Professional Documents
Culture Documents
A. Pendahuluan
tersebut.2
Pada tahap kedua, kita mulai melakukan perbandingan antara obyek (kategori)
dicari hubungan diantara obyek tersebut. Sedangkan pada tahap ketiga, kita
mencari hubungan sebab akibat yang didasarkan pada pengukuran (eksak) dari
Terkait dengan matematika dan statistika sebagai ilmu, berikut ini dua
1 Resume dari Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer (Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 2005), hlm. 189 – 225.
2 Ibid., h. 215
3 Ibid., h. 197
berkata: “Korek api ini benar-benar bagus pak, semua batangnya telah
saya coba dan ternyata menyala”.4
Untuk mengatasi kekurangan yang terdapat pada bahasa maka kita berpaling
kepada matematika.9
verbal10 yang bersifat kabur, majemuk, dan emosional.11 Bahasa verbal hanya
kontrol (tepat dan cermat) dari ilmu sehingga jawabannya lebih bersifat eksak
Mesir Kuno dan daerah sekitarnya seperti Babylonia dan Mesopotamia. Saat
Pada saat ini, matematika dijadikan sebagai cara berpikir rasional dengan
dimana bangsa Arab, India, dan Cina mengembangkan ilmu hitung dan
tersebut.
12 Ibid., h. 193
13 Ibid., h. 193
kualitatif dan kuantitatif (matematika).14 Namun demikian, angka tidak
D. Statistika
peluang tersebut.17
oleh Disraeli bahwa statistika itu adalah kebohongan yang ketiga setelah
dusta dan dusta besar. Statistika sebagai suatu disiplin keilmuan sering
peluang manipulasi data (disulap). Penyair W.H. Auden pun ikut bersajar:
21 Lihat h. 223.