You are on page 1of 197

PENDAHULUAN

Doktrin Allah Tritunggal atau Trinitas merupakan doktrin yang sukar dan
membingungkan kita. Kadang-kadang orang Kristen dituduh mengajarkan pemikiran
yang tidak masuk akal (logika), yaitu 1+1+1=1. ini merupakan pernyataan yang salah.
Mengapa tidak memakai formula 1x1x1=1 atau 1:1:1=1? Istilah Trinitas bukan
menjelaskan relasi dari Tiga Allah (ini yang sering dikatakan oleh sekte Unitarian
kepada Orang Kristen). Tritunggal bukan berarti triteisme, yaitu di mana ada tiga
keberadaan yang tiga-tiganya adalah Allah. Kata Trinitas dipergunakan sebagai usaha
untuk menjelaskan kepenuhan dari Allah, baik dalam hal keesaan-Nya maupun dalam
hal keragaman-Nya.
Formulasi Trinitas yang telah dikemukakan dalam sejarah adalah Allah itu satu
esensi dan tiga Pribadi. Formula ini memang merupakan suatu hal yang misteri dan
paradoks tetapi tidak kontradiksi. Keesaan dari Allah dinyatakan sebagai esensi-Nya
atau keberadaan-Nya, sedangkan keragaman-Nya diekspresikan dalam Tiga Pribadi.
Istilah Trinitas sendiri tidak terdapat dalam Alkitab, namun konsepnya dengan jelas
diajarkan oleh Alkitab. Di satu sisi, Alkitab dengan tegas menyatakan keesaan Allah
(Ulangan 6:4). Di sisi lain, Alkitab dengan tegas menyatakan keilahian tiga pribadi
dari Allah: Bapa, Anak dan Roh Kudus. Gereja telah menolak ajaran-ajaran bidat
modalisme dan triteisme. Modalisme adalah ajaran yang menyangkali perbedaan
Pribadi-Pribadi yang ada di dalam keesaan Allah, dan menyatakan bahwa Bapa, Anak
dan Roh Kudus hanyalah merupakan tiga cara Allah di dalam mengkspresikan diri-
Nya. Di pihak lain, Triteisme mengungkapkan pernyataan yang salah, yaitu ada tiga
keberadaan yang menjadi Allah.
Istilah Pribadi sama sekali tidak berarti adanya perbedaan di dalam esensi,
tetapi perbedaan di dalam subtansi dari Allah. Substansi-substansi pada diri Allah
memiliki perbedaan yang nyata satu dengan yang laintetapi tidak berbeda secara

1
esensi, dalam arti suatu keberadaan yang berbeda satu dengan yang lain.setiap Pribadi
berada ‖di bawah‖ esensi Allah yang murni. Perbedaan substansi ini berada dalam
wilayah keberadaan, bukan suatu merupakan suatu keberadaan atau esensi yang
terpisah. Semua pribadi pada diri Allah memiliki atribut ilahi.
Setiap Pribadi di dalam Trinitas memiliki peran yang berbeda. Karya
keselamatan dalam pengertian tertentu merupakan pekerjaan dari ketiga Pribadi Allah
Tritunggal. Namun, di dalam pelaksanaannya ada peran yang berbeda yang dikerjakan
oleh Bapa, Anak dan Roh Kudus. Bapa memprakarsai penciptaan dan penebusan;
Anak menebus ciptaan; dan Roh Kudus melahirbarukan dan menguduskan, dalam
rangka mengaplikasikan penebusan kepada orang-orang percaya.
Doktrin tritunggal tidak menunjukkan bagian-bagian atau peran-peran dari
Allah. Analogi manusia yang menjelaskan sesorang yang adalah seorang ayah, seorang
anak, dan seorang suami tidak dapat mewakili misteri dari natur Allah.
Doktrin Tritunggal tidak secara lengkap menjelaskan tentang karakter Allah
yang bersifat misteri. Sebaliknya, doktrin ini memberikan perbatasan yang tidak boleh
kita langkahi. Doktrin ini menjelaskan batas pemikirna kita yang terbatas. Doktrin
Tritunggal menuntut kita untuk setia pada wahyu ilahi yang menyatakan bahwa dalam
satu pengertian Allah adalah esa dan dalam pengertian lain Dia dalah tiga.

1. Doktrin Tritunggal meneguhkan kesatuan Allah di dalam tiga pribadi


2. Doktrin Tritunggal bukan merupakan suatu kontradiksi; Allah memiliki satu esensi
dan tiga pribadi.
3. Alkitab meneguhkan baik keesaan Allah dan keilahian dari bapa, Anak dan Roh
Kudus.
4. Ketiga pribadi di dalam Tritunggal dibedakan melalui karya yang dilakukan oleh
Bapa, Anak dan Roh Kudus.

2
5. Doktrin Tritunggal memberikan batasan kepada spekulasi manusia tentang natur
Allah.

1 Petrus 3:15
Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada
segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang
meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu,
tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat.

TANGGAPAN TERHADAP BUKU “KASUS BESAR YANG


KELIRU KONTROVERSI YESUS KRISTUS (ISA ALMASIH)”

KASUS 1
TRINITAS SALAH SATU KASUS BESAR YANG KELIRU
(Menurut Frans Donald)

Adalah lebih tepat untuk menyebut bahwa TRINITAS adalah salah satu
misteri Allah yang melampaui Logika manusia.

1. YOHANES 1:1 Pada mulanya ada Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah
dan Firman itu adalah Allah. (TB edisi 2)
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah. (TB edisi 1).
En archeé eén ho Lógos kaí ho Lógos eén prós tón Theón kaí theós eén ho Lógos
(Copyright (c)1966, 1968, 1975, 1983 by the United Bible Societies)

3
Perhatikan dalam ayat pertama ada tiga hal yang dikatakan mengenai Firman.
1. Pada mulanya adalah Firman.
2. Firman itu bersama-sama dengan Allah
Ini berarti bahwa Firman memiliki kepribadian yang lain dari Allah Bapa,
tetapi Firman dan Allah Bapa bersekutu bersama-sama.

3. Firman itu adalah Allah.


Yohanes tidak mengatakan bahwa Allah adalah Firman itu. Dia juga tidak
mengatakan bahwa Firman merupakan salah satu sebutan untuk Allah. Yang
dia katakan adalah bahwa Dia (Yesus), yang sudah berada dengan Allah Bapa
sejak semula, adalah Allah. Lagipula dia tidak berkata bahwa Firman itu
ilahi. Bukan kata ‖ilahi‖ yang dipakai, tetapi kata Allah. Yohanes tidak
mengatakan bahwa Firman itu adalah seorang allah, atau salah satu allah.
Susunan kata dalam bahasa sumber menegaskan hal ini.

Catatan:
Karena preposisi yang dipakai untuk ungkapan bersama-sama dengan yaitu
preposisi pros mempunyai arti dasar ‖kepada‖, maka ada penafsir yang berkata
bahwa anak kalimat ini menceritakan keakraban yang istimewa, yaitu bahwa
Dia selalu menghadap atau mendekat kepada Allah Bapa. Menurut Carson (The
Gospel According to John, hal 116) tafsiran tersebut ‖keterlaluan‖. Sebagai
bukti, dia menyebut Markus 6:3 (‖Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang
perempuan ada bersama kita?‖) dan Filemon 13 (‖Sebenarnya aku mau
menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku
dipenjarakan karena Injil...‖) yang juga memakai preposisi pros, yang jelas
tidak mengandung arti keakraban yang istimewa. Namun demikian, Carson

4
menjelaskan bahwa preposisi pros hanya dapat berarti ‖dengan‖ jika dua
pribadi dimaksudkan. Dengan demikian sudah ada petunjuk bahwa Firman
adalah seorang pribadi, dan bukan hanya sekadar suatu prinsip.
Kata ‖ilahi‖ (theios) dipakai dalam Kisah Para Rasul 17:29, 2 Petrus 1:3 dan 4,
tetapi tidak dipakai dalam Injil Yohanes.
Kata Allah dalam kalimat ini tidak memakai kata sandang. Pengajar dari
agama-agama tertentu berkata bahwa ketidakadaan kata sandang memberi arti
‖seorang allah‖ tetapi ternyata pemahaman mereka dalam hal tata bahasa
Yunani lemah. Kalau seandainya kata Allah ditulis dengan kata sandang dalam
kalimat ini, maka Yohanes memegang ajaran Sabellianisme, yaitu bahwa Allah
Bapa bekerja sebagai Pencipta, kemudian Allah Bapa bekerja sebagai Penebus
dikayu salib, lalu Allah Bapa bekerja sebagai Penyuci. Ajaran ini juga disebut
Monarkhianisme Modalis, dan tisak sesuai dengan pernyataan Yohanes bahwa
Firman itu bersama-sama dengan Allah atau ajaran ketritunggalan Allah.
Ternyata ketidakadaan kata sandang di depan kata Allah tidak berarti bahwa
predikat (Allah) yang mendahului kata kerja menjadi ‖indefinite‖ (yaitu
‖seorang allah‖). Predikat yang mendahului kata kerja hanya menjadi
‖indefinite‖ jika konteks memaksa arti itu, dan konteks ini tidak memaksakan
arti itu (E.C. Colwell, Journal of Biblical Literature, LII, 1933, p 12-21). Ayat-
ayat yang berikut ini mengandung tata bahasa yang sama, dan predikat yang
ada di dalamnya jelas tidak ‖indefinite‖, walaupun tidak memakai kata
sandang: Yoh 1:49; 8:39 ;17:17; Rm 14:17; Gal 4:25; dan Why 1:20.

Ayat 2
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Hoútos eén en archeé prós tón Theón

5
Dalam ayat ini apa yang sudah dikatakan oleh Yohanes diulangi untuk
menekankan bahwa sejak semula-- atau sebelum semula—Firman itu, yang Allah
adanya, bersekutu dengan Allah Bapa.

Ayat 3
Segala sesuatu dijadikan oleh* Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah
jadi dari segala yang telah dijadikan.
Pánta di autoú egéneto kaí choorís autoú egéneto oudé hén hó gégonen

Setelah membahas hubungan antara Firman dan Allah Bapa, Yohanes


membahas peranan Firman dalam ciptaan. Ini sangat wajar, karena justru dalam
menciptakan, Allah menyatakan diri-Nya. Ayat ini dapat dibagi dua. Apa yang
dikatakan dalam bagian pertama, yaitu Segala sesuatu dijadikan melalui Dia,
diulangi dalam bentuk negatif dalam bagian kedua, yaitu tanpa Dia tidak ada suatu
pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Pengulangan seperti ini sering
terdapat dalam Injil Yohanes. Pengulangan ini menekankan pernyataan bagian
pertama. Dalam kasus ini Yohanes menekankan bahwa segala sesuatu diciptakan
melalui Firman*. (*Injil Yohanes ditulis sebelum muncul ajaran Gnostik dan menjadi
ajaran yang utuh, tetapi seandainya sudah ada ajaran Gnostik mengenai ciptaan, nas
atau ayat ini menentang ajaran mereka. Menurut ajaran Gnostik, seorang roh yang
kurang pintar dari Allah, menciptakan semesta alam, dan bukan Allah sendiri, karena
Allah baik, tetapi semesta alam tidak baik (Leon Morris, The Gospel According to
John, hal 81). Pernyataan ini sering muncul dalam PB. Lihatlah misalnya: Kol 1:16-17;
Ibr 1:2; dan Why 3:14).

*Dalam bahasa sumber, kata di dari preposisi dia, dipakai di sini dengan kasus Genitif.
Istilah ini lebih baik diterjemahkan melalui, daripada ‖oleh‖, seperti dalam

6
Terjemahan Baru (TB LAI). Seperti apa yang diuraikan dalam 1 Kor 8:6 (‖namun
bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala
sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang
melalui-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup‖) Allah
Bapa dan Anak Allah masing-masing mempunyai peranan khusus dan menciptakan
segala yang ada. Pemakaian preposisi/kata depan dia dalam kedua nas atau ayat ini
menjaga peranan masing-masing tersebut. (Dalam kutipan 1 Kor 8:6 di atas, kata
‖oleh‖ dalam TB diganti menjadi ‖melalui‖ dalam TB edisi 2, sesuai dengan arti kata
dia)
Tentang Ayat Yohanes pasal 1 ini baca selengkapnya buku Tafsiran Injil
YOHANES Dari Bahasa Yunani, Dave Hagelberg, Andi Offset, 1999.

2. YOHANES 10:30. Di sini tercatat Yesus berkata ‖ Aku dan Bapa adalah satu‖
John 10:30 Egoó kaí ho Pateér hén esmen
pernyataan "AKU DAN BAPA ADALAH1 SATU2 " dalam Yohanes 10:30
mengandung arti demikian :
Kata satu di atas menunjukkan Yesus adalah Allah. Ayat di atas sudah sering
dibahas dalam diskusi tentang TRINITAS. Muatan ayat tersebut tidak akan
diterima/masuk dalam logika/pengertian umat non-Kristen. Tetapi inilah perbedaan
utama Kekristenan dengan kepercayaan lain.

Ayat di atas lebih lanjut dipertegas dalam ayat-ayat :


"Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (Yohanes 14:9),
dan "Akulah jalan dan kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang
kepada Bapa kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6)

7
Oleh karena Yesus Kristus adalah Allah, dosa-dosa kita telah dihapuskan dalam
darah Allah; hanya oleh darah Allah yang sempurnalah dosa-dosa kita dapat
terhapuskan untuk memenuhi keinginan Allah yang suci dan benar. Dasar dari
keselamatan kita adalah karya Yesus Kristus. Maka utamanya iman Kristen adalah
berpegang pada satu jalan keselamatan yaitu melalui Kristus seperti tertulis pada
Yohanes 14:6. Di sini Tuhan dengan jelas menyatakan keilahian-Nya bahwa Dia
sendiri adalah Allah (ay 33; 5:18; 1:1; 20:28; 1 Yoh 5:20; Flp 2:6)

Keterangan:
1. istilah ―esmen‖ (dari kata dasar eimi) adalah kata adalah dalam bentuk jamak.
2. istilah hen adalah kata satu dalam bentuk netral tunggal. Agustinus mengamati
bahwa tata bahasa kalimat ini memakai bentuk tunggal dan bentuk jamak
sebagai salah satu bukti ketritunggalan Allah (Morris, p 523). Tuhan Yesus
tidak memakai kata heis (bentuk maskulin), karena dengan kata tersebut
kalimat ini berarti Anak dan Bapa adalah sama, sehingga perbedaan antara
Anak dan Bapa, yang dikemukakan dalam pasal 1:1b, hilang. Anak dan Bapa
bukan merupakan satu pribadi (Carson, p 394)

Tangan Tuhan Yesus dan tangan Allah Bapa melakukan pekerjaan yang sama,
yaitu melindungi domba-domba-Nya. Mereka memiliki kesatuan dalam tujuan dan
pekerjaan, suatu kesatuan yang unik. Memang menurut pasal 17:22 orang percaya
dapat memiliki kesatuan yang mirip, tetapi dalam konteks Injil Yohanes (misalnya
pasal 1:1, 18; 8:58; 12:41; dan 20:28) kesatuan yang dimiliki Anak dan Bapa pasti
lebih mendasar daripada kesatuan antara orang-orang percaya. Tuhan Yesus tidak
hanya berkata bahwa Dia dan Allah Bapa mempunyai kesatuan dalam hal tujuan. Dia
berkata bahwa mereka (Yesus dan Bapa) memiliki kesatuan dalam hakikat. Tanggapan
orang-orang Yahudi dalam ayat berikut mendukung pengertian ini:

8
―10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.
10:32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku
yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan
kamu mau melempari Aku?"
10:33 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka
kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan
karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu
dengan Allah."
10:34 Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu:
Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?
10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah -- sedang
Kitab Suci tidak dapat dibatalkan --,
10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah
diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata:
Aku Anak Allah?
10:37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya
kepada-Ku,
10:38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku,
percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan
mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."
10:39 Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka.
10:40 Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis
dahulu, lalu Ia tinggal di situ.
10:41 Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak
membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang
ini adalah benar."
10:42 Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.‖

9
Dalam pasal 5:18 mereka berusaha untuk membunuh Dia, dan dalam pasal 8:59
mereka ―mengambil batu untuk melempari Dia‖ Dalam ayat 10:31 ini, mereka
mengambil batu-batu untuk merajam Yesus. Dalam ketiga peristiwa itu mereka hendak
membunuh Dia karena Dia mengklaim kesatuan dengan Allah. Karena klaim Yesus
menyatakan dirinya sebagai Allah dan menyamakan dirinya dengan Allah inilah, maka
mereka (orang-orang Yahudi) mau menuruti Imamat 24:16 yang berkata ‖
24:16 Siapa yang menghujat nama TUHAN, pastilah ia dihukum mati dan dilontari
dengan batu oleh seluruh jemaah itu. Baik orang asing maupun orang Israel asli, bila ia
menghujat nama TUHAN, haruslah dihukum mati.‖

3. Filipi 2:6: ‖(Yesus) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan
dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan.‖

Nas ini berarti Keberadaan Kristus yang Kekal. Hal ini jelas-jelas dinyatakan
dengan kata hyparchon yang bentuknya present participle menunjukkan keberadaan
Kristus masih berlaku terus (khususnya bila dipertentangkan dengan bentuk aoris yang
mengikutinya). Dalam pilihan kata ini (bandingkan dengan kata eimi) terdapat suatu
indikasi yang menyatakan sudah ada (seperti dalam Kisah 7:55), jadi menekankan
keberadaan-Nya yang tak terbatas ada dalam morphe Allah, yaitu rupa hakiki,
termasuk seluruh hakikat dan sifat dasar ke-Allahan. Jika ‖rupa Allah‖ berarti apa saja
yang kurang dari Allah yang sempurna, maka rupa dari seorang hamba dalam Flp 2:7
tentu akan berarti bahwa di atas bumi ini Kristus adalah seorang yang tidak lebih dari
seorang hamba. Akan tetapi kenyataan yang sejati akan keberadaan-Nya sebagai
Hamba justru menjadi titik persoalannya. Demikian juga, kenyataan yang sempurna
akan ke-Allahan-Nya adalah titik persoalan dari ‖rupa Allah‖ dalam ayat 6.

10
Setelah penyelidikan terinci tentang kata morphe dalam filsafat Yunani, dalam
ajaran Philo dan dalam Perjanjian Baru, J.B. Lightfoot tiba pada kesimpulan bahwa
kata itu mengandung arti sesuatu yang intrinsik dan esensial tentang hal tersebut.
Karena itu di sini artinya bahwa Tuhan kita dalam keadaan pra-inkarnasi-Nya memiliki
Keallahan yang hakiki.
Kemudian Paulus menekankan kembali ke-Allahan Kristus dengan
menegaskan bahwa kesetaraan dengan Allah bukanlah sesuatu untuk dipahami, hanya
karena Ia selalu memilikinya. Ia tidak menginginkannya dan tak memerlukannya,
karena hal itu miliknya selama-lamanya. Ia tidak juga mempergunakannya; Ia malah
mengosongkan diri-Nya sendiri dengan rela (Kenosis berarti Kristus meninggalkan
posisi pra-inkarnasi-Nya dan mengambil rupa seorang manusia-hamba).
Untuk mengambil rupa sebagai seorang hamba, Ia harus menjadi manusia,
sesuatu yang dijabarkan oleh dua frase dalam Flp 2:7-8. Ia dibuat ‖menjadi serupa
dengan manusia.‖ ‖Serupa‖ menandakan dua hal: pertama, bahwa Ia sesungguhnya
seperti manusia, dan kedua, bahwa Ia berbeda dari manusia. Kemanusiaan-Nya
membatasi-Nya pada ujian-ujian dan keterbatasan-keterbatasan; namun demikian, kata
‖seperti‖ kebal terhadap penyimpulan bahwa Ia identik dengan manusia. Ia berbeda
KARENA IA TANPA DOSA (lihat Roma 8:3). Lebih lanjut, Ia didapatkan dalam
wujud (skhema) seorang manusia. Kata ini menunjuk pada apa yang tampak di luar;
yaitu dalam perilaku, dandanan, sopan-santun, dan semua yang kelihatan, Ia seorang
manusia. Maka Ia merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati di kayu salib, lambang
kenistaan.
Nas itu mulai dengan kemuliaan pra-inkarnasi Kristus dan berlanjut sampai
kematian-Nya yang hina di kayu Salib. Jelaslah, bahwa untuk mati, Ia harus menjadi
manusia. Untuk itu, Ia harus mengosongkan Diri dari posisi pra-inkarnasi-Nya, namun
tanpa mengecilkan pribadi-Nya. Tak ada jalan lain Ia dapat menjadi manusia dan tetap
tinggal dalam keberadaan pra-inkarnasi-Nya. Tetapi Ia dapat dan memang menjadi

11
manusia. Dan sementara itu, Ia juga tetap memiliki gelar-gelar Pribadi pra-inkarnasi-
Nya yaitu tentang ke-Allahan yang sempurna.
Pengosongan diri mengizinkan tambahan kemanusiaan dan sama sekali tak
terlibat dalam pengurangan ke-Allahan atau penggunaan gelar-gelar ke-Allahan. Ada
perubahan rupa, tapi bukan kadar dari Pribadi Allah itu. Ia tidak menyerahkan ke-
Allahan atau penggunaan gelar-gelar tersebut; Ia menambahkan kemanusiaan. Dan ini
dengan maksud agar dapat mati. Yesaya 53:12 menuliskannya demikian: ‖Ia telah
menyerahkan nyawa-Nya ke dalam maut.‖ Jadi dalam Kenosis, Kristus mengosongkan
dirinya dari mempertahankan dan menggunakan status dalam ke-Allahan dan menjadi
manusia agar dapat mati.

4. Matius 28:19 tertulis: Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
baptislah mereka dalam nama* Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Adalah baik juga diperhatikan ayat sebelumnya yaitu: Yesus mendekati mereka
dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.‖ Pada ayat
18 ini, dalam keilahian-Nya, sebagai Anak Tunggal Allah, Tuhan Yesus memiliki
wewenang atas segala sesuatu. Namun, dalam kemanusiaan-Nya, sebagai Anak
Manusia dan Raja dari Kerajaan surgawi, kuasa di surga dan di bumi diberikan
kepada-Nya setelah Dia bangkit. Ayat 19, karena semua kuasa telah diberikan kepada-
Nya (ay 18), maka Raja surgawi mengutus murid-murid-Nya untuk menjadikan semua
bangsa murid-murid Yesus. Mereka pergi dengan kuasa-Nya.
Di sini (*), nama Trinitas Ilahi adalah tunggal. Nama ini adalah sebutan total
Sang Ilahi itu, sama dengan persona-Nya. Injil Matius dan Injil Yohanes adalah dua
kitab yang di dalamnya Trinitas Ilahi diwahyukan lebih sempurna daripada dalam
semua kitab lain dalam Alkitab, agar umat pilihan Allah dapat mengambil bagian
dalam Dia dan menikmati Dia. Untuk pengalaman kita atas hayat, Yohanes

12
menyingkapkan rahasia ke-Allahan dalam Bapa, Anak dan Roh Kudus, khususnya
dalam pasal 14-16; sedangkan untuk mendirikan Kerajaan, Matius mengungkapkan
realitas Trinitas Ilahi dengan memberi satu nama untuk ketiganya. Dalam pasal
pembuka dari Matius, Roh Kudus (1:18), Kristus (Anak--1:18), dan Allah (Bapa—
1:23) hadir di tempat untuk menghasilkan manusia Yesus (1:21), yang sebagai Yehova
Juruselamat dan Allah beserta kita, Dia adalah perwujudan Allah Tritunggal. Dalam
pasal 3, Matius menyajikan suatu pemandangan yang di dalamnya Anak berdiri dalam
air baptisan, di bawah langit yang terbuka, Roh seperti burung merpati turun ke atas
Anak, dan Bapa berkata-kata dari langit kepada Anak (3:16-17). Dalam pasal 12,
Anak, dalam persona manusia, mengusir setan dengan Roh untuk mendatangkan
Kerajaan Allah Bapa (12:28). Dalam pasal 16, Bapa mewahyukan Anak kepada murid-
murid untuk membangun gereja, yaitu nadi kerajaan (16:16-19). Dalam pasal 17, Anak
masuk ke dalam Transfigurasi (17:2) dan dipertegas dengan perkataan pujian Bapa
(17:5). Membaptis orang ke dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah
membaptis mereka ke dalam nama Kristus (Kis 8:16; 19:5).

5. Ibrani 1:8 tertulis: Tetapi tentang Anak Ia berkata, "Takhta-Mu, ya Allah,


tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat
kebenaran.

6. I Yohanes 5:7-8 berbunyi: Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam surga:
Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi
kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Ayat ini masih dipakai dalam Alkitab versi DRA (Douay-Reims American
edition 1899), KJG (King James with Strong and Geneva Notes), KJV, Living
Bible, NKJV, PNT (Bishop‟s New Testament 1595), TNT (Tyndale‟s New

13
Testament 1534), WEB (The Webster Bible 1833), YLT (Young‟s Literal
Translation 1862/1898), MGK (Modern Greek Bible), SCR (Scrivener 1894).
Meski ayat ini diragukan keasliannya, namun tidak berarti ayat ini harus dibuang,
karena ada salinan-salinan Naskah Alkitab yang memuat ayat ini ―[di dalam surga:
Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi
kesaksian di bumi].‖ Memang pada Alkitab KJV ada catatan bahwa secara umum
disepakati bahwa ayat 7 tidak punya otoritas nyata dan telah dimasukkan (disisipkan).

Ayat 7 ini ditemukan dalam Codex Montfortii yang tersimpan di Trinity


College, Dublin. Ayat ini diabaikan dan tidak ada dalam naskah salinan Syria, semua
naskah Arab, Ethiopia, Koptik, Sahidic, Armenian, Slavonian, MSS, dll, dalam semua
versi salinan Awal kecuali versi Vulgate.

Any man may see, on examining the words, that if those included in brackets, which
are wanting in the MSS. and versions, be omitted, there is no want of connection; and
as to the sense, it is complete and perfect without them; and, indeed much more so than
with them. I shall conclude this part of the note by observing, with Dr. Dodd, "that
there are some internal and accidental marks which may render the passage suspected;
for the sense is complete, and indeed more clear and better preserved, without it.
Besides, the Spirit is mentioned, both as a witness in heaven and on earth; so that the
six witnesses are thereby reduced to five, and the quality of number, or antithesis
between the witnesses in heaven and on earth, is quite taken away. Besides, what need
of witnesses in heaven? No one there doubts that Jesus is the Messiah; and if it be said
that Father, Son, and Spirit are witnesses on earth, then there are five witnesses on
earth, and none in heaven; not to say that there is a little difficulty in interpreting how
the Word or the Son can be a witness to himself."

14
It may be necessary to inquire how this verse stood in our earliest English Bibles. In
Coverdale's Bible, printed about 1535, for it bears no date, the seventh verse is put in
parentheses thus:
"And it is the Sprete that beareth wytnes; for the Sprete is the trueth. (For there are thre
which beare recorde in heaven; the Father, the Woorde, and the Holy Goost, and these
thre are one.) And there are thre which beare recorde in earth: the Sprete, water, and
bloude and these thre are one. If we receyve, etc."
TYNDALE was as critical as he was conscientious; and though he admitted the words
into the text of the first edition of his New Testament printed in 1526, yet he
distinguished them by a different letter, and put them in brackets, as Cloverdale has
done; and also the words in earth, which stand in 1 John 5:8, without proper authority,
and which being excluded make the text the same as in the MSS., etc.
Two editions of this version are now before me; one printed in English and Latin,
quarto, with the following title:
"The Newe Testament, both in Englyshe and Laten, of Mayster Erasmus translation-
and imprinted by William Powell-the yere of our Lorde M.CCCCC.XLVII. And the
fyrste yere of the kynges (Edw. VI.) moste gracious reygne."
In this edition the text stands thus:
"And it is the Spirite that beareth wytnes, because the Spirite is truth (for there are thre
whiche beare recorde in heaven, the Father, the Worde, and the Holy Ghost, and these
thre are one.) For there are thre whiche beare recorde (in earth), the Spirite, water, and
blode, and these thre are one. If we receyve, etc."
The other printed in London "by William Tylle, 4 to, without the Latin of Erasmus in
M.CCCCC.XLIX. the thyrde yere of the reigne of our moost dreade Soverayne Lorde
Kynge Edwarde the Syxte," has, with a small variety of spelling, the text in the same
order, and the same words included in brackets as above.

15
The English Bible, with the book of Common Prayer, printed by Richard Cardmarden,
at Rouen in Normandy, fol. 1566, exhibits the text faithfully, but in the following
singular manner:
"And it is the Spyryte that beareth witnesse, because the Spyryte is truthe. (for there
are three which beare recorde in heaven, the Father, the Woorde, and the Holy Spirit;
and these Three are One) And three which beare recorde (in earth) the Spirite, and
water, and bloode; and these three are one."
The first English Bible which I have seen, where these distinctions were omitted, is
that called The Bishops' Bible, printed by Jugge, fol. 1568. Since that time, all such
distinctions have been generally disregarded.
Though a conscientious believer in the doctrine of the ever blessed, holy, and
undivided Trinity, and in the proper and essential Divinity of our Lord Jesus Christ,
which doctrines I have defended by many, and even new, arguments in the course of
this work, I cannot help doubting the authenticity of the text in question; and, for
further particulars, refer to the observations at the end of this chapter.
(from Adam Clarke's Commentary, Electronic Database. Copyright (c) 1996 by
Biblesoft)

The only Greek manuscripts, in any form, which support the words, "in heaven, the
Father, the Word, and the Holy Spirit, and these three are one: and there are three that
bear witness in earth," are the Montfortianus of Dublin, copied from the modern Latin
Vulgate; the Revianus, copied from the Complutensian Polyglot; a manuscript at
Naples, with the words added in the margin by a recent hand; Ottobonianus, 298, of
the fifteenth century, the Greek of which is a translation of the accompanying Latin.
All the old versions omit the words. The oldest manuscripts of the Vulgate omit them,
the earliest Vulgate manuscript which has them being Wizanburgensis, 99. of the
eighth century. A Scholium quoted in Matthaei shows that the words did not arise from

16
fraud; for all Greek manuscripts ("there are three that bear record"), the Scholiast
notices, have "three," masculine, because the three things (the Spirit, the water, and the
blood) are SYMBOLS OF THE TRINITY. To this Cyprian, 196, refers: `Of the
Father, Son, and Holy Spirit, it is written, "And these three are one" ' (a unity).
There must be some mystical truth implied in "three" [hoi (NT:3588) treis (NT:5140)]
twice in the masculine, though the antecedents, `Spirit, water, and blood,' are neuter.
That THE TRINITY was meant is a natural inference: the triad specified pointing to a
still higher Trinity; as is plain also from 1 John 5:9, "the witness of God," referring to
the Trinity, alluded to in `the Spirit, water, and blood.' It was therefore first written as a
marginal comment to complete the sense; then, as early, at least, as the eighth century,
was introduced into the text of the Latin Vulgate. The testimony, however, could only
be borne on earth to men, not in heaven. The marginal comment that inserted "in
heaven" was inappropriate. It is on earth that the context requires the witness of the
three-the Spirit, the water, and the blood-to be borne: mystically setting forth the
divine triune witnesses-the Father, the Spirit, and the Son. Luecke notices as internal
evidence against the words, John never uses "the Father" and "the Word" as correlates,
but, like other New Testament writers, associated `the Son' with "the Father," and
always refers "the Word" to `God' as its correlate, not "the Father." Vigilius, at the end
of the fifth century, first quotes the disputed words as in the text. The term `Trinity'
occurs first in the third century in Tertullian, `adversus Praxean,' 3.

(from Jamieson, Fausset, and Brown Commentary, Electronic Database. Copyright (c)
1997 by Biblesoft)

Memang dalam salinan awal Perjanjian Baru Yunani, ayat ini tidak ada. Jadi
ayat ini tidak perlu terlalu ditonjolkan atau dipertentangkan meski ada beberapa salinan
yang memuat ayat ini.

17
Mengenai ayat ini, satu-satunya bagian ayat ini yang muncul dalam naskah
Yunani manapun sebelum abad kelima belas hanyalah klausa yang pertama: ―Sebab
ada tiga yang memberi kesaksian‖ kemudian diikuti oleh ayat: ―Roh dan air dan darah
dan ketiganya selalu sependapat‖ (harfiah: ―adalah satu‖). Bagian selebihnya dari ayat
7 muncul dalam naskah-naskah Latin Lama sedini abad kelima, tetapi tidak muncul
dalam naskah Yunani sampai di akhir 635 dalam naskah yang ditulis dalam aksara
yang kecil-kecil pada catatan pinggir. Karena itu, sama seperti Charles C Ryrie,
tampaknya yang terbaik ialah menghilangkan ayat ini dari catatan yang memberikan
penegasan mengenai Trinitas, kendatipun itu tampaknya mengandung pemikiran
teologi yang sangat bagus.

7. Yohanes 20:28 berbunyi: Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
Dalam bagian akhir Injil Yohanes, Thomas mengaku Yesus Kristus sebagai ho kurios
mou kai ho theos mou, ADONI AND ELOHAI "Ya Tuhanku dan Allahku", dan Yesus
Kristus menerima pengakuan itu (Yohanes 20:28-29).

8. Nubuat Yesaya 63:8-9 tertulis:


Bukankah Ia berfirman: "Sungguh, merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan
berlaku curang," maka Ia menjadi Juruselamat mereka dalam segala kesesakan mereka.
Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia [Allah] sendirilah yang
menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas
kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala.

Alkitab bahasa Inggris versi KJV menulisnya dengan the angel of his
presence. Jika ditilik ayat ini merujuk pada Ibrani 1:4 ―(Yesus) jauh lebih tinggi dari
pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih

18
indah dari pada nama mereka.‖ Menurut saya, tidak salah jika Frans Donald mau
menerjemahkan dengan Malaikat Hadirat-Nya (seperti LAI Terjemahan Lama). Dan
sesuai Bab IX, Yesus Kristus adalah Malaikat Perjanjian atau Malaikat Hadirat-Nya
dan bukan malaikat Mikhael seperti yang dimaksud Frans Donald. Sebab Yesus bukan
malaikat Mikhael dan malaikat Mikhael bukan Yesus.
Mengapa LAI TB menerjemahkan dengan seorang duta atau utusan? Tentu
ada pertimbangan tersendiri. Menurut saya, tidaklah tepat jika Frans Donald
menuduh LAI telah melakukan kebohongan dan dosa besar dengan berani
mengubah penyalinan ayat tersebut. Ingatlah bahwa kata kata ”Angel” (malak-
kata aslinya) dapat berarti ”messenger, representative” atau diterjemahkan
utusan atau duta atau representasi/wakil. Jadi tentu tidak salah jika LAI TB
menerjemahkan dengan ”seorang duta atau utusan.” Perlu juga diingat bahwa
Yohanes pembaptis di Perjanjian Baru pernah disebut dengan kata ”angelos
dalam bahasa Yunani=malak dalam Ibrani” yang dalam bahasa Inggris memakai
kata ”messenger” dan diartikan ”utusan Allah atau duta Allah.” Bahkan Yesus
pun juga disebut Utusan Allah.

Messenger
<mes'-en-jer>: The regular Hebrew word for "messenger" is Heb: mal'akh, the Greek
Grk: aggelos. This may be a human messenger or a messenger of God, an angel. The
context must decide the right translation. In Hag 1:13 the prophet is called God's
messenger; Job 33:23 changes the King James Version to "angel" (margin
"messenger"); and Mal 3:1 margin, suggests "angel" instead of "messenger." Mal 2:7
and Mal 3:1 (twice) have caused a great deal of comment. See MALACHI. The Greek
Grk: apostolos, "apostle," is rendered "messenger" in 2 Cor 8:23; Phil 2:25; 1 Sam
4:17 translations literally, from Hebrew Heb: basar, "to tell good news," "he that
brought the tidings." Gen 50:16 reads "message" instead of "messenger."

19
%a'l.m; n.m. messenger -- 1. messenger, a. one sent with a message,

~wlv ykalm, messengers of peace. b. a prophet; the herald of the advent. c.


priest. d. a messenger from God acting as an interpreter and declaring what is right, e.

fig. ~y[ir' 'm messengers of evil; twm 'm messengers of death. 2.

angel, as messenger of God, ~ykalm with God in theophanies, praising him; in

his sight not without error; charged with the care of the pious; elsewhere sg. sent to a
prophet; excellent, wise, powerful; encamping about the faithful; chasing his enemies;

destroying by judgment of Yahweh. 3. the theophanic angel ~yhla (h) 'm :

wynp 'm (referring to the ancient $alm); tyrbh 'm (referring to the

advent of 'y for judgment).

Jadi alangkah baiknya jika Frans Donald lebih berhati-hati dalam memberi
statement atau pernyataan yang mendiskreditkan para ahli bahasa LAI. Memang ada
beberapa kelemahan dalam penerjemahan LAI di sana sini, namun tentu perlu kita
ketahui bahwa para ahli bahasa di LAI dalam menerjemahkan kata-kata tentulah
tidak sembarangan, seenaknya dan lain-lain namun pastilah mempertimbangkan
banyak hal, mulai dari naskah salinan yang menjadi acuan, linguistik, konteks, historis,
dan lain-lain. Jika Frans Donald begitu berani menyebut LAI telah melakukan
kebohongan dan dosa besar, maka menurut hemat saya, Frans Donald perlu
membuat sendiri Terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia. Namun Frans Donald
masih memakai dan pasti punya Alkitab LAI yang dia gunakan dalam ibadah dan PA
serta banyak mengutip LAI dalam membuat bukunya ini.

20
9. Nubuat Yesaya dalam Yesaya 9:5-6 tertulis:
‖Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita;
lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud
dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan
keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN
semesta alam akan melakukan hal ini.‖

Bagian ini merupakan salah satu dari nubuat besar tentang Mesias dalam
Perjanjian Lama, yang menggambarkan Kristus berada dalam lambang-lambang Allah.
Ia akan menjadi ―Bapa yang kekal‖ (ayat 5), bukan dalam arti menjadi Allah Bapa,
Pribadi pertama dalam Tritunggal, tetapi dalam pengertian bahwa Ia akan menjadi
seperti seorang Bapa dalam pemerintahan-Nya atas Israel dalam Kerajaan Seribu
Tahun. Damai Sejahtera dalam masa itu ditandai dengan sebutan ―Raja Damai‖ (ayat
5).
Seperti yang dijanjikan Allah kepada Daud, kerajaannya akan kekal untuk
selama-lamanya. Allah akan tetap memerintah atas ciptaan-Nya sampai kekal. Nubuat
itu mengatakan bahwa takhta-Nya adalah takhta Daud (ayat 6). Dalam penggenapan
Perjanjian Daud; dan ini menyatakan bahwa takhta itu, seperti halnya dalam Kerajaan
Daud, akan berada di dunia, bukan di surga. Kerajaan ini ditandai dengan keadilan dan
kebenaran (bandingkan dengan Yesaya 11:3-5). Kerajaan itu akan didirikan dengan
kuasa Allah--― Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini‖ (Yes
9:6)

21
KASUS IV

PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG TIDAK BISA DIJAWAB


SECARA ALKITABIAH OLEH PARA TEOLOG YANG NGOTOT
BERKATA BAHWA YESUS ADALAH ALLAH SEJATI

Pada bagian ini, Frans Donald mengajukan daftar pertanyaan yang harus
dijawab oleh Orang Kristen yang mengimani TRINITAS atau TRITUNGGAL (yang
mengimani Yesus sebagai Allah Sejati). Ada 22 pertanyaan.

1. SIAPAKAH Bapa yang mengutus Yesus di Yohanes 5:36-37?

5:36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian
Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku
melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang
memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.
5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak
pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat,

Allah Bapa, Pribadi pertama dalam Allah Tritunggal yang menjadi Saksi tentang
Yesus (harus ada dua saksi untuk membuktikan sebuah kebenaran dalam Hukum
Taurat Yahudi).

2. Siapakah Bapa yang LEBIH BESAR dari pada Yesus di Yohanes 14:28?

22
14:28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi
Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan
bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.

14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini
kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
14:8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah
cukup bagi kami."
14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus,
namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat
Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?
Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa,
yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
14:11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau
setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan
melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan
yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya,
supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan
melakukannya."
14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

23
14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang
Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak
melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai
kamu dan akan diam di dalam kamu.

Bapa=Allah Bapa, mengutus Yesus (Allah Anak di kitab Yohanes lebih sering
disebut dengan Anak Domba Allah, Anak Manusia, Mesias, dll). Jadi status Yesus
adalah utusan, Bapa sebagai pengutus. Adalah Wajar, Pengutus lebih besar atau lebih
tinggi dari Utusan, secara hirarki.

Di sini, Yesus Kristus bukan sedang berbicara dalam hakikat keilahian-Nya


sebagai Allah Anak, melainkan dalam hakikat kemanusiaan-Nya sebagai Anak
Manusia. Kristus datang untuk menderita dan mati, bukan sebagai Allah yang tidak
mungkin melakukan hal itu, melainkan sebagai Adam Kedua, lahir dari Maria. Hanya
sebagai Anak Manusia, Dia dapat melayani (berfungsi) sebagai Mesias atau Kristus
(Yang Diurapi). Kecuali Dia tidak dapat mengenakan sifat kemanusiaan yang
sesungguhnya dan yang sejati pada diri-Nya sendiri, maka mustahil Dia akan mewakili
atau menggantikan keturunan Adam sebagai Yang Menanggung Dosa di atas kayu
Salib. Nah, sebagai Anak Manusia, jelas Dia menduduki tempat yang lebih rendah
daripada Allah Bapa. Seperti diperjelas Yesaya 52:13-53:12, bahwa untuk bisa
menjadi Juruselamat kita maka Dia harus menjadi Hamba dan TUHAN. Berdasarkan
definisi saja, seorang hamba tidak mungkin sebesar (atau lebih besar daripada)
tuannya. Karena itu, hanya sebagai Penebus yang mengalahkan maut, yaitu manusia-
Allah, maka Yesus masuk ke hadapan hadirat Bapa yang tentu saja mempunyai
martabat serta kedudukan yang lebih besar daripada Anak Manusia.

24
Namun mengenai Allah Anak, terpisah dari Inkarnasi, Alkitab tidak pernah
mengesankan adanya perbedaan kemuliaan antara Bapa dan Anak. Hal ini sangat
diperjelas oleh ayat-ayat berikut: Yohanes 1:1, 18; 8:58; 10:30; 14:9; 17:5; Roma 9:5
(‖Mesias... yang ada di atas segala sesuatu‖); Kolose 2:2; Titus 2:13; Ibrani 1:8; I
Yohanes 5:20; bandingkan juga Yesaya 9:6 (yang menegaskan bahwa Imanuel yang
terlahir dari Perawan ini juga adalah Allah Perkasa-El Gibbor)

3. Siapakah Allahnya Yesus di Yoh 20:17?

20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum
pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada
mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada
Allah-Ku dan Allahmu."

Allah Bapa, sebagai Allah yang berinkarnasi jadi manusia, wajar Yesus
menyebut Allah-Ku. Status Yesus dengan kenosisnya, menempatkan atau membuat
Diri-Nya lebih rendah dari Bapa.

