempatkan Indonesia pada posisi sebagai negeri
Muslim terbesar di dunia pada abad ke-14. Adapun sejarawan India, Dar Desai, dikritiknya
karena alpa menyertakan diskusi monarki kesultanan Islam di Indonesia, yang hakikatnya adalah
format awal sistem pemerintahan pemersatu masyarakat Islam di Indonesia.

Buku sejarah versi pemerintah (Sejarah Nasional Indonesia), karena alasan politis untuk
mendidik orang Indonesia agar menjadi warga negara yang baik bersikap patriotisme tinggi,
dianggap sangat otoritatif, menggampangkan penjelasan kompleksitas Indonesia dengan
pengucilan peran sejarah regional. Kolonialisme Belanda dianggap sebagai perekat nasionalisme
Indonesia dan resistensinya diidentikkan dengan Islam. Kentalnya perspektif Jawa juga
dikritiknya karena dikontraskan dengan Jawa sebagai tempat peradaban tinggi (ada keraton,
kesenian, estetika tinggi, nilai harmoni dan toleransi hidup), daerah luar Jawa dipresentasikan
sebagai “kurang beradab”, atau tempatnya suku-suku terasing, bahkan perompak! Dan,
pemerintah Kolonial Belanda-lah yang berjasa sebagai perekat utama pelebur daerah luar Jawa
ke dalam konteks Indonesia.

Kisah sejarah Indonesia yang sangat dikuasai oleh dominasi diskursus historiografi Barat itu,
menurut dia, haruslah dilawan dengan upaya merekonstruksikan secara lebih otonom, diletakkan
secara berdampingan, paralel dan tidak terpisah dari sejarah Barat, karena di poin-poin tertentu
mereka saling bersinggungan. Sulitnya, karena dominasi Eropa, suara orang Indonesia sebelum
abad ke-18 sangat langka. Terminologi “Indonesia” itu sendiri baru muncul akhir abad ke-19, itu
pun konsep seorang geografer Eropa. Sejarah Indonesia dengan pendekatan baru berdasar
rekaman suara-suara dari semua lapisan orang Indonesia harus dan bisa ditulis, terutama untuk
suara rakyat biasa, perempuan, minoritas bahkan anak. Dapat ditemukan dalam rekaman prasasti
batu, tembaga, manuskrip lontar, epik Jawa, maupun babad, suara mereka itu untuk memperkaya
sumber sekunder seperti foto, dan koleksi museum.

Pada umumnya, buku sejarah Indonesia pada abad ke-16 dan ke-17 diberi judul standar sebagai
“munculnya dominasi Eropa”. Buku ini menunjukkan bahwa ada proses sejarah penting lainnya,
yakni proses pengislaman Indonesia yang telah luput dari perhatian sejarawan Barat.

bersambung….

Sejarawan adalah penulis sejarah. Titik.


(…)Tanggalkan anggapan bahwa hanya mereka
yang bekerja sebagai dosen universitas dan
institusi-instusi ilmiah berhak disebut sejarawan! (Kuntowijo

Perkembangan Islam Abad Modern


Posted by nan under Agama, Sejarah | Tags: Perkembangan Islam |
Leave a Comment 

Pembaruan dalam Islam yang timbul pada priode sejarah islam mempunyai tujuan, yang kini
membawa umat pada kemajuan, baik dalam ilmu pengetahuan maupun kebudayaan
perkembangan islam dalam sejarahnya mengalami kemajuan dan kemunduran.Bab ini akan
menguraikan perkembangan pada masa pembauran.

A. Perkembangan Ajaran Islam, Ilmu pengetahuan , dan kebudayaan


1. Pada bidang Akidah

Salah satu pelapor dalam dunia Islam Arab adalah suatu aliran yang bernama Wahabiyah yang sangat
berpengaruh pada abad ke-19.Pelapornya adalah Muhammad Abdul Wahab(1703-1787 M) yang berasal
dari nejed,Saudi Arabia.Pemikiran yang dikemukakan oleh Muhammad Abul Wahab adalah upaya
memperbaiki kedudukan Islam dan merupakan reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat dikalangan
umat Islam saat itu.Paham tauhid telah bercampur aduk oleh ajaran-ajaran terikat yang sejak abad ke-13
terbesar didunia Islam.

Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang paling dasar dalam Islam oleh karena itu tidak
mengherankan apabila Muhammad Abdul Wahab memusatkan perhatiannya persoalan yang dihadapi
manusi di dunia ini. Ia memiliki pokok-pokok pemikiran sebagai berikut:

1. Yang harus disambah hanyalah ALLAH SWT dan orang yang menyembah selain darinya telah
dinyatakan sebagai musyrik
2. Kebanyakan orang Islam bukan penganut paham tauhid karena mereka meminta pertolongan
kepada Syekh,wali atau kekuatan gaib.
3. Menyembut nama Nabi, Syekh atau Malaikat sebagai pengantar dalam doa juga dikatakan
sebagai syirik.
4. Meminta syafat selain kepada Allah disebut juga syirik
5. Bernazar kepada selain Allah juga merupakan Syirik
6. Memperoleh pengetahuan selain Al-qur’an,hadis,dan qiyas merupakan kekufuran.
7. Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah merupakan kekufuran
8. Menafsirkan Al-qur’an dengan takwil atau Interpretasi bebas juda termasuk kekufuran

pengaruh pada perkembangan pemikiran pembauran di abad ke-19 adalah sebagai berikut:

1. Hanya Al-qur’an dan hadis yang merupakan sumber asli ajaran Islam.Pendapar ulama bukanlah
sumber
2. Taklid kepada ulama tidak dibenarkan
3. Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup.

2. Pada bidang Ilmu Pengetahuan

Islam merupakan agama yang sangat mendukung kemajuan Ilmu Pengetahuan oleh karena itu
Islam menghendaki manusia menjalankan kehidupan yang didasarkan pada rasionallitas atau akal dan
Iman ayat-ayat Al-qur’an banyak memberi tempat yang lebih tinggi kepada orang yang memiliki
pengetahuan,Islam pun menganjurkan agar manusia jangan pernah puas salah firman Allah

Artinya:
Dan seandainya pohon-pohon dibumi menjadi pena dan laut menjadi tinta ditambahkan kepada 7
laut(lagi)sesudah (kering)nya, niscya tidak akan habis-habisnya(dituliskan kalimat
Allah.Sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Bijaksana(QS Lukman:27)

Ajaran islam tersebut mendapatkan respon yang positif dari para pemikir islam sejak zaman klasik (650-
1250 M),zaman pertengahan (1250-1800 M) hingga periode modern (1800 M dan seturusnya).Masa
pembauran merupakan zama kebangkitan umat Islam salah satu pemikiran dan usaha pembauran sebagai
berikut:

a. Periode modern(1250-1800 M)

Perkembahgan Ilmu pengetahuan telah dimulai sejak periode pertengahan pada kerajaan
usmani.Pada abad ke-17 mulai terjadi kemunduran khususnya dtandai oleh kekalahan yang dialami
perang melawan negara Eropa.Peristiwa tersebut diawali oleh

Dengan terpukul mundurnya tentara usmani ketika dikirim untuk menguasai wina pada
tahun1683.

Pada tahun 1720,Celebi Mehmed diangkat sebagai duta diparis dengan tugas khususnya
mengunjungi pabrik-pabrik,benteng pertahanab dan institusi dan lain-lainnya.Di tahun 1741 M anaknya
dikirim pula ke paris.

Dalam bidang non militer,pemikiran usaha dan pembauran dicetus oleh Ibrahim Mutafarrika(1670-
1754 M).Ia memperkenalkan ilimu-ilmu pengetahuan modern dan kemajuan barat kepada masyarakat
Turki yang disertai pula usaha penerjemahan buku-buku barat kedalam bahasa turki.Anggota dibentuk
pada tahun 1717 M.

