You are on page 1of 35

BAB I

PENDAHULUAN

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan media bagi


mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi. Pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Praktik Pengalaman Lapangan
diaplikasikan dalam bentuk praktik mengajar dan kegiatan
edukasional lainnya di lembaga sekolah.
Berdasarkan cetusan Undang-undang profesi yang disahkan
oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tanggal 6 Dersember tahun
2005 guru ditetapkan sebagai profesi. Dengan demikian
pekerjaan guru selain harus mempunyai nilai tawar yang tinggi
seperti profesi dokter dan professional lainnya, guru harus
mempunyai kompetensi yang dapat diandalkan.
Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan mahasiswa
merupakan salah satu wadah agar mahasiswa mendapatkan
pengalaman profesi yang dapat diandalkan. Dalam PPL
mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi riil aplikasi bidang
keilmuan, seperti; kemampuan mengajar, kemampuan
bersosialisasi dan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial
kependidikan lainnya.

1. RASIONAL PENGAJARAN MIKRO


Secara luas pendidikan adalah mencakup proses hidup
dan segenap interaksi individu dengan lingkungannya baik
secara formal, non formal dan informal dalam rangka
mewujudkan dirinya sesuai dengan tahapan tugas
perkembangan secara optimal. Dalam konsep yang lebih
luas pendidikan merupakan suatu proses interaksi belajar
mengajar dalam suatu bentuk formal atau yang lebih dikenal
dengan proses pengajaran (Instructional). Dalam konteks ini, 29
guru berperan sebagai perencana (planner), pelaksana
(organizer) dan penilai (evaluator).

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


Dalam peranannya sebagai perencana, seorang guru
harus mempersiapkan apa dan bagaimana proses belajar
mengajar akan berlangsusng. Sebagai pelaksana guru harus
bisa menciptakan situasi, memimpin, merangsang,
menggerakkan dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar
sesuai dengan rencana. Ia juga bertindak sebagai manusia
sumber (resourcer), konsultan, pemimpin (leader) yang
bijaksana selama proses belajar berlangsung. Sebagai
penilai guru harus mengumpulkan, menganalisis,
menafsirkan, dan memberikan pertimbangan (Judgement)
atas keberhasilan proses belajar mengajar.
Menurut pengertian mutakhir, mengajar merupakan
suatu perbuatan yang komleks, perhatikan deskripsi sebagai
berikut:
a. Kelas adalah tempat yang penuh dengan kesibukkan dan
rumit (kompleks), umpamanya guru harus mengenal
siswanya sebelum meyampaikan bahan, merumuskan
tujuan yang ingin dicapai selama pertemuan itu, memilih
bahan apa yang ingin diberikan, metode dan media mana
yang dapat membantu memperjelas pengertian yang
masih bersifat umum dan abstrak, yang dapat mendorong
para siswa belajar memperhatikan, berani bertanya dan
sebagainya. Karena ramainya “lalu lintas kegiatan “ guru
sulit menelusuri segala sesuatu yang sedang berlangsung
di dalam kelas guna perbaikan mengajar selanjutnya.
b. Interaksi guru dengan siswa yang beraneka ragam dan
tingkatannya mengakibatkan terbatasnya waktu guru
untuk merefleksikan bagaimana pengaruh tingkah
lakunya terhadap belajar siswa. Selama pelajaran
berlangsung, guru sulit menentukan pola tingkah laku
yang mana yang berpengaruh positif terhadap belajar
siswa. Umpamanya: gaya mengajar mana yang dapat
28 membantu kejelasan konsep selama ini? Media dan
metode mana yang tepat untuk dipakai dalam menyajikan
suatu bahan sehingga dapat membantu mengaktifkan
siswa dalam kegiatan belajar? Humor mana yang kena
dengan situasi yang bagaimana?
FKIP-UNBARA | Micro Teaching
c. Khusus bagi guru muda dan mahasiswa calon guru,
karena kurangnya pengalaman mempelajari segi-segi
tingkah laku siswa, kurang pengalaman dalam
mengadakan interaksi dengan siswa, kurang pengalaman
memusatkan dan menganalisis tingkah laku sendiri.
d. Profesi guru yang bersifat sendiri (the lonely profession)
berarti bahwa segala permasalahan yang muncul harus
dapat dipecahkan oleh guru itu sendiri. Dengan kata lain,
pada waktu mengajar apabila ada hal-hal yang harus
dijawab oleh guru, tentu saja guru itu tidak akan
meninggalkan kelas untuk mencari jawaban melalui
teman sejawatnya.

