You are on page 1of 17

Metode Pengecatan Dinding 

Peralatan yang digunakan : 


 Kertas semen / Koran 
 Isolasi 
 Terpal 
 Amplas 
 Rol 
 Kuas 
 Skrap 
 Kain lap 

Bahan yang digunakan : 


 Plamir 
 Cat dinding 
 Alkali resisting primer 

Pelaksanaan : 
1. Dinding harus bersih dari kotoran debu, minyak, dan percikan beton dengan menggunakan skrap dan kain. 
2. Lindungi bahan atau pekerjaan lain yang berdekatan dengan dinding yang akan dicat dengan menggunakan
isolasi kertas, kertas Koran atau terpal
3. Periksa kerataan dinding 
4. Rapikan permukaan dinding yang kurang rata dengan menggunakan plamir kemudian tunggu sampai kering 
5. Haluskan permukaan plamir dengan amplas 
6. Jika permukaan plamir sudah rata dengan menggunakan alat rol atau kuas lakukan 1 kali pelapisan cat dasar
dengan alkali resisting primer. 
7. setelah alkali resisting primer kering lakukan pelapisan cat finish pertama dengan cat yang sesuai spesifikasi
pengenceran 20%. 
8. Jika cat finish pertama sudah kering (setelah + 2 jam) lakukan pengecetan finish kedua / terakhir jumlah
pelapisan cat finish sesuai dengan spesifikasi pengenceran 10%. 
9. cek apakah pengecetan finish yang kedua/terakhir sudah rata 
10. Apabila sudah rata bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain yang seharusya tidak
terkena cat dengan kain lap. 

Hasil Akhir : 
Permukaan rata
Tidak mengenai bidang lain 

PONDASI TELAPAK
I. METODA KONSTRUKSI PONDASI SETEMPAT

A. Urutan Kegiatan Pekerjaan Pondasi Setempat

Metoda konstruksi untuk pekerjaan pondasi setempat yaitu:

1. Penggalian tanah pondasi

2. Penulangan pondasi

3. Pekerjaan bekisting

4. Pengecoran

1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi

Tahap-tahap pekerjaan galian tanah pondasi setempat yaitu:

Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara hati-hati serta harus mengetahui ukuran panjang, lebar
dan kedalaman pondasi.

Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 5:1 untuk jenis tanah yang kurang baik dan
untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat dengan perbandingan 1:10 atau dapat juga dibuat tegak lurus
permukaan tanah tempat meletakkan pondasi.

dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah padat/tanah keras dengan daya dukung yang
cukup kuat, min 0.5 kg/cm2

bila tanah dasar masih jelek, dengan daya dukung yang kurang dari 0.5 kg/cm2, maka galian tanah harus
diteruskan, sampai mencapai kedalaman tanah yang cukup kuat, dengan daya dukung lebih dari 0.5 kg/cm2.

Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi agar tukang lebih leluasa
bekerjanya

Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan penggalian agar tidak mengganggu
pekerjaan.

2. Pekerjaan Penulangan

a) Perakitan tulangan

Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah
dirakit dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat. Cara perakitan
tulangan :

Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran pondasi setempat.
Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe
tulangan yang ada pada pondasi setempat tersebut.

Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak
terlepas

Untuk penggambaran perakitan penulangan dapat dilihat pada lampiran

b) Pemasangan Tulangan

Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual
karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:

Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus permukaan tanah dengan
bantuan waterpass.

Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak antara tulangan dengan
dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi
tulangan bawah agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan
dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.

Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan pengecoran.

Untuk penggambaran pemasangan penulangan dapat dilihat pada lampiran

3. Pekerjaan Bekisting

Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk mencetak beton yang akan
di cor, di dalamnya atau diatasnya. Tahap-tahap pekerjaan bekisting:

Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan kolom sedangkan untuk
pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).

Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan
bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.

Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.

Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat
waterpass.

Papan cetakan tidak boleh bocor

Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit

Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
4. Pekerjaan Pengecoran

Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton
tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu
sebelum dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan
bahan pokok terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan kerikil/split menjadi
satu

kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-
butiran batuan yang dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir
dan agregat kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah. Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat
yaitu: Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga dapat mempergunakan
ember sebagai ukuran perbandingan.

Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau seng/pelat dengan ukuran
tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3
mm x 60 cm x 100 cm.

Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga
peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.

Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen
berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta air secukupnya.

Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan pasir, kedua semen portand,
ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian ditambahkan air secukupnya

Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan
dan tungkan kedalam kotak spesi.

Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah diletakan tulangan dengan
bantuan alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan
yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan.

Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan mengering dan setelah mengering
pondasi diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom.

5. Tahap pelaksanaan dan pengendalian pekerjaan pengecoran

a) Pekerjaan persaipan

Pekerjaan persiapan dilakukan dengan mempersiapkan bahan-bahan material yang akan digunakan untuk
pengecoran dan ditempatkan di daerah yang tidak terlau jauh dengan tempat galian pondasi/tempat yang akan
dicor

b) Cara pengadukan
Karena didalam pengecoran ini diasumsikan memakai mollen/mixer, maka pengadukan bahan material dimasukan
kedalam sebuah tabung mollen/mixer dengan urutan: pertama memasukan pasir, kedua memasukan kerikil/split,
ketiga memasukan semen dan biarkan tercampur kering dahulu sesuai dengan perbandingan volume.

c) Cara pengecoran

Setelah bahan material sudah tercampur dalam keadaan kering kemudian tambahkan air secukupnya sampai
merata, maka material tersebut berubah dalam bentuk pasta, setelah menjadi pasta tuangkan sedikit demi sedikit
kedalam galian pondasi yang sudah diletakan tulangan dan setelah pasta masuk kedalam galian pondasi pasta
tersebut yang diratakan dengan sendok spesi/cetok sesuai dengan kemiringan dari bentuk pondasi

d) Cara pelaksanaan

Setelah semua material bahan pengecoran benar-benar tercampur seluruhnya mulai dari pasir, kerikil/split serta
semen dan air sebagai bahan pengikat, maka cara pelaksanaan pengecoran pondasi setempat

dituangkan kedalam galian pondasi dengan cara bertahap sedikit demi sedikit dengan bantuan sendok spesi/cetok
agar semua material bahan pengecoran dapat masuk ketempat pengecoran yang sudah diletakkan tulangan dan
tidak ada celah yang kosong dan lebih padat.

 
 
M E T O D A
 
P E L A K S A N A A N
 
P E K E R J A A N
 
 
Nama Perusahaan : PT. KESAYANGAN PRAKARSANama Pekerjaan     : Pembangunan Sekolah Menengah Atas Bunga Bangsa
Rintisan Berstandar Internasional  
|
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
 3
 
1.
 
R U A N G
 
L I N G K U P
 
P E K E R J A A N
 I
N F O R M A S I
D
ATA
P
R O Y E K
 
Paket pekerjaan
Pembangunan Sekolah Menengah Atas Bunga Bangsa Rintisan BerstandarInternasional, lokasi
Kecamatan Singkil Utama Kabupaten Aceh Singkil,
merupakan kegiatanpembangunan sebuah komplek terpadu sebagai penunjang sarana dan prasarana
SMU ProvinsiNAD  NIAS . Luas lahan untuk pembangunan ini, sesuai dengan area yang akan dikerjakanadalah
60.819 M2 yang terdiri dari berupa Bangunan Fisik beserta fungsionalnya..Pendanaan proyek ini adalah dengan
APBA tahun anggaran 2009 dan Satuan Kerja Sarana danPrasarana SMU Provinsi NAD - NIAS sebagai pemilik
pekerjaan.Pekerjaan fisik dalam paket perkerjaan ini terdiri dari :
1.
 
Pekerjaan Bangunan Penunjang
Pekerjaan Bangunan Penunjang adalah pekerjaan penunjang fungsi bangunan. Pekerjaan inimeliputi ;a)
 
Pembuatan Papan Nama dan Tiang Benderab)
 
Pembuatan Sumur + Tower Air ( Tangki air + mesin pompa ) dan jaringan distribusi.c)
 
Pekerjaan Jaringan Lisrik 480 Ad)
 
Pembangunan Lapangan Parkir. 2.
 
Pekerjaan Kontruksi Gedung
 Pekerjaan kontruksi bangunan gedung SMA Bunga Bangsa terdiri dari ;a)
 
Pembangunan Gedung Kantor       1 Unitb)
 
Pembangunan Ruang Kelas Belajar ( RKB )    2 Unitc)
 
Pembangunan Gedung Laboratorium Fisika    1 Unitd)
 
Pembangunan Gedung Koperasi dan Kantin    1 Unite)
 
Pembangunan Gedung Laboratorium Bahasa   1 Unitf)
 
Pembangunan Gedung Laboratorium Komputer   1 Unitg)
 
Pembangunan Gedung Pustaka      1 Unith)
 
Pembangunan Gedung Aula       1 Uniti)
 
Pembangunan Gedung Asrama       2 Unitj)
 
Pembangunan Mushalla        1 Unitk)
 
Pembangunan Gedung Ruang Makan     2 Unitl)
 
Pembangunan Rumah Dinas Guru ( Type 56 )   2 Unitm)
 
Pembangunan Dapur         1 Unitn)
 
Pembangunan Tempat Wudhuk      2 Unito)
 
Pembangunan Tempat Parkir       4 Unit Pelaksanaan proyek adalah 90 (Sembilan puluh) hari kalender atau 3(tiga)
bulan. Faktor kesulitanyang diperkirakan dapat terjadi adalah ;a)
 
Menyiapkan tenaga kerja yang banyak untuk keperluaan penyelesaian pekerjaanmemerlukan waktu 1  2 minggub)
 
Waktu masuk musim penghujan  periode pelaksanaan proyekc)
 
Memasuki lebaran Haji dalam masa pelaksanaan akan cukup menghambat kinerjadengan tradisi daerah yang sangat
kental dimana dalam masa pelaksanaan akan terjadikekosongan tenaga yang diperkirakan sampai 1~2 minggu.
 
M E T O D A
 
P E L A K S A N A A N
 
P E K E R J A A N
 
 
Nama Perusahaan : PT. KESAYANGAN PRAKARSANama Pekerjaan     : Pembangunan Sekolah Menengah Atas Bunga Bangsa
Rintisan Berstandar Internasional  
|
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
 4
 
 
L
INGKUP
P
ELAKSANAAN
P
EKERJAAN
 
Pelaksanaan  kegiatan proyek akan mencakup aktifitas seperti dibawah ini ;
P
EKERJAAN
P
ERSIAPAN
 
a)
 
Pengukuran dan Pemetaan Arealb)
 
Penentuan lay-out site plan dan pembuatan jalan aksesc)
 
Mobilisasi dan Demobilisasid)
 
Pengadaan sarana penunjang ; air, Listrik, komunikasie)
 
Pembuatan Direksi Keetf)
 
Pembuatan Kantor Lapangang)
 
Pembuatan Barak Pekerjah)
 
Pembuatan Gudang Materiali)
 
Papan Nama Proyekj)
 
Keselamatan Kerja / P3K dan Kemanan 
P
EKERJAAN
B
ANGUNAN
PENUNJANG
a)
 
Pembuatan Papan Nama dan Tiang Benderab)
 
Pembuatan Sumur + Tower Air ( Tangki air + mesin pompa ) dan jaringan distribusi.c)
 
Pekerjaan Jaringan Lisrik 480 Ad)
 
Pekerjaan Lapangan Parkir 
P
EKERJAAN

ONTRUKSI
 
a)
 
Pekerjaan Tanah dan Pondasib)
 
Pekerjaan Beton Bertulangc)
 
Pekerjaan Pasangan & Plasterand)
 
Pekerjaan Lantai Keramike)
 
Pekerjaan Atap dan Plafondf)
 
Pekerjaan Pintu, Jendela dan Kuncig)
 
Pekerjaan Sanitasi ( Instalasi Air Bersih dan Kotor )h)
 
Pekerjaan Instalasi Listrik (Box Panel LIstrik, Instalasi Listrik, Armatur dan Fixture sertaTest Commissioning)i)
 
Pekerjaan Pengecatanj)
 
Pekerjaan Non Standardk)
 
Pekerjaan Finishing
P
EKERJAAN
A
KHIR
 
a)
 
Testing dan Sertifikasi untuk beberpa bagian pekerjaanb)
 
Pembongkaran Fasilitas Project dan Pembersihan Akhirc)
 
Serah terima dan Dokumentasi proyek       

 
M E T O D A
 
P E L A K S A N A A N
 
P E K E R J A A N
 
 
Nama Perusahaan : PT. KESAYANGAN PRAKARSANama Pekerjaan     : Pembangunan Sekolah Menengah Atas Bunga Bangsa
Rintisan Berstandar Internasional  
|
METODA PELAKSANAAN
 5
 
2
.
 
M E T O D A
 
P E L A K S A N A A N
Metoda Pelaksanaan menentukan dari keberhasilan sebuah proyek  diharapkan dengan
adanyametoda baku pelaksanaan pekerjaan dapat menghasilkan proyek yang memuaskan
sesuaidengan tuntutan proyek dan menjaga jadwal pelaksanan serta pengelolaan pembiayaan proyek.
W
ORK
F
LO
W
 
P
ELAKSANAAN
 
Secara garis besar alur pekerjaan dapat digambarkan sebagai berikut :    
 
M E T O D A
 
P E L A K S A N A A N
 
P E K E R J A A N
 
 
Nama Perusahaan : PT. KESAYANGAN PRAKARSANama Pekerjaan     : Pembangunan Sekolah Menengah Atas Bunga Bangsa
Rintisan Berstandar Internasional  
|
METODA PELAKSANAAN
 6
 
  Seluruh langkah pekerjaan harus terjadwal dan terkoordinasi dengan baik. Master schedule akandiperinci kembali
menjadi Skejul yang terbagi menjadi beberapa bagian pekerjaan sesuai denganterm kontrak dan dirinci menjadi
Skejul Harian, Mingguan dan Bulanan.Jadwal atau kegiatan pekerjaan utama yang menjadi kegiatan khusus
(misalnya pek. struktur danpekerjaan atap dll) diperlakukan sebagai
milestone
yang memerlukan persetujuan konsultanpengawas kapan akan ditetapkan di dalam jadwal sehingga penjadwalan
akan terkendali secarasimultan pekerjaan yang menjadi kritikal path / work. Perlu dijaga  Kritikal Path khusus
pekerjaanutama saja.Kritikal poin lainnya yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan ini adalah koordinasi yang
sinergiantara user dan konsultan pengawas dan kontraktor perihal jadwal pelaksanaan mengingatterbatasnya waktu
pekerjaan harus parallel, detail gambar yang belum lengkap perlunya
 
M E T O D A
 
P E L A K S A N A A N
 
P E K E R J A A N
 
 
Nama Perusahaan : PT. KESAYANGAN PRAKARSANama Pekerjaan     : Pembangunan Sekolah Menengah Atas Bunga Bangsa
Rintisan Berstandar Internasional  
|
METODA PELAKSANAAN
 7
 
pemahaman yang cepat dan pengambil keputusan bila terjadi penafsiran yang berbeda dalammembaca term kontrak
ataupun gambar bestek. Hal tersebut untuk menghindari kesalahan yangmenyebabkan bangunan tidak berfungsi
dengan maksimal atau terjadinya bongkar pasangpekerjaan. MC 0 yang menjadi tolok ukur pelaksanaan akan
menjadi acuan bila terjadinya CCO.
P
EKERJAAN
P
ERSIAPAN
 
Pekerjaan persiapan merupakan langkah awal keberhasilan suatu proyek, dalam tahap persiapansangat berpengaruh
langsung pada pelaksanaan proyek selanjutnya dikarenakan dalam prosespersiapan ini menunjukan kesiapan dan
kemampuan suatu perusahaan dalam pengelolaanproyek.Tahapan persiapan terbagi menjadi 3 bagian utama meliputi
hal hal dibawah ini.
L
AND
S
U R V E Y O R
(
P E N G U K U R A N
&
 
P
E M E T A A N
)
Mengingat bahwa proyek ini merupakan

ekondisi khususnya di peke
rj 
aan pondasi 
yangmerupakan daya dukung suatu bangunan perlu akurasi dalam pengukuran dan kecermatandalam menentukan
koordinat dan elevasi menjadi patokan dalam keberhasilan pembangunanproyek ini, bIla terjadi perbedaan
antara gambar dan pelaksanaan di lapangan maka akan segeradidiskusikan dengan pengawas lapangan dan
user untuk diambil keputusan yang tepat.
P
E N G A D A A N D A N M O B I L I S A S I
.

Tahap awal untuk proyek dapat terlaksana tentunya elemen-elemen pelaksanaan harusdiadakan dan
siap untuk bekerja. Tahapan ini termasuk dengan serah terima lapangan denganpemilik pekerjaan,
perijinan dan mobilisasi sumber daya. Di tahapan ini jadwal mobilisasi sudahharus fix dan menjadi
pegangan pelaksana proyek.Penyusunan Sumber Daya Manusia (SDM) / Organisasi Project adalah point
interest dalampekerjaan ini menyangkut strategi eksekusi dan planning yang akan dituangkan kedalam
SkejulLapangan dengan mengacu kepada Skejul Master sehingga milestone dan critical path

