You are on page 1of 17

1

BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN, DASAR-DASAR DAN TUJUAN SERTA
RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN

A. PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Administrasi pendidikan tersusun dari dua kata yakni administrasi dan


pendidikan. Secara etimologi kata administrasi berasal dari bahasa Latin
yaitu “ad” yang berarti kepada dan “ministro” yang berarti melayani.
Secara garis besar dan bebas kata administrasi dapat diartikan dengan
pengabdian atau pelayanan terhadap suatu objek tertentu.1

Secara istilah Administrasi adalah upaya pencapaian tujuan secara efektif

dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama2. Di

dalam pengertian tersebut, kata efektif merujuk kepada hal yang telah menjadi

tujuan dan dihasilkan adalah sama dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

Sedangkan kata efisien merujuk pada penggunaan dan pemanfaatan sumberdaya,

dana, material, tenaga dan waktu secara ekonomis.

Siagian mengemukakan administrasi adalah “keseluruhan proses

kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas

tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”3

1
Drs. H.M. Daryanto. 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Hal. 1
2
Ibid. Hal. 2
3
Siagian, Sondang, P. 1992. Kerangka Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hal. 2

1
2

Wayong yang dikutip The Liang Gie mengemukakan bahwa administrasi

adalah “kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan suatu usaha. Kegiatan itu

bersifat merencanakan, mengorganisir dan memimpin”4.

Simon sebagaimana dikutip Handayaningrat mengemukakan

“administration is the activities of groups cooperating to accomplish common

goals” (Administrasi sebagai kegiatan daripada kelompok yang mengadakan

kerjasama untuk menyelesaikan tujuan bersama)5.

Berdasarkan definisi administrasi sebagaimana dikemukakan di atas

Handayaningrat mengemukakan bahwa administrasi mengandung ciri-ciri

sebagai berikut:

1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas 2 orang atau
lebih
2. Adanya kerjasama dari kelompok tersebut
3. Adanya kegiatan/proses/usaha
4. Adanya bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan
5. Adanya tujuan6

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa administrasi

merupakan suatu proses kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai

tujuan dalam melaksanakan kegiatan yang bersifat merencanakan, mengorganisir

dan memimpin.

Sedangkan kata pendidikan menurut Abdurrahman An-Nahlawi (1998)

adalah proses yang mempunyai tujuan, sasaran, dan objek. Lebih jauh

4
The Liang Gie,. (1992). Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty. Hal. 15
5
Handayaningrat, Soewarno. (1998). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: CV Haji Masagung. Hal. 2
6
Ibid. Hal. 3

2
3

Abdurahman An-Nahlawi juga memberikan gambaran tentang pendidikan

sebagai berikut :

1. Secara mutlak, pendidik yang sebenarnya adalah Allah, pencipta fitrah dan
pemberi berbagai potensi;
2. Pendidikan menurut adanya langkah-langkah yang secara bertahap harus
dilalui oleh berbagai kegiatan pendidikan dan pengajaran, sesuai dengan
urutan yang telah disusun secara sistematis.
3. Kerja pendidikan harus mengikuti aturan penciptaan dan pengadaan yang
dilakukan Allah, sebagaimana harus mengikuti syara’ dan din Allah.7

 Mengacu pada gambaran-gambaran tersebut, bahwa pendidikan adalah

suatu proses yaitu suatu rangkaian kegiatan yang menuju pada suatu hasil

tertentu. Kegiatan atau perbuatan tersebut bisa berupa sesuatu yang nampak atau

tidak nampak. Pada dasarnya pendidikan adalah suatu yang tidak nampak namun

pada kenyataannya sesuatu yang kita kerjakan dalam pendidikan hampir

semuanya adalah hal-hal yang bersifat formal, dalam artian bahwa perbuatan

yang dilakukan tersebut terjadi dengan sengaja dan memiliki tujuan.

Dalam pendidikan terjadi dua proses, yaitu proses pendidikan atau yang

sering disebut dengan proses teknik dan proses non pendidikan atau yang sering

disebut dengan proses non teknik. An-Nahlawi mengatakan bahwa “proses

pendidikan adalah pengembangan pengembangan kepribadian manusia”8.