Berdasarkan uraian diatas, jelaslah bahwa kegiatan


belajar mengajar merupakan kegiatan yang sangat
kompleks. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
tersebut terdapat beberapa factor yang penting yang sangat
mempengaruhi proses dan hasil kegiatan belajar mengajar.
Adapun factor-faktor tersebut adalah tujuan, guru, siswa,
bahan ajar, strategi, dan metode yang diterapkan serta
penilaian.
Kompleksitas kegiatan mengajar tersebut jika ditinjau
dari segi guru adalah dengan adanya tuntutan kemampuan
personal, professional, dan social cultural secara terpadu
dikelas. Kemampuan professional adalah kemampuan
penyesuaian materi dan metode, teori dan praktek secara
integrative (terpadu) dfalam berinteraksi dengan siswa,
serta dituntut adanya unsure seni, ilmu, teknologi, pemilihan
nilai-nilai, sikap dan keterampilan dalam proses belajar
mengajar dalam upaya pemberian pengalaman belajar
kepada peserta didiknya.
Dalam proses belajar mengajar, hal-hal yang perlu
dilakukan guru antara lain adalah sebagai berikut: 29

a. Menguasai materi ajar


b. Menarik perhatian murid dalam mengajar
FKIP-UNBARA | Micro Teaching
c. Menentukan tujuan pelajaran
d. Memilih metode (strategi mengajar)
e. Membuat alat peraga
f. Merencanakan/ meyusun situasi kelas
g. Membuat alat penilaian
Walaupun kegiatan belajar mengajar sangat kompleks
terutama bagi calon guru akan tetapi ketrampilan tersebut
dapat dilatihkan dan dipelajari. Latihan-latihan yang
dilakukan menggunakan pendekatan pengajaran mikro
(mikro teaching Approach). Dengan pendekatan ini akan
didapatkan feedback kepada calon guru, sebatas mana
ketrampilan mengajarnya. Hal ini sekaligus menjadi
pertimbangan (rasional). Tentang perlunya pengajaran mikro
sebagai berikut:
a. Berdasarkan program pendidikan guru tradisionl, Setelah
mahasiswa lulus teori langsung mereka praktik mengajar.
b. Praktik mengajar dilaksanakan langsung di sekolah latihan
, tanpa menjalani latihan terlebih dahulu dikampus.

c. Sejak tahun 50- an pendekatan seperti ini telah mendapat


kritik dengan alasan sebagai berikut:
- Pendekatan terlalu filosofis, teoritis dan abstrak.
- Bimbingan dalam latihan kurang efektif dan efisien dan
pembimbing kurang terlatih.
- Feedback yang diberikan kutang objective dan tidak
28 segera diberikan.
- Situasi kelas biasa kurang memberikan kesempatan
kepada calon guru untuk reteach.

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


- Mengajar itu sendiri sangat komleks dan prosesnya
harus betul – betul dikausai oleh calon guru.
d. Sejak tahun 1963 beberapa ahli dari Stanford University
(California) telah mengembangkan suatu teknik latihan
yang disebut Pengajaran Mikro (Mikro Teaching).

2. ASUMSI YANG MENDASARI PENGAJARAN MIKRO


a. Pada umumnya guru tidak dilahirkan, tapi dapat dibentuk
(Most teacher are not born, but are built).
b. Keberhasilan seseorang untuk menguasai hal-hal yang
sangat komlpleks, sangat ditentukan oleh
keberhasilannya dalam menguasai hal-hal yang lebih
sederhana.
c. Dengan menguasai terlebih dahulu komponen-komponen
keterampilan mengajar, akan dapat melaksanakan
kegiatan mengajar yang bersifat kompleks tersebut.
d. Dengan menyederhanakan situasi latihan ,perhatian
dapat dipusatkan kepada pembinaan keterampilan
tertentu dalam mengajar.
e. Dalam latihan yang terbatas, calon guru lebih mudah
mengontrol tingkah lakunya.
f. Dengan menyederhanakan latihan, lebih meungkinkan
untuk mengadakan observasi secara sistematis dan
objektif serta pencatatan yang lebih teliti.
g. Hasilnya dapat digunakan oleh calon guru sabagai input
untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah
diketahui.

29

3. PENGERTIAN PENGAJARAN MIKRO

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


Beberapa pengertian pengajaran mikro antara lain
adalah sebagai berikut”
a. Pengajaran mikro adalah suatu konsep latihan yang dapat
dipakai dalam berbagai tahap pengembangan profesi
tenaga kependidikan, baik untuk pendidikan dalam
jabatan (in service training) maupun untuk pendidikan
prajabatan (pre-service training). Tata pelaksanannya
disederhanakan sehingga dapat mengurangi kerumitan
yang lazim terdapat di dalam kelas. Dan guru
memperoleh umpan balik secara langsung atas
penampilannya (Allen C dan K Ryan dikutip oleh JJ
Hasibuan 1994:4).
b. Pengajaran mikro merupakan suatu teknik dan prosedur
latihan mengajar, dimana komponen-komponen belajar
mengajar dimikrokan (disederhanakan).
c. Pengajaran mikro merupakan suatu metode latihan
penampilan mengajar dengan mengisolasikan bagian-
bagian (komponen-komponen) yang etrdapat dalam
proses belajar mengajar.

Secara sederhana pengajaran mikro dapat


didefenisikan sebagai belajar tentang mengajar (leraning to
teach) atau mengajar tentang mengajar (teach to teach)
dimana tugas dan manfaatnya agar calon guru mengetahui
tentang apa mengajar dan bagaimana mengajara itu,
melalui prosedur latihan.
Adapun manfaat pengajaran mikro tersebut antara lain
sebagai berikut:
a. Menanggulangi kelemahan praktik keguruan
tradisional.
28
b. Penampilannya lebih baik dalam praktik keguruan.
c. Lebih terampil dari mahasiswa yang tidak
melakukan pengajaran mikro.

