You are on page 1of 16

MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

Ada 6 aspek dasar yang jadi pertimbangan untuk mencapai tujuan koperasi sebagai
badan usaha :

o Status dan motif anggota koperasi


o Kegiatan usaha
o Permodalan koperasi
o Manajemen koperasi
o Organisasi koperasi, dan
o System pembagian keuntungan (SHM)

1. STATUS DAN MOTIF ANGGOTA KOPERASI

Status anggota koperasi sebagai suatu badan usaha adalah sebagai pemilik (owner)dan
sebagai pemakai (users). Sebagai pemiliki, kewajiban anggota adalah melakukan investasi atau
menanam modal dikoperasinya. Sedangkan sebagai pemakai, anggota harus menggunakan
secara maksimum pelayanan usaha yang dilakukan oleh koperasi.

Ditinjau dari sudut status, keanggotaan koperasi menjadi basis utama pengembangan
dan kelangsungan hidup usaha koperasi. Sebagai konsekwensinya, persyaratan keanggotaan
koperasi harus lebih selektif dan ditetapkan kualitas minimal anggota. Calon anggota paling
tidak harus memenuhi 2 kriteria :

o Calon tidak lagi berada di tingkat kehidupan dibawah garis kemiskinan, atau paling
tidak mepunyai potensi ekonomi ataupun kepentingan ekonomi yang sama. ini
berarti bahwa, calon anggota haruslah mempunyai aktivitas ekonomi. Konsekuensi
logis dari kriteria ini adalah bahwa orang yang mengganggur (jobless) tidak layak
menjadi anggota koperasi. Implikasi dari persyaratan ini adalah bahwa anggota akan
terdorong menjadi pengguna jasa koperasi yang baik.
o Calon anggota koperasi harus memiliki pendapatan (income)dengan pasti, sehingga
dengan demikian mereka dapat dengan mudah melakukan investasi pada usaha

Page 1
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

koperasiyang mempunyai prospek. Pada saat koperasi mebutuhkan permodalan


untuk mengembangkan usahanya, maka seharusnya sumber permodalan yang
pertama adalah dari para pemilik.

Dampak dari persyaratan kualitas anggota tersebut adalah bahwa setiap orang yang
akan menjadi anggota koperasi akan terdorong menjadikan kebutuhan ekonomi sebagai motif
dasar. Selain itu, persyaratan kualitas ini nampaknya juga bertentangan dengan prinsip-prinsip
koperasi yang mengatakan bahwa keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

2. KEGIATAN USAHA

Untuk lebih memahami koperasi sebagai badan usaha, maka proses dan dasar
pembentukannya perlu dipelajari. Oleh sebab itu, setiap usaha dari koperasi baik yang bersifat
bisnis tunggal (single-purpose cooperatives) ataupun yang bersifat serba usaha (multi-purpose
cooperatives) harus dikaitkan dengan kepentingan ataupun kebutuhan ekonomi anggota. Hal
itu dapat dipahami, karena perusahaan koperasi yang mereka miliki merupakan alat untuk
memperbaiki ataupun mengurusi kepentingan ekonomi mereka.

Kelompok
koperasi (Rapat

Sebagai Pemilik

S
A
Anggot M Seb-aga pema- Perusahaa
a K E B U AT U H A N E K O N OM I kai n koperasi

Pasar

Page 2
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

Dari diagram status ganda anggota tersebut, dapat dilihat bahwa anggota-anggota
koperasi secara individu ataupun rumah tangga mempunyai kebutuhan ekonomi yang samadan
hal itulah factor utama yang mendasari mereka untuk mendirikan perusahaan koperasi.
Perumusan program pengembangan perusahaan, rencana kebutuhan anggaran, penetapan
pengelola perusahaan dan lain-lain yang sifatnya strategis ditetapkan dalam rapat anggota,
yang dalam diagram disebut kelompok koperasi. Kelompok koperasi ini terdiri daro anggota-
anggota koperasi itu sendiri.

Sebenarnya konsep diagram status ganda anggota tersebut juga memungkinkan


perusahaan koperasi untuk mengembangkan usaha diluar kebutuhan anggota, sepanjang
kebutuhan ekonomi para pemiliknya tekah terpenuhi. Dengan kata lain, “apabila terdapat
kelebihan kapasitas (excess capacity) sumber daya yang dimiliki, maka perusahaan koperasi
dapat mengembangkan usaha lain dengan pihak ketiga yang nonanggota , dimana usaha
tersebut tidak terkait langsung dengan kebutuhan ekonomi anggata.