4. Siapakah Allahnya Yesus (the God of our Lord Jesus Christ) menurut
Paulus di Efesus 1:17?

1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu,
supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan
benar.

Sudah di jawab sendiri oleh ayat ini, yaitu Bapa yang mulia (Allah Bapa)

25
5. Saat Yesus sudah di Surga (Yesus sudah bukan manusia), siapakah Dia
yang di Wahyu 3:2 dan 3:12 dipanggil oleh Yesus sebagai “Allah-ku” itu?

3:2 Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab
tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
Rev 3:2
Gínou greegoroón kaí steérison tá loipá há émellon apothaneín ou gár heúreeká sou tá
érga pepleerooména enoópion toú Theoú mou

3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku,
dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku,
nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan
nama-Ku yang baru.
Rev 3:12
Ho nikoón poieésoo autón stúlon en toó naoó toú Theoú mou kaí éxoo ou-meé
exélthee éti kaí grápsoo ep autón tó ónoma toú Theoú mou kaí tó ónoma teés póleoos
toú Theoú mou teés kaineés Ierousaleém hee katabaínousa ek toú ouranoú apó toú
Theoú mou kaí tó ónomá mou tó kainón

6. Kalau Yesus di surga sebagai Allah, siapakah Dia yang di lihat Stefanus di
SEBELAH Yesus di Sorga di Kisah Para Rasul 7:55-56 itu?

7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat
kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.

26
7:56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di
sebelah kanan Allah."

Allah Bapa

7. Kalau Yesus itu Allah sejati, siapakah Yang Mahatinggi yang DUDUK DI
SEBELAHNYA? (Mazmur 110:1, Mat 22:44, Mrk 12:36, Luk 20:42, Kis
2:35 dan Ibr 1:13)

110:1 Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di


sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."

22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai
musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.

12:36 Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada
Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah
kaki-Mu.

20:42 Sebab Daud sendiri berkata dalam kitab Mazmur: Tuhan telah berfirman kepada
Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku,
20:43 sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.

2:35 Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi


tumpuan kaki-Mu.
2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat
Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

27
1:13 Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata: "Duduklah di
sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu?"

1:1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara
kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan
Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada.
Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala
yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai
mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat
yang tinggi,
1:4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang
dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
1:5 Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-
Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-
Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?"
1:6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua
malaikat Allah harus menyembah Dia."
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya
menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."
1:8 Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan
selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.
1:9 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu
telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-
teman sekutu-Mu."

28
1:10 Dan: "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit
adalah buatan tangan-Mu.
1:11 Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan
menjadi usang seperti pakaian;
1:12 seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan
diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan."
1:13 Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata: "Duduklah di
sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu?"
1:14 Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk
melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?

Ibrani pasal 1 : Yesus Kristus Lebih Tinggi

Pendahuluan
Pendahuluan surat Ibrani ini sangat indah dalam pemilihan kalimatnya. Istilah-istilah
yang dipakai sangat tinggi dan halus. Pada pendahuluan ini para pembaca langsung
diperhadapkan kepada pokok tentang kemuliaan Tuhan Yesus. Dalam bahasa aslinya,
Yunani, Ibrani 1:1-4 merupakan satu kesatuan pernyataan yang menyatakan :
"Anak Allah, yang akan memiliki segala sesuatu yang menyatakan diri Allah,
dan menebus dosa manusia. Dalam diri Tuhan Yesus Kristus adalah pernyataan
utama, yang lebih tinggi daripada para nabi dan Malaikat".

Pernyataan ini sangat praktis sebagai dasar untuk penyembahan dan penginjilan,
karena kalau kita memiliki pernyataan Allah yang disalurkan melalui Anak-Nya
sendiri, mana mungkin ada pernyataan lain yang bisa menggantikannya? Dengan
berkata bahwa Allah "telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya",

29
maka jelaslah bahwa ajaran lain yang mengatakan hendak "menyempurnakan" ajaran
Kristen dengan penyataan mereka, tidak dapat dikatakan "menyempurnakan", tetapi
justru "bertentangan". Dengan mambaca bagian ini, kita akan mengerti bahwa tidak
ada tempat bagi istilah "penyataan yang terakhir dan terlengkap" di luar pernyataan
yang dibahas dalam ayat-ayat ini.

Ibrani 1 :1-4 Penyataan dengan Perantaraan Anak-Nya


1:1 LAI TB Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara
berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
KJV, God, who at sundry times and in divers manners spake in time past unto the
fathers by the prophets,
TR, πολςμεπυρ και πολςηποπυρ παλαι ο θεορ λαληζαρ ηοιρ παηπαζιν εν ηοιρ
πποθηηαιρ επ εζσαηυν ηυν ημεπυν ηοςηυν ελαληζεν ημιν εν ςιυ
Translit. interlinear, polumerôs {dengan banyak, cara/ kali/dalam banyak bagian} kai
{dan} polutropôs {dengan banyak, cara/ jenis cara} palai {pada dahulu} ho theos
{Allah} lalêsas {telah berbicara} tois patrasin {kepada nenek-moyang} en {melalui}
tois prophêtais {nabi-nabi} ep {pada} eschatôn {terakhir} tôn hêmerôn {hari-hari}
toutôn {ini} elalêsen {berbicara} hêmin {kepada kita} en {melalui} huiô {Anak}

1:2 LAI TB maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan
perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala
yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
KJV, Hath in these last days spoken unto us by his Son, whom he hath appointed heir
of all things, by whom also he made the worlds;
TR, ον εθηκεν κληπονομον πανηυν δι ος και ηοςρ αιυναρ εποιηζεν

30
Translit. interlinear, hon {yang} ethêken {Ia menetapkan} klêronomon {(sebagai)
yang berhak menerima} pantôn {segala (sesuatu)} di {melalui} hou {-Nya} kai {dan}
tous aiônas {dunia} epoiêsen {Ia telah mencipta}

1:3 LAI TB Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang
segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai
mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat
yang tinggi,
KJV, Who being the brightness of his glory, and the express image of his person, and
upholding all things by the word of his power, when he had by himself purged our
sins, sat down on the right hand of the Majesty on high:
TR, ορ υν απαςγαζμα ηηρ δοξηρ και σαπακηηπ ηηρ ςποζηαζευρ αςηος θεπυν ηε ηα
πανηα ηυ πημαηι ηηρ δςναμευρ αςηος δι εαςηος καθαπιζμον ποιηζαμενορ ηυν
αμαπηιυν ημυν εκαθιζεν εν δεξια ηηρ μεγαλυζςνηρ εν ςτηλοιρ
Translit. interlinear, hos {yang} ôn {adalah} apaugasma {cahaya/ pantulan} tês doxês
{dari kemuliaan} kai {dan} charaktêr {gambar yang persis} tês hupostaseôs {dari
hakikat} autou {Nya} pherôn {menopang} te {dan} ta panta {segala} tô rêmati
{dengan sabda} tês dunameôs {yang penuh kuasa} autou {Nya} di {oleh} eautou
{diriNya sendiri} katharismon {penghapusan} poiêsamenos {setelah mengadakan} tôn
hamartiôn {dosa-dosa} hêmôn {kita} ekathisen {duduk} en {di} dexia {kanan} tês
megalôsunês {yang Mahabesar} en {di} hupsêlois {(Surga) yang tinggi}

1:4 LAI TB jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang
dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
KJV, Being made so much better than the angels, as he hath by inheritance obtained a
more excellent name than they.

31
TR, ηοζοςηυ κπειηηυν γενομενορ ηυν αγγελυν οζυ διαθοπυηεπον παπ αςηοςρ
κεκληπονομηκεν ονομα
Translit. interlinear, tosoutô {dengan begitu (jauh)} kreittôn {lebih tinggi} genomenos
{menjadi} tôn aggelôn {daripada malaikat-malaikat} hosô {sama seperti}
diaphorôteron {yang lebih unggul} par autous {daripada mereka} keklêronomêken {Ia
telah menerima} onoma {nama}

Ayat 1, Kristus lebih tinggi daripada para nabi.


Dituliskan pada ayat 1 Pada zaman Perjanjian Lama Allah berulang kali
"polumerôs" atau bagian demi bagian, dalam pelbagai cara " polutropôs". Allah
telah berbicara kepada umatNya dengan perantaraan para nabi, tetapi pada zaman
akhir ini Ia berbicara kepada umatNya dengan perantaraan Anak-Nya sendiri.
Fakta ini diterapkan kepada kita mulai dari ayat ke 2 dan selanjutnya.

Ayat 2, Kristus sebagai Anak adalah Pewaris, oleh Dia telah dijadikan alam-
semesta.
Allah telah berbicara kepada kita melalui Seorang yang memiliki hubungan
sebagai Anak sehingga Ia memiliki wewenang penuh sebagai Jurubicara. Didalam
hubungan ini Kristus bersifat unit dan disini dijelaskan bahwa posisi Anak adalah
Ahli Waris (Yunani, "klêronomos"), LAI menerjemahkan istilah ini dengan kata
'sebagai yang menerima'. Sang Anak ini juga Pelaku penciptaan alam –semesta,
aspek yang kedua ini menunjuk kepada peranan Tuhan Yesus dimasa lalu (masa
kepra-adaan Tuhan Yesus sebagai manusia), dimana Ia adalah Sang pencipta yang
menciptakan segala sesuatu yang ada.

Ayat 3, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi.

32
Ayat ini menunjuk kepada peranan Tuhan Yesus Kristus pada masa sekarang.
"Duduk" adalah kata kerja utama dalam kalimat ini, dan kata kerja ini menyatakan
kuasaNya yang tidak tertandingi. Sebagai "Cahaya kemulyaan Allah dan gambar
wujud Allah". Kata Yunani "charaktêr" (gambar yang persis), dipakai untuk
menunjuk kepada kenyataan yang sama, seperti dalam matius 22:20 dimana kata
ini mengacu kepada gambar uang logam Romawi. Kristus merupakan stempel atau
cetakan ("charaktêr") Allah. Hakikat Allah ("hupostasis"). Seluruh kekuatan dari 2
anak kalimat pada ayat ini menekankan konsep yang satu ini.

Dia juga merupakan pencipta "yang menopang segala yang ada dengan
firmanNya"; baik sebagai Firman yang mencipta (ayat 2) maupun sebagai
penopang (ayat 3). Ia berkuasa atas ciptaan Allah. Kuasa dan kewenangan sebagai
Pencipta (Sang Khalik) dan Pemikul dosa ini. Kristus memiliki tempat terhormat di
sebelah kanan Allah. Selaku Imam Bsar pemikul dosa. Dia dapat memberikan
penebusan yang sempurna. Sebagai yang "mengadakan penyucian dosa". Ia
menyelamatkan manusia, karyaNya sudah selesai. Dengan demikian kita mengerti
penulis surat ini setuju bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya dengan
perbuatan baik. Tetapi manusia dapat diselamatkan oleh Tuhan Yesus Kristus
dengan menerima sebagai Juruselamatnya.

Karena itulah, Dia menduduki tempat ini (di sebelah kanan) melalui tindakan Allah
Bapa, ini bukan tempat untuk beristirahat, tetapi tempat kegiatan Sang Imam Besar
dan Sang Juru Syafaat. Selaku penggenapan dari Mazmur 110:1; Dia adalah Tuhan
(Penguasa,Kurios) atas semuanya. (Lihat Artikel : Yesus Disebelah Kanan Allah)

Ayat 4, Kristus jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat

33
Kalau pada ayat 1, Tuhan Yesus dibandingkan dengan para nabi, maka dalam ayat
ini Tuhan Yesus dibandingkan dengan para malaikat. Kata Yunani "kreittôn" (lebih
tinggi/ unggul) menunjukkan suatu kontras antara Kristus dengan para malaikat.
Tugas malaikat adalah menyampaikan amanat Allah kepada manusia. Pada Galatia
3:19 menyatakan "hukum Taurat… disampaikan dengan perantaraan malaikat-
malaikat di dalam tangan seorang pengantara". Jadi Perjanjian Lama adalah
penyataan yang disampaikan melalui malaikat, sedangkan kita sudah membaca
dalam Ibrani 1:2 bahwa sekarang dengan perantaraan AnakNya sendiri, Allah
sudah berbicara kepada kita.

Pada pendahuluan (ayat 1) pelayanan Tuhan Yesus Kristus dikontraskan dengan


para nabi, dan pada ayat 4 ini pelayananNya dikontraskan dengan para malaikat.
Mengenai namaNya, hanya namaNya-lah yang dapat menyelamatkan orang yang
terhilang (Kisah 4:12), dan namanya adalah nama dari segala nama (Filipi 2:10).
Oleh nama itu reputasiNya ditetapkan. Sebab namaNya adalah nama yang perkasa:

Kisah 4:12
LAI TB, Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia,
sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada
manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
KJV, Neither is there salvation in any other : for there is none other name under
heaven given among men, whereby we must be saved.
NIV, Salvation is found in no-one else , for there is no other name under heaven
given to men by which we must be saved.
TR, και οςκ εζηιν εν αλλυ οςδενι η ζυηηπια οςηε γαπ ονομα εζηιν εηεπον ςπο ηον
οςπανον ηο δεδομενον εν ανθπυποιρ εν υ δει ζυθηναι ημαρ

34
Translit. Interlinear, kai {tetapi} ouk {tidak} estin {ada} en {didalam} allô {yang
lain} oudeni {siapapun} hê sôtêria {keselamatan} oute {juga tidak} gar {sebab}
onoma {nama} estin {ada} heteron {lain} hupo {dibawah} ton ouranon {langit} to
{yang} dedomenon {telah diberikan} en {diantara} anthrôpois {manusia-manusia}
en hô {yang olehnya} dei {harus} sôthênai {diselamatkan} hêmas {kita}

Filipi 2:10
LAI TB, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan
yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
KJV, That at the name of Jesus every knee should bow, of things in heaven, and
things in earth, and things under the earth;
TR, ινα εν ηυ ονομαηι ιηζος παν γονς καμτη εποςπανιυν και επιγειυν και
καηασθονιυν
Translit. interlinear, hina {supaya} en {karena} tô onomati {nama} iêsou {Yesus}
pan {setiap} gonu {lutut} kampsê {bertekuk (menyembah)} epouraniôn
{(makhluk-makhluk) di langit} kai {dan} epigeiôn {(makhluk-makhluk) di bumi}
kai {dan} katachthoniôn {(makhluk-makhluk) dibawah bumi/ kuasa-kuasa}

Maka inti dari Ibrani 1:1-4 ini adalah bahwa Anak Allah memiliki segala sesuatu,
Dia-lah yang telah menyatakan Diri Allah, dan yang menebus dosa-dosa manusia.
PernyataanNya ini adalah saluran utama dan pernyataan utama yang lebih tinggi
daripada para nabi dan malaikat.

Ibrani 1:5-14 Keunggulan Kristus daripada malaikat-malaikat


Pokok pikiran yang telah diperkenalkan pada ayat 4 sebelumnya, yaitu pernyataan
bahwa Kristus lebih tinggi daripada para malaikat. Dalam pemikiran
Yahudi/Yudaisme, malaikat menmpati tempat yang penting sekali sebagai pengantara

35
pernyataan Allah kepada umatNya (bisa dirujuk dari literatur mereka yang tercatat
dalam Jubilees 1:29; Testamen of Dan 6:2; Josephus (Antiquities, xv.5.3) dan Philo
(On Dreams, 1.141 dab). Karena itu penulis Kitab Ibrani ini menunjukkan keunggulan
Kristus diatas malaikat-malaikat, untuk mengukuhkan berita yang dibawanya
(bandingkan Ibrani 1:1-4). Hal ini dilakukannya dengan mengemukakan tujuh
kutipan dari Perjanjian Lama. Seluruh metodenya adalah penting sekali. Metode itu
mengandung :

1. Bahwa Perjanjian Lama memiliki penerapan langsung dan wibawa yang


menentukan bagi orang-orang yang memiliki kepercayaan kepada Yesus Sang Mesias
(Kristus)
2. Kata-kata yang dikutip adalah bukan berasal dari para nabi atau para memazmur
manusiawi, melainkan pernyataan langsung dari Allah.
3. Sekarang menjadi mungkin bagi semua umat manusia yang sudah mengenal
pernyataan terakhir didalam Yesus Kristus untuk melihat lebih dalam kata-kata
Perjanjian Lama itu dalam suatu arti dan mutu yang menunjuk kepada Kristus.

Ibrani 1:5
LAI TB, Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan:
"Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan
menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?"
KJV, For unto which of the angels said he at any time, Thou art my Son, this day have
I begotten thee? And again, I will be to him a Father, and he shall be to me a Son?
TR, ηινι γαπ ειπεν ποηε ηυν αγγελυν ςιορ μος ει ζς εγυ ζημεπον γεγεννηκα ζε και
παλιν εγυ εζομαι αςηυ ειρ παηεπα και αςηορ εζηαι μοι ειρ ςιον
Translit. interlinear, tini {kepada siapakah} gar {karena} eipen {Ia bersabda} pote
{pernah} tôn aggelôn {dari malaikat-malaikat} huios {Anak} mou {Ku} ei {adalah}

36
su {Engkau} egô {Aku} sêmeron {hari ini} gegennêka {telah melahirkan} se
{Engkau} kai {dan} palin {selanjutnya} egô {Aku} esomai {akan menjadi} autô {bagi
Dia} eis {sebagai} patera {Bapa} kai {dan} autos {Ia} estai {akan menjadi} moi
{bagiKu} eis {sebagai} huion {Anak}

Ayat 5, Sang Anak mempunyai nama yang jauh lebih indah (lihat penjelasan ayat 4)
yang olehnya keunggulan Kristus atas malaikat diukur. Sang Anak lebih unggul
daripada malaikat :

1. Karena keadaanNya yang kekal sebagai Allah


2. KeadaanNya sebagai Manusia-Allah yang ditinggikan (kutipan dari Mazmur 2:7; 2
Samuel 7:14 mengandung kedua gagasan itu). Didalam 2 ayat tersebut makna aslinya
diberi arti yang lebih mulia atau lebih tinggi, sehingga kedua ayat tsb. mengandung arti
tipologis. Didalam Mazmur 2:7 sebuah perayan tahunan (ayat 5a) diadakan untuk
berbicara tentang Kristus. Dan kata-kata yang diucapkan mengenai Salomo pada Kitab
2 Samuel 7:14 dikenakan kepada Yesus Kristus yang Putra bahkan lebih berlaku
untukNya. Pemakaian tipologis didalam hal ini benar; sebab Kristus adalah anti-
tipenya. Suatu kenyataan yang berlaku sepanjang surat Ibrani ini dalam penafsiran
tipologis sang penulis. Kita kaji ayatnya :

Mazmur 2:7 (kutipan pertama )


Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku
engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.

Bandingkan dengan
Kisah 13:33

37
telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus,
seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah
memperanakkan Engkau pada hari ini.

Dalam Kisah 13:33, kutipan dari Mazmur 2:7 ini diterapkan secara khusus kepada
kebangkitan Kristus. Sebagai hasilnya, Ia bykan hanya Anak berdasarkan
keilahianNya, sekarang Ia ditinggikan agar berada sebagai Anak (yang sulung diantara
banyak saudara, Roma 8:29) berdasarkan kemanusiaanNya.

2 Samuel 7:14 (kutipan kedua)


Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan
kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan
dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia.
Janji kedua, yaitu janji kepada Daud tentang benihnya, peristiwa tipologis itu dipenuhi
didalam Yesus Kristus dengan cara yang tidak pernah ada, tidak mungkin ada,
dipenuhi dalam diri Salomo.

Ibrani 1:6-7
1:6 LAI TB, Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata:
"Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
KJV, And again, when he bringeth in the firstbegotten into the world, he saith, And let
all the angels of God worship him.
TR, οηαν δε παλιν ειζαγαγη ηον ππυηοηοκον ειρ ηην οικοςμενην λεγει και
πποζκςνηζαηυζαν αςηυ πανηερ αγγελοι θεος
Translit. interlinear, hotan {pada waktu} de {lalu} palin {lagi/ selanjutnya} eisagagê
{Ia membawa masuk} ton prôtotokon {(Anak) sulung (Nya)} eis {kedalam} tên

38
oikoumenên {dunia} legei {Ia berkata} kai {dan} proskunêsatôsan {harus
menyembah} autô {Dia} pantes {semua} aggeloi {Malaikat-malaikat} theou {Allah}

1:7 LAI TB Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-


malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."
KJV, And of the angels he saith, Who maketh his angels spirits, and his ministers a
flame of fire.
TR, και ππορ μεν ηοςρ αγγελοςρ λεγει ο ποιυν ηοςρ αγγελοςρ αςηος πνεςμαηα και ηοςρ
λειηοςπγοςρ αςηος πςπορ θλογα
Translit. interlinear, kai {adapun} pros {tentang} men tous aggelous {malaikat-
malaikat} legei {Ia berkata} ho {(Dia yang)} poiôn {membuat} tous aggelous
{malaikat} autou {Nya} pneumata {(menjadi) angin} kai {dan} tous leitourgous
{pelayan-pelayan} autou {Nya} puros {api} phloga {(menjadi) nyala}

Mulai ayat 6 ini dan seterusnya, dinyatakan hak-hak Anak Allah. Dinyatakan bahwa Ia
adalah "Yang Sulung" dalam arti rangkap (bandingkan dengan Kolose 1;15,18 ) ,
pertama, sebagai Anak TunggalBapa yang sudah ada sebelum alam semesta dijadikan
dan sebagai Tuhan atas segala ciptaan (Mazmur 89:27). Ia, sebagai yang Sulung dari
antara yang mati, yang sebagai Pembuat jalan-keselamatan yang besar sudah
membukan jalan untuk banyak orang untuk masuk sebagai anak-anak ke dalam
kemulian (Ibrani 2:10). Kemuliaan Anak Allah ini diuraikan dengan mengutip
beberapa ayat dari Kitab Mazmur dimana hak dan kedudukan Sang Anak
dibandingkan dengan kedudukan malaikat.

Mazmur 97:7 TUHAN adalah Raja


97:1 TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau
bersukacita!

39
97:2 Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan
takhta-Nya.
97:3 Api menjalar di hadapan-Nya, dan menghanguskan para lawan-Nya sekeliling.
97:4 Kilat-kilat-Nya menerangi dunia, bumi melihatnya dan gemetar.
97:5 Gunung-gunung luluh seperti lilin di hadapan TUHAN, di hadapan Tuhan seluruh
bumi.
97:6 Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.

97:7 LAI TB, Semua orang yang beribadah kepada patung akan mendapat malu, orang
yang memegahkan diri karena berhala-berhala; segala allah sujud menyembah kepada-
Nya.
KJV, Confounded be all they that serve graven images, that boast themselves of idols:
worship him, all ye gods.
Hebrew,
‫יבשו כל עבדי פסל המתהללים באלילים השתחוו לו כל אלהים׃‬
Translit, YEVOSHU KOL-OVDEI FESEL HAMITHALLIM BA'ELILIM
HISHTAKHAVU-LO KOL-ELOHIM
LXX Translit, aischunthêtôsan pantes hoi proskunountes tois gluptois hoi
egkauchômenoi en {dengan} tois eidôlois auton proskunêsate {menyembah} autô
{Dia} pantes {segala} aggeloi {malaikat-malaikat} autou {-Nya} (kutipan ketiga)

97:8 Sion mendengarnya dan bersukacita, puteri-puteri Yehuda bersorak-sorak, oleh


karena penghukuman-Mu, ya TUHAN.
97:9 Sebab Engkaulah, ya TUHAN, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau
sangat dimuliakan di atas segala allah.

40
97:10 Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang
memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari
tangan orang-orang fasik.
97:11 Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus
hati.
97:12 Bersukacitalah karena TUHAN, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah
syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Mazmur 97:7, dalam bahasa Ibrani kata "KOL-ELOHIM - segala allah" atau "oknum
yang berkuasa" bisa menunjuk kepada malaikat-malaikat, seperti dalam terjemahan
Septuaginta dimana "KOL-ELOHIM" disini diterjemahkan menjadi "πανηερ αγγελοι
αςηος – pantes aggeloi autou" (semua malaikat-malaikatNya), sesuai dengan maksud
pemazmur. Bahwa ayat dari kitab Mazmur yang dikutip tersebut menceritakan tentang
hari Kiamat jelas dari Mazmur 97:3-5. pada kedatanganNya yang kedua kali Ia akan
disembah semua malaikat. Pemazmur selain berbicara mengenai malaikat yang
menyembah Kristus Sang Putra (Mazmur 97:7), juga berbicara tentang adanya
pancaran kemuliaan (Mazmur 97:6) yang sesuai dengan "cahaya kemuliaan" yang
telah ditulis dalam Ibrani 1:3.

Kemudian tema ini dikembangkan, pada Ibrani 1:7 ini disajikan dua konsep, sebagai
berikut. :
1. Bahwa malaikat adalah merupakan makhluk yang diciptakan atau berkedudukan
lebih rendah dari yang mencipta yaitu Yesus Kristus.
2. Bahwa malaikat adalah pelayan yang melayani, sedangkan Yesus Kristus
memerintah.

Secara harfiah ayat 7 ini dapat ditafsirkan bahwa malaikatNya itu dapat diubah

41
menjadi bagai dan api sesuai kemauan penciptanya. Memang ada kepercayaan seperti
itu dalam sastra Yahudi, tertulis dalam Mazmur 104:4 menyajikan bukti subordinasi
para malaikat :

Mazmur 104:4 (kutipan keempat)


LAI TB, yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala
sebagai pelayan-pelayan-Mu,
KJV, Who maketh his angels spirits; his ministers a flaming fire:
Hebrew,
‫עשה מלאכיו רוחות משרתיו אש להט׃‬
Translit, OSEH MALAKHAV RKHOT MESHARTAV ESH LOHET

Dengan demikian pengertian bahwa malaikat menyembah Kristus, adalah karena


mereka (para malaikat itu) adalah bawahanNya.

Ibrani 1:8,9
1:8 LAI TB, Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk
seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.
KJV, But unto the Son he saith, Thy throne, O God, is for ever and ever: a sceptre of
righteousness is the sceptre of thy kingdom.
TR, ππορ δε ηον ςιον ο θπονορ ζος ο θεορ ειρ ηον αιυνα ηος αιυνορ παβδορ εςθςηηηορ
η παβδορ ηηρ βαζιλειαρ ζος
Translit. interlinear, pros {tentang} de {tetapi} ton huion {Anak} ho thronos {takhta}
sou {Mu} ho theos {ya Allah} eis ton aiôna tou aiônos {selama-lamanya} rabdos
{(adalah) tingkat} euthutêtos {kebenaran/keadilan} hê tês rabdos {tingkat (kekuasaan
atas)} tês basileias {Kerajaan} sou {Mu}

42
1:9 LAI TB, Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah,
Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi
teman-teman sekutu-Mu."
KJV, Thou hast loved righteousness, and hated iniquity; therefore God, even thy God,
hath anointed thee with the oil of gladness above thy fellows.
TR, ηγαπηζαρ δικαιοζςνην και εμιζηζαρ ανομιαν δια ηοςηο εσπιζεν ζε ο θεορ ο θεορ
ζος ελαιον αγαλλιαζευρ παπα ηοςρ μεηοσοςρ ζος
Translit. interlinear, êgapêsas {Engkau mencintai} dikaiosunên {keadilan} kai {dan}
emisêsas {membenci} anomian {pelanggar hukum} dia touto {sebab itu} echrisen
{telah mengurapi} se {Engkau} ho theos {ya Allah} ho theos {Allah} sou {-Mu}
elaion {(dengan) minyak} agalliaseôs {kesukaan2} para {melebihi} tous metochous
{teman-teman} sou {Mu}

Kristus disebut sebagai Allah dan sebagai Raja, atau sebagai yang berdaulat.
Sebagaimana disajikan di dalam Perjanjian Lama dengan Daud, disini "Anak Daud"
yang lebih besar sedang memerintah sebagai Raja, dan pemerintahanNya bersifat
abadi. Bagian ini merupakan kutipan dari :

Mazmur 45:7-8 (kutipan kelima)


45:7 LAI TB Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan
tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.
KJV, 45:6 Thy throne, O God, is for ever and ever: the sceptre of thy kingdom is a
right sceptre.
Hebrew,
‫כסאך אלהים עולם ועד שבט מישר שבט מלכותך׃‬
Translit. interlinear, KISAKHA {takhtaMu} ELOHIM {ya Allah} OLAM {abadi}

43
VA'ED {dan seterusnya} SHEVET {tongkat dari} MISHOR {kebenaran}
SHEVET{tongkat dari} MALKHUTEKHA{KerajaanMu}

45:8 LAI TB Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah,
Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi
teman-teman sekutumu.
KJV, 45:7 Thou lovest righteousness, and hatest wickedness: therefore God, thy God,
hath anointed thee with the oil of gladness above thy fellows.
Hebrew,
‫אהבת צדק ותשנא רשע על כן משחך אלהים אלהיך שמן ששון מחבריך׃‬
Translit. interlinear, AHAVTA {Engkai mencintai} TSEDEK {keadilan} VATISNA
{dan Engkau membenci} RESHA {kefasikan} AL-KEN {sebab itu}
MESHAKHAKHA {Ia mengurapiMu} ELOHIM {Allah} ELOHEIKHA {AllahMu}
SHEMEN {dengan minyak} SASHO'ON {dengan kesukaan} MEKHAVEREIKHA
{lebih dari sekutu-sekutumu}

Mazmur 45:7, yang diterjemahkan oleh LAI "Takhtamu kepunyaan Allah", lebih baik
diterjemahkan sesuai bahasa Ibraninya "TakhtaMu, ya Allah". Yang jelas, kutipan ini
membuktikan bahwa Anak Allah sangat dimuliakan (sebagai Dia yang bertakhta),
sedangkan para malaikat-Nya disebut pelayan.

Ciri dari kepemimpinanNya Kebenaran, Keadilan, dan Kebencian akan kefasikan.


Sifat-sifat ini hanya mungkin dimiliki oleh suatu pemerintah yang benar. Didalam
kedudukan ini, Kristus melebihi atau unggul terhadap segala bentuk kekuasaan yang
lain, dan secara khusus terhadap malaikat. Didalam menduduki kedudukan mulia dan
terhormat ini. Allah telah mengurapi Kristus (sebagai yang diurapi) dengan

44
pengurapan kemenangan, yang menunjukkan bahwa Dialah Pemenang yang
memerintah selama-lamanya.

Kemudian penulis Ibrani melanjutkan kutipan ini sampai ia mencapai istilah "teman-
teman sekutuMu" (Yunani "μετοχοι – metochoi"). Istilah "μετοχοι – metochoi" ini
berarti "yang mendapat bagian dalam sesuatu" yang didalamnya bermakna "mendapat
bagian dalam kemenangan dari Kristus Sang Raja". Buktinya adalah dalam Ibrani
3;14 dimana dijelaskan bahwa kita adalah "metochoi-Nya", asalkan kita teguh
berpegang kepada iman kita :

Ibrani 3:14
LAI TB, Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh
berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.
KJV, For we are made partakers of Christ, if we hold the beginning of our confidence
stedfast unto the end;
TR, μεηοσοι γαπ γεγοναμεν ηος σπιζηος εανπεπ ηην απσην ηηρ ςποζηαζευρ μεσπι
ηελοςρ βεβαιαν καηαζσυμεν
Translit. interlinear, metochoi {yang ikut serta/ teman sekutu} gar {karena}
gegonamen {kita telah menjadi} tou christou {dari kristus} eanper {jika menang} tên
archên {yang semula} tês hupostaseôs {pada keyakinan} mechri {sampai} telous
{akhir} bebaian {teguh} kataschômen {kita berpegang}

Persyaratan "teguh berpegang", bukan persyaratan untuk pengampunan, melainkan


untuk memperoleh upah. Seorang raja, yang akan mendirikan pemerintahannya atas
suatu wilayah yang baru dikuasainya, biasanya akan mengumpulkan beberapa teman-
teman setia (sekutunya) yang cakap untuk membantu dia dalam pemerintahannya.
Tuhan Yesus menyebut hal itu dalam Lukas 22:26, 28, juga dalam Matius 25:14-30,

45
perumpamaan tentang talenta, juga menggambarkan tentang kebiasaan ini. Tetapi
dalam Ibrani 1:9 ini dikatakan bahwa kesukaanNya melebihi kesukaan teman-teman
sekutuNya yang mengelilingiNya.

Ibrani 1:10-12
1:10 LAI TB Dan: "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi,
dan langit adalah buatan tangan-Mu.
KJV, And, Thou, Lord, in the beginning hast laid the foundation of the earth; and the
heavens are the works of thine hands:
TR, και ζς καη απσαρ κςπιε ηην γην εθεμελιυζαρ και επγα ηυν σειπυν ζος ειζιν οι
οςπανοι
Translit. interlinear, kai {dan} su {Engkau kat {pada} archas {permulaan} kurie {ya
Tuhan} tên gên {bumi} ethemeliôsas {telah meletakkan dasar} kai {dan} erga {hasil-
hasil bekerja} tôn cheirôn {tangan-tangan (yangberkuasa)} sou {Mu} eisin {adalah}
hoi ouranoi {(segala) langit}

1:11 LAI TB, Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu
akan menjadi usang seperti pakaian;
KJV, They shall perish; but thou remainest; and they all shall wax old as doth a
garment;
TR, αςηοι απολοςνηαι ζς δε διαμενειρ και πανηερ υρ ιμαηιον παλαιυθηζονηαι
Translit. interlinear, autoi {mereka} apolountai {akan menjadi hilang} su {Engkau} de
{tetapi} diameneis {tetap ada} kai {dan} pantes {semua} hôs {seperti} imation
{pakaian} palaiôthêsontai {akan menjadi usang}

1:12 LAI TB, seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan
mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak

46
berkesudahan."
KJV, And as a vesture shalt thou fold them up, and they shall be changed: but thou art
the same, and thy years shall not fail.
TR, και υζει πεπιβολαιον ελιξειρ αςηοςρ και αλλαγηζονηαι ζς δε ο αςηορ ει και ηα εηη
ζος οςκ εκλειτοςζιν
Translit. interlinear, kai {dan} hôsei {seperti} peribolaion {jubah/ mantel} elixeis
{Engkau akan menggulung} autous {mereka} kai {dan} allagêsontai {mereka akan
diubahkan} su {Engkau} de {tetapi} ho autos {yang sama} ei {terus adalah} kai {dan}
ta etê {tahun-tahun} sou {Mu} ouk {tidak} ekleipsousin {akan berakhir}

Ibrani 1: mengutip dari Mazmur 102:26-28. Anda perlu mengetahui bahwa Mazmur ini
menekankan hari kiamat, hari Kemenangan Anak Allah. Mazmur 102:14,16,17 dan 23
menyatakan bahwa Mazmue 102 ini menceritakan kedatangan Kristus yang kedua :

Mazmur 102:14-29
102:26 Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-
Mu.
102:27 Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu
akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau akan mengubah
mereka, dan mereka berubah;
102:28 tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.
(kutipan keenam)
Kutipan keenam ini menunjukan, bahwa bertentangan dengan makhluk-
makhluk yang disiptakan, Kristus adalah Sang Pencipta, Tuhan (Kurios) yang
berdaulat, yang tidak berubah.

47
Kesimpulan dari Ibrani 1:8-12 ini adalah bahwa : Kristus duduk diatas takhta yang
tidak akan goyah, dam KerajaanNya tidak akan goyah, sekalipun langit dan bumi
akan binasa. Teman-teman sekutuNya akan menyertai Dia dalam KerajaanNya, dan
mereka akan aman dalam KerajaanNya. Dalam Ibrani 12:26-29 tema ini
dikembangkan dengan mengatakan bahwa karena kita menerima Kerajaan yang tidak
tergoncangkan, maka kita patut mengucap syukur dan "beribadah kepada Allah
menurut cara yang berkenan kepadaNya".

Ibrani 1:13-14 Puncak perbandingannya


1:13 LAI TB, Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata:
"Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan
kaki-Mu?"
KJV, But to which of the angels said he at any time, Sit on my right hand, until I make
thine enemies thy footstool?
TR, ππορ ηινα δε ηυν αγγελυν ειπηκεν ποηε καθος εκ δεξιυν μος ευρ αν θυ ηοςρ
εσθποςρ ζος ςποποδιον ηυν ποδυν ζος
Translit. interlinear, pros {kepada} tina {siapakah} de {lalu} tôn aggelôn {dari
malaikat-malaikat} eirêken {Ia bersabda} pote {pernah} kathou {duduklah} ek {di}
dexiôn {sebelah kaman} mou {Ku} heôs an {sampai} thô tous {Aku membuat}
echthrous {musuh-musuh} sou {Mu} hupopodion {tumpuan kaki} tôn podôn {kaki-
kaki} sou {Mu}

1:14 LAI TB, Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus
untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?
KJV, Are they not all ministering spirits, sent forth to minister for them who shall be
heirs of salvation?

48
TR, οςσι πανηερ ειζιν λειηοςπγικα πνεςμαηα ειρ διακονιαν αποζηελλομενα δια ηοςρ
μελλονηαρ κληπονομειν ζυηηπιαν
Translit. interlinear, ouchi {bukankah} pantes {semua} eisin {mereka adalah}
leitourgika {yang melayani} pneumata {roh-roh} eis {untuk} diakonian {pelayanan}
apostellomena {yang diutus} dia {bagi} tous {orang-orang yang} mellontas {pasti
akan} klêronomein {mewarisi} sôtêrian {keselamatan}

Akhirnya, seperti ditunjukkan dalam kutipan ketujuh ini (bandingkan dengan Ibrani
1:3,4) Kristus unggul atas malaikat, bukan hanya karena keadaanNya sebagai Allah,
tapi juga karena ap yang sekarang dilakukan oleh Allah bangiNya sebagai Manusia
yang ditinggikan atau Mesias yang dinakkan ke takhta dengan pengharapan yang pasti
akan ekmenangan yang sempurna :

Mazmur 110:1 (kutipan ketujuh)


LAI TB, Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di
sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."
KJV : The LORD said unto my Lord, Sit thou at my right hand, until I make thine
enemies thy footstool.
Hebrew,
‫לרגליך׃‬ ‫הדם‬ ‫איביך‬ ‫אשית‬ ‫עד‬ ‫לימיני‬ ‫שב‬ ‫לאדני‬ ‫יהוה‬ ‫נאם‬ ‫מזמור‬ ‫לדוד‬
Translit, LEDAVID MIZMOR NEUM YHVH LE'ADONI SHEV LIMINI AD-ASHIT
OIVEIKHA HADOM LERAGLEIKHA

Ayat 13, Berbeda dengan para malaikat yang tidak pernah disuruh duduk di sebelah
kanan Allah, Kristus kini duduk disitu sebagai penguasa dan Raja. Dia akan terus
duduk dipuncak kemenanganNya, yaitu ketika musuh-musuhNya dijadikan tumpuhan
kakiNya.. Mazmur 110:1 ini sering sekali dikutip oleh penulis Ibrani ini; Seluruh surat

49
Ibrani menjelaskan betapa pentingnya kemenangan yang diperoleh Sang Raja ini bagi
para pembacanya.
Ayat 14, "Mereka yang harus mewarisi keselamatan". Kata yang
diterjemahkan "memperoleh" dalam terjemahan LAI TB adalah kata Yunani
"κληπονομυ – klêronomeô" (harfiah "mewarisi"), kemudian, kata "ζυηηπια - sôtêria"
(keselamatan). Semua malaikat bertugas melayani. Pelayanan mereka merupakan
pelayanan suci dan melayani manusia. Jadi malaikat adalah makhluk roh yang
melayani orang-orang yang harus memperoleh keselamatan, atau orang-orang saleh.
Tersirat bahwa pelayanan malaikat ini masih berlanjut terus.

Penutup :
Ibrani pasal 1 menyatakan perbedaan saluran-saluran berita, hukum dan jalan
keselamatan dari Allah, dan jelas sekali bahwa cara terakhir, yaitu dengan
pengantaraan Yesus Kristus, dimana Allah sendiri yang inkaransi (menjadi manusia)
itu jauh lebih baik daripada cara terdahulu (dengan pengantaraan para nabi dan
malaikat). Tetapi selain perbandingan yang mendasar ini kemenangan Yesus Kristus
sebagai Raja sudah dinyatakan, dan peranan orang-orang yang beriman kepadaNya
juga sudah dinyatakan. Haleluyah, Amin!

Sumber :
Dave Hagelberg, Tafsiran Ibrani dari bahasa Yunani, Kalam Hidup, 2003. p 7-14
The Wycliffe Commentary, Vol 3, p. 928-932.

Allah Bapa

50
8. Jika Yesus adalah Allah Yang Mahakuasa, siapakah yang disebut Anak
Manusia yang duduk di sebelah kanan Yang MAHA KUASA di Mat 26:
64 dan Markus 14:62?

26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata
kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan
Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."

14:62 Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di
sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."

Anak Manusia= Yesus

9. Jika Yesus adalah Allah sejati, mengapa Kolose 3:1 menulis, “Kristus
yang duduk di sebelah kanan Allah”? Masa Yesus duduk di sebelah
Yesus?

3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang
di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

Yesus Kristus atau Kristus Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa

YESUS DI SEBELAH KANAN ALLAH

Markus 14:61-62
14:61 Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya
kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"

51
KJV, But he held his peace, and answered nothing. Again the high priest asked him,
and said unto him, Art thou the Christ, the Son of the Blessed?
Translit. Interlinear, o de {TETAPI} esiôpa {TETAP DIAM} kai {DAN} ouden
{SAMA SEKALI TIDAK} apekrinato {MENJAWAB} palin {LAGI} o archiereus
{IMAM BESAR} epêrôta {BERTANYA} auton {DIA} kai {DAN} legei
{BERKATA} autô {KEPADANYA} su {ENGKAU} ei {ADALAH} o christos
{MESIAS} o uios {ANAK} tou {DARI} eulogêtou {YANG TERPUJI?}

14:62 Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di
sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."
KJV, And Jesus said, I am: and ye shall see the Son of man sitting on the right hand of
power, and coming in the clouds of heaven.
Translit. Interlinear, o de {LALU} iêsous {YESUS} eipen {BERKATA} egô eimi
{AKULAH DIA} kai {DAN} opsesthe {KAMU AKAN MELIHAT} ton uion
{ANAK} tou anthrôpou {MANUSIA} kathêmenon {DUDUK} ek {DI} dexiôn
{KANAN} tês dunameôs {YANG MAHAKUASA} kai {DAN} erchomenon
{DATANG} meta {DENGAN} tôn nephelôn {AWAN-AWAN} tou ouranou {DI
LANGIT}

Bandingkan dengan Matius 26:63-64; Lukas 22:67-70


Imam Besar, dalam pengadilan terhadap Yesus di Mahkamah Agama bertanya kepada
Yesus "apakah Ia Anak Allah (ia menggunakan istilah 'Yang Terpuji' sebagai
pengganti Nama Allah). Sebab dalam pemahaman orang Yahudi, Mesias telah
ditetapkan untuk disebut sebagai Anak Allah (Mazmur 2:7, Mazmur 89:27). Yesus
tidak bermaksud secara spontan menyebut diriNya adalah Mesias, tetapi menjawab
pertanyaan Imam Besar itu, Ia menjawab "Akulah Dia" (Yunani, egô eimi ). Dalam
sidang tersebut, jawaban yang diberikan Yesus dinyatakan sebagai "penghujatan".