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


d. Mempunyai nilai tinggi dalam praktek keguruan.
e. Interaksi calon guru dengan siswa menjadi jauh
lebih baik.

BAB II
KOMPONEN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Sebagaimana telah dikemukakan pada pendahuluan diktat


ini, bahwa mengajar yang kompleks itu dapat diuraikan dalam
beberapa komponen kegiatan (keterampilan) yang dapat
dilatihkan dan dikuasai oleh calon guru.
Pada uraian berikut ini akan dikemukakan beberapa 29
komponen keterampilan dalam pengajaran mikro tersebut serta
balikan dari siswa/rekan sesama calon guru berupa lembaran
observasi setelah metode pengajaran ini diterapkan dalam kelas.

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
A. Membuka Pelajaran
Dalam situasi proses belajar mengajar pada umumnya,
kegiatan rutin yang dilakukan guru adalah menertibkan siswa,
mengisi daftar hadir, menyampaikan pengumuman,
menyiapkan alat-alat pengajaran dan buku-buku yang akan
dipakai dan pada akhir kegiatan memberikan tugas atau
pekerjaan rumah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan tersebut
apakah kegiatan membuka dan menutup pelajaran? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, pahamilah beberapa
pengertian dan tujuan keterampilan membuka dan menutup
pelajaran berikut ini.

Pengertian Membuka pelajaran:


1. Adalah suatu usaha atau kegiatan guru dalam setting
belajar mengajar untuk menciptakan pra kondisi
murid agar dapat digiring atau terlibat (involve)
dengan kondisi kegiatan mendatang.
2. Atau guru menciptakan kondisi murid, agar
perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajari
sehingga usaha tersebut dapat memberikan dampak
yng positif terhadap kegiatan belajar.
3. Kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan
suasana siap mental dan untuk menimbulkan
perhatian siswa agar terpusat pada pelajaran.

Tujuan membuka pelajaran:


28
1. Menyiapkan mental dan memusatkan perhatian
siswa terhadap apa yang akan dipelajari.
2. Menimbulkan minat tertentu kepada pelajaran yang
akan diberikan.
FKIP-UNBARA | Micro Teaching
3. Siswa tahu batas-batas tugas yang akan dikerjakan.
4. Siswa mengetahui hubungan antar pengalaman
yang telah dikuasai dengan hal-hal yang baru yang
akan dipelajari/yang belum dikenal.
5. Siswa mengetahui tingkat keberhasilannya dalam
mempelajari pelajaran, sedangkan guru dapat
mengetahui tingkat keberhasilan mengajarnya.

Langkah-langkah membuka pelajaran:


1. Menarik perhatian sdengan cara:
a. Variasi gaya mengajar guru
b. Mempergunakan berbagai macam media pengajaran
c. Variasi pola interaksi:
Misalnya:
- Guru menerangkan dan mengajukan pertanyaan,
siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan.
- Guru berdemonstrasi, siswa mengamati.
- Guru memberikan tugas dan atau diskusi
kemudian mengawasinya.

2. Menimbulkan motivasi. 29

a. Ramah, antusias, bersemangat dan hangat.


b. Rasa ingin tahu, ide yang berbeda, dsb.
FKIP-UNBARA | Micro Teaching
c. Sesuai minat siswa

3. Member acuan:
a. Mengemukakan tujuan dan batas pelajaran.
b. Menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang
akan ditempuh.
c. Mengajukan pertanyaan.
d. Mengingatkan masalah pokok yang akan
dibahas.

4. Membuat kaitan antara bahan lama dengan bahan


yang akan diajukan.
a. Membuat kaitan dengan antar aspek yang
relevan.
b. Membandingkan/mempertentangkan
pengetahuan lama dengan yang akan
disajikan (appersepsi).
5. Menjelaskan konsep atau pengertian terlebih dahulu
sebelum bahan pelajaran dibrikan secara rinci.

B. Menutup Pelajaran

Pengertian menutup pelajaran.


Menutup adalah usaha / kegiatan guru dalam mengakhiri
28 pelajaran, sehingga murid memperoleh gambaran yang
jelas tentang apa yang baru saja di pelajari.

Komponen-komponen menutup pelajaran:


FKIP-UNBARA | Micro Teaching
1. Meninjau kembali hal yang telah dipelajari dengan cara:
a. merangkum inti ppelajaran bersama siswa.
b. membuat ringkasan.

2. Mengevaluasi dengan cara:


a. mendemonstrasikan keterampilan yang telah
dipelajari.
b. mengaplikasikan konsep-konsep dan ide-ide baru.
c. mengerjakan soal-soal tertulis mengenai apa yang
sudah dipelajari.

Cara lain menutup, pelajaran dapat dilakukan dengan cara


berikut :
- Review closure ( menutup pelajaran dengan mengulas).
- Transfer closure (menutup pelajaran dengan
menghubungkan).

29

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


BAB III
KETERAMPILAN VARIASI STIMULUS

A. Pengertian
Variasi stimulus diartikan sebagai perbuatan guru
dalam konteks belajar mengajar yang bertujuan untuk
mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa selalu
memberikan perhatian, ketekunan, keantusiasan dan
28
peran aktifnya dalam belajar.