7
Drs. H.M. Daryanto. Cop. Cit. Hal. 5
8
Ibid. Hal. 6

3
4

Selanjutnya terdapat beberapa pengertian administrasi pendidikan dan

beberapa pendapat dari para ahli pendidikan mengenai pengertan administrasi

pendidikan, diantaranya:

1. Engkoswara mengemukakan administrasi pendidikan dalam arti yang seluas-

luasnya adalah “suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk

mencapai tujuan pendidikan secara produktif”9. Lebih lanjut Engkoswara

menggambarkan penataan sumber daya dalam administrasi pendidikan

seperti tampak pada gambar berikut :

Gambar 1
Penataan Sumberdaya dalam Administrasi Pendidikan

Gambar 1 mengilustrasikan keterpaduan antara fungsi administrasi


pendidikan sebagai penjabaran dari istilah penataan yang dikemukakan
pada definisi di atas, dan garapan kerja administrasi pendidikan sebagai
penjabaran dari sumber daya.  Fungsi utama penataan administrasi
pendidikan adalah perencanaan (planning), pelaksanaan (implementing),
dan pengawasan (evaluating) pendidikan yang menyangkut tiga
sumberdaya/bidang garapan utama yaitu: (1) Sumberdaya manusia
(SDM) yang terdiri atas peserta didik, tenaga kependidikan, dan
masyarakat pemakai jasa pendidikan; (2) Sumber belajar (SB) adalah alat
atau rencana kegiatan yang akan dipergunakan sebagai media, di
antaranya kurikulum; dan (3) Sumber fasilitas dan dana (SFD) sebagai
faktor pendukung yang memungkinkan pendidikan berjalan sesuai
9
Engkoswara.  1987. Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan. Hal. 1

4
5

dengan yang diharapkan.  Semua fungsi dan sumber daya administrasi


pendidikan ini merupakan media (teknologi pendidikan) atau perilaku
berorganisasi yang diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan secara
produktif (TPP) baik untuk kepentingan perorangan maupun untuk
kelembagaan.10

2. Sutisna mengemukakan administrasi pendidikan adalah “keseluruhan proses

dengan mana sumber-sumber manusia dan materi yang cocok dibuat tersedia

dan efektif bagi pencapaian maksud-maksud organisasi secara efisien”11.

3. Jesse B. Sears (1950 : The Nature of Administration Process), administrasi


pendidikan adalah sebuah proses yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian dan
pengendalian12.
4. Drs. M. Ngalim Parwanto (1997 : Administrasi Pendidikan), administrasi
pendidikan adalah segenap proses pengarahan dan pengitregasian segala
sesuatu baik yang personel, sepititual dan material yang bersangkut paut
dengan pencapaian tujuan pendidikan13.
5. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Administrasi pendidikan adalah
suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang
meiliputi perencanaa, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian,
pengawasan, pembiayaan, dan pelaporan dengan menggunakan atau
memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, material, maupun
sepiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.14
6. Administrasi pendidikan ialah suatu cara bekerja dengan orang-orang, dalam
rangka usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif, yang berarti
mendatangkan hasil yang baik dan tepat, sesuai dengan tujuan pendidikan
yang telah ditentukan.15
7. Administrasi pendidikan adalah semua kegiatan sekolah dari yang meliputi
usaha-usaha besar seperti perumusan polis, pengarahan usaha, koordinasi,
konsultasi, korespondensi, kontrol dan seterusnya, sampai kepada usaha-
usaha kecil dan sederhana seperti menjaga sekolah, menyapu halaman dan
sebagainya.16
10
Engkoswara.  1987. Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan. Hal. 26
11
Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktis Profesional. Bandung: Angkasa. Hal. 19
12
Drs. H.M. Daryanto. Op. Cit. Hal. 8
13
Ibid. Hal. 8
14
Ibid. Hal. 8
15
Ibid. Hal. 8
16
Ibid. Hal. 9

5
6

Berbagai definisi di atas memberikan gambaran bahwa dalam

administrasi pendidikan terkandung makna :

1. Administrasi pendidikan dilakukan melalui kerjasama sejumlah orang

2. Orientasi pelaksanaan administrasi pendidikan diarahkan untuk mencapai

tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

3. Administrasi pendidikan memanfaatkan sumber daya pendidikan secara

optimal.

4. Administrasi pendidikan dilaksanakan melalui proses perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi

pendidikan adalah proses  memanfaatkan sumber daya pendidikan melalui

kerjasama sejumlah orang dengan melaksanakan fungsi perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan

efisien. Atau bisa dikatakan administrasi pendidikan adalah suatu ilmu tentang

penyelenggaraan pendidikan di sekolah agar tercapai tujuan pendidikan di

sekolah tersebut. Singkatnya, administrasi pendidikan adalah pembinaan,

pengawasan, dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan

urusan-urusan sekolah.

