You are on page 1of 68

SOSIALISASI

PERPRES 54 TAHUN 2010


TENTANG
PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
LATAR BELAKANG PERUBAHAN
1. Efisiensi belanja negara dan persaingan sehat melalui Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah belum sepenuhnya terwujud;
2. Sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah belum mampu mendorong
percepatan pelaksanaan Belanja Barang dan Belanja Modal dalam
APBN/APBD (bottleneck);
3. Sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah belum mampu mendorong
terjadinya inovasi, tumbuh suburnya ekonomi kreatif serta
kemandirian industri dalam negeri;
4. Masih adanya multi-tafsir serta hal-hal yang belum jelas dalam
Keppres 80/2003;
5. Perlunya memperkenalkan aturan, sistem, metoda dan prosedur yang
lebih sederhana, namun tetap menjaga koridor good governance serta
masih menjamin terjadinya persaingan yang sehat dan efisiensi;
6. Perlunya mendorong terwujudnya reward dan punishment yang lebih
baik dalam sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Arah Perubahan :
1. Menciptakan iklim yang kondusif untuk persaingan sehat, efisiensi
belanja negara dan mempercepat pelaksanaan APBN/APBD
(debottlenecking)
Aturan yang dibuat a/l: dilengkapi Tata Cara Pengadaan dan Standard
Bidding Document; lelang/seleksi sederhana s/d Rp200 jt; Pengadaan
Langsung; persyaratan pelelangan dipermudah; kontrak payung; ULP
(Unit Layanan Pengadaan); dsb.
2. Memperkenalkan aturan, sistem, metoda dan prosedur yang lebih
sederhana dengan tetap memperhatikan good governance
Aturan yang dibuat a/l : menghapuskan metoda pemilihan langsung
(kecuali pekerjaan konstruksi) menjadi pelelangan sederhana, mendorong
pelaksanaan e-announcement, e-procurement, e-catalogue, dsb
3. Memperjelas konsep swakelola
Aturan yang dibuat a/l: penambahan pekerjaan yang dapat
diswakelolakan, mengusulkan SBK (standar biaya khusus) untuk
swakelola.
3
Arah Perubahan :
4. Klarifikasi Aturan
Contoh : jenis –jenis pengadaan; besaran uang muka; kelengkapan
data administrasi; penggunaan metode evaluasi; kondisi kahar
(force majeur); penyesuaian harga (price adjustment); dsb.
5. Mendorong terjadinya inovasi, tumbuh suburnya ekonomi kreatif
serta kemandirian industri
Aturan yang dibuat a/l : swakelola dan metode sayembara/kontes
untuk mendorong inovasi dan ekonomi kreatif serta mengharuskan
Pengadaan Alutsista TNI dan Almatsus Polri oleh Industri strategis
DN, dsb
6. Memperkenalkan sistem Reward & Punishment yang lebih adil
Aturan yang dibuat a/l : mengupayakan insentif yang wajar kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/ anggota Unit Layanan
Pengadaan (ULP); memberlakukan jaminan sanggahan banding;
penegasan kapan aparat hukum seyogyanya masuk dalam kasus
pengadaan; dsb. 4
Perbedaan Pokok
(dgn Keppres 80/2003):
1. Ruang Lingkup – Pendanaan dengan PHLN
• Prinsip : Pengadaan B/J yg dibiayai Pinjaman/Hibah LN harus
mengikuti Perpres ini.
• Apabila terdapat perbedaan antara Peraturan Presiden ini
dengan ketentuan Pengadaan Barang/Jasa yang berlaku bagi
pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri, pihak-pihak dapat
menyepakati tata cara pengadaan yang akan dipergunakan

2. Jenis Pengadaan:
1. Barang
2. Pekerjaan Konstruksi
3. Jasa Konsultansi
4. Jasa Lainnya
3. Keharusan membentuk Unit Layanan Pengadaan (ULP):
• Prinsip : dari organisasi ad-hoc ke permanen dan profesional;
• Setiap K/L/D/I harus membentuk ULP secara permanen sblm 2014;
• Jumlah dan posisi ULP diserahkan K/L/D/I sesuai kebutuhan dan
rentang kendalinya;
• ULP diisi pejabat yang kompeten dan integritasnya terjamin, dengan
insentif yg layak;

4. Keharusan melaksanakan E-Procurement:


• E-Proc = lebih cepat, murah, transparan, bebas
premanisme/mafia;
• Pengumuman di website masing2 dan website pengadaan nasional
(www.inaproc.lkpp.go.id);
• Setiap K/L/D/I harus melaksanakan E-Proc pada tahun 2012;
• E-Proc terdiri dari e-tendering dan e-purchasing;
• LKPP siap membantu dengan aplikasi dan pelatihan (gratis);
5. Delegasi kewenangan dan tanggung jawab lebih besar ke PA:
• PA adalah penanggung jawab utama pengadaan;
• PPK bertanggung jawab atas substansi pengadaan
(pelaksanaan kontrak);
• ULP/Panitia bertanggung jawab atas pelaksanaan
lelang/tender;

6. Tetap berpihak pada usaha kecil:

• Paket pekerjaan utk usaha kecil naik, dari 1M ke 2,5M;