B. Prinsip-prinsip pengguanaan variasi


FKIP-UNBARA | Micro Teaching
1. Variasi hendaknya digunakan dengan maksud
tertentu, relevan dengan tujuan dan sesuai dengan
tingkat kemampuan siswa.
2. Pemakaian variasi disini hendaklah alam batas
yang wajar dan beragam.
3. Variasi harus digunakan secara lancar dan
berkesinambungan, sehingga tidak merusak
perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran.
4. Variasi hendaknya direncanakan secara baik dan
luwes.

C. Tujuan/Manfaat
1. Memelihara dan meningkatkan perhatian siswa
dalam belajar.
2. Meningkatkan motivasi dan rasa ingin tahu siswa
melalui kegiatan penelitian dan percobaan.
3. Menumbuhkan sikap positif terhadap guru.
4. Memungkinkan siswa mendapat pelayanan secara
individual sehingga member kemudahan dalam
belajar.
5. Meningkatkan kadar CBSA.

Aspek-aspek dalam variasi stimulus.


1. Gaya mengajar guru.
Dari segi gaya mengajar aspek-aspeknya antara lain :
a. Gerak badan dan mimik.
29
b. Pemusatan perhatian.
c. Kesenyapan/diam sejenak.

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


d. Tekanan kata.
e. Variasi suara.

2. Media dan bahan-bahan pengajaran : variasi media dan bahan


pengajaran antara lain :
a. Suara guru, gambar, model, bagan.
b. Rekaman suara, benda asli, dsb.
c. Taktil guru (gerakan tangan).

3. Pola interaksi dalam kelas:


a. Siswa mandiri (siswa sebagai pusat kegiatan).
b. Berdiskusi ( kelompok sebagai pusat kegiatan)
c. Mengaktifkan siswa kedepan.
d. Aktivitas siswa dan guru.
e. Guru dengan individu siswa.

D. Komponen-komponen dalam variasi stimulus.


1. Variasi suara :
a. Keras ………. Lemah
b. Cepat ………. Lambat
c. Tinggi ……… rendah
d. Besar ………. Kecil
28
2. Pemusatan perhatian:
a. Verbal ………. Kata-kata
b. Isyarat ………. Tangan
FKIP-UNBARA | Micro Teaching
c. Media ………. Model, gambar, dll.
3. Kesenyapan/diam sejenak.
Guru berhenti sejenak secara tiba-tiba untuk meminta
perhatian siswa.

4. Kontak pandang
Meningkatkan hubungan guru dengan siswa dengan
menghindarkan hal-hal yang impersonal.
5. Gerak badan/mimik :misalnya : perubahan exressi
wajah, gerakan kepala, dan badan.
6. Perubahan posisi guru :
Bertujuan untuk meningkatkan perhatian siswa.
7. Varisi menggunakan media dan bahan pengajaran:
a. Media/bahan pengajaran auditif.
b. Media/bahan pengajaran visual.
c. Media/bahan pengajaran yang dapat disentuh.
8. Variasi dan pola interaksi dengan kegiatan siswa:
a. Guru sebagai pusat kegiatan atau siswa sebagai
pusat kegiatan.
b. Guru dengan kelas, guru dengan kelompok atau
guru dengan individual siswa.

E. Prinsip-prinsip dalam pengadaan variasi stimulus.


29
a. Relevan dengan tujuan pelajaran dan karakteristik
siswa.
b. Lancar dan berkesinambungan.
FKIP-UNBARA | Micro Teaching
c. Flexible dan spontan (sesuai dengan situasi proses
belajar mengajar).

BAB IV
KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
(RE-INFORCEMENT).
A. Pengertian.
Guru memberikan respon positif terhadap tingkah laku
siswa. Hal ini perlu dilakukan guru agar siswa dapat aktif
dalam belajar.
B. Tujuan.
1. Meningkatkan perhatian siswa.
2. Melancarkan/mempermudahkan proses belajar
mengajar.
28
3. Membangkitkan/mempertahankan motivasi siswa.
4. Mengontrol/mengubah sikap siswa.
5. Mengarahkan cara berfikir tingat tinggi.
FKIP-UNBARA | Micro Teaching
C. Komponen-komponen yang terdapat dalam penguatan
tersebut:
1. Penguatan secara verbal:
Berupa kata-kata: ya, bagus, betul, tepat sekali, dan
lain-lain. Berupa kalimat: pekerjaanmu, jalan
pikiranmu bagus, saya setuju dengan pendapatmu itu,
bagus teruskan usahamu.
2. Penguatan secara gestural:
Diberikan dalam bentuk mimik, gerakan, senyuman,
kerlingan mata, tepuk tangan, anggukan kepala,
menaikkan jempolan, dsb.
3. Penguatan secara mendekati siswa:
Mendekati siswa untuk menyatakan perhatian
terhadap pekerjaannya, duduk dalam kelompok
diskusi siswa, dsb.
4. Penguatan dengan sentuhan:
Dengan menepuk-nepuk pundak siswa, menjabat
tangan siswa, mengangkat tangan siswa, dsb.
5. Penguatan dengan memberikan pekerjaan yang
menyenangkan:
Meminta siswa untuk membantu temannya, meminta
untuk memimpin suatu kegiatan, dsb.
6. Penguatan dengan member tanda/hadiah.
Memberikan benda atau hadiah sebagai penghargaan
atas pekerjaan siswa, memberikan komentar di dalam
buku tulis siswa, dsb.