52
Secara jelas Markus menulis "egô eimi". Ucapan "egô eimi" Yunani (Ibrani ANI HU ,
Aku ada, Akulah Dia), mempunyai muatan yang lebih dalam, karena kata ini bisa
bermakna "kata ilahian" .

Matius dan Lukas mengerti Jawaban-Nya dengan mengacu pada tulisan mereka
"engkau telah mengatakannya" (Matius 26:64) atau "Kamu sendiri mengatakannya
bahwa Akulah ('egô eimi') Anak Allah" (Lukas 22:70). Dengan demikian Yesus
menjawab pertanyaan Imam Besar, dimana alternative jawaban selain "Ya" adalah
menjawab dengan kata-kata yang dipakai oleh Imam Besar itu sendiri. Dan selanjutnya
Yesus menjawab "dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang
Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit.". Yang mengacu pada
pemahaman Yahudi tentang "Mesias" dari Kitab :

Mazmur 110:1
Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah
kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."
KJV : The LORD said unto my Lord, Sit thou at my right hand, until I make thine
enemies thy footstool.
Translit, LEDAVID MIZMOR NEUM YHVH LE'ADONI SHEV LIMINI AD-ASHIT
OIVEIKHA HADOM LERAGLEIKHA

"Duduk di sebelah kanan" adalah suatu ungkapan alegoris. Kata "kanan" sering
digunakan oleh orang-orang Yahudi sebagai simbol kekuasaan. Ungkapan "disebelah
kanan" (kenapa tidak disebelah kiri, belakang atau depan) adalah : "Diam dalam
Kerajaan Sorga" (bahasa Tradisi Yahudi, mengkiaskan sisi kanan adalah kebaikan atau
kemuliaan ). Maka "Duduk di sebelah kanan Allah" dalam ayat-ayat diatas adalah
lambang dari kekuasaan Yesus sebagai pemegang otoritas keallahan sejati.

53
LATAR BELAKANG PENGHAYATAN YAHUDI :
Kata "kanan" dalam penghayatan Yahudi dipakai dalam mengungkapkan kebaikan
atau kemuliaan, kita kaji ayat-ayat dibawah ini :

Keluaran 15:6
"Tangan kanan-Mu, TUHAN, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu,
TUHAN, menghancurkan musuh."
Translit. YEMINKHA YEHOVAH NEDARI BAKO'AKH YEMINKHA YEHOVAH

Keluaran 15:12
"Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; bumipun menelan mereka."
Translit. NATITA YEMINKHA TIVLAEMO ARETS
Ulangan 33:2
"Berkatalah ia: 'TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia
tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu
orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.'"
Translit. VAYOMAR YEHOVAH MISINAI BA VEZARAKH MISEIR LAMO
HOFI'A MEHAR PARAN VEATA MERIVVOT KODESH MIMINO ESHDAT
LAMO

Kita dapat melacak latar belakang teologinya dari penghayatan Yudaisme tentang
Allah dan Messias-Nya yang akan datang. Dalam pengharapan mesianik Yahudi, salah
satu gelar Mesias (Ibrani 'MASYIAKH'; Yunani 'CHRISTOS') akan datang adalah
'ADONAI' (Ibrani) atau 'KURIOS' (Yunani), "Tu(h)an".

Sebagaimana disebutkan dalam Mazmur 110:1 yang berbunyi: "NE'UM YHVH

54
LE'ADONI SHEV LIMINI" Yakni : "Firman YHVH (TUHAN) kepada ADONAI
(Tuanku), "Duduk-lah di sebelah kanan-Ku."

Menghubungkan Mazmur 110 dengan Mesias tidak hanya tradisi Kristen, tetapi sudah
diawali lebih dulu oleh tulisan-tulisan para rabbi (ulama Yahudi) sebelum zaman
Yesus ataupun zaman sesudahnya. Misalnya, seperti ungkapan Rabbi Yodan yang
mengajar atas nama rabbi Ahan bar Haninan, bahwa YHVH sendiri yang memanggil
Mesias sebagai ADONAI dan akan menempatkan Mesias di sebelah kanan-Nya.

Tafsiran ini selain dijumpai Yalkut Shimoni (Tehilim 110), tercatat juga dalam
Nedarim 32b dan Sanhedrin 108b. Pemahaman Yahudi inilah yang melatarbelakangi
khotbah Petrus dalam Kisah Para Rasul 2:36 bahwa Allah sendirilah yang telah
menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Kristus. "Tuhan" di sini bukan dalam makna ilah
selain Allah, melainkan sebagai rabbi (Penguasa) sesuai dengan pengharapan Yahudi.

Bagaimanakah makna lebih lanjut gelar ADONAI bagi Mesias tersebut?


Tradisi Yahudi tidak berani mengeja Nama Diri (ismu dzat, "proper name") Allah
dalam bahasa Ibrani: YHVH (transiterasi: YEHOVAH). Sebagai gantinya, mereka
tetap membiarkan empat huruf suci itu dalam Taurat dengan membacanya HA-SHEM
(Sang Nama) atau membacanya dengan ADONAI (Yunani: KURIOS; Aram: MARA;
Arab: RABB atau Inggris: LORD).

Pada akhirnya Allah sendiri memberikan gelar itu kepada Yesus sebagai Mesias,
Firman-Nya sendiri yang nuzul ke dunia. Karena itu Yesus telah bersabda:
"Segala kuasa di surga maupun di bumi telah dilimpahkan kepada-Ku" (Matius 28:20).

Makna pelimpahan kekuasaan dalam Matius 28:20 ini, sekalipun tidak persis sama,

55
sejajar dengan ungkapan Alquran: (Q.s. ali Imran 3:45, "Al Masih Isa putra Maryam,
seorang terkemuka di dunia dan di akhirat ").

Penerapan gelar ADONAI bagi Sang Mesias berarti melalui Mesias-Nya Allah
menyatakan keTuhanan-Nya. Dalam makna itulah, Yesus bi-idzinillah (dengan izin
Allah) bergelar "Tuhan (RABBI/ADONAI) dan Mesias (AL-MASIH/
MASYIAKH)" (lihat, Kisah Para Rasul 2:11).

Gelar yang menurut harapan mesianik Yahudi akan diterapkan bagi Raja Mesias ini
juga berhubungan erat dengan ungkapan "duduk di sebelah kanan Allah".

Mengapa? Ungkapan simbolik ini muncul dalam kaitan dengan pola bangunan Bait
Suci (Ibrani: Beyt hammiqdash di mana istana raja-raja keturunan Raja Daud berada di
sebelah selatan ruang Mahakudus (devir) Bait Allah yang menghadap ke timur. Ini
berarti istana Daud berada "di sebelah kanan" ruang mahakudus yang melambangkan
kehadiran Allah.

Jadi, firman "SHEV LIMINI" (duduklah di sebelah kanan-Ku), dalam Mazmur 110:1
bermakna bahwa kekuasaan yang diberikan kepada Raja Mesias itu kekal selama-
lamanya. Maksudnya, Allah menghendaki takhta raja Mesias itu kekal selamanya.

Kata disini 'kanan' tidak bermakna harfiah, Jadi jangan terjebak kata-kata. Istilah
(dalam bahasa kiasan) dalam masyarakat pun kita ada istilah "Tangan Kanan" yang
artinya: "Kepercayaan" --> 'dia itu tangan-kanan owner perusahaan ini', artinya dia itu
adalah orang kepercayaan. Dalam bahasa Inggris ada pula istilah "Invisible Hand"
yang artinya: bantuan atau pertolongan secara kasat mata atau mujizat.

56
Ayat-ayat lain dalam Perjanjian Baru, yang menyatakan Yesus "disebelah kanan",
sebagai berikut :

Kolose 3:1
Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di
atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Translit. Interlinear, ei {JIKA} oun {KARENA ITU} sunêgerthête {KAMU
DIBANGKITKAN BERSAMA} tô christô {DENGAN KRISTUS} ta {hal-hal} anô
{yang diatas} zêteite {CARILAH} ou {DIMANA} o christos {KRISTUS} estin
en{DI} dexia {KANAN} tou theou {ALLAH} kathêmenos {DUDUK}

Ibrani 1:3
Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang
ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan
penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Translit. Interlinear, os {YANG} ôn {ADALAH} apaugasma
{CAHAYA/PANTULAN} tês doxês {DARI KEMULIAAN} kai {DAN} charaktêr
{GAMBAR YANG PERSIS} tês upostaseôs {DARI HAKIKAT} autou {NYA}
pherôn {MENOPANG} te {DAN} ta panta {SEGALA} tô rêmati {DENGAN
SABDA} tês dunameôs {YANG PENUH KUASA} autou {NYA} di {OLEH} eautou
{(dirinya sendiri)} katharismon {PENGHAPUSAN} poiêsamenos {SETELAH
MENGADAKAN} tôn amartiôn {DOSA-DOSA} êmôn {KITA} ekathisen
{DUDUK} en {DI} dexia {KANAN} tês megalôsunês {YANG MAHABESAR} en
upsêlois {DI (Surga) YANG TINGGI}

Ibrani 8:1

57
Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian,
yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,
Translit. Interlinear, kephalaion {INTI} de {ADAPUN} epi {BERDASARKAN} tois
{hal-hal yang} legomenois {DEKATAKAN} toiouton {DEMIKIAN} echomen
{KITA MEMPUNYAI} archierea {IMAM BESAR} os {YANG} ekathisen
{DUDUK} en {DI} dexia {SEBELAH KANAN} tou thronou {TAKHTA} tês
megalôsunês {YANG MAHABESAR} en tois ouranois {DI SURGA}

Ibrani 10:12
Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk
untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,
Translit. Interlinear, autos {(Imam) INI} de mian uper {DILAIN PIHAK HANYA
SATU} amartiôn {MENGHAPUS DOSA-DOSA} prosenegkas {TELAH
MENYEMBAHKAN} thusian {KURBAN} eis to diênekes {UNTUK SELAMA-
LAMANYA} ekathisen {DUDUK} en dexia {DISEBELAH KANAN} tou theou
{ALLAH}

Ibrani 12:2
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin
kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan
mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia,
yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Translit. Interlinear, aphorôntes {PANDANGLAH} eis {KEPADA} ton tês pisteôs
{DENGAN IMAN} archêgon {IMAM} kai {DAN} teleiôtên {PENYEMPURNA}
iêsoun {YESUS} os {YANG} anti {GANTI/UNTUK} tês {YANG} prokeimenês
{ADA DI DEPAN/ DITENTUKAN} autô {DIA/BAGI DIA} charas
{KEBAHAGIAAN} upemeinen {TEKUN MENANGGUNG} stauron {SALIB}

58
aischunês {PENGALAMAN DIPERMALUKAN} kataphronêsas {(dengan)
MENGABAIKAN} en {DI} dexia {SEBELAH KANAN} te {DAN} tou thronou
{TAKHTA} tou theou {ALLAH} ekathisen {TELAH DUDUK}

I Petrus 3:22
yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat,
kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.
Translit. Interlinear, os {YANG} estin {BERADA} en {DI} dexia {SEBELAH
KANAN} tou theou {ALLAH} poreutheis {TELAH PERGI} eis ouranon {KE
SURGA} upotagentôn {TUNDUK} autô {KEPADANYA} aggelôn {MALAIKAT-
MALAIKAT} kai {DAN} exousiôn {PENGUASA-PENGUASA} kai {DAN}
dunameôn {KUASA-KUASA}

Karena Allah adalah ROH dalam Yohanes 4:24 Yesus berkata : Allah itu Roh dan
barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Dengan wujud multidimensi dan Maha Hadir, dan bukan sosok fisik seperti kita
sekarang ini, bahkan dalam Perjanjian Lama sering di gambarkan sebagai cahaya
terang dan tidak bisa kita lihat dengan mata.

Maka ungkapan "Yesus duduk di sebelah kanan Allah" bukan berarti ada 2 allah, atau
diartikan 'ada dua person yaitu Allah dan Yesus'. Ayat-ayat diatas sering dipakai
sebagai penyerangan kepada iman Kristiani bahwa, iman Kristiani adalah politeisme.

LEBIH LANJUT TENTANG MAZMUR 110:1 ;


Daud menyebut Dia (Yesus) Tuannya (ADONAI), bagaimana mungkin Ia (Yesus)
anaknya (Daud) pula?

59
Menjawab hal tersebut, kita kaji perikop dalam Matius 22:41-46 demikian :
MATIUS 22:41-46 Hubungan antara Yesus dan Daud
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka,
kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka
kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh
pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata:
22:44 TUHAN telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku,
sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya
pula?"
22:46 Tidak ada seorang pun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada
seorang pun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.

Mesias, lihat Markus 12:35-37; Lukas 20:41-44. Yesus bertanya mengenai pandangan
orang Farisi terhadap Mesias. Mereka menjawab secara benar bahwa Mesias adalah
anak Daud (ayat 42).

Pertanyaan Yesus lebih lanjut dalam ayat 43-44 mengandaikan bahwa (sebagaimana
yang diyakini orang-orang Yahudi pada zaman-Nya). Daud adalah penulis Kitab
Mazmur, dibawah ilham Roh yang berisikan pernyataan kenabian mengenai masa
depan (nubuat). Dalam Mazmur 110:1, Daud menunjuk kepada Mesias sebagai
"Tuanku". Maka jelas disini Sang Mesias itu kedudukannya lebih tinggi daripada
Daud, sehingga sebutan "Anak Daud" bukanlah sebutan yang layak untuk Mesias (ayat
45).

60
Tetapi atas pertanyaan Yesus pada ayat 45 ini tidak bisa dijawab oleh orang-orang
Farisi itu. Namun kita sebagai orang percaya, akhirnya bisa mengerti dan faham akan
konteks yang dipertanyakan Yesus itu. Bahwa Sang Mesias yang lahir dari Roh Allah,
Dia adalah Allah yang "kenosis" atau "merendahkan diriNya" mengambil rupa seorang
hamba dan menjadi serupa dengan manusia (Filipi 2:6-8 ), lahir dari anak dara Maria
seorang keturunan dari Daud melalui Natan (Lukas 3:31), sehingga Ia-pun disebut
"Anak Daud" (Keturunan Daud).

Sehingga ketika Yesus kembali dalam kemuliaanNya, Ia digambarkan dalam


ungkapkan alegoris sesuai pemahaman orang Yahudi "Kristus (Mesias) duduk di
sebelah kanan Allah", yaitu Pribadi pemegang otoritas ke-Allah-an sejati.
Amin.

10. Kalau Yesus itu Allah sejati, siapa yang dimaksud Yesus di Yohanes 17:3
dengan “satu-satunya Allah yang Benar” yang mengutus Yesus?

John 17:3
Haútee dé estin hee aioónios zooeé-- hína ginoóskoosin sé tón mónon aleethinón
Theón kaí hón apésteilas Ieesoún Christón

Allah Bapa. Yang mengutus Yesus adalah Allah Bapa

11. Kalau Yesus itu Allah sejati, mengapa di Matius 24:36 dan Markus 13:32
dia tidak tahu kapan dia harus datang lagi ke dunia?

Matius 24:36

61
”Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di
sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."

Tidak ditulis di sana AKU TIDAK TAHU, melainkan ANAK PUN TIDAK
karena ada perbedaan fungsi dan jabatan. Hanya waktunya "hari itu" sajalah yang tidak
pasti, karena terkunci di dalam rencana Bapa, sedemikian rupa sehingga sekalipun
Anak, dalam batas-batas penjadian daging yang Ia terima dengan sukarela, tidak ikut
memiliki rahasia itu. Penggunaan ungkapan "Anak" tanpa kata-kata lain ini menentang
pandangan, bahwa Yesus tidak memungkin memandang diri-Nya sendiri sebagai Anak
Allah yang khas. Sebagai manusia, Yesus tidak tahu tentang "hari itu" namun sebagai
Allah tentu saja Ia mengetahuinya, dan ungkapan di atas hanya sekedar menekankan
bahwa "hari itu" tak diduga-duga. Ungkapan ini termasuk bagian dari eskatologi
Alkitab yang memerlukan pembahasan tersendiri. Untuk waktu kedatangan Yesus
kembali untuk kedua kalinya, Alkitab memakai dua kata sekaligus yang menunjuk
‖hari dan saat‖ yaitu Kronos dan Kairos. Jadi kedatangan Yesus tidak diduga-
duga, sewaktu-waktu bisa saja datang, maka ada kata Berjaga-jagalah
Senantiasa, karena Yesus bisa datang kapan saja.

12. Kalau Yesus itu Allah sejati, lantas Allah mana yang dipanggil-panggilnya
di Markus 15:34?

Eli, Eli atau Eloi, Eloi, Yesus menyebut Allah Bapa

13. Menurut Paulus di 1 Timotius 6:14-16, kedatangan Yesus akan ditentukan


oleh PENGUASA yang SATU-SATUNYA, Raja segala Raja, TUAN segala
tuan yang TIDAK TAKLUK PADA MAUT (tidak bisa mati). Kalau Yesus
adalah Allah sejati, kok ia takluk pada maut dan mati selama 3 hari? Lalu

62
siapa Penguasa, Raja segala Raja yang TIDAK TAKLUK PADA MAUT
(tidak dapat mati), yang menentukan kedatangan Yesus itu?

Yang Mati adalah Tubuh manusia Yesus, namun sebagai Allah Anak Yesus
tidak bisa mati (Dia Allah), dalam 3 hari kematian tubuh manusia Yesus, Yesus (Allah
Anak) pergi ke dunia orang mati dan menyampaikan berita kemenanganNya dan
mengingatkan akan Penghukuman yang akan diterima para malaikat yang berdosa
(yang Jatuh).
Jadi sebagai Allah Sejati, Yesus tidak mati, namun yang mati adalah Manusia
Yesus. Yesus Kristus adalah Raja segala raja dan Tuan segala tuan.

6:14 Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat
Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,
6:15 yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh
bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.
6:16 Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang
yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak
dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.

14. Kalau Yesus itu Allah sejati, siapa yang dimaksud ”Allah yang
membangkitkan Yesus dan meninggikan Yesus di Kisah Para Rasul 5:30-
31 itu?”

Allah Bapa
Kis 5:30-31
30 Ho Theós toón patéroon heemoón eégeiren Ieesoún hón humeís diecheirísasthe
kremásantes epí xúlou

63
31 Toúton ho Theós Archeegón kaí Sooteéra húpsoosen teé dexiá autoú toú doúnai
metánoian toó Israeél kaí áfesin hamartioón

15. Kalau Yesus itu Allah sejati, lalu siapa ”Malaikat Perjanjian” menurut
Maleakhi 3:1 itu?

Yesus Kristus dalam bentuk Teofani/Christofani (Penampakan Yesus=Allah Anak


dalam Perjanjian Lama dalam bentuk seorang Malaikat)

3:1 Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku!


Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat
Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN
semesta alam.

16. Kalau Yesus itu Allah sejati, lalu siapa Saksi yang Setia (Wahyu 1:5) yang
bergelar ”Amin” (2 Kor 1:20), ”permulaan CIPTAAN Allah” di Wahyu
3:14?

Yesus bergelar AMIN, Saksi Yang Setia (Baca juga Wahyu 19 : 11-16 )
19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia
yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan
berperang dengan adil.
19:12 Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak
mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorang pun,
kecuali Ia sendiri.

64
19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya
ialah: "Firman Allah."
19:14 Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda
putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.
19:15 Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala
bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras
anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.
19:16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja
dan Tuan di atas segala tuan."

Wahyu 3:14 kata permulaan lebih tepat dalam konteks ayat ini diterjemahkan dengan
Sumber dari ciptaan Allah (Baca Tafsiran Kitab Wahyu Dave Hagelberg)

Jadi semua menunjuk kepada Yesus= Allah Anak

Permulaan dari Ciptaan Allah


Wahyu 3:14 Kepada jemaat di Laodikia
3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin,
Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah
baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan
memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku
tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan
malang, miskin, buta dan telanjang,
3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas
yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih,

65
supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan;
dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan
bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan
Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas
takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-
Ku di atas takhta-Nya.
3:22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada
jemaat-jemaat."

Wahyu 3:14
LAI TB, "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari
Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
KJV, And unto the angel of the church of the Laodiceans write; These things saith the
Amen, the faithful and true witness, the beginning of the creation of God;
TR, και ηυ αγγελυ ηηρ εκκληζιαρ λαοδικευν γπατον ηαδε λεγει ο αμην ο μαπηςρ ο
πιζηορ και αληθινορ η αρχη ηηρ κηιζευρ ηος θεος
Translit. interlidear, kai {adapun} tô aggelô {kepada malaikat} tês {di} ekklêsias
{jemaat} laodikeôn {laodikia} grapson {tuliskanlah} tade {(hal-hal) ini} legei
{menyabdakan} ho {Sang} amên {Amin} ho martus {Saksi/ Martir} ho pistos {Yang
Setia} kai {dab} alêthinos {benar} hê archê {sumber/permulaan/penguasa} tês
ktiseôs {ciptaan} tou theou {Allah}

Kunci pengertiannya mudah saja :

66
- "Permulaan dari ciptaan" bukanlah "ciptaan yang permulaan".
- "Permulaan dari ciptaan" adalah 'Sesuatu' yang menyebabkan suatu ciptaan. Atau
Sumber dari ciptaan. Atau Prinsip yang menyebabkan suatu ciptaan.

Kajian lanjut :
"Permulaan dari ciptaan"; Supaya tidak membingungkan, lebih baik diterjemahkan
'prinsip' atau 'sumber' ciptaan. Perhatikan kata Yunani : "απση - arche", Leksikon
Yunani beginning, corner, (at the, the) first (estate), magistrate, power, principality,
principle, rule..

Silahkan kaji kata "απση - arche" pada ayat ini :


Yohanes 1:1
LAI TB, Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah.
KJV, In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was
God.
TR, εν αρχη ην ο λογορ και ο λογορ ην ππορ ηον θεον και θεορ ην ο λογορ
Translit Interlinear, en {pada} archê {permulaan} ên {ada} ho logos {Firman,} kai
{dan} ho {itu} logos {Firman} ên pros ton {bersama} theon {Allah,} kai {dan} theos
{Allah} ên {(Dia) adalah} ho {itu} logos {Firman.}

Khusus tentang frasa terakhir "dan Firman itu adalah Allah":


"και θεορ ην ο λογορ"
"kai theos ên ho logos"
dan – Allah – Dia adalah – Firman itu
and – God – was – the Word

67
Penerjemahan dibalikkan menjadi "Firman itu adalah Allah" karena 'ho logos'
adalah subyek dengan artikel 'ho' di depannya. Urutan kalimat dalam bahasa Yunani
tidak seperti bahasa Indonesia ataupun Inggris, bahwa musti subyek baru predikat.

Yohanes 1:1 ini menunjuk : "Permulaannya" (Yunani, "απση - arche") adalah Firman.
Sang Firman itu adalah Allah.

Rasul Yohanes meneruskan ayat ini (paralel dengan Wahyu 3:14) sebagai berikut :
Yohanes 1:3
LAI TB, Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang
telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
KJV, All things were made by him; and without him was not any thing made that was
made.
TR, πανηα δι αςηος εγενεηο και συπιρ αςηος εγενεηο οςδε εν ο γεγονεν
Translit. interlinear, panta {segala (sesuatu)} di {melalui} autou {Dia} egeneto
{dijadikan} kai {dan} chôris {tanpa} autou {Dia} egeneto {dijadikan} oude en {tidak
satupun} ho gegonen {(apa) yang telah jadi}

Sang Firman adalah Allah; tanpa Firman tidak ada suatu pun ada;
bandingkan dengan ayat-ayat ini :
Mazmur 33:6
"Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala
tentaranya."
Mazmur 33:9
Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya
ada.
Kolose 1:16

68
karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada
di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan,
baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

Jelas bahwa Sang Firman (Ho Logos) adalah sumber dari segala ciptaan. Ia
adalah prinsip dari segala ciptaan. Wahyu 3:14 memuliakan Kristus selaku Sang
Pencipta atas makhluk-makhluk yang congkak dan kerdil, yang membanggakan
dirinya sendiri. Ayat ini merupakan pendahuluan dari surat Kristus kepada Jemaat di
Laodikia. Perikop ini (Wahyu 3:14-22) menuliskan celaan kepada suatu Jemaat yang
tak ada bandingnya dalam PB selaku ungkapan jijik dari Kristus.

Kita akan bahas secara keseluruhan perikopnya :


Pendahuluan surat ini menunjuk hakikat Sang Pencipta dan ciptaan yang
diciptakanNya. Menjadi awal tegoran kepada 'ciptaan' yang telah menyombongkan
dirinya atas kesuksesan dan kemakmuran yang dimilikinya. Secara keseluruhan surat
ini mengingatkan kembali bahwa mereka hanyalah "ciptaan", tidak seharusnya mereka
melupakan Tuhan Sang Pencipta. Kesuksesan secara ragawi/material tidak menjamin
keselamatan yang kekal.
Kota Laodikia didirikan oleh Antiokhus II dari Siria untuk istrinya, Laodike.
Laodikia berkembang menjadi kota yang besar, ramai, dan terkenal. Ada tiga ciri khas
kota ini yang membuatnya terkenal dimana-mana yaitu sebagai penghasil bulu domba
yang lembut, mengkilap, serta berwarna hitam keungu-unguan, dan Laodikia ini juga
tersohor karena mutu sekolah kedokterannya. Dua dokter dari kota ini, Zeuxis dan
Aleksander Filalethes dikenal prestasi medis mereka dengan diproduksinya salep mata
dan salep telinga. Dan Laodikia ini sangat makmur karena kota ini adalah salah satu
pusat kegiatan perbankan. Dengan kehebatan perdagangan dan kemakmurannya, tentu
saja kota ini sibuk.

69
Jemaat Laodikia adalah jemaat yang besar, namun kelebihan-kelebihan yang
membanggakan ini membuat mereka lupa, jemaat Laodikia adalah gambaran Kristen
yang lahiriah (Wahyu 3: 17). Hal ini dapat mengambarkan situasi Gereja pada masa
sekarang dimana mereka yang merasa kaya, tidak perlu bersandar kepada Tuhan. Dari
ke-7 jemaat yang disinggung dalam kitab Wahyu ini, hanya jemaat Laodikia yang
dinamai "jemaat yang menyedihkan". Namun keadaan menjijikkan dari orang-orang
laodikia ini tidaklah mengilangkan kasih Kristus kepada mereka; ungkapan-ungkapan
pedas kepada mereka hanyalah ungkapan akibat dari kasih sayang yang mendalam
yang akan membawa mereka kepada pertobatan. Undangan ramah dari Kristus-pun
diberikan :

Wahyu 3:20
LAI TB, Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan
Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
KJV, Behold, I stand at the door, and knock: if any man hear my voice, and open the
door, I will come in to him, and will sup with him, and he with me.
Translit interlinear, idou {perhatikan} estêka {Aku berdiri} epi {didepan} tên thuran
{pintu} kai {dan} krouô {Aku terus mengetuk} ean {jikalau} tis {ada orang} akousê
{mendengar} tês phônês {suara} mou {-Ku} kai {dan} anoixê {membuka} tên thuran
{pintu} kai {lalu} eiseleusomai {Aku akan datang} pros {kepada} auton {dia} kai
{lalu} deipnêsô {Aku akan makan (malam; 'supper')} met {bersama} autou {-nya} kai
{dan} autos {ia} met {bersama} emou {Aku}

70
Digambarkan Tuhan Yesus 'menunggu' dibukakan pintu. Yesus menyatakan
ingin masuk ke dalam pintu hati jemaatNya dan disambung dengan kalimat 'Ia akan
makan bersama umatNya jika sudah dibukakan'.
Kata yang dipakai dalam ayat di atas adalah "makan-malam" (Yunani,
"deipneo"), bukan sarapan dan bukan makan siang. Ini tentu saja mempunyai makna
sendiri. Zaman dahulu maupun sekarang, orang akan sarapan dan makan siang dengan
waktu yang terbatas. Namun, dalam suasana makan-malam itu terdapat persekutuan
yang indah karena kita tidak diburu waktu karena banyaknya kegiatan dari pagi hingga
sore hari. Orang bisa melakukan makan-malam dengan waktu yang lebih panjang.
Persekutuan inilah yang didambakan Yesus Kristus kepada kita. Dan dalam suasana
seperti ini kita bisa lebih memahami Dia dan menikmati Dia.
Jemaat Tuhan adalah orang-orang yang 'sudah percaya' kepada Tuhan Yesus.
Tetapi pada kenyataannya betapa jemaat-Nya ini seringkali walaupun dimulut
mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan, tapi hal ini sebatas kata "diakui ada". Tuhan
dianggap sebatas pemberi berkat saja, sehingga Tuhanlah yang melayani jemaat-Nya.
Jemaat Tuhan belum tentu sudah benar-benar menempatkan Yesus Kristus
sebagai Tuan/Lord (Kurios). Dalam kehidupan kita bisa kita jadikan contoh, betapa
kitapun kadang lebih menganggap bisnis sebagai "kurios", entertainment sebagai
"kurios", asset sebagai "kurios", berkat sebagai "kurios", mujizat sebagai "kurios",
pendeta sebagai "kurios"; orang yang menjabat sebagai 'penguasa' gereja/ 'pemilik'
gereja sebagai "kurios". Bahkan ibadah kita dalam Gereja sering tertuju hal-hal
tersebut, bukan kepada Yesus Kristus – Tuhan – Tuan diatas segala tuan, Kurios yang
sesungguhnya.
Namun, Yesus Kristus, Sang Tuan ini sangat sopan, Ia tak pernah memaksa, Ia
mengetuk (dan terus mengetuk) menunggu dibukakan. Ia senantiasa menyediakan
waktu bagi kita untuk mengenal-Nya dalam persekutuan jamuan makan-malam yang
akrab.

71
Inilah undangan Kristus bagi jemaat-Nya yang hampir murtad ini, suatu
kesempatan yang melebihi ke-enam jemaat sebelumnya. Sama seperti orang percaya
meminta Kristus untuk tinggal bersama dia, demikian jugalah Tuhan Yesus akan
mengundang dia, bila ia bertekun hingga akhir, untuk mengambil bagian dalam takhta
yang dalam kuasa-Nya. Penggenapan janji ini digambarkan dalam Wahyu 20:4-6 yakni
Kerajaan 1000 tahun, dan Wahyu 22:5, pemerintahan abadi di Yerusalem baru.
Meskipun surat ini ditujukan kepada Jemaat tertentu, baik peringatan maupun
janji-janji keselamatan dapat diterapkan kepada semua orang Kristen.

17. Kalau Yesus itu Allah sejati dan bapanya Yesus juga Allah, berarti ada
dua Allah. Lalu bagaimana arti Ulangan 6:4, ”YAHWEH Elohim,
YAHWEH Ekhad”? Siapa yang disebut YAHWEH, Bapa atau Yesus?

Dalam PL, Bangsa Israel hanya mengenal YAHWEH= Allah Bapa, namun
banyak ayat yang mengindikasikan adanya Allah Tritunggal atau Trinitas dalam
Peristiwa Christofani kepada Gideon, Hagar, Yakub, Simson, dll.

YESUS YHVH
Nama Yesus berasal dari bahasa Ibrani "Yehôsyûa'" atau "Yêsyûa'" transliterasi
lain menyederhanakannya dengan aksara Yeshua saja (Ibrani-Aramaik, ibarat
Alexander menjadi Alex) yang berarti YHVH adalah keselamatan, yakni menunjuk
kepada Kristus sebagai Juruselamat. Yesus Kristus inilah yang memberikan identitas
kepada kekristenan, dan sekaligus membedakan umat Kristen dengan agama atau
kepercayaan yang lain. Yesus Kristen membuat kepercayaan Kristen menjadi istimewa
dan unik, sebab umat Kristen percaya kepada satu pribadi yang memiliki dua sifat
dasar: Allah dan manusia.

72
Di dalam teologi, dua sifat dasar Allah dan manusia disebut sebagai fakta 'theantropis'
(bahasa Yunani: 'Theos' berarti Allah dan 'anthropos' berarti manusia) Yesus Kristus.

Yeshua (Yesus) adalah YHVH dalam daging

Kolose 2:9
"Sebab dalam Dialah (Yesus), berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-
Allah-an."

1 Timotius 3:16,
"Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: 'Dia, yang telah menyatakan
diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-
Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.'" -
kai omologoumenôs mega estin to tês eusebeias mustêrion os theos ephanerôthê en
sarki edikaiôthê en pneumati ôphthê aggelois ekêruchthê en ethnesin episteuthê en
kosmô anelêmphthê anelêphthê en doxê

LAI menerjemahkan "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa


manusia", sedangkan naskah Textus Receptus menulis 'theos ephanerôthê en
sarki', "Allah -- Dia dinyatakan -- dalam -- daging".

Yeshua Ha-Mashiah (Yesus Kristus) adalah YHVH yang datang sebagai manusia
―lahir dalam daging‖. Maka Yesus Kristus adalah TUHAN (Plilipi 2:11; Roma 10:9)

Philipi 2:11

73
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa

Roma 10:9
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka
kamu akan diselamatkan

Kedua ayat diatas bersaksi bahwa Dia adalah Adonai – atau YHVH –

Rujukan Perjanjian Baru, keselamatan hanya pada kepercayaan bahwa Yeshua/YHVH


disalib sebagai kapparah (atonement/ganti) dari dosa-dosa anda.

1 Korintus 15:3-4, mengatakan :


15:3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah
kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan
Kitab Suci,
15:4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang
ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

Tidak ada Perantara lain yang menghubungkan kepada Bapa, Dan keselamatan tidak
ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak
ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
(Kisah 4:12)

Di bawah ini penjelasan, Nama (atau gelar) dari YHVH dari TANAKH IBRANI yang
di-cross referensikan dengan Nama (atau gelar) dari Yeshua yang terdapat dalam
terjemahan B’rit Chadashah

74
God/ Allah
YHVH : Kejadian 1:1; Mazmur 45:6, 7; Yesaya. 9:6, 7; Zakharia. 13:7; 7:16; Keluaran
3:4, 15; Bilangan 22:22; Ulangan 4:34; 5:24; etc.
YESHUA : 1 Tim. 3:16; John 1:1-14; 9:38; Titus 2:13; Ibrani 1:8,9, 5:6; Yohanes
5:18; Roma 9:5; Pilipi 2:5-11

Creator/ Pencipta
YHVH : Kejadian 1:1, 2:7; Yesaya 64:8; 44:24; 1 Raja-Raja 8:23; Amsal 16:4
YESHUA : Kolose 1:15-17; Ibrani 1:3; Yohanes 1:1; 14; Wahyu 4:11; Ibrani 1:8,10-
12

Savior/ Juru Selamat :


YHVH : Yesaya 43:11; 45:15, 21; Yesaya 9:6-7
YESHUA : Lukas 2:11; Kisah 5:31

Redeemer/ Penebus
YHVH : Yesaya 41:14; 49:26; 60:16; Hosea 13:4; Ayub 19:25; Mazmur 49:8
YESHUA : Lukas 1:68; Roma 3:24; Efesus 1:7; Kolose 1:14; Ibrani 9:12

Almighty/ Mahakuasa
YHVH : Kejadian 17:1
YESHUA : 1:7-8; Philipi. 2:5-11

Lord of Lords/ Tuhan segala tuhan


YHVH : Ulangan 10:17
YESHUA : Wahyu 17:17; 19:16; 1 Timotius 6:15

75
King of Kings/ Raja segala raja
YHVH : Daniel 2:47
YESHUA : Wahyu 19:16

Judge/ Hakim
YHVH : Mikha 5:1; Yesaya. 33:22; I Samuel 2:10
YESHUA : Yohanes 5:22,7; Kisah 10:42

LORD of all/ TUHAN dari semua orang


YHVH : Kejadian 2:4; Kejadian 14:2; Ulangan 4:29
YESHUA : Kisah 10:36

LORD of Glory/ TUHAN Raja Kemuliaan


YHVH : Mazmur 24:8; Yesaya 40:5
YESHUA : Yohanes 1:1-3, 14; 1 Korintus 2:8

Rock/ Batu Karang


YHVH : 18:31; Deut. 32:3,4
YESHUA : 1 Korintus 10:4

Husband/ Suami/ Mempelai Laki-laki


YHVH : Yeremia 31:32
YESHUA : 2 Korintus 11:2

King of Israel/ Raja Israel


YHVH : Yesaya 44:6; Zakharia 9:9

76
YESHUA : Yohanes 1:49; Matius 2:2

Prince/ Raja
YHVH : Yesaya 9:6
YESHUA : Ibrani 2:10

Holy One/ Mahakudus


YHVH : Yesaya 41:14; Yesaya 43:15
YESHUA : Kisah 3:14; Markus 1:24

Eternal One/ Kekal


YHVH : Mikha 5:2; Mazmur 90:2
YESHUA : Matius 2:6

Pre-Existent One/ Yang ada sebelum semuanya ada


YHVH : Keluaran 3:14
YESHUA : Yohanes 8:56-9

Omnipresent One/ Mahahadir


YHVH : 1 Raja-raja 8:27
YESHUA : Matt. 28:20

The Only God/ Allah satu-satunya


YHVH : 1 Tawarikh 29:11
YESHUA : Wahyu 4:11

Shepherd/ Gembala

77
YHVH : 23:1
YESHUA : 10:11,16

Only Savior/ Juru Selamat satu-satunya


YHVH : Yesaya 12:2; Yeremia 3:23; Yohanes 2:9; Zakharia 9:9; Mazmur 68:19;
Mazmur 79:9
YESHUA : Yohanes 1:12; Kisah 4:12

Aleph and Tav/ Yang Awal dan Yang Akhir


YHVH : Yesaya 41:4; 44:6; 48:12
YESHUA : Wahyu 1:8, 11; 21:6; 22:13

Every knee shall bow/ Semua lutut bertelut


YHVH : Yesaya 45:23
YESHUA : Roma 14:11; Filipi 2:10

Confession Saves/ yang mengaku diselamatkan


YHVH : Yoel 2:32
YESHUA : Roma 10:9-13

Faith in Him Saves/ Iman kepadaNya menyelamatkan


YHVH : Habakuk 2:4
YESHUA : Roma 1:17; Galatia 3:11

Son of God/ Anak Allah


YHVH : Mazmur . 2:2-9; 45:6; 110; Amsal. 30:4
YESHUA : Ibrani 1:8-9; Matius 22:44

78
Yang menyelidiki hati/ Searcher of hearts
YHVH : Yeremia 17:10; 1 Tawarikh 28:9
YESHUA : Wahyu. 2:23

Lahir dari Perawan / Virgin Born


YHVH : Yesaya 7:14
YESHUA : Matius 1:23

Akulah Dia/ I AM
YHVH : Yesaya 43:10
YESHUA : Yohanes 8:24

Singa dari Yehuda/ Lion of Judah


YHVH : Kejadian 49:9; Hosea 5:14
YESHUA : Wahyu 5:5

Terang yang sesungguhnya/ True Light


YHVH : Mazmur 27:1
YESHUA : Yohanes 1:9; 8:12

Terhormat/ Honored
YHVH : Mazmur 30:1
YESHUA : Yohanes 5:23-4

Pierced One/ Yang tertikam


YHVH : Zakharia 12:10

79
YESHUA : Yohanes 19:34-37

Batu sentuhan/Batu Sandungan / Stone of Stumbling


YHVH : Yesaya 8:13-4
YESHUA : 1 Petrus 2:7,8

Mari kita selidiki dengan seksama pada ayat-ayat diatas, ada banyak bukti
bahwa Yeshua Ha-Mashiah identik dengan TUHAN (YHVH) dalam Tanakh Ibrani,
maka Yesus Kristus layak bergelar TUHAN, dipuji dan ditinggikan sebagai YHVH

Yohanes 5 22-23
5:22 Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan
penghakiman itu seluruhnya kepada Anak (Yeshua),
5:23 supaya semua orang menghormati Anak (Yeshua) sama seperti mereka
menghormati Bapa (YHVH). Barangsiapa tidak menghormati Anak (Yeshua), ia
juga tidak menghormati Bapa (YHVH), yang mengutus Dia.

1 Yohanes 5:12
Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki
Anak, ia tidak memiliki hidup.

Yesus Kristus adalah YHVH Perjanjian Lama

Pembahasan kali ini adalah ucapan-ucapan “egô eimi” Yunani (Ibrani ANI
HU, Aku ada, Akulah Dia) dalam Injil Yohanes dengan sengaja mengacu pada
ucapan-ucapan yang serupa dalam Kitab Yesaya dan demikian menyamakan Yesus
Kristus dengan YHVH Perjanjian Lama. Ucapan-ucapan yang dimaksud adalah “egô

80
eimi” yang tidak memiliki predikat termasuk segala ucapan “egô eimi” yang tidak
diikuti dengan kiasan seperti "Roti Hidup" atau "Gembala Yang baik." Ucapan itu
dalam Injil Yohanes tidak hanya mempergunakan nama yang hanya dapat
dipergunakan oleh YHVH, melainkan mengacu juga kepada konteks dari beberapa
ayat dalam Yesaya yang menegaskan hak YHVH untuk menyelamatkan Israel. Sebab,
Dia-lah YHVH satu-satunya dan tidak ada ilah lain di hadapan-NYA. Menurut Injil
Yohanes, Yesus Kristus memberlakukan bagi diri-NYA kata-kata yang mula-mula
diucapkan oleh YHVH dalam konfrontasi dengan ilah-ilah asing.
Para ahli yang meneliti Injil Yohanes sudah lama menyadari bahwa
penggunakan ANI HU , dalam kitab Yesaya sejajar dengan “egô eimi” dalam Injil
Yohanes. Dari bukti yang ada, ternyata bukan hanya kata-kata “egô eimi” saja,
melainkan juga cara merumuskan ucapan ini dalam Injil Yohanes mengacu pada
perikop-perikop dalam Kitab Yesaya yang membuat arti ucapan Yesus Kristus lebih
jelas lagi. Ungkapan percaya, bahwa Akulah Dia dan tahu, bahwa Akulah Dia
mengingatkan pembaca akan ucapan-ucapan dalam Perjanjian Lama yang
dihubungkan secara khusus dengan pengetahuan dan kepercayaan akan YHVH.

Yohanes 8:24,
"Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab
jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
Stephanus Textus Receptus,
"eipon oun humin hoti apothaneisthe en tais hamartiais humôn ean gar mê pisteusête
hoti egô eimi apothaneisthe en tais hamartiais humôn"
INTERLINEAR : ""eipon {berkata} oun {oleh karena itu} humin {kepadamu} hoti
{bahwa} apothaneisthe {kamu akan mati} en {dalam} tais hamartiais {dosa} humôn {-
mu} ean {jika} gar {karena} mê {tidak} pisteusête {percaya} hoti {bahwa} egô

81
{ AKUE} eimi{ ADA} apothaneisthe {kamu akan mati} en {dalam} tais hamartiais
{dosa} humôn" {-mu}" –
The Orthodox Jewish Brit Chadasha,
"I said, therefore, to you that you will go to your MAVET in your AVEROS, for if you
do not have EMUNAH that ANI HU, , you will die in your CHATTA'IM."

