Professional Documents
Culture Documents
3. LANGKAH PENGERJAAN
1. Pada proses pengikiran benda kerja dijepitkan pada ragum dengan pas,
pada praktek ini kami ingin memperhalus hasil penyekrapan pada modul
sebelumnya hal ini dilakukan agar benda kerja lebih presisi seuai
perhitungan rencana kerja awal. Pada proses ini kami melakukannya
dengan menggunakan kikir besar dengan menggesekannya satu arah pada
benda kerja yang dijepitkan pada ragum.
2. Pada proses penggerindaan kami mengerjakan dengan dua mata gerinda,
yang flat dan yang berprofil lengkung. Sebelum melakukan proses
penggerindaan tangan dipakaikan sarung tangan menghindari resiko
kecelakaan kerja. Lalu untuk membuat lengkungan kami menggesekan
benda kerja pada mata pahat profil lengkung yang berputar pada speed
normal, kami melkaukan pelengkungan sesuai dengan gambar rancangan
pada diameter dan raidus yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Setelah proses penggerindaan maka benda kerja dicelupkan ke air (fluida)
untuk menghilangkan panasa akibat gesekan dengan batu.
4. TEORI DASAR
TEORI DASAR GRINDING.
Proses pemesinan abrasive adalah proses cutting ( pemisahan material
benda kerja ) yang melibatkan kontak butiran abrasive dengan benda kerja
pada kecepatan potong yang yang rendah. Proses grinding merupakan salah
satu proses pemesinan abrasive dengan mengggunakan roda gerinda untuk
keakuratan dimensi sebagai proses finishing.
MESIN GERINDA.
Mesin gerinda adalah mesin asah yang digunakan untuk menajamkan
semua mata pahat yang telah mengalami keausan seperti mata pahatbubut,
sekrap, frais, bor, dan lain - lain.Menggerinda atau grinding adalah
suatupekerjaan yang dilakukanuntuk melakukan pemotongan yang sangat
halus denganmenggunakan roda abrasive sebagai sarana pemotong. Roda
gerinda sebagaipemotong memiliki beribu-ribu sisi pemotong yang sangat
kecil berputarmemotong benda kerja sebagai pengganti sisi potong yang lebar
dari pisau-pisaupotong yang berputar. Roda ini dapat dibuat dalam berbagai
macam ukuran serta dari berbagai macam bahan-bahan, seperti berbagai tipe
bebatuan,permata- permata berlian, ataupun dari material-material
inorganic.Menggerinda adalah prosespenggesekan material benda kerja
dengan batu sehingga terjadi pengikisanmaterial benda kerja dengan sangat
halus sehingga butiran– butiran yang terkikishanya berkurang sedikit demi
sedikit sehingga terbentuk hasil yang diinginkan.
Prinsip kerja atau proses pengerjaan dalam pengerindaan adalah sama dengan
pemotongan yang dilakukan dengan milling, hanya saja terdapat perbedaan
dalam pemotongan bentukanya saja. Jika menggunakan mikroskop maka kita
akan bisamelihat batu – batu yang kecil dan sangat tajam dalam jumlah yang
sangat banyakdalam batu gerinda tersebut.Mesin gerinda dapat juga digunakan
untuk membentuk benda kerja menurut bentuk yang diinginkan dengan
membentuk roda gerinda seperti cetakan. Untuk mendapatkan hasil kerja yang
baik, operator tidak hanya sekedar menjalankan mesin, tetapi juga harus
mengetahui sifat-sifat bahan asah dan roda gerinda, dan juga sifat logam atau
material yang akan digerinda( benda kerja yang akan dibentuk ).Di dalam
proses penggerindaan terdapat suatu kondisi penggerindaan optimum.Kondisi
penggerindaan optimum ini biasanya merupakan hasil gabungan daribeberapa
kondisi penggerindaan. Hal ini dapat menghasilkan beberapa hasil
sebagai berikut :
- kehalusan tinggi
- tegangan sisa terendah atau berupa sisa tekan
- kecepatan penghasilan geram/produktivitas tinggi
- ongkos penggerindaan termurah
Batu Gerinda
Batu gerinda merupakan suatu komponen utama yang tidak dapat
dipisahkandidalam proses penggerindaan yang telah dijelaskan pada bagian
atas tadi. Karenaproses pemotongan dilakukan oleh batu gerinda ini. Batu
gerinda terdiri daributiran-butiran batu asah yang saling bersambung yang
diikat oleh bahan perakat.Jika dilihat dengan mikroskop dapat dilihat seperti
pada gambar dibawah diantarabutiran batu asah terdapat bahan perekat dan
pori-pori.
Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori
dalamukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda
gerinda dalampengasahannya. Terdapat beberapa fungsi dari roda gerinda ini
juga tergantungproses pemakaiannya.
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna
batuyang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu
mempunyaikarakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya
terdapat warna merahmuda, putih dan hijau.
Proses pembuatan roda gerinda adalah denagn mencampur butiran batu
asah(abrasive) dengan perekat (bond) kemudian dicetak dan dikeringkan
dalamcetakan pada tekanan tinggi dan suhu mencapai 420C hingga 450C.
Di dalam melakukan proses penggerindaan, perlu dilakukan pemilihan
terhadaproda gerinda. Biasanya pemilihan roda gerinda dilakukan berdasarkan
pada hal dibawah ini :
-Untuk bahan dengan kekuatan tarik rendah, yaitu Besi kelabu,
Kuningan,Perunggu, Aluminium, tembaga, granite, dll. Gunakan roda gerinda
Siliconcarbida. Selain itu, gunakan roda gerinda keras untuk bahan yang lunak,
dan rodagerinda lunak untuk bahan yang keras.
- Volume bahan yang digerinda, untuk volume bahan buangan yang
besargunakan roda gerinda yang berbutir besar dan kasar, termasuk bahan
yang liat.Sedangkan roda gerinda berbutir halus digunakan untuk volume
sedikit (tipis untuk finishing), termasuk bahan yang keras.
-Besarnya busur singgungan antara roda gerinda dan benda kerja,
busursinggungan besar berarti luasan gesekan juga luas, maka roda gerinda
cepat aus. Untuk itu gunakan roda gerinda lunak dengan butiran yang besar.
Sedangkan untuk busur 14 singgungan kecil atau sedikit, gunakan roda gerinda
yang keras dengan butiran halus. Didalam proses penggerindaan, batu gerinda
akan mengalami keausan. Maka diperlukan proses pengasahan. Pengasahan
(dressing) ditujukan untuk
memperbarui permukaan roda gerinda agar ketajaman pemotongannya baik.
Sedangkan truing ditujukan untuk meratakan permukaan roda gerinda. Selain
menggunakan batu gerinda, proses penggerindaan juga diperlukan cairan
pendingin (coolent).Bahan roda gerinda mempunyai sifat dan bentuk berbeda
dengan kekerasan dan kerapuhan yang berbeda pula. Kekerasan,
kerapuhan,sifat
dan bentuk roda gerinda tergantung pada bahan roda gerinda yang merupakan
faktor yang berpengaruh pada proses penggerindaan. Faktor pada proses
penggerindaan yang dipengaruhi oleh roda gerinda tersebut diantaranya adalah
:
1.Bahan Asah Bahan asah yang dipakai adalah seperti silicon carbide,
alluminium oxide,boron nitrid, amril, diamond dan lain sebagainya. Bahan
bahan tersebut mempunyai kekerasan, kerapuhan, sifat dan bentuk
yangberlainan antarabahan tersebut.
-Amril adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan persentase
campuran yang bermacam-macam.
-Cor undum adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat
kemurniannya. Amril dan corundum sebagian besar digunakan dalam
pembuatan kertas pengasah dan kain pengasah.
- Silicon carbide adalah kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang dibuat
dari dapur tinggi listrik. Pekerjaan ini memakan waktu ± 36 jam pada
temperatur 2000°C. Setelah itu silicon carbide diambil dalam bentuk kristal-
kristal yang banyak. Silicon carbide berwarna hitam kehijau-hijauan.
- Alumunium oxide yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat dalam
dapur
tinggi listrik. Bauksit lebur dalam temperatur ± 2100°C. Batangan-batangan
dipatahkan, dihancurkan dan digiling menjadi butiran-butiran kecil.
