Professional Documents
Culture Documents
Dokumentasi audit adalah sarana utama untuk mendokumentasikan bahwa audit yang
memadai telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing. Apabila prosedur audit melibatkan
sampling transaksi atau saldo, dokumentasi audit harus mengidentifikasikan item-item yang
diuji. File audit harus mendokumentasikan temuan atau masalah audit yang signifikan, tindakan
yang diambil untuk menanganinya, dan dasar kesimpulan yang dicapai.
File audit adalah kerangka refrensi utama yang digunakan oleh supervisor untuk
mereview pekerjaan asisten. Tujuan file audit:
Property auditor adalah dokumentasi audit yang disiapkan selama penugasan, termasuk skedul
yang disiapkan oleh klien untuk auditor.
Kebutuhan untuk membina hubungan rahasia dengan klien dinyatakan dalam aturan
301 dari kode Perilaku Profesional:
“Seorang anggota tidak boleh mengungkapkan satiap informasi rahasia yang diperoleh selama
penugasan professional kecuali denganpersetujuan klien.”
Selama pelaksanaan audit, auditor memperoleh sejumlah besar informasi yang bersifat rahasia,
termasuk gaji pejabat, penetapan harga produk dan rencana periklanan, serta data biaya
produk. Jika auditor membuka informasi rahasia ini kepada pihak luar atau karyawan klien yang
tidak berhak, hubungannya dengan managemen akan sangat terganggu. Dokumentasi audit
dapat diberikan kepada seseorang hanya dengan seizing klien. Namun tidak dibutuhkan izin dari
klien jika dokumentasi audit diminta oleh pengadilan, atau digunakan sebagai bagian
dariprogram peer review yang disetujui AICPA.
Kertas kerja atau dokumen lain yang membentuk dasar bagi audit atas laporan keuangan
tahunan perusahaan atau review atas laporan keuangan kuartalan perusahaan
Memo, korespondensi, komunikasi, dokumen biru, dan catatan, termasuk catatan
elektronik, yang memenuhi 2kriteria berikut:
1) Fakta-fakta yang dibuat, dikirimkan, dan diterima dalam kaitannya denga audit atau
review
2) Fakta-fakta yang berisi kesimpulan, pendapat, analisis, atau data keuangan yang
berkaitan dengan audit atau review.
File permanen
Berisi data-data yang bersifat historis atau berlanjut yang bersangkutana dengan audit
saat ini. File ini menjadi sumber informasi yang kaya tentang audit yang terus penting adanya
dari tahun ke tahun. File permanen ini umumnya meliputi hal-hal berikut:
Kutipan atau salinan dari dokumen perusahaan yang terus penting artinya seperti akte
pendirian, anggaran rumah tangga, perjanjian obligasi, dan kontrak.
Analisis akun tahun-tahun sebelumnya yang terus penting artinya bagi auditor
Informasi yang berhubungan dengan pemahaman atas pengendalian internal dan
penilaian resiko pnegendalian
Hasil prosedur analitis dari audit tahun sebelumnya
Mencakup semua dokumentasi audit yang dapat diterapkan pada tahun yang diaudit.
Berikut ini adala jenis informasi yang sering tercakup dalam arsip tahun berjalan:
1. Program audit
Program audit biasa dicatat dalam file terpisah untuk memperbaiki koordinasi dan
integrasi semua bagian audit. Selama audit berlangsung, setiap auditor menandatangani
program untuk prosedur audit yang dilakukan dan menunjukan tanggal penyelesaian.
Pencantumana program audit yang dirancang dengan baik dan diselesaikan dengan cara
yang seksama dalam file audit adlah bukti dari audit yang bermutu tinggi.
2. Informasi umum
Beberapa file audit mencakup informasi periode berjalan yang bersifat umum, bukannya
bukti yang dirancanga untuk mendukung jumlah laporan keuangan tertentu. Seperti:
memo perencanaan audit.
3. Neraca saldo berjalan
Skedul yang berisi dafrtar akun buku besar umum dan saldo akhir tahunnya. Setiap baris
pos pada neraca saldo didukung oleh skedul utama, yang berisi rincian akun-akun dari
buku besar yang membentuk totalbaris pos.
4. Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi
Apabila auditor menemukan salah saji yang material dalam catatan akuntansi, laporan
keuangan harus dikoreksi. Sebagai contoh, jika klien lalai untuk menurunkan nilai
persediaan bahan baku yang using, auditor dapat mengusulkan untuk membuat ayat
jurnal penyesuaian guna mencerminkan nilai persedian yang dapan direalisasikan.
Ayat jurnal reklasifikasi sering kali dibuat dalam laporan untuk menyajikan informasi
akuntansi secara tepat, meskipun saldo buku besar sudah benar. Contoh yang umum
adalah reklasifikasi untuk tujuan laporan keuangan dari saldo kredit piutang usaha yang
material ke utang usaha.
Hanya ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi tersebut yang mempengaruhi sacara
signifikan kewajaran penyajian laporan keuangan yang harus dicatat. Auditorlah yang
memutuskan kapan salah saji harus disesuaikan berdasarkan materialitas.
5. Skedul pendukung (supporting schedules)
Jenis utama skedul pendukung:
Analisis
Analisis dirancang untuk memperlihatkan aktivitas dalam akun buku besar umum
secara keseluruhan periode audit, yaitu menghubungkan saldo awal dan akhir.
Karakteristik umum dari akun ini adalah signifikan aktivitas dalam akun selama
tahun berjalan. Jenis schedule ini biasa digunakan untuk akun seperti: sekuritas,
wesel tagih, penyisihan untuk piutang yang tak tertagih, dan semua akun ekuitas.
Neraca saldo atau daftar
Jenis skedul ini terdiri dari rincian yang membentuk saldo akhir-tahun dari akun
buku besar umum. Skedul ini meliputi pos-pos yang membentuk saldo akhir
periode. Contohnya, neraca saldo atau daftar yang mendukung piutang usaha,
utang usaha, biaya perbaikan dan pemeliharaan,beban hokum, dan pendapatan
rupa-rupa.
Rekonsiliasi jumlah
Rekonsiliasi yang mendukung jumlah tertentu dan biasanya diharapkan akan
mengaitkan jumlah yang dicatat dalam catatan klien dengan sumber informasi
lainnya. Contohnya, rekonsiliasi saldo kas dengan rekening Koran, rekonsiliasi
saldo piutang usaha dengan konfirmasi dari pelanggan, dan rekonsiliasi saldo
utang usaha dengan pernyataan vendor atau pemasok.
Pengujian kelayakan
Skedul pengujian kelayakan berisi informasi yang memungkinkan auditor untuk
mengevaluasi apakah saldo klien tampak mengandung salah saji dengan
mempertimbangkan situasi penugasan.
Ikhtisar prosedur
Jenis skedul ini mendokumentasikan luas pengujian, salah saji yang diremukan,
dan kesimpulan auditor berdasarkan pengujian. Contohnya, ikhtisar hasil
konfirmasi piutang usaha dan ikhtisar observasi persediaan.
Pemeriksaan dokumen pendukung
Sejumlah skedul bertujuan khusus yang dirancang untuk memperlihatkan
pengujian terinci yang dilaksanakan, seperti dokumen yang diperiksa selama
pengujian pengendalian dan pengujiansubtantif atas transaksi. Skedul ini tidak
memperlihatkan jumlah total dan tidak terkait dengan buku besar. Skedul ini
harus menyatakan kesimpulan positif atau negative tentang tujuan pengujian itu.
Informasional
Jenis skedul ini berisi informasi yang berlawanan dengan bukti audit.
Dokumentasi dari luar
Sebagian besar isi file audit ini terdiri dari dokumentasi luar yang dikumpulkan
oleh auditor, seperti jawaban konfirmasi dan salinan perjanjian dengan klien.
Bab 8
A. Perencanaan
Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan jika digunakan asisten
harus disupervisi dengan semestinya. Ada tiga alasan utama auditor harus merencanakan
penugasan dengan tepat:
Penilaian resiko audit yang dapat diterima dan resiko inheren adalah bagian yang
penting dari perencanaan audit, karena hal itu membantu menentukan jumlah bukti yang
harus dikumpulkan dan staf yang dibutuhkan untuk penugasan itu. Jenis resiko yang
mempengaruhi pelaksanaan dan biaya audit:
Investigasi atas klien baru Sebelum menerima klien baru, kebanyakan kantor akuntan public
akan menyelidiki perusahaan tersebut untuk menentukan akseptabilitasnya. Kantor itu
melakukan dengan memeriksa, sejauh memungkinkan, prospektif, klien ini dalam komunitas
bisnis, stabilitas keuangannya, dan hubungannya dengan kantor akuntan public sebelumnya.
