Professional Documents
Culture Documents
EKONOMI
MIKRO
LECTURE NOTES
EKONOMI MIKRO
Iskandar Putong
putong304278@binus.ac.id
0024J
EKONOMI
MIKRO
LEARNING OBJECTIVES
1.
Peserta dapat menggaris bawahi tentang perlunya mempelajari ekonomi mikro dan da
pat
mengidentifikasi materi yang dipelajari seuai dengan kenyataan yang dihadapi
2.
Peserta dapat prinsip-prinsip ekonomi dan 12 tema ekonomi baru
3.
Peserta dapat memahami peranan ekonom dalam perekonomian
OUTLINE MATERI :
Pengantar Ekonomi Mikro (EM)
Materi :
1.
Mengapa perlu mempelajari EM
2.
Sifat dan Metode teori Ekonomi
3.
Prinsip Ekonomi dan 12 tema ekonomi baru
4.
Peranan Ekonom
0024J
EKONOMI
MIKRO
BAB 1. PENGANTAR
dan masanya. Teori ekonomi mikro banyak dihasilkan oleh ekonom yang sudah mening
gal dunia
ratusan tahun yang lalu. Ada juga teori ekonomi yang dibuat bukan berdasarkan fe
nomena
langsung akan tetapi dibuat dimeja diskusi, di depan kelas atau bahkan di kamar
mandi. Teori
ekonomi (mikro) bisa dikembangkan dari hasil perenungan seseorang, kemudian diru
muskan
dalam suatu model dengan menggunakan statistik dan matematika akan menjadi terke
san hebat,
pembuktiannya tidak harus sama dengan model, yang terpenting prinsipnya bisa dib
uktikan.
Prinsip ekonomi mikro itu kadang bisa langsung bermanfaat pada jamannya kadang j
uga baru
bermanfaat di masa sekarang, karena ternyata baru jaman sekarang asumsi yang men
jadi dasar
teorinya bisa dipenuhi (dalam fisika dan kimia mengenerikan/mengkloning hewan da
n manusia
teorinya sudah lama dan baru bisa dibuktikan 80-an, atau seperti juga dalam mate
matika, ada
model matematika yang dibuat dan baru bisa dibuktikan ratusan tahun kemudian mis
alnya teori
fraktal).
Ringkasnya kegunaan mempelajari teori ekonomi mikro secara umum adalah untuk
mempercepat proses pencapaian dan pemahaman kajian sehingga tidak perlu melakuka
n
penyelidikan kembali atas materi teori mikro tersebut. Alasan lainnya adalah den
gan
mempelajari teori ekonomi mikro kita akan dengan (relatif) lebih mudah untuk mem
ahami
fenomena perilaku manusia dengan tujuan dan motif ekonominya, kita jadi tidak mu
dah panik
atas perubahan tiba-tiba terhadap harga barang atau terhadap melonjaknya permint
aan dan atau
penawaran. Dengan mempelajari teori ekonomi mikro kita juga akan lebih mudah mem
berikan
sumbangan untuk kemajuan teori ini karena mendapatkan masukan dan khazanah lalu
mengembangkannya.
Sebagaimana dalam buku ini, saya mengembangkan konsep dari model elastisitas yan
g belum
ada sebelumnya misalnya elastisitas kumulatif dan model profit. Kedua model ini
bisa saya
kembangkan karena saya sudah memahami kedua konsep itu dari pendahulu/pembuat/pe
nulis
buku atas teori itu. Bila sebelumnya konsep teori mikro hanya melulu hanya membi
carakan
bagaimana menggeser beban pajak (berarti pajaknya sudah ditentukan), lalu saya k
embangkan
menjadi bagaimana menentukan apakah pasar harus di pajak atau diberikan subsidi
atas
permintaan dan penawaran suatu produk.
0024J
EKONOMI
MIKRO
matematika dan statistik bahkan dalam hal penulisan notasinya, penggunaan grafik
(kurva)
masih tetap disyaratkan. Memang penggunaan grafik memiliki kelemahan fundamental
yaitu hanya baik menggambarkan dua (atau tiga?) variabel saja.
f.