B. DASAR-DASAR DAN TUJUAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

1. Dasar-dasar Administrasi Pendidikan

Suatu administrasi pendidikan akan dapat berjalan dengan baik dan

berhasil mencapai tujuan apabila memiliki dasar-dasar yang tepat. Dasar

6
7

dalam hal ini pada hakekatnya adalah suatu kebenaran yang bersifat

fundamental yang dapat dijadikan pedoman dan landasan yang tepat untuk

bertindak.

Dalam lingkup dunia pendidikan, dasar dalam administrasi

pendidikan digunakan untuk menjadi acuan dan pedoman bagi seorang

administrator untuk mendapatkan sukses dalam tugasnya.

Dalam lingkup administrasi pendidikan terdapat banyak sekali dasar-

dasar, antara lain :

a. Prinsip Efisiensi
Seorang administrator akan berhasil mendapatkan kesuksesan bila mana
seoarang administrator tersebut mampu menggunakan sember daya atau
sumber tenaga dan fasilitas yang ada secara efisien.
b. Prinsip Pengelolaan
Seorang administrator akan mendapatkan hasil yang efektif dan efisien,
yakni hasil yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya dari
semua sumber daya dan fasilitas yang ada apa bila ia melakukan
pekerjaan manajemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan, dan mengontrol semua kegiatan dalam proses pencapaian
tujuan pendidikan.
c. Prinsip Pengutamaan Tugas Penglolaan
Prinsip pengutamaan ini pada dasarnya penghindaran diri seorang
administrator  dari hal-hal yang cenderung bersifat negatif dalam
melakukan administrasi pendidikan. Misalnya bila suatu pekerjaan yang
bersifat manajemen dan pekerjaan yang bersifat operatif dilakukan
secara bersamaan maka seorang administrator akan cenderung
melakukan hal-hal yang bersifat operatif. Hal ini lah yang harus
dihindari oleh seorang adiministrator, karena prinsip ini berimplikasi
pada taraf suatu penorganisasian dalam organisasi, semakin rendah taraf
organisasi yang dimiliki maka akan semakin banyak kegiatan operatif
yang dilakukan oleh seorang administrator.
d. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif
Seorang administrator akan berhasil dengan baik jika ia menggunakan
prinsip kepemimpinan yang efektif, yakni kepemimpinan yang
memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar manusia (Human

7
8

Relationship), dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi situasi dan


kondisi yang ada.17

Dalam prinsip ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh

seorang administrator untuk mencapai keberhasilan dalam

melaksanakan tugasnya, antara lain:

1) seorang pemimpin harus mempunyai hubungan yang baik dengan


bawahannya, dalam artian dia harus mengenal bawahannya
sehingga terjalin hubungan yang baik antara atasan dengan
bawahannya;
2) pengawasan terhadap penyelesaian tugas dari setiap anggota dalam
oarganisasi sesuai dengan pertelaan tugas, dalam artian jangan
hanya karna mementingkan hubungan baik antara atasan dengan
bawahan, seorang pemimpin mengabaikan terselesaikannya
pekerjaan dengan baik yang dilakukan oleh anggotanya dan
sebaliknya, jangan sampai terlalu mementingkan kewajiban kerja
sampai-sampai melupakan  kepentingan pribadi setiap anggota
organisasi.
3) seorang administrator harus memiliki gaya kepemimpinan yang
tepat, yakni mampu memperhitungkan taraf kematangan pada
anggota organisasi dan situasi yang ada, misal seorang
administrator menemukan tidak adanya gairah pada setiap diri
pekerja, maka dalam hal ini seorang administrator harus mampu
membangkitkan gairah setiap pekerjanya untuk penyelesaian tugas
yang baik.18
e. Prinsip Kerjasama
Seorang administrator akan berhasil dengan baik jika ia mampu
mengembangkan kerjasama yang baik diantara setiap orang yang
terlibat dalam organisasinya tersebut baik secara vertikal maupun
horizontal.19

