Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 1
Laporan yang berjudul Pengamatan Karakter Sel Tanaman pada Proses Osmosis ini
adalah asli hasil kerja kelompok I dan tidak mengandung sedikitpun unsur plagiarism
(menyalin dari kelompok lain)
Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dengan kesadaran kelompok dan bukan atas
paksaan.
Malang, 12 Oktober 2008
Kelompok 1 :
Agung P.P, Bayu A.P, Faridatul M, Firli R.P.D, Linda K.D.
Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya
ABSTRAK
Praktikum ini merupakan salah satu rangkaian praktikum yang harus diikuti
oleh setiap mahasiswa jurusan Biologi , Fakultas MIPA , Universitas Brawijaya.
Praktikum ini mempunyai tujuan untuk mengamati proses plasmolisis dan deplasmolisis
pada sel epidermis daun R. Discolor secara mikroskopis. Selain itu dengan melakukan
praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu untuk memecahkan beberapa
permasalahan yang berhubungan dengan proses osmosis antara lain : Bagaimana
kondisi sel yang mengalami plasmolisis ketika benda pada lingkungan yang hipertonis ,
Apakah sel yang telah terplasmolisis bisa kembali isotonis atau mengalami
deplasmolisis dan apa yang dilakukan agar kondisi tersebut tercapai. Praktikum ini
diuji-cobakan di Laboratorium Biologi Dasar dan melibatkan seluruh mahasiswa
Jurusan Biologi , Fakultas MIPA , Universitas Brawijaya. Bagian daun R. Discolor
yang digunakan adalah badian Abaksial yaitu bagian permukaan daun ( epidermis )
yang menghadap ke bawah. Bagian tersebut dikelupas dengan menggunakan silet tajam
sehingga didapatkan lapisan setipis mungkin. Dengan menggunakan mikroskop cahaya
kemudian lapisan tersebut diamati. Mikroskop cahaya ( Bright Field Microcope ) adalah
jenis mikroskop yang dengan cahaya tampak ( visible light ) digunakan untuk
mengamati obyek yang berukuran kecil ( mikro ). Lapisan tersebut diletakkan di
mikroskop pada gelas obyek dan ditutup oleh gelas penutup. Praktikum ini dilakukan
dengan 3 tahap. Tahap pertama yaitu lapisan sel daun tersebut ditetesi air. Kemudian
lapisan tersebut diamati pada mikroskop. Tampak dalam mikroskop bahwa sel tersebut
berwarna ungu dengan warna yang menyebar pada seluruh sel. Keadaan ini disebut
Isotonis. Tahap kedua yaitu dengan meneteskan larutan 1M Sukrosa pada lapisan sel
tersebut. Selanjutnya larutan tersebut dikeluarkan secara perlahan dangan tissue
sehingga epidermis terbasahi larutan sukrosa. Kemudian diamati pada mikroskop dan
tampak bahwa sel tersebut tetap berwarna ungu tetapi dengan warna ungu yang
mengumpul di bagian pinggir atau bagian tengah sel. Keadaan ini disebut Plasmolisis.
Tahap terakhir yaitu tahap ketiga dengan meneteskan air kembali. Setelah itu sisa
larutan sukrosa yang terdapat dalam lapisan sel daun tersebut diserap kembali dengan
tissue yang ditempelkan pada bagian tepi gelas penutup. Kemudian diamati kembali
dengan menggunakan mikroskop. Tampak pada mikroskop bahwa warna ungu pada sel
kembali menyebar, akan tetapi ada beberapa sel yang warnanya masih mengumpul. Hal
ini disebabkan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan 1M Sukrosa dengan
air. Keadaan ini disebut dengan Deplasmolisis. Dari 3 tahap tersebut dapat disimpulkan
bahwa perbedaan konsentrasi antara larutan 1M Sukrosa dengan air dapat dijadikan
indikator untuk mengetahui karakter sel daun tanaman Rhoeo Discolor pada proses
Osmosis.
Kata Kunci : Daun Rhoeo Discolor , Karakter , Konsentrasi , Osmosis.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum karakter sel tanaman pada proses osmosis ini dilaksanakan pada
tanggal 23 September pukul 07.30 – 09.30 WIB dan bertempat di laboratorium Biologi
Dasar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Isotonis
(Gambar 1)
Perbesaran 100x
Plasmolisis
(Gambar 2)
Perbesaran 100x
Deplasmolisis
(Gambar 3)
Saran:
Untuk menghindari kesalahan maupun kekeliruan prosedur yang mengakibatkan
data hasil praktikum kurang akurat, sebaiknya pada praktikum yang akan datang
pemberian petunjuk praktikum dan cara kerja disampaikan secara jelas sebelum
praktikum dimulai.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pertanyaan
1. Apa warna sel-sel epidermis Rhoeo discolor ? Mengapa warna tersebut bisa
terlihat?
2. Mengapa gelas penutup tidak setebal gelas obyek?
3. Pada mikroskop cahaya yang digunakan, apakah perbedaan antara knop
pengaturan halus dan kasar?
4. Bagaimana cara untuk mendapatkan perbesaran total 100x dan 400x?
Jawab
1. Merah muda keungu-unguan, karena pigmen alami daun melalui lensa obyektif
dan lensa okuler mengabsorpsi cahaya sehingga dapat terlihat saat pengamatan.
2. Karena tebal kaca penutup mempengaruhi hasil obyek bayangan. Hal ini
berhubungan dengan indeks bias cahaya pada suatu bahan. Semakin tipis gelas
penutupnya, semakin jelas pula obyek yang diamati.
3. Pengatur kasar: digunakan untuk mencari obyek bayangan, pengatur halus
digunakan untuk memperjelas obyek hasil pengaturan kasar.
4. untuk mendapatkan perbesaran 100x, dipakai lensa okuler dengan perbesaran
10x dan lensa obyektif dengan perbesaran 10x, sedangkan untuk mendapatkan
perbesaran 400x, dipakai lensa okuler dengan perbesaran 10x dan lensa obyektif
dengan perbesaran 40x.