Asas Rasionalitas dan Continuum. Asas rasionalitas menghendaki analisa ilmu ekon
omi
mensyaratkan bahwa individu/masyarakat harus rasional dalam menggunakan uang unt
uk
konsumsi/produksi, artinya bahwa seorang konsumen misalkan, akan meningkatkan
belanjanya dengan uang yang ada/yang masih tersisa (seandainyapun tersisa untuk
ditabung
maka kelebihan itu akan digunakan untuk investasi). Asas continuum menjelaskan b
ahwa
ilmu ekonomi membahas kumpulan-kumpulan faktor dan komoditi yang tidak terbatas
(infinite). Dengan tidak terbatasnya faktor produksi dan konsumsi maka ilmu ekon
omi
memposisikanya sebagai ilmu yang membahas kejadian/fenomena yang bisa diukur den
gan
pendekatan absolut seperti matematika (dapat dicari nilai derivasi dan integraln
ya,
seandainyapun dalam batas tertentu nilai suatu fungsi = 0, maka dengan dalil L hos
pital
dapat diselesaikan) dan fisika.
g.
Mengikuti atau memilih(following and choice). Ilmu ekonomi memberikan petunjuk
kepada pelaku ekonomi dalam berproduksi dan mengkonsumsi yaitu ikut dengan kondi
si
yang ada atau memilih kondisi yang lain. Masing-masing memiliki konsekwensinya.
Dalam
hal persaingan mengikuti biasanya dilakukan oleh perusahaan/industri yang lebih
kecil pada
perusahaan/industri yang lebih besar terutama berhubungan dengan harga dan model
produk.
Dalam hal konsumsi konsumen biasanya cenderung untuk mengikuti gaya dan pola kon
sumsi
pada umumnya (kebanyak konsumen). Demikian juga dengan pola pembelian biasanya
cenderung untuk mengikuti konsumen kebanyakan. Bila mengikuti dianggap sebagai h
al
yang tidak biasa ,merugikan atau tidak cukup dana atau anggaran maka lakukan pil
ihan yang
sesuai dengan selera, keinginan dan kemampuan finansial
h.
Dalam perekonomian (atau tepatnya menjalani hidup) terutama dalam pekerjaan yang
bertujuan untuk mendapatkan nafkah terdapat tiga pilihan yang bisa dilakukan yai
tu menjadi
buruh atau pekerja biasa, menjadi tenaga yang berpengalaman atau menjadi tenaga
ahli
(following, skill and expertise). Ilmu ekonomi memang tidak tegas menyatakan bah
wa tenaga
berpengalamana lebih baik dari buruh biasa atau lebih buruk dari tenaga ahli, ak
an tetapi
pilihan atas kemampuan diri dianjurkan dalam ilmu ekonomi karena hal ini berhubu
ngan
dengan kelangkaan atau ketidak langkaan. Semakin langka suatu barang maka semakin
0024J
EKONOMI
MIKRO
mahal harganya sebaliknya semakin berlimpah dan mudah di dapat maka semakin mura
h
harganya. dalam penjelasan syariah juga sudah ditegaskan bahwa orang-orang yang
memiliki ilmu pengetahuan akan diangkat derajatnya beberapa tingkat dan serahkan
pekerjaan pada orang yang ahli. (keahlian bukan saja dari pengalaman akan tetapi
dari belajar
dan mempelajari)
i.
Persamaan dan Identitas. Umumnya model ekonomi yang dituangkan dalam notasi
matematis selalu dalam bentuk persamaan. Akan tetapi dalam teori ekonomi persama
an itu
dimaksudkan sebagai identitas, artinya suatu persamaan misalkan x = y akan menja
di benar
bila mendefinisikan x dan y benar. Misalnya saja fungsi permintaan berdasarkan h
ukum
permintaan dinotasikan sebagai berikut : x = 10 2y .(1), di mana X adalah perminta
an
dan Y adalah harga, berarti permintaan menurut notasi tersebut ditentukan oleh t
ingkat harga,
padahal bila persamaan tersebut diubah menjadi y = 5 1/2x (2), maka harga ditentu
kan
oleh permintaan, artinya bila permintaan naik maka harga turun, sebaliknya bila
permintaan
turun maka harga naik. Dari segi teori ekonomi jelas hal ini menggangu, sebab se
cara teori
apabila permintaan naik maka harga akan naik, sebaliknya bila permintaan turun m
aka harga
akan turun, Padahal secara matematis kedua persamaan di atas sama saja, yaitu bi
la Y = 2
maka X = 6, bila tanpa konstanta maka untuk Y = 2 maka X = -4., dengan demikian
secara
teoritis persamaan y = 5 1/2x bukan merupakan identitas bila ditilik dari segi t
eori
permintaan tapi merupakan persamaan berdasarkan hukum permintaan.
j.
