You are on page 1of 14

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KELISTRIKAN DAN TERMAL
BAHAN ISOLATOR DARI CAMPURAN PLASTIK POLIETILENA
DENGAN SERAT DAUN NANAS

BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

ALAMIN SIRAIT 072244610042


DEWI FATMAWATI 072244610038
PUTRI RIZKIAH RUSLI 072244610004

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2011
HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM- GT
1. Judul kegiatan : Pembuatan dan Karakterisasi Kelistrikan dan Termal Bahan
Isolator dari Campuran Plastik Polietilena dengan Serat Daun Nanas
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI ( x ) PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan :
a. Nama lengkap : Alamin Sirait
b. NIM : 072244610042
c. Jurusan : Fisika
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Medan
e. Alamat Rumah dan telp : Jalan Williem Iskandar Pasar V, Asrama
Mahasiswa Amir Hamzah, Pancing
Medan/ 081260720409
f. Alamat email : alaminsirait18@yahoo.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama lengkap dan gelar : Drs. Khairul Amdani, M.Si
b. NIP : 196310231993031002
c. Alamat rumah dan telp : Jl. Setia Budi Pasar 1 Gg Makmur 31 G
Medan

Menyetujui
Pembantu Dekan III Ketua Pelaksana Kegiatan

Drs. Asrin Lubis, M.Pd Alamin Sirait


NIP. 1960100219870310000 NIM. 072244610042

Pembantu Rektoral III UNIMED


Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

Drs. Biner Ambarita, M.Pd Drs. Khairul Amdani, M.Si


NIP. 195705151984031004 NIP. 196310231993031002

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang berjudul
“Pembuatan Dan Karakterisasi Kelistrikan Dan Termal Bahan Isolator Dari
Campuran Plastik Polietilena Dengan Serat Daun Nanas”. Tulisan ini disusun
sebagai usulam PKM-GT tahun 2011.
Selesainya penulisan PKM-GT ini adalah berkat dukungan dari semua
pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada:
1. Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si selaku dosen pendamping yang
memdampingi dan memberikan arahan kepada penulis.
2. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan do’anya.
3. Segenap pihak yang telah ikut andil dalam proses penyelesaian penelitian ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Dengan sepenuh hati penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak
memiliki kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat dan sumbangan
ilmiah yang sebesar-besarnya bagi penulis dan pembaca.

Medan, Februari 2011

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
RINGKASAN 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah 1
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan 2
Manfaat 3
GAGASAN 3
Telaah Pustaka 3
Solusi yang Sudah Pernah Dilakukan 5
Kehandalan Gagasan 6
Pihak – Pihak yang Terkait 6
METODE PENELITIAN 6
Alat dan Bahan 6
Prosedur Penelitian 6
METODE ANALISIS BAHAN 7
Pengujian Sifat Fisika dan Termal 7
Pengujian Tahanan Isolasi 7
Pengujian Resisitivitas 7
Pengujian Kekuatan Dielektrik 7
Pengujian Titik Tahan Panas 8
KESIMPULAN 8
DAFTAR PUSTAKA 8
LAMPIRAN 10
Daftar Riwayat Hidup Ketua 11
Daftar Riwayat Hidup Anggota 1. 11
Daftar Riwayat Hidup Anggota 2. 11