Yohanes 8:28,
"Maka kata Yesus: 'Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu
tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri,
tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.'"
Stephanus Textus Receptus,
"eipen oun autois ho iêsous hotan hupsôsête ton huion tou anthrôpou tote gnôsesthe
hoti egô eimi kai ap hemautou poiô ouden alla kathôs edidaxen me ho patêr mou tauta
lalô"
INTERLINEAR : " eipen {berkata} oun {oleh karena itu} autois {kepada mereka} ho
iêsous {Yesus} hotan {ketika} hupsôsête {kamu sudah meninggikan} ton huion
{Anak} tou anthrôpou {Manusia} tote {pada waktu itu} gnôsesthe {kamu akan
mengetahui} hoti {bahwa} egô {AKU} eimi {ADA} kai {dan} ap {dari} hemautou
{diri-Ku sendiri} poiô {Aku berbuat} ouden {tidak suatupun} alla {melainkan} kathôs
{seperti} edidaxen {sudah mengajarkan} me {Aku} ho patêr {Bapa} mou {-Ku} tauta
{hal-hal ini} lalô {Aku berbicara}"
The Orthodox Jewish Brit Chadasha,
"Therefore, Rebbe, Melech HaMoshiach said to them, 'When you perform the HAGBA
of the BEN HAADAM, you will have DA'AS that ANI HU , and from myself I do
nothing, but as HAAV of me taught me, these things I speak."

82
Kata-kata yang menyertai ucapan “egô eimi” dalam Injil Yohanes juga
mengacu pada latar belakangnya dalam Kitab Yesaya. Yesaya memberi latar belakang
utama dari ucapan “egô eimi” dalam Injil Yohanes. Bukan hanya kata-kata dari
rumusan itu yang mengarahkan perhatian pembaca kepada Kitab Yesaya, melainkan
juga perumusannya. Perhatikan struktur dua ayat berikut ini yang maknanya mungkin
lebih dari sekedar mengatakan bahwa Yesus adalah Kristus.

Yesaya 52:6,
"Sebab itu umat-Ku akan mengenal nama-Ku dan pada waktu itu mereka akan
mengerti bahwa Akulah Dia yang berbicara, ya Aku!"
Ben Asher Morphological Hebrew Text,
"LAKEN {oleh karena itu} YEDA {akan mengenal} AMI {umat-Ku} SYEMI {nama-
Ku} LAKEN {oleh karena itu} BAYOM {pada hari} HAHU {itu} KI- ANI HU, {sebab
AKU-lah DIA} HAMEDABER {yang berbicara} HINENI {lihatlah}"
Stephanus Textus Receptus,
"dia touto gnôsetai ho laos mou to onoma mou en tê hêmera ekeinê hoti egô eimi autos
ho lalôn pareimi"INTERLINEAR : " dia {oleh} touto {itu} gnôsetai {akan mengenal}
ho laos {umat} mou {-Ku} to onoma {nama} mou {-Ku} en {pada} tê hêmera {hari}
ekeinê {itu} hoti {bahwa} egô {AKU} eimi {ADA} autos {Dia} ho {yang} lalôn
{berbicara} pareimi {lihatlah}"

Yohanes 4:26,
"Kata Yesus kepadanya: 'Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.'"
Stephanus Textus Receptus,
"legei autê ho iêsous egô eimi ho lalôn soi"
INTERLINEAR : " legei {berkata} autê {kepadanya} ho iêsous {Yesus} egô
{AKU} eimi {ADA} ho {yang} lalôn {berbicara} soi {denganmu}"

83
The Orthodox Jewish Brit Chadasha,
"Yehoshua says to her, 'ANI HU , the one speaking to you.'"

Dengan menyatakan Akulah Dia (egô eimi), Yesus Kristus mengucapkan kata-
kata YHWH yang akan digenapi pada waktu Ia datang kelak untuk menebus Zion.

Yohanes 8:18,
"Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku,
bersaksi tentang Aku."
Stephanus Textus Receptus,
"egô eimi ho marturôn peri emautou kai marturei peri emou ho pemthas me patêr"
INTERLINEAR : " egô {AKU} eimi {ADA} ho {yang} marturôn {bersaksi} peri
{tentang} emautou {diri-Ku sendiri} kai {dan} marturei {bersaksi} peri {tentang}
emou {Aku} ho {yang} pemthas {mengutus} me {Aku} patêr {Bapa}"
The Orthodox Jewish Brit Chadasha,
" ANI HU the one giving solemn EDUT about myself and the One having sent me,
HAAV , gives solemn EDUT about me."

Kita mulai dengan ucapan Yesus Kristus bahwa Dialah yang bersaksi tentang
diri-NYA sendiri (egô eimi ho marturôn peri emautou). Ucapan ini sangat mungkin
mencerminkan kata-kata dari Yesaya 43:10 dan juga apa yang dikatakan tentang
seorang saksi dalam Ulangan 19:15.

Yesaya 43:10,
"'Kamu inilah saksi-saksi-Ku,' demikianlah firman TUHAN, 'dan hamba-Ku yang
telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku
tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada

84
lagi.'"
Ben Asher Morphological Text,
" ATEM {kamu} EDAY {saksi-saksi-Ku} NE'UM-YHVH {firman TUHAN} VE'AVDI
{dan abdi-Ku} ASYER {yang} BAKHARTI {Aku sudah memilih} LEMA'AN {supaya}
TED'U {kamu mengetahui} VETA'AMINU {dan kamu percaya} LI {kepada-Ku}
VETAVINU {dan kamu mengerti} KI-ANI {karena AKULAH} HU {DIA} LEFANAY
{sebelum Aku} LO-NOTSAR {tidak dibentuk} EL {Allah} VE'AKHARAY {dan lain
dari Aku} LO {tidak} YIHYEH {ada}"
Stephanus Textus Receptus,
"genesthe moi martures kagô martus legei kurios ho theos kai ho pais hon exelexamên
hina gnôte kai pisteusête kai sunête hoti egô eimi emprosthen mou ouk egeneto allos
theos kai met eme ouk estai"
INTERLINEAR : " genesthe {menjadi} moi {-Ku} martures {saksi-saksi} kagô {dan -
Ku} martus {saksi} legei {firman} kurios {Tuhan} ho theos {Allah} kai {dan} ho pais
{hamba} hon {yang} exelexamên {Aku sudah memilih} hina {supaya} gnôte
{mengetahui} kai {dan} pisteusête {percaya} kai {dan} sunête {mengerti} hoti
{bahwa} egô {AKU} eimi {ADA} emprosthen {sebelum} mou {Aku} ouk {tidak}
egeneto {menjadi} allos {yang lain} theos {Allah} kai {dan} met {selain} eme {Aku}
ouk {tidak} estai {ada}"

Kemiripan Yohanes 8:18 dan 4:26 barangkali dimaksudkan untuk


mengingatkan pembaca tentang apa yang dikatakan oleh Yesus Kristus dalam ayat
pertama itu. Sama seperti ucapan “egô eimi” dalam Yohanes 4:26, perumusannya
dalam 8:18 sangat aneh. Jika Yesus Kristus ingin berkata, "Aku bersaksi tentang diri-
Ku", maka Ia dapat mengatakan saja egô marturô yang lebih sederhana dari egô eimi
marturôn peri emautou. Sama seperti dalam 4:26, keanehan itu mungkin disebabkan

85
penggunaan bahan latar belakang oleh Yohanes. Tetapi, tidak seperti dalam 4:26 tidak
terdapat kesejajaran bentuk bagi 8:18 dalam Septuaginta.
Teks Ibrani dari Yesaya 43:10 tampaknya menyamakan Israel dengan Hamba
Tuhan sebagai seorang saksi, jadi tepatlah terjemahan "Kamu inilah saksi-saksi-Ku,
demikianlah firman TUHAN, dan hamba-Ku yang telah Kupilih." Ada kemungkinan
hamba Tuhan adalah saksi yang tersendiri, sebab hamba itu berbentuk tunggal, padahal
Israel berbentuk jamak. Tetapi karena "Hamba-Ku" (avdi) disamakan dengan Israel di
tempat lain, maka tidak mungkin demikian halnya. Dalam Septuaginta Yesaya 43:10
berbicara tentang tiga saksi: "orang-orang yang disapa, YHVH sendiri, dan Hamba-
Nya, ketiganya memberi kesaksian tentang keunikan YHVH orang Ibrani."
Tampaknya tidak mungkin Yohanes mengikuti teks Ibrani dari ayat ini, karena
di situ tidak ada peranan YHVH sebagai saksi, dan karena itu tidak ada kesejajaran
Yesus Kristus dan Bapa yang keduanya bersaksi dalam Yohanes. Yohanes tampaknya
memakai tradisi yang serupa dengan Septuaginta, bukan teks Masora. Dalam Targum
ayat itu menyebut dua saksi, bukan hanya satu seperti teks Masora, tetapi bukan
YHVH melainkan Kristus yang merupakan saksi kedua. Targum Yahudi menulis,
"'Kamulah saksi', firman TUHAN, 'dan hamba-Ku Hamasyiakh yang berkenan
kepada-Ku, supaya kamu dapat mengetahui dan percaya di hadapan-Ku dan mengerti
bahwa Akulah Dia'".
Lebih dahulu (Yesaya 43:9), YHVH berseru kepada Israel untuk menjadi saksi
bagi Dia. YHVH juga adalah saksi, demikian pula hamba yang dipilih-Nya. Jika
sebutan Yesus Kristus terhadap dirinya sebagai saksi, merupakan kutipan Yesaya
43:10, maka bukan “egô eimi” melainkan kata-kata di sekitarnya yang membuat
maknanya jelas dalam Injil Yohanes. Yesus Kristus mengambil peran saksi dari nats
dalam kitab Yesaya tersebut dan menerapkannya kepada diri-Nya sendiri.
Pemakaian Perjanjian Lama secara demikian lebih cocok dengan cara memakai
ucapan “egô eimi” lengkap dengan predikat -- misalnya "Akulah [“egô eimi”] terang

86
dunia", Yohanes 8:12 -- dari dengan ucapan yang tidak mempunyai predikat. Dalam
Yohanes 6:35, egô eimi secara eksplisit digunakan untuk menerapkan gagasan
Perjanjian Lama kepada Yesus Kristus dan ini merupakan preseden bagi pemakaian
ungkapan itu dalam Yohanes 8:18.
Dalam Kitab Yesaya, YHVH berbicara tentang sifat hamba yang dipilih-Nya
dan yang dipanggil-Nya untuk menjadi saksi bagi Dia.

Ben Asher Morphological Hebrew Text:


"ANI {Aku} YHVH {TUHAH} QRATIKA {sudah memanggil engkau} VETSEDEQ
{dalam kebenaran} VE'AKHZEQ {dan memegang} BEYADEKA {pada tanganmu}
VE'ETSORKA {dan menjaga engkau} VE'ETENKA {dan memberi engkau} LIVRIT
{untuk menjadi perjanjian} AM {orang banyak} LE'OR {untuk menjadi terang}
QOYIM {bangsa-bangsa} LIFQOAKH {untuk membuka} EYNAYIM {mata} IVEROT
{orang-orang buta} LEHOTSI {untuk membawa keluar} MIMASGER {dari dalam
penjara} ASIR {orang-orang hukuman} MIBEYT {dari rumah} KELE {penjara}
YOSYVEY {mereka yang duduk} KHOSYEK {dalam kegelapan}"
Septuaginta,
- "egô kurios ho theos ekalesa se en dikaiosunê kai kratêsô tês kheiros sou kai
eniskhusô se kai edôka se eis diathêkên genous eis phôs ethnôn anoixai ophthalmous
tuphlôn exagagein ek desmôn dedemenous kai ex oikou phulakês kathêmenous en
skotei"
INTERLINEAR : " egô {Aku} kurios {Tuhan} ho theos {Allah} ekalesa {sudah
memanggil} se {engkau} en {dalam} dikaiosunê {kebenaran} kai {dan} kratêsô
{memegang} tês kheiros {tangan} sou {-mu} kai {dan} eniskhusô {menguatkan} se
{engkau} kai {dan} edôka {memberi} se {engkau} eis {kepada}diathêkên
{perjanjian} genous {orang banyak} eis {kepada} phôs {terang} ethnôn {bangsa-
bangsa} anoixai {membuka} ophthalmous {mata} tuphlôn {orang-orang buta}

87
exagagein {mengeluarkan} ek {dari} desmôn {penjara} dedemenous {orang-orang
hukuman} kai {dan} ex {dari} oikou {rumah} phulakês {penjara} kathêmenous
{mereka yang tinggal} en {dalam} skotei {kegelapan}"

Dalam Yesaya 43:8-13 pentingnya kesaksian dihubungkan dengan egô eimi


atau ANI HU yang diucapkan oleh YHWH dan juga keseluruhannya diarahkan kepada
pemindahan kebutaan umat dan keselamatan bangsa-bangsa. Sebagai orang yang
menjadi terang untuk bangsa-bangsa, hamba YHWH harus bersaksi tentang Dia. Teks
Yunani dari Yesaya menyebutkan bahwa YHVH akan bersaksi tentang Hamba itu,
seperti Bapa bersaksi tentang Yesus Kristus dalam Injil Yohanes. Karena itu ketika
Yesus Kristus mengatakan bahwa Ia bersaksi, Ia mengambil alih tugas yang
dipercayakan kepada Hamba itu dalam kitab Yesaya. Peran Yesus Kristus sebagai
saksi yang sah mulai dibicarakan dalam Injil Yohanes ketika Ia berkata bahwa Dia
adalah Terang Dunia yang akan memberi terang hidup kepada mereka yang mengikuti-
Nya (Yohanes 8:12-13).
Pernyataan Yesus Kristus tentang diri-Nya sebagai terang dunia juga
didasarkan pada perikop dalam kitab Yesaya. Menarik untuk diperhatikan bahwa orang
Yahudi menuduh Yesus Kristus mengemukakan kesaksian yang tidak benar (ouk estin
alêthês, Yohanes 8:13). Dalam kitab Yesaya YHWH memanggil dunia untuk
mendengar dan bersaksi, 'emet, Benar demikian ( alêthês, Yesaya 43:9). Jika bangsa-
bangsa tidak bisa mengemukakan saksi-saksi mereka sendiri, biarlah mereka
mendengarkan apa yang dikatakan YHWH dan mengakui kesaksian YHWH benar.
Hal yang sama terungkap dalam pernyataan Yesus Kristus. Yesus Kristus memenuhi
tugas seorang hamba dan karena itu kesaksian-Nya itu benar, sebab hamba yang dipilih
itu ditugaskan untuk bersaksi dan membawa terang. Dalam Injil Yohanes, "Bapa yang
mengutus aku" ( ho pemthas me patêr) sejajar dengan "hamba yang Kupilih" (ve'avdi
asyer bakharti, ho pais hon exelexamên). Yesus Kristus menyamakan diri dengan

88
Israel tatkala Ia menyebut diri-Nya sebagai pokok anggur yang benar (Yohanes 15:1,
5).
Menurut Yohanes 8:18, Bapa dan Yesus Kristus sama-sama menggenapi apa
yang dikatakan Yesaya dan juga menggenapi -- secara tidak langsung -- apa yang
diminta sebagai syarat yang benar menurut Ulangan 19:15. Hal yang sama dijumpai
dalam 1 Samuel 12:5 di mana Septuaginta mengikuti teks Ibrani.

1 Samuel 12:5,
"Lalu berkatalah ia kepada mereka: 'TUHAN menjadi saksi kepada kamu, dan orang
yang diurapi-Nyapun menjadi saksi pada hari ini, bahwa kamu tidak mendapat apa-apa
dalam tanganku.' Jawab mereka: 'Dia menjadi saksi.'"
Ben Asher Morphological Hebrew Text:
"VAYOMER {dan ia berkata} ALEYHEM {kepada mereka} ED {menjadi saksi} YHVH
{TUHAN} BAKEM {kepadamu} VE'ED {dan menjadi saksi} MESYIKHO {Mesias-
Nya, orang yang diurapi-Nya} HAYOM {hari} HAZEH {ini} KI {karena} LO {tidak}
METSATEM {menemukan} BEYADI {pada tanganku} ME'UMAH {sesuatu}
VAYOMER {dan mereka berkata} ED {menjadi saksi}"
Septuaginta,
- "kai eipen samouêl pros ton laon martus kurios en humin kai martus khristos autou
sêmeron en tautê tê hêmera hoti oukh eurêkate en kheiri mou outhen kai eipan martus"
INTERLINEAR : " kai {dan} eipen {berkata} samouêl {Samuel} pros {kepada} ton
laon {orang banyak} martus {menjadi saksi} kurios {Tuhan} en {kepada} humin
{kamu} kai {dan} martus {menjadi saksi} khristos {Kristus, orang yang diurapi}
autou {-Nya} sêmeron {hari ini} en {pada} tautê {ini} tê hêmera {hari} hoti {bahwa}
oukh {tidak} eurêkate {dijumpai} en {pada} kheiri {tangan} mou {-ku} outhen{suatu
pun} kai {dan} eipan {mereka berkata} martus {menjadi saksi}"

89
Dalam Yohanes 8:18, Yesus dilihat sebagai khristos (Kristus, Yang diurapi)
dan bersaksi bersama-sama dengan Bapa, sama seperti orang yang diurapi itu bersaksi
untuk membela Samuel. Sebagai Kristus, Yesus dapat bersaksi tentang diri-Nya dan
tidak usah memanggil dua saksi seperti yang dilakukan oleh Samuel. Tidak dapat
dipastikan apakah keserupaan antara kedua ayat tersebut dapat membuktikan bahwa
dalam Yohanes 8 Yesus dilihat sebagai Kristus. Pernyataan Yesus Kristus tentang diri-
Nya sebagai saksi boleh jadi berasal dari Perjanjian Lama. Mengingat adanya hal-hal
lain yang serupa antara Yohanes 8 dan Yesaya 42-43, lebih mungkin bila nats dari
Kitab Yesaya dilihat sebagai latar belakang terhadap pernyataan Yesus Kristus
tersebut.
Bila benar pernyataan Yesus Kristus tentang diri-Nya sendiri sebagai saksi,
mengacu kepada kesaksian hamba Tuhan dalam Yesaya 43:10, kita dapat
mempertanyakan apa isi kesaksian hamba itu? Di sinilah latar belakang dari ucapan
egô eimi dan ucapan-ucapan yang serupa dalam Yohanes 8:24 dan 28 menyentuh soal
pluralisme. Hamba itu memberi kesaksian tentang pernyataan YHVH yang
menyatakan diri-Nya sebagai Allah dan Juruselamat satu-satunya.
Di sini monotheisme Yesaya kelihatan sejelas-jelasnya. Israel dapat bersaksi
bahwa hanya YHVH saja Allah, bahwa Ia kekal. Israel dapat bersaksi tentang kuasa
dan kebebasan-Nya, karena Israel telah mengalami kuasa dan kebebasan itu dalam
sejarah mereka. Hanya YHVH saja yang menghakimi dan menyelamatkan; tiada ilah
atau manusia yang dapat menghalangi karya-Nya.
Yesus Kristus mengemban tugas bersaksi yang disebutkan dalam Yesaya 43:10
dan dengan demikian secara tak langsung Ia bersaksi juga tentang kuasa untuk
menyelamatkan yang dimiliki oleh YHVH saja. Dengan menyebut diri-Nya sebagai
egô eimi Yesus Kristus juga menyatakan secara tak langsung bahwa keselamatan itu
terjadi melalui diri-Nya sendiri. Ucapan egô eimi berikut dalam Yohanes 8
menegaskan hanya Yesus Kristus adalah YHVH dan Dia saja yang menyelamatkan.

90
Yohanes 8:24,
"Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab
jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
Stephanus Textus Receptus,
– "eipon oun humin hoti apothaneisthe en tais hamartiais humôn ean gar mê pisteusête
hoti egô eimi apothaneisthe en tais hamartiais humôn"
INTERLINEAR : " eipon {berkata} oun {oleh karena itu} humin {kepadamu} hoti
{bahwa} apothaneisthe {kamu akan mati} en {dalam} tais hamartiais {dosa} humôn {-
mu} ean {jika} gar {karena} mê {tidak} pisteusête {percaya} hoti {bahwa} egô
{AKU} eimi {ADA} apothaneisthe {kamu akan mati} en {dalam} tais hamartiais
{dosa} humôn {-mu}"
The Orthodox Jewish Brit Chadasha,
"I said, therefore, to you that you will go to your MAVET in your AVEROS, for if you
do not have EMUNAH that ANI HU , you will die in your CHATTA'IM."

Yohanes 8:28,
"Maka kata Yesus: 'Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu
tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri,
tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.'"
Stephanus Textus Receptus,
"eipen oun autois ho iêsous hotan hupsôsête ton huion tou anthrôpou tote gnôsesthe
hoti egô eimi kai ap hemautou poiô ouden alla kathôs edidaxen me ho patêr mou tauta
lalô"
INTERLINEAR : ""eipen {berkata} oun {oleh karena itu} autois {kepada mereka} ho
iêsous {Yesus} hotan {ketika} hupsôsête {kamu sudah meninggikan} ton huion
{Anak} tou anthrôpou {Manusia} tote {pada waktu itu} gnôsesthe {kamu akan

91
mengetahui} hoti {bahwa} egô {AKU} eimi {ADA} kai {dan} ap {dari} hemautou
{diri-Ku sendiri} poiô {Aku berbuat} ouden {tidak suatupun} alla {melainkan} kathôs
{seperti} edidaxen {sudah mengajarkan} me {Aku} ho patêr {Bapa} mou {-Ku} tauta
{hal-hal ini} lalô {Aku berbicara}" –
The Orthodox Jewish Brit Chadasha,
"Therefore, Rebbe, Melech HaMoshiach said to them, 'When you perform the HAGBA
of the BEN HAADAM, you will have DA'AS that ANI HU , and from myself I do
nothing, but as HAAV of me taught me, these things I speak."

Dalam ayat 18, Akulah Dia (egô eimi) menyatakan tugas Yesus Kristus, tetapi
ayat 24 dan 28 terutama menyebut tentang jati diri-Nya. Orang yang memperkenalkan
diri dengan rumusan ini hendak menyatakan sesuatu yang penting dan unik tentang
"aku"-nya. Yang penting dalam kedua ayat ini ialah tentang tahu (Yunani ginosko,
Ibrani da'at) atau percaya (Yunani pisteuô, Ibrani emunah) bahwa egô eimi .
Menanggapi pernyataan Yesus Kristus tentang diri-Nya itu, orang Yahudi
bertanya, "Siapakah Engkau?". Pertanyaan ini menunjukkan bahwa mereka pun
memahami jika mereka tidak mau mati dalam dosa mereka, maka mereka harus
mengenal Yesus Kristus.
Ungkapan egô eimi secara harfiah berarti Aku adalah dan dari segi tata bahasa
belumlah lengkap dan masih membutuhkan predikat -- misalnya "Aku adalah
Gembala" (egô eimi ho poimên) -- supaya jelas artinya. Tetapi dalam ayat 24 dan 28
tidak terdapat suatu predikat yang melengkapi frasa egô eimi tersebut agar menjadi
jelas siapa Yesus Kristus.
Perkataan egô eimi yang terdapat dalam kitab Yesaya dan Injil Yohanes tanpa
predikat -- yang eksplisit atau implisit -- tidak mempunyai arti secara mandiri dalam
bahasa Yunani. Jadi konteks perkataan itu harus menentukan artinya bahkan dalam

92
Perjanjian Lama. Arti egô eimi sama dengan ANI HU yaitu Akulah senantiasa sama,
Aku adalah Dia.
Ada yang mengusulkan agar Yesus Kristus disamakan dengan Anak Manusia,
namun usulan ini sulit diterima karena akan mengaburkan hubungan ayat 24 dan 28,
lagi pula Yesus Kristus tidak pernah berkata secara langsung "Akulah Anak Manusia".
Dalam Yohanes 9:35-37 tersirat kesaksian Yesus Kristus tentang diri-Nya tetapi egô
eimi tidak dikatakan secara langsung. Barangkali Yohanes juga tahu bahwa Yesus
Kristus hanya memakai gelar "Anak Manusia" dalam bentuk orang ketiga. Selanjutnya
gelar "Anak Manusia" itu dikaitkan dengan serangkaian gagasan, khususnya
"pengagungan" dan "pemuliaan"; gelar-gelar itu dipakai di sini sesudah kata kerja
hupsoô, sedangkan pemakaian egô eimi berdiri sendiri.
Sifat orang Yahudi yang ingin memperlengkapi ucapan itu dengan suatu
predikat, memang betul dari segi tata bahasa, "Siapakah Engkau?"
Kembali terjemahan Kitab Yesaya dalam Septuaginta merupakan kunci untuk
memahami kedua ucapan Akulah Dia dan juga ucapan dalam Yohanes 13:19. Seperti
sebelumnya, bukan kata-kata egô eimi sendiri, melainkan perumusan kata-kata yang
menyertai ucapan itu, yang memberi kunci untuk menafsirnya. Kedua frasa tahu
bahwa dan percaya bahwa yang dikaitkan dengan egô eimi tampaknya mencerminkan
bagian kedua dari Yesaya 43:10.

Yesaya 43:10,
"'Kamu inilah saksi-saksi-Ku,' demikianlah firman TUHAN, 'dan hamba-Ku yang
telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku
tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada
lagi.'"
Ben Asher Morphological Text,

93
"ATEM {kamu} EDAY {saksi-saksi-Ku} NE'UM-YHWH {firman TUHAN} VE'AVDI
{dan abdi-Ku} ASYER {yang} BAKHARTI {Aku sudah memilih} LEMA'AN {supaya}
TED'U {kamu mengetahui} VETA'AMINU {dan kamu percaya} LI {kepada-Ku}
VETAVINU {dan kamu mengerti} KI-ANI {karena AKULAH} HU {DIA} LEFANAY
{sebelum Aku} LO-NOTSAR {tidak dibentuk} EL {Allah} VE'AKHARAY {dan lain
dari Aku} LO {tidak} YIHYEH {ada}"
Septuaginta, egô eimi
TRANSLITERASI : egô {AKU} eimi {ADA} emprosthen {sebelum} mou {Aku} ouk
{tidak} egeneto {menjadi} allos {yang lain} theos {Allah} kai {dan} met {selain} eme
{Aku} ouk {tidak} estai {ada}"

Dalam bagian kedua Yesaya 43:10, Septuaginta hampir sama dengan teks
Ibrani. Namun perlu diperhatikan, dalam teks Ibrani dikatakan, TED'U VETA'AMINU
LI VETAVINU KI- ANI HU, "tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku
tetap Dia (ANI HU)". Tampaknya Yohanes mengikuti teks Septuaginta di sini, gnôte
kai pisteusête kai sunête hoti egô eimi.
Kata-kata Yesus Kristus dalam Yohanes 8 memang sengaja mirip dengan kata-
kata YHVH dalam Yesaya 43, sehingga kata-kata tersebut dapat ditafsirkan dalam
terang tulisan Yesaya. Pembaca yang telah melihat hubungan antara kata-kata Yesus
Kristus dalam Yohanes 4:26 dan kata-kata Yesaya 52:6 dapat melihat pula acuan lain
kepada ayat itu dalam kombinasi kata kerja mengetahui dan ungkapan egô eimi.

Yohanes 4:26,
"Kata Yesus kepadanya: 'Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.'"
Stephanus Textus Receptus,
- "legei autê ho iêsous egô eimi ho lalôn soi"

94
INTERLINEAR : "legei {berkata} autê {kepadanya} ho iêsous {Yesus} egô {AKU}
eimi {ADA} ho {yang} lalôn {berbicara} soi {denganmu}"
The Orthodox Jewish Brit Chadasha,
"Yehoshua says to her, 'ANI HU , the one speaking to you.'"

Yesaya 52:6,
"Sebab itu umat-Ku akan mengenal nama-Ku dan pada waktu itu mereka akan
mengerti bahwa Akulah Dia yang berbicara, ya Aku!"
Ben Asher Morphological Hebrew Text,
"LAKEN {oleh karena itu} YEDA {akan mengenal} AMI {umat-Ku} SYEMI {nama-
Ku} LAKEN {oleh karena itu} BAYOM {pada hari} HAHU {itu} ANI HU {sebab
AKU-lah DIA} HAMEDABER {yang berbicara} HINENI {lihatlah}"
Septuaginta, egô eimi
INTERLINEAR :" egô {AKU} eimi {ADA} autos {Dia} ho {yang} lalôn {berbicara}
pareimi" {lihatlah}"

Walaupun ada acuan tak langsung kepada ayat ini, namun nats dalam Yohanes
8 mengacu kepada Yesaya 43:10.
Ada beberapa tema yang terdapat dalam kedua perikop itu. Dalam kitab
Yesaya, YHVH akan diadili di hadapan bangsa-bangsa untuk menunjukkan hanya Dia
Allah. Karena itu Ia membutuhkan kesaksian yang benar.

Yesaya 43:9,
"Biarlah berhimpun bersama-sama segala bangsa-bangsa, dan biarlah berkumpul suku
suku bangsa! Siapakah di antara mereka yang dapat memberitahukan hal-hal ini, yang
dapat mengabarkan kepada kita hal-hal yang dahulu? Biarlah mereka membawa saksi-
saksinya, supaya mereka nyata benar; biarlah orang mendengarnya dan berkata: 'Benar

95
demikian!'"
Ben Asher Morphological Hebrew Text,
"KOL-HAGOYIM {semua bangsa} NIQBETSU {berkumpul} YAKHDAV {bersama-
sama} VEYA'ASFU {dan berhimpun} LE'UMIM {orang-orang} MI {dari} VAHEM
{mereka} YAGID {memberitakan} ZOT {ini} VERISYONOT {dan hal-hal yang
dahulu} YASYMI'UNU {memperlihatkan} YITNU {biarlah membawa} EDEYHEM
{saksi-saksi mereka} VEYITSDAQU {dan menguji} VEYISYME'U {dan biarlah
mereka mendengar} VEYOMERU {dan berkata} EMET {itu benar}"
INTERLINEAR : " panta {semua} ta ethnê {bangsa} sunêkhthêsan {berkumpul} ama
{bersama-sama} kai {dan} sunakhthêsontai {berkerumun} arkhontes {para pemimpin}
ex {dari} autôn {mereka} tis {siapa} anaggelei {memberitakan} tauta {ini} hê ta ex
{dari} arkhês {terdahulu} tis {siapa} anaggelei {memberitakan} humin {kepadamu}
agagetôsan {membawa} tous marturas {saksi-saksi} autôn {mereka} kai {dan}
dikaiôthêtôsan {membenarkan} kai {dan} eipatôsan {berkata} alêthê {benar}"

Begitu juga kesaksian Yesus Kristus ditantang oleh lawan-lawan-Nya yang


menganggap Yesus Kristus tidak berhak menyebut diri-Nya Terang Dunia. Mereka
mengatakan, kesaksian-Nya tidak benar (Yohanes 8:13). Tujuan dari kesaksian Israel
ialah LEMA'AN TED'U VETA'AMINU LI VETAVINU KI- ANI HU hina gnôte kai
pisteusête kai sunête hoti egô eimi, "supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan
mengerti, bahwa Aku tetap Dia" (Yesaya 43:10).
Percaya berada di antara tahu dan mengerti. Karena itu yang dimaksudkan
bukanlah pengetahuan yang membawa kepada kepercayaan atau yang terletak pada
kepercayaan, seperti yang mungkin kita pikirkan. Kedua pandangan ini kurang
mengerti ayat tersebut. Untuk mengetahui maksud kata-kata ini kita harus
mengesampingkan konsep modern tentang pengetahuan. Seorang saksi biasanya
berperan untuk memberi penjelasan kepada orang lain, bukan kepada dirinya sendiri.

96
Namun sekalipun tidak cocok dengan konteksnya, Yesaya di sini menegaskan tujuan
sesungguhnya dari perikop ini dan bahkan dari seluruh karyanya, yakni agar orang-
orang buangan yang mendengarnya yakin akan kuasa YHVH yang unik.
Ucapan Yesus Kristus egô eimi juga menyangkut soal tahu dan percaya,
walaupun Ia memperingatkan para penentang-Nya akan akibat ketidakpercayaan
mereka. Dalam Injil Yohanes, pengetahuan itu akan dinyatakan kepada mereka, tatkala
mereka meninggikan Anak Manusia.

Yohanes 8:28,
"Maka kata Yesus: 'Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu
tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri,
tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.'"
Stephanus Textus Receptus,
- "eipen oun autois ho iêsous hotan hupsôsête ton huion tou anthrôpou tote gnôsesthe
hoti egô eimi kai ap hemautou poiô ouden alla kathôs edidaxen me ho patêr mou tauta
lalô"
" eipen {berkata} oun {oleh karena itu} autois {kepada mereka} ho iêsous {Yesus}
hotan {ketika} hupsôsête {kamu sudah meninggikan} ton huion {Anak} tou anthrôpou
{Manusia} tote {pada waktu itu} gnôsesthe {kamu akan mengetahui} hoti {bahwa}
egô {AKU} eimi {ADA} kai {dan} ap {dari} hemautou {diri-Ku sendiri} poiô {Aku
berbuat} ouden {tidak suatupun} alla {melainkan} kathôs{seperti} edidaxen {sudah
mengajarkan} me {Aku} ho patêr {Bapa} mou {-Ku} tauta {hal-hal ini} lalô {Aku
berbicara}"
The Orthodox Jewish Brit Chadasha,
"Therefore, Rebbe, Melech HaMoshiach said to them, 'When you perform the HAGBA
of the BEN HAADAM, you will have DA'AS that ANI HU, and from myself I do
nothing, but as HAAV of me taught me, these things I speak."

97
Yohanes 8:28 ini merujuk kepada Yesaya 52:13-53:12 yang berbicara tentang
peninggian Hamba yang menderita sebagai contoh yang diikuti Yohanes dalam
memakai kata hupsoô yang berganda. Kemungkinan ini hanya menekankan bahwa
Yohanes hampir pasti bergantung kepada pemikiran Yesaya dalam mengerti siapakah
Yesus Kristus itu.
Ada juga perbedaan pemakaian istilah-istilah dalam Kitab Yesaya dan dalam
Injil Yohanes. Dalam Kitab Yesaya, YHVH memanggil para pendengar-Nya untuk
bersaksi bahwa kesaksian-Nya adalah benar, sedang dalam Injil Yohanes Yesus
Kristus bersaksi bersama-sama dengan Bapa sehingga Ia tidak memerlukan saksi-saksi
lain. Dalam Kitab Yesaya, saksi tersebut digambarkan sebagai bangsa yang buta dan
tuli.

Yesaya 43:8,
"Biarlah orang membawa tampil bangsa yang buta sekalipun ada matanya, yang tuli
sekalipun ada telinganya!"
Ben Asher Morphological Hebrew Text,
"HOTSI {bawalah} AM-IVER {bangsa yang buta} VE'EYNAYIM {dan mata} YESY
{mempunyai} VEKHERSYIM {dan tuli} VE'OZNAYIM {dan telinga} LAMO {ada
padanya}"
Septuaginta,
- "kai exêgagon laon tuphlon kai ophthalmoi eisin hôsautôs tuphloi kai kôphoi ta ôta
ekhontes"
INTERLINEAR : " kai {dan} exêgagon {membawa} laon {bangsa} tuphlon {yang
buta} kai {dan} ophthalmoi {mata} eisin {adalah} hôsautôs {demikian juga} tuphloi
{yang buta} kai {dan} kôphoi {tuli} ta {yang} ôta {telinga} ekhontes {mempunyai}"

98
Jika benar Yohanes 8 dilatarbelakangi oleh Yesaya 42-43, maka bukanlah
kebetulan bahwa tanda dan perdebatan yang terjadi mengambil tema kebutaan yang
juga terdapat dalam Yesaya 42:18-20 (bandingkan dengan Yohanes 9:39-41).
Sebaliknya, dalam Injil Yohanes bukan Yesus Kristus, melainkan orang Farisi, yang
disebut buta.
Dalam Kitab Yesaya, kata-kata Ibrani ANI HU , sama seperti kata-kata Yunani
egô eimi, tidak ada arti tanpa predikat, dan predikat itu harus ditentukan dari konteks.
Kita diberitahukan dengan kata-kata singkat yang hampir tidak dapat diterjemahkan
bahwa inilah Aku atau Akulah Dia. Inilah seruan yang diucapkan dalam perjumpaan
pribadi yang artinya senantiasa bergantung kepada konteks yang bersangkutan.
YHVH menyatakan diri-Nya sebagai Juruselamat Israel yang satu-satunya,
dalam pidato peradilan pernyataan ini merupakan dukungan terhadap kesaksian yang
diberikan.

Yesaya 43:10-11,
"'Kamu inilah saksi-saksi-Ku,' demikianlah firman TUHAN, 'dan hamba-Ku yang
telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku
tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada
lagi. Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku."
Ben Asher Morphological Hebrew Text,
"ATEM {kamu} EDAY {saksi-saksi-Ku} NE'UM-YHVH {firman TUHAN} VE'AVDI
{dan hamba-Ku} ASYER {yang} BAKHARTI {telah Kupilih} LEMA'AN {harus}
TED'U {mengetahui} VETA'AMINU {dan percaya} LI {kepada-Ku} VETAVINU {dan
mengerti} KI-ANI {sebab Aku} HU {Dia} LEFANAY {sebelum Aku} LO-NOTSAR
{tidak ada dibentuk} EL {ilah} VE'AKHARAY {dan setelah Aku} LO {tidak} YIHYEH
{ada} ANOKI {Aku} ANOKI {Aku} YHVH {TUHAN} VE'AYIN {dan tidak ada}
MIBIL'ADEY {selain Aku} MOSYI {juruselamat}"

99
Septuaginta, egô eimi
INTERLINEAR : {bahwa} egô {AKU} eimi {ADA} emprosthen {sebelum} mou
{Aku} ouk {tidak} egeneto {menjadi} allos {yang lain} theos {Allah} kai {dan} met
{selain} eme {Aku} ouk {tidak} estai {ada} egô {Aku} ho theos {Allah} kai {dan}
ouk {tidak} estin {ada} parex {di luar} emou {Aku} sôzôn {juruselamat}"

Konteks inilah yang menyentuh soal pluralisme. Yesus Kristus mengutip kata-
kata yang menyebut hak YHVH saja untuk menyelamatkan Israel dan Ia menyebut
diri-Nya demikian. Dengan kata lain, di dalam Dialah akan kelihatan keselamatan dari
YHVH itu. Pada saat Anak Manusia ditinggikan di atas salib, orang Yahudi akan tahu
bahwa ANOKI ANOKI YHWH VE'AYIN MIBIL'ADEY MOSYI, "Aku, Akulah TUHAN,
dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku". Septuaginta menerjemahkan egô ho
theos, Akulah Allah. Patut diperhatikan, dalam ayat ini dan lebih jelas lagi dalam ayat
di bawah ini bahwa frasa ANI HU sejajar dengan frasa ANI YHVH, kedua ungkapan
ini tampaknya identik.

Yesaya 52:6,
"Sebab itu umat-Ku akan mengenal nama-Ku dan pada waktu itu mereka akan
mengerti bahwa Akulah Dia yang berbicara, ya Aku!"
Ben Asher Morphological Hebrew Text,
"LAKEN {oleh karena itu} YEDA {akan mengenal} AMI {umat-Ku} SYEMI {nama-
Ku} LAKEN {oleh karena itu} BAYOM {pada hari} HAHU {itu} KI-ANI-HU {sebab
AKU-lah DIA} HAMEDABER {yang berbicara} HINENI {lihatlah}"
Septuaginta, egô eimi
INTERLINEAR : " dia {oleh} touto {itu} gnôsetai {akan mengenal} ho laos {umat}
mou {-Ku} to onoma {nama} mou {-Ku} en {pada} tê hêmera {hari} ekeinê {itu} hoti

100
{bahwa} egô {AKU} eimi {ADA} autos {Dia} ho {yang} lalôn {berbicara} pareimi
{lihatlah}"

Jika orang Yahudi yang tidak percaya kepada Akulah Dia itu akan mati dalam
dosa-dosanya, maka kita dapat menyimpulkan bahwa bila mereka percaya, mereka
akan diselamatkan dari kematian yang demikian. Jadi dapat dikatakan, ucapan-ucapan
Akulah Dia ini terdapat dalam konteks pengampunan dosa. Hubungan ucapan egô
eimi dan masalah dosa memberi kesan bahwa ucapan Akulah Dia dalam Yohanes 8:24
mengacu kepada Yesaya 43:24-25. Dalam terjemahan ayat-ayat ini dalam Septuaginta
ungkapan egô eimi itu terdapat dua kali.

