You are on page 1of 28

c 

     

    


|
m m
    
|    

Semen (Ô  ) adalah hasil industry dari paduan bahan baku : batu kapur/gamping sebagai
bahan utama danlempung /tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan
berbentuk bubuk/ tanpa memandang proses pembuatannya, yang mengeras atau membatu pada
pencampuran dengan air. Batu kapur/gamping adalah bahan alam yang mengandung senyawa
Calcium Oksida (CaO), sedangkan lempung/tanahliat adalah bahanalam yang mengandungsenyawa
: Silika Oksida (SiO2), Alumunium Oksida (Al2O3), Besi Oksida (Fe2O3) dan Magnesium Oksida
(MgO). Untuk menghasilkan semen, bahan baku tersebut dibakar sampai meleleh, sebagian untuk
membentuk Ô
 nya, yang kemudian dihancurkan dan ditambah dengan gips ( ) dalam
jumlah yang sesuai. Hasil akhir dari proses produksi dikemas dalam kantong/sak dengan berat rata-
rata 40 kg atau 50 kg.
Semakin baik mutu semen maka semakin lama mengeras atau membatunya jika dicampur
dengan air, dengan angka-angka hidrolitas yang dapat dihitung dengan rumus :
¦   
  ¦  
Angka hidrolitas ini berkisar antara <1/1,5 (lemah) hingga >1/2 (keras sekali). Namun demikian
dalam industri semen angka hidrolita sini harus dijaga secara teliti untuk mendapatkan mutu yang
baik dan tetap, yaitu antara 1/1,9 dan 1/2,15.

|
aata semen sendiri berasal dari Ô   ( 
), yang artinya kira-kira
"   


  Ô
    ". Penggunaan sejenis semen untuk mengikat
batuan dan kerikil telah dipraktekkan sejak zaman kuno. Bangsa 
 dan  

menggunakan tanah liat untuk tujuan itu. Mungkin api ditemukan untuk mengubah batu kapur
menjadi gamping, yang menjadi panas waktu dicampur dengan air dan menjadi kaku secara lambat.
Orang-orang Mesir memakainya pada  , jaringan-jaringan aquaduct dan struktur-
struktur lainnya.
Penggunaan semen ³
Ô´ yang pertama dibuat dari campuran kapur dan abu gunung
berapi, yang ternyata lebih kuat ikatannya daripada kapur saja. Beton dipakai sebagai material
pengisi dalam dinding yang sebelah luarnya pasangan batu atau bata.

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
Meskipun penggunaan material semen cukup dini, namun hanya sedikit yang diketahui
tentang susunan kimiawi, dan tidak ada perkembangan yang berarti sampai tahun 1756. Pada tahun
itu, o   yang ditugaskan membangun sebuah mercusuar di Selat Inggris menemukan
suatu campuran kapur dan tanah liat, yang akan mengeras bila dibakar. Penemuan ini memacu
penyempurnaan semen dan struktur pasangan bata.
Pada tahun 1824, o  
 mengajukan hak paten di Inggris untuk pembuatan semen
dengan memanaskan campuran kapur dan tanah liat dan menggiling hasilnya menjadi bubuk halus.
Disebutnya bubuk ini sebagai semen ³ ´, karena menghasilkan beton yang berwarna abu-
abu yang menyerupai batuan dari Pulau Portland di Inggris.

| 
Semen merupakan salah satu komoditi strategis karena peranannya yang sangat vital sebagai
komponen penunjang dalam pembangunan fisik dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak
dalam hal pembangunan. Semen dapat dimanfaatkan pada sector :
-| Bahan bangunan setengah jadi, berupa :
a.| Mortar
MU adalah mortar (adukan semen) siap pakai berkualitas tinggi yang diciptakan untuk
mempermudah pekerjaan bangunan, tidak perlu ditambah pasir lagi cukup dicampur air saja.
aeunggulan mortar :
1.| Hasil bangunan berkualitas tinggi, karena MU terbuat dari bahan baku berkualitas dan
teknologi komputerisasi Jerman.
2.| Praktis, karena tidak perlu membeli pasir dan semen secara terpisah
3.| Efisiensi waktu, karena tidak perlu mengayak pasir, menakar serta mencampur semen
dan pasir, serta jeda waktu antar proses (pasang bata ± plester ± aci ± cat) yang lebih
singkat, yang berakibat juga ke efisiensi biaya.
b.| Beton
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari
kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton
semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.
Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan.
Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi,
mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan
penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau
tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair. Dalam perkembangannya banyak
ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton ringan, beton semprot (eng: shotcrete),
beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton berkekuatan sangat tinggi, beton mampat
sendiri.
-| Bahan bangunan, berupa :
a.| Eternity
Eternit merupakan produk bahan bangunan dibuat dari campuran semen dengan
tepung batu gamping atau asbes yang digunakan sebagai langit-langit rumah. Eternit dikenal
juga dengan sebutan plasterboard. Eternit dapat dicetak sesuai dengan motif yang dibuat,
sehingga akan tampak lebih menarik. Sebagai langit-langit rumah selain eternit/asbes, juga
digunakan gipsum dan triplek. Dibandingkan dengan gipsum dan triplek, harga eternit/asbes
jauh lebih murah sehingga banyak digunakan terutama untuk perumahan sederhana,
sedangkan gipsum dan triplek lebih banyak digunakan pada perumahan mewah.
Proses pembuatan eternit relatif mudah untuk dilakukan dan tidak memerlukan
persyaratan khusus lokasi. Tenaga kerja yang dibutuhkanpun tidak memerlukan
spesifikasi/keahlian khusus. aarena itu usaha pembuatan eternit hampir merata dapat
dilakukan di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sumber bahan baku batu
gamping/asbes.
b.| Tegel
c.| Pipa beton
Manfaat Semen berdasarkan jenis semen :
1.| Semen abu atau semen portland
Semen abu adalah bubuk/bulk berwarna abu kebiru-biruan, dibentuk dari bahan utama batu
kapur/gamping berkadar kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan tinggi.
Semen ini biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester. Semen ini berdasarkan prosentase
kandungan penyusunannya terdiri dari lima tipe, yaitu tipe I, II, III, IV, dan V :
| c  , semen Portland jenis umum (d      ), yaitu jenis semen Portland untuk
penggunaan dalam konstruksi beton secara umum yang tidak memerlukan sifat-sifat khusus.
| c  , semen jenis umum dengan perubahan-perubahan (×

     ), yaitu jenis
semen yang tahan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
| c , semen Portland dengan kekuatan awal tinggi (a
          ). Jenis
ini untuk membangun struktur bangunan yang menuntut kekuatan tinggi atau cepat mengeras.
| c , semen Portland dengan panas hidrasi yang rendah ( a       . Jenis ini
khusus untuk penggunaan panas hidrasi serendahrendahnya.
| c , semen Portland tahan sulfat ( ! 