Untuk koperasi diindonesia, lapangan usaha koperasi telah ditetapkan pada UU No.
25/1992, pasal 43, yaitu :

o Usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota
untuk meningkatkan bisnis dan kesejahteraannya. Pada poin ini, konsep ideal koperasi
seperti digambarkan sebelumnya masih seirama dengan ketentuan-ketentuan dalam
perundang-undangan.
o Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi. Perlu digaris bawahi bahwa, yang
dimaksud dengan kelebihan kemampuan disini adalah kelebihan kapasitas dana dan
daya yang dimiliki koperasi untuk melayani anggotanya. Kelebihan kapasitas tersebut
dimanfaatkan untuk berbisnis dengan nonanggota, untuk mengoptimalkan skala
ekonomi (economies of scale) dalam arti memperbesar volume usaha dan menekan
biaya per unit yang memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada anggota.
o Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama di segala bidangkehidupan
ekonomi rakyat.

Page 3
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

3. PERMODALAN KOPERASI

Modal koperasi dibutuhkan unutk membiayai usaha dan organisasi koperasi. Modal
usaha terdiri dari modal investasi dan modal kerja.

 Modal investasi adalah : sejumlah uang yang ditanam atau dipergunakan unutk
pengadaan sarana operasional suatu perusahaan, bersifat tidak mudah diuangkan
(unliquid) seperti tanah, mesin, bangunan, peralatan kantor dan lain- lain.
 Modal kerja adalah sejumlah uang yang tertanam dalam aktiva lancar perusahaan atau
yang dipergunakan untuk membiayai operasional jangka pendek perusahaan, seperti
pengadaan bahan baku, tenaga kerja, pajak, biaya listrik, dan lain- lain. Di tinjau dari
sudut neraca, modal kerja adalah aktiva lancar dikurangai kewajiban lancar. Aktiva
lancar adalah harta perusahaan yang dalam jangka paling lama satu tahun yang dapat
dicairkan sebagai uang kas. Seperti deposito jangka pendek, piutang- piutang dagang,
persediaan barang, dan uang kas.

Dilihat dari sifatnya modal kerja akan berputar terus- menerus di dalam perusahaan.
Pengeluaran- pengeluaran yang diperlukan untuk bahan baku, pembayaran gaji, atau upah
karyawan, dan lain- lain akan kembali lagi menjadi uang kas melalui hasil penjualan dan
selanjutnya. Dipergunakan lagi untuk biaya operasional perusahaan. Siklus demikian disebut
perputaran modal kerja seperti yang di tunjukkan pada diagram di bawah berikut ini :

Modal kerja

Penjualan Operasi
perusahaan

Barang/ Jasa

Page 4
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

Peraga 5 – 2 Perputaran modal kerja

Perlu diketahui, modal kerja merupakan alat untuk mengukur likuiditas suatu
perusahaan. Likuiditas adalah alat untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban kewajiban- kewajiban finansialnya dalam jangka pendek.

Oleh sebab itu, salah satu factor yang perlu diperhatikan oleh manjemen dalam
perputaran modal dalam perputaran modal kerja adalah periode (lama waktu yang dibutuhkan)
dalam setiap perputaran. Semakin pendek periode perputaran modal kerja menyebabkan
kecilnya kebutuhan modal kerja. Sebaliknya, semakin lama periode perputaran modal kerja,
maka semakin besar modal kerja yang dibutuhkan.

Yang menjadi acuan pembahasan permodalan kopersai di Indonesia adalah Undang-


Undang No. 25/ 992 pasal 41, bab VII tentang perkoperasian . disebutkan bahwa modal
koperasi terdiri dari :

Modal sendiri, dan


Modal pinjaman.

Modal sendiri bersumber dari :

a. Simpanan pokok anggota, sejumlah uang yang sama bayaknya, yang wajib
dibayarkan oleh masing- masing anggotakepada koperasi pada saat masuk
menjadi anggota. Simpanan pokok, ini sifatnya pernanen, tidak dapat diambil
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
b. Simpanan wajib, yaitu simpanan tertentu yang tidak harus banyaknya, yang
wajib dibayarkan aggota kepada koperasi pada periode tertentu. Simpanan wajib
ini tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota
koperasi.
c. Dana cadangan, yaitu sejumlah dana yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil
usaha dan dicadangkan untuk menutup kerugian kopersi bila diperlukan.