Yesaya 43:24-25,
"Engkau tidak membeli tebu wangi bagi-Ku dengan uang atau mengenyangkan Aku
dengan lemak korban sembelihanmu. Tetapi engkau memberati Aku dengan dosamu,
engkau menyusahi Aku dengan kesalahanmu. Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa
pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu."
Ben Asher Morphological Hebrew Text,
"LO-QANITA {engkau tidak membeli} LI {bagi-Ku} VAKESEF {dengan uang}
QANEH {tebu wangi} VEKHELEV {dan lemak} ZVAKHEYKA {korbanmu} LO
{tidak} HIRVITANI {memuaskan Aku} AK {tetapi} HE'EVADETANI {melayani Aku}
BEKHATOTEYKA {dengan dosa-dosamu} HOGATANI {menyusahkan aku}
BA'AVONTEYKA {dengan kesalahanmu} ANOKI {Aku} ANOKI {Aku} HU {Dia}
MOKHEH {menghapus} FESYA'EYKA {pemberontakanmu} LEMA'ANI {untuk Aku
sendiri} VEKHATOTEYKA {dan dosa-dosamu} LO {tidak} EZKOR {mengingat}"
TRANSLITERASI : " oude {tidak} ektêsô {membeli} moi {aku} arguriou {uang}
thumiama {ukupan} oude {tidak} to stear {lemak} tôn thusiôn {korban} sou {-mu}
epethumêsa {menginginkan} alla {melainkan} en {dalam} tais hamartiais {dosa-dosa}

101
sou {-mu} kai {dan} en {dalam} tais adikiais {kesalahan} sou {-mu} proestên sou egô
{AKU} eimi {ADA} egô {AKU} eimi {ADA} ho {yang} exaleiphôn
{menghapuskan} tas anomias {pelanggaran} sou {-mu} kai {dan} ou mê {tidak}
mnêsthêsomai {mengingat}"

Bentuk penyelamatan yang lebih umum tersirat dalam latar belakang kata-kata
Yesus Kristus dalam Yohanes 8:24. Yang dimaksud penyelamatan yang berhubungan
dengan semua perkataan Akulah Dia (Yesaya 41:4; 43:10, 13, 25; 46:4; 48:12) yang
didalamnya YHVH adalah yang menciptakan segala sesuatu, yang membangkitkan
Koresy untuk mengalahkan Babel, dan yang akan memulihkan kemakmuran Israel.
Seluruh kuasa-Nya dipusatkan pada penyelamatan terhadap umat-Nya. Sekarang kita
mendengar ucapan Yesus Kristus yang sama dalam keadaan yang sejajar, yakni
YHVH yang menciptakan segala sesuatu melalui firman-Nya adalah yang
menyelamatkan manusia melalui kehidupan YHVH yang menjadi manusia tersebut.
Jadi kita dapat menafsirkan ucapan itu sebagai "Akulah Dia dan melalui Aku
dilaksanakan penyelamatan."
Dalam ayat-ayat berikutnya YHVH berseru supaya umat-Nya mengingat Dia
(Yesaya 43:26) dan memperingatkan mereka akan hukuman yang didatangkan-Nya
atas orang yang berbuat dosa terdahulu. Ucapan Akulah Dia dari kitab Yesaya ini
membuat jelas peringatan Yesus Kristus bahwa orang Yahudi akan mati dalam dosa
mereka, karena dalam kitab Yesaya ucapan itu terdapat dalam konteks beban dosa
yang ditaruh oleh orang Yahudi pada YHVH. Tetapi mereka harus percaya kepada
Dia, karena Dialah yang menghapus dosa mereka dan tidak mengingat-ingat
pelanggaran mereka.
Jika ucapan Yesus Kristus Akulah Dia dalam Yohanes 8:24 mengacu pada
ayat-ayat dalam Yesaya ini dan juga kepada Yesaya 43:10, maka implikasi-implikasi
yang sama dapat dikaitkan dengan ucapan Akulah Dia dalam Yohanes 8:28. Bila

102
Yesus Kristus berkata egô eimi Ia menyamakan diri-Nya dengan YHVH yang
mengampuni orang berdosa. Dengan kata lain, pada saat Yesus Kristus ditinggikan
oleh orang Yahudi, akan nyata bahwa Dialah orang yang menghapus pelanggaran dan
tidak mengingat-ingat dosa lagi. Tetapi mereka yang tidak percaya akan mati dalam
dosa mereka.
Ada persesuaian antara kata-kata AVIKHA HARISYON KHATA, hoi pateres
humôn prôtoi, "Bapa leluhurmu yang pertama sudah berdosa" (Yesaya 43:27) dan
humeis oun ho heôrakate para tô patri humôn poieite, "kamu perbuat tentang apa yang
kamu dengar dari Bapamu" (Yohanes 8:38).
Dalam bagian ini tidak akan dibicarakan pemakaian egô eimi dalam Yohanes
13:19. Tetapi jelas bahwa frasa percaya, bahwa Akulah Dia di sini memperoleh
maknanya dari pemakaian kata-kata tersebut dalam Yohanes 8:24, 28. Interaksi antara
segala ucapan Akulah Dia dalam Injil Yohanes mengisyaratkan, bahwa implikasi latar
belakangnya mempengaruhi tafsiran Yohanes 13:19 maupun ucapan Akulah Dia yang
mengakhiri Yohanes 8.

Yohanes 8:58,
"Kata Yesus kepada mereka: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham
jadi, Aku telah ada .'"
Stephanus Textus Receptus,
– "eipen autois ho iêsous amên amên legô humin prin abraam genesthai egô eimi"
INTERLINEAR : " eipen {berkata} autois {kepada mereka} ho iêsous {Yesus} amên
{Amin} amên {Amin} legô {Aku berkata} humin {kepadamu} prin {sebelum} abraam
{Abraham} genesthai {menjadi} egô {AKU} eimi {ADA}"
The Orthodox Jewish Brit Chadasha,
"Rebbe, Melech HaMoshiach said to them, 'OMEIN, OMEIN, I say to you, before
Avraham came into being, ANI HU ."

103
LAI menerjemahkan egô eimi dalam ayat ini sebagai Aku telah ada. Kontras
antara genethai dan eimi dalam ucapan ini, mengingatkan kita akan kontras yang
serupa dalam pendahuluan Injil Yohanes. Kontras ini berarti, dalam Yohanes 8:58,
kata kerja eimi lebih ditekankan daripada kata ganti egô. Ucapan ini merupakan
klimaks pembicaraan tentang jati diri Yesus Kristus dan merupakan jawaban atas
pertanyaan "Adakah engkau lebih besar daripada bapa kita Abraham yang telah mati!".
Ucapan egô eimi juga merupakan tanggapan terhadap pertanyaan, "Dengan siapakah
engkau samakan diri-Mu?" (Yohanes 8:53). Masalah jati diri Yesus Kristus juga
menimbulkan pertanyaan dalam Yohanes 8:57 yang langsung memicu jawaban egô
eimi ini. Dengan demikian, Yesus Kristus mengucapkan egô eimi bukan hanya untuk
menyatakan bahwa Ia telah ada sebelum Abraham, melainkan juga keberadaan itu
tetap berlaku. Karena itu ucapan egô eimi ini langsung menyangkut sifat hakiki-Nya
selaku YHVH.
Dapat dikatakan bahwa kata-kata ini menerangkan orang yang bagaimana
Yesus Kristus itu, yakni Ia sudah ada sebelum menjadi manusia dan tidak seperti
Abraham. Karena itu ucapan tersebut dapat digolongkan kepada kategori "memberi
sifat". Memang Yesus Kristus tidak secara langsung menyebut diri-Nya sebagai orang
yang dinantikan itu, sehingga tidak termasuk kategori "pernyataan", namun Ia
menyamakan diri-Nya dengan YHVH. Ini diperkuat oleh kenyataan bahwa orang
Yahudi ingin melempari Dia. Ketika mereka hendak melempari Dia lagi mereka
menyebut alasannya yaitu "karena engkau sekalipun hanya seorang manusia saja,
menyamakan diri-Mu dengan Allah" (Yohanes 10:33). Mungkin ucapan egô eimi
dalam Yohanes 8:58 sebaiknya tidak dianggap sebagai acuan langsung kepada salah
satu ucapan dalam kitab Yesaya, melainkan sebagai perkembangan khusus dari acuan-
acuan yang berkaitan dengan ucapan-ucapan lain dalam Yohanes 8. Kita dapat
menelusuri hubungan-hubungan lain yang ada antara Yesaya 42-43 dan ucapan egô

104
eimi yang terakhir dalam Yohanes 8 ini. Dalam terjemaian Septuaginta dari Yesaya
43:10, kata kerja ginomai, menjadi terdapat dalam ayat yang sama dengan egô eimi.
Dalam kitab Yesaya, kedua kata kerja itu tidak dikontraskan, sehingga hubungan
antara keduanya tidak meyakinkan. Targum Yesaya juga menyebutkan Abraham
dalam konteks ini. Struktur Yohanes 8 tampaknya menunjukkan bahwa kita musti
menyadari adanya interaksi antara segala frasa egô eimi dalam perdebatan dengan
orang Yahudi ini. Ketiga pemakaian egô eimi dalam Yohanes 8:24, 28 dan 58 bersifat
"mutlak" -- tidak mempunyai predikat --, sehingga ketiganya harus mengikuti bentuk
yang dipakai dalam Yohanes 8:58 dan bukan bentuk kedua ayat lainnya yang sering
diterjemahkan dengan cara yang bermakna ganda. Kata egô eimi adalah pengucapan
nama YHVH dan istilah itu dipakai secara konsisten.
Jelaslah, frasa egô eimi dalam ayat terakhir ini memaksa pembaca memahami
kata-kata Yesus Kristus sebagai penyataan bahwa Ia adalah YHVH. Reaksi orang
Yahudi -- mereka mengambil batu untuk melempari Dia -- menguatkan pendapat
bahwa Yesus Kristus menyamakan diri-Nya dengan YHVH pada saat Ia mengucapkan
egô eimi pada bagian sebelumnya dalam Yohanes 8. Sebenarnya ini nyata juga dari
bentuk ucapan terakhir ini yang berbeda sedikit dari bentuk ucapan egô eimi lainnya
dalam Yohanes 8. Pembaca yang memahami Yohanes 8:24 dan 28 sebagai acuan
kepada penyataan YHVH yang bersifat eksklusif akan menyadari bahwa ucapan Yesus
Kristus tersebut memang demikian maksudnya.
Dengan memakai kata-kata yang sama -- egô eimi --, Yesus Kristus
menyatakan bahwa Ia sudah ada sebelum Abraham ada. Ia bukan hanya memakai kata-
kata YHWH, melainkan menyamakan diri-Nya dengan YHVH. Orang-orang Yahudi
dapat memahami makna perkataan-Nya, tetapi mereka tidak mau mengakui kesaksian-
Nya benar. Karena itu mereka hendak melempari Yesus Kristus.
Ada empat implikasi dari latar belakang ucapan egô eimi dalam kitab Yesaya
menyangkut pluralisme agama sedangkan ucapan-ucapan egô eimi dalam Injil

105
Yohanes sangat relevan bagi masalah inkarnasi YHVH. Ada pula enam ciri khas
penggunaan ANI HU dalam Yesaya dan kita akan memusatkan perhatian pada empat
dari keenam ciri tersebut untuk memperlihatkan kesejajaran ciri-ciri itu dengan frasa
egô eimi dalam Injil Yohanes.
Pertama, perkataan ANI HU adalah ucapan khas YHVH. Perkataan ini
senantiasa diucapkan oleh YHWH saja dan dikaitkan erat dengan ungkapan lain yang
dipakai oleh YHVH untuk menyatakan diri-Nya, khususnya dengan frasa ANI YHVH.
Frasa ANI HU dalam Yesaya senantiasa diucapkan oleh YHWH. Pernyataan ini hanya
dapat diucapkan oleh YHVH sendiri. Jika ada orang lain yang mengungkapkan kata-
kata ini, maka ia menyombongkan dirinya, mencoba menyamakan dirinya dengan
YHVH, atau menggantikan-Nya. Salah satu contoh untuk ini terdapat dalam ayat di
bawah ini yaitu mengutip kesombongan Babel.

Yesaya 43:7,
"Oleh sebab itu, dengarlah ini, hai orang yang hidup bermanja-manja, yang duduk-
duduk dengan tenang, yang berkata dalam hatimu: '(ANI) Tiada yang lain di
sampingku! Aku tidak akan jadi janda dan tidak akan menjadi punah!"

Entah kenapa, Lembaga Alkitab membuang kata-kata Aku ada sebelum


ungkapan "Tiada yang lain di sampingku!", kita bandingkan dengan Terjemahan
Lama, "Maka sekarang dengarlah ini, hai engkau yang berlezat! yang duduk dengan
sentosa serta berkata dalam hatimu begini: Aku yang demikian ini, maka seorangpun
tiada yang lebih daripada-Ku; sekali-kali tiada aku akan duduk janda atau mengetahui
ketiadaan anak."
Yang menarik, Yesaya di sini memakai sepatah kata saya (ANI) untuk
menyatakan Aku ada. Jelaslah ia memperhadapkan pernyataan Babel itu denganANI

106
HUyang diucapkan YHVH, namun ia tidak membiarkan seorang pun kecuali YHVH
memakai frase tersebut.
Kita perhatikan, frase ANI HU (Akulah Dia) kadang-kadang muncul dalam
bentuk ANI YHWH (Akulah TUHAN) atau KI-ANI HU (Aku tetap Dia), misalnya
Yesaya 41:4; 43:10, 13. Dalam Yesaya 51:12, frase ini ANOKI ANOKI HU (Akulah,
Akulah yang ... ) muncul dalam konteks yang sama dengan frase ANOKI YHVH
ELOHEYKA, Akulah TUHAN Allahmu dan dalam Yesaya 46:4, ANI HU ( Aku tetap
Dia) diikuti dengan frasa ANOKI EL ( Akulah Allah) dalam ayat 9. Dalam Yesaya
48:12, frasa ini terdapat dalam kalimat yang hampir sama dengan kalimat dalam
Yesaya 41:4 yang memakai kedua frase ANI YHVH dan ANI HU. Semua ini
menunjukkan bahwa Yesaya memakai frase ANI HU sebagai bentuk singkat dari
ungkapan lain, khususnya dari Akulah YHVH. Dengan frase singkat itu ia
meringkaskan segala sesuatu yang terkandung dalam ungkapan yang lebih panjang.
Kutipan dari ayat-ayat di atas:

Yesaya 41:4,
"Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semuanya itu? Dia yang dari dahulu
memanggil bangkit keturunan-keturunan, Aku, TUHAN, yang terdahulu, dan bagi
mereka yang terkemudian Aku tetap Dia juga."
– "MI-FA'AL VE'ASAH QORE HADOROT MEROSY ANI YHVH RISYON VE'ET-
AKHARONIM ANI HU'

Yesaya 43:10,
"'Kamu inilah saksi-saksi-Ku,' demikianlah firman TUHAN, 'dan hamba-Ku yang
telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku
tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada
lagi.'"

107
- "ATEM EDAY NE'UM-YHWH VE'AVDI ASYER BAKHARTI LEMA'AN TED'U
VETA'AMINU LI VETAVINU KI-ANI HU LEFANAY LO-NOTSAR EL
VE'AKHARAY LO YIHYEH"

Yesaya 43:13,
"Juga seterusnya Aku (ANI) tetap Dia (HU), dan tidak ada yang dapat melepaskan dari
tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?"

Yesaya 46:4,
"Sampai masa tuamu Aku (ANI) tetap Dia (HU) dan sampai masa putih rambutmu Aku
menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku
mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu."

Yesaya 48:12,
"Dengarkanlah Aku, hai Yakub, dan engkau Israel yang Kupanggil! Akulah yang tetap
sama (ANI-HU), Akulah yang terdahulu, Akulah juga yang terkemudian!"
Yesaya 51:12,
"Akulah, Akulah yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut
terhadap manusia yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuang
seperti rumput,"
– "ANOKI ANOKI HU MENAKHEMKEM MI-AT VATIR'I ME'ENOSY YAMUT
UMIBEN-ADAM KHATSIR YINATEN"

Sangat mengesankan, Yesus Kristus menyebut diri-Nya sendiri dengan suatu


ungkapan dalam Kitab Yesaya yang hanya digunakan untuk Allah sendiri. Memang
frase egô eimi tidak hanya dipakai oleh Yesus Kristus saja dalam Injil Yohanes.
Namun cara Yesus Kristus memakai ungkapan itu begitu erat menyamakan diri-Nya

108
dengan karya penyelamatan YHWH, bahkan menyiratkan Dia adalah YHVH sendiri,
sehingga egô eimi itu searti dengan ucapan "Aku dan Bapa adalah satu" (Yohanes
10:30).
Orang Yahudi memahami bahwa dengan berkata demikian Yesus Kristus
menyamakan diri-Nya dengan YHVH (Yohanes 10:33), sehingga mereka hendak
melempari Dia dengan batu. Reaksi ini menegaskan kepada pembaca bahwa orang
Yahudi itu memahami kata-kata dalam Yohanes 8:58 dengan cara yang sama.
Dalam kitab Yesaya frase ANI HU diucapkan YHVH untuk menyatakan hak-
Nya yang eksklusif atas umat-Nya. Karena itu jika ada orang yang mengutip frase
tersebut dalam konteks seperti itu dan menyebut dirinya demikian, maka orang itu
menyombongkan diri secara keterlaluan. Demikianlah penilaian orang Yahudi
terhadap ucapan Yesus Kristus. Tetapi dari aspek Injil Yohanes, bukanlah Yesus
Kristus yang menyamakan diri-Nya dengan YHVH, melainkan sebaliknya: Firman
yang pada mulanya bersama-sama dengan YHVH, dan adalah YHVH telah menjadi
manusia ( sarx egeneto, menjadi daging, Yohanes 1:14).
Karena dalam Injil Yohanes, kata-kata tersebut diucapkan oleh Yesus Kristus,
maka setidak-tidaknya itu berarti bahwa jemaat penganut ajaran Yohanes memandang
kata-kata itu bukan hanya sebagai pengakuan mereka saja, melainkan sebagai
kebenaran mengenai jati diri Yesus Kristus. Dari segi kristologi Yohanes, Yesus
Kristus adalah unik, bukan karena apa yang YHVH lakukan melalui Dia sebagai
manusia, melainkan karena Ia sendiri adalah YHVH. Yohanes 8:58 berbicara tentang
kodrat ilahi Yesus Kristus yang ada sebelum Abraham ada. Perkataan prin abraam
genesthai egô eimi dalam Yohanes 8:58 yang membuat orang Yahudi marah sekali
masih sangat dibenci oleh orang Yahudi dan orang Islam masa kini, karena kata-kata
itu menyamakan hakikat Yesus Kristus dengan hakikat YHVH.
Mereka menolak keras pandangan bahwa YHVH menjadi manusia; seseorang
yang menyamakan diri dengan YHVH dianggap menghujat YHVH, setidak-tidaknya

109
Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah sama dengan YHVH itu sendiri. Acuan
kepada ANI HU dalam Kitab Yesaya menyangkut penyamaan diri Yesus Kristus
dengan perkataan, karya, dan hakikat YHVH.
Beberapa ahli berpendapat bahwa kata-kata ini hanya mencerminkan
pengakuan iman jemaat Kristen mula-mula. Pendapat ini tidak hanya menyangkal
kebenaran kata-kata itu sebagai kesaksian tentang Yesus Kristus, tetapi juga
mengabaikan bahwa jemaat penganut Yohanes meyakini hakikat Yesus Kristus sama
dengan YHVH. Bagi penulis Injil Yohanes, inkarnasi bukanlah mitos dan tidak hanya
menyatakan apa yang mereka lihat tentang YHVH dalam diri Yesus Kristus. Mitos
adalah cerita yang tidak benar secara harfiah, atau gagasan, atau kiasan yang tidak
diterapkan secara harfiah kepada sesuatu tetapi yang mengundang sikap tertentu dari
para pendengar. Secara harfiah tidak benar bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah
yang menjadi manusia karena kata-kata itu tidak mempunyai arti harfiah. Gelar ini
merupakan suatu gagasan mitologis yang dikenakan kepada Yesus Kristus; fungsinya
sama dengan kedudukan seorang raja yang dianggap sebagai anak dewa di dunia kuno.
Ini adalah pendapat beberapa ahli tersebut di atas.
Firman menjadi manusia bukan hanya suatu tafsiran tentang makna Yesus
Kristus, melainkan sungguh-sungguh makna Yesus Kristus sendiri. Seandainya Anak
tidak datang dan diam di antara manusia, maka Bapa tidak akan dinyatakan.

Yohanes 1:14,
"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran."
Stephanus Textus Receptus,
- "kai ho logos sarx egeneto kai eskênôsen en hêmin kai etheasametha tên doxan autou
doxan hôs monogenous para patros plêrês kharitos kai alêtheias"

110
INTERLINEAR : " kai {dan} ho logos {Firman} sarx {daging} egeneto {menjadi} kai
{dan} eskênôsen {tinggal} en {di antara} hêmin {kita} kai {dan} etheasametha {kita
melihat} tên doxan {kemuliaan} autou {-Nya} doxan {kemuliaan} hôs {seperti}
monogenous {satu-satunya} para {dari} patros {Bapa} plêrês {penuh} kharitos {kasih
karunia} kai {dan} alêtheias {kebenaran}"
The Orthodox Jewish Brit Chadasha,
"And the DVAR HASHEM took on GUFANIYUT and made his MISHKAN among us,
and we gazed upon his KAVOD, the SHECHINAH of the BEN YACHID from
ELOHIM HAAV, full of HASHEM'S CHESED and EMES."

Yohanes 1:18,
"Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di
pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya."
Stephanus Textus Receptus,
- "theon oudeis heôraken pôpote ho monogenês huios ho ôn eis ton kolpon tou patros
ekeinos exêgêsato"
INTERLINEAR :" "theon {Allah} oudeis {tidak seorang pun} heôraken {sudah
melihat} pôpote {pada waktu apa saja} ho {yang} monogenês {satu-satunya} huios
{Ben} ho {yang} ôn {ada} eis {di} ton kolpon {pangkuan} tou patros {Bapa} ekeinos
{Dia} exêgêsato {telah menyatakan}"
The Orthodox Jewish Brit Chadasha,
"No one has ever seen HASHEM. It is ELOHIM the BEN YACHID, it is he, the one
being in the KHEYK of HAAV, this one is HASHEM'S definitive DERUSH."

Bagi Yohanes, Anak itu dapat menyatakan Bapa bukan hanya karena Ia ada
dalam pangkuan Bapa, melainkan karena Ia adalah Firman yang ada pada mulanya ada
bersama-sama dengan YHVH. Singkatnya, Ia adalah YHVH. Penyamaan Yesus

111
Kristus dengan YHVH secara hakiki (ontologis), merupakan dasar bagi pemakaian
ucapan egô eimi yang dikemukakan di atas.
Penyamaan ini merupakan dasar kristologi Yohanes. Ada yang mengatakan
bahwa inkarnasi tidak langsung dinyatakan dalam Alkitab. Pendapat ini keliru jika kita
bandingkan dengan Yohanes 1:1 dan 1:14 kecuali bila yang dimaksudkan ialah bahwa
inkarnasi tidak diungkapkan dalam Alkitab sebagai rumusan pengakuan Gereja.
Bahkan pengecualiaan ini juga tidak benar seluruhnya mengingat apa yang dikatakan
dalam ayat-ayat berikut ini:

Ibrani 1:2,
"maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-
Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia
Allah telah menjadikan alam semesta."
Stephanus Textus Receptus,
- "ep eskhatôn tôn hêmerôn toutôn elalêsen hêmin en huiô hon ethêken klêronomon
pantôn di hou kai tous aiônas epoiêsen"
INTERLINEAR : " ep {pada} eskhatôn {terakhir} tôn hêmerôn {hari-hari} toutôn
{ini} elalêsen {telah berbicara} hêmin {kepada kita} en {dalam} huiô {Anak} hon
{yang} ethêken {Dia telah menetapkan} klêronomon {ahli waris} pantôn {segala
sesuatu} di {oleh} hou {Dia} kai {dan} tous aiônas {dunia} epoiêsen {Dia
menjadikan}"
The Orthodox Jewish Brit Chadasha,
"At the KETZ HAYAMIM HASHEM spoke to us by HABEN, whom He appointed
BECHOR of the BECHORAH, YORESH KOL, through whom also HASHEM BARAH
ES HASHOMAYIM V'ES HAARETZ;"

Filipi 2:6,

112
"yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan,"
Stephanus Textus Receptus,
- "hos en morphê theou huparkhôn oukh harpagmon hêgêsato to einai isa theô"
INTERLINEAR : " hos {yang} en {adalah} morphê {rupa} theou {Allah} huparkhôn
{menjadi} oukh {tidak} harpagmon {merampas} hêgêsato {menganggap} to einai
{adalah} isa {sama dengan} theô {Allah}"
The Orthodox Jewish Brit Chadasha,
"who, though existing in the DEMUT of the mode of being of ELOHIM, did not regard
being equal with G-d as a thing to be seized,"

Ada pula yang mengatakan bahwa injil yang keempat -- yang paling mendekati
ajaran ini -- juga tidak menegaskan ajaran tentang inkarnasi yang diterima pada abad-
abad kemudian. Sebaliknya, dalam bagian akhir Injil Yohanes, Thomas mengaku
Yesus Kristus sebagai ho kurios mou kai ho theos mou, ADONI AND ELOHAI "Ya
Tuhanku dan Allahku", dan Yesus Kristus menerima pengakuan itu (Yohanes 20:28).
Ada yang memahami Injil Yohanes "dengan cara yang tidak historis belaka".
Yang membuat mereka berpendapat demikian adalah kedua pernyataan Yesus Kristus:
Ia satu dengan Bapa dan Dia ada sebelum Abraham. Bagi mereka, ini berarti implikasi-
implikasi Injil Yohanes bagi ajaran Kristen mungkin berbeda sekarang dengan apa
yang dipahami oleh jemaat Kristen mula-mula. Mereka menghubungkan historisitas
Injil Yohanes dengan keabsahannya sebagai dasar ajaran Kristen. Dengan demikian
secara tidak langsung mengakui bahwa otoritas ajaran Kristen berhubungan erat
dengan historisitas. Mengingat Yohanes mengemukakan suatu kristologis ontologis --
menyangkut hakekat Kristus -- mungkin mereka mengusulkan agar Injil Yohanes
jangan dipandang sebagai catatan historis atas dasar kepercayaan sendiri bahwa Yesus
Kristus bukanlah Anak Allah, apalagi sebagai YHVH.

113
Ini menandakan bahwa mereka memahami implikasi kristologi Yohanes, yang
bersifat hakiki (ontologis), bukan hanya bersifat fungsional. Dengan ucapan-ucapan
egô eimi Yesus Kristus mengungkapkan sesuatu yang hanya boleh diungkapkan oleh
YHVH. Kata-kata Yesus Kristus bukan penyombongkan diri, melainkan justru
membuktikan kesamaan hakekat Yesus Kristus dan hakekat YHVH. Ini didukung oleh
kenyataan bahwa ucapan-ucapan Yesus Kristus dalam Injil Yohanes sering mengambil
bentuk yang mengingatkan ucapan-ucapan YHVH dalam kitab Yesaya.
Di atas telah dikemukakan bahwa pertama, perkataan egô eimi atau ANI HU
senantiasa diucapkan oleh YHWH saja dan dikaitkan erat dengan ungkapan lain yang
dipakai oleh YHVH untuk menyatakan diri-Nya. Kedua, frase ANI HU mempunyai
makna bahwa hanya YHVH saja Allah, kontras dengan ilah-ilah yang disembah
bangsa-bangsa lain. Penegasan tentang monotheisme yang menyisihkan ilah-ilah lain
merupakan tema besar Yesaya yang diungkapkan dengan berbagai cara. Secara
eksplisit Yesaya menegaskan, tidak ada ilah kecuali YHVH (Yesaya 44:6,8;
45:5,6,18,21-22; 46:9).
Seperti yang dikemukakan di atas, ucapan-ucapan egô eimi dalam Injil
Yohanes sengaja mengacu kepada ucapan-ucapan yang serupa dalam Kitab Yesaya.
Perlu diperhatikan, Yesus Kristus bukan hanya disamakan dengan YHVH, tetapi juga
mengambil alih suatu frase, yang menyisihkan ilah-ilah lain. Jika kita telaah lebih
lanjut Yesaya 41:4 yang telah dua kali dikutip di atas, sejak awal sejarah YHVH
berkarya, dan Ia juga adalah Yang Awal. Ia tidak diturunkan dari ilah-ilah lain
sebagaimana ilah-ilah Babel merupakan keturunan dari ilah-ilah sebelumnya. Hanya
YHVH saja yang tidak mempunyai silsilah (Yesaya 43:10). YHVH adalah juga Yang
Akhir. Ia akan tetap sebagai Allah ketika generasi manusia yang terakhir berakhir.
Agama Babel dan agama-agama lain dari Timur Tengah tidak mempunyai pernyataan
seperti itu. Dalam agama politheis, pernyataan demikian itu tidak terbayangkan.
Bahkan dalam sejarah agama Israel, hal itu belum pernah dinyatakan begitu jelas

114
seperti dalam Kitab Yesaya. Seperti yang diperlihatkan dari perikop-perikop lain, ANI
HU dipakai oleh Yesaya khusus untuk menyatakan keyakinan bahwa YHVH-lah Allah
satu-satunya.
Sama seperti ucapan-ucapan ANI HU dalam kitab Yesaya, ucapan-ucapan egô
eimi dalam Injil Yohanes menyatakan bahwa Allah adalah Yang satu-satunya. Ini
tampak dari pernyataan Yesus Kristus dalam ucapan-ucapan egô eimi yang diikuti
dengan predikat. Yesus Kristus mengatakan, Dialah jalan satu-satunya bagi mereka
yang mau datang kepada Bapa (Yohanes 14:6). Ia memakai gagasan dari Perjanjian
Lama ketika Ia menyatakan diri-Nya sebagai Gembala Yang Baik dan Pokok Anggur
yang Benar; tidak ada orang lain yang dapat memakai gelar-gelar itu. Semua orang
yang datang sebelum Dia adalah pencuri dan perampok, tetapi Dia adalah pintu dan
barangsiapa yang masuk melalui Dia akan selamat (Yohanes 10:8-9). Perkataan "kamu
akan mati dalam dosamu" (Yohanes 8:24) menunjukkan hanya Yesus Kristus yang
dapat mengampuni dosa dan pengampunan itu terjadi hanya melalui kepercayaan
kepada Dia yang adalah YHVH, bukankah hanya YHVH yang dapat mengampuni
dosa?
Bahasa seperti itu dan khususnya dalam rumusannya menurut Pengakuan Iman
Nicea, berarti Allah dapat dikenal dan ditanggapi hanya melalui Yesus Kristus dan
dengan demikian segala hidup keagamaan di luar kepercayaan Yahudi-Kristen berada
di luar lingkungan penyelamatan oleh Allah. Ada yang menolak teologi seperti ini
dengan alasan bahwa agama Kristen pada masa kini harus berhadapan dengan agama-
agama lain. Namun mereka menganggap Injil Yohanes ditulis di Efesus menjelang
akhir abad pertama.
Menurut Kisah Para Rasul 19, huru-hara di Efesus terjadi karena mereka yang
berpaling kepada Kristus tidak menyembah lagi ilah-ilah seperti Artemis. Seandainya
Injil Yohanes tidak ditulis di Efesus, tetap saja tidak ada tempat dalam kerajaan Roma,

115
di mana Gereja Kristen mula-mula dapat memisahkan diri dari agama-agama lain,
kecuali mungkin di Palestina.
Jika ini benar, yaitu Injil Yohanes ditulis di Efesus, maka Injil Yohanes
ditujukan kepada Gereja yang sudah biasa berhadapan dengan agama-agama lain
dalam situasi yang hampir sama dengan masa kini. Yohanes tidak memandang Yesus
Kristus sebagai semacam ilah yang mengambil-alih kedudukan ilah-ilah lain di Efesus
dan Asia Kecil, justru sebaliknya, Yohanes menggambarkan Kristus sebagai seorang
yang menyebut diri-Nya sendiri dengan kata-kata yang hanya dipakai untuk YHVH,
yaitu YHVH saja Allah satu-satunya, bukan ilah-ilah bangsa-bangsa lain. Yang ironis,
mereka yang membantah hal ini justru memakai istilah logos untuk Kristus yang
diciptakan oleh imajinasi mereka, padahal logos merupakan istilah yang langsung
menyatakan kesamaan hakekat Yesus Kristus dengan YHVH.
Frasa ANI HU di samping diucapkan oleh YHVH saja dan menyatakan bahwa
hanya YHVH saja sebagai Allah, juga menggambarkan YHVH sebagai Tuhan atas
sejarah, karena itu merupakan seruan untuk percaya kepada Dia sebagai penebus
Israel. Bagi Yesaya, kepercayaan kepada Allah sebagai YHVH atas sejarah berkaitan
dengan pernyataan bahwa hanya Dia saja Allah. Keyakinan akan kuasa YHVH atas
sejarah ini dinyatakan secara khusus dalam keyakinan sang nabi bahwa YHVH akan
segera menebus Israel dan memulangkan mereka pulang ke tanah air mereka.
Gagasan-gagasan ini terjadi dalam beberapa perikop misalnya Yesaya 44:6-8; 46:5-13.
Salah satu tugas Yesaya adalah menguatkan iman orang-orang buangan di
Babel. Ia meyakinkan mereka bahwa YHVH akan segera membawa mereka kembali
ke negeri mereka. Ia sadar, banyak orang menganggap YHVH tidak berdaya, sebab
raja Babel telah menghancurkan Bait YHVH di Yerusalem, lalu membawa banyak
orang Israel ke pembuangan. Dalam konteks yang memerlukan pemulihan iman ini,
Yesaya menggambarkan YHVH menyebut diri-Nya sebagai ANI HU , Aku tetap Dia.

116
Seperti yang dikemukakan di atas, ucapan Yesus Kristus, egô eimi ho lalôn soi
("Akulah Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau", Yohanes 4:26) dengan
sengaja mengacu kepada saat ketika YHVH akan menebus Yerusalem dan secara tidak
langsung menyamakan Yesus Kristus dengan penebusan itu. Bagaimana pun juga,
ucapan-ucapan egô eimi dalam Injil Yohanes, sama seperti dalam Yesaya telah
digenapi dalam sebuah peristiwa sejarah. Murid-murid Yesus Kristus akan percaya
hoti egô eimi ("bahwa Akulah Dia", Yohanes 13:19) dalam peristiwa-peristiwa
sesudah Yesus Kristus dikhianati oleh Yudas Iskariot. Manakala para pengikut dan
penentang Yesus Kristus melihat bagaimana Ia dikhianati, menderita, dan disalibkan,
mereka akan sadar. Dialah YHVH itu. Menarik juga Yohanes Pembaptis menyebutkan
tugasnya sebagai penggenapan kata-kata Alkitab, euthunate tên hodon kuriou
(Luruskanlah jalan Tuhan! , Yohanes 1:23). Menurut konteksnya dalam kitab
Yesaya, ucapan ini, sama seperti ucapan ANI HU, berbicara mengenai persiapan bagi
kedatangan YHVH. Akan tetapi, dalam Injil Yohanes, jalan itu dipersiapkan bagi
Yesus Kristus.
Murid-murid-Nya menyadari, dengan menyebut diri-Nya dengan kata-kata
YHVH, Yesus Kristus sendiri yang menghapus dosa, sebab hanya Dia yang bersatu
dengan Bapa. Dengan cara memakai egô eimi ini, Yohanes juga ingin membuat para
pembacanya percaya.
Penyamaan diri Yesus Kristus dengan YHVH dalam penyaliban dan
pengkhianatan merupakan masalah bagi para penganut pluralisme agama. Ada yang
mengemukakan bahwa kita tidak perlu lagi memandang Yesus Kristus sebagai
inkarnasi YHVH, dan juga tidak membicarakan masalah salib Kristus dalam teologi
mereka. Padahal, justru inkarnasi serta salib itulah yang membuat agama Kristen unik.
Secara sama mereka ini menyatakan bahwa pertemuan dengan Yesus Kristus
senantiasa dapat menjadi titik balik dalam kehidupan seseorang, suatu krisis

117
penyelamatan atau penghukuman. Tetapi mereka yang berpikiran demikian tidak
menjelaskan, orang tersebut diselamatkan dari apa, atau apa yang dihukum dalam
pertemuan ini. Tampaknya pertemuan tersebut tidak terjadi sebagai bagian dari karya
penebusan yang menentukan, seperti dalam teologi Kristen orthodoks.
Mereka mengusulkan agar inkarnasi dianggap sebagai mitos. Dengan demikian
mereka menyingkirkan keyakinan agama Kristen bahwa dalam Yesus Kristus, YHVH
secara menentukan memungkinkan penyelamatan manusia. Mereka menciptakan suatu
tokoh Yesus Kristus yang dapat diterima oleh segala agama, dan dengan demikian
mereka justru menciptakan suatu mitos yang tidak didasarkan pada bukti historis
mengenai Yesus Kristus dari Nazaret dan yang tidak berpengaruh bagi sejarah. Ada
pula yang juga menganut suatu teologi tanpa inkarnasi mencoba mengartikan salib
dengan mengakui perlunya salib untuk mengalahkan kejahatan, penderitaan, dan dosa
melalui meditasi terhadap cerita tentang YHVH yang tersalib. Mereka ini pula
menyimpulkan bahwa Yesus Kristus hendaknya dilihat sebagai panutan orang percaya;
di dalam Yesus Kristus, YHVH terlibat dalam realitas keberadaan manusia, dengan
mengalami kompromi, pencobaan, penderitaan, penyakit, ketidakadilan, kekejaman,
dan kematian yang biasa untuk keberadaan tersebut. Namun penyamaan hakekat Yesus
Kristus dengan hakekat YHVH yang dinyatakan dalam ucapan-ucapan egô eimi tidak
hanya berbicara tentang empati YHVH dengan manusia dalam
penderitaannya,melainkan juga tentang suatu peristiwa historis yang dapat
menyelamatkan orang Yahudi sehingga mereka tidak mati dalam dosa mereka.
Dalam Injil Yohanes, salib merupakan puncak kehidupan Yesus Kristus. Dari
salib Ia berseru, NISYLAM, Yunani: tetelestai (Sudah selesai, Yohanes 19:30). Dalam
peristiwa ini Yesus Kristus sebagai gembala benar-benar mempertaruhkan diri dalam
menjaga domba-domba-Nya, yaitu dengan menyerahkan nyawa-Nya sendiri bagi
mereka. Ucapan-ucapan egô eimi menghubungkan penyamaan diri Yesus Kristus
dengan YHVH dalam kitab Yesaya dengan peninggian-Nya di atas salib (Yohanes

118
8:28). Orang Yahudi akan diselamatkan dari kematian karena dosa-dosa mereka bila
mereka percaya bahwa Yesus Kristus adalah YHVH itu sendiri (Yohanes 8:24).
Bagi Yesaya, percaya akan YHVH sebagai penebus Israel berkaitan erat
dengan percaya kepada Dia sebagai pencipta dunia. Yesaya mengaitkan fraseANI HU
dengan kepercayaan kepada YHVH Pencipta. Dengan demikian ia menunjukkan
bahwa selain maknanya yang lain, frase tentang penyataan diri YHVH itu juga
menggambarkan YHVH sebagai pencipta dunia.
Penyamaan hakekat Yesus Kristus dengan hakekat YHVH kelihatan paling
jelas ketika Ia berkata dalam Yohanes 8:28 bahwa Ia telah ada sebelum dunia
diciptakan. Dalam kata-kata ayat inilah Yesus Kristus terutama menyamakan diri-Nya
sendiri dengan logos dalam pendahuluan Injil Yohanes. Oleh logos Bapa menjadikan
dunia. Memang ucapan-ucapan egô eimi tidak berbicara langsung tentang peranan
Yesus Kristus sebagai pencipta, namun mungkin saja gagasan ini tersirat dalam latar
belakang frase ini menurut Kitab Yesaya. Sebagai rangkuman, dapat dikatakan,
melalui frase egô eimi Yohanes memperlihatkan Yesus Kristus sebagai penggenapan
nubuat-nubuat Yesaya. Jika ucapan-ucapan egô eimi Yesus Kristus memang sengaja
mengacu kepada nubuat-nubuat dalam Yesaya 42-43, maka dapat dikatakan pula,
Yesus Kristus mengatakan bahwa nubuat-nubuat itu digenapi dalam diri-Nya sendiri.
Nubuat-nubuat itu menggambarkan saat, ketika YHVH sendiri akan menebus
umat-Nya dan membawa mereka pulang ke negeri mereka sendiri. YHVH saja yang
dapat berbuat demikian, karena Dialah Pencipta dan juga YHVH atas sejarah. Ilah-ilah
Babel tidak dapat berbuat demikian. Ketika Yesus Kristus berkata, egô eimi seperti
yang terdapat dalam kitab Yesaya, Ia tidak hanya menyamakan diri dengan YHVH
Israel yang esa dan sejati, tetapi juga menyatakan bahwa hari penyelamatan itu sedang
digenapi dalam Dia.
Ada yang menyatakan bahwa gambaran Yohanes tentang Yesus Kristus
bukanlah demikian. Menurut pandangan ini, Yohanes menyatakan bahwa Yesus

119
Kristus terlebih dahulu menyatakan diri-Nya sama dengan YHVH, baru kemudian Dia
disembah sebagai YHVH, bukan sebaliknya. Yohanes tidak mengatakan bahwa Yesus
Kristus hanya diakui atau disembah sama dengan YHVH, melainkan Yesus Kristus
sendiri yang menyamakan diri-Nya dengan YHVH. Justru ungkapan inilah yang
menimbulkan pertentangan antara mereka sendiri. Ungkapan ini pula yang
menyebabkan mereka menganjurkan agar Injil Yohanes tidak dianggap bersifat
sejarah, bahkan menganjurkan agar Injil Yohanes tidak dipakai lagi untuk berbicara
tentang ajaran Kristen. Sebab menurut mereka, implikasi-implikasi kristologi Yohanes
jelas bertentangan dengan ajarannya sendiri. Menurut mereka, Injil Yohanes
hendaknya dipandang sebagai tulisan orang Kristen kemudian hari, yang tidak memuat
catatan historis tentang kata-kata Yesus Kristus. Dengan demikian, mereka berharap,
agama Kristen tidak lagi akan menafsirkan inkarnasi secara harfiah.
Jelaslah kata-kata yang merupakan batu sandungan untuk para pendengar
Yesus Kristus, masih menjadi batu sandungan bagi para penganut pluralisme agama
yang membaca Injil Yohanes pada saat ini. Bedanya, para penganut pluralisme agama
tidak ingin mengecam Yesus Kristus "historis" yang menyebut diri-Nya seperti itu;
mereka justru mengecam gereja dan menganggapnya telalu sombong karena
menyamakan Yesus Kristus dengan YHVH yang satu-satunya itu. Pada masa kini,
sekali lagi Yesus Kristus yang dilukiskan dalam Injil Yohanes itu harus "menghilang
dan meninggalkan Bait YHVH" (Yohanes 8:59).
Sekalipun demikian, selama ada pengikut-pengikut Tuhan Yesus Kristus dalam
dunia, pastilah Ia tetap menjadi terang dunia (Yohanes 9:5). Yesus Kristus yang
digambarkan Yohanes akan terus menjawab kebutuhan mereka yang buta sejak lahir,
sekalipun mungkin saja mereka juga akan dikucilkan, sebab sudah diputuskan bahwa
mereka yang mengaku Yesus sebagai YHVH dan Kristus dikucilkan (Yohanes 9:22).

Selingan :

120
Yesus adalah YHWH dalam terjemahan HRV :
YHVH atau YHWH, adalah nama pribadi Sang Khalik di Perjanjian Lama, nama ini
tidak dijumpai di dalam Perjanjian Baru karena Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa
Yunani, sedangkan YHVH berasal dari bahasa Ibrani.
Versi Siria (terjemahan manuskrip Yunani ke dalam bahasa Aram) menandai
khusus kata Yunani 'kurios' yang ditujukan kepada Sang Khalik. Dalam cuplikan
HRV, Hebrew Roots Version of New Testament, yang digunakan oleh kalangan
Yudaisme Mesianik, bahwa ada kata 'kurios' yang ditujukan kepada Yesus Kristus
ditandai khusus sebagai YHWH, sebagai berikut:

1 Korintus 12:3
"Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-
kata oleh Roh Allah, dapat berkata: 'Terkutuklah Yesus!' dan tidak ada seorangpun,
yang dapat mengaku: 'Yesus adalah Tuhan', selain oleh Roh Kudus."
KJV, Therefore I make known to you that no man speaking by God‘s Spirit says,
―Yeshua is accursed.‖ No one can say, ―Yeshua is Lord,‖ but by the Holy Spirit.
HRV (The Hebraic-Roots Version/ Kitab Suci kalangan Yahudi Mesianik), Because of
this, I make known to you that there is no one by the spirit of Eloah and says that
Yeshua is accursed. And neither is a man able to say that YHWH is Yeshua except by
Ruach HaKodesh.
Translit, dio gnôrizô humin hoti oudeis en pneumati theou lalôn legei anathema iêsoun
kai oudeis dunatai eipein kurion iêsoun ei mê en pneumati hagiô

Roh Kudus (Ruach HaKodesh) yaitu Roh Allah-lah yang memberikan


pengertian dan dorongan bagi seseorang untuk mengerti bahwa Yesus itu TUHAN.
Paulus mengarahkan kembali pengertian ini dan dijelaskan dalam :

121
1 Korintus 15:45-47
15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup",
tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
Translit, outôs kai gegraptai egeneto ho prôtos anthrôpos adam eis psuchên zôsan ho
eschatos adam eis pneuma zôopoioun
15:46 Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah;
kemudian barulah datang yang rohaniah.