• Kemampuan dasar (KD) utk pekerjaan konstruksi 3 NPt, jasa
lainnya 5 NPt. KD untuk pengadaan barang dan jasa
konsultansi ditiadakan.
• Tahun perhitungan NPt naik dari 7 tahun menjadi 10 tahun
7. Penyederhanaan Pelaksanaan Pengadaan:
• Pengadaan Langsung untuk Barang/Pek.Konst/Jasa Lainnya
s/d Rp.100jt dan untuk Jasa Konsultansi s/d Rp.50jt;
• Pelelangan/seleksi sederhana s/d Rp.200jt;
• Metoda evaluasi disederhanakan (sistem gugur), kecuali
untuk pekerjaan kompleks.
• Persetujuan Kontrak Tahun Jamak oleh pimpinan K/L/I untuk
pengadaan ≤ Rp.10 M (barang tertentu).
• Jaminan dalam pengadaan barang/jasa dapat dikeluarkan
oleh bank umum, perusahaan penjaminan, atau perusahaan
asuransi.
• Memungkinkan untuk pelaksanaan Pelelangan/Seleksi
sebelum Tahun Anggaran.
• Pasca Kualifikasi untuk pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi
Perorangan
8. Ada ketentuan khusus metoda Sayembara/Kontes:
• Untuk pengadaan barang/jasa hasil kreativitas, gagasan, inovasi,
riset, produk seni-budaya (spesifik dan harga satuan tidak dapat
ditentukan). Contoh: arsitektur, benda seni, seni pertunjukan,
piranti lunak, lomba karya ilmiah, dsb;
• Tatacaranya mirip seleksi, tapi dapat disederhanakan;
• ULP/Panitia dibantu oleh ahli yang kompeten dibidangnya (Tim
Juri);

9. Lebih fleksibel dlm menghadapi bencana dan keadaan darurat:


• Ketentuan ttg bencana diperlonggar (alam, non-alam, sosial),
termasuk antisipasi sebelum bencana datang menerjang;
• Dalam keadaan menghadapi bencana dan keadaan darurat dapat
dilakukan Penunjukan Langsung (tidak ada batasan, tetapi tetap
subject to audit).
10. Penunjukan Langsung untuk barang/jasa khusus:
• Penyedia obat, alat kesehatan habis pakai yg jenis dan harganya
ditetapkan pemerintah (Menkes) dapat ditunjuk langsung;
• Penyedia mobil, sepeda motor, kendaraan lain dengan harga
khusus pemerintah (GSO) dapat ditunjuk langsung;
• Sewa penginapan/hotel, lanjutan sewa gedung/kantor dapat
ditunjuk langsung.

11. Pengadaan secara Swakelola


• Prinsip : pengadaan barang/jasa dapat dilaksanakan
secara swakelola..
• Dapat mengusulkan Standar Biaya Khusus (SBK) untuk
pelaksanaan swakelola
12. Pengadaan alutsista TNI dan almatsus Polri:

• Alutsista ditetapkan Menhan (masukan Panglima TNI),


almatsus ditetapkan Kapolri;
• Pengadaan alutsista/almatsus dari industri DN;
• Dalam hal industri DN belum mampu, pengadaannya
dari pabrikan di LN bekerjasama dengan
industri/lembaga riset DN;
• Tatacara pengadaan alutsista/almatsus diatur
Menhan/Kapolri;
• Barang non-alutsista dan non-almatsus pengadaannya
reguler.
13. Pengadaan di Luar Negeri:
• Pengadaan untuk Kedubes RI dan kantor perwakilan RI di LN
sedapat mungkin menggunakan Perpres ini; dalam hal tidak
applicable dapat mengikuti aturan negara setempat;
• Tatacaranya dapat diatur lebih lanjut oleh Menlu.
14. Perbedaan-perbedaan Lainnya:
• Kontrak Payung;
• Keikutsertaan perusahaan asing;
• Sanggah dan Sanggah Banding;
• Konsep Ramah Lingkungan;
• Preferensi Harga dan TKDN (Tingkat Komponen Dalam
Negeri);
• dsb
naskah lengkap: www.lkpp.go.id
MATRIKS PERBEDAAN ANTARA
PERATURAN PRESIDEN No. 54/2010
TENTANG
PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
dengan
KEPUTUSAN PRESIDEN No.80/2003
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
I. KETENTUAN UMUM
1. Peraturan a. Lampiran I : a. Lampiran I : Perencanaan
tentang • Persiapan Umum Pengadaan
Tatacara • Pelaksanaan b. Lampiran II : Pengadaan
Pengadaan • Swakelola Barang
• Lain-lain c. Lampiran III : Pengadaan
• Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Penilaian d. Lampiran IV :
Kualifikasi IVa. Pengadaan Jasa
b. Lampiran II : Konsultansi Badan
Formulir Usaha
kualifikasi IVb Pengadaan Jasa
. Konsultansi Perorangan
e. Lampiran V : Jasa Lainnya
f. Lampiran VI : Swakelola
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
2. Jumlah Bab 9 Bab 19 Bab
dan Pasal 54 Pasal 134 Pasal
3. Perencanaan Pembagian Lingkup perencanaan:
Pengadaan tanggung jawab a. PA/KPA membuat
dalam rencana umum dan
perencanaan pembiayaan
pengadaan pengadaan;
antara PA/KPA
b. PPK membuat
dan PPK atau
rencana (teknis)
Panitia belum
pengadaan;
diatur dengan
jelas c. ULP membuat
rencana pelaksanaan
(pelelangan/seleksi)
pengadaan.
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
4. Pinjaman/ Jika bertentangan, • Pada prinsipnya
Hibah maka mengikuti mengikuti Perpres;
Luar aturan pemberi • Jika terdapat perbedaan,
Negeri pinjaman/hibah maka dilakukan
(PHLN) kesepakatan (utk
menggunakan Perpres
atau aturan pemberi
pinjaman/hibah).
5. Jenis a. Barang a. Barang
Pengadaan b. Jasa b. Pekerjaan Konstruksi
Pemborongan c. Jasa Konsultansi
c. Jasa d. Jasa Lainnya
Konsultansi
d. Jasa Lainnya
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
6. Definisi Barang adalah benda dalam Barang adalah setiap
berbagai bentuk dan uraian, benda baik berwujud
yang meliputi bahan baku, maupun tidak berwujud,
barang setengah jadi, barang bergerak maupun tidak
jadi/ peralatan, yang bergerak, yang dapat
spesifikasinya ditetapkan oleh diperdagangkan,
Pejabat Pembuat Komitmen dipakai, dipergunakan
sesuai penugasan Kuasa atau dimanfaatkan oleh
Pengguna Anggaran. Pengguna Barang
Pekerjaan Konstruksi belum Pekerjaan Konstruksi
diatur adalah seluruh
pekerjaan yang
berhubungan dengan
pelaksanaan konstruksi
bangunan atau
pembuatan wujud fisik
lainnya
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
Definisi Jasa Konsultansi adalah Jasa Konsultansi
(cont’) layanan jasa keahlian adalah jasa layanan
profesional dalam berbagai profesional yang
bidang yang meliputi jasa membutuhkan
perencanaan kontruksi, jasa keahlian tertentu
pengawasan kontruksi, diberbagai bidang
dan jasa pelayanan profesi keilmuan yang
lainnya, dalam rangka mengutamakan
mencapai sasaran tertentu adanya olah pikir
yang keluarannya berbentuk (brainware)
piranti lunak yang disusun
secara sistematis berdasarkan
kerangka acuan kerja yang
ditetapkan Pejabat Pembuat
Komitmen sesuai penugasan
Kuasa Pengguna Anggaran.
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
Definisi Jasa Lainnya adalah Jasa Lainnya adalah jasa
(cont’) segala pekerjaan yang membutuhkan
dan/atau kemampuan tertentu yang
penyediaan jasa mengutamakan
selain jasa keterampilan (skillware)
konsultansi, jasa dalam suatu sistem tata
pemborongan, dan kelola yang telah dikenal
pemasokan barang. luas di dunia usaha untuk
menyelesaikan suatu
pekerjaan atau segala
pekerjaan dan/atau
penyediaan jasa selain Jasa
Konsultansi, pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi dan
pengadaan Barang
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
Definisi Sayembara belum Sayembara adalah metode
(cont’) diatur pemilihan Penyedia Jasa yang
memperlombakan gagasan
orisinal, kreatifitas dan inovasi
tertentu yang harga/biayanya
tidak dapat ditetapkan
berdasarkan harga satuan