17
Misbakhudin Munir in. 2010. Pengertian, Dasar-Dasar Dan Tujuan Serta Ruang Lingkup Administrasi  Pendidikan. Makalah
13/07/2010. http://misbakhudinmunir.wordpress.com/2010/07/13/pengertian-dasar-dasar-dan-tujuan-serta-ruang-lingkup-
administrasi-pendidikan/
18
Ibid. 13/07/2010
19
Ibid. 13/07/2010

8
9

Dalam kegiatan administrasi pendidikan terdapat dua azas penting

yang dapat diterapkan, antara lain :

a. Azas Idiil
Pelaksanaan administrasi pendidikan di suatu negara tergantung pada
sistem pendidikan yang dianut. Di Indonesia, sistem pendidikan yang
digunakan adalah sistem pendidikan pancasila, yakni sistem pendidikan
yang berdasar pada pancasila dan UUD 1945. Karena pada dasarnya
administrasi pendidikan adalah sub sistem dari sistem pendidikan secara
luas, maka landasan idiil yang harus digunakan di dalamnya harus
berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
b. Azas Operasional atau Prinsip
Untuk  mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah tercantum
dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), sistem pendidikan
sekolah di Indonesia  telah mengalami pembaharuan. Upaya
pembaharuan ini tadak lain dilakukan untuk meningkatkan mutu
pendidikan di tingkat sekolah.20

Bentuk pembaharuan ini tercantum dalam bentuk kurikulum 1975, dan

kurikulum inilah yang menjadi landasan operasional dalam

menyelenggarakan pendidikan di Indonesia. Dalam kurikulum 1975 ini di

landasi oleh lima prinsip yang menjadi landasan operasional jalannya

administrasi pendidikan di sekolah, yakni :

a. Prinsip fleksibilitas, yakni dalam pelakasanaan administrasi pendidikan


di sekolah harus dilakukan dengan mengingat faktor-faktor dan
kemampuan untuk menyediakan fasilitas bagi berlangsungnya proses
pendidikan di sekolah.
b. Prinsip efisien dan efektivitas, yakni tidak hanya penggunaan waktu
dengan tepat, melainkan juga pendayagunaan tenaga secara tepat.
c. Prinsip Berorientasi dan tujuan, sesuai dengan sistem maka semua
kegiatan pendidikan harus berorientasi pada tujuan, dalam artian tujuan
20
Misbakhudin Munir in. 2010. Pengertian, Dasar-Dasar Dan Tujuan Serta Ruang Lingkup Administrasi  Pendidikan. Makalah
13/07/2010. http://misbakhudinmunir.wordpress.com/2010/07/13/pengertian-dasar-dasar-dan-tujuan-serta-ruang-lingkup-
administrasi-pendidikan/

9
10

pendidikan yang telah dirumuskan menjadi gantungan orientasi bagi


pelaksanaan kegiatan administrasi pendidikan di sekolah.
d. Prinsip kontinuitas, terdapat hubungan kelanjutan di setiap jenjang
pendidikan yang lebih tinggi dengan pendidikan sebelumnya. Misalnya
pendidikan di sekolah dasar berbeda dengan pendidikan di sekolah
menengah pertama, tetapi masih terdapat hubungan hierarkinya.
e. Prinsip pendidikan seumur hidup, prinsip ini berarti setiap manusia
Indonesia harus tetap berkembang sepanjang hidupnya.21

2. Tujuan Administrasi Pendidikan

Secara umum, yakni bila ditinjau dari prinsip-prinsip dan azas

administrasi pendidikan, tujuan administrasi pendidikan adalah untuk

tercapainya tujuan pendidikan.

Sergiovanni dan Carver (1975), merumuskan terdapat empat tujuan

administrasi, yaitu : efektivitas produksi, efisiensi, kemampuan

menyesuaikan diri, dan kepuasan kerja22. Keempat tujuan tersebut dapat

digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan suatu

penyelenggaraan sekolah. Dalam sebuah lembaga atau sekolah, administrasi

pendidikan merupakan subsistem dalam sistem pendidikan sekolah. Tujuan

administrasi pendidikan adalah berusaha untuk menunjang tercapainya tujuan

pendidikan sekolah tersebut.