Asas Non Satietas (Banyak lebih disukai dari pada sedikit). Ilmu ekonomi tidak
mengajarkan kepada seseorang agar menjadi rakus dan tamak bila menikmati sumber
daya,
akan tetapi ilmu ekonomi mengajarkan kepada manusia agar selalu berpikir bahwa s
ecara
rasional lebih baik banyak dari pada sedikit, sebab banyak selalu berkonotasi le
bih dari
cukup sedangkan sedikit berarti kurang atau mendekati kurang. Bila manusia diper
hadapkan
pada pilihan 5, 10, 15 dan 50 maka ilmu ekonomi mengajarkan ambil 50. akan tetap
i bila
kemampuan dana hanya 10 maka ambil 10 jangan 5 (karena sikap mengurangi konsumsi
dari
10 menjadi 5 dengan tujuan berhemat tidak dianjurkan karena optimalisasi (kepuas
an
optimal) harus didasarkan pada atas apa yang dibutuhkan bukan atas apa yang diin
ginkan)
0024J
EKONOMI
MIKRO
Terdapat dua metode analisa dalam ilmu ekonomi yaitu metode Deduktif dan indukti
f. Pertama
adalah Metode deduktif adalah menarik suatu kesimpulan dari hal-hal yang bersifa
t umum
menjadi hal-hal yang bersifat khusus. Misalkan bahwa besar kecilnya suatu permin
taan
tergantung dari besar kecilnya pendapatan, tingkat harga dan selera. Bila kita i
ngin menetapkan
bahwa apabila harga naik maka permintaan turun dan bila harga turun maka permint
aan akan
naik itu hanya berlaku bila pendapatan dan selera di asumsikan tetap. Sedangkan
yang kedua
adalah metode induktif sering juga disebut sebagai metode empiris yaitu menarik
suatu
kesimpulan dari hal yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Umumnya
metode ini didasarkan pada fakta empiris, jadi misalkan masih berhubungan dengan
kasus di
atas, maka untuk menarik suatu kesimpulan mengenai seberapa besar pengaruh perub
ahan
permintaan terhadap perubahan harga, maka diambillah data-data periodik. Dengan
menggunakan bantuan tabel dan grafik serta ilmu statistik dan matematik maka aka
n dengan
mudah diketahui hubungan nya dan seberapa besar pengaruh perubahan harga terhada
p
perubahan permintaan, sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan yang relatif valid.
mungkin (tertentu) untuk mendapatkan hasil yang maximal . Prinsip ini jelas akan m
engarahkan
pada tindakan para pelaku ekonomi yang membolehkan semua cara untuk memenuhi
kebutuhannya, padahal dalam memenuhi kebutuhan ekonominya pelaku ekonomi harus t
unduk
pada etika dalam perekonomian (hanya menerima bila telah (sepakat) membayar. Gre
gory
Mankiw (Profesor ilmu ekonomi dari Harvard University) mengidentifikasikan 10 pr
insip
ekonomi yang dikelompokan dalam 3 bagian yaitu :
I.
EMPAT (4) PRINSIP YANG MELANDASI KEPUTUSAN TINGKAT INDIVIDU
yaitu:
1.
Setiap individu (harus) selalu melakukan trade off . dalam perekonomian yang
menjelaskan tentang pertukaran (perdagangan) dikenal 3 istilah : (I). Trade on y
aitu
melakukan konsumsi/produksi tanpa menghilangkan kesempatan (bahkan harus
menambah) konsumsi/produksi barang lainnya. Misal : Bila konsumen mengkonsumsi 2
macam barang katakanlah A dan B, maka bila konsumen tersebut ingin menambah
konsumsi barang A, maka harus pula menambah konsumsi barang B (cara ini jelas ti
dak
efisien). (ii). Trade in yaitu melakukan konsumsi/produksi dengan cara melepaska
n
(barter/berdagang) barang lainnya. Sebagaimana contoh konsumen di atas, bila
konsumen tersebut menginginkan A maka harus melepas B, demikian juga sebaliknya
(cara ini jelas menghilangkan daya kombinasi konsumsi). (iii). Trade off yaitu
melakukan konsumsi/produksi yang didasarkan pada pengurangan secara berarti
konsumsi/produksi satu barang untuk menambah konsumsi/produksi barang lainnya
(dengan daya beli/biaya yang sama). Misal sebagaimana contoh di atas, seorang
konsumen bila ingin menambah konsumsi barang A maka harus mengurangi konsumsi
barang B dan sebaliknya. Prinsip ini jelas mengajarkan pada pelaku ekonomi agar
selalu
bertindak rasional sebab pada kenyataannya setiap melakukan konsumsi selalu saja
dibatasi pada besarnya anggaran yang dimiliki.
2.
Biaya adalah apa yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu. Dalam ilmu
ekonomi (bisnis) identifikasi pengeluaran/pengorbanan harus dilakukan sejelas mu
ngkin
karena menyangkut apa yang harus diterima atau tidak dikemudian hari sehubungan
dengan pengeluaran atau pengorbanan tersebut. Sebagai contoh; Seorang
pengusaha/pebisnis memutuskan mengikuti kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana.
Waktu yang dihabiskan selama mengikuti kuliah haruslah dikonversikan pada sebera
pa
0024J
EKONOMI
MIKRO
dirugikan. Suatu fihak melakukan perdagangan untuk suatu komoditi barang maupun
jasa
terhadap fihak lain pastilah disebabkan karena mengharapkan :
Mendapatkan barang yang lebih murah dan menjual lebih mahal untuk komoditi yang
berbeda. Contoh : pedagang Indonesia menjual komoditi X pada pedagang B di
negara Malaysia dengan harga yang lebih mahal dibandingkan bila dijual di dalam
negeri, sebaliknya pedagang Malaysia mau membeli komoditi X dari Indonesia
karena komoditi X tersebut di Malaysia mahal. Misal : Harga X di Indonesia Rp.
1000, Dijual ke pedagang B di Malaysia dengan ukuran yang sama setelah
dikonversikan senilai Rp. 2500. Pedagang B menjualnya kepada konsumen Malaysia
Rp. 3000. Berarti untuk komoditi X pedagang A untung sebesar Rp. 1500 dan
pedagang B untung sebesar Rp. 500. Demikian juga sebaliknya pedagang B akan
menjual produk Z kepada pedagang A yang harga jualnya lebih mahal di Indonesia
ketimbang di Malaysia.. dan seterusnya.
Mendapatkan produk yang kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan produk
sejenis di dalam negeri, sehingga akan menghasilkan produk industri yang memilik
i
nilai jual lebih mahal. Misal di Indonesia kentang di impor untuk produk makanan
siap saji.
Dengan demikian konsekuensi dari berdagang adalah harus sama-sama untung atau ya
ng
satu untung yang lain tidak dirugikan (mutualisme).
2.
Pasar secara umum adalah wahana yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan
ekonomi. Pertanyaan-pertanyaan seputar barang apa yang akan diproduksi, seberapa
banyak dan di mana memproduksi dan mendistribusikanya adalah merupakan hasil
komunikasi tak langsung antar pelaku ekonomi dalam perekonomian, dengan begitu
maka perekonomian relatif akan menjadi efisien. Pasar pulalah yang paling baik d
alam
menentukan harga komoditi, sehingga fluktuasinya bukan ditentukan oleh intervens
i
pemerintah atau karena kebijakan segelintir organisasi ekonomi akan tetapi diten
tukan
oleh kekuatan jual/penawaran dan beli/permintaan (berdasarkan mekanisme pasar).
Meskipun diyakini pula bahwa tidak selamanya mekanisme pasar berkesesuaian denga
n
kehendak pelaku ekonomi.
0024J
EKONOMI
MIKRO
3.
Pemerintah ada kalanya dapat memperbaiki hasil dari mekanisme pasar.