Kontes belum Kontes adalah metode pemilihan


diatur Penyedia Barang yang
memperlombakan Barang/benda
tertentu yang tidak mempunyai
harga pasar dan yang
harga/biayanya tidak dapat
ditetapkan berdasarkan harga
satuan
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
7. Pelelangan Proses pengadaan Proses pengadaan Keppres
42/2002 telah
/Seleksi dpt dilakukan dpt dilakukan stlh direvisi
sebelum sblm dokumen rencana kerja dan menjadi
tahun anggaran anggaran K/L/D/I Perpres 53/
2010 (ttg
anggaran disahkan disetujui oleh penunjukan
DPR/DPRD PPK dsb)

8. Pekerjaan Untuk pekerjaan Untuk pekerjaan


Kompleks diatas Rp. 50 M diatas Rp. 100 M

9. Materai Digunakan untuk: Digunakan hanya


• surat untuk dokumen
penawaran kontrak dan
• Formulir isian Formulir Isian
kualifikasi Kualifikasi
• Kontrak
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
II. ORGANISASI PENGADAAN
10. Organisasi Organisasi 1. PA/KPA;
Pengadaan belum di 2. PPK;
kelompokkan 3. ULP/Pejabat
jelas Pengadaan;
4. Panitia/Pejabat
Penerima Hasil
Pekerjaan
11. Perangkat Belum diatur a. Kepala;
organisasi b. Sekretariat;
ULP c. Staf pendukung;
d. Kelompok kerja .
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
A. PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PENGGUNA ANGGARAN
12. Tugas dan Belum diatur • mengumumkan Rencana
kewenangan dengan tegas Umum Pengadaan
• menetapkan
Panitia/Pejabat Penerima
Hasil Pekerjaan
13. Penetapan Pengadaan 1. Paket pengadaan
pemenang Barang/Jasa Barang/Pekerjaan
/penyedia diatas Rp. Konstruksi/Jasa
oleh PA/KPA 50M Lainnya diatas Rp.
di K/L/I atau 100M
Kep.Daerah 2. Paket pengadaan Jasa
di Daerah Konsultansi diatas Rp.
10 M
NO TOPIK KEPPRES PERPRES 54/10 KET
80/03
14. Kuasa Tidak diatur - Dpt diangkat lebih dari 1
Pengguna dengan jelas (satu) orang sesuai beban
Anggaran pekerjaan/rentang kendali
(KPA) PA.
- Di angkat oleh PA (tgkt
Pusat)
- Ditetapkan oleh Kepala
Daerah (tgkt Daerah)
- KPA untuk dana
dekonsentrasi dan tugas
pembantuan diangkat oleh
PA atas usul Kepala Daerah
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
B. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
15. Tugas dan - Menetapkan - menyusun dan menetapkan
fungsi dokumen rencana pengadaan:
pengadaan;  Spesifikasi teknis;
- Menetapkan  Rincian HPS
pemenang;
 Rancangan kontrak
- tidak menetapkan pemenang
- menyimpan dan menjaga
keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan pengadaan
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
16. Kewenang Belum diatur • dapat mengusulkan
an lain dengan jelas perubahan paket dan
jadwal pekerjaan kpd PA
• dapat menetapkan
tim pendukung
tim atau tenaga ahli
pemberi penjelasan
teknis (aanwijzer)
17. Persyarat- - Pendidikan min. - Pendidikan min S1
an D3 - Tidak ada persyaratan DP3
manajeri- - DP3 untuk masa
al 3 tahun terakhir
dengan nilai
minimal “Baik”.
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
18. Kewajiban Dalam masa a. PPK pada K/L/I
bersertifikat transisi, sebelum bersertifikat sejak Perpres
memiliki sertifikat, ini berlaku;
seseorang yang b. PPK pada K/L/I yang
telah diangkat ditugaskan di Unit
menjadi PPK harus Pelaksana Teknis (UPT)
mengikuti Pusat/Kab/Kota paling
pelatihan. lambat 1 Januari 2012;
dan
c. PPK pada Pemerintah
Prop/Kab/Kota paling
lambat 1 Januari 2012.
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
C. ULP/PEJABAT PENGADAAN
19. Kewenangan Belum diatur Menteri/pimpinan
Pembentukan Lembaga/Kepala
ULP Daerah/pimpinan
Institusi.