Page 5
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

d. Donasi atau hibah, yaitu sejumlah uang atau barang dengan nilai tertentu yang
disumbangkan oleh pihak ketiga, tanpa ada suatu ikatan atau kewajiban untuk
mengembalikannya.

Modal pinjaman atau modal luar bersumber dari :

a. Anggota, yaitu pinjaman dari anggota ataupun calon aggota koperasi yang
bersangkutan.
b. Koperasi lainnya dan / atau anggotanya, pinjaman dari koperasi lain dan / atau
anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antara koperasi.
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya, yaitu pinjaman dari bangk atau lembaga
keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
e. Sumber lain yang sah, pinjaman yang diperoleh dari bukan anggota yang
dilakukan tanpa melalui penawaran secara umum.

Modal sendiri :
Modal
1. Simpanan pokok
kerja
2. Simpanan wajib
3. Dana cadangan
4. Donasi

Modal SHU
Koperasi
Modal luar :

1. Anggota
2. Koperasi investasi
3. Bank
4. Lembaga keuangan
nonbank
5. Penerbitan obligasi
6. Sumber lain
Page 6
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

Disisi lain ada juga pemikiran bahwa, kebutuhan modal koperasi dapat dipenuhi dengan
pendekatan model badan usaha nonkoperasi (swasta atau persero) yaitu berdasarkan saham
kepemilikan. Akhir-akhir ini, koperasi Indonesia, khususnya koperasi sekunder, telah banyak
melakukan model perseroan terbatas tersebut, seperti induk koperasi unit desa (INKUD), bank
umum koperasi (BUKOPIN), dan lain-lain.

Pemikiran yang pragmatis, kreatif, dan inovatif diatas kelihatannya cenderung popular
sehingga pemikiran yang dogmatis dan konservatif mulai ditinggalkan. Logika berpikirnya
memang sederhana. Apabila koperasi ingin mengembangkan usahanya dalam pasar global
dimana terdapat resiko bisnis yang cukup tinggi, maka koperasi tidak cukup lagi mengandalkan
hanya dari simpanan anggota. Karena itu koperasi harus memerlukan akses permodalan dari
luar.

4. ORGANISASI KOPERASI

Perangkat organisasi

James a. f. stoner mendefinisikan organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan.


Pekerjaan untuk mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber daya modal yang
dimiliki organisasi disebut pengorganisasian (organizing), dan dilakukan seorang manajer.
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antarkomponen dan
antarposisi dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi menunjukkan hierakhi organisasi dan
struktur wewenang, serta memperlihatkan aliran pelopornya. Selain itu, struktur organisasi
memberikan stabilitas dan kelanjutan hidup organisasi, walaupun sumber daya manusia
didalamnya silih berganti.

Koperasi sebagai sebuah organisasi yang mempunyai ciri-ciri yang unik, yang
membedakannya dengan yang lain.

Organisasi koperasi menurut hanel

Page 7
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

Menurut hanel, organisasi koperasi diartikan sebagai suatu system social ekonomi atau
social teknik, yang terbuka dan berorientasi pada tujuan. Degnan demikian, suatu organisasi
koperasi dapat ditinjau dari beberapa criteria, yaitu :

Kriteria Pengertian
Substansi Suatu system social
Hubungan terhadap lingkungan Suatu system yang terbuka
Cara kerja Suatu system yang berorientasi pada tujuan
Pemanfaatan sumber daya Suatu system ekonomi

Memperhatikan kriteria dan pengertian organisasi koperasi diatas, maka sub-sub system
organisasi koperasi terdiri dari :

 Anggota koperasi sebagai individu yang bertindak sebagai pemilik dan konsumen
akhir.
 Anggota koperasi sebagai pengusaha perorangan maupun kelompok yang
memanfaatkan koperasi sebagai pemasok (supplier).
 Koperasi sebagai badan usaha yang melayani anggota koperasi dan masyarakat.

Organisasi koperasi menurut ropke

Ropke mengidentifikasikan cirri-ciri koperasi sebagai berikut :

 Terdapat sejumlah individu yang bersatu dalam satu kelompok, atas dasar sekurang-
kurangnya satu kepentingan atau tujuan yang sama, yang disebut sebagai kelompok
koperasi.
 Terdapat anggota-anggota koperasi yang bergabung dalam kelompok usaha unutk
memperbaiki kondisi social ekonomi mereka sendiri, yang disebut swadaya dari
kelompok koperasi.

