Professional Documents
Culture Documents
MIKROBIOLOGI
BEKERJA DI RUANG PRAKTIK MIKROBIOLOGI
OLEH
Oktober, 2010
BAB I
PENDAHULUAN
ekologi, genetika dan biokimia yang berkaitan dengan jasad renik. Sedangkan
mikrobiologi terapan mencakup bidang yang tak terbatas yang meliputi tanah, air,
(Dwidjaoseputro, 1994)
kerapatan tertinggi dan jenis terbanyak namun ukurannya mikroskopis. Dari fakta-
fakta yang terungkap mengenai mikroorganisme maka saat ini dunia mikrobiologi
diungkap oleh scientist di seluruh dunia. Kemajuan dunia mikrobiologi tidak lepas
menguasai cara pemakaian alat yang ada di laboratorium biologi agar dunia
yang dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan
merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan, karena dapat
dosen. Selain itu, mahasiswa juga bekerja dengan berbagai alat dan bahan yang
mengenal alat-alat yang ada serta mengetahui cara penggunaan dan fungsinya.
1991).
Ada teknik-teknik dasar tertentu yang harus dipelajari oleh para peneliti
laboratorium di antaranya yaitu sikap pekerja sejak awal harus bekerja dengan
rajin, teliti, teratur dan bersih. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain meja
kerja harus selalu dalam keadaan bersih dan kering, alat-alat yang digunakan juga
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memperkenalkan mahasiswa
yang baik.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
UNLAM, Banjarbaru.
counter, jarum ose, vortex mixer, laminer flow, hot plate dan kamera digital.
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini tidak ada karena percobaan ini
1. Diamati semua alat dan bahan yang ada diruang mikrobiologi, yang meliputi:
hot plate.
tersebut.
BAB III
3.1 Hasil
Hasil yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
media.
mikrobia (inokulasi).
5. Cawan Petri Untuk tempat meletakkan
mikro.
7. Tube Untuk tempat menyimpan
bakteri.
mikrobia.
suhu tertentu.
12. Colony Counter Untuk menghitung jumlah
pengamatan.
tingkat kekeruhan.
15. Shaker Untuk menghomogenkan
suatu larutan.
larutan.
.
No Nama Alat Gambar Fungsi/Keterangan
19. Spreader Untuk menyebarkan
cawan petri.
20. Sentrifuge Untuk memisahkan larutan
dengan endapan.
pemanasan basah.
air.
secara akurat.
suatu larutan.
digunakan.
menghomogenkan suatu
larutan.
29. Hot Plate Untuk memanaskan dalam
menghomogenkan larutan.
3.2 Pembahasan
bahan gelas. Hal ini dikarenakan alat-alat tersebut bahan tahan panas, tidak dapat
bereaksi dengan zat-zat kimia, koefesien muai kecil, mudah dibersihkan dan
disterilkan seperti pipet, gelas ukur, erlenmeyer, tabung reaksi dan lain-lain.
Bahan gelas ini dapat dibersihkan dengan akuades ataupun larutan lainnya yang
dapat mengangkat kotoran dari permukaan alat, misalnya minyak yang berada
pada alat gelas dapat dibersihkan dengan larutan sabun. Selain itu alat gelas
larutan yang dituangkan dalam alat gelas akan membentuk miniskus, sehingga
Alat-alat gelas ini juga merupakan peralatan yang mudah pecah. Sehingga
dalam menggunakan alat ini harus hati-hati dan teliti. Sebelum dipergunakan alat-
alat gelas harus diperiksa dengan teliti apakah ada cacat pada peralatan tersebut.
Alat-alat gelas harus dibersihkan secara cermat agar pereaktan atau bahan yang
disimpan dalam keadaan steril agar tidak ada bakteri yang tertinggal pada
peralatan tersebut. Data yang dihasilkan dapat menjadi tidak akurat jika
Otoklaf merupakan salah satu alat yang digunakan untuk sterilisasi basah
yang menggunakan uap air panas yang bertekanan tinggi. Uap air yang
yang diisi dengan uap jenuh bebas udara dan dipertahankan pada suhu yang
ditentukan selama periode waktu yang dikehendaki. Pada alat ini bahan-bahan
pada tekanan uap 15 pon per inci persegi. Udara merupakan penghatar panas
yang buruk, oleh sebab itu harus dikeluarkan dari ruangan otoklaf. Rongga di
dalam otoklaf tidak boleh terlalu penuh diisi dengan benda-benda yang akan
Oven merupakan salah satu alat yang digunakan sterilisasi kering. Prinsip
kerjanya dengan menggunakan udara panas untuk mengangkat uapa air yang
Bunsen & spritus merupakan salah satu alat yang digunakan untuk sterilisai
maupun sterilisasi alat, api harus langsung ditutup dengan tutupnya karena
penurunan suhu sangat kecil. Suhu akan mengalami penurunan jika listrik
padam, sehingga perlu sekali kehati-hatian dalam menyimpan bahan
bahan ataupun biakkan bakteri yang memerlukan suhu dibawah titik beku .
