You are on page 1of 2

Cara Pengisian SPT Tahunan Untuk Karyawan dan Pribadi

Anda seorang karyawan yang sudah memiliki NPWP? Apabila ya, maka
jangan lupa bahwa Anda harus menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang
Pribadi paling lambat pada akhir bulan Maret tahun 2008 ini. Nah, mungkin
Anda bingung bagaimana cara mengisi SPT Tahunan tersebut. Terlebih ini
adalah pertama kalinya Anda harus mengisi SPT Tahunan. Oke. Jangan
khawatir, saya akan memberikan gambaran tentang cara-cara pengisian SPT
Tahunan Orang Pribadi ini.

Jenis SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

Ada tiga jenis SPT Tahunan PPh Orang Pribadi. Pertama adalah SPT yang
kodenya 1770, kedua adalah yang kodenya 1770S dan yang ketiga adalah
yang kodenya 1770 SS. Ketiga jenis SPT diperuntukkan bagi Wajib Pajak
Orang Pribadi yang berlainan. Dengan kata lain, Wajib Pajak Orang Pribadi
hanya akan mengisi salah satu dari ketiga jenis SPT tersebut. Tidak mungkin
mengisi dua atau tiga jenis SPT tersebut.

Formulir 1770 digunakan bagi Anda yang memiliki penghasilan dari kegiatan
usaha ataupun pekerjaan bebas. Misalnya mempunyai toko, wartel, salon
dan lain-lain. Artinya selain Anda sebagai karyawan, Anda atau anggota
keluarga Anda punya penghasilan lain dari usaha atau pekerjaan bebas.

Formulir 1770 S digunakan apabila penghasilan Anda hanya berasal dari


pekerjaan atau sumber lain yang bukan dari kegiatan usaha/pekerjaan
bebas. Namun demikian, jika penghasilan kotor Anda (Bruto) dalam satu
tahun tidak lebih dari Rp30 juta, maka formulir yang Anda gunakan adalah
1770 SS (double S = sangat sederhana). Nah, Anda sudah dapat
menentukan jenis SPT apa yang akan Anda gunakan bukan?

Bukti Potongan PPh Pasal 21


Jika Anda sudah faham SPT mana yang akan Anda isi, sekarang saya ajak
Anda untuk melihat apa yang dilakukan perusahaan Anda atas gaji Anda.

Hampir semua perusahaan ataupun kantor pemerintahan dan lembaga


lainnya di Indonesia diwajibkan untuk memotong Pajak Penghasilan atas gaji
dan penghasilan lain yang dibayarkan kepada karyawannya. Pemotongan ini
secara umum dinamakan pemotongan PPh Pasal 21. Jadi, sebenarnya atas
penghasilan Anda dari perusahaan atau kantor sudah dikenakan Pajak
Penghasilan. Itu artinya Anda sudah membayar Pajak Penghasilan. Tidak
masalah apakah pajak tersebut dipotong dari gaji Anda ataupun ditanggung
oleh perusahaan Anda.

Nah, karena penghasilan Anda sudah dipotong Pajak Penghasilan, maka


terdapat bukti pemotongan pajak yang dikeluarkan oleh perusahaan Anda.
Walaupun Anda dipotong pajak tiap bulan, tetapi berdasarkan ketentuan,
perusahaan hanya membuat bukti potong ini setahun sekali. Pembuatan
bukti potong ini wajib dilakukan oleh perusahaan dan karyawan wajib diberi.
Maka, kalau Anda tidak diberi bukti potong ini oleh perusahaan, silahkan
Anda minta ke perusahaan Anda. Biasanya yang membuat bukti
potong ini adalah bagian HRD. Nah, dalam bahasa teknis, bukti pemotongan
PPh Pasal 21 ini dinamakan formulir 1721 A1 (untuk karyawan swasta) atau
1721 A2 (untuk pegawai negeri).

Di atas sudah disampaikan bahwa Anda harus meminta bukti pemotongan


pajak pada perusahaan Anda. Mengapa? Karena dasar pengisian SPT PPh
Orang Pribadi untuk karyawan ini adalah formulir 1721 A1 atau A2 ini. Dan
fotocopy nya harus dilampirkan

You might also like