You are on page 1of 11

MAKALAH BOLA VOLI

Posted on 27 Juni 2010 by arrozaqi 4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya di
kaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-
aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan di terbitkannya Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk
menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan
psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-
emosional-sportivitas-spiritualsosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Melihat dari perkembangan Bola voli di dunia yang kian merebak selayak dan seyogya nya pula kita
sebagai generasi bangsa harus mengetahui beberapa olah raga yang sekarang menjadi salah satu
tumpuan Indonesia yaitu diantara sekian banyak olahraga yang diminati di Indonesia dan Bola voli
bahkan sudah mendemam ke seluruh plosok dan tidak ketinggalan di pedesaan. Untuk itu kita harus
menanamkan pada peserta didik kita mengenai Pentingnya ilmu Bola voli serta sejarah singkat Bola Voli.

B. Tujuan

Mata Kuliah Pendidikan Jasmani, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut : .

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan


kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih.yaitu salah satunya Olahraga Bola voli

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.di bidang bola voli.
.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dalam Bermain Bola voli

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di
dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, Terutama di bidang Bola voli.
.
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan
demokratis dalam Beramain Bola voli. .

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

C. Manfaat

Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi para pembaca sekalian dan dapat dipergunakan sebagai
bahan acuan dalam memberi pengajaran kepada para peserta didik sekaligus dapat membangun
Indonesia yang tangguh dibidang ke Olahragaan terutama dibidang olahraga Bola voli

BAB2

PEMBAHASAN

A. SEJARAH BOLA VOLI

Sejarah Perkembangan Bola Voli di Indonesia

Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan Belanda.Guru-guru
pendidikan jasmani didatangkan dari Negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya dan
bola voli khususnya.Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam
pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di asrama-asrama,
dilapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni Belandasendiri.

Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul klub-klub di
kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955 PBVSI
(persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang
pertama.

PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm maupun ke luar negeri sampai
sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV 1962 dan
Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untukwanitanya. Pertandingan bola voli masuk acara
resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962
perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh
pelosok tanah air.Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional.
PON dan pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya. Boleh
dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola
dan bulu tangkis.Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat
mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang berlangsung dari
tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli yunior putra Indonesia ini dilatih oleh Yano Hadian dengan
dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang Hideto Nishioka, sedangkan pelatih fisik
diserahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang kepelatihan PKON (pusat kesehatan olahraga nasional)
KANTOR MENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putra tersebut, sebagai juaranya
adalah : .
1. UniSovyet

2. Jepang

3. Brazil

4. Bulagaria

5. Kuba

6. Yunani

7. Polandia

Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15.Dalam periode di bawah pimpinan
ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs. MochamadSanusi, perbolavolian makinmeningkat baik dari
jumlahnya perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang berlangsung,; sampai
dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.

B. SARANA PERMAINAN BOLA VOLI

Gambar lapangan bola voli

Ukuran lapangan bola voli

1. Panjang Lapangan : 18 m

2. Lebar Lapangan : 9 m

3. Lebar Garis : 5 cm

Net/ Jaring

1. Panjang Net : 9,5 m

2. Lebar Net : 1 m

3. Mata Jaring : 10 cm

4. Tinggi tiang Putera : 2,43 m

5. Tinggi tiang Puteri : 2,24 m

6. Antene rood line : 10 cm

7. Tinggi/panjang antene : 1,80 m

8. Garis tengah diameter : 1 cm

Bola
1. Keliling : 65-67 cm

2. Berat bola : 250-280 gram

3. Tekanan udara : 0,48-0,52 kg/cm

4. Jalur bola : 12-18 jalur

C. TEKNIK DASAR BOLA VOLI

A. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Passing

Passing Bawah

Cara pelaksanaannya :

o Pemain melakukan sikap siap.

o Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º dengan
badan.

o Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135º menjadi 45º.

o Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur lurus.
Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.

o Kembali kepada sikap siap.

Macam-macam passing bawah :

1. Pass Bawah dua Tangan

2. Pass Bawah Satu Tangan

3. Pass Bawah Bergulir Kesamping

4. Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang

5. Pass Bawah Meluncur Kedepan

Passing Atas

Cara pelaksanaannya :

Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan kembali keatas,
tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti
dipantulkan.

o Pemain melakukan sikap siap.


o Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua tangan
keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.

o Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan muka
diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.

o Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan kedepan atas dengan jari dan
bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.

o Kembali kepada sikap siap.