     ). Jenis ini merupakan jenis
khusus untuk penggunaan pada bangunan-bangunan yang terkena sulfat seperti di tanah, atau di air
yang tinggi kadar alkalinya.
2.| Semen putih (  Ô  )
Semen putih adalah semen yang lebih murni dari semen abu dan digunakan untuk pekerjaan
penyelesaian (


 ), seperti sebagai filler atau pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama
kalsit (calcite) limestone murni.
3.| £
   Ô   atau semen sumur minyak
Semen sumur minyak adalah semen khusus yang digunakan dalam proses pengeboran minyak
bumi atau gas alam, baik di darat maupun dilepas pantai.
 | ×
"  #   Ô  
Mixed and fly ash cement adalah campuran semen abu dengan Pozzolan buatan ( ).
Pozzolan buatan ( ) merupakan hasil sampingan dari pembakaran batubara yang mengandung
amorphous silika, aluminium oksida, besi oksida dan oksida lainnya dalam berbagai variasi jumlah.
Semen ini digunakan sebagai campuran untuk membuat beton, sehingga menjadi lebih keras.

  ! 

Semen terbagi dalam beberapa jenis, yaitu :

 |   
Semen Portland didefinisikan sebagai produk yang didapatkan dari penggilingan halus klinker yang
terdiri terutama dari kalsium silikat hidraulik, dan mengandung satu atau dua bentuk kalsium silikat sebagai
tambahan antar giling. aalsium silikat hidraulik mempunyai kemampuan mengeras tanpa pengeringan atau
reaksi dengan karbon dioksida udara, dank arena itu berbeda dengan perekat anorganik seperti Plaster Paris.
Reakis yang berlangsung pada pengerasan semen adalah hidrasi dan hidrolisis. (George T. Austin).
Ada lima jenis Semen
Portland yang diakui di Amerika Serikat, yaitu :

 |      $  % &£ 
     

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
Semen Portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus
seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis lain. C3S-nya 48-52 %, C3A-nya 10-15 %. Penggunaan Semen
Portland type I dapat dipakai untuk seluruh bangunan, seperti untuk jalan, jembatan, bangunan, gedung,
dan lain-lain. Semen ini ada beberapa jenis, antara lain semen sumur minyak, semen cepat keras, dan
beberapa jenis untuk penggunaan khusus.

 |      $  %% &×  a   a  
   
Semen Portland dengan kalor pengerasan sedang atau Semen Portland tahan sulfat (×  
! 
Ô     ) yang dipakai untuk bangunan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat
dan panas hidrasi yang tidak terlalu tinggi.. Diperlukan untuk bangunan tepi laut, irigasi atau beton massa
yang memerlukan panas hidrasi rendah.

Ô |      $  %%% &a


          
Semen Portland dengan kekuatan awal tinggi yang terbuat dari bahan baku yang mengandung
perbandingan gamping-silika lebih tinggi dari yang digunakan pada tipe I, dan penggilingannya juga
lebih halus dari tipe I. Sifatnya mudah mengeras pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi. C3S-nya
tinggi dan butirannya sangat halus. Penggunaannya untuk bangunan yang memerlukan kekuatan tekan
tinggi seperti jembatan atau kondisi berat.

 |      $  %' & a   a  


     
Semen Portland kalor-rendah. Persen kandungan C3S dan trikalsium aluminat (C3A) lebih rendah,
sehingga pengeluaran kalornya pun lebih rendah. Akibatnya, persen tetrakalsium-aluminoferit (C4AF)
lebih tinggi karena adanya Fe2O3 yang ditambahkan untuk mengurangi C3A. kalor yang dilepas pun
tidak boleh lebih dari 250 dan 295 J/g masing-masing sesudah 7 dan 28 hari, dan kalor hidrasinya adalah
15 sampai 35 persen lebih rendah dari kalor hidrasi semen biasa atau Semen Portland tipe III. Digunakan
untuk kebutuhan pengecoran yang tidak memerlukan panas, pengecoran dengan penyemprotan, dan
waktu pengikatan lama.

|      $  ' & ! 


Ô     
Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan yang tinggi terhadap sulfat dan
C3S-nya rendah. Digunakan untuk bangunan yang terdapat pada daerah yang memiliki suasana
asam/sulfat yang tinggi, misal untuk tangki bahan kimia dan untuk pipa-pipa bawah tanah.

Adapun empat senyawa utama yang terkandung dalam Semen Portland, yaitu :

 | Trikalsium Silikat (3 CaO.SiO2) atau C3S

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
Merupakan komponen utama dalam semen. Berstruktur kristal, memberikan kekuatan awal pada
pengikatan 3-7 hari. a
   mempunyai potensial C3S yaitu 52-65 %. Jika lebih dari 65 % maka feed
akan sukar dibakar dan memberikan sifat Ô
 yang jelek.

( | Dikalsium Silikat (2 CaO. SiO2) atau C2S


Berstruktur kristal, di dalam semen terdapat 22 % dan bersifat menunjang kekuatan akhir (setelah
satu tahun). C2S dan C3S terbentuk pada suhu 1470 0C. perubahan suhu pada zona pembakaran akan
berpengaruh terhadap juml;ah C2S dan C3S. untuk pembentukan C3S dibutuhkan suhu yang lebih tinggi.

Ñ | Trikalsium Aluminat (3 CaO. Al2O3) atau C3A


Senyawa ini memberikan sifat plastis pada adonan semen, makin tinggi kadarnya, makin plastis sifat
adonan. aandungannya dalam semen 6-8 %.

 | Tetrakalsium Aluminat Ferat (4 CaO.Al2O3.Fe2O3) atau C4AF


Mempunyai pengaruh terhadap warna semen, jika kadarnya tinggi maka warna semen akan makin
gelap. aandungan Fe diperlukan sebagai penurun titik lebur pada proses pembakaran.

Ô   ¦î 

Di samping Semen Portland, ada juga jenis semen lain yang dibuat karena dibutuhkannya semen
yang memiliki sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki oleh Semen Portland. Untuk mendapatkan sifat tersebut,
maka ditambahkan bahan lain ke dalam Semen Portland.

Jenis semen campuran antara lain :

1.| Semen Portland Pozzolan


Semen ini dibuat dengan menggiling bersama klinker Semen Portland dengan bahan pozzolan. Sifat
Semen Portland Pozzolan adalah panas hidrasinya rendah, tahan sulfat dan air laut, tetapi kekuatannya
kurang dibandingkan dengan Semen Portland. Semen jenis ini dipakai pada bangunan tepi laut, untuk
pembetonan yang luas dan besar (dam), untuk bangunan irigasi dan sejenisnya.

2.| Semen Portland aerak Dapur Tinggi


Semen jenis ini dibuat dengan menggiling klinker Semen Portland dengan kerak dapur tinggi (
 Ô  ) secara homogen. Dapat dipakai untuk gedung-gedung yang menggunakan beton
bertulang, bangunan air dan beton pratekan.

Sifat semen ini adalah :

a)| aehalusan lebih tinggi dari Semen Portland type I

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
b)| aecepatan dan panas hidrasinya lebih rendah dari Semen Portland Type I
c)| aekuatan tekan awal rendah
d)| aetahanan terhadap sulfat lebih baik (untuk kerak > 60 %)
3.| Semen Masonry
Semen jenis ini dibuat dengan menggiling klinker Semen Portland dengan batu kapur. Sifat Semen
Masonry adalah daya plastisnya tinggi dan kekuatan tekannya rendah. Semen ini biasanya digunakan
untuk bangunan yang berkekuatan sedang.

|    
Jenis semen khusus ini antara lain :

1.| Oil Well Cement (OWC)


Semen Portland dicampur dengan bahan retarder khusus, seperti campuran ³  
Ô´ dengan
asam borat, casein, gula, lignin, atau  
Ô   "
 Ô
. Fungsi dari   untuk mengurangi
kecepatan pengerasan semen. Sifat OWC ini adalah tegangan tarik kecil, pengeringan lambat, tahan
terhadap tekanan dan suhu tinggi.