Page 8
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

 Anggota yang bergabung dalam koperasi memanfaatkan koperasi secara bersama, yang
disebut sebagai perusahaan koperasi.
 Koperasi sebagai perusahaan mempunyai tugas untuk menunjang kepentingan para
anggota kelompok koperasi, dengan cara menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh anggota dalam kegiatan ekonominya.

Jika memperhatikan criteria dan cirri-ciri organisasi koperasi diatas, maka dapat ditarik
suatu kesimpulan bahwa, organisasi koperasi terdiri dari beberapa pihak sebagai berikut :

 Anggota koperasi, baik sebagai konsumen akhir maupun sebagai pengusaha yang
memanfaatkan koperasi dalam kegiatan social ekonominya.
 Badan usaha koperasi, sebagai satu kesatuan dari anggota, pengelola dan pengawas
koperasi yang berusaha meningkatkan kondisi social ekonomi anggotanya melalui
perusahaan koperasi.
 Organisasi koperasi, sebagai badan usaha yang bertindak sebagai perusahaan yang
melayani anggota maupun nonanggota.

Struktur organisasi di Indonesia

Secara umum, struktur dan tatanan manajemen koperasi Indonesia dapat dirunut
berdasarkan perangkat organisasi koperasi, yaitu :

 Rapat anggota
 Pengurus
 Pengawas
 Pengelola

Page 9
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

Rapat anggota

Rapat anggota merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang diorganisasikan
oleh pengurus koperasi, untuk membicarakan kepentingan organisasi maupun usaha koperasi,
dalam rangka mengambil suatu keputusan dengan suara terbanyak dari para anggota yang
hadir.

Menurut TNP3K, rapat anggota dalam koperasi merupakan suatu lembaga/institusi,


bukan hanya sebagai forum rapat. Anggota adalah salah satu perangkat organisasi koperasi dan
karenanya merupakan suatu lembaga structural organisasi koperasi. Hal ini juga ditegaskan
pada pasal 22 UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian sebagai barikut :

 Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi


 Rapat anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam anggaran
dasar

Rapat anggota juga diartikan sebagai institusi, karena telah melembaga dalam organisasi
koperasi dan pelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar koperasi. Sebagai salah satu
lembaga, rapat anggota memiliki fungsi, wewenang, aturan main, dan tatatertib, yang
ketentuannya bersifat mengikat semua pihak yang terkait. Fungsi dan wewenang yang dimiliki
rapat anggota sangat menentukan, sehingga menempatkan pada kedudukan semacam lembaga
legislative pada koperasi. Hal ini ditegaskan dalam pasal 23 UU No. 25 tahun 1992 yang
menyebutkan bahwa, rapat anggota menetapkan :

 Anggaran dasar
 Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
 Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas
 Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan
laporan keuangan
 Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya

Page 10
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

 Pembagian sisa hasil usaha


 Penggabungan, peleburan, pendirian dan pembubaran koperasi

Pengurus

Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui rapat anggota, yang
bertugas mengelola organisasi dan usaha. Kedudukan pengurus sebagai penerima mandat dari
pemilik koperasi dan mempunyai fungsi dan wewenang sebagai pelaksana keputusan rapat
anggota, sangat strategis dan menetukan maju mundurnya koperasi. Posisi yang menentukan
tersebut merupakan pengejewantahan tugas dan wewenang pengurus, yang ditetapkan dalam
undang-undang anggaran dasar/anggaran rumah tangga, dan peraturan lainnya yang berlaku
dandiputuskan melalui rapat anggota. Pasal 29 ayat 2 UU koperasi No. 25 tahun 1992
menyebutkan, bahwa “pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota”.

Pasal 30 merinci tugas dan wewenang pengurus koperasi.

 Pengurus bertugas
 Mengelola koperasi dan usahanya
 Mengajukan rancangan rencana kerja serta anggaran pendapatan dan
belanja koperasi
 Menyelenggarakan rapat anggota
 Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
 Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib, dan
 Memelihara buku daftar anggota dan pengurus
 Pengurus berwenang
 Mewakili koperasi di dalam dan luar pengadilan,
 Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhetian
anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar, dan
 Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi
sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota.