20. Fungsi ULP Sama dengan • Pengadaan


panitia, utk Barang/Pekerjaan
pengadaan Konstruksi/Jasa
Barang/jasa > Lainnya  Rp. 100 jt
Rp.50 jt • Pengadaan Jasa
Konsultansi  Rp.50
jt
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
21. Kelompok Sama dengan • Berjumlah gasal
kerja ULP panitia, minimal 3 (tiga) orang
berjumlah gasal, • Dapat ditambah sesuai
min 3 (tiga) dg kompleksitas
orang sesuai pekerjaan.
besaran nilai • Dapat dibantu aanwijzer
pekerjaan
22. Pejabat Melaksanakan • melaksanakan
Pengadaan Penunjukan Pengadaan Langsung
Langsung utk • Pengadaan
pengadaan Barang/Pekerjaan
Barang/jasa ≤ Konstruksi/Jasa Lainnya
50 jt ≤ Rp. 100 jt
• Pengadaan Jasa
Konsultansi ≤Rp.50 jt
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
23. Tugas, - menyusun - menetapkan Dok.
wewenang Dok. Pengadaan;
dan Pengadaan; - menetapkan pemenang utk
tanggung - mengusulkan Pengadaan
jawab ULP pemenang Barang/Pek.Konstruksi/J
asa Lainnya ≤ Rp.100 M;
Pengadaan Jasa
Konsultansi ≤ Rp. 10 M
- menjawab sanggahan

24. Kewenangan Belum diatur Dapat mengusulkan kpd PPK:


lain dengan jelas • perubahan HPS;
• Perubahan spesifikasi.
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
D. PANITIA/PEJABAT PENERIMA HASIL PEKERJAAN
25. Ketentuan Belum diatur - Ditetapkan oleh PA/KPA
umum - Dapat dibantu oleh
tim/tenaga ahli yg
ditetapkan PA/KPA

26. Tugas dan Belum diatur - Memeriksa hasil


fungsi pekerjaan
- Menerima hasil pekerjaan
- Membuat dan
menandatangani Berita
Acara serah terima
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
E. PENYEDIA BARANG/JASA
27. Persyaratan - KD diberlakukan untuk - KD untuk pengadaan
semua jenis pengadaan Pekerjaan Konstruksi
- SKP untuk pengadaan dan Jasa Lainnya
Jasa Pemborongan - SKP untuk pengadaan
Pekerjaan Konstruksi
dan Jasa Lainnya
28. Kemampu- - Utk Jasa Pemborongan - Utk Pek. Konstruksi,
an Dasar KD=2 NPt KD = 3 NPt
(KD) - Utk Barang/Jasa - Utk Jasa Lainnya
Lainnya, KD= 5 NPt KD = 5 NPt
- Utk Jasa Konsultansi - NPt utk 10 tahun
KD=3NPt terakhir
- NPt utk 7 tahun
terakhir
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
29. Nilai KD Tidak tegas batasan sama dengan nilai total
minimum minimum nilai KD HPS