Secara khusus administrasi pendidikan di sekolah adalah untuk

mempersiapkan situasi di sekolah agar pendidikan dan pengajaran di

21
Misbakhudin Munir in. 2010. Pengertian, Dasar-Dasar Dan Tujuan Serta Ruang Lingkup Administrasi  Pendidikan. Makalah
13/07/2010. http://misbakhudinmunir.wordpress.com/2010/07/13/pengertian-dasar-dasar-dan-tujuan-serta-ruang-lingkup-
administrasi-pendidikan/
22
Drs. H.M. Daryanto. Op. Cit. Hal. 17

10
11

dalamnya berlangsung dengan baik. Sehingga dapat dirumuskan bahwa

tujuan administrasi pendidikan di sekolah adalah :

a. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki pengetahuan dan


pengertian dasar, mengenai hak dan kewajiban sebagai manusia Pancasila
sesuai dengan ketetapan MPRS No. IV/ 1973 dan berbuat selaras dengan
pengertian itu.
b. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki salah satu keterampilan
atau kecakapan khusus yang merupakan bekal untuk hidupnya dalam
masyarakat. Dan dengan demikian dapat berdiri sendiri serta
menyumbangkan kecakapannya bagi pembangunan masyarakat
berpancasila.
c. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki dasar-dasar ilmu
pengetahuan yang kokoh serta keterampilan untuk melanjutkan
pendidikannya ke sekolah yang lebih tinggi.23

Secara singkat dapat dikatakan administrasi pendidikan di sekolah

bertujuan untuk menciptakan situasi yang memungkinkan anak-anak

memmpunyai pengetahua dasar yang kuat untuk melanjutkan pendidikan dan

mempunyai suatu kecakapan dan keterampilan khusus untuk dapat hidup

mandiri dalam masyarakat serta mempunyai sikap hidup sebagai manusia

pancasila dengan pengabdian untuk membangun manusia pancasila Indonesia.

C. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Bidang-bidang yang terdapat dalam administrasi pendidikan sangatlah

banyak, namun yang paling penting untuk diketahui oleh seorang administrator

adalah sebagai berikut :

1. Bidang Tata Usaha Sekolah, meliputi :

a. Bidang pelaksanaan dan pengembangan kurikulum


b. organisasi dan struktur pegawai tata usaha sekolah;
23
Drs. H.M. Daryanto. Op. Cit. Hal. 22

11
12

c.anggaran belanja keuangan sekolah;


d.masalah kepegawaian dan personalia sekolah;
e.keuangan dan pembukuannya;
f.korespondensi atau surat menyurat;
g.masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisia buku
induk, rapot dan sebagainya.
2. Bidang personalia murid, meliputi :
a. organisasi murid;
b. masalah kesehatan murid;
c. masalah kesejahteraan murid;
d. evaluasi kemajuan murid;
e. bimbingan dan penyuluhan bagi murid.
3. Bidang personalia guru, meliputi :
a. penganggkatan dan penempatan tenaga guru;
b. organisasi personel guru;
c. masalah kepegawaian;
d. masalah kondite dan kemajuan guru;
e. refreshing dan up-grading guru-guru.
4. Bidang pengawasan (supervisi), meliputi :
a. usaha membuktikan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam
menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya;
b. mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru,
murid dan pegawai tata usaha sekolah;
c. mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil
pendidikan dan pengajaran;
d. usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.
e. berpedoman dan mengetrapkan apa yang tercantum dalam kurukulum
sekolah yang bersangkutan, dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan
pendidikan dan pengajaran;
f. melaksanakan organisasi kurikulun beserta metode-metodenya,
disesuaikan dengan pembaruan pendidikan dan lingkungan masyarakat.24

Secara singkat bidang-bidang tersebut dapat digolongkan dalam :

1. Bidang administrasi material, yaitu kegiata administrasi yang mencakup


bidang-bidang materi, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan,
alat-alat perlengkapan, dan lain-lain.
2. Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya administrasi
personal guru dan pegawai sekolah, dan sebagainya.
24
Misbakhudin Munir in. 2010. Pengertian, Dasar-Dasar Dan Tujuan Serta Ruang Lingkup Administrasi  Pendidikan. Makalah
13/07/2010. http://misbakhudinmunir.wordpress.com/2010/07/13/pengertian-dasar-dasar-dan-tujuan-serta-ruang-lingkup-
administrasi-pendidikan/

12
13

3. Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup di dalamnya pelaksanaan


kurikulum, penyusunan silabus, persiapan harian dan lain sebagainya25.

Dr. Hadai Nawawi menyatakan, bahwa secara  umum ruang lingkup

administrasi pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Manajemen administratif, yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan


mengarahkan agar semua orang dalam organisasi atau kelompok kerjasama
mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Manajemen operatif, yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan
dan  membina agar dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi bahan tugas
masing-masing setiap orang melaksanakan dengan tepat dan benar26.