2.| Semen Portland Putih


Semen Portland yang berwarna putih, dibuat dari bahan baku yang mengandung oksida mangan
sangat rendah (mendekati nol persen). Oksida mangan dapat mempengaruhi warna semen. Semen Putih
digunakan untuk luluhan traso, bangunan arsitektur, dekorasi, dan lain-lain.

3.| Semen Super Sulfat


Merupakan semen yang secara khusus dibuat agar tahan terhadap serangan sulfat. Semen ini dibuat
dari  ) Ô  yang mengandung alumina tinggi.

º | a  mm
 
a  m m "
   


#$

Õ| Batu kapur digunakan sebanyak 81 %.


| Batu kapur merupakan sumber utama oksida yang mempumyai rumus CaCO3 (Calcium
Carbonat), pada umumnya tercampur MgCO3 dan MgSO4, Alumina Silikat dan senyawa
oksida lainnya.
| Batu kapur yang baik dalam penggunaan pembuatan semen memiliki kadar air 5%
| Senyawa besi dan organik menyebabkan batu kapur berwarna abu-abu hingga kuning
Õ| Tanah Liat digunakan|sebanyak 9%

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
| Rumus kimia tanah liat yang digunakan pada produksi semen SiO2Al2O3.2H2O.
| Tanah liat yang baik untuk digunakan memiliki kadar air 20 %, kadar SiO2 tidak terlalu
tinggi 46 %
| aomponen utama pembentuk tanah liat adalah senyawa Alumina Silikat Hidrat
| alasifikasi Senyawa alumina silikat berdasarkan kelompok mineral yang dikandungnya :
?| aelompok Montmorilonite
| Meliputi : Monmorilosite, beidelite, saponite, dan nitronite
?| aelompok aaolin
| Meliputi : kaolinite, dicnite, nacrite, dan halaysite
?| aelompok tanah liat beralkali
| Meliputi : tanah liat mika (ilite)
Õ| Pasir silika digunakan sebanyak 9%
| Pasir silika memiliki rumus SiO2 (silikon dioksida).
| Pada umumnya pasir silika terdapat bersama oksida logam lainnya, semakin murni kadar
SiO2 semakin putih warna pasir silikanya, semakin berkurang kadar SiO2 semakin berwarna
merah atau coklat, disamping itu semakin mudah menggumpal karena kadar airnya yang
tinggi.
| Pasir silika yang baik untuk pembuatan semen adalah dengan kadar SiO2 90%||
Õ| Pasir besi digunakan sebanyak 1%
| Pasir besi memiliki rumus kimia Fe2O3 (Ferri Oksida) yang pada umumnya selalu
tercampur dengan SiO2 dan TiO2 sebagai impuritiesnya.
| Fe2O3 berfungsi sebagai penghantar panas dalam proses pembuatan terak semen.
| aadar yang baik dalam pembuatan semen yaitu Fe3O2 75% - 80%.
Pada penggilingan akhir digunakan gipsum sebanyak 3-5% total pembuatan semen (A).
Õ| Gypsum ( CaSO4. 2 H2O )
| Berfungsi sebagai retarder atau memperlambat proses pengerasan dari semen.
| Hilangnya kristal air pada gipsum menyebabkan hilangnya atau berkurangnya sifat gipsum
sebagai retarder.
 %&$

Õ| Nitrogen Oksida

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
Di proses produksi semen, kondisi yang baik untuk membentuk nitogen oksida (NOx), dapat
selalu dicapai karena proses ini melibatkan temperatur yang tinggi (A). Pada intinya, semua emisi
NOx yang bergabung dengan pembuatan semen terbentuk di tanur putar. Meskipun, ada beberapa
operasi pemanasan lainnya di pabrik semen, seperti pengeringan bahan baku di vertical raw mill
atau batubara di coal mill, namun panas dari gas buang tanur putar yang digunakan untuk operasi
pemanasan tersebut semakin menambah kontribusinya dalam pembentukan emisi NOx.

Di tanur putar, emisi NOx terbentuk selama pembakaran bahan bakar, dengan dua prinsip
berikut ini:
1. Oksidasi dari molekul nitrogen yang ada di udara pembakaran yang dapat juga diartikan
pembentukan NOx secara termal.
2. Oksidasi dari campuran nitrogen yang ada di bahan bakar yang dapat juga diartikan pembentukan
NOx di bahan bakar.
Seringkali, umpan bahan baku sebelum masuk ke tanur putar juga mengandung campuran
nitrogen yang akan membentuk NOx yang sama dengan pembentukan NOx di tanur putar akibat gas
pembakaran dan bahan bakar. aarena proses dari pembakaran dan pembentukan terak, maka
pembentukan NOx secara termal akan sangat dominan terjadi dalam pembentukan NOx dalam
proses produksi semen.

Ñ | '  (
Dalam Pembuatan semen ada beberapa jenis proses yang dipergunakan,adapun dari beberapa
jenis proses tersebut masing-masing memiliki ke unggulan dan kelemahan. Jenis-jenis proses
pembuatan Semen, adalah :
1) Proses pembuatan semen dengan proses basah &   Ô )
aadar air (H2O) luluhan ( ) 25-40 %
aeuntungan dan kelemahan proses basah
a.| aualitas semen lebih homogen
b.| Lebih boros bahan bakar, karena dipakai juga untuk penguapan air
c.| a  Ô
 & Ô
 > 1500 kcal/kg alinker
d.| ailn yang dipakai panjang dan diameter kecil
e.| aapasitas produk terbatas
2) Proses pembuatan semen dengan proses semi basah ( 
   Ô 
a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
1.| aadar Air (H2O)    15-25%
2.| a  Ô
 & Ô
 *1100 kcal/kg klinker
3) Proses pembuatan semen dengan proses semi kering (  
  Ô 
a.| Proses umpan kiln berupa tepung dengan alat granulator &  
 )
b.| Disemprot dengan air untuk granular dengan alat ukuran 10-12 mm kadar air 10-12%
c.| Dilengkapi dengan     , sehingga kapasitasnya tinggi
d.| a  Ô
 & Ô
 sekitar 1000 kcal/ kg klinker
4) Proses pembuatan semen dengan proses kering &  Ô )
aadar air (H2O) raw meal maksimum 1%
a.| ailn lebih pendek dan ditambah  
 Ô Ô    (banyak pilihan teknologi
yang dapat digunakan)
b.| a  Ô
 & Ô
 < 850 kcal/ kg klinker
c.| aapasitas produksi lebih besar dengan adanya new  
    (NSP) yang
dilengkapi dengan kalsiner ( Ô   )
d.| Investasinya tinggi/ mahal

!| " ##$


Bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan semen antara lain batu kapur, tanah liat,
pasir silika, dan pasir besi.
!|  ÔÔ$¦  

