You are on page 1of 10

PERJANJIAN KERJA KARYAWAN KONTRAK

Pada hari ini, tanggal bulan tahun

Telah diadakan perjanjian kerja antara:

1. Nama :

Alamat :

Jabatan :

Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN)

2. Nama :

Alamat :

Status :

Tanggal lahir :

Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA (KARYAWAN)

Menerangkan bahwa kedua belah pihak telah sepakat mengadakan perjanjian kerja dengan

syarat-syarat sebagai berikut:

PASAL1

JABATAN

Perusahaan bersedia menerima Karyawan sebagai :

Status Karyawan : KARYAWAN KONTRAK

Masa Kontrak : mulai dari sampai dengan

Posisi/jabatan :

Bertanggung-jawab kepada :

1
Uraian pekerjaan (Job Description) yang memuat rincian dan tugas dan tanggung-jawab

Karyawan akan diberikan oleh atasan langsung Karyawan sebagai pedoman umum bagi

Karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

PASAL 2

MASA KONTRAK

KEDUA tidak berhak menerima pesangon apapun, tetapi akan dibayarkan gaji menurut

Karyawan akan menjalani masa kontrak kerja selama satu tahun terhitung dari tanggal

dimulainya hubungan kerja yaitu dan berakhir pada tanggal

dengan posisi/jabatan pada pasal 1 tersebut di atas. Selama masa kontrak, PIHAK

PERTAMA atas keputusan perusahaan dapat sewaktu-waktu dapat mengakhiri maupun

memutuskan hubungan kerja ini dengan pemberitahuan satu minggu sebelumnya dan PIHAK

tariff berdasarkan lamanya bekerja.

Setelah selesai masa kontrak kerja dan apabila menurut penilaian Perusahaan, Karyawan

dapat memenuhi persyaratan ketrampilan bekerja sesuai dengan ketentuan Perusahaan,

maka Karyawan dapat diperpanjang masa kontrak kerjanya menjadi satu tahun lagi.

Perpanjangan masa kontrak kerja ini akan diberikan lagi secara tertulis.

PASAL 3

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Setiap Karyawan yang melanggar hukum atau ketentuan yang menimbulkan kerugian bagi

Perusahaan dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tanpa pemberitahuan

sebelumnya, apabila Karyawan melakukan kelalaian, konduite yang tidak baik,

penyimpangan/penyelewengan atas perjanjian kerja dan atau tindakan/ perbuatan yang

merugikan perusahaan.

Bagi Karyawan yang akan mengundurkan diri dari perusahaan dapat mengajukan surat

permohonan pengunduran diri paling lambat satu bulan sebelumnya. Untuk pengunduran diri

2
seperti ini, Perusahaan tidak wajib memberikan uang pesangon, kecuali ada kebijaksanaan

lain dari Perusahaan.

PASAL 4

JAM KERJA

Jam kerja normal Perusahaan adalah : Senin s/d. Minggu

Masuk kerja : wib

Pulang kerja : wib

Istirahat : satu jam dengan waktu istirahat yang disesuaikan dengan tuntutan

pekerjaan.

Karyawan harus mampu menyesuaikan jam kerjanya dengan pekerjaan yang dibebankan oleh

Perusahaan. Untuk posisi karyawan kontrak sesuai dengan Perjanjian Kerja ini, jika lembur

diperlukan sehubungan dengan beban kerja, maka Karyawan tidak memperoleh kompensasi

dalam bentuk apapun.

PASAL 5

REMUNERASI

Selama perjanjian ini berlangsung, Karyawan berhak menerima penghasilan dan fasilitas

lainnya sesuai dengan jabatan/posisi pekerjaannya sebagai berikut:

• Gaji bulanan tetap sebesar Rp.

Yang mencakup tunjangan makan, transportasi dan kesehatan.

• Gaji bulanan Karyawan akan ditinjau dari waktu ke waktu sesuai dengan prestasi

kerja Karyawan dan disesuaikan dengan Upah Minimum Regional (UMR)/ standar gaji

yang berlaku di Indonesia.

3
• Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar satu bulan gaji akan diberikan sekali dalam

setahun menjelang Hari Raya Idul Fitri setelah masa kontrak selesai dan menjalani

masa kerja paling kurang satu tahun. Karyawan kontrak yang masa kerjanya kurang

dari satu tahun, maka pembayaran THR akan diperhitungkan secara proporsional

sesuai masa kerjanya.