Sebagaimana dijelaskan pada kalimat terjahir pada bagian 2 di atas bahwa tidak
selamanya mekanisme pasar berkesesuaian dengan kehendak pelaku ekonomi sebagai
misal ketika jumlah panen begitu meningkat maka petani sangat berharap harga jua
l
relatif stabil agar keuntungannya relatif lebih besar, namun sesuai mekanisme pa
sar bila
yang ditawarkan banyak maka harga akan turun. Untuk mengatasi merosotnya harga
maka pemerintah dapat campur tangan dengan menetapkan kebijakan yang dapat berup
a
penentuan harga minimum atau pemerintah membeli langsung kelebihan dari hasil pa
nen
tersebut sehingga jumlah penawaran di pasar relatif stabil. Sebaliknya bila juml
ah
produksi berkurang maka harga akan tinggi sesuai mekanisme pasar, akan tetapi ca
mpur
tangan pemerintah bisa menentukan harga maximum atau pemerintah melepas stok
komoditi tersebut ke pasar agar harga kembali stabil.
III.
TIGA (3) PRINSIP CARA BEKERJA PEREKONOMIAN MAKRO
(AGGREGATIF)
1.
Standar hidup suatu negara tergantung kemampuannya memproduksi barang dan
jasa. Kemampuan memproduksi barang dan jasa tidak semata karena berlimpahnya
sumber daya alam tapi juga ditentukan oleh sumber daya manusianya. Pengalaman
menunjukan bahwa negara yang kaya raya SDA nya akan tetapi lemah di SDM nya
kemampuan ekonominya tidak bisa menyebabkan sebagian besar rakyatnya makmur.
Kebanyakan negara yang memilki SDA berlimpah yang menikmatinya justru adalah
negara yang SDM nya berkualitas seperti Jepang, Singapura dan Eropa umumnya.
Exploitasi yang dilakukan oleh negara yang memilki SDM berkualitas terhadap nega
ra
yang SDA berlimpah memberikan sumbangan pendapatan tidak sedikit bagi negara
tersebut, sehingga dapat mendukung industri manufaktur yang berbasis pada teknol
ogi
menengah dan tinggi yang umumnya diimpor oleh negara yang SDA nya melimpah.
Dengan semakin tingginya pendapatan dari industri maka hasilnya dapat meningkatk
an
kualitas SDM untuk menjadi lebih berkualitas dan memberikan nilai jual yang rela
tif
sangat tinggi. Indikator yang mudah di baca dari menguatnya jasa SDM tersebut ad
alah
penggunaan GNP sebagai indikator pendapatan nasionalnya. Bandingkan dengan Negar
a
Indonesia misalnya yang menggunakan GDP sebagai indikator pendapatan nasionalnya
.
Umumnya negara yang menggunakan GNP sebagai indikator pendapatan nasionalnya
0024J
EKONOMI
MIKRO
adalah merupakan negara-negara yang memiliki standar hidup yang tinggi, contohny
a
adalah negara-negara seperti Singapura, AS, Inggris dan lain sebagainya.
2.
Harga secara umum meningkat bila pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
Uang adalah alat transaksi yang paling berpengaruh dalam perekonomian. Uang yang
digunakan sebagai alat transaksi dewasa ini tidak lagi hanya sebatas pada uang C
hartal &
Giral tapi sudah banyak menggunakan uang elektronik baik yang bersifat debet mau
pun
kredit. Dengan tersedianya alat transaksi yang cukup banyak dan beragam menjadik
an
pelaku ekonomi lebih giat bertransaksi (mengkonsumsi dan memproduksi). Selama
kegiatan transaksi tersebut dapat mengimbangi banyaknya jumlah uang maka
perekonomian akan berjalan dengan stabil. Akan tetapi manakala dan umumnya meman
g
demikian halnya, kemampuan produksi lebih lambat dari bertambahnya dari pada jum
lah
uang yang diedarkan (dicetak) maka permintaan efektif relatif akan semakin tingg
i yang
akan mendorong naiknya harga-harga barang secara umum. Persamaan pertukaran dari
Fisher yang dinotasikan sebagai MV = PQ dapat menunjukan hal tersebut dengan asu
msi
V dan Q tetap.
3.