30. Sisa Persyaratan Tidak diwajibkan lagi


Kemampuan Penyedia Jasa adanya SKK
Keuangan Pemborongan
(SKK)
31. Dukungan • 10 % untuk jasa Minimal 10 % dari nilai
Keuangan pemborongan kontrak untuk
dari Bank • 5% untuk selain pekerjaan konstruksi
jasa
pemborongan
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
32. Sisa . Hanya - Pekerjaan konstruksi Tercantum
di
Kemampuan diberlakukan dan Jasa Lainnya Lampiran
Paket untuk Jasa - Usaha kecil KP =5
Pemborongan
- Usaha non kecil
- Nilai SKP tidak KP = 6 atau 1,2 N
disebutkan
- N = Jumlah paket
pekerjaan terbanyak
yang dapat ditangani
pada saat bersamaan
selama kurun waktu
5 (lima) tahun
terakhir
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
III. RENCANA UMUM PENGADAAN
33. Ketentuan Belum diatur - disusun oleh PA
umum dengan jelas - meliputi kegiatan dan
anggaran yg akan
dibiayai oleh
K/L/D/I sendiri
dibiayai dengan co-
financing
34. Biaya Belum diatur Biaya pelaksanaan
pelaksanaan dengan jelas pengadaan merupakan
pengadaan pada tahap bagian dari Rencana
mana biaya Umum Pengadaan yang
tersebut disusun dan ditetapkan
disiapkan oleh PA/KPA
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
IV. SWAKELOLA
35. Pekerjaan Terdapat 8 Ditambah 4 jenis
yang dapat di pekerjaan yang pekerjaan baru:
swakelolakan dapat  pekerjaan survey,
diswakelolakan
 Pekerjaan industri
kreatif, inovatif, budaya
dan penelitian
laboratorium
 Penelitian dan
pengembangan dalam
negeri.
 Pengembangan industri
pertahanan, alutsista
dan almatsus dalam
negeri
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
36. Pelaksana a. Pejabat Pembuat a.K/L/D/I Mekan
Swakelola Komitmen; Penanggung isme Hibah
Jawab Anggaran; diatur
b. instansi
tersendiri
pemerintah lain b.Instansi
non swadana; Pemerintah Lain
c. kelompok pelaksana
masyarakat/ Swakelola;
lembaga swadaya c.Kelompok
masyarakat Masyarakat
penerima hibah. Pelaksana
Swakelola
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
37. Penyaluran Khusus untuk Untuk semua jenis
dana pekerjaan konstruksi: pekerjaan:
swakelola 1. 50% apabila 1. 40% apabila kel.masy.
kpd kel. organisasi telah siap melaksanakan
masyarakat pelaksanaan Swakelola;
penerima hibah 2. 30% apabila pekerjaan
telah siap; telah mencapai 30%; dan
2. 50% sisanya apabila 3. 30% apabila pekerjaan
pekerjaan telah telah mencapai 60%
mencapai 30%.
38. Dasar Belum diatur Kontrak antara PPK pada
Pelaksanaan K/L/D/I Penanggung
swakelola Jawab Anggaran dengan
oleh Kelompok Masyarakat
Pelaksana Swakelola
Kelompok
masyarakt
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
39. Pelaksanaan Pekerjaan yang • Kelompok Masyarakat
Swakelola dapat yang mampu
oleh dilaksanakan melaksanakan pekerjaan;
kelompok oleh kelompok • Pekerjaan Konstruksi
masyarakat masyarakat hanya dapat berbentuk
belum diatur rehabilitasi, renovasi dan
secara jelas. konstruksi sederhana;
• konstruksi bangunan baru
yang tidak sederhana,
dibangun oleh K/L/D/I
Penanggung Jawab
Anggaran ---- diserahkan
kepada kelompok
masyarakat
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
V. PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA BARANG/JASA
A. METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA
1. Pelelangan
40. Pengadaan 1. Pelelangan Umum
Barang/ 2. Pelelangan Terbatas • Pelelangan Umum
Jasa 3. Pemilihan Langsung • Pelelangan
Lainnya Sederhana
4. Penunjukan Langsung
2. Penunjukan Langsung
3. Pengadaan Langsung
4. Sayembara/Kontes
41. Pengadaan 1. Pelelangan Umum 1. Pelelangan Umum Disesuai
Pekerjaan 2. Pelelangan Terbatas 2. Pelelangan Terbatas kan
Konstruksi 3. 3. Pemilihan Langsung dengan
Pemilihan Langsung PP29
4. Penunjukan Langsung 4. Penunjukan Langsung thn
5. Pengadaan Langsung
2000
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
42. Pengadaan 1. Seleksi Umum 1. Seleksi
Jasa 2. Seleksi Terbatas • Seleksi Umum
Konsultansi 3. Seleksi • Seleksi Sederhana
Langsung 2. Penunjukan Langsung
3. Pengadaan Langsung
4. Penunjukan 4. Sayembara
Langsung
43. Pelelangan Tidak diatur • Untuk pengadaan
/Seleksi Barang/Jasa yang:
Sederhana a. tidak kompleks, atau
bersifat sederhana
b. Bernilai ≤ Rp. 200 jt.
• Pasca kualifikasi (untuk
pelelangan/seleksi
perorangan)
• Pengumuman min 3 hari
NO TOPIK KEPPRES PERPRES 54/10 KET
80/03
44. Pengadaan Tidak diatur a. Utk peng. Barang/ Pek.
Langsung Kons/ Jasa Lainnya
 Untuk pengadaan ≤ Rp.
100 jt
 Keb. Operasional K/L/D/I
 Teknologi sederhana
 Risiko kecil
 Penyedia orang
perseorangan dan/atau
badan usaha kecil

b. utk peng. Jasa Konsultansi:


 Keb operasional K/L/D/I
 Untuk pengadaan ≤ Rp.
50 jt
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
45. Sayembara/ Tidak diatur • Sayembara :
Kontes memperlombakan gagasan,
ide dll
• Kontes: memperlombakan
sesuatu yang sudah ada.
• Persyaratan penyedia lebih
sederhana
• Tidak perlu HPS, cukup
menggunakan Pagu
Anggaran
• Evaluasi oleh tim juri/tim
ahli
46. Batasan Keadaan Tanpa batasan nilai untuk
Penun- tertentu, a/l: pengadaan dalam keadaan
jukan batasan nilai tertentu dan barang khusus
Langsung ≤ Rp 50 juta
Barang khusus
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
47. Penunjukan a. Keadaan a. Keadaan tertentu adalah:
Langsung tertentu 1) penanganan darurat yang tidak
adalah: dapat direncanakan sebelumnya dan
1) penanganan waktu penyelesaian pekerjaannya
darurat – harus segera, untuk:
dst.....(kalimat a) pertahanan negara, dan/atau
dianggap
kurang jelas) b) keamanan masyarakat, dan/atau
c) keselamatan/perlindungan
masyarakat:
(1) akibat adanya bencana alam
dan/atau, bencana non-alam
dan/atau bencana sosial;
dan/atau
(2) dalam rangka pencegahan
bencana; dan/atau
(3) akibat kerusakan infrastruktur
yang dapat menghentikan
kegiatan pelayanan publik.
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
48. Penunjuk b. keadaan b. barang/pekerjaan khusus
an khusus adalah....dst (ditambahkan 3 jenis
Langsung adalah: barang/pekerjaan):
dst.... hanya 5) pekerjaan pengadaan mobil, Harga GSO
ada 5 jenis, sepeda motor dan/atau hrs
diantara-nya: kendaraan bermotor lainnya tercantum
dlm website
- Pengadaan dengan harga khusus untuk penyedia
barang/jasa pemerintah (Government Sales dan website
yang bersifat Operation/ GSO); pengadaan
nasional
rahasia 6) sewa penginapan/ hotel; atau
7) lanjutan sewa gedung/kantor, dan
lanjutan sewa ruang terbuka atau
tertutup lainnya.
- Pengadaan Barang/Jasa yang
bersifat rahasia tidak lagi termasuk
dalam kategori barang/jasa yang
dapat dilakukan dengan
Penunjukan Langsung
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
B. METODE PEMASUKAN DOKUMEN
49. Satu sampul Untuk metode - utk pelaksanaan Seleksi
utk evaluasi Penunjukan Sederhana
pengadaan Langsung - utk metode evaluasi pagu
Jasa anggaran dan biaya
Konsultansi terendah
- utk Seleksi Konsultan
Perorangan dg evaluasi
kualitas
50. Dua sampul Dapat digunakan Tidak dapat digunakan
untuk semua jenis untuk pengadaan Pekerjaan
pengadaan Konstruksi.