Klien yang berlanjut Setiap tahun banyak kantor akuntan public mengevaluasi klien-klien
yang ada saat ini guna menentukan apakah ada alas an untuk menghentikan audit. Konflik
yang terjadi sebelumnya menyangkut ruang lingkup audit yang tepat, jenis pendapat yang
akan diberikan, jumlah fee, atau hal-hal lain dapat menyebabkan auditor menghentikan
kerja samanya. Auditor juga dapat mengundurkan diri setelah menentukan bahwa klien
tidak mempunyai integritas atau adanay resiko yang sangat tinggi. Penyelidikan atas klien
baru dan mengevaluasikan kembali klien yang ada merupakan bagian yang penting dalam
memutuskan resiko audit yang dapat diterima.
Dua faktor utama yang mempengaruhi resiko audit yang dapat diterima adalah pemakai
laporan keuangan yang mungkin dan maksudnya menggunakan laporan tersebut. Auditor
mungkin akan mengumpulakan lebih banyak bukti audit apabila laporan keuangan
digunakan secara ekstensif. Informasi yang didapat mempengaruhi resiko audit yang dapat
diterima auditor.
Pemahaman yang jernih tentang syarat-syarat penugasan harus dimiliki oleh klien dan
kantor akuntan public. SAS 108 (AU 310) mensyaratkan bahwa auditor harus
mendokumentasikan pemahamannya dengan klien dalam surat penugasan (engagement
letter), meliputi tujuan penugasan, tanggung jawab auditor dan manajemen, serta batasan-
batasan penugasan. Untuk audit atas perusahaan nonpublic, surat penugasan biasa
ditandatangani oleh manajemen. Untuk perusahaan public, secara eksplisit Sarbanes_Oxley
Act mengalihkan tanggung jawab mempekerjakan dan memberhentikan auditor dari
manajemen ke komite audit. Informasi pada surat penugasan merupakan hal yang penting
dalam merencanakan audit, terutama karena hal itu mempengaruhi waktu pengujian serta
jumlah waktu untuk melaksanakan audit serta jasa-jasa lainnya.
Setelah memahami alas an klien untuk melakukan audit, auditor harus mengembangkan
strategi audit pendahuluan. Strategi ini harus mempertimbangkan sifat klien, termasuk
bidang-bidang di mana terdapat resiko salah saji signifikan yang lebih besar. Strategi yang
terncana akan membantu auditor menentukan sumber daya yang diperlukan dalam
penugasan, termasuk penyusunan staf penugasan.
Memilih staf untuk melakukan penugasan Auditor harus menempatkan staf yang tepat
pada penugasan untuk memenuhi standar auditing yang berlaku umum dan untuk
meningkatkan efisiensi audit. Standar umum yang pertama manyatakan:
“Audit harus dilaksanakan oleh orang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang
memadai sebagai auditor.”
Karena itu, setiap staf yang ditugaskan harus mengingat standar tersebut di samping harus
mempunyai pengetahuan tentang industry klien. Pertimbangan utama dalam penentuan
staf adalah kebutuhan akan kontinuitas dari tahun ke tahun. Kontinuitas dapat membantu
kantor akuntan public mempertahankan pemahamannya atas persyaratan teknis serta
hubungan antar pribadi yang lebih dekat denganpersonil klien.
Mengevaluasi kebutuhan akan spesialis dari luar jika audit membutuhkan pengetahuan
khusus, mungkinkantor akuntan perlu berkonsultasi dengan spesialis. SAS 73(AU 336)
menetapkan persyaratamn unatuk memilih spesialis dan mereview pekerjaannya. Auditor
harus memiliki pemahaman yang memadai atas bisnis klien untuk mengetahui apakah
spesialis memang diperlukan.