You are on page 1of 2

ADAPTASI SEL

Adaptasi sel terdiri dari :


1. Atropi adalah pengerutan ukuran sel dengan hilangnya substansi sel. Hal ini bisa disebabkan karena
berkurangnya beban kerja, hilangnya persarafan, berkurangnya suplai darah, nutrisi yang tidak adekuat
dan penuaan.Harus ditegaskan walaupun menurun fungsinya,sel atrofi tidak mati.
2. Hipertrofi adalah penambahan ukuran sel dan menyebabkan penambahan ukuran organ, dapat
fisiologik ataupun patologik. Penyebabnya antara lain peningkatan kebutuhan fungsional ataupun
rangsangan hormonal spesifik.
3. Hiperplasia adalah meningkatnya jumlah sel dalam organ atau jaringan, bisa patologik maupun
fisiologik, yang disebabkan karena hormonal dan kompensatorik.
4. Metaplasia adalah perubahan reversibel; pada perubahan tersebut satu jenis sel dewasa digantikan
oleh jenis sel dewasa lain.( Robbins,Kumar,Cotrans.2003.Buku ajar patologi.edisi 7 )
Perbedaan antara hipertrophy dan hiperplasia adalah:
1. Hipertrophy adalah meningkatnya ukuran dari sel sehingga merubah ukuran dari organ.contohnya
hipertrophy ventrikel kiri.
2. Hiperplasia adalah meningkatnya jumlah sel sehingga murubah ukuran dari organ,contohnya
pembesaran dari epithelium sel mamae pada anak remaja putri atau pada ibu hamil.
(Pringgoutomo,2002)
h. Pada gambar yang ditunjukan yaitu hipertrphy ventrikel bisa terjadi pada seseorang yang menderita hipertensi
yng tidak tertanggulangi sehingga beban jantung khususnya bagian ventrikel kiri bekerja lebih keras sehingga
bagian sel –sel miocardim ventrikel kiri mengalami hipertropi.
i. Dampak pada pasien dengan hipertrphy ventrikel yaitu bisa menyebabkan gagal jantung karena jantung tidak
mmampu memompa secara maksimal.
j. Hiperplasia bisa terjadi patologis maupun fisiologis (robbins,kumar.2007)
Penyebab jejas adalah
k. Kurang oksigen dan nutrisi (hipoksia)
l. Infeksi
m. Respon immun
n. Bahan kimia
o. Faktor fisik
PENUAAN DAN KEMATIAN SEL JARINGAN
Dalam kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan sel, kematian menjadi salah satu aspek yang tidak
terelakkan. Beberapa faktor dapat menjadi alasan kematian, yaitu akibat penuaan, kematian terprogram, dan
pengaruh dari lingkungan luar.
Nekrosis dan Apoptosis

Pada sel hewan, penuaan dan kematian sel dan jaringan dapat melalui dua proses, yaitu nekrosis atau apoptosis
Nekrosis
Kematian sel dan jaringan secara tidak alami.
· Urutan kronologis tahapan yang terjadi antara lain:
1. pembengkakan sel
2. digesti kromatin
3. rusaknya membran (plasma dan organel)
4. hidrolisis DNA
5. vakuolasi oleh ER
6. penghancuran organel
7. lisis sel
o Pelepasan isi intrasel setelah rusaknya membran plasma adalah penyebab dari
inflamasi / peradangan pada nekrosis
Apoptosis
Aksi bunuh diri sel yang dikenal juga sebagai kematian terprogram, di mana program ‘bunuh diri’ ini
diaktivasi dan diregulasi oleh sel itu sendiri.
· Urutan kronologis tahapan yang terjadi antara lain:
1. fragmentasi DNA
2. penyusutan dari sitoplasma
3. perubahan pada membran
4. kematian sel tanpa lisis atau merusak sel tetangga.
Perbedaan antara Nekrosis dan Apoptosis

Nekrosis Apoptosis
Kematian oleh faktor luar sel Kematian diprogram oleh sel
Sel membengkak Sel tetap ukurannya
Pembersihan debris oleh fagosit dan sistem imun sulit Pembersihan berlangsung cepat
Sel sekarat tidak dihancurkan fagosit maupun sistem Sel sekarat akan ditelan fagosit karena ada sinyal dari
imun sel
Lisis sel Non-lisis
Merusak sel tetangga (inflamasi) Sel tetangga tetap hidup normal
Alasan / Tujuan Kematian Sel

 Pada perkembangan sistem saraf tulang belakang, lebih dari setengah sel saraf umumnya mati setelah
mereka dibentuk.
 Pada manusia dewasa yang sehat, milyaran sel mati pada sumsum tulang dan saluran pencernaan
setiap jamnya.
 Untuk apa sel dalam jumlah banyak ini mati dalam keadaan yang sangat sehat?!
Berikut ini adalah beberapa alasan yang mendasari kematian terprogram pada sel:
1. Untuk proses pembentukan morfologis
o Telapak tikus dibentuk oleh kematian sel selama perkembangan embrionik
2. Untuk proses pembuangan struktur yang tidak berguna
o Kecebong kehilangan ekor karena struktur itu tidak lagi dibutuhkan
3. Meregulasi jumlah sel
1. sistem saraf sesuai dengan jumlah sel target
2. jaringan dewasa tidak membengkak atau menyusut
3. hati tikus dewasa yang dipotong sebagian akan tumbuh kembali utuh sesuai ukuran awal, vice versa
 Pada manusia dewasa, kematian sel setara dengan pembelahan sel
4. Sebagai respon sel terhadap infeksi, kerusakan sel, kerusakan DNA, atau stress
Regulasi Kematian Sel

Apoptosis dimediasi oleh senyawa cascade proteolitik intraseluler


 Protease dengan sistein pada situs aktifnya dan memotong target protein pada asam aspartat spesifik.
o Sering disebut sebagai caspase, disintesis dalam bentuk procaspase
 Procaspase dipotong oleh caspase, berikatan dengan protein adaptor menjadi aktif
 Beberapa potong lamina inti, bebaskan DNAse, dst.

You might also like