Translit, all ou prôton to pneumatikon alla to psuchikon epeita to pneumatikon


15:47 Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua
berasal dari sorga.
Translit, ho prôtos anthrôpos ek gês choikos o deuteros anthrôpos ho kurios ex
ouranou

Menarik juga untuk kita bandingkan 2 terjemahan sebagai berikut :


King James Version,
15:45 And so it is written, The first man Adam was made a living soul; the last Adam
was made a quickening spirit.
15:46 Howbeit that was not first which is spiritual, but that which is natural; and
afterward that which is spiritual.
15:47 The first man is of the earth, earthy; the second man is the Lord from heaven.

The Hebraic-Roots Version,


15:45 So it is also written, Adam, the first man, became a living nefesh; and the last
Adam, a quickening spirit.

122
15:46 But the spiritual was not first but the natural and then the spiritual.
15:47 The first son of man was dust that was from the earth. The second man was
YHWH from heaven.

Namun, bagaimanapun HRV adalah "terjemahan" bukan bahasa Asli dimana


Kitab 1 Korintus ditulis, maka orang-orang mungkin bisa saja mempersoalkan
terjemahannya. Selanjutnya dibawah ini akan kita kaji ayat-ayat lain secara tekstual
yang menunjukkan bahwa Yesus menyatakan dirinya adalah YHVH.

Yesus menyatakan diri sebagai YHVH


Dalam Perjanjian Lama, Tuhan menyatakan nama-Nya sebagai YHWH atau
(YEHOVAH). Dalam Alkitab terjemahan bahasa Indonesia ditulis sebagai TUHAN
(kata 'tuhan' dengan huruf besar semua).

Misalnya dalam:
Keluaran 6: 1-2 (2-3)
6:1 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN.
KJV, And God spake unto Moses, and said unto him, I am the LORD:
ASV, And God spake unto Moses, and said unto him, I am Jehovah:
Translit, VAYEDABER ELOHIM EL-MOSHEH VAYOMER ELAV ANI
YEHOVAH

6:2 Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah
Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri.
KJV, And I appeared unto Abraham, unto Isaac, and unto Jacob, by the name of God
Almighty, but by my name JEHOVAH was I not known to them.

123
ASV, and I appeared unto Abraham, unto Isaac, and unto Jacob, as God Almighty; but
by my name Jehovah I was not known to them.
Translit, VA'ERA EL-AVRAHAM EL-YITSKHAK VE'EL-YA'AKOV BE'EL
SHADAI USHEMI YEHOVAH LO NODATI LAHEM

Orang Yahudi menganggap nama YHVH (Terjemahan LAI, "TUHAN") begitu


suci, sehingga mereka tidak berani mengucapkannya. YHVH adalah satu-satunya
Tuhan, selain itu adalah berhala atau tuhan yang palsu. YHVH adalah Tuhan yang
cemburu, yang tidak akan membagikan nama maupun kemulian-Nya kepada yang lain.

Yesaya menulis sebagai berikut : Yesaya 44:6


Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah
yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.
KJV, Thus saith the LORD the King of Israel, and his redeemer the LORD of hosts; I
am the first, and I am the last; and beside me there is no God.
ASV, Thus saith Jehovah, the King of Israel, and his Redeemer, Jehovah of hosts: I am
the first, and I am the last; and besides me there is no God.
Translit Interlinear, KOH-'AMAR {demikian firman} YEHOVÂH {TUHAN}
MELEKH-YISRA'ÊL {raja Israel} VEGO'ALO {dan penebusnya} YEHOVÂH
{TUHAN} TSEVA'OT {dari para pasukan, semesta alam} 'ANI {Aku} RI'SHON
{yang pertama} VA'ANI {dan Aku} 'AKHARON {yang terakhir} UMIBAL'ADAI
{dan selain daripada-Ku} 'EIN {tidak ada} 'ELOHIM {Allah}

Yesaya 42:8
Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada
yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.

124
KJV, I am the LORD: that is my name: and my glory will I not give to another, neither
my praise to graven images.
ASV, I am Jehovah, that is my name; and my glory will I not give to another, neither
my praise unto graven images.
Translit, ANI YEHOVAH HU SHEMI UKHEVODI LE'AKHER LO-ETEN
UTEHILATI LAPSILIM

Yesaya 48:11
Aku akan melakukannya oleh karena Aku, ya oleh karena Aku sendiri, sebab masakan
nama-Ku akan dinajiskan? Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada
yang lain!
KJV, For mine own sake, even for mine own sake, will I do it: for how should my
name be polluted? and I will not give my glory unto another.
Translit, LEMA'ANI LEMA'ANI E'ESE KI EKH YEKHAL UKHEVODI LE'AKHER
LO-ETEN

YHVH tidak akan membagikan nama, hormat dan kemuliaan-Nya kepada yang
lain. Yang menarik adalah perkataan-perkataan Yesus dan tindakan-tindakan-Nya
membuat orang Yahudi abad pertama mengambil batu menuduh Yesus menghujat
(menyamakan diri-Nya dengan TUHAN).

Beberapa perkataan Yesus yang menarik dipelajari:


Yesus mengatakan, ' Akulah gembala yang baik'(Yohanes 10:11), sedangkan
Perjanjian Lama mengatakan, 'TUHAN adalah gembalaku'(Mazmur 23:1;
Yehezkiel 34:31).

Yohanes 10:11

125
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-
dombanya;
KJV, I am the good shepherd: the good shepherd giveth his life for the sheep.
Translit, egô eimi ho poimên ho kalos ho poimên ho kalos tên psuchên autou tithêsin
Huper tôn probatôn

Bandingkan dengan :
Yehezkiel 34:31
Kamu adalah domba-domba-Ku, domba gembalaan-Ku, dan Aku adalah Allahmu,
demikianlah firman Tuhan ALLAH."
KJV, And ye my flock, the flock of my pasture, are men, and I am your God, saith the
Lord GOD.
ASV, And ye my sheep, the sheep of my pasture, are men, and I am your God, saith
the Lord Jehovah.
Translit, VE'ATEN TSONI TSON MARITI ADAM ATEM ANI ELOHEIKHEM
NE'UM YEHOVAH ELOHIM

Mazmur 23:1
Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
KJV, The LORD is my shepherd; I shall not want.
ASV, Jehovah is my shepherd; I shall not want.
Translit, MIZMOR LEDAVID YEHOVAH ROHI LO EKHSAR

Yesus menyatakan Dia adalah hakim atas segala bangsa (Yohanes 5:27; Matius
25:31), Perjanjian Lama mengatakan TUHAN adalah hakim segala bangsa (Yoel
3:12).

126
Yohanes 5:27
Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah
Anak Manusia.
KJV, And hath given him authority to execute judgment also, because he is the Son of
man.

Matius 25:31
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-
sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya
KJV, When the Son of man shall come in his glory, and all the holy angels with him,
then shall he sit upon the throne of his glory:

Bandingkan dengan : Yoel 3:12


3:12 Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku
akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru.
KJV, Let the heathen be wakened, and come up to the valley of Jehoshaphat: for there
will I sit to judge all the heathen round about.
Translit, VEKIBATSTI ET-KOL-HAGOYIM VEHORADTIM EL-EMEK
YEHOSHAFAT VENISHPATTI IMAM SHAM AL-AMI VENAKHALATI
YISRA'EL ASHER PIZRU VAGOYIM VE'ET-ARTSI KHILEKU

Yesus mengatakan, 'Akulah terang dunia' (Yohanes 8:12), Perjanjian Lama


mengatakan ''TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu" (Yesaya 60:19).

Yohanes 8:12

127
Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia;
barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan
mempunyai terang hidup."
KJV, Then spake Jesus again unto them, saying, I am the light of the world: he that
followeth me shall not walk in darkness, but shall have the light of life.

bandingkan dengan : Yesaya 60:19


Bagimu matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan cahaya bulan tidak
lagi memberi terang pada malam hari, tetapi TUHAN akan menjadi penerang abadi
bagimu dan Allahmu akan menjadi keagunganmu.
ASV, The sun shall be no more thy light by day; neither for brightness shall the moon
give light unto thee: but Jehovah will be unto thee an everlasting light, and thy God thy
glory.
KJV, The sun shall be no more thy light by day; neither for brightness shall the moon
give light unto thee: but the LORD shall be unto thee an everlasting light, and thy God
thy glory.
Translit, LO-YIHYE-LAKH OD HASHEMESH LE'OR YOMAM ULENOGA
HAYARE'AKH LO-YA'IR LAKH VEHAYA-LAKH YEHOVAH LE'OR OLAM
VELOHAYIKH LETIFARTEKH

Yesus berdoa kepada Bapa untuk berbagi kemuliaan kekal-Nya, :


Yohanes 17:5
Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang
Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
KJV, And now, O Father, glorify thou me with thine own self with the glory which I
had with thee before the world was.

128
Yesus mengatakan Dia adalah yang pertama dan yang akhir (Wahyu 1:17), sama
seperti YHVH dalam Perjanjian Lama (Yesaya 44:6).

Wahyu 1:17
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang
mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: 'Jangan takut!
Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,'"
KJV, And when I saw him, I fell at his feet as dead. And he laid his right hand upon
me, saying unto me, Fear not; I am the first and the last:
Interlinear: egô {Aku} eimi {Adalah} ho prôtos {Yang Awal} kai {dan} ho eschatos
{Yang Akhir}

Bandingkan dengan : Yesaya 44:6


Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: 'Akulah
yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.'
KJV, Thus saith the LORD the King of Israel, and his redeemer the LORD of hosts; I
am the first, and I am the last; and beside me there is no God.
ASV, Thus saith Jehovah, the King of Israel, and his Redeemer, Jehovah of hosts: I am
the first, and I am the last; and besides me there is no God.
Translit , KOH-'AMAR YEHOVAH MELEKH-YISRA'EL VEGO'ALO YEHOVAH
TSEVA'OT 'ANI RI'SHON VA'ANI 'AKHARON UMIBAL'ADAI 'EIN 'ELOHIM.

Yesaya 48:12
"Dengarkanlah Aku, hai Yakub, dan engkau Israel yang Kupanggil! Akulah yang tetap
sama, Akulah yang terdahulu, Akulah juga yang terkemudian!"
KJV, Hearken unto me, O Jacob and Israel, my called; I am he; I am the first, I also am
the last.

129
Translit, SHEMA' 'ELAI YA'AKOV VEYISRA'EL MEKORA'I ANI-HU 'ANI
RI'SYON 'AF 'ANI 'AKHARON"

Pernyataan keilahian Yesus sangat jelas di Yohanes 8:58 :


Kata Yesus kepada mereka: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham
jadi, Aku telah ada.'
KJV, Jesus said unto them, Verily, verily, I say unto you, Before Abraham was, I am.
Translit Interlinear, eipen {berkata} autois {kepada mereka} ho iêsous {Yesus} amên
{sesungguhnya} amên {sesungguhnya} legô {Aku berkata} humin {kepadamu} prin
{sebelum} abraam {Abraham} genesthai {ada/ menjadi/ eksis (lahir)} egô {Aku} eimi
{Ada}.

Orang Yahudi tanpa ragu-ragu mengerti maksud perkataan ini . Mereka tahu
bahwa Yesus tidak hanya menyatakan keberadaan-Nya sebelum Abraham, tetapi
Yesus juga menyatakan sama dengan Tuhan. Ini menyebabkan mereka mengambil
batu hendak melempari Yesus.
Dalam beberapa peristiwa Yesus menyatakan diri-Nya sama dengan
Tuhan dengan cara yang lain misal dalam memberikan pengampunan dosa,
suatu pekerjaan yang hanya bisa dilakukan Allah.

Yesus melakukan mujizat sekaligus memberikan pengampunan dosa:

Markus 2:10-11
2:10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa
mengampuni dosa" -- berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --:
KJV, But that ye may know that the Son of man hath power on earth to forgive sins,
(he saith to the sick of the palsy,)

130
2:11 "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke
rumahmu!"
KJV, I say unto thee, Arise, and take up thy bed, and go thy way into thine house.

Yesus juga menyatakan bahwa Dia mempunyai kuasa kehidupan, kuasa yang
hanya dimiliki TUHAN saja.

Yohanes 5:21,25
5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan
menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-
Nya.
KJV, For as the Father raiseth up the dead, and quickeneth them; even so the Son
quickeneth whom he will.
5:25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa
orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya,
akan hidup.
KJV, Verily, verily, I say unto you, The hour is coming, and now is, when the dead
shall hear the voice of the Son of God: and they that hear shall live.

Yesus mengatakan bahwa 'supaya semua orang menghormati Anak sama seperti
mereka menghormati Bapa' :

Yohanes 5:23
supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa.
Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang
mengutus Dia.

131
KJV, That all men should honour the Son, even as they honour the Father. He that
honoureth not the Son honoureth not the Father which hath sent him.

Dalam kategori yang sama Yesus mendorong murid-murid-Nya, 'percayalah


kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku' :

Yohanes 14:1
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
KJV, Let not your heart be troubled: ye believe in God, believe also in me.

Jelas sekali, Yesus tanpa meninggalkan keraguan, menyatakan diri-Nya sejajar


dengan Allah. Dan pernyataan-pernyataan yang dikutip dalam ayat-ayat diatas
menunjukkan bahwa Yesus menyatakan diriNya adalah YHVH sendiri. Amin.

18. Kalau Yesus itu Allah sejati dan Bapanya Yesus juga Allah, berarti ada
dua pribadi Allah, lalu apa maksud Ulangan 20:1-3, ”Akulah YAHWEH,
Allahmu, jangan ada Allah lain di hadapan-Ku”?

Ingat Allah yang disembah Orang Kristen sebagai Umat percaya, adalah Allah Yang
Esa namun terdiri dari 3 Pribadi (Bapa, Anak dan Roh Kudus), ketiganya adalah
SATU. Jadi menyembah Allah selain Allah Tritunggal itu yang tidak boleh.

19. Yeremia 10:10 ”YAHWEH adalah Allah yang Benar”. Kalau Yesus itu
juga Allah, Yesus itu Allah yang benar atau bukan?

Yesus adalah Allah Anak, dia bersama-sama dengan Allah Bapa dan Allah Roh
Kudus. Ketiga Pribadi Allah ini adalah Allah Yang Benar.

132
20. YAHWEH artinya “ehyeh asher ehyeh”, yang ada dengan sendirinya,
TIDAK DICIPTAKAN, sedangkan menurut Wahyu 3:14 Yesus itu adalah
ciptaan Allah. Bagaimana menerangkan hal itu?

Yesus adalah Sumber dari Ciptaan Allah. Jadi Allah Anak = Yesus Kristus, tidak
diciptakan, yang diciptakan adalah Tubuh Manusia Yesus Kristus (Pribadi Manusia
dalam Daging ditambahkan kepada Allah Anak, sehingga jadi Manusia seutuhnya
lewat peristiwa Kelahiran). Ayat Wahyu 3:14 sudah dijelaskan di atas.

21. Di Alkitab yang ada hanya sebutan Yesus sebagai „Anak Allah‟. Samakah
istilah Anak Allah dengan Allah Anak? (Samakah Anak Dokter dengan
Dokter Anak???)

Ada beda pengertian antara Allah Anak dan Anak Allah, namun kedua sebutan ini
menunjuk kepada Yesus Kristus, sama seperti ada beda pengertian antara Yesus kristus
dan Kristus Yesus. Namun keduanya menunjuk kepada Pribadi Allah Anak=Yesus

22. Doktrin Trinitas (Tritunggal) lahir 16 abad yang lalu dari tradisi pikir
Yunani yang menyembah banyak dewa (politeistik), sedangkan akar iman
Alkitab adalah monoteisme Yahudi (Allah itu ESA/Tauhid) yang
dikabarkan sejak Nabi Musa sampai rasul-rasul Yesus. Nah, masalahnya,
yang mana yang benar:
Berkiblat ke tradisi pikir Yunani yang melahirkan ajaran Trinitas dan
menjadikan Yesus sebagai Allah Sejati, atau
Berkiblat ke monoteisme Yahudi sebagai bangsa keturunan Yakub yang
beriman kepada Allah yang ESA, yaitu YAHWEH?

133
Allah dalam Perjanjian Lama memang tidak tegas menyatakan Diri-Nya adalah
Allah Tritunggal/Trinitas, namun indikasi adanya Allah Tritunggal atau Trinitas sudah
ada. Allah memperkenalkan Diri-Nya secara progresif. Semakin dari PL menuju ke PB
semakin jelas tentang adanya Allah Tritunggal.
Injil Yohanes ditujukan untuk memenangkan jiwa atau untuk memberitakan
Injil kepada Orang Yunani, jadi ada hal-hal yang berhubungan dengan Filsafat Yunani
dalam Injil Yohanes, namun jelas berbeda dengan konsep Politheisme. Baca Tafsiran
ayat Yohanes 1:1 di awal buku ini.

134
KASUS VI
APA BENAR YESUS TIDAK PERNAH MATI?

Gagasan bahwa Yesus tidak pernah benar-benar mati muncul pada tulisan di
abad ketujuh. Di situ dikatakan bahwa Yesus melarikan diri ke India. Bahkan sampai
saat ini terdapat sebuah makam keramat yang dianggap makam Yesus di Srinagar,
Kashmir.
Pada permulaan abad ke-19, Karl Barth, Karl Venturini, dan yang lain-lainnya
mencoba menjelaskan Kebangkitan dengan mengemukakan gagasan bahwa Yesus
hanya pingsan karena kepayahan di atas kayu salib, atau Ia telah diberi obat yang
membuatnya kelihatan mati, dan bahwa selanjutnya Ia dihidupkan kembali oleh udara
kubur yang sejuk dan lembab. Mereka menjelaskan bahwa Yesus telah diberi suatu
cairan di suatu bunga karang ketika tergantung di atas salib (Markus 15:36) dan bahwa
Pilatus kelihatan terkejut akan betapa cepatnya Yesus mati (Markus 15:44).
Konsekuensinya, kata mereka, pemunculan Yesus kembali bukanlah suatu kebangkitan
mukjizat, tetapi sekedar suatu kesadaran kembali yang kebetulan, dan kubur-Nya
kosong karena Ia masih terus hidup.
Apa yang sebenarnya terjadi saat Penyaliban? Apa penyebab kematian Yesus?
Adakah cara yang mungkin bagi-Nya untuk bertahan hidup dari siksaan ini? Ini adalah
pertanyaan-pertanyaan yang dapat dibantu diselesaikan dengan bukti medis.

Wawancara dengan Alexander Metherell, M.D., PH.D.

Metherell adalah seseorang dengan gelar medis dari University of Miami di


Florida dan gelar doktor dalam bidang teknik dari University of Bristol di Inggris. Ia
memperoleh sertifikat dalam diagnosis dari The American Board of Radiology dan
135
menjadi konsultan bagi The National Heart, Lung, and Blood Institute of the National
Institutes of Health of Bethesda, Maryland.
Metherell adalah mantan ilmuwan riset yang mengajar di The University of
California, dan editor lima buku ilmiah dan telah membuat tulisan-tulisan yang
diterbitkan mulai dari Aerospace Medicine sampai Scientific American. Analisis
cerdasnya atas konstraksi muskular telah diterbitkan dalam The Physiologist dan
Biophysics Journal. Ia berpenampilan sesuai dengan perannya sebagai seorang otoritas
medis terkemuka.

Penyiksaan Sebelum Penyaliban

Dapatkah Anda melukiskan suatu gambaran tentang apa yang terjadi pada Yesus?
Itu dimulai setelah Perjamuan Terakhir. Yesus pergi dengan murid-murid-Nya
ke Taman Getsemani. Di sana Ia berdoa semalam-malaman. Nah, selama proses itu Ia
mengantisipasi datangnya peristiwa-peristiwa pada hari berikutnya. Karena Ia
mengetahui beratnya penderitaan yang akan Ia pikul, sungguh wajar jika Ia mengalami
tekanan psikologis yang sangat besar.

Dalam Lukas 22:44 menceritakan bahwa Ia mulai meneteskan keringat darah pada
keadaan ini. Bukankah ini hanyalah imajinasi yang terlalu fiktif?
Tidak sama sekali. Ini adalah suatu kondisi medis yang dikenal dengan
hematidrosis. Ini terjadi karena tekanan psikologis yang sangat tinggi. Kegelisahan
yang hebat menyebabkan terlepasnya zat-zat kimia yang memecahkan kapiler-kapiler
dalam kelenjar-kelenjar keringat. Akibatnya terjadi pendarahan dalam kelenjar-
kelenjar ini, dan keringat yang keluar disertai dengan darah. Hal ini menyebabkan kulit
menjadi amat sangat rapuh ketika Yesus dicambuk oleh serdadu Roma keesokan
harinya, kulit-Nya menjadi amat sangat sensitif.

136
Pencambukan Roma dikenal sangat brutal, biasanya terdiri dari 39 cambukan,
tetapi seringkali lebih banyak daripada itu, tergantung pada suasana hati Si Serdadu
yang melaksanakan pukulan. Si Serdadu akan menggunakan cemeti dari kepangan tali
kulit dengan bola-bola logam yang dijalin ke dalamnya. Ketika cemeti itu menghantam
daging, bola-bola ini akan menyebabkan memar atau lebam yang dalam, yang akan
pecah terbuka akibat pukulan selanjutnya. Dan cemeti itu juga memiliki potongan-
potongan duri tajam, yang akan mengiris daging dengan hebat.
Punggung yang dipukul itu akan menjadi tercabik-cabik, sehingga sebagian
dari tulang belakang kadangkala terlihat akibat irisan yang dalam, sangat dalam.
Pencemetian itu akan ditimpakan ke segala arah: dari bahu turun ke punggung, pantat,
dan bagian belakang kaki. Itu akan sangat mengerikan.
Selagi pencambukan berlanjut, luka koyakan akan tercabik sampai ke otot-otot
kerangka di bawahnya dan menghasilkan goresan-goresan daging berdarah yang
gemetar. Seorang sejarawan abad ketiga bernama Eusebius menggambarkan
pencambukan dengan mengatakan, "Pembuluh-pembuluh si penderita terbuka
telanjang, dan otot-otot, urat-urat, dan isi perut si korban terlihat".
Banyak orang akan mati dari pemukulan semacam ini, bahkan sebelum mereka
disalibkan. Setidaknya, Si Korban akan mengalami kesakitan hebat dan keguncangan
karena efek-efek kehilangan sejumlah besar darah (hipovolemik).

Ini mengakibatkan 4 hal:


1. Jantung berdetak cepat untuk mencoba memompa darah yang tidak ada di sana.
2. Tekanan darah turun, menyebabkan pingsan.
3. Ginjal berhenti menghasilkan urin untuk mempertahankan volume darah yang masih
tinggal.
4. Orang itu menjadi sangat haus sewaktu tubuhnya sangat membutuhkan cairan untuk
menggantikan volume darah yang hilang.

137
Apakah Anda melihat bukti ini dari catatan-catatan Injil?
Ya, sangat pasti. Yesus berada dalam keguncangan karena kehilangan sejumlah
besar darah ketika Ia berjalan terhuyung-huyung ke lokasi hukuman mati di Kalvari,
memikul batang kayu salib yang horizontal. Akhirnya Yesus tak sadarkan diri, dan
serdadu Roma memerintahkan Simon untuk memikul salib-Nya. Selanjutnya kita
membaca bahwa Yesus berkata, 'Aku haus', pada saat ketika sedikit cuka diberikan
kepada-Nya.
Karena efek-efek mengerikan dari pemukulan ini, sudah pasti Yesus berada
dalam kondisi kritis, bahkan sebelum paku-paku ditancapkan menembus kedua tangan
dan kaki-Nya.

Penderitaan Salib

Apa yang terjadi ketika Ia tiba di lokasi Penyaliban?


Ia akan dibaringkan, kedua tangan-Nya akan dipakukan dalam posisi terentang
ke batang kayu horizontal. Orang-orang Roma biasanya menggunakan paku besar yang
panjangnya 5 sampai 7 inci dan meruncing ke suatu ujung yang tajam. Paku ini
ditancapkan menembus pergelangan tangan. Ini adalah posisi kokoh yang akan
mengunci posisi tangan.
Dan penting untuk dipahami bahwa paku itu akan menembus ke tempat di
mana urat syaraf tengah berada. Ini adalah urat syaraf terbesar yang menuju ke tangan,
dan itu akan diremukkan oleh paku yang diketokkan ke dalamnya.

Kesakitan apa yang akan ditimbulkannya?

138
Apakah Anda pernah merasakan rasa sakit ketika Anda membenturkan siku
Anda dan memukul tulang ujung siku Anda? Itu sebenarnya urat syaraf lain, disebut
urat syaraf ulna. Akan sangat menyakitkan bila tanpa sengaja Anda memukulnya. Yah,
bayangkan mengambil sebuah tang dan memeras dan meremukkan urat syaraf itu.
Efek itu akan mirip dengan apa yang Yesus alami. Kesakitannya sama sekali tak
tertahankan, secara harafiah itu di luar kata-kata untuk menjelaskannya.
Pada keadaan seperti ini Yesus dinaikkan, selagi balok salib dipasangkan ke
tiang vertikal, dan kemudian paku-paku ditancapkan menembus kedua kaki Yesus.
Sekali lagi, urat syaraf di kedua kaki-Nya akan remuk, dan di sana akan terasa jenis
kesakitan yang sama.

Penyebab Kematian

Penyaliban pada intinya adalah kematian perlahan yang diakibatkan oleh


asfiksiasi (sesak nafas karena kekurangan oksigen dalam darah). Alasannya adalah
bahwa tekanan-tekanan pada otot-otot dan diafragma membuat dada berada pada
posisi menarik nafas, agar dapat menghembuskan nafas, orang itu harus mendorong
kedua kakinya agar tekanan pada otot-otot dapat dihilangkan untuk sesaat. Ketika
melakukan itu, paku akan merobek kaki, lalu akhirnya mengunci posisi terhadap
tulang-tulang tumit kaki.
Setelah dapat menarik nafas, orang itu kemudian akan dapat relaks dan menarik
nafas lagi. ekali lagi ia harus mendorong tubuhnya naik untuk menghembuskan nafas,
menggesekkan punggungnya yang berdarah ke kayu salib yang kasar. Ini akan
berlangsung terus dan terus sampai kepayahan, dan orang itu tidak akan mampu
mengangkat diri dan bernafas lagi.
Ketika nafas orang itu semakin perlahan, ia mengalami apa yang disebut
asidosis pernafasan, karbondioksida dalam darah larut sebagai asam karbonik,

139
menyebabkan keasaman darah meningkat. Ini akhirnya mengakibatkan detak jantung
yang tidak teratur. Dengan jantung-Nya yang berdetak tak menentu, Yesus berada
dalam saat-saat kematian-Nya, yakni ketika Ia berkata, "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahkan nyawa-Ku". Kemudian Ia mati akibat berhentinya detak jantung.
Bahkan sebelum Ia mati, keguncangan karena kehilangan sejumlah besar darah
akan menyebabkan jantung berdebar kencang terus-menerus, yang akan menyebabkan:
kegagalan jantung serta terkumpulnya cairan dalam membran-membran di sekitar
jantung dan juga sekitar paru-paru.

Mengapa hai ini penting?


Karena ketika serdadu Roma datang, dan hampir yakin bahwa Yesus telah
mati, mereka menegaskannya dengan menusukkan sebuah tombak ke pinggang kanan-
Nya. Tombak itu menembus paru-paru kanan dan ke jantung, jadi ketika tombak itu
ditarik keluar, sejumlah cairan dalam membran-membran sekitar jantung dan juga
sekitar paru-paru keluar. Ini akan terlihat sebagai cairan jernih, seperti air, diikuti
dengan banyak darah, seperti yang dijelaskan saksi mata Yohanes dalam Injilnya
(Yohanes 19:34).

Tulang-tulang-Nya Tidak Dipatahkan

Injil-injil berkata bahwa para serdadu mematahkan kaki kedua penjahat yang
disalibkan Yesus. Mengapa mereka melakukan itu?
Mereka ingin mempercepat kematian, dan dengan datangnya hari Sabat dan
Paskah, para pemimpin Yahudi tentunya ingin segera mengakhiri ini sebelum matahari
tenggelam. Serdadu-serdadu Roma akan menggunakan gagang baja dari tombak Roma
untuk menghancurkan tulang-tulang kaki bagian bawah Si Korban. Ini akan
mencegahnya dari mengangkat diri dengan kakinya, sehingga dapat bernafas, dan

140
kematian akibat sesak nafas kekurangan oksigen dalam darah akan terjadi dalam
beberapa menit.
Perjanjian Baru menjelaskan kepada kita bahwa kaki-kaki Yesus tidak
dipatahkah karena para serdadu telah menyatakan bahwa Ia telah mati, dan mereka
hanya menggunakan tombak untuk memastikannya. Ini menggenapi Perjanjian Lama
tentang Mesias, yaitu bahwa tulang-tulang-Nya tidak akan dipatahkan (Mazmur
34:21).

Para serdadu Roma adalah orang yang tidak ahli dalam hal pengobatan/medis,
apakah pernyataan mereka tentang kematian Yesus dapat dipercaya?
Para serdadu Roma memang tidak pergi ke sekolah medis/pengobatan. Tetapi
ingat, mereka adalah ahli dalam membunuh orang karena itu adalah tugas mereka, dan
mereka melakukannya dengan baik. Mereka tahu tanpa keraguan sedikitpun kapan
seseorang mati, dan itu tidak sulit untuk mengetahuinya.
Disamping itu, jika seorang tahanan berhasil melarikan diri, serdadu-serdadu
yang bertanggung jawab itu sendiri akan dibunuh, jadi mereka memiliki dorongan
besar untuk memastikan bahwa setiap korban telah mati ketika ia diturunkan dari salib.

Argumen Terakhir

Adakah cara apapun yang memungkinkan Yesus bisa bertahan hidup dari penderitaan
salib ini?
Sama sekali tidak ada. Ingatlah bahwa Ia sudah berada dalam keguncangan
akibat kehilangan banyak darah, bahkan sebelum penyaliban dimulai. Ia tidak mungkin
mempura-purakan kematian-Nya, karena Anda tidak mungkin mempura-purakan
ketidakmampuan bernafas untuk waktu yang lama. Disamping itu, tombak yang
dihunjamkan ke jantungnya akan menetapkan kematian-Nya. Dan serdadu-serdadu

141
Roma tidak akan mengambil resiko kematian sendiri dengan membiarkan-Nya pergi
dalam keadaan hidup.
Jadi bila seseorang mengajukan gagasan kepada Anda bahwa Yesus sekedar
pingsan di atas kayu salib, akan saya beritahu bahwa itu tidak mungkin. Itu adalah
khayalan tanpa dasar.

Pertanyaan Bagi Hati

Yesus dengan sengaja melangkah ke dalam tangan-tangan lawan-Nya. Ia tidak


menolak penangkapan. Ia tidak mempertahankan diri-Nya saat persidangan. Jelas
bahwa Ia bersedia mengajukan diri-Nya untuk mengalami penyaliban, suatu bentuk
penyiksaaan yang memalukan dan memilukan. Apa yang mungkin memotivasi
seseorang untuk bersedia menanggung penghukuman semacam ini?

Yesus tahu apa yang akan terjadi, dan Ia bersedia melewati semuanya itu,
karena itu merupakan satu-satunya cara Ia dapat menebus kita, dengan menjadi
pengganti kita dan menanggung hukuman maut yang layak kita terima karena
pemberontakan kita terhadap Tuhan. Itu merupakan misi-Nya yang sepenuhnya ketika
Ia datang ke bumi.
Jadi bila Anda bertanya apa yang memotivasi Dia, jawabannya dapat diringkas
dalam satu kata, yaitu KASIH.

Kesimpulan
Yesus tidak mungkin bertahan hidup dari siksaan salib, suatu bentuk kekejian
yang begitu keji, sehingga orang-orang Roma membebaskan warga negara mereka
sendiri dari itu, kecuali untuk kasus-kasus pengkhianatan besar.

142
Kesimpulan-kesimpulan Metherell konsisten dengan penemuan dokter-dokter
lain yang dengan teliti mempelajari hal ini. Di antara mereka adalah Dr. William D.
Edwards, yang artikelnya pada tahun 1986, dalam The Journal of the America Medical
Association menyimpulkan, "Jelas, bobot bukti historis dan medis menunjukkan Yesus
telah mati sebelum pinggangnya dilukai.... Sesuai dengan itu, penafsiran-penafsiran
yang didasarkan pada asumsi bahwa Yesus tidak mati di atas salib bertentangan
dengan pengetahuan medis modern".

Untuk direnungkan
Di hadapan Allah, Saudara adalah orang yang berdosa yang harus menghadap
pengadilan Allah dan harus menerima hukuman kekal karena dosa-dosa yang Saudara
lakukan. Saudara tidak bisa menyelamatkan diri Saudara sendiri.
Yesus telah menanggung hukuman dosa yang seharusnya Saudara terima. Ia
telah menerima hukuman yang seharusnya Saudara tanggung. Jika Saudara menerima
penggantian hukuman ini, Saudara bisa selamat dari hukuman Tuhan.

Maukah Saudara menerima penggantian hukuman ini?


Maukah Saudara menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan?

Sumber :
Lee Strobel, Pembuktian Atas Kebenaran Kristus, Penerbit Gospel Press, PO BOX
238, Batam Center, 29432. F: 021-74709281

143
KASUS VII
YESUS YANG MATI & BANGKIT, MENJADI WAKIL
ALLAH SEBAGAI HAKIM ADIL AKHIR ZAMAN

Yesus ADALAH HAKIM Yang Adil pada AKHIR ZAMAN. Dalam hal ini
penulis sepakat.

KASUS VIII
YESUS ANAK ALLAH, CIPTAAN YANG TERKEMUKA DI
DUNIA DAN DI AKHIRAT

Penulis tidak sepakat dengan perkataan Yesus adalah Ciptaan. Frans Donald mengutip
ayat-ayat Alquran dalam judul kasus VIII. Untuk itu, penulis tidak akan membahasnya.

KASUS IX
YESUS, SANG ”MALAIKAT PERJANJIAN”

Allah Anak atau Tuhan Yesus dalam Perjanjian Lama sering disebut
Malaikat Allah, Malaikat TUHAN, Malaikat Perjanjian, dan lain-lain. Namun
kesimpulan Frans Donald bahwa Yesus=Mikhael adalah Salah Besar. Perjanjian Baru
dalam kitab Yudas, Iblis bertengkar dengan Mikhael, Penghulu Malaikat, namun
Mikhael sang malaikat tidak berani menghakimi Iblis, hanya menghardik Iblis.

144
Jika Yesus=Malaikat Mikhael, tidak mungkin Yesus akan berani berkata seperti
“Enyahlah Iblis (Matius 4:10)”, dan ayat-ayat lain. Yesus pasti berani mengusir Iblis,
menghakimi Iblis, dan lain-lain karena Yesus adalah Allah.

Is Jesus Michael the Archangel?"

Jesus is not Michael the Archangel. The Bible nowhere identifies Jesus as
Michael (or any other angel for that matter). Hebrews 1:5-8 draws a clear distinction
between Jesus and the angels, ―For to which of the angels did God ever say, "You are
my Son; today I have become your Father"? Or again, "I will be His Father, and He
will be my Son"? And again, when God brings His firstborn into the world, He says,
"Let all God's angels worship Him." In speaking of the angels He says, "He makes
his angels winds, his servants flames of fire." But about the Son He says, "Your
throne, O God, will last for ever and ever, and righteousness will be the scepter of
your kingdom.‖ Angels worship Jesus. The angels are called sons of God (Genesis 6:2-
4; Job 1:6; 2:1; 38:7), but Jesus is THE Son of God (Hebrews 1:8; Matthew 4:3-6).

Michael the Archangel is perhaps the highest of all the angels. Michael is the
only angel in the Bible who is designated ―the Archangel‖ (Jude verse 9). Michael the
Archangel, though, is only an angel. He is not God. The clear distinction in the power
and authority of Michael and Jesus can be seen in comparing Matthew 4:10 and Jude
verse 9. In Matthew 4:10, Jesus rebukes Satan. In Jude verse 9, Michael the Archangel
calls on the Lord to rebuke Satan. Jesus is God incarnate (John 1:1,14). Michael the
Archangel is a powerful angel, but still only an angel.

What are archangels? Is Michael the only archangel?"

145
The word "archangel" occurs in only two verses of the Bible. 1 Thessalonians
4:16, "For the Lord Himself will come down from heaven, with a loud command, with
the voice of the archangel and with the trumpet call of God, and the dead in Christ
will rise first." Jude verse 9, "But even the archangel Michael, when he was
disputing with the devil about the body of Moses, did not dare to bring a slanderous
accusation against him, but said, "The Lord rebuke you!" The word "archangel" comes
from a Greek word meaning "chief angel." It refers to an angel who seems to be the
leader of other angels.

Michael is the only angel identified as an archangel (Jude verse 9). However,
Daniel 10:13 describes Michael as "one of the chief princes." This possibly indicates
that there are more than one archangel, because it places Michael on the same level as
the other "chief princes." Daniel 10:21 describes Michael the archangel as "your
prince," and Daniel 12:1 identifies Michael as "the great prince who protects." So,
while it is possible that there are multiple archangels, it is best not to presume upon the
Word of God by declaring other angels as archangels. 1 Thessalonians uses the
singular to identify "the voice of THE archangel," not "the voice of AN archangel,"
which would allow for the possibility of there being more than one archangel. Even if
there are multiple archangels, it seems that Michael is the chief among them.

Who / What is the angel of the Lord?"

The precise identity of the "angel of the Lord is not specifically given in the
Bible. However, there are many important "clues" as to his identity. The angel of the
Lord speaks as God, identifies Himself with God, and exercises the responsibilities of
God (Genesis 16:7-12; 21: 17-18; 22:11-18; Exodus 3:2; Judges 2:1-4; 5:23; 6:11-24;
13:3-22; 2 Samuel 24:16; Zechariah 1:12; 3:1; 12:8). In several of these appearances,

146
those who saw the angel of the Lord feared for their lives because they had "seen the
Lord." Therefore, it is clear that the angel of the Lord is a theophany, that is an
appearance of God in physical form.

It is interesting to note that appearances of the angel of the Lord cease after the
incarnation of Christ. This leads some to conclude that the angel of the Lord
represented appearances of Jesus before His incarnation in human form. Whatever the
case, whether the angel of the Lord was a pre-incarnate appearance of Christ, or an
appearance of God the Father, it is highly likely that the phrase ―the angel of the Lord‖
identifies an appearance of God.

147
KEESAAN DAN KETRITUNGGALAN ALLAH

KEESAAN ALLAH
Keesaan Allah berati bahwa hanya ada satu Allah saja dan bahwa sifat-dasar
atau watak Allah tidak dapat dipisah-pisahkan atau dibagi. Bahwa Allah itu esa adanya
merupakan kebenaran sejati Perjanjian Lama (Ulangan 4:35, 39; 1 Raja-Raja 8:60;
Yesaya 45:5-6). Kebenaran yang sama juga sering diajarkan dalam Perjanjian Baru
(Markus 12:29-32; Yohanes 17:3; 1 Korintus 8:4-6; 1 Timotius 2:5). Akan tetapi,
Allah itu bukan saja ESA, Dia adalah satu-satinya Allah; oleh karena itu Allah unik
adanya (Keluaran 15:11; Zakharia 14:9). Hanya ada satu saja oknum yang terbatas dan
sempurna. Memikirkan dua atau lebih oknum yang tidak terbatas tidaklah masuk akal
dan tidak dapat dibayangkan.
Bahwa sifat-dasar Allah tidak dapat dipisah-pisahkan atau dibagi diberitahukan
oleh Ulangan 6:4, ‖Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!‖
(bandingkan dengan Markus 12:29; Yakobus 2:19). Allah tidak terdiri atas bagian-
bagian tertentu atau dapat diuraikan menjadi bagian-bagian tertentu. Allah itu
sederhana; menurut angka Ia hanya satu, bebas dari segala bentuk paduan; manusia
merupakan suatu paduan karena manusia memiliki bagian yang jasmaniah dan bagian
yang rohaniah. Tetapi Allah itu roh adanya sehingga tak dapat diurai seperti itu.
Namun, keesaan ini tidak inkonsisten dengan konsep ketritunggalan, karena suatu
keesaan tidak sama dengan suatu satuan. Suatu satuan ditandai oleh sifat tunggal.
Keesaan Allah memberikan peluang bagi adanya perbedaan-perbedaan pribadi di
dalam sifat-dasar ilahi, sekalipun pada saat yang sama tetap diakui bahwa sifat-dasar
ilahi itu secara matematis dan kekal tetap satu. Keesaan Allah menyatakan secara tidak
langsung bahwa ketiga oknum trinitas bukanlah hakikat-hakikat yang terpisah di dalam
hakikat ilahi itu. Banyak sekali sekte dan bidat Kristen yang tidak lagi menganut iman
Kristen yang lazim karena mereka tidak menerima ajaran tiga oknum satu hakikat.

148
KETRITUNGGALAN ALLAH
Ajaran Trinitas atau ketritunggalan Allah bukanlah suatu kebenaran yang
diperoleh melalui akal budi atau yang dikenal dengan istilah teologi natural, tetapi
suatu kebenaran yang dapat diketahui melalui penyataan atau wahyu. Akal manusia
mungkin dapat menunjukkan kepada kita keesaan Allah, tetapi ajaran tentang trinitas
langsung berasal dari penyataan yang khusus. Sekalipun istilah ‖trinitas‖ tidak ada
dalam Alkitab, tetapi istilah ini dipakai sejak awal di dalam gereja. Bentuk Yunaninya,
trias, nampaknya pertama kali dipakai oleh teofilus dari Antiokhia (wafat tahun 181
M), sedangkan bentuk latinnya, trinitas, pertama kali dipakai oleh Tertulianus (wafat +
tahun 220 M).
Dalam teologi Kristen, istilah ‖trinitas‖ atau tritunggal berarti bahwa ada tiga
oknum kekal dalam hakikat ilahi yang satu itu, yang masing-masing dikenal sebagai
Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Tiga oknum ini dapat dikatakan
sebagai tiga kepribadian Allah. Kita menyembah Allah tritunggal. Syahadat
Athanasius mengungkapkan keyakinana akan tritunggal ini sebagai berikut, ‖Kita
menyembah satu Allah dalam ke-Tritunggalan dan ke-Tritunggalan dalam keesaan;
kita membedakan antara tiga pribadi, tetapi kita tidak memisahkan hakikatnya.‖
Syahadat ini selanjutnya mengatakan, ‖Ketiga pribadi ilahi ini sama kekal dan sama
kedudukan satu dengan yang lain, sehingga...kita memuja keesaan utuh dalam Trinitas
dan Trinitas dalam keesaan.‖
Ajaran tentang Tritunggal ini harus dibedakan dari pandangan Triteisme dan
Sabelianisme. Triteisme tidak dapat menerima keesaan hakikat Allah dan beranggapan
bahwa ada tiga Allah yang berbeda. Satu-satunya kesatuan antara ketiga Allah ini.
Satu-satunya keesaan yang diakui oleh golongan ini ialah keesaan maksud dan tujuan.
Allah tritunggal merupakan suatu keesaan hakikat maupun keesaan maksud dan tujuan.
Ketiga pribadi Allah Tritunggal itu sehakikat. Sabelianisme mengakui ketritunggalan

149
penyataan, namun tidak menerima ketritunggalan sifat. Sabelianisme mengajarkan
bahwa Allah sebagai Bapa, adalah Pencipta dan pemberi hukum; sebagai Anak, Allah
yang sama itu menjelma untuk menunaikan tugas penebus; dan sebagai Roh Kudus,
tetap Allah yang sama namun yang kini mengerjakan pembaharuan dan pengudusan.
Dengan kata lain, Sabelianisme mengajarkan Tritunggal Modalitas yang berebda dari
Tritunggal Ontologis. Modalisme yang dinuat oleh Sabelianisme ini mengajarkan
adanya tiga aspek tabiat Allah, segabaimana halnya seorang laki-laki bisa menjadi
seorang ayah, seorang putra, dan seorang laki-laki. Ajaran semacam ini sebenarnya
merupakan penolakan terhada ajaran Tritunggal. Karena pandangan ini tidak
mengakuai adanya tiga pribadi dalam satu hakikat, tetapi tiga pemeranan atau tiga
hubungan dalam satu pribadi. Harus diakui, ajaran tentang tritunggal Allah adalah
suatu rahasi yang besar sekali. Seakan-akan ajaran ini merupakan sautu teka-teki
intelektual yang sulit dipecahkan atau bahkan merupakan suatu kontradiksi. Ajaran
Kristen tentang tritunggal, betapapun misteriusnya, bukanlah hasil pemikiran
berspekulasi, tetapi hasil penyataan Allah sendiri. Apa yang telah disingkapkan oleh
Allah tentang ajaran ini dalam Firman-Nya?