Sarjana atau filsuf Islam yang termasyur ialah Ibnu Sina (1031 M).Dan Ibnu Rusyd (1198 M) dalam
seni,Umar khayam (1031 M) Penyair dan lirik Hafiz(1389M) penyair

b. Pembaruan pada periode modern (1800 M –dan seterusnya )

Kaum muslim memiliki banyak sekali tokoh –tokoh pembaruan yang pokoh-pokoh pemikirannya
maupun jasa-jasanya dibidang telah memberikan sumbangsih umat islam di dunia.Beberapa tokoh yang
terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau pemikiran islam tersebut antara lain sebagai berikut:

 Jamaludin Al Afgani (Iran 1838-Turki 1897)

Salah satu sumbangan terpenting didunia diberikan oleh Said Jamaludin Al Afgani gagasannya
mengilhami kaum muslim di Turki,Iran,Mesir dan India.

 Muhammad abduh (1849-1905) & Muhammad Rasyd Rida (Suriah 1865-1935).

Rasyd Rida mendapat pendidikan islam tradsional dan menguasai bahasa asing( perancis dan
turki) yang menjadi jalan masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara umum rida bergabung
pada gerakan pembaruan Al Afgani dan Muhmmad Abduh diantaranya melalui penerbitan jurnal Urwah
Al Wustah yang diterbitkan di peris dan disebarkan diMesir.

 Toha husein (Mesir selatan 1889-1973 M)

Toha Husein Adalah seorang sejarawan dan filsuf yang amat mendukung gagasan Muhmmad Ali
Pasya. Ia merupakan pendukung modernisme yang gigih.

 Syaid Qutub(Mesir 1906-1966)dan Yusuf Al Qardawi

Al Qardawi menekankan perbedaan modernisasi dan pemberantaan yang dimaksud berarti


pemberantaan dan memiliki pembatasan pada pemanfaatan Ilmu pengetahuan modern serta penerapabn
teknologinya.Islam tidak menolahnya bahkan mendukungnya.

 Sir Syaid Ahmad Khan (India 1817-1898 M)

Belaiu adalah pemikir yang menyerukan sain tifikasi masyarakat muslim seperti halnya Al
Afgani yang menyerukan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern tetapi berbeda dengan Al
Fagani ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu taeknologi dan modern.

 Sir Muhammad Iqbal(Punjab1873-1938 M)

Awal abad ke-30 adalah Sir Muhammad Iqbal yang merupakan salah seoramg prtama diaanak
benua India yang sempat mendalami pemikiran barat modern dan mempunyai latar belakang yang
bercorak taradional Islam kedua hal muncul dari karya utamanya ditahun 1930 yang berjudul The
Reconstruction of ReligiousThought In Islam

B. Perkembangan Kebudayaan pada Masa Pembauran

Bangsa Turki dengan keberhasilannya mendirikan dua dinasti yaitu:dinasti Turki Saljuk dan
dinasti Turki Usmani.Ilmu pengetahuan modern mulai menjadi tantangan nyata sejak akhir abad ke-18
terutama sejak Napoleon Bonaparte menduduki Mesir pada tahun 1793 Dan semakin meningkatkan
sebagian besar dunia Islam menjadi wilayah jajahan di bawah pengaruh Eropa lalu buku-buku ilmu
pengetahuan dalam bahasa Arab diterbitkan akan tetapi terdapat koncontroversial percetakan pertama
ditentanh oleh para ulama karena salah alatnya menggunakan kulit babi.

Kebudayaan Turki merupakan perpaduan antara kebudayaan Persia, Bizantum, dan Arab mereka
banyak menerima ajaran tentang etika dan tata krama kehidupan kerajaan atau organisasi
pemerintahan.Orang-orang Turki Usmani dikenal sebagai bangsa senag dan mudah berasmilasi
dengan bangsa lain dan bersikap terbuka terhadap kebudayaan luar.Para Ilmuan ketika itu tidak
menonjol.