- Boron nitride adalah hasil produksi buatan General Electrik Corp. Barang
tersebut mempunyai bentuk kristal berbentuk kubus keras seperti silicon
carbide,suhunya stabil hingga 1400°C.
-Intan adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni dan sekarang ini
dibuat untuk pembuatan proses industry.
2. Bahan Perekat
Perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama dan
melengkapi roda gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa
tipe-tipe dari perekat yang digunakan dan masing-masing tipe
mempunyai kegunaan tersendiri
Perekat
Perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama dan
melengkapi
Roda gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa tipe perekat yang
digunakan dan masingmasing
tipe mempunyai kegunaan tersendiri.
- Vitrified bonds adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan
kwarsadicampur pada suhu kira-kira 1100°-1350°C. Roda gerinda ini sensitif
terhadaphentakan dan pukulan tapi tidak berubah karena panas atau dingin dan
tidak dapatdipengaruhi oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini tidak dibuat
dalam bentukyang tipis seperti roda gerinda gerinda untuk memotong karena
tidak dapatmenerima beban dari samping. Perekat ini dicampur dalam
bermacam-macampersentase yang baik sehingga mendapatkan bermacam-
macam tingkatan.Kepadatan dari roda gerinda dapat dengan mudah ditentukan
oleh proses “vitrified”.
- Silicate bonds (mineral bond) komponen ini digunakan silicate dari soda
(waterglass).oksida seng ditambahkan sebagai bahan anti air. Campuran
butiran-butiranpengasah dan perekatnya dipadatkan didalam cetakan besi dan
dibakar padatemperatur 260°C selama 2 - 4 hari. Dengan perekat ini butiran-
butiran pengasahlebih mudah lepas dari pada vitrified bond dan roda gerinda
ini disebut “pulderacting” yang digunakan khusus untuk mengasah alat-alat
potong.
- Shellac bonds (organik bond) Roda gerinda “shellac” dapat dibuat tipis 3
mmatau kurang.Serbuk shellac dicampur dengan butiran-butiran pengasah
dandipanaskan sampai shellacnya meleleh dan menyelimuti setiap butiran
pengasah.Campuran ini diroll menjadi lembaran dan dipotong. Perekat ini baik
untuk pengerjaan halus dan ketahanan terhadap panas rendah.
- Rubber bonds (organik bond) untuk membuat roda gerinda ini, karet
murnidicampur dengan sulfur sebagai komponen pemanas. Roda gerinda ini
dapatdigunakan juga sebagai pemotong.
- Synthetic resin bond bakelite adalah salah satu perekat yang digunakan
untukpembuatan roda gerinda potong yang tipis. Perekat ini elastis dan ulet.
Digunakanuntuk menghilangkan kerak-kerak besi tuang dan menggerinda las
Serbuk abrasive merupakan bagian yang aktif yang berfungsi sebagai mata
potong yang tersebar diseluruh permukaaan batu gerinda.
Ukuran Butiran
Besarnya butiran didapat dengan cara menyaring butiran-butiran tersebut pada
penyaring
dengan jumlah mata jala tertentu tiap 1’.
Tingkat Kekerasan (Grade)
Yang dimaksud buka kekerasan butirannya melainkan kemampuan perekat
untukmengikat butiran pemotong dalam melwan pelepasan butiran akibat
adanyatekanan pemotongan.
5. ANALISIS.
Kegunaan proses gerinda selain untuk menghaluskan permukaan –permukaan
namun juga sebagai pembentuk benda kerja sesuai keinginan, dimana pada mesin
gerinda ini kita dapat melengkungkan sudut dan dan memperhalus permukaan ,
tergantung batu gerinda mana yang kita pakai. Proses pengikiran dilakukan dengan
menjepit benda kerja pada ragum biasa lalu kita kikir permukaan yang diinginkan
dengan searah dan dengan gaya selebar mungkin, agar lebih mudah. Pemilihan kikir
jug aberpengaruh terhadap hasil yang diperoleh, dengan mata kikir yang halus maka
semakin halus juga permukaan yang kita peroleh.