PETUNJUK-PETUNJUK AWAL DALAM PERJANJIAN LAMA


Sekalipun hal yang terutama ditekankan dalam Perjanjian Lama adalah keesaan
Allah, namun tidak kurang isyarat mengenai adanya berbagai pribadi dalam ke-
Allahan, demikian juga tidak kurag bahwa pribadi-pribadi ini merupakan satu
ketritunggalan. Menarik untuk dicatat bahwa Allah berkali-kali memakai kata ganti
jamak (Kejadian 1:26; 3:22; 11:7; Yesaya 6:8) serta kata kerja jamak (Kejadian 1:26;
11:7) ketika menunjuk kepada diri-Nya sendiri. Nama Allah yang dipakai dalam ayat-
ayat ini ialah Elohim yaitu sebuah istilah jamak yang mungkin saja menyiratkan
perihal jamak, sekalipun hal ini tidak dapat dikatakan dengan pasti. Bentuk jamak ini

150
barangkali dipakai untuk mengungkapkan kesungguhan dan bukan mengungkapkan
perihal jamak.
Petunjuk-petunjuk yang lebih tegas bahwa keadaan jamak ini merupakan suatu Trinitas
dapat ditemukan dalam kenyataan-kenyataan berikut:
1. Tuhan dibeda-bedakan dari Tuhan (Allah). Kejadian 19:24 berbunyi ‖
Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan
Gomora, berasal dari TUHAN [Allah], dari langit;‖ sedangkan Hosea 1:7
menyatakan ‖ Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan
mereka demi TUHAN, Allah mereka‖ (bandingkan dengan Zakharia 3:2; II
Timotius 1:18).
2. Allah Anak dibeda-bedakan dari Allah Bapa. Allah Anak yang berbicara
dengan perantaraan Nabi Yesaya mengatakan, ‖Tuhan Allah mengutus aku
dengan Roh-Nya‖ (Yesaya 48:16 bandingkan dengan Mazmur 45:7-8; Yesaya
63:9-10). Mazmur 2:7 berbunyi ‖ Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan
pada hari ini.‖ Yesus tidak saja disebut Anak Allah (Roma 1:4), tetapi juga
Anak Tunggal Allah (Yohanes 3:16, 18) dan Anak-Nya yang sulung (Ibrani
1:6). Kristus tidak menjadi Anak Allah yang kekal pada saat penjelmaan atau
inkarnasi-Nya; Dia adalah Anak Allah sebelum Ia diberikan (Yesaya 9:5).
‖...Yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.‖ (Mikha
5:1b).
3. Roh jelas juga dibedakan dari Allah Bapa. Kejadian 1:1 berbunyi, ‖Pada
mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.‖ Lalu ayat 2 berbunyi, ‖...dan
Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.‖ Perhatikan juga ayat
berikut, ―Berfirmanlah Tuhan, ‗Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di
dalam manusia‘‖ (Kejadian 6:3, bandingkan juga Bilangan 27:18; Mazmur
51:13; Yesaya 40:13; Hagai 2:4-5).

151
4. disebutnya ―Kudus‖ sebanyak tiga kali dalam Yesaya 6:3 dapat dianggap
sebagai isyarat mengenai Tritunggal (Bandingkan Wahyu 4:8) sebagaimana
pula Berkat Lipat Tiga dalam Bilangan 6:24-26
―6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih
karunia;
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau
damai sejahtera.‖

Istilah yang sering dipakai, yaitu ‖Malaikat Tuhan‖ di seluruh Perjanjian Lama,
merupakan petunjuk khusus kepada pribadi kedua dalam ke-Allahan sebelum
penjelmaan-Nya. Penampilan-Nya dalam Perjanjian Lama ini merupakan pertanda dari
kedatangan-Nya sebagai manusia di kemudian hari. Malaikat Tuhan ini disamakan
dengan Tuhan, namun berbeda dengan Tuhan. Ia menampakkan diri kepada Hagar
(Kejadian 16:7-14), Abraham (Kejadian 22:11-18), Yakub (Kejadian 31:11-13), Musa
(Keluaran 3:2-5), Israel (Keluaran 14:19), Bileam (Bilangan 22:22-35), Gideon
(Hakim-Hakim 6:11-23), Manoah (Hakim-Hakim 13:2-25), Elia (I Raja-Raja 19:5-7),
dan daud (I Tawarikh 21:15-17). Malaikat Tuhan ini membunuh 185.000 orang Asyur
(II Raja-Raja 19:35), berdiri di antara pohon-pohon murad dalam penglihatan Zakharia
(1:11), membela Yosua, imam besar, terhadap dakwaan Iblis (Zakharia 3:1-2), dan
merupakan satu dari tiga tamu Abraham (Kejadian 18).
Berdasarkan isyarat-isyarat di atas tentang Trinitas dalam PL, kami menyimpulkan
bersama Berkhof, ‖Perjanjian Lama dengan jelas mengantisipasi datangnya
penyataan yang lebih lengkap tentang trinitas dalam Perjanjian Baru‖ (Berkhof,
Systematic Theology, p 86)

AJARAN PERJANJIAN BARU

152
Ajaran tentang Trinitas diuraikan dengan lebih jelas dalam Perjanjian Baru
daripada Perjanjian Lama. Kenyataan ini dapat dibuktikan dengan dua cara: melalui
pernyataan-pernyataan dan kiasan-kiasan umum dan dengan menunjukkan bahwa ada
tiga pribadi ke-Allahan yang diakui sebagai Allah.

1. Pernyataan-pernyataan dan kiasan-kiasan umum. Beberapa kali ketiga pribadi


Tritunggal ditampilkan bersama dan nampaknya setaraf satu dengan yang lain.
Pada saat Yesus dibaptis, Roh turun ke atas-Nya dan suara Allah terdengar dari
surga serta menyatakan Yesus sebagai Anak yang dikasihi-Nya (Matius 3:16-
17). Yesus berdoa agar Bapa mengutus seorang Penolong yang lain (Yohanes
14:16). Para murid ditugaskan untuk membaptis orang dalam nama Bapa, Anak
dan Roh Kudus (Matius 28:19). Ketiga pribadi dalam Tritunggal itu bergabung
bersama-sama dalam melaksanakan pekerjaan Mereka (I Korintus 12:4-6;
Efesus 1:3-14; I Petrus 1:2; 3:18; dan Wahyu 1:4-5). Lagi pula, doa berkat
rasuli mempersatukan ketiga oknum Tritunggal tersebut (II Korintus 13:13).
2. Bapa dikenal sebagai Allah. Membaca Perjanjian Baru sepntas kilas akan
menunjukkan bahwa Allah Bapa banyak kali dikenal sebagai Allah (Yohanes
6:27; Roma 1:7; Galatia 1:1).
3. Anak dikenal sebagai Allah. Ajaran tentang keilahian Kristus sangat penting
bagi iman Kristen. ‖Apakah pendapatmu tentang Kristus‖ merupakan
pertanyaan utama dalam kehidupan setiap orang Kristen (Matius 16:15; 22:42).
Memang Yesus adalah manusia yang paling luhur, namun Ia jelas jauh lebih
besar daripada manusia biasa. Perjanjian Baru menunjukkan bahwa Dia adalah
Allah dengan berbagai cara.

a. Sifat-sifat Ilahi. Kristus memiliki lima sifat yang secara khas dan jelas adalah
ilahi: Kekal, Mahahadir, Mahatahu, Mahakuasa, dan tidak berubah.

153
1. Yesus itu kekal. Ia sudah ada bukan saja sebelum Yohanes pembaptis (Yoh
1:15), sebelum Abraham (Yoh 8:58), dan bahkan sebelum dunia dijadikan
(Yohanes 17:5, 24), melainkan Dialah ‖...yang sulung, lebih utama dari segala
yang diciptakan...‖ (Kolose 1:15), yang sudah ada ‖pada mulanya‖ (Yohanes
1:1, bandingkan dengan I Yohanes 1:1) dan sebenarnya, ―sejak dahulu kala‖
(Mikha 5:1). Dan mengenai masa depan, Ia tetap ada (Yesaya 9:5-6, Ibrani
1:11-12; 13:8). Hidup yang diberikan Bapa kepada-Nya merupakan suatu
proses yang kekal (Yohanes 5:26, bandingkan Yohanes 1:4).
2. Yesus itu mahahadir. Ia berada di surga sekalipun sedang berada di bumi
(Yohanes 3:13) dan berada di bumi ketika Ia di surga (Matius 18:20; 28:20). Ia
memenuhi segala sesuatu (Efesus 1:23).
3. Yesus itu mahatahu. Yesus tahu segala sesuatu (Yohanes 16:30; 21:17).
Sesungguhnya, di dalam Dia ‖tersembunyi segala harta hikmat dan
pengetahuan‖ (kolose 2:3). Beberapa contoh tentang kemahatahuan-Nya
diuraikan dalam kitab-kitab Injil. Ia mengetahui apa yang ada di dalam hati
manusia (Yohanes 2:24-25), ia mengetahui riwayat hidup wanita Samaria itu
(Yohanes 4:29), pikiran manusia (Lukas 6:8; 11:17), waktu dan cara-Nya
meninggalkan dunia ini (Matius 16:21; Yohanes 12:33; 13:1), Ia juga
mengetahui siapa yang akan mengkhianati-Nya (Yohanes 6:70-71), serta
keadaan dan akhirnya zaman ini (Matius 24,25). Ia mengenal Bapa dengan
sangat akrab dan tak seorang pun yang dapat mengenal Bapa seperti itu (matius
11:27).
Memang harus diakui ada beberapa pernyataan Yesus yang seakan-akan
menunjukkan bahwa Ia tidak mahatahu. Yesus tidak mengetahui saat Ia akan
datang untuk kedua kalinya (Markus 13:32); Ia merasa heran atas
ketidakpercayaan orang Israel (Markus 6:6), dan tercatat pula bahwa Ia
mendekati sebatang pohon ara dengan harapan untuk mendapatkan buah ara

154
pada pohon itu (Markus 11:13). Sekalipun demikian, haruslah diingat bahwa
pada masa Ia merendahkan diri-Nya, Yesus tidak memakai sifat-sifat ilahi-Nya
sekehendak hati-Nya. Allah bapa tidak mengizinkan-Nya memakai
kemahatahuan-Nya dalam kasus-kasus tersebut. Pastilah, sekarang Yesus tahu
saat kedatangan-Nya untuk kedua kalinya.

4. Yesus itu mahakuasa


5. Yesus tidak berubah (Ibrani 1:12; 13:8). Hal ini berlaku bagi semua rencana,
janji serta diri-Nya sendiri. Namun, kenyataan ini tidak mencegah
kemungkinan bahwa Ia dapat memberikan beberapa manifestasi lainnya,
ataupun membatasi beberapa perintah dan tujuan-Nya kepada masa dan orang
tertentu saja.

b. Jabatan-jabatan ilahi. Yesus adalah Pencipta (Yohanes 1:3; Kolose 1:16; Ibrani
1:10) serta penopang segala sesuatu yang ada (Kolose 1:17; Ibrani 1:3). Tidak
ada hal yang kebetulan ataupun hukum alam yang menciptakan alam semesta
atau menopang alam semesta. Pekerjaan tersebut adalah pekerjaan ilahi ( II
Petrus 3:5-7).
c. Hak-hak istimewa Allah. Kristus mengampuni dosa (Matius 9:2, 6; Lukas 7:47-
48). Tidak ada satu orang murid pun yang berani mengatakan bahwa ia
memiliki wewenang ini (bandingkan matius 16:19; 18:18 dan Yohanes 20:23
dengan Kisah 8:20-22 dan I Yohanes 1:9). Ia akan membangkitkan orang mati
pada hari Kebangkitan (Yohanes 5:25-29; 6:39-40, 45; 11:25). Kebangkitan ini
akan berbeda sifatnya dengan kebangkitan tiga orang mati yang dilakukan-Nya
ketika Ia di bumi (Lukas 7:12-16; Markus 5:35-43; Yohanes 11:38-44). Di
masa yang akan datang, semua orang kudus-Nya akan dibangkitkan; mereka
akan dibangkitkan dari tubuh yang busuk dan dari kematian; mereka akan

155
bangkit dan takkan mati lagi; dan mereka akan dibangkitkan oleh kuasa Roh
Kudus. Dan akhirnya, Ia akan menghakimi (Yohanes 5:22) orang-orang
percaya (Roma 14:10; II Korintus 5:10), binatang itu beserta para pengikutnya
(Wahyu 19:15, 19-20) dan bangsa-bangsa (Matius 25:31-32; Kisah 17:31), Iblis
(Kejadian 3:15), dan orang fasik yang sudah mati (kisah 10;42; II Timotius 4:1;
I Petrus 4:5).
d. Ia disamakan dengan Yehova dari Perjanjian Lama. Apa yang dalam PL
dikatakan mengenai yehova juga dikatakan mengenai Kristus dalam Perjanjian
Baru. Ia adalah pencipta (Mazmur 102:26-28)

Tidak ada kata Trinitas/Tritunggal dalam Alkitab, apa yang dimaksud dengan
Trinitas (Tritunggal) ?
JAWAB :
Memahami ketritunggalan sama halnya dengan memahami hakekat Allah itu sendiri.
Mustahil kita percaya kepada Allah tanpa memahami hakekat-Nya yang meskipun
tidak terbatas tetapi berkenan memberikan penyataan tentang diri-Nya di dalam
Alkitab sesuai dengan kemampuan akal kita yang terbatas.

Meskipun kata ‗TRINITAS‘ tidak ada dalam Alkitab, tetapi para bapa Gereja mula-
mula merumuskannya dengan dasar Alkitabiah :

Contoh ayat yang menjadi dasar Paham Trinitas :


Matius 28:19,
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
'nama' ('ONOMA') Bapa dan Anak dan Roh Kudus,"

156
Bapa dan Anak dan Roh Kudus, oleh kalangan non kristiani dipandang seolah-olah 3
person atau bahkan politheisme (3 Allah). Tetapi di dalam Alkitab bahasa asli ditulis
dengan ‗ONOMA‘ bentuk tunggal, bukan dengan ‗ONOMATA‘ bentuk jamak.

Text bahasa aslinya adalah demikian :


"POREUTHENTES OUN MATHETEUSATE PANTA TA ETHNE BAPTIZONTES
AUTOUS EIS TO 'ONOMA' TOU PATROS KAI TOU HUIOU KAI TOU HAGIOU
PNEUMATOS"
Perubahan bentuk kata 'ONOMA':
Tunggal:
Nominatif, 'ONOMA'
Genitif, 'ONOMATOS'
Datif, 'ONOMATI'
Akusatif, 'ONOMA'

Jamak:
Nominatif, 'ONOMATA'
Genitif, 'ONOMATON'
Datif, 'ONOMASIN'
Akusatif, 'ONOMATA'
Bapa, Anak, dan Roh Kudus, masing-masing bukanlah "nama".

Konsep ini tidak bertentangan dengan TANAKH IBRANI :


Salah satu contoh ayat :
Kejadian 1:1,
"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." –

157
"BERE'SYIT {pada mulanya} BARA' {(Dia) menciptakan} 'ELOHIM {Allah} 'ET
HASYAMAYIM {langit itu} VE'ET {dan} HA'ARETS {bumi itu}"

Kata Allah dalam bahasa Ibrani 'ELOHIM menggunakan bentuk jamak tetapi dengan
kata kerja tunggal, hal ini saja sudah menyiratkan keesaan Allah yang serba kompleks.

Alkitab mengajar dengan jelas bahwa Allah itu Esa :


Ulangan 6:4,
"Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!"
SYEMA' {dengarlah} YISRÂ'ÊL {wahai Israel} YHVH {baca: 'ADONÂY, TUHAN)
'ELOHÊYNU {Allah kita} YHVH {baca: 'ADONÂY, TUHAN} 'EKHÂD {satu, esa}

Yesus sendiri menekankan pentingnya ajaran Kitab Suci ini tentang ke-Esa-an Allah :
Markus 12:29
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah
kita, Tuhan itu esa.
HO DE {dan} IÊSOUS {Yesus} APEKRITHÊ {Dia menjawab} AUTÔ {kepadanya}
HOTI {bahwa} PRÔTÊ {pertama} PASÔN {dari segala} TÔN ENTOLÔN {perintah-
perintah} AKOUE {dengarlah engkau} ISRAÊL {Israel} KURIOS {Tuhan} HO
THEOS {Allah} HÊMÔN {kita} KURIOS {Tuhan} HEIS {satu} ESTIN {Dia adalah}

Paham Trinitas sama sekali tidak berarti adanya tiga allah sebagaimana yang
dibayangkan secara salah oleh beberapa kalangan. Arti dari paham ini ialah bahwa
Allah itu satu adanya. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus" (Matius 28:19). Monoteisme jelas sekali dalam kata-kataNya,
"baptislah mereka dalam nama"--> 'ONOMA' (single). Yesus tidak berkata baptislah

158
mereka dalam nama-nama 'ONOMATA' (plural) Bapa, Anak dan Roh Kudus. Namun
Keesaan dipaparkan dengan jelas dalam kata-kataNya, 'ONOMA' TOU PATROS
KAI TOU HUIOU KAI TOU HAGIOU PNEUMATOS" (lihat penjelasan diatas)
Allah yang Esa bukan berarti Allah seperti seonggok batu. Saya meyakini
keesaan Allah yang multi-kompleks. Kata Allah dalam bahasa Ibrani 'ELOHIM
menggunakan bentuk jamak tetapi dengan kata kerja tunggal, hal ini saja sudah
menyiratkan keesaan Allah yang serba kompleks.

PAULUS DAN TRINITAS


Ajaran Allah Tritunggal (Trinitas) adalah produk era Katolik. Banyak doktrin-doktrin
Katolik yang dirumuskan kembali oleh kalangan Protestan bahkan ada yang ditentang
habis-habisan. Ajaran Allah Tritunggal dirumuskan dalam Konsili di Nikea tahun 325
Masehi, saat itu dirumuskan tentang Allah Tritunggal, Allah Bapa, Anak, dan Roh
Kudus, yang bersama-sama disembah dan dimuliakan. Saat itu Gereja mengakui Allah
Tritunggal tetapi tidak memberi penjelasan secara teologis. Dalam abad-abad
sesudah Konsili di Nikea itu pergumulan tentang perumusan Tritunggal masih belum
mencapai kata sepakat yang memuaskan segala pihak, bahkan cenderung
membingungkan. Rumusan Tritunggal menurut Augustinus berbeda dengan Thomas
Aquinas, berbeda pula dengan Calvin.
Rumusan Calvin adalah persona atau pribadi Allah Tritunggal sebagai suatu
hal yang berdiri sendiri di dalam kehidupan ilahi, yang satunya dibedakan dengan yang
lain, karena sifat-sifat ilahi yang khas ilahi semata-mata, misalnya Bapa adalah Allah
namun Bapa berbeda dengan Anak meskipun Anak adalah Allah pula.
Paulus adalah orang Ibrani asli dan pengikut aliran paling keras, yaitu golongan
Farisi. Hal ini bukan hanya memberi dampak yang mendalam atasnya, tapi juga
memberi kebanggaan yang besar. Ia telah mendapat pelajaran dari Gamaliel yang

159
masyhur itu, dan telah berkembang lebih maju daripada kebanyakan temannya
sezaman dalam soal agama Yahudi.

Kisah Para Rasul 26:5,


"Sudah lama mereka mengenal aku dan sekiranya mereka mau, mereka dapat memberi
kesaksian, bahwa aku telah hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling
keras dalam agama kita."

Tiap usaha untuk merumuskan bagaimana sifat yang sebenarnya dari agama
Yahudi pada abad pertama, seperti yang dikenal Paulus itu, menghadapi banyak
kesukaran. Sebab banyak dari bahan yang dimiliki tentang agama Yahudi diambil dari
sumber-sumber yang kemudian. Agama Yahudi yang dikuasai para rabi memang
gamblang memiliki banyak akar yang kuat pada abad pertama. Tapi bentuk-bentuknya
yang lebih maju baru timbul pada zaman yang lebih kemudian daripada zaman Paulus.
Lagi pula dalam ajaran Yahudi sendiri terdapat pengaruh-pengaruh Helenisme,
teristimewa di luar Yudea. Bahkan juga di Palestina sendiri muncul kecenderungan-
kecenderungan yang menampakkan beberapa sinkretisme di antara gagasan Yahudi
dan Helenisme, seperti yang disaksikan oleh Gulungan-gulungan Laut Mati.
Tidak mungkin untuk menghargai beberapa dari corak yang menguasai teologia
Paulus, tanpa menunjuk kepada ketegangan-ketegangan yang ada dalam pikiran Paulus
sebelum ia bertobat. Agama Yahudi pada hakekatnya adalah agama legalistis dalam
pendekatannya. Bahwa Paulus dikecewakan sekali di bawah sistem itu terang dari
sikapnya, jika ia menunjuk kepada pengalamannya yang telah lalu. Ia tahu bahwa
pembenaran oleh amal tidak mungkin, karena ia sendiri telah mengalaminya sebagai
hal yang tidak mungkin. Namun agama Yahudi adalah pencarian tentang pembenaran,
dan tidak ada sistem keagamaan yang akan pernah dapat memuaskan jiwa Paulus, yang
tidak menawarkan alat-alat yang cocok untuk mendapatkan kebenaran itu. Barangkali

160
inilah (lebih daripada konsep tunggal lain yang mana pun), yang disumbangkan oleh
latar belakang Yahudinya pada perkembangan teologia Paulus.
Suatu corak lain dari pendekatan keagamaan Paulus adalah besarnya pengaruh
Perjanjian Lama atas dia. Sekalipun dalam banyak hal ia memakai naskah Septuaginta
(LXX), namun pada hakekatnya caranya menggunakan Kitab-kitab Perjanjian Lama
adalah cara Yahudi. Dalam hal ini bertentangan dengan Filo dari Alexandria, yang
menafsirkan sejarah Alkitab secara alegoris. Tapi Paulus melihat pernyataan Allah
pada perbuatan-perbuatan-Nya dalam sejarah.
Sebagai Yahudi, Paulus kuat kepercayaannya kepada Allah yang satu dan
benar. Lebih dari itu ia memiliki keyakinan tentang kekudusan Allah. Dalam agama
Yahudi kepercayaan ini memimpin kepada transendentalisme, tapi dalam teologia
Kristen Paulus tidak ada persoalan tentang Allah yang jauh. Allah didekatkan di dalam
Yesus Kristus. Tapi tidak dapat diragukan bahwa bagi konsepsinya yang mulia tentang
Allah, Paulus banyak berhutang kepada warisan Yahudinya.

Roma 3:30,
"Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat
karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman."
epeiper heis ho theos hos dikaiôsei peritomên ek pisteôs kai akrobustian dia tês pisteôs

1 Korintus 8:4,
"Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia
dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa (oudeis theos heteros ei mê heis).‖

1 Korintus 8:6,
"namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal
segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus

161
Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup."
all hêmin heis theos ho patêr ex ou ta panta kai hêmeis eis auton kai heis kurios iêsous
khristos di ou ta panta kai hêmeis di autou

Galatia 3:20,
"Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah
satu (theos heis estin)."

Pandangan Paulus tentang Allah dipengaruhi sekali oleh Perjanjian Lama dan
oleh kepercayaan Yahudi yang konsekuen. Pandangan itu pada hakekatnya juga sama
dengan yang terdapat dalam ajaran Yesus. Pandangannya tentang Allah tinggi, tapi ia
tidak mengikuti kesalahan orang Yahudi sezamannya, yang menjadikan Allah jauh
sekali (transendentalisme). Konsepnya tentang Allah dikuasai oleh gagasan tentang
kasih karunia, yaitu kebaikan Allah yang bukan berdasarkan kelayakan manusia.
Paulus tidak pernah dapat melepaskan diri dari gagasan, bahwa seluruh proses
keselamatan itu adalah inisiatif Allah dan tidak tergantung pada usaha manusia. Ia tahu
benar kasih Allah di dalam Kristus dan tidak pernah jemu untuk mengucapkan hal itu.
Yesus Kristus sendiri senantiasa berpatokan kepada Perjanjian Lama
sedangkan monotheisme adalah dasar dan inti Perjanjian Lama. Perjanjian Lama tidak
menulis bahwa Allah yang Esa terdiri atas tiga pribadi yang berbeda. Klimaks
Perjanjian Lama adalah Allah sendiri yang telah turun ke bumi untuk melaksanakan
penyelamatan dunia dalam rupa Mesias yang ilahi, Manusia Ilahi, tangan Tuhan.

1 Timotius 3:16,
"Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia (naskah Yunani: Allah), yang
telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang
menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa

162
yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam
kemuliaan." theos ephanerôthê en sarki

KESETARAAN YESUS DAN BAPA


Yohanes 5:18b
Tetapi juga karena ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapanya sendiri dan dengan
demikian menyamakan dirinya dengan Allah.
1. Orang-orang di dalam waktu dan kultur Alkitab mengetahui bahwa anak-anak
sering membawa otoritas keluarga. Sebagai contoh, putra seorang raja mempunyai
otoritas. Ketika Kristus berkata bahwa Tuhan adalah Bapanya, Farisi dengan tepat
menafsirkan bahwa itu berarti bahwa ia mempunyai otoritas Tuhan di atas bumi,
sesuatu yang Yesus kenyataannya berkata demikian pada Yohanes 5:17.
2. Ayat ini tidak mendukung Tritunggal. Dengan teliti arsip mengenai yang Yesus
sedang berkata bahwa Tuhan adalah Bapanya, yang bukan bahwa ia sendiri Tuhan,
atau bahwa ia adalah “Tuhan Putra.” Itu telah jelas bahwa otoritas Yesus datang dari
Bapa, ini adalah fakta bahwa ia bukan Tuhan itu sendiri.
3. Konsep orang-orang menjadi “sama” ditemukan di beberapa tempat di dalam
Alkitab. Sebagai contoh, ketika Yusuf sedang menguasai Mesir di bawah Firaun,
Yehuda berkata kepada dia, “Kamu sama dengan Firaun itu sendiri” (Kej. 44:18).
Paul menulis tentang orang-orang yang ingin dipertimbangkan “sama dengan kami”
(2 Kor. 11:12). Tidak ada Kristian yang percaya bahwa Yusuf dan Firaun atau Paul
dan lawannya adalah “satu substansi,” dan menyusun “satu dzat” hanya disebabkan
mereka disebut “sama.” Kita percaya bahwa Yohanes 5:18 harus ditangani seperti
ayat lain yang menyebutkan persamaan (equal). Yesus menggunakan kuasa dan
otoritas Tuhan di atas bumi, sehingga “sama” dengan Tuhan dengan cara yang sama
Yusuf, yang dulu menggunakan otoritas dan kuasa Firaun, sama dengan Firaun.

163
Jawab :

Yohanes 5:18b
Tetapi juga karena ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapanya sendiri dan dengan
demikian menyamakan dirinya dengan Allah.
Translit, dia touto oun mallon ezêtoun auton hoi ioudaioi apokteinai hoti ou monon
eluen to sabbaton alla kai patera idion elegen ton theon ison heauton poiôn tô theô
ison heauton poiôn tô theô, menjadikan diri-Nya sendiri identik dengan Allah

TUNGGAL
Nominatif
Maskulin isos
Feminin isê
Netral ison

Genitif
Maskulin isou
Feminin isês
Netral isou

Datif
Maskulin isô
Feminin isê
Netral isô

Akusatif
Maskulin ison

164
Feminin isên
Netral ison

JAMAK
Nominatif
Maskulin isou
Feminin isai
Netral isa

Genitif
Maskulin isôn
Feminin isôn
Netral isôn

Datif
Maskulin isois
Feminin isais
Netral isois

Akusatif
Maskulin isous
Feminin isas
Netral isa

1. Orang-orang di dalam waktu dan kultur Alkitab mengetahui bahwa anak-anak


sering membawa otoritas keluarga. Sebagai contoh, putra seorang raja
mempunyai otoritas. Ketika Kristus berkata bahwa Tuhan adalah Bapanya,

165
Farisi dengan tepat menafsirkan bahwa itu berarti bahwa ia mempunyai
otoritas Tuhan di atas bumi, sesuatu yang Yesus kenyataannya berkata
demikian pada Yohanes 5:17.
2. Ayat ini tidak mendukung Tritunggal. Dengan teliti arsip mengenai yang Yesus
sedang berkata bahwa Tuhan adalah Bapanya, yang bukan bahwa ia sendiri
Tuhan, atau bahwa ia adalah “Tuhan Putra.” Itu telah jelas bahwa otoritas
Yesus datang dari Bapa, ini adalah fakta bahwa ia bukan Tuhan itu sendiri.

Jawab:

Yohanes 5:18 ini tidak membicarakan Tritunggal, tidak ada unsur Roh Kudus
disebutkan di situ, tetapi perikop Yohanes 5:18 plus ayat-ayat sebelum dan sesudahnya
menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Allah.

Tuduhan :
3. Konsep orang-orang menjadi “sama” ditemukan di beberapa tempat di dalam
Alkitab. Sebagai contoh, ketika Yusuf sedang menguasai Mesir di bawah
Firaun, Yehuda berkata kepada dia, “Kamu sama dengan Firaun itu sendiri”
(Kej. 44:18).

Jawab : Kejadian 44:18


Lalu tampillah Yehuda mendekatinya dan berkata: "Mohon bicara tuanku, izinkanlah
kiranya hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada tuanku dan janganlah kiranya
bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab tuanku adalah seperti Firaun sendiri.
Translit, VAYIGASY 'ÊLÂV YEHÛDÂH VAYO'MER BÎ 'ADONÎ YEDABER-NÂ'
'AVDEKHA DÂVÂR BE'ÂZENÊY 'ADONÎ VE'AL-YIKHAR 'APEKHA
BE'AVDEKHA KÎ KHÂMÔKHA KEFAR'OH.

166
LXX, eggisas de autô ioudas eipen deomai kurie lalêsatô ho pais sou rhêma enantion
sou kai mê thumôthês tô paidi sou hoti su ei meta pharaô

Bahasa Ibrani Perjanjian Lama berbeda dengan bahasa Yunani Perjanjian Baru karena
tidak ada dua bahasa yang persis sama. Ungkapan KÎ KHÂMÔKHA KEFAR'OH,
tuanku adalah seperti Firaun sendiri, tidak menggunakan kata dengan makna isos
seperti Yohanes 5:18. Septuaginta, terjemahan Tanakh Ibrani ke dalam bahasa Yunani
menerjemahkannya dengan HOTI SU EI META PHARAÔ, menggunakan preposisi
META, dengan.

Tuduhan :
Paulus menulis tentang orang-orang yang ingin dipertimbangkan “sama dengan
kami” (2 Kor. 11:12).

Jawab :
2 Korintus 11:12
Tetapi apa yang kulakukan, akan tetap kulakukan untuk mencegah mereka yang
mencari kesempatan guna menyatakan, bahwa mereka sama dengan (kathos, Yunani)
kami dalam hal yang dapat dimegahkan.

Paulus menggunakan kata Yunani kathos, seperti, bukan isos, identik.

Tuduhan :
Tidak ada Kristian yang percaya bahwa Yusuf dan Firaun atau Paul dan lawannya
adalah ―satu substansi,‖ dan menyusun ―satu dzat‖ hanya disebabkan mereka disebut
―sama.‖ Kita percaya bahwa Yohanes 5:18 harus ditangani seperti ayat lain yang
menyebutkan persamaan (equal). Yesus menggunakan kuasa dan otoritas Tuhan di atas

167
bumi, sehingga ―sama‖ dengan Tuhan dengan cara yang sama Yusuf, yang dulu
menggunakan otoritas dan kuasa Firaun, sama dengan Firaun.

Jawab :
Ayat-ayat yang dikutip sama sekali tidak berhubungan dengan isos, equal. Pahami dulu
kata equal dalam bahasa aslinya, niscaya Anda bakal kaget.

Filipi 2:6
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan (.s..-isos) dengan
Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
Translit, hos en morphê theou huparkhôn oukh harpagmon êgêsato to einai isa theô

Wahyu 21:16
Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia
mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya
dan tingginya sama (isos).
Translit, kai hê polis tetragônos keitai kai to mêkos autês tosouton estin hoson kai to
platos kai emetrêsen tên polin tô kalamô epi stadiôn dôdeka khiliadôn to mêkos kai to
platos kai to hupsos autês isa estin

Maka Kata Yunani isos merujuk kepada persamaan kuantitas dan kualitas, bahkan
persamaan hakekat, bahwa Yesus Kristus adalah Allah.

168
PENUTUP

AWAS AJARAN SESAT!

Begitu banyak ajaran sesat yang telah ada sejak dari zaman Yesus sampai pada saat ini.
Untuk itu, peringatan yang sama pun penulis kutip:

Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. (Injil Matius 24:11)

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.Pada
hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan
banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang
kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-
Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Injil Matius 7:22-23, seruan Yesus kepada
PARA NABI PALSU)

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada


penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik
baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan
ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah
ini. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia
menyesal, ampunilah dia. (Injil Lukas 17:1-2)

169
Perhatikan juga Nasihat dan Perintah Rasul Paulus kepada anak rohaninya, Timotius
yang tentunya juga ditujukan bagi setiap orang Kristen:

”Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya


itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan
semua orang yang mendengar engkau.” (I Timotius 4: 16)

Apa ajaran Alkitab mengenai Tritunggal?

Hal yang paling sulit dalam konsep Kristiani mengenai Tritunggal adalah tidak
adanya penjelasan yang cukup untuk itu. Tritunggal adalah konsep yang tidak mungkin
dapat dimengerti secara penuh oleh manusia apalagi untuk dijelaskan. Allah jauh lebih
besar dan agung dari kita karena itu jangan berharap bahwa kita dapat memahami Dia
secara penuh. Alkitab mengajarkan bahwa Bapa adalah Allah, Yesus adalah Allah, dan
Roh Kudus adalah Allah. Alkitab juga mengajarkan bahwa hanya ada satu Allah.
Meskipun kita memahami beberapa hal mengenai hubungan antar Pribadi dalam
Tritunggal, pada akhirnya kita tetap tidak dapat mengerti secara keseluruhan. Namun
demikian, tidak berarti bahwa Tritunggal tidak benar atau bukan berdasarkan ajaran
Alkitab.

Ketika mempelajari topik ini kita perlu ingat bahwa kata ―Tritunggal
(Trinitas)‖ tidak digunakan dalam Alkitab. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan
ketritunggalan Allah, yaitu Allah yang terdiri dari tiga Pribadi yang berada bersama
dalam kekekalan. Haruslah dimengerti bahwa ini TIDAK berarti ada tiga Allah.
Tritunggal berarti satu Allah yang terdiri dari tiga Pribadi. Tidak ada salahnya

170
menggunakan istilah Tritunggal atau Trinitas walaupun istilah ini tidak ditemukan
dalam Alkitab. Lebih gampang mengucapkan ―Tritunggal‖ atau ―Trinitas‖ daripada
mengatakan ―Allah yang Esa yang terdiri dari tiga Pribadi yang berada bersama dalam
kekekalan.‖ Jikalau Anda keberatan dengan ini, coba pertimbangkan: kata kakek juga
tidak ada dalam Alkitab walaupun kita tahu bahwa dalam Alkitab ada banyak kakek.
Abraham adalah kakek dari Yakub. Jadi jangan kandas pada istilah ―Tritunggal‖ itu
sendiri. Apa yang penting adalah bahwa konsep yang DIWAKILI oleh kata
―Tritunggal‖ ada dalam Alkitab. Setelah pendahuluan ini, kita akan melihat ayat-ayat
Alkitab yang mendiskusikan Tritunggal.

1) Allah itu Esa: Ulangan 6:4; 1 Korintus 8:4; Galatia 3:20; 1 Timotius 2:5

2) Tritunggal terdiri dari tiga Pribadi: Kejadian 1:1; 1:26; 3:22; 11:7; Yesaya
6:8; 48:16; 61:1; Matius 3:16-17; Matius 28:19; 2 Korintus 13:14. Untuk ayat-ayat dari
Perjanjian Lama, pemahaman Bahasa Ibrani sangatlah menolong. Dalam Kejadian 1:1,
kata ―Elohim‖ adalah dalam bentuk jamak. Dalam Kejadian 1:26; 3:22; 11:7 dan
Yesaya 6:8, kata jamak ―kita‖ yang digunakan. Dalam Bahasa Inggris hanya ada dua
bentuk kata, tunggal dan jamak. Dalam Bahasa Ibrani ada tiga macam bentuk kata:
tunggal, dual dan jamak. Dual HANYA digunakan untuk dua. Dalam Bahasa Ibrani,
bentuk dual digunakan untuk hal-hal yang berpasangan, seperti mata, telinga dan
tangan. Kata ―Elohim‖ dan kata ganti ―kita‖ adalah dalam bentuk jamak- jelas lebih
dari dua – dan menunjuk pada tiga atau lebih dari tiga (Bapa, Anak, Roh Kudus).

Dalam Yesaya 48:16 dan 61:1 sang Anak berbicara dan merujuk pada Bapa
dan Roh Kudus. Bandingkan Yesaya 61:1 dengan Lukas 4:14-19 untuk melihat bahwa
yang berbicara adalah Anak. Matius 3:16-17 menggambarkan peristiwa pembaptisan
Yesus. Dalam peristiwa ini kelihatan bahwa Allah Roh Kudus turun ke atas Allah
Anak sementara pada saat bersamaan Allah Bapa menyatakan bagaimana Dia

171
berkenan dengan sang Anak. Matius 28:19 dan 2 Korintus 13:14 adalah contoh
mengenai tiga Pribadi berbeda dalam Tritunggal.

3) Pribadi-Pribadi dalam Tritunggal dibedakan dari satu dengan yang lainnya


dalam berbagai ayat. Dalam Perjanjian Lama, ―TUHAN‖ berbeda dari ―Tuhan‖
(Kejadian 19:24; Hosea 1:4). TUHAN memiliki ―Anak‖ (Mazmur 2:7; 12; Amsal
30:2-4). Roh Kudus dibedakan dari ―TUHAN‖ (Bilangan 27:18) dan dari ―Allah‖
(Mazmur 51:12-14). Allah Anak dibedakan dari Allah Bapa (Mazmur 45:7-8; Ibrani
1:8-9). Dalam Perjanjian Baru, Yohanes 14:16-17, Yesus berbicara kepada Bapa
tentang mengutus Sang Penolong, yaitu Roh Kudus. Hal ini menunjukkan bahwa
Yesus tidak memandang diriNya sebagai Bapa atau Roh Kudus. Perhatikan pula saat-
saat lain dalam kitab-kitab Injil ketika Yesus berbicara kepada Bapa. Apakah Dia
berbicara kepada diri sendiri? Tidak. Dia berbicara kepada Pribadi lainnya dalam
Tritunggal, - Sang Bapa.

4) Setiap Pribadi dalam Tritunggal adalah Allah. Bapa adalah Allah: Yohanes
6:27; Roma 1:7; 1 Petrus 1:2. Anak adalah Allah: Yohanes 1:1, 14; Roma 9:5; Kolose
2:9; Ibrani 1:8; Yohanes 5:20. Roh Kudus adalah Allah: Kisah Rasul 5:3-4; 1 Korintus
3:16 (Yang mendiami adalah Roh Kudus – Roma 8:9; Yohanes 14:16-17; Kisah Rasul
2:1-4).

5) Subordinasi dalam Tritunggal: Alkitab memperlihatkan bahwa Roh Kudus


tunduk (subordinasi) kepada Bapa dan Anak, dan Anak tunduk (subordinasi) kepada
Bapa. Ini adalah relasi internal dan tidak mengurangi atau membatalkan keillahian dari
setiap Pribadi dalam Tritunggal. Ini mungkin adalah bagian dari Allah yang tidak
terbatas yang tidak dapat dimengerti oleh pikiran kita yang terbatas. Mengenai Anak,
lihat Lukas 22:42; Yohanes 5:36; Yohanes 20:21; 1 Yohanes 4:14. Mengenai Roh
Kudus lihat Yohanes 14:16; 14:26; 15:26; 16:7, dan khususnya Yohanes 16:13-14.

172
(6) Pekerjaan dari setiap Pribadi dalam Tritunggal: Bapa adalah Sumber utama
atau Penyebab utama dari a) alam semesta (1 Korintus 8:6; Yohanes 1:3; Kolose 1:16-
17); b) pewahyuan illahi (Yohanes 1:1; Matius 11:27; Yohanes 16:12-15; Wahyu 1:1);
c) keselamatan (Yohanes 3:16-17); dan d) pekerjaan Yesus sebagai manusia (Yohanes
5:17; 14:10). Bapa MEMULAI semua ini.

Anak adalah agen yang melalui-Nya Bapa melakukan karya-karya sbb: 1)


penciptaan dan memelihara alam semesta (1 Korintus 8:6; Yohanes 1:3; Kolose 1:16-
17); 2) pewahyuan illahi (Yohanes 1:1; Matius 11:27; Yohanes 16:12-15; Wahyu 1:1);
3) keselamatan (2 Korintus 5:19; Matius 1:21; Yohanes 4:42). Bapa melakukan semua
ini melalui Anak yang berfungsi sebagai Agen Allah.