Masyarakat menghadapi Trade off jangka pendek antara Inflasi dan
Pengangguran. Sebagaimana hasil temuan dari Phillips berdasarkan kumpulan data d
ari
tahun ke tahun berupa inflasi dan pengangguran menunjukan bahwa terdapat pengaru
h
yang relatif signifikan antara inflasi terhadap pengangguran atau sebaliknya. Se
cara
sederhana dapat diiluastrasikan bahwa inflasi berbanding terbalik terhadap
pengangguran. Yaitu manakala tingkat inflasi (bisa terjadi karena terlalu banyak
jumlah
uang beredar) berada pada tingkat di atas kemampuan produksi untuk mengimbanginy
a
maka tingkat pengangguran akan semakin menurun (turunya pengangguran disebabkan
oleh semakin banyaknya lowongan pekerjaan sehubungan dengan pembukaan kapasitas
produksi baru untuk mengimbangi permintaan efektif yang berlebih)
1.3.2. 12 Tema Ekonomi Baru
Pada 1999, ketika dunia dikejutkan dengan maraknya e-commerce dan e-bisnis, bany
ak
pengusaha yang terpana dan terperdaya bahwa bisnis haruslah berbasis internet se
hingga
bermunculan bisnis-bisnis yang memanfaatkan internet untuk menjaring konsumen de
ngan janji
0024J
EKONOMI
MIKRO
mudah, murah dan aman. Faktanya bisnis maya hingga sekarang ini semakin tidak di
minati.
Amazon.Com adalah salah satu contoh bisnis berbasis internet yang awalnya menger
uk
keuntungan dengan model jualannya lama kelamaan hingga saat ini runtuh dengan se
ndirinya.
Pada akhirnya manusia sebagai objek utama dan akhir dari suatu tujuan bisnis leb
ih suka dengan
bisnis model tradisional akan tetapi didukung dengan pemanfaatan teknologi yang
berbasis
komputer dan digitalisasi. Bisnis yang berbasis komputer dan sistem digital adal
ah bagian tema
ekonomi baru yang akan marak pada abad 21 ini.
11 tahun lalu, Don Tapscot (1998) memaparkan tentang 12 tema ekonomi baru yang a
kan terjadi
dan berkembang pada masa abad 21 yaitu :
1.
Pengetahuan. Tema ini menjelaskan bahwa hampir tidak ada gap antara produsen dan
konsumen. Pengetahuan yang sempurna menyebabkan suatu produk diproduksi dan diju
al
sesuai dengan keinginan konsumen dan produsen. Artinya konsumen dengan
pengetahuannya dapat menerima produk yang ditawarkan oleh produsen dan sebalikny
a,
produsen tahu betul apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen. Perhatikanlah
perkembangan model fashion, para perancang dapat membaca keinginan konsumen tiap
tahun, dan konsumen faham betul apa arti dari model yang dikeluarkan produsen, s
ehingga
produk yang dihasilkan betul-betul tepat sasaran dan tepat penggunaan, yang tent
u saja
berdampak pada efisiensi pasar. Pada masa ini data begitu pentingnya, sistem inf
ormasi
yang berbasis neural inteligen sangat membantu penyesuaian produksi.
2.
Digitalisasi. Ekonomi dewasa ini disemaraki oleh sistem digital. Semua informasi
didigitalisasi. Sistem transaksi, produksi dan komunikasi semuanya disimpan dala
m bentuk
digital sehingga efisiensi reproduksi semakin meningkat. Bayangkan saja bagaiman
a relatif
lamanya pada tahun 1980an dan 1990an bagi orang yang ingin membuat pas photo, me
mbuat
film kartun dan mendesain model. Pemutar musik dan gambar sekarang bisa di bawa
kemana-mana dalam jumlah yang relatif sangat banyak (bisa 150 lagu). Bandingkan
pada
jaman tape walkman yang paling banyak hanya memuat 12 lagu.
3.
Virtualisasi. Pada masa sekarang dan nanti perusahaan, jenis institusi, pekerjaa
n dan lain
sebagainya semakin semu, hal ini dapat dilihat semakin tidak pentingnya wujud pe
rusahaan,
lokasi usaha, kualifikasi pekerja, dan bentuk fisik lainnya. Pada saat ini mungk
in buku
0024J
EKONOMI
MIKRO
tabungan sudah tidak begitu penting bagi para penabung, asalkan memegang kartu a
tm, HP
3G, dan PIN internet banking.
4.