• Pajak Penghasilan Pasal 21 atas penghasilan pembayaran tersebut akan ditanggung

oleh Perusahaan.

• Perusahaan menyadari sepenuhnya bahwa Karyawan adalah asset perusahaan yang

paling penting, maka perhatian nyata dari Perusahaan kepada Karyawan adalah

dengan memberikan Bonus apabila Perusahaan memperoleh keuntungan. Bonus ini

besarnya akan ditentukan kemudian sesuai dengan posisi/jabatan karyawan kontrak

dan dihitung berdasarkan keuntungan yang diperoleh dari Perusahaan.

Karyawan mengerti dan menerima bahwa tidak ada hak-hak lain yang menjadi kewajiban

PIHAK PERTAMA selaku Pemberi Kerja selain Gaji yang disebutkan pada Perjanjian Kerja

ini.

PASAL 6

CUTI TAHUNAN, CUTI MELAHIRKAN, ISTIRAHAT SAKIT DAN IJIN

MENINGGALKAN PERUSAHAAN

A. Cuti Tahunan

Tidak berlaku untuk masa kontrak kurang dari dua belas bulan.

B. Cuti Melahirkan

Tidak berlaku untuk masa kontrak kurang dari dua belas bulan.

C. Istirahat Sakit

1. Karyawan yang tidak dapat masuk kerja selama satu hari, karena sakit harus

memberitahukan kepada Perusahaan melalui telpon atau surat.

4
2. Karyawan yang tidak dapat melakukan pekerjaan karena sakit lebih dari satu hari
harus melampirkan Surat Keterangan Dokter kepada Perusahaan.

3. Surat Keterangan Dokter yang tersebut dalam pasal 6 C2 harus disampaikan

kepada Perusahaan sebelum istirahat sakit dimulai.

4. Apabila Karyawan tidak mengindahkan ketentuan-ketentuan seperti yang tertera


di dalam pasal 6 C2 dan 3, maka Karyawan dianggap mangkir dan akan

mempengaruhi konduite Karyawan.

5. Karyawan yang tidak masuk kerja dalam waktu lima hari kerja terus menerus
tanpa disertai keterangan secara tertulis dengan bukti-bukti yang sah, maka

Karyawan tersebut dinyatakan telah mengundurkan diri atas permintaan sendiri.

A. Ijin Meninggalkan Pekerjaan

Karyawan diijinkan meninggalkan Perusahaan dengan ijin satu hari atau dua hari

dengan tetap di bayarkan gaji penuh dalam hal sebagai beikut:

1. Perkawinan pertama karyawan sendiri

2. Suami/Istri/Anak karyawan meninggal dunia

3. Orang tua/Mertua karyawan meninggal dunia

4. Saudara kandung karyawan meninggal dunia

5. Perkawinan anak karyawan


6. Perkawinan saudara kandung karyawan

7. Khitanan/ Baptisan anak karyawan

8. Istri karyawan melahirkan/ keguguran kandungan

Hal-hal tersebut di atas harus dibuktikan dengan surat-surat yang sah dari yang berwajib

pada waktunya.

PASAL 7

KEWAJIBAN KARYAWAN KONTRAK

5
1. Karyawan harus melaksanakan tugas dan kewajibannnya sebaik-baiknya dan dengan
penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung-jawab sesuai dengan peraturan yang

berlaku pada Perusahaan dan sesuai dengan instruksi-instruksi yang diberikan.

2. Bekerja dengan jujur, cermat, tertib dan bersemangat untuk kepentingan

Perusahaan dengan menjalankan pekerjaan dan tanggung-jawab posisi yang di

tempati.

3. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Perusahaan dengan sebaik-

baiknya

4. Hadir di kantor sesuai waktu dan jam kerja yang berlaku di Perusahaan.

5. Berpakaian rapi dan sopan; bersikap dan bertingkah laku sopan santun, hormat-
menghormati antar sesame karyawan dan terhadap atasan dan tamu yang datang.

6. Memegang teguh rahasia Perusahaan dan tidak menyampaikan kepada pihak lain yang

tidak berhak.

7. Mematuhi kode etik yang berlaku di Perusahaan.

8. Karyawan dilarang mengikat hubungan kerja dengan perusahaan lain.


9. Karyawan tidak diperbolehkan menerima komisi dari pembelian atau jasa untuk

kepentingan pribadi yang merugikan Perusahaan.

PASAL 8

LARANGAN

1. Karyawan dilarang mengambil dan menggunakan barang-barang milik Perusahaan


tanpa ijin dari atasan atau yang ditunjuk.