Islam dan kebudayaan tidak hanya merupakan warisan masa silam namun juga salah satu
kekuatan penting yang cukup di terhitungkan dunia dewasa ini Al-Qur’an terus dibaca dan dikaji oleh
kaum muslimin budaya Islam pun tetap merupakan faktor pendorong dalam membentuk kehidupan
manusia di permukaan bumi.

C. Manfaat SejarahIslam pada masa Pembauran

1. Sejarah dalam Al-Qur’an sebagai peristiwa yang dialami umat di masa lalu orang yang tidak mau
mengambil hikmah dari sejarah mendapatkan kencaman karena mereka mereka teidak
mendapatkan pelajaran apapun dari kisah Al-Qur’an
2. Pelajaran yang dapat diambil dari sejarah dapat menjadi pilihan ketika mengambil sikap
3. Pembauran akan membetrikan manfaat berupa inspirasi untuk mengadakan perubahan-perubahan
menjadi lebih efektif dan efesien
4. Sejarah dikemukakan pula masalah sosial dan politik yang terdapat dikalangan bangsa-bangsa
terdahulu
5. Pembauran mempunyai pengaruh yang besar apada setiap pemerintahan contoh: pada zamn
Sultan Mahmud ke-2.Ia sadar bahwa pendidikan dasar Madrasah tradional tidak sesuai lagi
dengan tuntunan zaman abad ke-19
6. Bentuk negara dianggap kalangan tertentu bukan persoalan agama tetapi persoalan duniawi
sehingga hal tersebut diserahkan kepada manusia untuk menuntukannya.

D. Perilaku Cerminan Penghayatan Terhadap Sejarah Islam Pada Masa


Pembauran

Ada beberapa perilaku yangdapat dijadikan cerminan terhadap penghayatan akan sejarah
perkembangan Islam pada masa pembauran ini.Hal-hal tersebut sebagai berikut:

1. Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan menamankan jihad yang sesuai dengan
ajaran agama Islam dan hadis
2. Sejarah dapat dijadikan sumber inspirasi untuk membuat langkah-langkah inovatif agar
kehidupan dapat damai dan sejahtera baik didunia maupun diakhirat.
3. Memotifikasi diri terhadap masa depan agar memperoleh kemajuan serta mengupayakan adar
sejarah yang mengandung nilai negatif tidak akan terulang kembali
4. Membangun masa depan berdasarkan pijakan yang telah ada di masa lalu sehingga dapat
membangun negara senantiasa menjadi Baldatun tayyibatun wa rabbun gafur atau negara yang
baik dean mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
5. Ilmu pengetahuan dan tekhonogi di masa pembauran cukup canggih dan menabjubkan swehingga
melalui prosese belajar akan dapat di peroleh kemajuan yang lebih baik bagi genarasi muslim
masa depan

E. Pengaruh Perkembangan Islam terhadap Umat Islam di Indonesia

Pembaruan di negara-negar timur tengah tidak hanya tersebar di lingkungan mereka sendiri, namun
juga meluas hingga ke indonesia.Pengaruh-pengaruh dari pembaruan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Gema pembaruan yang dilakukan yang dilakukan oleh Jamalludin Al Afgani dan Syeh Muhmmad
Abdul Wahab sampai juga ke indonesia, terutama terhadap tokoh-tokoh seperti H.Muhmmad
Miskin (kabupatern Agam,Sumatra Barat),H Abdul Rahman(kabupaten 50 kota,Sumatra Barat )
dan H Salman Faris(Kabupaten Tanah datar,Sumatra barat) mereka di kenal dengan nama H
Miskin,H Pioabang dan H Sumanik.Sepulang dari tanah suci ,mereka terilhami ole paham Seyh
Muhmmad Abdul Wahab.Mereka pulang dari tanah suci pada tahun 1803 M dan sebagai
pengaruh pemikiran para pembaruh timur tengah tersebut adalah timbul gerakan paderi.

2. Pada tahun 1903 M murid-murid dari Seyh Ahmmad Kotihib Al Minang Kabauwi seorang ulama
besar bangsa indonesia dimekah yang mendapat kedudukan mulia dikalangan masyarakat dan
pemerintahan arab,kembali dari tanah suci.Murid-murid dari Seyh Ahmmad inilah yang menjadi
pelapor gerakan pembaruan dan akhirnya berkembagan keseluruh indonesia mereka antara lain
sebagai berikut: Seyh H Abdul malik karim amrullah(Buya hamkah)Seykh Daud Rasyidi,SeyKh
Jamil Jambik dan Kyai H Ahmmad Dalan (pendiri muhmmadiyah ) .

3. Munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan Islam modern di Indonesia pada awal abad ke
20, baik yang bersifat keagamaan,politik maupun ekonomi organisasi tersebut sebagai berikut:

1. Jamiatul Khair (1905 M) yang merupakan wadah lembaga pendidikan dan pengkaderan generasi
muda penerus perjuagan islam dan berlokasi di jakarta
2. Muhmmadiyah (18 nov 1912) yang didirikan oleh K.H Ahmmad Dalan ia memiliki pemikiran
yang tidak menghendaki berkembangnya Bid’ah Tahayul kurafat dan mengebalikan ajaran islam
yang seseuai dengan al qur’an dan hadis jogyakarta.
3. Al Irsyad (1914 M) dibawah pinpinan Sukarti dan bertempat di jakarta
4. Persatuan Islam (PERSIS) dibawah pinpinan Ahmmad Hasan yang diddirikan tahun 1923 di
bandung
5. Serikat Dagang Islam (1911) dibawah pinpinan H Samanhudi di Solo pada awal gerakan ekonomi
dan ke agamaan,akan tetapi kemudian berubah menjadi kegiatan yang bersifat politik
6. Jamiyatul Nahdatul Ulama (NU )yang lahir 13 januari 1926 di surabaya dibawah pinpinan KH
Haym Asyari Nahdatul Ulama merupakan wadah para ulama di dalam tugas memimpin
masyarakat muslin menuju cita-cita kejayaan Islam
7. Matla’ul Anwar 1905 di Menes,Baten yang didirikan oleh KH M. Yasin Organisasi ini bersifat
sosial keagamaan dan pendidikan
8. Pergerakan Tarbiyah (Perti) di Sumatra Barat yang didirikan oleh Seyh Sulaiman Ar Rasuli tahun
1928. Oraganisasi ini bergerak di bidang pendidikan membasmi Bid’ah khurafat dan tahayul serta
taklid di kalagan umat islam
9. Persatuan Indonesia (Permi) yang didirikan pada tanggal 22 mei 1930 di Bukit Tinggi .Organisasi
ini pada mulanya bersifat ke agamaaan tetapi kemudian menjadi partai politik yang menutut
kemerdekaan Indonesia pemimpinnya adalah Mucthar Lutfi
10. Majlis Islam ‘Ala Indonesia yang didirikan atas prakasa KH Ahmmad Dalan dan KH Mas Masur
pada tahu 1937 .Pada mulanya organisasi ini tidak terlibat pada kegiatan politik tapi pada
akhirnya terlibat pula dalam politik pratis yaitu degan melakukan perlawanan terhadap penjajah
belanda.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gerakan pembaruan yang menyebabkan lahirnya
organisasi keagamaan pada mulanya bersifat keagmaan tetapi seiring dengan kondisi masyarakat
pada saat itu menjelmah menjadi kegiatan politik yang menutut kemerdekaan indonesia dan hal
tersebut dirasakan mendapat pegaruh yang signifikan dari pemikir-pemikir pada pembaru
islam,baik ditingkat nasional maupun internasional.

You might also like