Molekulisasi. Sekarang setiap individu dan kelompok masing-masing dapat membentu
k dan
memiliki nilai sendiri. Setiap perusahaan dapat membentuk konsumennya sendiri, a
tau
sebaliknya. Setiap produksi membentuk kelompoknya masing-masing. Perhatikan baga
imana
maraknya pekembangan bisnis property yang membentuk kota sendiri dengan sistem n
ilai
sendiri (kota satelit). Produsen menghasilkan produk yang hanya dikonsumsi oleh
konsumen
yang dibentuknya, misalkan aliran keagamaan dan kepercayaan (baik yang dinyataka
n sesat
maupun yang dinyatakan liberal). Organisasi menciptakan pasarnya sendiri, sehing
ga
organisasi tidak merasa perlu untuk promosi yang berlebihan. Perhatikan Rest Are
a yang
jauh di tengah hutan dan Jalan Tol tetap dikunjungi para konsumennya.
5.
Integrasi. Tema ini menyatakan bahwa ekonomi baru adalah ekonomi jaringan di man
a
informasi tersedia di mana-mana, dan bisa diakses dari mana saja dan kapan saja.
Sistem
bisnis sekarang dan akan datang tidak lagi memerlukan kontak fisik dan batasan a
turan,
karena semuanya di hubungkan dengan sistem jaringan baik yang terdigitalisasi ma
upun
karena sistem manajemen. Cobalah pesan makanan di Restoran Solaria, perhatikan d
aftar
harga semua menunya di mana sana tetap sama, tidak peduli di Rest Area ataupun d
i Pondok
Indah Mall.
6.
Dis-Intermediasi. Aktifitas ekonomi hampir dipastikan tidak memerlukan para brok
er dan
agent lagi. Penjual rumah cukup mencantumkan informasi menjualnya lalu nomor HP
nya,
maka transaksi dapat dilakukan langsung antara pemilik dan calon pembeli.
7.
Konvergensi (satu atap). Ekonomi dan bisnis di masa sekarang dan akan datang cen
derung
untuk saling mendukung dan menguntungkan baik untuk bisnis yang sama ataupun yan
g
berbeda. Model ini sebenarnya sudah lama dikembangkan dan berkembang dan akan
cenderung terus bertahan karena sistem satu atap akan membuat transaksi menjadi
efisien.
Moto : one stop shopping terbukti sukses, akan tetapi sistem homogen juga relati
f sukses
dalam satu atap, misalnya pasar spare part onderdil motor dan mobil di asam rege
s Jakarta,
tekstil di Pasar pagi Mangga Dua Jakarta dan lainn sebagainya.
8.
Inovasi. Sudah di tekankan oleh Schumpeter bahwa inovasi adalah bagian terpentin
g dalam
perkembangan ekonomi. Dewasa ini dan di masa yang akan datang inovasi adalah sya
rat
harus untuk pengembangan dan kesuksesan produk. TV cembung dan tebal sudah tidak
laku
0024J
EKONOMI
MIKRO
diganti dengan layar datar, HP ada TV dan Camera resolusi tinggi + radio +
MP3+MP4+DualMode adalah fiture wajib. Setiap produsen dituntut kreatif, penjual
rumah
tidak lagi hanya sekedar menjual rumah akan tetapi menjual investasi dan prospek
dan
sekaligus agen rental dan bahkan sebagai pembeli kembali.
9.
Prosumption. Pada masa ini dan nanti konsumen terlibat dalam proses produksi dan
hasil
akhir. Konsumen berfungsi sebagai model sekaligus sebagai desainer. Konsumen
memberikan gambaran produk yang diinginkan, membuat contohnya lalu di produksi o
leh
produsen, dan dibeli kembali oleh konsumen. Perhatikan para desainer ternama dan
terkenal,
untuk membuat rancangan, mereka menanyakan pada konsumen jenis bahan yang disuka
,
warna, jenis kain, dan kancing, lalu setelah di buat dipuji oleh konsumen sebaga
i rancangan
produsen yang berkualitas padahal produsen hanya menjahitnya saja.
10. Kesegaran. Ekonomi yang berbasiskan sistem transaksi kekinian (real time). S
udah tidak
jaman konsumen harus menunggu lama dan nanti. Istilah tidak pakai lama adalah
gambaran real time itu. Pada masa ini daur hidup produk menjadi perhatian utama.
Toko
yang menjual makanan sedikit dikunjungi orang pasti cenderung dihindari karena k
hawatir
makanannya adalah makanan sisa (makanan tidak laku).