Batu kapur di PT. Semen Baturaja (Persero) terletak di permukaan, sehingga proses
penambangannya bersifat terbuka. Model tempat kerja ( ) digali ke arah bawah sehingga
membentuk cekungan (
). Metode ini disebut 
   +
Daerah penambangan batu kapur terdapat di Desa Pusar 1400 m arah barat daya pabrik, dengan
luas area 51, ha dengan ketebalan tanah penutup (,   ) rata-rata empat meter.
Aktivitas penambangan meliputi :
Ê  Ê
Merupakan kegiatan pembersihan semak belukar maupun bongkahan-bongkahan batu yang
terdapat di atas lokasi yang menghalangi penambangan dengan buldoser tipe D76.
a.|   



a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
Pengupasan tanah penutup permukaan penambangan dengan Ô  UH 20, dan
kemudian tanah kupasan tersebut ditimbun dan ditata di tempat lain untuk reklamasi bekas
penambangan.
Ô  
Pembuatan lubang ledak (  ) dengan geometri terdiri dari    2,5 meter,
kedalaman lubang ledak rata-rata sembilan meter, posisi kemiringan lubang 800 dan Ô
 tiga
meter.
 î Ê 
Proses peledakan lapisan batu kapur bertujuan agar batu kapur mudah diambil dari
lapisannya. Standar penggunaan bahan peledak adalah 130 gram per ton batu kapur.
Perlengkapan peledakan secara umum terbagi antara lain:
Õ| Penggalak awal (detonator listrik, sumbu ledak)
Õ| Penggalak utama (primer,booster)
Õ| Penggalak nyala/panas atau arus listrik (kabel listrik, sumbu bakar)
Õ| Sumber nyala atau arus listrik (blasting machine)
Bahan peledak yang dipakai:
Õ| Damotion 805
Bahan peledak seperti dodol yang pekat dengan melarutkan nitro catton dengan nitro
Õ| ANFO
Campuran amoniun nitrat dengan bahan bakar solar dengan perbandingan berat 94 - 6 %
Blasting ratio atau standar penggunaan bahan peledak adalah 130 gram/ton batu kapur.
Urutan pekerjaan yang dilaukan selama pengisian bahan peledak adalah sebagai berikut:
1.| Mempersiapkan bahan peledak, detonator, listrik, dan peralatan lain
2.| Pengecekan kedalaman lubang
3.| Mengontrol detonator dengan Ohm meter
4.| Memesukan drtonator kedalam demotin
5.| Memasukan primer bahan peledak kedalam lubang
6.| Memasukkan pekerjaan stemming (pemadatan lubang tambang)
7.| Menghubungkan detonator listrik sehingga menjadi rangkaian yang tersusun baik.
8.| Menguji rangkaian dengan alat blasting Ohm meter untuk mengetahui apakah sudah
sempurna
9.| Memberikan tanda serine sebagai tanda awal mulanya peledakan

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
 
Ê
Merupakan proses pengangkatan batu kapur hasil peledakan ke dalam dump truck dengan
menggunakan a  
Ô ,  Ô       Setelah batu kapur digali dengan
alat muat lalu dimasukkan kedalam -  Ô
Ê 
Merupakan prosespe mindahan batu kapur hasil ledakan dari lokasi tambang ke tempat
penggilingan dengan   Ô.
 

  dimasukkan ke dalam  , dan kemudian oleh     dimasukkan ke
dalam alat pemecah 
     

 . Prinsip alat pemecah ini berdasarkan
putaran ( 
) dan pukulan (
Ô) dari  yang membentuk
Ô  

 .
Produk yang lolos dari saringan (   ) masuk 
Ô   Ô,  , sedangkan
material jatuhan dari     ditampung oleh   Ô
 dan masuk ke dalam 
Ô
  Ô,  . Selanjutnya batu kapur yang sudah sedikit halus diangkut dengan   Ô, 
untuk dihomogenisasi membentuk layer-layer di 
    dengan dua bagian Ô 

%  %%.
|  Ôc%
Penambangan tanah liat terletak di Desa Air Gading 400 meter arah barat daya dari pabrik.
Lapisan ,    berkisar antara 0,2-0,5 meter dengan luas area penambangan 27,4 ha.
Penambangan dilakukan dengan sistem penggalian di atas  Ô.
aegiatan penambangan tanah liat sama dengan penambangan batu kapur, hanya saja proses
penambangan tanah liat tidak membutuhkan proses pengeboran dan peledakan, tetapi langsung
digali dengan Ô  .
Dalam proses penambangan ini, peralatan yang digunakan meliputi 
 
Ô ", .Ô
 dengan kapasitas 2,4 m3 dan untuk alat 
 menggunakan    Ô (kapasitas
angkut 20 ton). Proses Ô 
 dan 

 dilakukan dengan  .
Pada proses Ô 
 , tanah liat dituang ke dalam Ô  , kemudian     akan
mentransfer tanah liat dengan   tertentu ke   Ô  . Selanjutnya  
Ô  yang dilengkapi dengan kuku baja ( ) yang berputar berlawanan arah akan memecahkan
tanah liat yang keras, hasilnya     akan mengalirkan kembali tanah liat yang telah hancur
ke   Ô
. Belt conveyor selanjutnya mengangkut ke Ô 
 menjadi dua bagian.

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
|  " # $ 
Bahan koreksi pasir silika dapat diperoleh dari hasil tambang rakyat, sedangkan bahan koreksi
berupa pasir besi dapat diperoleh dari PT.Aneka Tambang, Tbk. di Cilacap.

|  # ¦{ÊÊÊ 


Penggilingan adalah proses untuk menghaluskan bahan, bahan yang dihaluskan adalah bahan
baku . Setelah proses    
 , seluruh material mentah dicampur dengan komposisi
tertentu selanjutnya dialirkan menggunakan   Ô,  menuju Ô 
 untuk digiling. Alat
penggilingan berupa , 
Ô 
 dengan sistem penggilingan Ô Ô
Ô
 dan keluaran material
menggunakan sistem 
  
. Dengan memanfaatkan 
 "  maka air dalam
material yang mencakup air bebas, air kapiler, dan air adsorpsi dapat diuapkan hingga < 1 %. Agar
reaktif material dapat dicapai pada proses selanjutnya, standar kehalusan    harus memiliki

,
 di atas 90 µ (14-20 %), maka material yang terhisap harus melewati    dengan
putaran tertentu dan selanjutnya gas panas dipisahkan dengan menggunakan empat Ô Ô
Bahan baku yang telah memenuhi standar kehalusan dengan menggunakan "
 dan
  Ô   , dimasukkan ke dalam Ô
  
 untuk mengalami   

terakhir sebelum diumpankan ke dalam kiln. Produk atas dari Ô Ô    adalah uap air, gas
panas, dan sebagian debu yang terikut pada waktu pemisahan. Sebelum keluar, gas yang
mengandung debu tersebut dilewatkan dalam alat penangkap debu ( Ô
Ô  Ô

 ) yang
bekerja dengan menggunakan elektroda-elektroda bertegangan tinggi. kemudian debu yang berhasil
ditangkap dialirkan dengan alat transport "
 dan   Ô   , menuju CF Silo.
Sedangkan gas panas dari kiln, uap air, dan sebagian debu yang tidak tertangkap oleh alat
penangkap debu ditransportasikan ke cerobong (Ô) dengan bantuan filter fan.

 | #Ô
batubara dari gerbong dibongkar didaerah unloading dan melalui serangkaian alat transport,
batubara diangkut ke raw coal storage. Sebelum masuk ke raw coal stroge batubara yang berukuran
besar dipisahkan dengan menggunakan screener kemudian dipecahkan selanjutnya bercampur
kembali dengan batubara yang halus. Dari raw coal storage batubara dimasukkan ke raw coal silo
dengan batubara menggunakan reclainer, belt conveyor dan bucket elevator. Selanjutnya batubara
dari raw coal silo diumpankan kedalam coal mill dengan menggunakan chain conveyor. Didalam
coal mill, batubara mengalami proses penggilingan dan pengeringgan dimana prosesnya sama

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
denggan penggilingan bahan mentah. Hanya saja untuk memisahkan batubara yang telah halus (fine
coal) dari gas panasnya digunakan penyaring berupa dust collector berukuran besar. Fine coal yang
tersaring kemudian disimpan dalam pfister bin dan siap untuk digunakan sebagai bahan bakar.

