Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan kadar natrium karbonat dan natrium hidrogen karbonat dengan titrasi asam
basa menggunakan indikator visual.
Bahan:
1. Standar Na2CO3 p.a.
2. Larutan HCl
3. Indikator phenolftalein
4. Indikator metal jingga
5. Sampel campuran Natrium Karbonat dan bikarbonat
Larutan standar Na2CO3 yang telah diencerkan kemudian dipipet ke dalam labu
erlenmeyer 250 ml menggunakan pipet volumetrik 25 mL lalu ditambahkan 50 mL air
bebas mineral (aqua dm) dan 3 tetes indikator metil jingga. Buret diisi dengan larutan
HCl 0,1 M. Larutan standar Na2CO3 yang telah siap, kemudian dititrasi sampai warna
larutan berubah menjadi jingga (warna indikator metal jingga), skala pada buret dicatat.
Pekerjaan ini dilakukan duplo dan kemudian hasilnya dirata-ratakan.
V. DATA PENGAMATAN
1. Penimbangan:
a. Titrasi tahap satu (titrasi sampel campuran Na2CO3 dan NaHCO3 dengan HCl):
b. Titrasi tahap dua (larutan hasil titrasi tahap satu dititrasi dengan HCl):
VI. PERHITUNGAN
Pembakuan HCl:
Reaksi: Na2CO3 + 2HCl 2NaCl + H2CO3
massa molar Na2CO3 = 106,00 g/mol (Ref. Harvey, David. 2000. Modern Analytical
Chemistry 1st ed. USA: McGraw-Hill. hal 730: Appendix 2.)
massa N a2 C O 3
mol N a2 C O3=
massa molar N a2 C O3
1,3219 g
¿
106,00 g /mol
¿ 0,01247 mol
mol N a C O3
[ Na2 CO 3 ]= volum N a2
2 C O3
0,01247 mol
¿
0 ,25 liter
¿ 0,04988 mol /liter
Penentuan konsentrasi H+ (konsentrasi HCl):
Berdasarkan perbandingan koefisien pada reaksi di atas, mol H + = mol HCl
sehingga [H+] = [HCl] dan 2 mol HCl akan bereaksi dengan 1 mol Na 2CO3 (atau jumlah
mol HCl yang bereaksi sama dengan 2 kali mol Na2CO3 yang diperlukan untuk titrasi).
Volume Na2CO3 = 25 ml
mol
30,9 ml × M HCl=2 × 0,04988 × 25 ml
liter
MH +¿
=0,08072mol/liter ¿
mol
¿ 0,08072
×12,3 ml
liter
¿ 0,9928 mmol
Perhitungan massa Na2CO3 dalam sampel:
Massa molar Na2CO3 = 106 g/mol
Pada percobaan ini digunakan indikator phenoftalein karena perubahan warna jika
diberi indikator PP (tidak berwarna-merah) akan lebih mudah diamati dibandingkan
perubahan warna jika menggunakan metal jingga (merah-kuning). Selain itu produk dari
reaksi ini NaHCO3 memiliki pH sekitar 9,5327 yang berada di kisaran trayek pH
phenoftalein (8,3-10,0). Demikian juga dengan indikator metal jingga, indikator ini
dipilih pada titrasi penentuan kadar NaHCO3 dalam sampel karena pada titrasi tahap dua
ini dihasilkan asam kuat H 2 CO 3 (pH titik ekivalen berada di sekitar trayek pH metal
jingga [3,1-4,4]).
Prinsip kerja untuk mencari kadar pada larutan sampel menggunakan prinsip mol
asam = mol basa. Volume HCl telah diketahui maka untuk mecari mol tinggal diperlukan
besar volume untuk menitrasi, volume pada reaksi titrasi tahap satu dihitung dari V 1-V0,
dan pada reaksi titrasi tahap kedua dihitung dari V2-2V1 karena NaHCO3 yang dihasilkan
dari titrasi tahap satu bereaksi kembali dengan HCl membentuk H 2CO3 dengan volume
yang sama dengan V1 sehingga volume yang diperlukan untuk mentitrasi larutan NaHCO3
adalah volume akhir dikurangi 2 kali volume awal.
Dalam reaksi tersebut, ion karbonat bereaksi lebih dulu daripada ion bikarbonat
karena ion karbonat lebih bersifat basa kuat sehingga kemampuan mengikat H+ lebih
besar dibandingkan dengan ion bikarbonat yang merupakan ion amfoter (dapat bersifat
sebagai asam/basa).
Asam karbonat bersifat diprotik. Dalam air, asam karbonat terurai menjadi garam
karbonat (CO32-) dan garam hidrogen karbonat (HCO3-) yang masing-masing bersifat
basa. Reaksi yang terjadi antara CO32- dan HCO3- dengan H+ dari HCl adalah sebagai
berikut:
HCO3- (aq) + H+(aq) H2CO3 (aq) pada pH = 4 – 5 (dipakai indikator metil jingga)
Untuk menghilangkan mineral dari air (pembuatan air bebas mineral), perlu
dilakukan proses distilasi sehingga ketika air menguap, mineral tidak akan ikut terangkat.
Kemudian air ditampung di dalam distilat. Untuk menghilangkan CO 2 dari dalam air, ada
2 cara yang dapat dilakukan. Pertama, air dipanaskan sehingga CO2 terdesak keluar air.
Namun cara ini menimbulkan masalah baru, air yang dipanaskan tersebut tidak dapat
langsung dituangkan ke dalam instrumen percobaan karena dapat menyebabkan
pemuaian pada instrumen tersebut, sedangkan apabila air didinginkan maka CO2 akan
kembali masuk dalam air. Cara yang kedua adalah dengan mengalirkan gas N 2 ke dalam
air sehingga gas-gas CO2 yang terdapat dalam air terpaksa didesak keluar oleh gas N2.
Kombinasi campuran yang dapat dilakukan dengan titrasi ini antara lain adalah:
VIII. SIMPULAN
Kadar Na2CO3 dan NaHCO3 dalam sampel berturut-turut adalah 51,1239 % dan
45,1246 %.