Roh Kudus adalah alat yang dipakai Bapa untuk melakukan karya-karya
berikut ini: 1) penciptaan dan memelihara alam semesta (Kejadian 1:2; Ayub 26:13;
Mazmur 104:30); 2) pewahyuan illahi (Yohanes 16:12-15; Efesus 3:5; 2 Petrus 1:21);
dan 3) keselamatan (Yohanes 3:6; Titus 3:5; 1 Petrus 1:2); dan pekerjaan-pekerjaan
Yesus (Yesaya 61:1; Kisah Rasul 10:38). Bapa melakukan semua ini dengan kuasa
Roh Kudus.

Tidak ada ilustrasi-ilustrasi yang sering dipakai yang dapat dengan akurat
menjelaskan Tritunggal. Telur (atau apel) tidak tepat karena kulit telur, putih telur dan
kuning telur, semua adalah bagian dari telur dan bukan secara sendirinya telur. Bapa,
Anak dan Roh Kudus bukanlah bagian dari Allah namun setiap mereka adalah Allah.
Ilustrasi yang menggunakan air sedikit lebih bagus dalam menjelaskan Tritunggal,
namun tetap tidak cukup. Cairan, uap dan es adalah bentuk-bentuk dari air. Bapa, Anak
dan Roh Kudus bukanlah bentuk-bentuk dari Allah, setiap Pribadi itu adalah Allah.
Dengan demikian, walaupun ilustrasi-ilustrasi ini memberi gambaran mengenai
Tritunggal, gambaran yang diberikan tidak selalu akurat. Allah yang tidak terbatas

173
tidak dapat digambarkan secara penuh dengan ilustrasi yang terbatas. Daripada
menfokuskan diri pada Tritunggal, cobalah fokuskan diri pada kebesaran Allah dan
bahwa Dia jauh lebih agung dari kita. ―O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan
pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak
terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau
siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?‖ (Roma 11:33-34).

Apa definisi ajaran sesat?

Dalam pikiran kita, kita sering berpikir bahwa ajaran sesat adalah kelompok
pemuja Setan, mempersembahkan binatang dan mengambil bagian dalam upacara
pemujaan yang aneh, jahat dan sadis. Dalam kenyataannya kebanyakan ajaran sesat
kelihatan tidak ada salahnya. Definisi keKristenan mengenai ajaran sesat adalah
kelompok religi yang menyangkal satu atau lebih dasar-dasar kebenaran Alkitab. Atau
dalam istilah yang lebih sederhana, ajaran sesat adalah kelompok yang mengajarkan
sesuatu yang akan membuat orang tidak dapat diselamatkan jika dia percaya pada
pengajaran itu. Dalam soal agama, ajaran sesat adalah kelompok yang mengklaim
sebagai Kristen namun menolak kebenaran dasar dari keKristenan yang Alkitabiah.

Dua pengajaran yang paling umum dari ajaran sesat adalah bahwa Yesus
bukan Allah dan bahwa keselamatan bukan hanya berdasarkan iman.
Penyangkalan terhadap keilahian Kristus mengakibatkan kematian Kristus tidak cukup
untuk membayar hutang dosa kita. Penyangkalan terhadap keselamatan berdasarkan
iman semata-mata mengakibatkan keselamatan dicapai melalui perbuatan kita –
sesuatu yang secara tegas dan konsisten ditolak oleh Alkitab. Dua contoh ajaran sesat
yang paling ternama adalah Saksi Yehowa dan Mormon. Kedua kelompok ini

174
mengaku Kristen, namun keduanya menyangkali kedua doktrin dasar yang disebutkan
di atas. Saksi Yehowa dan Mormon percaya pada banyak hal yang sesuai dengan
dan/atau yang mirip dengan apa yang diajarkan Alkitab. Namun karena mereka
menolak keilahian Kristus dan keselamatan hanya berdasarkan iman membuat
mereka memenuhi kriteria ajaran sesat. Banyak penganut Saksi Yehowa, Mormon dan
ajaran-ajaran sesat lainnya adalah ―orang-orang baik‖ yang dengan sungguh-sungguh
mencari Tuhan dan dengan tulus percaya bahwa mereka memiliki kebenaran. Harapan
dan doa kita adalah banyak orang yang terlibat dalam ajaran-ajaran sesat ―Kristiani‖
akan dapat melihat kebenaran dan ditarik pada kebenaran keselamatan di dalam Yesus
Kristus.

Apakah keillahian Kristus bersifat Alkitabiah?

Selain Yesus secara spesifik mengklaim diri-Nya sebagai Allah, para murid-
Nya juga mengakui keillahian Kristus. Mereka mengklaim bahwa Yesus memiliki
kuasa untuk mengampuni dosa, sesuatu yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan karena
dosa adalah melawan Tuhan (Kisah Rasul 5:31; Kolose 3:13; bandingkan Mazmur
130:4; Yeremia 31:34). Berhubungan erat dengan klaim yang terakhir ini, Yesus juga
disebut sebagai yang akan ―menghakimi orang yang hidup dan yang mati‖ (2 Timotius
4:1). Thomas berseru kepada Yesus, ―Tuhanku dan Allahku!‖ (Yohanes 20:28). Paulus
menyebut Yesus, ―Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita‖ dan menunjuk bahwa
sebelum Yesus berinkarnasi, Yesus sudah ada dalam ―rupa Allah‖ (Filipi 2:5-8).
Penulis Ibrani mengatakan tentang Yesus, "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk
seterusnya dan selamanya‖ (Ibrani 1:8). Yohanes mengatakan, ―Pada mulanya adalah
Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman [Yesus] itu adalah Allah‖
(Yohanes 1:1). Contoh dari ayat-ayat Alkitab yang mengajarkan keillahian Kristus
dapat dilipatgandakan (lihat Wahyu 1:17; 2:8; 22:13; 1 Korintus 10:4; 1 Petrus 2:6-8;

175
bandingkan Mazmur 18:2; 95:1; 1 Petrus 5:4; Ibrani 13:20), namun salah satu dari
ayat-ayat ini sudah cukup untuk menunjukkan bahwa Yesus dipandang sebagai Allah
oleh para pengikutNya.

Yesus juga diberikan gelar-gelar yang hanya diberikan kepada Yahweh (nama
resmi Allah) dalam Perjanjian Lama. Gelar ―Penebus‖ dari Perjanjian Lama (Mazmur
130:7; Hosea 13:14) digunakan untuk Yesus dalam Perjanjian Baru (Titus 2:13;
Wahyu 5:9). Yesus disebut Imanuel (―Allah beserta kita‖ dalam Matius 1). Dalam
Zakharia 12:10 Yahweh berkata "dan mereka akan memandang kepada dia [Bahasa
Inggris: ―kepadaKu‖] yang telah mereka tikam.‖ Namun Perjanjian Baru menerapkan
ayat ini kepada penyaliban Yesus (Yohanes 19:37; Wahyu 1:7). Jikalau Yahweh
adalah yang ditikam dan dipandang, dan Yesus adalah yang ditikam dan dipandang,
maka Yesus adalah Yahweh. Paulus menafsirkan Yesaya 45:22-23 dengan
menerapkannya kepada Yesus dalam Filipi 2:10-11. Lebih lanjut, nama Yesus
digunakan bersama-sama dengan nama Yahweh dalam doa, ―Kasih karunia menyertai
kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus‖
(Galatia 1:3; Efesus 1:2). Jikalau Kristus tidak bersifat illahi, ini adalah suatu
penghujatan. Nama Yesus disandingkan kembali dengan nama Yahweh dalam perintah
Yesus untuk membaptis ―dalam nama [bentuk tunggal] Bapa dan Anak dan Roh
Kudus‖ (Matius 28:19; ihat pula 2 Korintus 13:14). Dalam Wahyu Yohanes berkata
bahwa segenap ciptaan memuji Kristus (sang Anak Domba) – berarti Yesus bukanlah
bagian dari ciptaan.

Perbuatan-perbuatan yang hanya dapat dilakukan dikerjakan oleh Yesus. Yesus


bukan hanya membangkitkan orang mati (Yohanes 5:21; 11:38-44) dan mengampuni
dosa (Kisah Rasul 5:31; 13:38), Dia juga menciptakan dan memelihara alam semesta
(yohanes 1:2; Kolose 1:16-17). Point ini bahkan menjadi lebih kuat ketika kita
mengingat bahwa Yahweh mengatakan bahwa Dia sendirian ketika menciptakan
176
(Yesata 44:24). Selanjutnya, Yesus memiliki atribut-atribut yang hanya dimiliki oleh
Allah: kekekalan (Yohanes 8:58), mahahadir (Matius 18:20; 28:20); mahatahu (Matius
16:21), mahakuasa (Yohanes 11:38-44).

Mengaku diri sebagai Allah dan membodohi orang untuk percaya bahwa Dia
benar-benar adalah Allah sama sekali berbeda dengan membuktikan diri bahwa Dia
adalah Allah. Kristus membuktikan klaimNya dengan banyak mujizat dan bahkan
dengan bangkit dari antara orang mati. Beberapa dari mujizat Yesus antara lain:
mengubah air menjadi anggur (Yohanes 2:7); berjalan di atas air (Matius 14:25);
melipatgandakan benda-benda fisik (Yohanes 6:11), menyembuhkan orang buta
(Yohanes 9:7), orang lumpuh (Markus 2:3); dan orang yang sakit (Matius 9:35;
Markus 1:40-42); bahkan membangkitkan orang mati (Yohanes 11:43-44; Lukas 7:11-
15; Markus 5:35).

Lebih dari itu, Yesus sendiri bangkit dari antara orang mati. Sangat berbeda
dengan mitos-mitos mengenai mati dan bangkitnya dewa-dewa dalam agama-agama
kafir, tidak ada yang sebanding dengan kebangkitan dalam agama-agama lain, dan
tidak ada klaim lain yang mendapat konfirmasi dari luar Alkitab yang sedemikian
banyaknya. Menurut Dr. Gary Habermas paling sedikit ada dua belas fakta sejarah
yang harus diakui bahkan oleh sarjana-sarjana bukan Kristen:

1. Yesus mati dengan disalibkan


2. Dia dikuburkan
3. KematianNya menyebabkan murid-muridnya kecewa dan putus asa.
4. Kubur Yesus ditemukan (atau katanya ditemukan) dalam keadaan kosong
beberapa hari kemudian.
5. Para murid percaya bahwa mereka melihat Yesus yang bangkit.

177
6. Setelahnya, para murid berubah dari ragu-ragu menjadi orang-orang percaya
yang berani.
7. Berita ini adalah inti pemberitaan dari gereja mula-mula
8. Berita ini diberitakan di Yerusalem.
9. Sebagai hasilnya, gereja lahir dan bertumbuh.
10. Hari kebangkitan (hari Minggu) menggantikan hari Sabat (hari Sabtu) sebagai
hari utama untuk beribadah.
11. Yakobus, saudara Yesus, seorang skeptik, bertobat ketika dia percaya bahwa
dia melihat Yesus yang bangkit.
12. Paulus, musuh dari keKristenan, bertobat setelah mengalami pengalaman yang
dia percayai sebagai penampakan dari Yesus yang bangkit.

Bahkan jikalau ada orang yang menolak daftar yang terinci ini, hanya beberapa
dari daftar ini yang dibutuhkan untuk membuktikan kebangkitan dan injil: kematian
Yesus, penguburan, kebangkitan dan penampakan Yesus (1 Korintus 15:5). Sekalipun
ada beberapa teori yang mampu menjelaskan satu atau dua fakta-fakta di atas, hanya
kebangkitan yang dapat menjelaskan semuanya. Para kritikus mengakui bahwa para
murid mengklaim bahwa mereka melihat Yesus yang bangkit. Baik tipu muslihat
maupun halusinasi tidak dapat mengubah orang sebagaimana yang dapat dilakukan
oleh kebangkitan. Pertama-tama, apa keuntungannya bagi mereka? KeKristenan bukan
hal yang populer pada waktu itu dan mereka tidak akan memperoleh keuntungan
secara keuangan. Kedua, pembohong-pembohong tidak akan mau menjadi martir.
Tidak ada penjelasan lebih baik mengenai kerelaan para murid untuk mati secara
menggenaskan demi iman mereka selain dari kebangkitan. Betul banyak orang yang
mati untuk kebohongan yang mereka kira benar, namun tidak ada orang yang bersedia
mati untuk apa yang mereka ketahui sebagai tidak benar.

178
Kesimpulan: Kristus mengklaim bahwa Dia adalah Yahweh, Dia adalah Allah,
bukan hanya dewa, namun Allah yang sejati, para pengikut-Nya (orang-orang Yahudi
yang takut kepada penyembahan berhala) percaya kepadaNya dan menyebut Dia
sebagai Allah. Kristus membuktikan klaim-Nya bahwa Dia adalah Allah melalui
mujizat-mujizat, termasuk kebangkitan yang mengubah dunia. Tidak ada hipotesa lain
yang dapat menjelaskan fakta-fakta ini.

Apakah orang Kristen dan Islam menyembah Allah yang sama?"

Jawaban terhadap pertanyaan ini bergantung kepada apa yang dimaksud


dengan ‖Allah yang sama.‖ Tidak dapat disangkal bahwa pandangan Islam terhadap
Allah dan pandangan Kristen terhadap Allah memiliki banyak kesamaan. Kedua-
duanya memandang Allah sebagai Yang Berdaulat, Mahakuasa, Mahatahu, Mahahadir,
suci, adil, benar. Baik Islam maupun Kristen percaya kepada Allah yang esa yang
adalah Pencipta segalanya. Jadi, dalam pengertian ini, ya, benar, orang-orang Kristen
dan Islam menyembah Allah yang sama.

Pada saat yang sama ada perbedaan-perbedaan penting antara pandangan


Kristen dan Islam terhadap Allah. Walaupun kaum Muslimin memandang Allah
sebagai Allah yang memiliki atribut kasih, pemurah dan penuh rahmat, Allah tidak
mengungkapkan atribut-atribut ini sebagaimana Allah Kristen. Namun demikian,
perbedaan paling menyolok dalam pandangan Islam dan Kristen mengenai Allah
adalah konsep inkarnasi. Orang-orang Kristen percaya bahwa Allah telah menjadi
manusia dalam diri Yesus Kristus. Orang-orang Islam memandang konsep ini sebagai
penghujatan terbesar. Kaum Muslimin tidak pernah dapat menerima pemikiran bahwa
Allah mau mnejadi manusia untuk mati bagi dosa-dosa dunia ini. Kepercayaan
terhadap Allah yang berinkarnasi dalam Pribadi Yesus Kristus adalah sangat mendasar
dalam kepercayaan Kristen mengenai Allah. Allah telah menjadi manusia sehingga Dia
179
dapat berempati dengan manusia, dan yang lebih penting, sehingga Dia dapat
menyediakan keselamatan, pengampunan dosa.

Jadi apakah orang-orang Kristen dan Islam menyembah Allah yang sama? Ya
dan tidak. Barangkali pertanyaan yang lebih baik adalah, ‖Apakah orang-orang Kristen
dan Islam sama-sama memiliki pengertian yang benar tentang seperti apakah Allah
itu?‖ Jawabannya jelas adalah tidak. Ada perbedaan-perbedaan yang sangat krusial
antara konsep Kristen dan Islam mengenai Allah. Kita percaya bahwa Kristen
memiliki pandangan yang benar terhadap Allah karena tidak akan bisa ada
keselamatan kecuali kalau dosa dibayar lunas. Hanya Allah yang dapat membayar
harga seperti itu. Hanya dengan menjadi manusia, Allah dapat mati untuk dosa kita dan
melunasi hutang dosa kita (Roma 5:8; 2 Korintus 5:21).

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus
telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (Roma 5:8)

Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita,
supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. (2 Korintus 5:21)

180
NATAL 25 DESEMBER
PERAYAAN KELAHIRAN YESUS ATAU DOGMA-
TRADISI DARI ROMAWI?

Dua Puluh Lima Desember

Tanpa terasa satu bilangan tahun lagi hampir kita lewati dan masukkan dalam
gudang kenangan. Berbagai pergumulan dan sejumlah anugerah telah kita nikmati.
Tahun yang baru telah siap menyambut kita dengan segala kerumitan dan kebahagiaan
di dalamnya. Memasuki bulan Desember, segenap orang Kristen dan gereja sibuk
mempersiapkan diri untuk memperingati hari Natal. Sejauh manakah kita mengenal
akan tanggal yang selalu diperingati sebagai hari Natal itu?

Tahun Kelahiran Yesus

Kita dan penanggalan internasional setiap tahun selalu menempatkan hari Natal
pada tanggal 25 bulan Desember, dan menceritakan kepada anak Sekolah Minggu kita
itulah tanggal kelahiran Yesus. Sebagian orang (termasuk salah satu media massa
yang terbit di Jakarta baru-baru ini), dengan pemikiran kalau dalam bahasa Inggris
ada sebutan ‗Before Christ (B.C.)‘ atau ‗Sebelum Masehi (S.M.)‘ untuk menyebut
tahun-tahun sebelum kelahiran Yesus dan ‗Anno Domini (A.D.)’ atau ‗Masehi (M)‘
untuk tahun sesudahnya, maka mereka menganggap Yesus lahir tepat pada tahun 0
Masehi. Padahal sebenarnya tahun 0 Sebelum Masehi dan/atau tahun 0 Masehi itu
tidak pernah ada. Jadi kalau begitu, tahun berapakah Yesus lahir? Sebagian orang yang
lain berpegang bahwa tahun 4 Sebelum Masehi adalah tahun kelahiran Yesus.

181
Mengapa bisa begitu? Bukankah digunakannya tahun ‗Masehi‘ adalah untuk
memisahkan tahun sebelum dan sesudah kelahiran Yesus?

Menurut catatan Flavius Josephus, seorang ahli sejarah yang hidup pada tahun 37-100
Masehi (jadi tidak terlalu jauh dari masa kehidupan Yesus), dapat diketahui bahwa
Herodes yang disebutkan dalam Matius 2:1 ―………. pada jaman Raja Herodes ……‖
adalah Herodes Agung, yang hidup dari tahun 73-4 Sebelum Masehi. Raja Herodes
inilah yang menyebabkan Yesus diungsikan ke Mesir. Baru setelah kematiannya,
Yesus kembali dari pengungsian (lihat Matius 2:19-20). Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan, bahwa Yesus dilahirkan sekurang-kurangnya beberapa tahun atau bulan
sebelum 4 S.M. Dan menurut dugaan yang lazim, kelahiran Yesus adalah antara tahun
8 dan tahun 5 s.M.

Benarkah Yesus Lahir Tahun 5 s.M.?

Pada jaman itu, tahun dalam kekaisaran Romawi dihitung dari tahun berdirinya
kota Roma. Tahun Romawi disebut AUC, singkatan dari Ab Urbe Condita, yang
berarti ‗sejak berdirinya kota‘. Kemudian pada abad ke-6, atas perintah Kaisar
Justinian, seorang rahib bernama Dionisius Exigius membuat kalender baru. Ia
mengganti perhitungan tahun Romawi dengan tahun Masehi, yang dimulai dari
kelahiran Yesus. Tetapi di kemudian hari barulah diketahui bahwa ia membuat
kekeliruan hitung. Ia menempatkan kelahiran Yesus pada tahun 753 AUC, padahal
seharusnya pada tahun 749 atau 747 AUC. Kekeliruan ini sudah tidak dapat diperbaiki
lagi. Dan sampai sekarang kita pun sudah terlanjur menggunakan tahun hasil
perhitungan Dionisius itu, yang sebetulnya empat atau lima tahun terlambat dari
kenyataan kelahiran Yesus.

182
Lalu Bagaimana dengan Bulan Kelahiran-Nya?

Apabila kita melihat di peta, maka kita akan menemukan bahwa Israel terletak di
sebelah utara garis khatulistiwa, hampir sejajar dengan Jepang, yang berarti bulan
Desember adalah musim dingin. Bagaimana dengan catatan Injil yang menjelaskan
tentang para gembala pada malam kelahiran Yesus dalam Lukas 2:8 ―….gembala-
gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam‖?
Hal ini menunjukkan bahwa kelahiran Yesus pasti bukanlah pada bulan Desember.
Seseorang bernama Klemens dari Alexandria membuat perhitungan bahwa Yesus
dilahirkan pada tanggal 25 Pachon, yaitu tanggal 20 Mei. Tetapi itu pun bukan
merupakan suatu kepastian.

Mengapa Kita Tidak Punya Tanggal Kelahiran Yesus yang Pasti?

Pada jaman itu, merayakan ulang tahun hanyalah kelaziman orang kafir. Satu-
satunya ulang tahun yang kita baca di Perjanjian Baru adalah ulang tahun Herodes
Antipas (lihat Matius 14:6). Dan gereja pada jaman itu tidak merayakan kelahiran
Yesus melainkan kebangkitan-Nya. Baru sekitar abad ke-3, umat Kristen di Mesir
mulai merayakan Natal. Tanggal yang digunakan adalah 6 Januari, bertepatan dengan
suatu hari raya umum.

Gereja di Roma baru mulai merayakan Natal pada akhir abad ke-4, dan tanggal
yang dipilih adalah 25 Desember. Pemilihan tanggal tersebut adalah untuk memberi isi
yang baru kepada perayaan kafir yang menyambut kembalinya matahari ke belahan
bumi bagian utara. Tidak lama kemudian kebiasaan merayakan Natal pada tanggal 25
Desember itu pun ditiru oleh gereja-gereja di tempat lain. Dan hingga sekarang, Natal
dirayakan setiap tanggal 25 Desember oleh hampir semua gereja.

183
Anak Sekolah Minggu yang kritis mungkin akan bertanya: Jika demikian kenapa
kita tidak menghitung ulang atau mengikuti perhitungan Klemens, yaitu merayakan
Natal pada tanggal 20 Mei saja?

Dengan segala kerendahhatian dan tidak ada maksud untuk menggurui, berikut
adalah beberapa hal yang saya bisa bagikan dan barangkali bisa dijadikan contoh
jawaban atas pertanyaan semacam itu:

1. Perhitungan Klemens menyebutkan bahwa Yesus dilahirkan pada tanggal 20


Mei, namun itu pun belum pasti benar. Kenapa kita harus menggunakan
tanggal yang kebenarannyapun masih diragukan?

2. Secara umum, sudah berlangsung selama berabad-abad, Natal dirayakan pada


bulan Desember, tepatnya pada tanggal 25 Desember, kenapa kita harus
menetapkan tanggal perayaan sendiri, yang lain daripada yang lain?

3. Kekeliruan perhitungan ini pastilah ada campur tangan dan atas ijin Allah,
karena hal ini menunjukkan bahwa Allah tidak mengijinkan orang untuk lebih
mengutamakan atau lebih tepatnya mengkeramatkan tanggal tertentu lebih
daripada yang lain; yang akhirnya justru akan melupakan bahwa rahmat, kasih
dan anugerah-Nya selalu baru dan terlimpah setiap hari. Sebagai perbandingan
kita dapat melihat bahwa peringatan akan Kematian Kristus atau Paskah, bukan
ditentukan oleh tanggal tertentu tetapi oleh hari.Atau perhitungan satu hari
yang kita pakai sekarang, yaitu pagi-malam, yang berubah dari catatan
perhitungan satu hari yang Allah berikan (lihat Kejadian 1:5, 8, 13, dst ―…
jadilah petang, jadilah pagi, itulah hari ….‖)

184
4. Bukankah kenyataannya selama ini juga sudah berlangsung, bahwa banyak
gereja yang melaksanakan perayaan Natal tidak tepat pada tanggal 25
Desember?

5. Kesalahan tanggal dalam merayakan hari Natal, tidak akan berpengaruh


terhadap iman kepercayaan dan keselamatan kita.

Yang lebih utama dan terutama harus dipikirkan, ditekankan dan diajarkan
dalam perayaan Natal adalah hadiah atau komitmen apa yang akan kita berikan sebagai
persembahan kepada Kristus, pada saat kita memperingati hari kelahiran-Nya?

Jadi sekarang kreatifitas guru dan waktu (usia) yang tepat diperlukan untuk
mengajarkan hal ini kepada anak-anak Sekolah Minggu, agar tidak membuat mereka
justru menjadi bingung dan akhirnya kehilangan arti/makna yang sesungguhnya dari
inkarnasi Kristus ke dunia ini.

Diambil dari berbagai sumberRobby Indarjono, Mahasiswa Institut Reformed

TANGGAL BERAPA YESUS LAHIR ?


Ada yang menyelidiki bahwa Yesus Kristus lahir sekitar bulan September atau
Oktober (bertepatan dengan hari raya Tabernakel/ SUKKOT).

Jika Anda ingin menyelidiki, Anda dapat memulai dari ayat ini...

Lukas 1:5,
"Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari
rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet."

185
Kemudian...
1 Tawarikh 24:10,
"yang ketujuh pada Hakos; yang kedelapan pada Abia;"

KETERANGAN :
Injil Lukas 1:5 mencatat bahwa Zakaria, suami Elisabet, kakak ipar Maria ibu Yesus,
menjadi imam dari rombongan Abia. Menurut 1Tawarikh 24:10 rombongan Abia
mendapat urutan ke-8 dalam tugas di Bait Suci. Tiap rombongan bertugas rutin satu
minggu, dua kali dalam setahun.

Jadwal tugas imam ditetapkan menurut kalender keagamaan yang dimulai dengan
bulan Nisan yaitu pertengahan Maret. Jadi Zakaria bertugas pada pertengahan Mei.
Tetapi karena hari raya Syavuot (Pentakosta) jatuh pada akhir Mei dan semua imam
diminta bertugas bersama, Zakaria harus menetap di Bait Suci untuk tambahan dua
minggu. Akibatnya ia baru pulang ke rumah untuk menemui isterinya pada awal
minggu kedua bulan Juni.

Selanjutnya...
Lukas 1:24,
"Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia
tidak menampakkan diri, katanya:"

Akhirnya...
Lukas 1:36,
"Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak
laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul

186
itu."

KETERANGAN :
Elisabet mulai hamil pertengahan Juni (Lukas 1:24). Pada saat Elisabet hamil 6 bulan,
malaikat Gabriel datang kepada Maria, yaitu pertengahan Desember. Maria mulai
mengandung saat itu (Lukas 1:36). Walaupun Yesus dikandung dari Roh Kudus
(Lukas 1:35), Yesus dilahirkan pada akhir bulan September atau awal Oktober dan saat
itulah orang Yahudi merayakan hari raya Tabernakel (Honorof, R.A., 1997, "The
Return of the Messiah").

Hari raya Tabernakel (Sukkot) setiap tahun pada tanggal 15 bulan Tishri dan dirayakan
selama satu minggu. Ini berarti menurut ketentuan Taurat tanggal kelahiran Yeshua
HaMashiach (Yesus Kristus) jatuh pada tanggal 15 Tishri menurut kalender Yahudi.
Menurut kalender international (Gregorian), pada tahun 2005 tanggal 15 Tishri 5766
jatuh pada October 18, 2005 yang lalu; sedangkan pada tahun 2006 jatuh pada tanggal
7 Oktober.

Pendapat Yesus lahir bertepatan dengan hari raya Tabernakel (Sukkot),


didasarkan dari hal-hal berikut ini :
Imamat 23 menetapkan 7 HARI RAYA untuk diperingati dan dirayakan pada waktu
tertentu setiap tahun. Hari-hari raya tersebut meliputi Paskah, Roti Tidak Beragi, Buah
Sulung, Pentakosta, Sangkakala, Pendamaian, dan Tabernakel. Semuanya itu adalah
hari-hari raya TUHAN. Setiap hari raya mengungkapkan satu segi kehidupan Yesus,
yaitu Firman Tuhan yang untuk sementara waktu datang ke planet bumi dalam wujud
manusia.

187
Bahwa 7 hari raya tersebut merupakan nubuatan tentang Mesias yang semuanya
digenapi secara utuh oleh Yesus dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Paskah (PESAKH): Yesus adalah domba Paskah kita. Inilah hari kematian-Nya
(Imamat 23:5, bandingkan Yohanes 19:14)
2. Roti tidak Beragi (KHAG HAMATSOT): Yesus adalah Roti Hidup, Roti tidak
Beragi yang turun dari surga. Ia tidak berdosa karena ragi menyatakan dosa. (Imamat
23:6)
3. Buah Sulung (SFIRAT HA'OMER): Yesus adalah Buah Sulung kebangkitan dari
kematian. (Imamat 23:10-11)
4. Pentakosta (SYAVUOT): Yesus adalah Pembaptis dengan Roh Kudus. (Imamat
23:15-16)
5. Sangkakala (ROSY HASYANAH): Yesus adalah Mempelai Pria yang menjemput
Mempelai Perempuan (Gereja) dalam Pengangkatan Gereja (rapture). (Imamat 23:24)
6. Pendamaian (YOM KIPPUR): Yesus adalah Mesias orang Yahudi yang datang
kedua kalinya. (Imamat 23:27)
7. Tabernakel (SUKKOT) atau hari raya pondok daun: Yesus akan memerintah
sebagai Raja Damai dalam Kerajaan 1000 Tahun. (Imamat 23:34)

Dalam 7 hari raya tersebut, semua segi kehidupan Yesus yang penting sudah dan akan
diungkapkan. Kematian dan kebangkitan-Nya telah dinubuatkan dalam Taurat.
Pengangkatan Gereja dan Kedatangan-Nya yang kedua telah dinubuatkan dalam 7 Hari
Raya itu, tetapi adakah petunjuk tentang hari kelahiran-Nya? Tentu saja, pada hari raya
yang ke-7 yaitu hari raya Tabernakel. Hal ini membentuk suatu pola, kalau hari raya
pertama menunjuk pada kematian-Nya, maka hari raya terakhir menunjuk pada

188
kelahiran-Nya; kalau hari raya ke-6 menunjuk pada kedatangan-Nya yang kedua, maka
pada hari raya ke-7 menunjuk pada kedatangan-Nya yang pertama.

Hari raya Tabernakel (Sukkot) merupakan hari raya yang paling meriah di antara ke-7
hari raya dan disebut juga sebagai Festival Cahaya. Saat itu Bait Suci bagaikan
bermandikan cahaya, di Serambi Wanita dipasang 4 kandil pada empat penjuru
seakan-akan ingin menerangi bangsa-bangsa. Ini merupakan petunjuk bahwa Terang
Dunia itu sedang datang menerangi bangsa-bangsa yang masih berada dalam
kegelapan dosa. Hari raya Tabernakel juga merupakan suatu masa raya yang penuh
sukacita. Dalam suasana itulah, malaikat datang kepada para gembala di padang
bersama kawanan domba mereka dan berkata, "Jangan takut karena sesungguhnya aku
memberitakan kesukaan besar bagi seluruh bangsa" (Lukas 2:10).

(Dikutip dari Yohannes/Biblika)

Kalau begitu, mengapa dunia merayakan kelahiran Yesus pada 25 Desember?


Kelahiran Yesus tidak pernah dirayakan sampai tahun 336. Kelahiran-Nya mulai
dirayakan setelah kaisar Roma yang bernama Konstantin (285-337) menyatakan diri
menjadi pemeluk Kristen. Sudah menjadi tradisi setiap 25 Desember penduduk kota
Roma merayakan pesta besar yang disebut Saturnalia Romawi untuk menyambut
kembalinya matahari ke belahan bumi utara setelah mencapai garis balik selatan.
Ketika siang hari menjadi lebih panjang, dewa matahari dianggap telah lahir kembali
dan mereka bergembira-ria sambil tukar-menukar hadiah.

Ketetapan untuk mengkonversikan 25 Desember menjadi hari raya Nasrani dengan


menjadikannya sebagai hari kelahiran Yesus dilakukan oleh Paus Julius I pada
pertengahan abad 4 di kota Roma (Worldwide Church of God, 1985 "The Plain Truth

189
About Christmas"). Ketetapan tersebut tidak dapat diterima oleh gereja-gereja di
Yerusalem yang menolaknya sampai abad 6 (Wagner, C. 1995 "Bridges for Peace").
Setelah itu secara tidak resmi umat Kristiani menerima 25 Desember sebagai hari
kelahiran Yesus, walaupun banyak yang mengetahui bahwa itu bukan tanggal yang
sesungguhnya.

BAGAIMANA DENGAN PERHITUNGAN TAHUNNYA?

Pernah ada pendapat dari seorang Imam Italia Dionysius Exiguus yang hidup di abad 6
mengakibatkan kelahiran menetapkan bahwa tahun kelahiran Yesus adalah tahun 1
Masehi. Namun pendapat ini tidak sesuai dengan catatan sejarah yang sudah ada
sebelumnya.

Kelahiran Yesus jelas harus terjadi sebelum kematian Raja Herodes Agung yang ingin
membunuhnya dengan memerintahkan pembunuhan semua bayi berumur di bawah 2
tahun di Betlehem (Matius 2:16). Flavius Josephus (37-100), sejarawan Yahudi abad
pertama, mengatakan bahwa sesaat sebelum Herodes meninggal telah terjadi gerhana
bulan yang menurut para pakar perbintangan terjadi pada 13 Maret tahun 4 sebelum
Masehi (Antiquities of the Jews, XVII, vi, 167). Dengan mengacu pada taksiran
Herodes bahwa bayi yang baru lahir itu tidak lebih dari 2 tahun usianya, maka taksiran
intelektual tahun kelahiran Yesus sekitar tahun 4-5 sebelum Masehi.

190
KASUS VI
HARI IBADAH YANG SESUAI KITAB SUCI
TAURAT, INJIL, AL QURAN

Orang Israel merayakan hari Sabat pada hari Sabtu sebagai hari ketujuh, hari
perhentian. Darimana asal-usul orang Kristen beribadah dari hari Sabtu berubah
menjadi hari Minggu? Atas dasar apa adanya perubahan ini?

Apakah orang-orang Kristen merayakan hari Sabat?"

Sering dikatakan bahwa ‖Allah menetapkan Sabat di Eden‖ karena hubungan


antara Sabat dan penciptaan dalam Keluaran 20:11. Sekalipun berhentinya Allah
bekerja pada hari ke tujuh (Kejadian 2:3) memberi pertanda untuk hukum mengenai
Sabat di kemudian hari, tidak ada catatan Alkitab mengenai Sabat sebelum umat Israel
meninggalkan Mesir. Dalam Alkitab tidak ada indikasi bahwa memelihara hari Sabat
dilakukan pada zaman Adam sampai Musa.

Firman Tuhan jelas bahwa memperingati Sabat adalah tanda khusus antara
Allah dan Israel. ―Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari
gunung itu kepadanya: "Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan
kauberitakan kepada orang Israel: Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan
kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali
dan membawa kamu kepada-Ku. Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh
mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan
menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang
empunya seluruh bumi.‖ (Keluaran 19:3-5).

191
―Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat,
turun-temurun, menjadi perjanjian kekal. Antara Aku dan orang Israel maka inilah
suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN
menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk
beristirahat." (Keluaran 31:16-17).

Dalam Ulangan 5 Musa mengulangi sepuluh hukum kepada generasi yang baru
dari bangsa Israel. Di sini, setelah memerintahkan untuk memperingati Sabat dalam
ayat 12-14, Musa memberikan alasan mengapa Sabat diberikan kepada bangsa Israel,
―Sebab haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau
dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan
yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan
hari Sabat‖ (Ulangan 5:15).

Perhatikan kata itulah sebabnya. Maksud Allah dalam memberi Sabat kepada
orang-orang Israel bukan supaya mereka dapat mengingat penciptaan, namun supaya
mereka mengingat perbudakan mereka di Mesir dan pembebasan dari Tuhan.
Perhatikan peraturan untuk memelihara Sabat: Seseorang yang berada di bawah hukum
Sabat tidak boleh meninggalkan rumahnya pada hari Sabat (Keluaran 16:29), tidak
boleh menyalakan api (Keluaran 35:3), dan tidak boleh membuat orang lain bekerja
(Ulangan 5:14). Orang yang melanggar Sabat dijatuhi hukuman mati (Keluaran 31:15;
Bilangan 15:32-35).

Perjanjian Baru memperlihatkan empat hal penting kepada kita: 1) Setiap kali
Tuhan Yesus menampakkan diri dalam tubuh kebangkitanNya dan harinya disebut,
selalu adalah hari pertama dalam minggu itu (Matius 28:1, 9, 10; Markus 16:9; Lukas
24:1, 13, 15; Yohanes 20:19, 26). 2). Satu-satunya waktu di mana Sabat disebut dari
Kisah Rasul sampai Wahyu, selalu adalah untuk maksud penginjilan kepada orang-

192
orang Yahudi dan biasanya berlokasi di sinagog (Kisah Rasul 13-18). Paulus menulis,
― Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku
memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum
Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku
sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka
yang hidup di bawah hukum Taurat‖ (1 Korintus 9:20). Paulus tidak pergi ke sinagog
untuk bersekutu dan membangun orang-orang suci, tapi untuk memenangkan dan
menyelamatkan yang terhilang. 3) Begitu Paulus mengatakan, ―Mulai dari sekarang
aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain" (Kisah 18:6) Sabat tidak pernah lagi
disinggung. Dan 4) sebagai ganti menasihatkan ketaatan pada hari Sabat, bagian-
bagian lain dari Pejanjian Baru justru mengindikasikan sebaliknya (termasuk satu
kekecualiaan pada point ke 3 yang ditemukan dalam Kolose 2:16).

Memperhatikan lebih lanjut point ke 4 di atas akan memperlihatkan bahwa


tidak ada kewajiban bagi orang-orang Kristen Perjanjian Baru untuk memelihara
Sabat, dan juga memperlihatkan bahwa hari Minggu sebagai hari ‖Sabat Kristen‖
tidaklah Alkitabiah. Sebagaimana didiskusikan sebelumnya, hanya satu kali Sabat
disebutkan setelah Paulus mulai menfokuskan diri pada orang-orang kafir, ―Karena itu
janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman
atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah
bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus‖ (Kolose 2:16-
17). Sabat orang Yahudi telah dihapuskan di atas salib ketika Kristus ―menghapuskan
surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita‖
(Kolose 2:14).

Ide ini diulangi lebih dari satu kali dalam Perjanjian Baru: ―Yang seorang
menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain
menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam

193
hatinya sendiri. Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya
untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap
syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia
juga mengucap syukur kepada Allah‖ (Roma 14:5-6). ―Tetapi sekarang sesudah kamu
mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu
berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai
memperhambakan diri lagi kepadanya? Kamu dengan teliti memelihara hari-hari
tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun‖ (Galatia 4:9-10).

Ada beberapa yang mengklaim bahwa perintah dari Konstantinus pada A.D.
321 ―mengubah‖ Sabat dari hari Sabtu ke hari Minggu. Pada hari apakah gereja mula-
mula berkumpul untuk beribadah? Alkitab tidak pernah menyebut orang-orang percaya
berkumpul untuk bersekutu atau beribadah pada hari Sabat (Sabtu) manapun. Namun
demikian, ada ayat-ayat yang dengan jelas menyebut hari pertama dalam minggu itu.
Contohnya, Kisah Rasul 20:7 menjelaskan bahwa ―Pada hari pertama dalam minggu
itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti‖ (Kisah 20:7). Dalam 1
Korintus 16:2 Paulus menasihati orang-orang percaya di Korintus ―Pada hari pertama
dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing—sesuai dengan apa yang kamu
peroleh—menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah‖ (1 Korintus 16:2).
Karena Paulus menyebut persembahan ini sebagai ‖pelayanan‖ dalam 2 Korintus 9:12,
pengumpulan ini pastilah berhubungan dengan ibadah Minggu dari jemaat Kristen.
Secara historis, Minggu, bukan Sabtu, adalah hari di mana biasanya orang-orang
Kristen berkumpul di gereja, dan kebiasaan ini dapat ditelusuri kembali sampai abad
pertama.

Hari Sabat diberikan kepada Israel, bukan kepada gereja. Hari Sabat tetap
adalah hari Sabtu, bukan hari Minggu dan tidak pernah diubah. Namun Sabat adalah
bagian dari Hukum Taurat Perjanjian Lama, dan orang-orang Kristen bebas dari

194
belenggu Hukum Taurat (Galatia 4:1-26; Roma 6:14). Orang Kristen tidak perlu
memelihara Sabat – baik itu Sabtu ataupun Minggu. Hari pertama dalam minggu itu,
hari Minggu, hari Tuhan (Wahyu 1:10) memperingati ciptaan baru di mana Kristus
adalah Pemimpin kita yang sudah bangkit. Kita tidak perlu mengikuti Sabat dari Musa
– beristirahat, namun kita sekarang bebas mengikuti Kristus yang bangkit – melayani.
Rasul Paulus mengatakan bahwa masing-masing orang Kristen harus memutuskan
apakah akan beristirahat pada hari Sabat, ―Yang seorang menganggap hari yang satu
lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama
saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri‖ (Roma 14:5)
Kita beribadah kepada Tuhan setiap hari, bukan hanya pada hari Sabtu atau Minggu.

195
DAFTAR PUSTAKA

Archer, Gleason L. 2004. Encyclopedia Bible Difficulties: Hal-Hal Yang Sulit Dalam
Alkitab. Malang: Gandum Mas.

Boyd, Frank M. 2001. Cetakan Kedua. Kristus Kehidupan dan PelayananNya.


Malang: Gandum Mas.

Brill, J. Wesley.1996. Cetakan XII. Dasar Yang Teguh. Bandung: Kalam Hidup.

Frans, Donald. 2006. Kasus Besar Yang Keliru. Borobudur Publishing.

___________, 2007. Allah dalam Alkitab & Al Quran, Sesembahan yang sama atau
berbeda? Semarang: Sadar Publications.

Geisler, Norman. Ron Brooks. 2006. Ketika Alkitab Dipertanyakan. Jogjakarta: Andi
Offset.

Hagelberg, Dave. 2001. Tafsiran Injil Yohanes Dari Bahasa Yunani (3 jilid).
Jogjakarta: Andi Offset.

Hagelberg, Dave. 1997. Tafsiran Kitab Wahyu Dari Bahasa Yunani. Jogjakarta: Andi
Offset.

Liauw, Suhento. 2001. Cetakan Kedua. Doktrin Alkitab Alkitabiah. Jakarta: Graphe.

Michel, Thomas. S.J. 2001. Pokok-Pokok Iman Kristiani: Sharing Iman Seorang
Kristiani dalam Dialog Antar Agama. Jogjakarta: Universitas Sanata Dharma.

Ryrie, Charles C. 2006. Cetakan IX. Teologi Dasar I. Jogjakarta: Andi Offset.

Saleh, Jusuf Bijak. 2004. Allah, Malaikat dan Setan. Surabaya: Bukti Zaitun.

Scofield, C.I. 1945. The Scofield Reference Bible The Holy Bible. New York: Oxford.

Soru, Esra Alfred. 2002. Tritunggal yang Kudus: Sebuah Pendekatan Historis,
Teologis dan Filosofis. Bandung: Lembaga Literatur Baptis.

196
Sproul, R.C. 1997. Kebenaran-Kebenaran Dasar Iman Kristen. Malang: SAAT.

Thiessen, Henry C. 1993. Cetakan Kedua. Teologi Sistematika. Malang: Gandum Mas.

Walvoord, John F. 2003. Cetakan Pertama. Pedoman Lengkap Nubuat Alkitab.


Bandung: Kalam Hidup.

GLORIA Hal 30 edisi 322


GLORIA 320 HAL 30
316 HAL 30
306 HAL 25

197

You might also like