51. Dua Tahap • Dapat digunakan • tidak dapat digunakan utk


untuk semua jenis pengadaan Jasa
pengadaan Konsultansi
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
C. METODE EVALUASI
52. Metode Penggunaan Hanya untuk pengadaan
evaluasi sistem metode evaluasi Barang/Pekerjaan
nilai dan biaya tergantung Konstruksi/Jasa Lainnya yang
selama umur pertimbangan bersifat kompleks.
ekonomis panitia

53. Persyaratan Belum diatur a. besaran bobot biaya antara


Penggunaan 70% s/d 90% dari total
Sistem Nilai bobot keseluruhan;
b. unsur yang dinilai harus
bersifat kuantitatif atau
yang dapat
dikuantifikasikan; dan
c. tata cara dan kriteria -----
jelas dan rinci dalam
Dokumen Pengadaan
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
54. Metode 1. Kualitas; 1. Kualitas;
evaluasi 2. Kualitas teknis 2. Kualitas teknis dan biaya;
pengadaan dan biaya; 3. Pagu anggaran;
Jasa 3. Pagu anggaran; 4. Biaya terendah;
Konsultansi 4. Biaya terendah; (Metode evaluasi penunjukkan
5. Penunjukkan langsung, dihilangkan karena
Langsung merupakan metode pemilihan
bukan metode evaluasi)
55. Metode Tidak diatur 1. Pagu Anggaran
evaluasi utk 2. Biaya terendah
Seleksi
Sederhana
56. Metode evaluasi Tidak diatur Kualitas
Pengadaan Jasa
Konsultansi
Perorangan
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
D. KUALIFIKASI

57. Penggunaan Belum dirinci a. Jasa Konsultansi (Badan Usaha);


Prakualifikasi b. Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya yang bersifat kompleks
melalui Pelelangan Umum;
c. Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya yang menggunakan Metode
Penunjukan Langsung, kecuali
untuk penanganan darurat.
58. Penggunaan Belum dirinci 1. Pelelangan Umum, kecuali
Pasca Pelelangan Umum untuk Pekerjaan
Kualifikasi Kompleks;
2. Pelelangan Sederhana/Pemilihan
Langsung;
3. Pemilihan Penyedia Jasa
Konsultansi Perorangan.
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
59. Penilaian Belum diatur - Utk pengadaan
Prakualifikasi secara jelas Barang/Pek.Konstruksi/Jasa
Lainnya ---- sistem gugur
- Utk pengadaan Jasa Konsultansi
Badan Usaha---- sistem nilai
E. KONTRAK
60. Persetujuan Menteri a. Menteri Keuangan untuk kegiatan
Kontrak Tahun Keuangan yang nilainya diatas Rp10.M;
Jamak yang b. Pimpinan K/L/I untuk kegiatan yang
didanai APBN nilai kontraknya sampai dengan
Rp10 M bagi kegiatan: penanaman
benih/bibit, penghijauan, pelayanan
perintis laut/udara, makanan dan
obat di rumah sakit, makanan untuk
narapidana di Lembaga
Pemasyarakatan, pengadaan pita
cukai, layanan pembuangan sampah
dan pengadaan jasa cleaning service.
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
61. Kontrak Belum diatur a. Kontrak antara
Payung pemerintah dg penyedia
(framework b. Kontrak harga satuan
agreement) c. Untuk barang/jasa yang
dibutuhkan berulang
d. Volume blm diketahui
pada saat tanda tangan
kontrak
e. Pembayaran oleh msg-
msg PPK
62. Kontrak Sudah diatur bahwa co-financing dpt Pembagian
Pengadaan tapi belum dilaksanakan oleh bbrp beban dan
Bersama banyak PPK dengan sumber dana tanggung
diimplementasi- yg berbeda (APBN-APBN, jawab diatur
kan APBD-APBD, atau APBN- dalam
APBD) kontrak.
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
63. Kontrak Belum diatur merupakan pengadaan Kontrak
Pengadaan pekerjaan konstruksi yang Pengadaan
Pekerjaan bersifat kompleks dengan Pekerjaan
Terintegrasi menggabungkan kegiatan Terintegrasi
perencanaan, pelaksanaan
dan/atau pengawasan
F. HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
64. Harga - diumumkan - Disusun dan ditetapkan PPK
Perkiraan pada saat untuk semua metode pemilihan
Sendiri aanwijzing. penyedia barang/jasa, kecuali
(HPS) - Tidak menjadi kontes/sayembara tidak perlu
batas atas HPS
penawaran - Diumumkan pada saat
pengumuman lelang;
- Menjadi batas atas penawaran utk
Barang/Pek.Kons/Jasa Lainnya
NO TOPIK KEPPRES PERPRES 54/10 KET
80/03
65. HPS (cont’) • Disusun paling lama 28
hari sebelum batas akhir
pemasukan penawaran
• Dasar untuk menetapkan
besaran nilai Jaminan
Pelaksanaan bagi
penawaran yang nilainya
lebih rendah dari 80%
nilai total HPS
• HPS bukan sebagai dasar
untuk menentukan
besaran kerugian negara
NO TOPIK KEPPRES PERPRES 54/10 KET
80/03
66. Sumber 5 sumber Ditambahkan 4 sumber data: Harga dari
Data HPS data untuk • inflasi tahun sebelumnya, agen
penyusunan tunggal
suku bunga berjalan dan/atau
HPS tidak lagi
kurs tengah Bank Indonesia;
• hasil perbandingan dengan menjadi
Kontrak sejenis, baik yang salah satu
dilakukan dengan instansi lain dasar untuk
maupun pihak lain; penyusun-
• norma indeks; dan/atau an HPS
• informasi lain yang dapat
dipertanggungjawabkan
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
F . JAMINAN PENGADAAN BARANG/JASA
67. Persyaratan Belum diatur Jaminan harus dapat:
Jaminan a. Dicairkan sebesar nilai
jaminan
b. Dicairkan dalam waktu
14 hari
c. Bersifat unconditional
68. Penerbit Bank Umum atau Bank Umum, Perusahaan
Jaminan Perusahaan Penjaminan, dan
Asuransi Perusahaan Asuransi
69. Persyaratan Belum diatur Perusahaan Asuransi Umum
Asuransi yang mempunyai ijin
penerbit Depkeu/Bapepam -LK untuk
jaminan menjual produk jaminan
(suretyship).
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
70. Besarnya Untuk penawaran dibawah Untuk penawaran dibawah
Jaminan 80% HPS nilai jaminan 80% HPS nilai jaminan
Pelaksanaan pelaksanaan 5% dikali 80% pelaksanaan 5% dari HPS
HPS (4%)
71. Pengembalian Setelah masa pemeliharaan - Setelah berakhirnya masa
jaminan selesai pelaksanaan; atau
pelaksanaan - Setelah penyerahan
jaminan pemeliharaan