11. Globalisasi. Tema ini adalah tema paling top dewasa ini. Di masa datang tema
ini akan
menjadi kenyataan, bahwa hampir tidak ada batasan antara negara. Pekerjaan dapat
dilakukan di mana saja dan oleh siapa saja dengan perantara sistem koneksi digit
al dan
sistem integrasi. Pembuat animasi PS bisa berasal dari luar Jepang, Nintendo
memperkerjakan karyawannya di Indonesia untuk membuat arransemen musiknya.
12. Perpecahan. Pada akhirnya tetap saja sistem ekonomi akan sangat menghargai s
istem
koneksi dan clique. Model SARA dan Rasialisme akan menjadi model akhir dari sist
em
ekonomi yang akan rusak dengan sendirinya karena adanya kecenderungan orang-oran
g akan
semakin tidak percaya lagi dengan selain kelompoknya bahkan dengan orang dalam
kelompknya. Tema ekonomi ke 12 ini adalah tema ekonomi yang akan berkembang baik
disengaja maupun tidak. Disadari atau tidak disadari, cepat atau lambat akan men
dominasi
kegiatan ekonomi, hingga pada masanya seperti yang di maktubkan dalam teori ekon
omi
dasar dan klasik yang menyatakan bahwa ekonomi akan mencapai titik stationer pas
ti akan
terjadi, dan pada masa ini satu-satunya cara untuk kembali menyegarkan perekonom
ian
adalah : Perpecahan.
0024J
EKONOMI
MIKRO
pengorbanan. Sebagai misal untuk kasus perekonomian yang mengalami krisis, maka
pemutusan hubungan kerja adalah salah satu rekomendasi para ahli ekonomi yang sa
ngat masuk
akal, dengan tujuan untuk efisiensi, padahal sebenarnya ini mungkin bertentangan
dengan
prinsip kemanusiaan.
Seorang ekonom dalam bekerja terkadang tidak bersifat konkrit (meskipun dalam be
berapa hal
tidak semuanya abstrak) sebagaimana layaknya seorang insinyur teknik, dokter ata
u pertanian.
Ibarat seorang penasehat dan pembuat strategi, maka ekonom membutuhkan orang-ora
ng yang
dapat membaca, mengerti dan mengerjakan strategi yang telah dirancang itu. Oleh
karena itu
ekonom adalah orang yang harus bekerja dengan team baik langsung maupun tidak la
ngsung.
0024J
EKONOMI
MIKRO
SIMPULAN
Materi kuliah ini sangat penting dipelajari untuk mengetahui betapa pentingnya m
engetahui
dasar-dasar ilmu ekonomi khususnya ekonomi mikro bisa membuat yang mempelajariny
a faham
dengan suasana keterbatasan dan betapa prinsip ekonomi yang dipelajari selama in
i begitu
naifnya karena menggunakan prinsip modal sekecil mungkin untuk mendapatkan hasil
sebesar
mungkin tidak tepat lagi saat ini, sebab prinsip ekonomi adalah soal perilaku man
usia, bukan
hanya sekedar bisnis semata. Jadi mulailah dengan 10 prinsip ekonomi.
12 tema ekonomi baru yang dimulai oleh Pengetahuan dan diakhiri dengan perpecaha
n adalah
peringatan kepad manusia sebagai pelaku ekonomi bahwa untuk setiap yang dimulai
dengan
tujuan untuk kemaslahatan umat pasti akan berakhir dengan perpecahan, apapun ala
sannya.
Ekonom, adalah seorang ahli ekonomi yang seharusnya dipandang sebagai manusia ya
ng dalam
keterbatasannya diberikan kemampuanluar biasa untuk dapat memaknai perekonomian
berdasarkan ilmu (fenomena) dan pengetahuan (kenyataan). Jadi urusan ekonomi dan
perekonomian tanyakan pada ekonom. Ekonom tidak hanya sekedar sarjana ekonomi ak
an tetapi
sarjana yang ahli ilmu ekonomi dan diberikan kearifan untuk memahami kenyataan .
0024J
EKONOMI
MIKRO
DAFTAR PUSTAKA
1. McConnel, Economics,2009, McGrawHill International Edition
2. Iskandar Putong, Economics 3rd,2009, MitraWacanaMedia, Jakarta
3. Iskandar Putong, Teori Ekonomi Mikro, 2005-2009, MitraWacanaMedia, Jakarta