&| Ô$
!   yang telah dihomogenisasi dilam CF Silo dikeluarkan dan dengan menggunakan
serangkaian peralatan transport, raw meal diumpankan ke kiln. Raw meal yang diumpankan ke kiln
disebut umpan baku atau umpan kiln (a
  ). Proses pembakaran yang terjadi meliputi
pemanasan awal umpan baku di    (pengeringan dan kalsinasi), pembakaran di ! a

(


) dan pendinginan di  Ô (+ Ô
 ).
Untuk keperluan proses pembakaran dibutuhkan bahan bakar. Jadi dilakukanlah proses
penyiapan bahan bakar.
-| Bahan Bakar Batubara (Coal)
Meskipun bahan bakar batubara memerlukan persiapan khusus dengan peralatan Coal mill,
seperti yang telah dijelaskan pada proses penggilingan batubara. Namun karena harga batubara
relative murah maka akan lebih untung bila menggunakan bahan bakar batubara.
Proses pembakaran di pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) dilakukan di dalam kiln dan
kalsiner. Bahan bakar yang digunakan adalah batubara, kecuali pada saat star dibantu dengan diessel
oil.
Ê| 
 ÊÊ ÊÊÊ ÔÊ Ê 
Proses pemanasan awal adalah proses penguapan air dan proses kalsinasi pada umpan kiln
(raw meal) pada temperatur 600 ± 800 oC

CaCO3 CaO + CO2

MgCO3 MgO + CO2


Proses ini terjadi dalam peralatan preheater. Di PT. Semen Baturaja (Persero). Peralatan
preheater yang digunakan terdiri atas dua unit (two String), mesing-masing terdiri atas empat
cyclone salah satu string dilengkapi dengan burner precalciner (secondary burner). Maka akan
terjadi peningkatan atau percepatan proses kalsinasi, sehingga sebagian besar proses kalsinasi,
sehingga sebagian besar proses kalsinasi sudah yerjadi didalam preheater sehingga bebas kalsinasi
didalam kiln lebih ringan.

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
| 
   Ê 
Rotary kiln sebagai peralatan utama pembakaran di PT. Semen Baturaja (Persero) yang
dilengkapi dengan suspensi preheater. aecepatan pembakaran dan rotary kiln adalah sangat
ditentukan oleh kecepatan putaran kiln, panjang kiln, diameter kiln, dan kemiringan kiln (Agus
Yulianto, 1995).
Raw meal dari continous flow silo yang telah melaui proses aerasi untuk homogenezing
terakhir keluar melalui serangkaian alat transport selanjutnya diumpankan ke dalam suspension
preheater. Proses pembakaran yang terjadi didalam suspension preheater meliputi pengeringan
dehidrasi dan dekomposisi.
Sedangkan secara garis besar proses pembakaran sendiri dikelompokan dalam empat bagian
yaitu:
| Calcining Zon
Pada zone ini raw meal dari preheater akan mengalami pemanasan hingga 1200 0C dan
proses yang terjadi adalah proses penguraian secara maksimum dari unsur-unsur reaktif yang
terkandung dalam material. Pada kondisi ini material masih berbentuk bubuk, dan bagian dalam
kiln digunakan lapisan brick alumina.
| Transition Zone
aarena adanya slope kiln ke arah outlet dan bergerak memutar, maka material dari calcining
zone akan bergerak ke daerah transition zone. Pada daerah ini material mengalami pemanasan
hingga 1500 0C. Proses yang terjadi adalah mulai terbentuk reaksi sedikit demi sedikit antara
CaO dengan senyawa SiO2, Al2O3, dan Fe2O3. Material mulai berubah menjadi cair dan pada
daerah ini lapisan dinding kiln berupa brick alumina.
| Sintering Zone
Pada daerah ini material mulai mendekati sumber panas yang terpancar dari burner.
Pemansan yang terjadi hingga 1800 0C. Proses yang terjadi adalah pelelehan dari seluruh
material dan reaksi maksimum antara CaO dengan unsur SiO2, Al2O3, dan Fe2O3 membentuk
mineral compound senyawa utama klinker yaitu C2S (belite), C3S (alite), C3A (celite), dan C4AF
(felite). Reaksi ini disebut reaksi klinkerisasi. Lapisan yang terpasang pada dinding kiln adalah
brick jenis basic yang mempunyai sifat dapat mengikat coating, sehingga kiln shell lebih
terlindungi terhadap perlakuan panas yang sangat tinggi.
Reaksi klinker adalah :
4 CaO (s) + Al2O3 (s) + Fe2O3(s) 4 CaO. Al2O3.Fe2O3 (s): (C4AF)

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
3CaO (s) + Al2O3(s) 3CaO. Al2O3(s) : (C3A)
2CaO(s) + SiO2(s) 2CaO.SiO3(s) : (C2S)
CaO (s) + 2CaO. SiO3(s) 3CaO. SiO3(s) : (C3S)
Mekanisme perpindahan panas yang terjadi di kiln sebagian besar adalah dengan cara radiasi.
Jika temperature rendah (under burn) maka klinker yang terjadi tidak memenuhi standar.
| Cooling Zone
Material yang berbentuk cair di sintering zone akan mengalir ke cooling zone dan akan
mengalami perubahan fasa karena material menjauhi burner gun. Temperature akan turun hingga
mencapai 1200 0C, dan karena adanya gerakan rotasi kiln, maka sebagian besar material akan
berbentuk butiran. Proses ini adalah proses terakhir yang terjadi di dalam kiln, selanjutnya
material akan keluar menuju alat pendingin.
Proses klikerisasi dalam pembuatan semen adalah proses pengikatan antara oksida-oksida
yang terkandung dalam material untuk membuat senyawa-senyawa dalam klinker yaitu C3S, C2S,
C3A dan C4AF. Reaksi-reaksi pengikat oksida dapat berlangsung pada suhu sebagai berikut :
cÔ  ! $   
Temperatur ( o ) Reaksi Yang Terjadi
0 ± 100 Penguapan air dalam Raw Meal
100 - 600 Penguapan air hidrat dari tanah liat
600 ± 800 Penguraian senyawa karbonat (Calsination), terutama jenis
magnesium karbonat. Sedangkan karbonat dari senyawa
kalsium akan terurai pada suhu 900oC. Mulai terbentuknya
senyawa C3A, C2S, dan C2AF.
700 ± 900 Pembentukan senyawa C2S, C4AF, dan C3A maksimum
1100 ± 1200 Pembentukan senyawa C3S dan pengurang CaO bebas
1200 - 1450 Pada temperatur 1260oC terbentuk fase cair (liquid) yang
apabila didinginkan menjadi terak atau klinker.