72. Jaminan Belum diatur 2 perseribu (2‰) dari HPS,


sanggahan maksimal Rp.50 juta
banding
G. GARANSI
73. Sertifikat Belum diatur - Penyedia barang harus
Garansi menyerahkan sertifikat garansi
- Sertifikat garansi diterbitkan oleh
produsen atau pihak yang
ditunjuk
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
H. PENGUMUMAN
74. Media • Surat kabar nasional a. Website K/L/D/I,
Pengumuman • Surat kabar provinsi b. Papan pengumuman
Pengadaan • Papan pengumuman resmi
Barang/Jasa resmi c. Portal Pengadaan
Nasional melalui LPSE
75. Pengumuman a. Pemberitahuan kepada a. Papan pengumuman
atas peserta resmi
penetapan b. Papan pengumuman b. Website K/L/D/I
Penyedia resmi
Barang/Jasa

76. Pengumuman Diumumkan melalui Portal diumumkan melalui


Rencana Pengadaan Nasional, website K/L/D/I dan
Umum (www.pengadaannasional- Portal Pengadaan
Pengadaan bappenas.go.id) Nasional,
www.inaproc.lkpp.go.id
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
H. SANGGAHAN DAN SANGGAHAN BANDING
77. Sanggah  Sanggah diajukan  Sanggah ke ULP, dan sanggah
dan ke PPK dan banding ke Menteri/Kepala
sanggah sanggah banding Lembaga/Kepala
banding ke PA/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi (dgn
Daerah tembusan ke PPK, ULP, APIP dan
 Sanggahan LKPP);
banding tidak  Sanggahan banding
menghentikan menghentikan proses pengadaan;
proses
78. Materi a.l. termasuk: Materi sanggah: Unsur
sanggah  adanya unsur  penyimpangan thd ketentuan dan KKN
KKN antara prosedur pelelangan; menja-
peserta;  rekayasa tertentu yg menghalangi di
 adanya unsur terjadinya persaingan sehat; materi
KKN antara  penyalahgunaan wewenang oleh penga-
peserta dengan ULP/Pejabat berwenang lainnya duan.
Pejabat/ULP
NO TOPIK KEPPRES PERPRES 54/10 KET
80/03
I. UANG MUKA
79. Besaran uang Belum diatur Yang terendah antara :
muka dalam dengan jelas a. 20% dari nilai kontrak
kontrak tahun tahun pertama; atau
jamak b. 15% dari total nilai
kontrak
J. KEADAAN KAHAR
80. Keadaan “Gangguan “Gangguan industri Setelah
kahar (force industri lainnya” harus mendapat
majeur) lainnya” dinyatakan melalui pertimbangan
sering keputusan bersama dari BPS, BPKP/
ditafsirkan antara Menteri
terlalu luas Keuangan dengan Inspektorat, dan
Menteri Teknis LKPP).
terkait,
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
M. PENYESUAIAN HARGA
81. Penyesuaian Penghitungan  Penghitungan penyesuaian
harga (Price penyesuaian harga harga dimulai dari bulan
Adjustment) dimulai dari bulan ke-13
ke-1
VI. PENGGUNAAN BARANG/JASA PRODUKSI DALAM NEGERI
82. Tingkat Belum a. TKDN +BMP> 40 % ---- wajib BMP
Kandungan diatur menggunakan Produksi Dalam maks
Dalam Negeri secara tegas Negeri 15%
(TKDN) b. Lelang terbuka --- jika kurang
dari 3 peserta --- lelang ulang
c. TKDN +BMP --- mengacu pada
Daftar Inventarisasi
Barang/Jasa Produksi Dalam
Negeri – Kementrian
Perindustrian
NO TOPIK KEPPRES PERPRES 54/10 KET
80/03
VI. PENGGUNAAN BARANG/JASA PRODUKSI DALAM NEGERI
83. Pemberla- Belum diatur a. untuk Barang/Jasa dalam
kuan secara tegas negeri (dibiayai rupiah
Preferensi murni )--- bernilai diatas
Harga Rp 5 M.
b. TKDN >25% --- mendapat
preferensi harga
c. Barang produksi dalam
negeri ----Daftar Barang
Produksi Dalam Negeri
Kementrian Perindustrian.
84. Pengadaan Persyaratan Barang impor harus
Barang Barang impor mempunyai sertifikat
Impor belum diatur keaslian dan surat
dengan jelas dukungan pabrik/prinsipal
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
VII. PERAN SERTA USAHA KECIL
85. Nilai paket Sampai dengan Sampai dengan nilai
pekerjaan utk nilai Rp.1 M Rp.2.5 M
usaha kecil

