Professional Documents
Culture Documents
A. PENGERTIAN
Anemia adalah jumlah sel darah merah menurun, kadar Hb menurun di bawah normal
(normal wanita 12 gr%, pria 14 gr%).
Wanita hamil dikatakan anemia apabila kadar Hb nya di bawah 10 gr%.
Untuk mengetahui secara pasti kadar Hb dilakukan tes darah.
B. CIRI-CIRI IBU HAMIL DENGAN ANEMIA
Pucat
Lemah
Letih
Lesu
Nafas terengah-engah
Nyeri dada
Ikterus
Petechiae
Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau keseluruhan ciri-ciri di
atas, dan unutuk memastikannya harus dengan tes kadar Hb dalam darah.
C. MACAM-MACAM ANEMIA PADA IBU HAMIL
Anemia defisiensi besi/ karena kekurangan zat besi
Anemia karena perdarahan
Anemia karena radang/ keganasan
Anemia aplastik karena kerusakan sumsum tulang
Anemia hemolitik karena usia sel darah merah yang pendek
Anemia megaloblastik karena gangguan pencernaan
Anemia karena penyakit keturunan misalnya anemia sel sabit
D. AKIBAT ANEMIA PADA IBU HAMIL
Abortus
Persalinan preterm/sebelum waktunya
Proses persalinan lama
Perdarahan setelah persalinan
Syok
Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
Payah jantung
Bayi lahir prematur
Bayi cacat bawaan
Kekurangan cadangan besi
Kematian janin
Kematian ibu
Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan
yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya
komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi:
1. Perdarahan pervaginam
2. Mual muntah berlebihan
3. Sakit kepala yang hebat
4. Penglihatan kabur
5. Nyeri perut yang hebat
6. Gerakan janin berkurang
7. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
8. Nyeri perut yang hebat
9. Selaput kelopak mata pucat
10. Demam tinggi
11. Kejang
12. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Perdarahan pervaginam
Pengertian
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan
muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus,
kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Penanganan Umum
Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu,
termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok,
segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan
evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting
untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena.
Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan.(Saifuddin,2002 : 18-19)
Macam–macam perdarahan pervaginam
1. Abortus
2. Kehamilan Mola
Abortus
Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan 16 minggu atau
sebelum plasenta selesai.
Macam–macam abortus
Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa interval luar (buatan)
untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Penanganannya: lakukan penilaian awal untuk
segera menentukan kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi berat, atau masih cukup
stabil), segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan tindakan lanjutan (evaluasi
medik atau merujuk), temukan dan hentikan dengan segera sumber perdarahan, lakukan
pemantauan ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan lanjutan. (Sarwono,
2001: 145)
Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang disengaja, baik dengan
memakai obat–obatan mau pun alat–alat.
Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila
kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis)
biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan–tindakan yang tidak
legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian dari hasil konsepsi yang
dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta. Penanganannya: bila ada
tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian
keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri
obat–obat uterotonika dan antibiotika.
Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus yang sedang
berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba kehamilan tidak
dapat dipertahankan lagi. Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu
dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat
mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan
antibiotika.
Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran membakat dan akan terjadi.
Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat–obat
hormonal dan anti spasmodika serta istirahat. Penanganan: tidak perlu pengobatan khusus
atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan
seksual, jika: perdarahan berhenti lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan
penilaian jika perdarahan terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji
kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam
rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan obat dengan
maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak
berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan
antibiotika.(Mohctar, 1998 : 211–212)
Mola Hidatidosa
Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga sering kali sulit dibedakan
dari kehamilan anembrionik, missed abortion, abortus inkompletus, atau mioma uteri.(Sarwono,
2007 : 142)
Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan evaluasi uterus,
segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus
10 unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan 40-60
tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan hebat dan efektifitas kontraksi
terhadap pengosongan uterus secara cepat).(Saifudin,2002:17)
Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat,
sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem
saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan
penglihatan.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah
visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang
mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-
kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan
adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya
perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina
(oedema retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)
Penanganan Umum
1. Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
2. Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil
menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
(Saifuddin, 2002: 33)
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia
Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk
menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi
kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)