Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
RIZON ANSHORI
0616021057
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. GOOD GOVERNANCE
BAB III
PEMBAHASAN
Kecamatan
Kabupaten Kota
Pemohon
Flashdisk yang
mengantar
berisi rekaman data
Biodata yang telah
dicek dan diberi
dilegalisir Lurah ke
NIK. Kemudian
Kecamatan untuk
dimasukan kedalm
Pemohon dimasukkan ke
server Disduk dan
mengambil Flashdisk dan
dicetak serta
KTP di Pengambilan Foto
ditandatangani oleh
Kecamatan Di TPDK Kec. serta
Kadisduk
diberikan
selanjutnya KTP
pengantar oleh
diambil oleh
Camat/ Pejabat
Petugas Kecamatan
yang ditunjuk
2. Dimensi Ketepatan
Ketepatan sebagai dimensi kualitas layanan civil berkaitan
dengan kewajiban dan pemenuhan janji, tujuan yang ingin
dicapai, sasaran atau obyek yang menjadi fokus perhatian,
keinginan atau kepentingan yang ingin diperoleh, prosedur
yang dilalui, maupun waktu yang dibutuhkan dalam
pelayanan. Dari ketepatan kerja yang dimiliki maka bisa
menjadikan penilaian bahwa adanya kualitas pelayanan yang
diberikan. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil telah
memberikan batas maksimal dalam proses pembuatan KTP.
Batas maksimal itu yaitu selama 7 hari. Namun dari pihak
Dinas tidak memberikan konsekwensi terhadap pekerjanya
apabila dalam batas tersebut proses pembuatan KTP tidak
selesai.
3. Dimensi Kemudahan
Pada umumnya masyarakat menginginkan agar layanan civil
yang disediakan oleh pemerintah dekat dengannya sehingga
mudah diperoleh. Keinginan dekat dengan layanan sangat
berkaitan dengan masalah distribusi, yaitu bagaimana
pemerintah berupaya mendekatkan layanan kepada
masyarakat tanpa melewati jenjang-jenjang yang melelahkan,
dengan biaya yang semurah mungkin. Penyediaan fasilitas
dan informasi pelayanan yang dengan mudah dapat
diakseskan akan menimbulkan persepsi yang positif bagi
pelanggan terhadap layanan yang disediakan. Tetapi juga
bukan hanya kelengkapan fasilitas tetapi harus memendekan
birokrasi yang dinilai terlalu rumit, sehingga masyarakat
enggan untuk melakukan itu. Dampaknya akan bermunculan
patologi birokrasi yang dilakukan oleh masyarakat dan oknum
Dinas. Patologi birokrasi yang bermunculan akan membentuk
opini yang bertitikberatkan hanya pada kesalahan aparat saja.
Sedangkan masyarakat dinilai sebagai korban. Untuk
memberantas patologi birokrasi itu harus bisa memendekan
birokrasi yang dinilai rumit. Tetapi menurut Dinas
Kependudukan untuk memendekkan birokrasi masih
dibicarakan dan masih dalam tahap wacana agar masyarakat
dan aparat pemerintah pun sama-sama mendapati
kemudahan.
4. Dimensi keadilan
Setiap warga masyarakat berhak memperoleh pelayanan yang
adil dari pemerintah berdasarkan nilai-nilai etika dan hukum
yang berlaku. Dalam hal layanan civil terutama layanan Kartu
Tanda Penduduk (KTP) kepada setiap warga masyarkat, rasa
keadilan lebih diutamakan karena merupakan salah satu
bagian hak azasinya. Banyak masyarakat merasakan bahwa
ada kalanya aparat pemerintahan di instansi tidak berlaku adil.
Seseorang yang memiliki kedudukan yang tinggi bisa dengan
cepat melakukan proses pembuatan KTP dan tentu saja
dengan memakai uang, sebagai syarat untuk transaksi cepat.
Namun hal ini tidaklah bisa menjadikan penilaian akhir saja.
Karena di Dinas Kependudukan tidak melalakukan patologi
birokrasi semacam itu. Disini dalam melakukan transaksi
pembuatan KTP harus berdasarakan atas antrian ditiap
harinya. Dan hal tersebut diperkuat dengan masyarakat yang
melakukan transaksi tersebut. Biasanya ketidakadilan ini
dilakukan ketika masih dalam penangan dari kelurahan yang
mana sebagai kepanjangan tangan dari Dinas Kependudukan
dan Catatan sipil. Di kelurahan untuk mendapatkan proses
yang cepat, para aparat disana cendrung melakukan patologi
birokrasi yang dinilai sebagai ketidakadilan.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN