You are on page 1of 5

Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya laporan
praktikum yang kami buat ini .
Disusun berdasarkan data-data yang kami peroleh melalui praktikum yang telah kami
laksanakan beberapa hari yang lalu dengan mengamati objek penelitian , bimbingan dari
Ibu Eko.S.pd Selaku guru mata pelajaran biologi kelas XII ipa , Serta sumber sumber lain
yang relevan , maka akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan yang kami harap
nantinya berguna bagi teman -teman serta junior kami nantinya.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula laporan ilmiah kami. Oleh karena
itu, saran dan kritik membangun dari pembaca sekalian sangat kami harapkan demi upaya
menyempurnakan penulisan laporan ilmiah selanjutnya.

Wassalamualikum Wr.Wb

Kramatwatu,29 Oktober 2009

Penyusun
DASAR TEORI
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul
enzim tersebut yang berikatan dengan substart, yaitu di bagian yang disebut sisi aktif
(active site).
Beberapa enzim memerlukan komponen nonprotein yang disebut gugus prostetik agar
dapat bekerja dalam suatu reaksi. Enzim yang lengkap tersebut disebut holoezim.
Secara kimia, enzim yang langkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagian bukan protein
Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam asam amino. Bagian protein bersifat
labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.Misal : NAD+
Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus
prostetik yang berasal dari molekul anorganik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga,
zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa organic kompleks disebut koenzim,
misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam
pantotenat (vitamin B5), niasin (asam nikotinat), piridoksin (vitamin B6), biotin, asam
folat dan kobalamin (vitamin B12).

Katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) yang tidak
baik bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H20) dan oksigen (O2) yang sama sekali
tidak berbahaya. Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat
oksidatif lainnya seperti fenol, asam format, maupun alkohol yang juga berbahaya bagi
tubuh manusia.
Katalase terdapat hampir di semua makhluk hidup. Enzim ini diproduksi oleh sel di
bagian badan mikro, yaitu Perioksisom Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang
melindungi bagian dalam sel dari kondisi oksidatif yang bagi kebanyakan orgnisme
ekuivalen dengan kerusakan.
Enzim katalase dari mamalia seperti manusia, ataupun sapi, ataupun mikroba moderat
(jamur) misalnya, hanya dapat berfungsi di antara suhu 37-40 derajat celcius. Jika suhu
terlalu rendah ( < 10 C) , maka enzim ini akan berhenti bekerja, tetapi tidak mengalami
kerusakan dan akan bekerja kembali jika suhu telah normal. Jika suhu terlalu tinggi ( >40
C), enzim ini akan mengalami denaturasi sehingga tidak dapat dipakai kembali.
Reaksi-reaksi yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup terjadi pada suhu 270
C, misalnya pada tumbuhan dan pada tubuh hewan berdarah dingin; atau pada suhu 370,
misalnya pada tubuh hewan berdarah panas.Pada suhu tersebut proses oksidasi akan
berjalan lambat.Agar reaksi-reaksi berjalan lebih cepat diperlukan katalisator.Katalisator
adalah zat yang mempercepat reaksi tetapi zat tersebut tidak ikut bereaksi. Katalisator
didalam sel makhluk hidup disebut biokatalisator atau enzim.
VIII PEMBAHASAN / DISKUSI
Pada tabung yang berisi ekstrak hati+ H2O2 menghasilkan gelembung yang paling
banyak karena di dalam hati terdapat enzim katalase yang berfungsi menetralkan racun
hanya dapat bekerja pada ph normal juga suhu yang masih dalam batas toleransi enzim.
Mengenai bara api yang tetap menyala, sebab enzim katalase telah menguraikan H2O2
menjadi air dan oksigen. dan yang membuat bara api tetap menyala adalah oksigen.
Pada tabung yang berisi ekstrak hati+HCl+ H2O2 gelembung yang dihasilkan lebih
sedikit dari pada tabung yang berisi ekstrak hati+H2O2 . meski C pada tabung ini sama-
sama terurai menjadi air dan oksigen, namun asam klorida-lah yang menghambat kerja
enzim katalase.sebab, kalium hidroksida bersifat asam dan membuat campuran kedua ini
menjadi asam pula. Sedangkan kerja enzim katalase akan maksimal bila ph-nya normal.
Mengenai bara api yang tetap menyala, hal tersebut dikarenakan H2O2 tetap bereaksi
dengan enzim katalase dan terurai menjadi air dan oksigen.
Pada tabung yang berisi ekstrak hati+KOH+ H2O2 menhasilkan gelembung yang
berukuran sedang. Hal ini dikarenakan kalium hidroksida yang bersifat basa juga turut
mempengaruhi campuran no. 3 ini sehingga bersifat basa juga. Sedangkan bara api yang
tetap menyala dikarenakan adanya H2O2 yang diuraikan menjadi air dan oksigen.
Pada tabung yang berisi ekstrak hati panas+H2O2 menghasilkan gelembung yang
banyak, namun tak sebanyak gelembung yang dihasilkan larutan no.1 sebab terhambat
pada suhu yang telah melebihi batas toleransi enzim. Sedang enzim katalase akan bekerja
lebih maksimal jika suhunya semakin tinggi namun masih dalam batas toleransi enzim.
sedangkan bara api yang tetap menyala dikarenakan adanya H2O2 yang diuraikan
menjadi sir dan oksigen juga.
Pada tabung yang berisi ekstrak jantung+H2O2 menghasilkan gelembung yang sedikit
dikarenakan jumlah enzim katalase yang juga sedikit sehingga laju reaksi nya juga
menjadi lambat. Sedangkan bara api yang tetap menyala dikarenakan adanya H2O2 .
IX KESIMPULAN
Kerja enzim dapat dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :
a. Suhu (temperatur)
Semakin tinggi suhu, reaksi kimia yang dipengaruhi enzim semakin cepat. Tetapi jika
suhu terlalu tinggi atau telah melampaui batas toleransi enzim, enzim akan mengalami
denaturasi / rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
b. ph
enzim katalase hanya dapat bekerja optimal pada ph netral
c. Konsentrasi enzim
Pada umumnya konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepata reaksi.

You might also like