pada bagian atasnya dilengkapi dengan luv, serta alat seperti pena yang
bakteri berdasarkan kekeruhan atau turbiditas media yang biasanya adalah air.
Alat ini mengandalkan bantuan cahaya jadi pengukuran harus pada tempat
yang tepat sangatah sulit selain itu alat-alat ukur biasnya sulit dipindahkan
dorong depan dan belakang dan ada kayu yang digunakan untuk menahan
larutan.
sampel medium (mikrobanya). Alat ini dapat bergerak terus menerus sehingga
mampu menjaga medium homogen, sehingga pemakai alat ini tidak perlu lagi
Jarum Ose, merupakan jarum yang terbuat dari bahan logam krom atau
mempertahankan kondisi suhu air pada posisi dan waktu tertentu. Untuk
menahan alat yang direndam agar posisinya tetap bisa digunakan kayu untuk
menahannya.
Hot plate merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan bahan atau
pemanasan. Kelemahan hot plate yaitu tidak dapat diatur secara tepat suhunya
yang dicampurkan. Dengan magnetik stirer kita tidak perlu mengaduk secara
manual
berukuran mikroskopik. Alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang
listrik sebagai energi cahaya. Biasanya dapat digunakan minyak imersi untuk
Laminar air flow merupakan suatu tempatyang berfungsi untuk tempat khusus
untuk proses isolasi sutu mikroba laminer flow ini terdiri atas blower (untuk
mengeluarkan udara kotor/sisa), light (untuk penerangan), dan UV (untuk
penyulingan air.
endapan
Cawan petri merupakan alat yang digunakan sebagai wadah media yang akan
besar.
Tabung reaksi merupakan alat gelas yang berbentuk silindris yang mempunyai
fungsi sama dengan cawan petri hanya saja media yang diletakkan disini
dengan media cair. Kekurngan alat ini yaitu tidak memberi kemudahan dalam
bagian bawah lebih lebar dari pada bagian atasnya. Erlenmeyer berfungsi
Gelas ukur dan gelas beker yang berfungsi untuk mengukur volume cairan
dan ketelitian. Hal ini dilakukan guna untuk menghindari terjadinya kecelakaan
dengan alat-alat yang sensitif, dan bahan-bahan yang cukup berbahaya dan juga
mikroorganisme yang tak tampak oleh mata yang bisa saja merugikan bagi tubuh.
semua alat dan bahan harus steril, menggunakan perangkat keselamatan kerja,
seperti jas lab, sandal karet, masker, dan lain-lain, juga memperhatikan prinsip
kerja dan penggunaan dari alat yang akan digunakan, saat bekerja dalam ruang
akan tercampurnya bakteri yang sedang di uji dengan mikroba lain yang berasal
dari tubuh kita, melakukan prosedur praktikum dengan cermat agar didapat hasil
yang maksimal.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
laboratorium ini kebanyakan terbuat dari gelas, hal ini dikarenakan bahan gelas
tahan panas, tidak dapat bereaksi dengan zat-zat kimia, koefesien muai kecil,
Hal ini dilakukan guna untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja, karena
yang sensitif, dan bahan-bahan yang cukup berbahaya dan juga mikroorganisme
yang tak tampak oleh mata yang bisa saja merugikan bagi tubuh.
4.2 Saran
praktikum, praktikan dituntut dalam kerjanya dan dijelaskan fungsi dari perlakuan
yang dilakukan. Selesai itu, hal yang paling penting dalam pelaksanaan
Volk, Wesley dan A Wheeler, MF. 1993. Mikrobiologi Dasar. Edisi 5 Jilid 1.
Erlangga, Jakarta.