You are on page 1of 2

MENINGKATKAN KREATIVITAS PEMBELAJARAN BAGI GURU

Isu utama dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional adalah pencapaian kualitas
hasil pendidikan yang masih relatif rendah. Kenyataan itu cukup memprihatinkan, sehingga sulit
disangkal masih diperlukan adanya upaya yang sistematis dan terarah untuk meningkatkan mutu
hasil pendidikan. Berbagai faktor yang mempengaruhi pencapaian mutu yang rendah tersebut
masih perlu dicari,ditemukan,dikaji dan dianalisa secara serius,cermat dan mendalam agar dapat
diperoleh pemikiran konseptual dan operasional yang terarah yang mampu membawa pada
peningkatan mutu hasil pendidikan di setiap jenjang dan jenis pendidikan yang ada.
Sebagai salah satu unsur dalam penyelenggaraan sistem pendidikan di sekolah adalah
guru sebagai pihak yang memiliki peran teramat penting dalam membentuk, membina serta
mencapai hasil pendidikan. Peran guru kerap sekali menjadi sumber inti dalam mentransformasi
nilai-nilai ilmu pengetahuan maupun nilai-nilai lainnya kepada anak didik, sehingga
kemampuan,pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki mendominasi proses pembelajaran dan
pembentukan hasil belajar terhadap anak didiknya. Mengingat peran itulah tidak berlebihan
apabila dikatakan pencapaian hasil belajar peserta didiknnya amat dipengaruhi oleh perilaku
pembelajaran yang diwujudkan oleh guru hasil kajian menunjukan, umumnya perilaku
pembelajaran guru di jenjang ini masih terbatas pada pengertian makna mengajar, di mana proses
pengajaran bersifat searah dari guru kepada peserta didiknya. Akibatnya, pembelajaran
seringakali bersifat monoton, kurang menarik dan kurang memberikan motivasi, serta cenderung
menimbulkan sikap pasif peserta didik. Meski guru telah melaksanakan sejumlah tindakan yang
diperlukan dalam proses pembelajaran, seperti menyusun rencana/persiapan mengajar tahunan
sampai dengan harian, menggunakan variasi metode dan lain sebagainya, tetapi keseluruhannya
bertolak dari kepentingan guru sendiri dan kurang melibatkan perhatiannya dari sisi peserta
didik.
Apabila ingin menjadi guru yang efektif, guru dituntut untuk meningkatkan dominasinya
dalam proses pengajaran dengan menitikberatkan pada makna belajar. Untuk itu guru perlu
mewujudkan perilaku pembelajaran yang kreatif dengan tidak lagi memandang peserta didik
sebagai objek pembelajaran semata melainkan juga sebagai subjek pembelajaran.
Peserta didk perlu diperlakukan sebagai subjek yang terlihat dalam kegiatan belajar-mengajar
yang menggunakan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang dimiliki mereka. Guru
yang kreatif adalah guru yang amapu memadukan antara makna mengajar dan belajar.
Makna mengajar mengacu pada pengertian dan perwujudan perilaku yang ada dalam diri guru
yang perlu dilakukan sehubung dengan tugas mengajarnya, sedangkan makna belajar bersumber
dari diri peserta didik yang perlu diperhatikan dan dilibatkan guru dalam menjalankan tugasnya
tersebut. Oleh karenanya dalam melaksanakan proses pembelajaran, seorang guru tidak cukup
hanya merencanakan atau menyiapkan tujuan pembelajaran, bahan ajar/materi pelajaran,
mengelola kelas, memanfaatkan waktu, menggunakan metode dan lain sebaginya, tetapi juga
perlu diselaraskan dengan kebutuhan prinsip-prinsip belajar pesrta didik. Gagasan/ide dan
perilaku kreatif perlu bertolak dari prinsip-prinsip belajar siswa itu yang meliputi: (1) pemberian
perhatian dan motivasi siswa, (2) keaktifan siswa, (3) keterlibatan langsung siswa, (4) pemberian
pengulangan, (5) pemberian tantangan, (6) balikan dan penguatan, (7) memperhatikan perbadaan
individual siswa.
Tegasnya, seorang guru niscaya tidak akan dapat mencapai hasil belajar anak didik yang
memadai apabila dalam menjalankan tugas mengajarnya hanya bertolak dari sisi makna
mengajar sebaliknya mengabaikan makna belajar siswa yang dicerminkan melalui prinsip-
prinsip belajar siswa. Kedua makna itu perlu dipadu, dikemas dan dikelola secra kreatif oleh
guru, pemahaman terhadap potensi diri dan sifat kreatif yang tinggi.

SARAN.
Upaya peningkatan kreativitas pembelajaran guru yang diajaukan masih dalam bentuk pemikiran
yang belum mengalami pengujcobannya. Namun pemikiran bertolak dari berbagai pendapat
yang telah dikemukakan oleh pakar pendidikan. Atas dasar itu, pemikiran yang diajukan pun
layak kiranya unutk disebarluaskan dan dijadikan pedoman atau acaun oleh guru dalam
meningkatkan kreativitas pembelajaran. Tentu saja, pengunaan oleh guru perlu diselaraskan
dengan kondisi dan situasi yang dihadapi, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan
perbaikan dan peenyempurnaanya.

You might also like