29
D. Cara memberikan penguatan.
1. Penguatan harus jelas ditujukan kepada siswa
tertentu.
FKIP-UNBARA | Micro Teaching
2. Dapat juga diberikan kepada kelompok siswa.
3. Penguatan diberikan segera setelah munculnya
tingkah laku yang diharapkan.
4. Memberikan penguatan kepada sebagian siswa, jika
siswa menjawabnya tak penuh.

E. Prinsip penggunaan penguatan.


1. Bermakna (berhubungan dengan tingkah laku
penampilannya).
2. Kehangatan (dalam bentuk mimik, gerak, dsb).
3. Hindarkan penggunaan respon yang negatif.

28

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


BAB V
KETERAMPILAN BERTANYA

Dalam kegiatan sehari-hari tujuan bertanya adalah untuk


mengetahui atau mendapatkan informasi. Dalam situasi
belajar mengajar tujuan guru bertanya pada siswa tentunya
dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kemampuan
siswa. Seringkali dalam proses belajar mengajar kita temui
menjawab pertanyaan guru, siswa salah paham, salah tafsir
sehingga menghasilkan jawaban yang salah, jawaban yang
tidak tepat/salah belum tentu siswa tidak mengetahui materi
melainkan tidak mengerti pertanyaan guru.
Dalam proses belajar mengajar guru perlu menguasai
keterampilannya bertanya, agar hasil belajar lebih baik dan
dapat mengadakan tanya jawab dengan siswa. Guru yang
terampil bertanya adalah guru yang mengetahui apa yang
ingin diketahui siswanya dengan sebaik-baiknya, mudah
dipahami dan tidak salah tafsir.
A. Rasional.
1. Mengajukan pertanyaan yang baik sama dengan
mengajar yang baik.
2. Dengan memberikan pertanyaan berarti guru
membimbing siswa dalam mengajar.
3. Pendapat J. Dewey: “bertanya sama dengan
menyuruh orang berpikir”.

B. Pengertian keterampilan bertanya.


29
Ada beberapa pengertian keterampilan bertanya, yang
antara lain sebagai berikut:

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


1. Bertanya merupakan ucapan verbal, meminta siswa
memberikan respon.
2. Respon yang diberikan siswa dapat berupa
pengetahuan atau hasil pemikiran.

C. Tujuan guru bertanya.


1. Menimbulkan motivasi bagi siswa.
2. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu.
3. Untuk memusatkan perhatian.
4. Untuk melatih keterampilan berpikir siswa.
5. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa.
6. Untuk mengukur tingkat pemahaman murid.
7. Untuk mengaktifkan serta memproduksikan siswa
dalam belajar.

D. Komponen-komponen dalam keterampilan bertanya.


1. Pemberian acuan: mula-mula informasi dari guru,
kemudian guru mengajukan pertanyaan.
2. Jelas dan singkat: agar pertanyaan mudah dipahami
oleh siswa.
3. Pemusatan: mula-mula dengan memberikan
pertanyaan yang luas (terbuka) kemudian
mengubahnya menjadi pertanyaan yang sempit.
28 4. Pindah giliran: untuk melengkapi jawaban, diminta
iswa lain untuk menjawab pertanyaan yang sama.

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


5. Penyebaran pertanyaan. Dilakukan secara merata
dengan maksud untuk mengaktifkan siswa terlibat
dalam kegiatan belajar.
6. Pemberian waktu berfikir sejenak: dilakukan untuk
mendapatkan jawaban yang lebih baik.
7. Pemberian tuntunan: bila siswa mengalami kesukaran
menjawab, guru dapat menukar pertanyaan dengan
bentuk/cara lain (misalnya: dengan pertanyaan yang
lebih sederhana).
8. Pelacakan: mengembangkan pertanyaan, makin lama
makin sukar, disini guru harus memberikan
bimbingan, agar tanggapan anak tidak keluar dari
topic yang dibicarakan.
Teknik-teknik melacak:
1. Klarifikasi.
2. Meminta siswa memberi alasan.
3. Meminta kesepakatan pandangan.
4. Meminta ketepatan jawaban.
5. Minta jawaban yang relevan.
6. Meminta jawaban yang relevan.
7. Meminta contoh.
8. Meminta jawaban yang lebih kompleks.

9. Pengubahan: maksudnya pertanyaan dilaksanakan


dari tingkat rendah ketingkat tinggi (Hirarki
pertanyaan dari BLOOM).
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam 29
mempergunakan keterampilan bertanya:
1. Jangan memancing jawaban serentak.
FKIP-UNBARA | Micro Teaching
2. Jangan bertanya secara langsung dan berurutan.
3. Jangan mengulangi jawaban siswa, karena akan
membuang waktu.
4. Jangan mengulangi pertanyaan sendiri.
5. Jangan menyebutkan nama siswa, sebelum
bertanya.
6. Jangan menjawab pertanyaan sendiri.
7. Jangan mengajukan pertanyaan ganda.