VIII. KEIKUTSERTAAN PERUSAHAAN ASING


86. Batas nilai Perusahaan asing Perusahaan asing memberi
untuk dapat ikut serta : dapat ikut serta: kesempatan
keikutser- a. Untuk pekerjaan a. Untuk pekerjaan lebih luas
taan konstruksi di atas konstruksi di atas kepada
perusaha- Rp 50 M; Rp 100 M; pengusaha/
an asing b. Untuk barang/jasa kontraktor
lainnya di atas Rp b. Untuk barang/jasa nasional.
10 M; lainnya di atas Rp
c. Untuk jasa 20 M;
konsultansi di atas c. Untuk jasa
Rp 5 M. konsultansi di atas
Rp 10 M.
NO TOPIK KEPPRES PERPRES 54/10 KET
80/03
IX. KONSEP RAMAH LINGKUNGAN
87. Konsep ramah Tidak a. Pengadaan yang ramah lingkungan Bersifat
lingkungan tercantum adalah suatu proses pemenuhan intro-
(sustainable kebutuhan barang/jasa KLDI duksi
public sehingga keseluruhan tahapan
procurement) proses pengadaan memberikan
manfaat tidak hanya untuk KLDI tapi
juga untuk masyarakat dan
perekonomian dengan
meminimalkan dampak kerusakan
lingkungan.
b. Konsep pengadaan yang ramah
lingkungan dapat diterjemahkan
dalam dokumen Pemilihan berupa
persyaratan yang mengarah kepada
pemanfaatan sumber daya alam
secara arif dan mendukung
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
X. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
88. E-Procurement E-Proc belum E-Proc dimulai 2012 untuk
diwajibkan sebagian paket pekerjaan
89. LPSE Belum diatur Kepala Daerah wajib membentuk
LPSE
90. Sistem e- Belum diatur dikembangkan oleh LKPP
procurement
91. e-tendering Belum diatur - Mulai dari pengumuman
pengadaan smp pemenang
- Dilaksanakan dg sistem
pengadaan scr elektronik yg
diselenggarakan oleh LPSE
92. e-purchasing Belum diatur - katalog elektronik
- diselenggarakan oleh LKPP
- menggunakan kontrak payung
- efisiensi biaya dan waktu
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
XI. PENGADAAN KHUSUS & PENGECUALIAN
93. Pengadaan belum 1) Pengadaan Alutsista TNI ditetapkan *Pengadaan
khusus untuk diatur oleh Menhan dan almatsus Polri dari sumber
TNI dan Polri ditetapkan oleh Kapolri; LN harus
serta 2) Pengadaan alutsista dan almatsus bekerjasa-
dilakukan oleh industri DN; ma dengan
pengadaan di industri dan
Luar Negeri 3) Jika pengadaan dari LN maka
pengadaannya langsung dari lembaga
pabrikan LN yang terpercaya*; riset DN
4) Tata cara msg-msg pengadaan
diatur oleh Menhan dan Kapolri **menye-
(berpedoman pada tata nilai suaikan diri
Perpres). dengan
5) Tatacara pengadaan di Luar Negeri praktik
untuk kebutuhan perwakilan RI di pengadaan
LN dapat diatur lebih lanjut oleh yg sehat di
Menteri Luar Negeri**:. negara
terkait.
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET

XII. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


94. Sertifikat Ahli Sertifikat Ahli Sertifikat Keahlian
Pengadaan Pengadaan ---- bukti pengadaan Barang/Jasa
memiliki keahlian Pemerintah --- bukti
dalam Pengadaan memiliki kompetensi dan
Kemampuan profesi di
Barang/Jasa bidang Pengadaan
Barang/Jasa

95. Unit Layanan Bentuk ULP belum ULP harus dibentuk


Pengadaan diatur paling lambat pada TA
(ULP) 2014
XIII. DAFTAR HITAM
96. Daftar Hitam Tata cara belum Daftar Hitam Nasional
diatur dalam Website pengadaan
nasional
Akan diatur dalam
Peraturan Kepala LKPP
NO TOPIK PERPRES 54/10 KET

XIV. LAIN-LAIN
97. Pemberlakuan 1. Perpres 54/2010 berlaku sejak 6 Agustus 2010;
Perpres 2. Pengadaan yg dilaksanakan sebelum 1 Januari
2011 tetap dapat berpedoman pada Keppres
80/2003.
3. Pengadaan yang sedang dilaksanakan berdasarkan
Keppres 80/2003, dilanjutkan dengan tetap
berpedoman pada Keppres 80/2003.
4. Perjanjian/Kontrak yg telah ditandatangani
berdasarkan Keppres 80/2003, tetap berlaku
sampai dengan berakhirnya Perjanjian/Kontrak.
5. Keppres 80/2003 dicabut mulai 1 Januari 2011.
98. Pengumuman Pengumuman di surat kabar nasional dan/atau
di Surat Kabar provinsi, tetap dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan
di surat kabar yang telah ditetapkan, sampai dengan
berakhirnya perjanjian/Kontrak penayangan
pengumuman Pengadaan Barang/Jasa.
Terima kasih
pertanyaan, masukan, dan saran
dapat disampaikan ke:
LKPP
SMESCO Indonesia – Lantai 8
Jln. Jend Gatot Subroto Kav 94 – Jakarta Selatan 12780
Tel/Fax 021-7991252
Website: www.lkpp.go.id
Email : prabowo@lkpp.go.id; sutan@lkpp.go.id; linda@lkpp.go.id

You might also like