Sumber : Agus Yulianto (1995)

' |   ¦( '

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
ö Ô
 adalah proses pendinginan klinker secara mendadak setelah reaksi klinkerisasi
selesai. ö Ô
 dilakukan di dalam  Ô dengan media pendinginnya berupa udara luar
yang dihembuskan ke dalam  Ô dengan menggunakan .
alinker panas keluaran dari kiln akan jatuh pada   di bagian depan (   )
membentuk suatu tumpukan ( ), selanjutnya udara bebas dihembuskan oleh sejumlah  melalui
bagian bawah   menembus lubang-lubang pada   sehingga terjadilah
pendinginan klinker. Gerakan   maju mundur menyebabkan klinker terdorong ke bagian
belakang menuju  . alinker yang halus akan lolos melalui lubang   dan ditampung
oleh  , selanjutnya dikeluarkan oleh   Ô
. Sedangkan ukuran besar akan dipecah oleh
Ô  pada keluarannya. Tujuan + Ô
 yaitu untuk mendapatkan klinker dengan mutu yang
baik, diantaranya :
-| Mencegah terjadinya reaksi inversi 3CaO. SiO3
3CaO. SiO3(s) 2CaO. SiO3(s) + 2 CaO(s)
terjadi pada pendinginan lambat pada temperatur 1200 oC
-| Mencegah terjadinya pembentukan struktur kristal beta 2CaO. SiO3 yang bersifat hidraulis
menjadi kristal alfa 2 CaO.SiO2 yang bersifat kurang hidraulis.
aeberhasilan + Ô
 dapat dilihat dari temperature klinker dan temperature udara sisa
pendinginan. Jika temperature klinker tinggi dan temperature udara pendingin rendah, maka proses
+ Ô
 tidak baik.

)|   
alinker yang disimpan dalam silo dikeluarkan dan di
 dengan  Ô,  masuk
ke dalam klinker bin, demikian juga gypsum disimpan dalam 

Dengan perbandingan tertentu, klinker dan gypsum dikeluarkan dari 
 masing-masing dan
akan tercampur di   Ô,  . Dari   Ô,  campuran ini kemudian dihancurkan dengan
   sehingga memiliki ukuran tertentu yang selanjutnya digiling dengan menggunakan 

 yang berisi    sebagai media penghancur. Dengan menggunakan sebuah , material
yang sudah halus dihisap dan dipindahkan dari udara pembawanya dengan menggunakan beberapa
perangkat pemisah debu.
Hasil penggilingan ini disimpan dalam semen silo yang kedap udara. Cement silo ini terdiri
dari dua buah cement silo dengan kapasitas masing-masing 20.000 ton. Cement mill di PT. Semen
Baturaja (persero) terdapat di tiga tempat, yaitu di Baturaja dengan kapsitas 75 ton/jam, sedangkan

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
di Palembang dan Panjang dengan kapasitasnya masing-masing 50 ton/jam. Semen yang dihasilkan
harus memenuhi syarat mutu fisik semen dengan kehalusan minimal 3000cm2/g (SNA
mempersyaratkan min 2800 cm2/g).

*|   
Semen dikeluarkan dari Ô   
 dan diangkut dengan menggunakan   Ô,  masuk
ke   
. Dengan alat pengantongan berupa  Ô , semen dikantongi setiap saknya 50 kg,
kemudian dibawa dengan menggunakan mobil atau kereta api.

Gambar 3.1 Flowsheet Pembuatan Semen

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|

Gambar 4.2 Blok Diagram Pembuatan Semen

 | %'  (
System pemeroses yang digunakan antara lain alat transportasi, alat pengumpul debu, alat
proses, alat penyimpanan, dan peralatan utilitas.

&!+c   ¦ÊÊ Ê 

 î 



  Ô,  adalah suatu alat transportasi yang berbentuk sabuk dan digerakkan oleh
sebuah motor.   Ô,  ini dapat mengangkut material yang berupa bubuk ( 
) dan
berbentuk bongkahan ( 
 
) dengan posisi horizontal.
º Ô


Ô  Ô,  adalah suatu alat transportasi untuk membawa material yang berbentuk
Ô   
". Jenis material yang dapat dibawa oleh alat ini adalah jenis material yang berbentuk
bubuk (  
)). Alat ini dapat membawa material dengan posisi vertikal maupun
horizontal. Sedangkan untuk penggerak digunakan  Ô   .
Ñ ÊÔÔ


a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
 
Ô Ô,  terdiri dari beberapa jenis, antara lain :
Ê  


 ( 
Ô ,
 Ô,  atau " 
 ) merupakan suatu alat transportasi
material yang berbentuk bubuk dengan posisi konstruksi horizontal atau inklinasi dengan
besar sudut inklinasi 4 ± 15 0, sesuai dengan jenis material yang dibawa. Pada industri
semen, alat ini banyak digunakan untuk mengangkut    di unit  
 dan semen di
unit Ô   
.
Alat ini digunakan untuk mengalirkan material berupa bubuk (  
)
dengan kapasitas mencapai 1000 m3/jam. Alat ini berupa tabung berbentuk kotak yang
dibagi dua bagian oleh diafragma. Alat ini bisa dibuat dengan panjang berapa saja dengan
meletakkan fan setiap interval 60 % material yang lewat bisa mencapai 150 0C, belokannya
bisa membentuk sudut sampai 900.
  


 &' 
Ô  
Ô Ô,  yaitu suatu alat transportasi untuk membawa
material dengan arah vertikal atau miring. Jenis material yang dibawa oleh alat ini adalah
jenis material yang berbentuk bubuk (,
  
). Sebagai material pembawanya
dengan menggunakan udara yang diperoleh dari compressor.
  

)"  adalah suatu alat transportasi material yang digunakan untuk mengangkut
material dalam bentuk bubuk. Alat ini merupakan tangki bertekanan yang digunakan untuk
mengalirkan material yang berupa bubuk, khususnya    dan semen. Pompa yang digunakan
bekerja dengan tahap-tahap pengisian dan pengosongan.
D îÔ Ê

Ô   , adalah suatu alat transportasi untuk membawa material dengan arah vertikal.
Alat ini untuk mengangkut material yang berupa bubuk atau bulk dengan ukuran sampai dengan 50
mm dan temperatur sampai dengan 350 0C kearah vertikal, kapasitasnya bisa mencapai 1300 m3/jam
dengan isian maksilamal 75 % dan ketinggian 60 m.