Sagala (2005:19) menjelaskan cakupan administrasi pendidikan tidak


hanya sekedar administrasi sekolah atau administrasi pembelajaran.
Pandangan demikian adalah pandangan yang sempit. Administrasi
pendidikan lebih luas dari itu, meskipun muara semua kebijakannya
adalah sekolah atau satuan pendidikan pada semua jenjang dan jenis. Jadi
administrasi pendidikan ada pada tataran pengambil kebijakan dan pada
tataran satuan pendidikan. Administrasi pendidikan pada tataran
pemerintah baik pusat maupun daerah berkaitan dengan anggaran
pendidikan, standar kurikulum, standar ketenagaan, akreditasi sekolah,
dan pelayanan kebutuhan sekolah sebagai pendidikan formal maupun
pendidikan non formal yaitu pendidikan luar sekolah serta pendidikan
kedinasan. Administrasi pendidikan pada satuan pendidikan berkaitan
dengan penerapan teori-teori pendidikan dalam pelayanan belajar, teknik-
teknik konseling belajar, manajemen sekolah, dan semua kegiatan yang
mendukung dan memperlancar aktivitas-aktivitas satuan pendidikan
untuk mencapai tujuan.27

Berdasarkan substansinya, administrasi pendidikan menurut Sutisna


dapat  ditinjau dari dua pendekatan, yaitu pendekatan tugas dan
pendekatan proses. Fokus pendekatan tugas dalam administrasi
pendidikan menjawab pertanyaan apa yang harus dikerjakan oleh
administrator28.
25
Misbakhudin Munir in. 2010. Pengertian, Dasar-Dasar Dan Tujuan Serta Ruang Lingkup Administrasi  Pendidikan. Makalah
13/07/2010. http://misbakhudinmunir.wordpress.com/2010/07/13/pengertian-dasar-dasar-dan-tujuan-serta-ruang-lingkup-
administrasi-pendidikan/
26
Drs. H.M. Daryanto. Op. Cit. Hal. 28
27
Sagala, Syaiful. (2005). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta. Hal. 19

28
Sutisna, Oteng. 1993. Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktis Profesional. Bandung: Angkasa. Hal. 36.

13
14

Studi yang dilakukan oleh Universitas OHIO, sebagaimana dilaporkan


Ramseyer et.al. (1955) dalam Sutisna berhasil mengidentifikasi 9
kegiatan administrator, yaitu 1) menentukan tujuan-tujuan, 2) membuat
kebijaksanaan, 3) menentukan peranan-peranan, 4) mengkoordinasikan
fungsi-fungsi administratif, 5) menaksir efektivitas, 6) bekerja dengan
kepemimpinan masyarakat untuk meningkatkan perbaikan dalam
pendidikan, 7) menggunakan sumber-sumber pendidikan dari masyarakat,
8) melibatkan orang-orang, dan 9) melakukan komunikasi. Fokus
pendekatan proses dalam administrasi pendidikan menjawab pertanyaan
bagaimana administrator melakukan kegiatannya29.

Sears (1950) sebagaimana dikutip Said mengemukakan bahwa


pendekatan proses dalam administrasi pendidikan merupakan satu
kesatuan yang terdiri atas lima unsur, yaitu 1) perencanaan,
pengorganisasian, direksi, koordinasi, dan pengontrolan. Dasuqi dan
Somantri (1992:12-16) mengemukakan proses administrasi pendidikan
meliputi: 1) membuat keputusan, 2) merencanakan, 3)
mengorganisasikan, 4) mengkomunikasikan, 5) mengkoordinasikan, 6)
mengawasi, dan 7) menilai.30

Morphet et.al. (1974) dalam Rastodio mengemukakan proses administrasi


pendidikan terdiri atas tujuh komponen, yaitu 1) decision making, 2)
planning, 3) organizing, 4) communicating, 5) influencing, 6)
coordinating, dan 7) evaluating.31
Ruang lingkup administrasi dapat pula ditinjau dari bidang garapannya. 

Daryanto (1998:26) mengelompokkan ruang lingkup administrasi pendidikan

menjadi tiga bidang garapan, yaitu: 1) bidang administrasi material,  2) bidang

administrasi personal, dan 3) bidang administrasi kurikulum.

