You are on page 1of 4

c   


  

Cyanophyta atau ganggang hijau-biru merupakan makhluk hidup prokariotik. Habitatnya


adalah di air tawar, air laut, tempat yang lembap, batu-batuan yang basah, menempel pada
tumbuhan atau hewan, di kolam yang banyak mengandung bahan organik (nitrogen), di sumber
air panas (suhu mencapal 80 derajat C), dan di perairan yang tercemar.

Ganggang hijau biru mengandung jenis klorofil a, selain mempunyai klorofil dan
berbagai karetenoid organisme ini juga memiliki fikosianin dan kadangkala fikoeritrin.
Adanya fikosianin menyebabkan ganggang hijau ± biru memiliki warna yang khas, yaitu
hijau kebiru ± biruan.
Akan tetapi tidak semua ganggang hijau ± biru berwarna hijau ± biru, ada yang hitam, coklat,
kuning, merah, hijau rumput dan warna campuran.
Sebagai contoh laut yang berwarna merah disebabkan oleh ganggang hijau ± biru yang
mengandung sejumlah besar fikoeritrin.

Ganggang hijau-biru hidup secara soliter (sendiri) alau berkelompok (koloni). Individu
yang berkolonibiasanya berupa benang (filamen), dengan trikom (tabung), danmemiliki
selubung. Tubuhnya mempunyai klorofil. karotenoid, serta pigmen fikobilin (gabungan antara
fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru) sehingga berwama hijau kebiru-biruan.

 


   




@ Intinya tidak diselubungi oleh membran


@ Ginding sel terletak diantara plasmalema dan selubung lendir
@ meberapa ganggang hijau biru yang berkoloni dengan bentuk filamen memiliki heterotista
dan spora istirahat. Heterotista adalah sel yang lebih tebal dan tidak memiliki inti . spora
istirahat merupakan spora yang dindingnya sangat tebal dan didalamnya berisi sel.

@ mentuk organisme ini bisa uniseluler (chroocococcus , Anacystis); koloni (Merismopedia,


Nostoc, Microcystis) , atau filament (Oscillatoria, Microcoleus, Abaena). Sel yang
membentuk koloni adalah serupa sedangkan bentuk filament tersusun dari sekumpulan
sel yang membentuk rantai trikoma (seperti tabung), dan selubung .


      

Perkembangbiakan dilakukan dengan pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan spora.
1. Pembelahan sel

Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni,
misalnya Gloeocapsa.

2. Fragmentasi

Fragmentasi terutama pada ganggang yang berbentuk filament , misalnya : Oscillatoria.


Pada filament yang panjang , bila salah satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filament
menjadi dua atau lebih . masing ± masing potongan disebut hormogonium. mila hormogonium
terlepas dari filament induk maka akan menjadi individu baru, misalnya pada plectonema
boryanum.

3. Spora

Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang sebenarnya merupakan
sel vegetative, spora ini membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan.
Ganggang hijau biru dapat bergerak dengan gerakan meluncur, tetapi gerakan ini sangat lambat,
kira ± kira 250 mikrometer permenit. Ganggang hijau biru tidak berflagela.

       

Cyanophyta ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak.Cyanophyta bersel satu,
misalnya Chroococcus dan Gloeocapsa.Chroococcus mempunyai ciri hidup di dasar kolam yang
tenang, berkembang biak dengan membelah diri, tidak membentuk spora, dan memiliki
heterosista. Gloeocapsa mempunyai sel berselubung berwama biru, hidup di batu'-batuan yang
lembap atau epifit pada tumbuhan lain, dan mampu mengikat N dari udara. Cyanophyta yang
hidup secara berkelompok atau berkoloni, misalnya Polycystis. Polycystis memiliki ciri bentuk
koloni seperti bola, berkembang biak dengan membelah diri dan fragmentasi,serta hidup di
kolam yang airnya tenang.

mentuk Cyanophyta yang lain adalah benang (filamen), misalnya Oscillatoria, Nostoc
commune, Anabaena sp, dan Rivularia. Oscillatoria memiliki ciri mampu membentuk trikom
tidak bercabang, tidak diliputi lendir, serta berkembang biak dengan membelah diri dan
fragmentasi melalui hormogonium pada trikomnya.

Nostoc commune memiliki ciri trikom berbentuk bulat, hidup di tanah alkali dan batu-
batuan yang lembap, selubung berwama kuning/kecokelatan, memiliki struktur akinet (sel yang
tidak aktif akan membentuk trikom baru setelah masa dorman selesai). Pada sel-sel tertentu
dindingnya akan menebal membentuk heterosista
untuk mengikat nitrogen. Anabaena ayllae dan Anabaena cycadae mempunyai tubuh
berselaput lendir dan trikomnya berbentuk bola (membentuk rantai), berkembang biak dengan
fragmentasi dan heterosista, memiliki akinet, mampu menambat N, dan hidup sebagai plankton.
Rivularia mempunyai tubuh seperti bola diselubungi oleh lendir, trikomnya meruncing, hidup
menempel pada tanaman air/batuan yang lembap, dan tidak memiliki akinet.

d
    
d ! d 

meberapa spesies ganggang hijau ± biru yang bersimbiosis dapat menambat (fiksasi)
nitrogen bebas , sehingga menambah kesuburan tanah, misalnya : Anabaena azollae.

Karena mampu melakukan fotosintesis, Cyanophyta berperan sebagai penyedia oksigen


bagi perairan. Cyanophyta merupakan penyedia oksigen terbesar di perairan. Selain itu,
Cyanophyta merupakan penyedia bahan pangan (produsen) bagi makhluk hidup di air. sebagai
fitoplankton. Cyanophyta pengikat nitrogen yang hidup bebas mampu menyuburkan tanah,
misalnya Nostoc commune dan Gloeocapsa. Cyanophyta pengikat nitrogen yang hidup bebas,
ada juga yang hidup bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, misalnya Anabaena cycadae
bersimbiosis dengan akar pakis haji (Cycas rumphii} dan Anabaena azollae bersimbiosis dengan
akar tanaman paku-pakuan (Azolla pinnata}.

Cyanophyta berperan sebagai bahan makanan, misalnya Spirullina maxima. Spirullina


banyak mengandung protein, yaitu 45%-49% dari berat keringnya. Spirullina sudah lama
digunakan sebagai bahan makanan oleh bangsa indian di Meksiko.

Selain menguntungkan, Cyanophyta juga dapat merugikan, menyebabkan blooming dan


menghasilkan racun neurotoksin, misalnya Microcystis

   


   !d
 "

Makhluk hidup perintis adalah makhluk hidup pertama yang memberi kemungkinan hidup
pada makhluk hidup lain di tempat yang sulit dijadikan tempat hidup. Pada umumnya
Cyanophyta dapat mengikat nitrogen bebas di udara. Proses itu disebut fiksasi nitrogen. Fiksasi
nitrogen mengubah nitrogen (N2) menjadi amonia(NH3) untuk digunakan tumbuhan sebagai
bahan untuk mensintesis senyawa organik (asam amino). Cyanophyta yang mampu mengikat
nitrogen, antara lain Anabaena, Nostoc, dan Gloeocapsa.

c  

You might also like