E. Klasifikasi pertanyaan. (menurut Taxonomi BLOOM).


1. Pendahuluan.
Peranan Tanya jawab memegang peranan penting
dalam proses belajar mengajar:
a. Kegiatan belajar mengajar dan bertanya
merupakan dua kegiatan yang secara integral
selalu berkaitan.
b. Untuk menjadi guru yang efektif, guru harus dapat
menjadi penanya yang efektif. Pertanyaan-
pertanyaan itu mempunyai karakteristik dan fungsi
yang berbeda yang dapat menciptakan tingkatan
yang berbeda pula.

2. Macam-macam pertanyaan.
Menurut Taxonomi BLOOM ada 6 macam ingkatan
pertanyaan:
28 a. Tingkatan yang lebih rendah:
1. Pertanyaan pengetahuan (knowledge).
2. Pertanyaan pemahaman (comprehension).

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


3. Pertanyaan aplikasi (application).
Disamping itu ada 2 tipe pertanyaan yang lebih
rendah tibngkatannya yaitu:
a. Pertanyaan pemenuhan (compliance question)
pertanyaan ini menuntut jawaban, hanya
sekedar respons.
Contoh: tidak dapatkah kalian duduk denga
tenang?
b. Pertanyaan retoris (rhetorical question),
pertanyaan ini juga tidak menuntut jawaban,
karena guru telah menjawab sendiri
pertanyaan tersebut.
Contoh: dua ditambah dua menjadi empat,
bukan?
b. Tingkatan yang lebih tinggi.
1. Pertanyaan analisis (analysis).
2. Pertanyaan sintesis (synthesis).
3. Pertanyaan evaluasi (evaluation).

3. Macam-macam tingkatan pertanyaan menurut


BLOOM.
a. Pertanyaan pengetahuan (knowledge = K).
Tujuan pertanyaan ini adalah untuk
mengungkapkan pengetahuan siswa tentang fakta,
kejadian, definisi, dan sejenisnya.
Ada dua jenis pertanyaan ini:
1. Pertanyaan yang meminta jawaban “Ya” atau 29
“Tidak”, contohnya: apakah M. Syafe’I yang
mendirikan INS kayu tanam?pertanyaan ini tidak
menuntut siswa berfikir secara mendalam.
FKIP-UNBARA | Micro Teaching
2. Pertanyaan yang meminta jawaban dengan
memproduksikan (merecal) satu kata, istilah,
kalimat, dan sebagainya.
Contoh : siapa pendiri INS kayu tanam?
Beberapa kata yang sering digunakan untuk
pertanyaan ini antara lain, siapa, apa, dimana,
dan bilamana?
b. Pertanyaan pemahaman. (comprehension = C).
1. Tujuan pertanyaan ini adalah menuntut siswa
untuk mendemonstrasikan bahwa ia telah
mengerti dan/atau mempunyai pemahaman
mengenai sesuatu hal.
2. Siswa diharapkan dapat menyusun kembali apa
yang telah dipelajarinya dengan
mempergunakan kata-kata sendiri.

Ada 3 jenis pertanyaan pemahaman ini:


1) Memberikan penjelasan dengan kata-kata
sendiri.contoh: lukiskanlah apa yang terjadi pada
praktik pengajaran mikro yang lalu?
2) Menyatakan ide pokok tentang sesuatu dengan kata-
kata sendiri. Contoh: apakah karakteristik utama dari
pertanyaan pengetahuan dan pertanyaan pemahaman?
3) Membandingkan/membedakan. Contoh: apakah
persamaan dan perbedaan antara pertanyaan
pemahaman dan pertanyaan pengetahuan?
Beberapa kata yang sering digunakan dalam pertanyaan
28
pemahaman ini, antara lain sebagai berikut:
1. Uraikanlah, bandingkanlah, susun kembali.
2. Jelaskan dengan kata-kata mu sendiri ……….

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


3. Jelaskan ide pokok dari ……….
4. Coba susun kembali …….

c. Pertanyaan aplikasi. (application =Ap).


Tujuannya adalah menuntut jawaban siswa dengan
menggunakan informasi yang telah dipelajari. Menempatkan
siswa dalam situasi pemecahan masalah dengan
menggunakan pengetahuan yang telah dipelajari.
Contoh: sesuai dengan criteria perumusan TIK (yabng
telah dipelajari) rumuskanlah tiga buah TIK dari TIU yang ada
dalam kurikulum?

Beberapa kata sering dipakai dalam pertanyaan ini,


antara lain:
- Gunakanlah …….. klasifikasikanlah …….
- Pilihlah ………. Tulislah satu contoh …….
d. Pertanyaan analisis (analisis = An).
1. Tujuan pertanyaan ini menuntut siswa berfikir
kritis dan modern, bahkan menuntut siswa
mencipta.
2. Menuntut siswa mampu mengidentifikasi sebab,
atau mengadakan induksi / dedukasi dari suatu
masalah.
3. Pertanyaan ini tidak mempunyai suatu jawaban yang
benar, akan tetapi mempunyai banyak alternative 29
jawaban.