Dasuqi dan Somantri (1992:16-20) mengemukakan administrasi

pendidikan dalam operasionalnya memiliki bidang garapan sebagai berikut: 


29
Ibid. Hal. 36-37
30
Said, Chatlinas. (1988). Pengantar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Hal. 74.
31
Rasto bin Dio Sudio. 2009. Administrasi Pendidikan. http://rastodio.com/pendidikan/pengertian-dan-ruanglingkup-
administrasi-pendidikan.html

14
15

1. program pendidikan
2. murid atau peserta didik
3. personil lembaga pendidikan
4. kantor dan fasilitas lembaga pendidikan
5. keuangan lembaga pendidikan
6. pelayanan bantuan lembaga pendidikan
7. hubungan lembaga dan masyarakat.

Hoy dan Miskel (2001) menjelaskan

ruang lingkup materi kajian administrasi pendidikan, bersumber dari


pemikiran bahwa sekolah merupakan suatu sistem sosial. Sekolah sebagai
sistem sosial memiliki  empat elemen atau subsistem penting, yaitu
struktur, individu, budaya, dan politik.  Perilaku organisasi merupakan
fungsi dari interaksi elemen-elemen ini dalam konteks pengajaran dan
pembelajaran. Lingkungan juga merupakan aspek penting dari kehidupan
organisasi; lingkungan tidak hanya menyediakan sumber bagi sistem
tersebut tetapi juga menyediakan kendala dan peluang lainnya32.

Hoy dan Miskel (2001) mengajukan Model Sistem Sosial untuk Sekolah

seperti tampak pada gambar berikut.

Gambar 2
Sekolah sebagai Sistem Sosial

32
Rasto bin Dio Sudio. 2009. Administrasi Pendidikan. http://rastodio.com/pendidikan/pengertian-dan-ruanglingkup-
administrasi-pendidikan.html

15
16

Berdasarkan gambar 2, jika sekolah harus menjadi lembaga pembelajaran


yang efektif, sekolah harus mencari cara untuk menciptakan struktur
yang secara terus-menerus mendukung pembelajaran dan pengajaran dan
memperkaya adaptasi organisasi; mengembangkan budaya dan iklim
organisasi yang terbuka, dan kolaboratif; menarik individu yang mandiri,
efektif, dan terbuka terhadap perubahan; dan mencegah politik yang
kotor dan tak-legal dari penyalahgunaan aktivitas pengajaran dan
pembelajaran yang legal.  Kepemimpinan transformasional, komunikasi
yang terbuka dan terus-menerus, dan pembuatan keputusan bersama
merupakan mekanisme yang hendaknya mampu meningkatkan
pembelajaran keorganisasian di sekolah.  Tantangannya adalah tidak
hanya menciptakan sekolah yang memiliki kemampuan untuk menjawab
secara efektif masalah-masalah kontemporer saja  tetapi juga pada isu-isu
yang baru muncul mengenai efektivitas sekolah.33

Dapat disimpulkan, menurut Hoy dan Miskel (2001) ruang lingkup


materi kajian administrasi pendidikan meliputi: 1) poses belajar
mengajar, 2) struktur sekolah, 3) individu, 4) budaya dan iklim sekolah,
5) kekuasaan dan politik di sekolah, 5) lingkungan eksternal sekolah, 6)

33
Rasto bin Dio Sudio. 2009. Administrasi Pendidikan. http://rastodio.com/pendidikan/pengertian-dan-ruanglingkup-
administrasi-pendidikan.html

16
17

efektivitas dan kualitas sekolah, 7) pembuatan keputusan, 8) komunikasi,


9) kepemimpinan.

Lunenburg dan Ornstein (2003) dalam Rastodio mengemukakan ruang

lingkup administrasi meliputi :

1. culture
2. change
3. curriculum
4. human resources administration
5. diversity
6. effective teaching strategies, dan
7. supervision of instruction.

Donmoyer dan Scheurich, (1995) mengutip pendapat National Policy

Board of Educational Administration (1989,5-7) mengemukakan terdapat tujuh

area kajian dalam administrasi pendidikan, yaitu :

1. societal and cultural influence on schooling


2. teaching and learning processes and school improvement
3. organizational theory
4. methodologies of organizational studies and policy analysis
5. leadership and management processes and functions
6. policy studies and politics of education, dan
7. moral and ethical dimensions of schooling.34

34
Ibid. 2009

17

You might also like