pekerjaansudah terencana dan bisa diminimalisir kesalahan yang akan terjadi baik dari segi biaya
ataupunjadwal/waktu pelaksanaan.Akses mobilisasi material yang dibutuhkan perlu strategi jelas dan
keputusan yang tepat, dalampelaksanaan ini yaitu  mengingat kondisi waktu yang sangat terbatas
pekerjaan di atas yaitudengan waktu 3 bulan,  hal ini perlu perhatian yang serius kapan harus mulai
ditentukanmobilitasnya sehingga tiba di site sesuai dengan skejul yang telah direncanakan (liha dalam
subpenjelasan masing-masing pekerjaan dalam metode kerja ini)Aspek tahapan ini sangat
berpengaruh terhadap kesinambungan pekerjaan kedepannya karenamenunjukan kesiapan dari
semua unsur yang terkait seperti Owner, Konsultan Pengawas danKontraktor.

 
M E T O D A
 
P E L A K S A N A A N
 
P E K E R J A A N
 
 
Nama Perusahaan : PT. KESAYANGAN PRAKARSANama Pekerjaan     : Pembangunan Sekolah Menengah Atas Bunga Bangsa
Rintisan Berstandar Internasional  
|
METODA PELAKSANAAN
 8
 
P
R O J E C T
S
ITE
P
LAN
&F
A S I L I T A S P E N U N J A N G O P E R A S I O N A L
 
Fasilitas yang akan diadakan sebagai sarana penunjang operasional akan mencakup dan tidakterbatas pada hal
dibawah ini :1.
 
Fasilitas akomodasi bagi pelaksana proyek dan tenaga supaya tercapai efisiensi dari segiwaktu perlu dibuatkan
sarana pemondokan atau barak. Perhitungan dengan kuantitas yangakan berlangsung di lokasi pekerjaan diperlukan
barak pekerja dengan ukuran minimum 4 mx 40 m untuk kapasitas maksimum 60 personnel/tenaga.  Sementara
untuk key personneldisediakan sarana akomodasi sekitar lokasi selain menghemat tenaga dan waktu juga
efisiendalam budget perusahaan sementara kantor perwakilan / representative berada disekitarlokasi sebagai
Korespodensi site dengan pusat.2.
 
Direksi Keet sebagai kantor lapangan diperlukan untuk pengawasan dan site office danmeeting koordinasi yang
rutin setiap minggu ataupun setiap bulannya. Direksi keetdiperlukan dengan luasan minimum  4 m  x  8 m
ditunjang dengan sarana kursi dan meja danbuku tamu sebagai korespendensi di lapangan dalam menunjang
kegiatan sehari-hari.3.
 
Fasilitas penyimpanan material dan workshop adalah penunjang project untukmengamankan peralatan kerja dari
cuaca maka workshop minimum keperluan gudangsekitar 24 M2 dengan lahan untuk material curah ditempatkan
sekitar bangunan yang tidakmengganggu akses mobilitas itu sendiri selain itu gudang / workshop harus
dibuatsedemikian rupa tidak terganggu oleh cuaca dan aman terhadap bahaya-bahaya lainnya yangakan terjadi.
Persiapan terpal harus terencana mengingat akan memasuki musim penghujannantinya.4.
 
Sarana Air bersih dan drainase serta penerangan kerja diperlukan untuk mengantisipasipekerjaan malam bila
diperlukan dan penerangan keseharian yang diperlukan.5.
 
Keamanan sangat diperlukan mengingat lahan yang luas dan terbuka akan memudahkan hal-hal yang tidak terduga
bisa terjadi. Perlunya koordinasi dengan pihak berwenang dan wargasetempat sangat dibutuhkan6.
 
Administrasi dan dokumentasi sebagai bahan pelaporan harian mingguan dan bulanan. 
P
EKERJAAN
P
EMBERSIHAN
L
AHAN
 
Pembersihan lahan tidak semata-mata menghilangkan ganguan-gangguan fisik areal seperti akarpohon atau batu-
batu besar atau bangunan lama saja tetapi lebih mendalam lagi adalah
tanah

elek ( humus )
./ gambutSecara teknis tanah jelek/gambut harus dibuang keluar karena akan mempengaruhi daya dukungtanah
untuk pondasi. Maka perlu penanganan khusus dalam pembersihan area bangunan yaitudengan
membuang tanah yang jelek sampai kedalaman 10 - 15 cm.Yang menjadi kritikal poin adalah area
pembuangan yang perlu dicermati karena bagaimanapuntanah jelek yang akan di keluarkan cukup
banyak mencapai 1000~1500 M3. perlu lahan luas yangdapat menampung menjadi perhatian khusus dalam
pelaksanaan ini

You might also like