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


Pertanyaan analisis ini menuntut siswa terlibat dalam tiga
proses kognitif, yaitu:
a. Mengenal motif, alasan atau sebab dari kejadian
tertentu. Contoh: factor apakah yang mendorong K.h.
Dewantara mendirikan Tamsis?
b. Mempertimbangkan dan menganalisis informasi
yang tersedia, agar terdapat suatu kesimpulan atau
generalisasi berdasarkan informasi tadi.
Contoh: setelah membaca buku PPSPTK, mengapa
pemerinta RI menganggap perlu mengadakan
pembaharuan?
Contoh: berdasarkan hasil test diagnotik bagaimana
pendapat anda tentang efisiensi dan efektifitas
program belajar mengajar disekolah?
c. Menganalisis kesimpulan atau generalisasi untuk
mencari atau menemukan bukti yang
menunjang/menyangkal kesimpulan /generalisasi itu.
Contoh: bukti-bukti apa yang dapat anda kemukakan
untuk menunjang pendapatmu bahwa sekolah terbuka,
merupakan pilihan yang tepat untuk memecahkan
masalah pemerataan kesempatan belajar di
Indonesia?
Dari pertanyaan diatas terdapat berbagai kemungkinan
jawaban yang benarn dan diperlukan waktu untuk berfikir,
jadi tidak dapat dijawab segera.kata-kata yang sering
dipakai dalam pertanyaan analisis ini, antara lain:
1. Tunjukan motif/sebab ……
2. Berkan bukti-bukti bahwa …..
28 3. Analisis salah ……….. dsb.
e. Pertanyaan sintesis (synthesis =S)
Tujuan pertanyan ini adalah mengharuskan siswa berdiri
orisinal dan kreatif dalam memberikan jawaban dan dapat
FKIP-UNBARA | Micro Teaching
mengembangkan daya kreatifitas siswa serta
meningkatkan daya penalaran.
Ada tiga tipe bentuk pertanyaan ini:
1. Meminta siswa membuat ramalan/prediksi:
Misalnya: apa yang akan terjadi bila sekolah
ditiadakan? Dalam kemajuan ilmu pengetahuan yang
sangat pesan ini, bagaimana materi pelajaran disekolah
tahun 2000?

2. Meminta siswa mengungkapkan idea atau


bayangan pikiran dengan menghasilkan komunikasi
yang orisinil.
Misalnya: apa judul yang tepat untuk uraian ini?
Apakah yang anda lakukan, kalau anda diminta
melaksanakan kewajiban belajar didaerah anda?

3. Meminta siswa memecahkan masalah.


Misalnya: bagaimana kita dapat menekan jumlah anak
yang putus sekolah?apakah yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan daya tamping disekolah anda diminta
melaksanakan kewajiban belajar didaerah anda?
Beberapa kata yang sering dijumpai dalam pertanyaan
ini, antara lain:
1. Ramalkan ……….. bagaimana kita dapat …….
2. Apa yang akan terjadi bila …….. 29

3. Bagaimana kita dapat memecahkan ………


f. Pertanyaan evaluasi (evaluation = E).
FKIP-UNBARA | Micro Teaching
Pertanyaan ini merupakan proses berfikir yang paling
tinggi, sebab menilai hanya mungkin bila fungsi-fungsi
kognitif lainnya telah dikuasai, yakni mulai dari
pertanyaan pengetahuan sampai sintesis telah dikuasai.
Pertanyaan ini dapat dibedakan atas 4 kategori:
a. Meminta siswa memberikan pendapatnya.
Contoh: apakah anda setuju bila guru wanita
dibenarkan pakai rok mini ke sekolah?
Bagai mana penadapat anda tentang usaha
menggalakkan menggunakan alat-alat kontrasepsi
dikalangan remaja?
b. Meminta siswa mempertimbangkan serta
menetapkan penilaian suatu ide.
Contoh : menurut pendapat anda apakah benar ide
Karl Marx lebih berpengaruh dari pada ide Yesus
Kristus?

BAB VI
28
KETERAMPILAN MENJELASKAN

A. Rasional
FKIP-UNBARA | Micro Teaching
Memberikan penjelasan merupakan salah satu aspek penting
dalam pekerjaan mengajar, karena:
1. Pada umumnya interaksi komunikasi lisan didalam kelas,
disominasi oleh guru.
2. Sebagian besar kegiatan guru adalah memberikan
informasi, oleh karena itu efektifitas pembicaraan perlu
ditingkatkan.
3. Penjelasan yang diberikan guru sering tidak jelas bagi
siswa, dan hanya jelas bagi guru.
4. Tidak semua siswa dapat menggali sendiri informasi yang
diperoleh dari guru.
5. Sumber informasi yang tersedia sering sangat terbatas.

B. Pengertian.
Menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan yang
diorganisasikan secara sistematis dan bertujuan.

C. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan.


1. Penjelasan dapat diberikan diawal, ditengah, atau
diakhir pelajaran, tergantung kepada keperluan.
2. Penjelasan dapat diselingi Tanya jawab.
3. Penjelasan harus relevan dengan tujuan pelajaran.
4. Penjelasan dapat diberikan bila ada pertanyaan dari
siswa atau telah direncanakan oleh guru.
5. Materi penjelasan harus bermakna bagi siswa.
6. Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan 29
kemampuan siswa.