X Ê ÊÊ  Ê
Ê î 
    &
   adalah suatu alat pengumpan material yang dilengkapi
dengan alat ukur timbangan yang berfungsi untuk menentukan berapa besarnya kapasitas

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
material yang harus diumpankan setiap jamnya. Pada PT. Semen Baturaja (persero), alat ini
digunakan untuk mengumpankan material yang akan memasuki  
 dan Ô   
.
Alat pengumpan ini biasanya dipasang pada sisi   dari 
 {î 


!   Ô,  dipakai untuk alat transportasi material secara horizontal
maupun miring (maksimum 200) dengan ukuran bingkah sampai dengan 300 mm. Alat ini
bisa bertahan sampai dengan suhu 60 0C, untuk material yang lebih panas digunakan bahan
material  yang tahan panas. Lebar belt mulai dari 400 mm sampai dengan 1400 mm
dengan kapasitas mencapai 1000 m3/jam.
 Ê Ê


Alat transportasi ini digunakan untuk mengangkut material bulk secara mendatar atau sedikit
miring (maksimal 200). Alat ini bisa tahan sampai dengan temperatur 5000C karena semua
bagiannya terdiri dari logam dengan kapasitas 500 ton/jam, digunakan untuk mengangkut material
klinker ke Ô   
.
†  Ô
Biasanya digunakan untuk mengangkut material dalam jarak yang cukup jauh.
Tipe/jenis : aendaraan roda empat
aapasitas : 20 ± 35 ton
aegunaan : transportasi hasil pertambangan.

&|, 
Pada industri semen, produk akhir suatu proses produksi yang berupa semen juga
menghasilkan debu. Debu ini dihasilkan dari semua tahapan proses pembuatan semen, dimulai dari
+
  Ô 
    
   
  
 , sampai ke 
 . Sumber-sumber debu
secara garis besar dibagi atas :
a.| 
  Ô , berasal dari proses produksi dan debu tersebut dikontrol oleh filter.
b.| -
  Ô , berasal dari +
    
 
 , dan   . Debu ini tidak
terkontrol.
Untuk 
  Ô , yang terjadi oleh proses dapat dikontrol oleh peralatan berikut ini :
 Ô


a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
 Ô adalah suatu alat untuk menangkap debu yang terbawa oleh gas. Alat ini berupa
sebuah silinder dengan bagian bawahnya berbentuk kerucut terpotong, jadi Ô Ô merupakan
peralatan yang berfungsi memesahkan debu dengan gas.
Effisiensi pengumpulan debu ini tergantung pada besar diameter dari Ô Ô serta besarnya
kecepatan aliran gas memasuki Ô Ô aecepatan aliran masuk lebih tinggi dari kecepatan udara
keluar.  Ô dapat dioperasikan secara paralel apabila volume gas masuk cukup besar dan dapat
dioperasikan secara seri jika diinginkan efisiensi yang lebih baik. Juga dapat dikombinasikan antara
seri dengan paralel yang disebut dengan multi Ô Ô
º îÊ  
 
 adalah suatu alat penangkap debu yang menggunakan kantong-kantong ( )
sebagai media pemisah debu dan udara. Debu yang terbawa oleh udara akan memasuki ruangan
filter yang disebabkan oleh tarikan sebuah fan yang terpasang pada sisi  t filter. Dalam ruangan
filter ini terpasang beberapa kantong sebagai penyaring debu yang lewat ruangan filter.
Ñ  Ô
ÊÔÔ Ê

 Ô 
Ô  Ô

 (EP) adalah suatu alat penangkap debu dan gas yang dirancang
untuk memisahkan sejumlah debu dari dedusting air dengan menggunakan tenaga listrik. Debu dan
gas akan dipisahkan di dalam 
 
 dan kemudian debu yang tertangkap akan ditampung
pada   Ô  
 , sedangkan gas akan diteruskan ke cerobong (Ô).
   
- 
 adalah suatu alat penangkap debu yang melepaskan debu pada  dengan cara
memukul  . Sistem pemukulan yang digunakan adalah dengan piston yang digerakkan oleh udara
bertekanan. Gas kotor ditarik oleh fan, sehingga debu menempel pada bag dan udara bersih keluar
lewat cerobong.

&   
  
Crusher dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Limestone Crusher
Tipe/jenis : Hammer crusher
aapasitas : 600 ton/jam
aegunaan : memecah batu kapur
b. Clay Crusher

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
Tipe/jenis : Roller crusher
aapasitas : 500 ton/jam
aegunaan : memecah tanah liat
º  ÊÊ


   merupakan suatu alat pemisah partikel halus dan kasar. Separator dirancang
sedemikian rupa sehingga partikel yang masuk akan terbawa aliran udara, diputar, kemudian
dipisakan partikel halus dan kasar.
Ñ 
×
 adalah suatu alat proses penggilingan material sampai berbentuk bubuk yang hasilnya
disebut dengan 
  Ô.
Ê {Ê
! 
 adalah suatu alat penggilingan campuran bahan baku dari proses pembuatan semen
yang terdiri dari batu kapur, tanah liat, pasir besi, dan pasir silika, di mana pada proses
penggilingan ini dilakukan sampai menghasilkan    $ 
 &

 
 

terbuat dari plat baja yang dilapisi dengan 
 . Sedangkan untuk proses penggilingan
material dalam 

 
 digunakan grinding media yang berbentuk bola-bola baja dengan
ukuran diameter yang telah ditentukan sesuai dengan tingkat kehalusan    yang
dibutuhkan.
 
Ê 
 
 adalah alat yang digunakan untuk proses penggilingan bahan bakar batubara
dalam pabrik yang memakai batubara sebagai bahan bakar.
 
 yang dipakai adalah jenis ATOX MILL, berupa silinder horizontal yang terbuat
dari plat baja. Sedangkan untuk media pengeringan dialirkan gas panas yang disuplai dari kiln.
Untuk media penggilingan digunakan

  dengan prinsif kerja sama dengan  
.

Ô 
Cement mill adalah suatu alat yang digunakan untuk penggilingan klinker dan gipsum
sampai menjadi semen yang merupakan suatu produk akhir. Alat ini berbentuk silinder
horizontal yang terbuat dari plat baja yang dilapisi dengan linner, serta dilengkapi dengan
grinding ball sebagai media penggilingan.
  

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
ailn adalah suatu alat yang digunakan untuk tempat pembakaran raw meal dalam proses
pembuatan semen. Bentuk konstruksi dari kiln adalah berupa sebuah silinder yang panjang dengan
bentuk sudut inklinasi 40 ke arah outlet, di mana bagian outlet lebih rendah dari bagian inlet.
aomponen-komponen kiln terdiri dari :
a.| Inlet kiln
b.| Shell kiln
Berbentuk silinder yang terbuat dari plat baja yang dilapisi dengan lining yang berupa batu
tahan api (fire brick)
c.| Supporting Rollers
Berfungsi untuk menumpu shell kiln yang duduk pada tyre, di mana suporting roller ini
dapat berputar sesuai dengan putaran kiln.
d.| Thrust Rollers
Merupakan sistem mekanis yang berfungsi untuk mengatur gerak maju atau mundur kiln
sepanjang sumbunya.
e.| ailn Drive
Menggerakkan kiln dengan electro motor dengan system transmisi daya dan roda gigi pinion
sebagai penggerak kiln.
f.| Cooling Sistem
Terpasang di sekeliling kiln, untuk mendinginkan dinding luar kiln.
g.| Outlet ailn
Merupakan suatu bagian dari kiln untuk tempat keluarnya klinker hasil proses pembakaran
pada shell kiln.
)|  Ê
Tipe/jenis :   Ô ( Ô   
aapasitas : 4300 ton klinker/hari
aegunaan : mendinginkan klinker dari hasil pembakaran di kiln.
X 

 


  berfungsi untuk menurunkan temperatur dan mengkondensasikan sebagian
debu dan menurunkan temperatur gas yang keluar dari  
    , sehingga temperatur
gas sisa yang masuk ke  Ô 
Ô  Ô 
 sesuai dengan yang diinginkan. 
 
akan dioperasikan secara penuh apabila  
 pada proses penggilingan bahan baku tidak
dioperasikan. Sebagai media pendingin untuk proses penurunan temperatur, maka pada Ô


a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
 digunakan    yang dialirkan melalui nozle-nozle pada bagian tengah dan puncak
tower. Injeksi air yang disemprotkan akan diatur sesuai dengan besarnya temperatur gas memasuki
 Ô 
Ô  Ô

 dan temperatur pada  Ô
  sendiri.