Macam-macam passing atas :

1. Pass Atas Normal

2. Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang

3. Pass Atas Bergulir Kesamping

4. Pass Atas Meloncat

B. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Servis

1. Underhand Service

Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan kedepan dan
memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).

Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan yang bebas
digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan dipindahkan
kekaki sebelah depan.

Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan terakhir
adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.

Macam-macam Underhand Service

a. Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.

b. Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.

c. Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.

d. Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.

2. Overhead Service
Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk Tangan kiri dan
kanan bersama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang
bagian atas bola.

Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala didepan bahu, dan
telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat
badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.

Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pemukul, maka bola
segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.

Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan kekaki
sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.

Macam-macam Overhead Service

a. Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.

b. Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.

c. Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.

d. Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.

3. Floating Service

a. Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.

Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam posisi lurus atau
tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola.

Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus tetap kaku. Bagian
tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul
disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan

b. Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.

Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan lengan menjulur
kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan dikaki
belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.

Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan dijulurkan dan bagian tengah
badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi didepan tubuh
pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan
kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti sebentar
sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga
lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.

4. Jump Service

Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan,
sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama
permainan lawan.

Keuntungan menggunakan jump serve adalah :

o Dapat menjatuhkan mental lawan

o Mempersulit lawan untuk membangun serangan

o Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan

o Memudahkan kerja defender

Teknik Jump Serve :

o Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.

o Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.

o Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol
putaran bola kedepan.

o Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).

o Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat dan
memukul bola.

o Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak
terpatah-patah.

C. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Smash

Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola dan
Mendarat.

o Awalan

Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal
atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil
ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan
berangsur² merendah untuk membantu tolakan.
o Tolakan

Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan
sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua
lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan
siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.

o Meloncat

Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan
atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang
tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan
vertikal.

o Memukul Bola

Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan
dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola
secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian
atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola.
Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan
diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak
memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara.
Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.

o Mendarat

Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki
dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong
kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.

Macam-macam Smash.

1. Open

Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak
loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.

2. Semi

Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan
dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan
ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini
kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open

3. Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan
langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan
pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul,
pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya,
gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah
keseimbangan badan pada saat melayang.

4. Straight

Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati
tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas
tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya.
Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.

5. Drive

Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat
dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak
diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang
berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan
keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan
pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat
cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat
dan tajam.

6. Dummy

Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu
kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul
tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga
ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.

7. Bola 3 meter

Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai
pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat
mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.

8. Kijang

Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan
menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.

9. Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan
tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan
kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.

10. Step L

Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah
kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik
untuk melakukan serangan.

BAB 3

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah penulis mengambil
kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan ini, peserta didik mampu
mempraktikkan teknik-teknik dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya
diri, kejujuran, keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan menerima kekalahan serta dapat
mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan bersih.

B.SARAN-SARAN

Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan kritikan bagi para
pembaca yang kami hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang
lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang kami
laksanakan.

Sejarah Permainan Bola Voli

Permainan bola voli pertama kali muncul Pada tahun 1895 oleh William C. Morgan, seorang direktur
YMCA di Holyke, Massachusetts, menemukan sebuah permainan bernama mintonette dalam usahanya
memenuhi keinginan para pengusaha lokal yang menganggap permainan bola basket terlalu
menghabiskan tenaga dan kurang menyenangkan. Permainan ini cepat menarik perhatian karena hanya
membutuhkan sedikit ketrampilan dasar, mudah dikuasai dalam jangka waktu latihan yang singkat, dan
dapat dilakukan oleh pemain dengan berbagai tingkat kebugaran.

Permainan aslinya dahulu menggunakan bola yang terbuat dari karet bagian dalam bola basket.
Peraturan awalnya membebaskan berapa pun jumlah pemain dalam satu tim. Pada tahun 1896 nama
permainan ini diubah oleh Alfred T. Halstead, yang setelah menyaksikan permainan ini, menganggap
bahwa bola voli lebih sesuai menjadi nama permainan ini mengingat ciri permainan ini yang dimainkan
dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh tanah (volleying).

Penghitungan angka

Aturan permainan dari bola voli adalah:

1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh
mendapatkan nilai

2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh
pun akan mendapat nilai

Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah berukuran 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra
2.43 meter dan untuk net putri 2.24 meter. Garis batas penyerangan untuk pemain belakang, jarak 3
meter dari garis tengah ( sejajar dengan net ). Untuk ukuran garis tepi lapangan adalah 5 cm.

You might also like