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


Komponen-komponen keterampilan menjelaskan.
Beberapa komponen yang perlu mendapat perhatian, yaitu:
1. Kejelasan:
Kejelasan tujuan, bahasa dan proses penjelasan.
2. Penggunaan contoh dan ilustrasi
Hal ini sangat diperlakukan dalam memperjelaskan
konsep yang sulit dan abstrak.
3. Member penekanan
Dilakukan dengan memvariasikan gaya mengajar
(mimik, suara) dengan diikuti pemberian ikhtisar,
penggulangan.
4. Pengorganisasian.
Dilaksanakan dengan cara membuat hubungan antara
contoh, dalil, dan sebagainya, sehingga jelas.
5. Balikan
Bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa, pertanyaan siswa dan pendapat-pendapat
siswa.
Keterampilan menjelaskan ini sangat ditentukan oleh
pengetahuan guru dan kreatifitas guru. Tidak ada dua
orang yang menerapkan keterampilan menjelaskan ini
yang persis sama (ingat mengajar itu seni).

28

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


BAB VII
KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS

Rasional:
1. Tugas guru kelas, sebagian besar adalah membelajarkan
siswa dengan menyediakan kondisi belajar yang optimal
(paling menyenangkan).
2. Kondisi belajar yang optimal tersebut, hanya dapat dicapai
bila guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran
serta mengendalikannya dalam suasana yang
menyenangkan.
Pengertian: keterampilan mengelola kelas merupakan
keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang terbaik dan menyenangkan ke kondisi
yang optimal jika terjadi gangguan.
Tujuan:
1. Mendorong siswa untuk mengembangkan tanggung
jawab individu terhadap tingkah lakunya yang positif. 29

2. Membantu siswa agar mengerti tingkah laku dengan tata


tertib kelas.

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


3. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dengan
tugas serta bertingkah laku yang sesuai dengan
kegunaan kelas.
Prinsip Penggunannya.
a. Kehangatan dan keantusiasan.
b. Menggunakan variasi gaya, dan pola interaksi.
c. Diperlukan keluwesan tingkah laku guru dalam
mencegah gangguan.
d. Tekankan hal-hal yang positif, dan hindari hal-hal
yang negative.
e. Dorong siswa untuk berdisiplin dengan contoh dari
guru sendiri.

Komponen-komponen keterampilan pengelolaan


kelas:
A. Dalam penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal:
1. Menunjukkan sikap tanggap, terhadap kegiatan
kelas dan memberikan reaksi terhadap gangguan dan
kekacauan siswa.
2. Membagi perhatian, dapat dilakukan secara visual
atau verbal
3. Memusatkan perhatian kelompok siswa, dengan
cara menyiagakan siswa dan menuntut tanggung
28
jawab siswa.
4. Memberikan petunjuk yang jelas.
5. Menegur dengan secara.
FKIP-UNBARA | Micro Teaching
1. Jelas, tegas, dan tertuju kepada siswa yang
bersangkutan. Menghindari peringatan kasar atau
kata-kata yang mengandung penghinaan.
2. Menghindari ocehan yang berkepanjangan.
6. Member penguatan kepada siswwa yang
melakukan perbuatan yang positif.

Dalam pengembalian kondisi belajar yang optimal. Bila


terdapat gangguan dari siswa yang berkepanjangan dapat
dipakai strategi sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi tingkah laku:
a. Merinci tingkah laku yang memberikan gangguan.
b. Memilih norma dalam pemberian remedial.
c. Bekerja sama dengan konselor.
d. Memilih tingkah laku yang akan diperbaiki.
e. Memfariasikan pola penguatan untuk
menghilangkan tingkah laku yang tidak diinginkan
(berikan hukuman).
2. Pengelompokkan kelompok, dengan cara
memperlancar tugas dan memelihara kegiatan
kelompok.

3. Menemukan memecahkan tingkah laku yang


menimbulkan masalah dengan cara :
a. Pengabaian yang telah direncanakan.
29
b. Campur tangan dengan isyarat.
c. Mengawasi dari dekat.

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


d. Menguasai perasaan yang mendasari perbuatan
yang negative.
e. Mengungkapkan perasaan siswa.
f. Memindahkan masalah yang bersifat
mengganggu.
g. Menyusun kembali rencana belajar.
h. Menghilangkan ketegangan dengan humor.
i. Memindahkan penyebab gangguan.
j. Pengekangan fisik.
k. Pengasingan.

B. Hal-hal yang dihindari:


1. Campur tangan yang berlebihan.
2. Kegagalan dalam melengkapi instruksi, petunjuk
atau komentar.
3. Ketidaktetapan memulai dan mengakhiri kegiatan.
4. Penyimpanan yang keluar dari tujuan
pembelajaran.
5. Bertela-tela, guru selalu mengulang hal-hal
tertentu, memperpanjang keterangan, ocehan
melulu.
6. Pengulangan penjelasan yang tak perlu.
7. Membiarkan ketidak acuhan, saling mengganggu
antar siswa.
28 8. Terlambat menegur kesalahan siswa.

FKIP-UNBARA | Micro Teaching


29

FKIP-UNBARA | Micro Teaching

You might also like