2. Karyawan dilarang melakukan pekerjaan yang tidak diminta serta dilarang masuk ke

dalam ruangan diluar wilayahnya.

3. Karyawan dilarang memperdagangkan barang-barang dalam bentuk apapun atau


mengedarkan daftar sumbangan, poster yang tidak relevan/ berhubungan dengan

pekerjaannya.

6
4. Karyawan dilarang minum minuman keras, mabuk di tempat kerja, memakai,

menyimpan atau menggunakan narkoba, berjudi, membuat onar dan berkelahi di

lingkungan kerja.

Bila larangan-larangan tersebut di atas dilanggar/diabaikan, maka akan berakibat

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh Perusahaan.

PASAL 9

PELANGGARAN HUKUM DAN ATAU KETENTUAN LAIN YANG DAPAT


MENGAKIBATKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Setiap Karyawan yang melanggar hukum dan atau ketentuan yang menimbulkan kerugian bagi

Perusahaan dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pelanggaran utama

misalnya:

1. Melakukan pencurian atau penipuan

2. Melakukan kekerasan ataupun ancaman terhadap managemen, atasan, anggota


keluarga managemen/ atasan dan rekan kerja.

3. Memaksa/ membujuk pihak managemen, atasan, anggota keluarga managemen/

atasan, atau rekan karyawan lain melakukan suatu kriminal/suatu tindakan yang

melawan hukum.

4. Dengan sengaja menimbulkan kerusakan barang-barang/ asset perusahaan.

5. Menghasut atau mengancam pemilik perusahaan, managemen, atasan, staf lainnya/

rekan kerja dan anggota keluarga pemilik perusahaan/ managemen/ atasan/ staf

lain/ rekan kerja.

6. Menyingkap rahasia-rahasia perusahaan dan rahasia keluarga pemilik, managemen,

atasan, staf lain/rekan kerja.

7. Memberikan pernyataan yang salah atau tidak benar.

7
PASAL 10

PEMBERIAN PERINGATAN

A. Perusahaan akan mengeluarkan peringatan lisan atau tertulis kepada Karyawan yang

melakukan pelanggaran terhadap peraturan kerja Perusahaan sebagai berikut:

• Sering datang terlambat ke tempat kerja atau pulang lebih awal dari waktu

yang ditetapkan.

• Tidak peduli akan ketentuan-ketentuan keamanan kerja atau arahan-arahan

yang disampaikan oleh atasan atau managemen.

• Tidak mengikuti atau menolak instruksi yang diberikan oleh atasan atau

managemen.

• Lalai melakukan tanggung-jawab atau kewajiban dengan cara yang tidak tepat.

• Tidak berhasil melakukan pekerjaan sebaik-baiknya walaupun telah diberikan

kesempatan.

• Semua hal-hal yang pada hakekatnya tidak menguntungkan perusahaan.

B. Peringatan lisan ataupun tertulis akan disampaikan kepada Karyawan yang melanggar
peraturan Perusahaan.

C. Setiap surat peringatan memiliki masa berlaku selama tiga bulan, apabila karyawan

masih tetap mengulangi pelanggaran, perusahaan dapat melakukan Pemutusan

Hubungan Kerja.

PASAL 11

KELALAIAN

1. Apabila Karyawan tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan atau alasan yang dapat

diterima oleh Perusahaan, maka karyawan tersebut dianggap lalai.

8
Dalam hal ini Perusahaan tidak wajib membayar gaji/ upah untuk hari-hari yang alpha

tersebut.

2. Apabila Karyawan tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan yang dapat diterima oleh
Perusahaan selama lima hari berturut-turut, atau selama tujuh hari dalam satu

bulan, maka Perusahaan dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja.

PASAL 12

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Perselisihan yang terjadi sehubungan dengan Perjanjian Kerja ini akan diselesaikan secara

damai dan kekeluargaan.

PIHAK KEDUA selaku Karyawan kontrak dengan ini telah membaca serta memahami dan

setuju terhadap ketentuan-ketentuan kerja ini, sekiranya PIHAK KEDUA diberhentikan

karena konduite buruk atau alasan lain, PIHAK KEDUA mengerti dan tidak mempunyai hak

apapun kecuali gaji yang diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh

PIHAK PERTAMA.

Perjanjian ini dibuat rangkap dua, tanpa meterai sesuai dengan peraturan yang berlaku dan

mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

9
10

You might also like