&& -. 
  

Ê 
  
  adalah sebuah tempat yang digunakan untuk menyimpan atau
menumpukkan material 
  yang dibawa setelah hasil penambangan sebelum diproses dalam
pabrik. Di samping itu,   
  juga berfungsi untuk mengeringkan atau menurunkan
kadar air yang masih dikandung 
  serta untuk penghomogenisasian  
. Di mana
pada tumpukan 
  yang berada dalam   akan terjadi kontak langsung dengan udara.
º  Ê
Ê 
   adalah suatu peralatan yang digunakan untuk penyimpanan dan penampungan
Ô sebagai bahan baku proses produksi. Pada Ô storage ini, material yang ditampung adalah
maerial yang sudah dikeringkan terlebih dahulu. Di dalam Ô storage dilengkapi dengan beberapa
peralatan seperti   Ô,  dan Ô  Ô
  , .
Ñ 

a adalah sebuah container yang berfungsi untuk menyimpan material pada volume
atau kapasitas tertentu. a ini biasanya ditempatkan sebelum  
 material ke dalam
peralatan utama seperti  
 Ô   
, dan Ô 
 atau untuk mengarahkan material yang
akan dikeluarkan ke alat   dan alat transportasi lainnya.
 î

 adalah sebuah alat container yang berfungsi untuk menyimpan material dalam waktu
yang relatif singkat. Bin biasanya lebih banyak digunakan untuk material yang berbentuk bubuk.
Bentuk konstruksi dari bin sama dengan bentuk konstruksi dari  , hanya volume dan
kapasitasnya lebih sedikit dari 
D îÔÊÔÊÊ

Ô  Ô
 "Ô, adalah suatu alat penarikan yang digunakan untuk
mentransportasikan material ke dalam   Material diambil oleh Ô  kemudian dipindahkan
ke alat transport   Ô,  yang beada pada ketinggian tertentu.
X {Ô Ê  ÔÊ 

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
! Ô
 adalah alat penarikan material yang digunakan untuk memindahkan material dari
tumpukannya dalam storage ke alat transport lainnya seperti   Ô,  . Portal scrapper berfungsi
untuk memindahkan material dari tumpukannya ke dalam   Ô,  .
 


 adalah alat untuk penampungan material yang telah diproses pada proses utama 

biasanya digunakan untuk penampungan material yang telah diproses. Misalnya silo untuk
penampungan hasil pembakaran di kiln disebut silo clinker, untuk penampungan hasil semen yang
telah diproses disebut silo semen.
Menurut sifatnya, silo dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
Ê î  

 
 
 berfungsi untuk proses homogenisasi   . Proses homogenisasi ini
bertujuan untuk meminimumkan fluktuasi kualitas    agar diperoleh klinker yang baik
dan juga untuk menjaga konsistensi operasi pembakaran di dalam kiln. Proses homogenisasi
yang dilakukan di dalam  
 
 dengan menggunakan udara tekan.
 
Ê 

Pengeluaran semen dari silo dapat dilakukan dari bottom silo atau samping silo bagian
bawah. Untuk pengeluaran ini digunakan sistem ekstraksi, yaitu pengeluaran dengan memberi
udara bertekanan. Pemberian udara  
pada saat sedang dilakukan penarikan maerial, pada
silo klinker sistem ekstraksi dilakukan dari bawah silo dengan memberikan getaran pada  
Ô agar material yang keluar dapat berjalan dengan lancar. Pemberian getaran dengan sistem
vibrator dengan tipe vibrator yang digunakan adalah   
 ,
    
 terdiri dari
Ô
  
, Ô
 
, dan c   
. Selama pengeluaran dilakukan aerasi dengan
udara bertekanan agar material dapat turun dengan lancar. Selain itu, di Ô
  

dilakukan homogenisasi  
" untuk memperbaiki komposisi. Homogenisasi dapat dilakukan
dengan sistem  
 atau Ô   . 
 
 adalah tempat menyimpan sementara
klinker setelah keluar dari kiln. Pada saat kiln berjalan setelah  
 , klinker yang tidak
memenuhi standar dimasukkan ke silo
  
 menunggu proses selanjutnya untuk
dicampur lagi dengan klinker yang bagus tapi dengan ketentuan semen yang dihasilkan masuh
dalam standar. Ô   
 digunakan untuk menampung sementara semen yang telah digiling
di Ô   
 dengan memberi  
dengan udara bertekanan untuk melancarkan semen yang
akan dikeluarkan.

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
Pengeluaran semen dari Ô   
 dapat dilakukan dari  
 atau samping silo
bagian bawah. Untuk pengeluaran ini digunakan sistem ekstraksi, yaitu pengeluaran dengan
memberi udara bertekanan. Pemberian udara  
pada saat sedang dilakukan penarikan
maerial, pada silo klinker sistem ekstraksi dilakukan dari bawah silo dengan memberikan
getaran pada   Ô agar material yang keluar dapat berjalan dengan lancar. Pemberian
getaran dengan sistem vibrator dengan tipe vibrator yang digunakan adalah   
 ,
 

&)  / 
Maksud dari utilitas adalah suatu peralatan yang digunakan dalam proses produksi sebagai
penunjang peralatan lain yang mempunyai peranan yang sangat penting, seperti Ô  
 , dan . Alat-alat ini digunakan untuk menunjang alat transportasi,   +
 , serta
alat proses.

 | 
 

  adalah suatu alat penghasil udara tekan dengan tekanan yang tinggi. Pada
industri semen, compressor lebih banyak digunakan pada  
Ô Ô,  dan  
 .

º | î

 adalah suatu alat penghasil udara dengan tekanan yang tidak terlalu tiggi. Jenis
 yang banyak digunakan adalah jenis   . 

Ñ | Ê
Pada industri semen,  lebih banyak digunakan untuk penarikan gas panas dan untuk
pendinginan peralatan lain seperti untuk pendinginan klinker pada  Ô , pendinginan
kiln, dan lain-lain. Pada aplikasinya  digunakan untuk peralatan yang tidak menuntut tekanan
tinggi, yang dibutuhkanya adalah kapasitas udara yang mampu dilewatkan. 

 | 
 Ê
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk mengalirkan fluida dari satu tempat ke
tempat lain yang mempunyai ketinggian atau tekanan yang berbeda. Pada PT. Semen Baturaja
(persero), pompa dipakai untuk mengalirkan air yang digunakan untuk pembersihan material
Ô , sebagai media pendingin pada Ô
  dan lain-lain.

D |
ÊÊ

a   
 
a

  
|
c 
     

    


|
w    adalah unit pengolahan atau penjernihan air untuk keperluan air pendingin
mesin pabrik ( 
 ) dan untuk keperluan rumah tangga.

a   
 
a

  
|

You might also like