Page 11
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

Sebagai mandataris rapat anggota, pengurus juga dapat mendelegasikan wewenangnya


dalam melaksanakan usaha kepada pengelola sesuai dengan pasal 32 ayat (1) UU koperasi No.
25 tahun 1992 yang berbunyi, “pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola yang diberi
wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha”. Pengelola tersebut biasa disebut “manajer”.
Rencana pengangkatan manajer harus diajukan pada dan mendapat persetujuan dari rapat
anggota, serta pengangkatannya harus disertai dengan dasar hokum, yaitu perjanjian
kontraktual yang ditanda tangani oleh pengurus atas nama koperasi. Manajer sebagai pengelola
usaha akan mempertanggung jawabkan tugasnya kepada pengurus, dan kemudian penguruslah
yang mempertanggung jawabkannya kepada rapat anggota.

Rapat anggota

Pengurus :

1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara

Manajer

(pengelola)

Page 12
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

Pengawas

Perangkat koperasi yang ketiga, pengawas adalah perangkat organisasi yang dipilih dari anggota
dan diberi mandat untuk melakukan mengawasan terhadap jalannya roda organisasi dan usaha
organisasi dan usaha koperasi. Menurut UU No. 25 tahun 1992 pasal 39 ayat (1), pengawas
bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi.
Sedangkan ayat (2) menyatakan pengawas berwenang untuk meneliti segala catatan yang ada
pada koperasi, dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan. Dalam praktiknya,
umumnya fungsi pengawas yang dilakukan oleh pengawas koperasi dapat dikatakan kurang
efektif, khususnya bagi koperasi-koperasi pedesaan seperti KUD.

Rapat anggota

Pengawas :

1. Ketua
2. sekretaris

Pengelola

Pengelola koperasi adalah mereka yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus
untuk mengembangkan usaha koperasi secara efisien dan professional. Karena itu, kedudukan
pengelola adalah sebagai pegawai atau karyawan yang diberi kuasa dan wewenang oleh
pengurus. Jumlah pengelola dan ukuran struktur organisasinya sangat tergantung pada
besarnya usaha yang dikelola.

Page 13
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

Pengurus

Manajer

(Pengelola)

Manajer Manajer Manajer

A B C

5. MANAJEMEN KOPERASI

Telah diuraikan sebelumnya, watak manajemen koperasi ialah gaya manajemen


partisifatif. Pola umum manajemen koperasi yang partisipatif tersebut menggambarkan adanya
interaksi antar unsur manajemen koperasi.

Adapun lingkup keputusan masing-masing unsure manajemen koperasi adalah sebagai


berikut :

Rapat anggota

Rapat anggota merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang diorganisasikan
oleh pengurus koperasi, untuk membicarakan kepentingan organisasi maupun usaha koperasi,
dalam rangka mengambil suatu keputusan dengan suara terbanyak dari para anggota yang
hadir.

Page 14
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

Pengurus

Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui rapat anggota, yang
bertugas mengelola organisasi dan usaha. Kedudukan pengurus sebagai penerima mandat dari
pemilik koperasi dan mempunyai fungsi dan wewenang sebagai pelaksana keputusan rapat
anggota, sangat strategis dan menetukan maju mundurnya koperasi.

Pengawas

Perangkat koperasi yang ketiga, pengawas adalah perangkat organisasi yang dipilih dari
anggota dan diberi mandat untuk melakukan mengawasan terhadap jalannya roda organisasi
dan usaha organisasi dan usaha koperasi.

Pengelola

Pengelola koperasi adalah mereka yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus untuk
mengembangkan usaha koperasi secara efisien dan professional.

6. SISA HASIL USAHA KOPERASI

Pengertian SHU

Ditinjau dari aspek ekonomi manajerial, sisa hasil usaha (SHU) adalah selisih dari seluruh
p emasukan atau penerimaan total (total revenue/NR) dengan biaya-biaya atau total (total
cost/TC) dalam satu tahun buku. Dari aspek legalistic, pengertian SHU menurut UU No.
25/1992, tentang perkoperasian, bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut :

1) SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun
buku yang bersangkutan
2) SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha
yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk
keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan
rapat anggota
3) Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.

Page 15
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

Informasi dasar

Perhitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan bila beberapa informasi dasar diketahui
sebagai berikut :

1) SHU Total Koperasi pada satu tahun buku


2) Bagian (persentase) SHU anggota
3) Total simpanan seluruh anggota
4) Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota
5) Jumlah simpanan peranggota
6) Omzet atau volume usaha peranggota
7) Begian (persentase) SHU untuk simpanan anggota
8) Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota

Page 16

You might also like