RINGKASAN
Dalam penelitian ini, limbah plastik bekas yang digunakan sebagai bahan
pengikat dipotong kecil-kecil selanjutnya dijemur hingga kering. Kemudian serat
daun nanas yang telah dikeringkan dihaluskan dengan komposisi butiran
cangkang adalah 200 mesh. Masing-masing bahan yaitu plastik dan butiran kelapa
ditimbang dengan perbandingan massa, 60% : 60%, 70% : 30%, 80% : 20. Untuk
sampel pertama yaitu plastik 60% dan serbuk cangkang kelapa 40% dengan
kompossisi butiran 200 mesh dimasukkan kedalam abu alas leher tiga dan
dimasukkan pada cairan xylen kedalam campuran bahan tersebut. Fungsi xylen
adalah untuk mempercepat proses pencairan plastik. Selanjutnya alat
elektromantel dinyalakan dan diatur suhu konstan yang berkisar 140 %. Apabila
terlihat plastik mulai mencair, alat pengaduk elektronik dinyalakan agar
pencampuran plastik dan ampas tebu menjadi merata. Bila campuran kedua bahan
tersebut sudah merata, maka dalam kedaan panas campuran bahan tersebut
dituangkan kedalam cetakan dengan tebal 2 mm dan diameter 10 cm. Untuk
beberapa saat sampel bahan isolator tersebut dibiarkan dingin dan mengeras dan
selanjutnya bila sampel bahan isolator telah mengeras maka sampel bahan isolator
tersebut dipress untuk menghilangkan udara yang terperangkap di dalam proses
percampuran dan pendinginan tadi. Setelah selesai proses pengepresan maka
pembuatan sampel bahan isolator sudah selesai.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bahan listrik sudah digunakan oleh masyarakat luas untuk berbagai macam
aplikasi peralatan listrik dan tentunya peralatan tersebut didukung oleh keamanan
peralatan serta keamanan konsumen atau pengguna. Untuk itu harus pengguna
harus mengetahui bahan isolasi yang ada dan diperhatikan dalam ketepatan
pemilihan bahan oleh para pengguna. Pada kemajuan teknologi tegangan tinggi,
isolasi listrik memegang peranan yang sangat penting dalam teknik tegangan
tinggi, Isolasi listrik sangat diperlukan untuk menunjang keandalan di dalam
penyaluran tegangan listrik (Muhaimin, 1993)
Bahan isolator yang baik harus memenuhi sifat-sifat . Dimana sifat-sifat
tersebut merupakan sesuatu yang wajib dipenuhi terutama dalam pencapaian
faktor keselamatan. Sifat-sifat itu antara lain adalah kelistrikan, mekanik, panas
dan kimia. Secara kelistrikan, bahan isolator harus memiliki resistansi yang tinggi
untuk mengurangi kebocoran arus dan tegangan tinggi sehingga bahan tersebut
dapat menahan tegangan tanpa rusak. Bahan isolator juga harus memiliki
kerugian dielektrik yang tinggi agar tidak cepat panas (Eduard, Rusdianto,1999).
Bahan yang digunakan dalam pembuatan isolator adalah dari bahan padat,
gas, cair. Sebagian besar dari isolator yang terbuat dari bahan yeng berbentuk
padat. Bahan yang paling umum dari bahan padat yang digunakan adalah bahan
organic, anorgaik dan polimer sintetis. Belakangan ini bahan yang paling sering
digunakan dalam pembuatan isolator dengan kualitas yang baik adalah bahan
polimer sintesis, seperti senyawa termosplastik dan thermosetting. Polietilen
merupakan polyolefin yang bersifat termoplastik, murah dan dapat didaur ulang,
tetapi pada proses pencampuran membutuhkan panas.
Plastik polietilen merupakan polimer yang terbentuk dari unit-unit berulang
dari monomer etilen. Polietilen disebut juga polietena, polietena atau etena
homopolimer. Polietena adalah bahan termoplastik yang bersifat transparan dan
tembus cahaya, berwarna putih, mempunyai titik leleh bervariasi antara 110oC
sampai 137oC dan merupakan isolator listrik yang sangat baik. (Surdia dan satio,
1985). Selain ringan, mudah dibentuk, cukup keras, tahan goresan, tahan terhadap
zat kimia, dan sedikit sekali menyerap air. PE memiliki kekuatan benturan-
benturan yang tinggi dan tahan terhadap pelarut organic pada suhu 60oC
(Wirjosentono, 2003)
Serat daun nanas (pineapple–leaf fibres) adalah salah satu jenis serat yang
berasal dari tumbuhan yang diperoleh dari daun-daun tanaman nanas. Tanaman
nanas pada umumnya termasuk jenis tanaman semusim. Bentuk daun nanas
menyerupai pedang yang meruncing diujungnya dengan warna hijau kehitaman
dan pada tepi daun terdapat duri yang tajam. Tergantung dari species atau varietas
tanaman, panjang daun nanas berkisar antara 55 sampai 75 cm dengan lebar 3,1
sampai 5,3 cm dan tebal daun antara 0,18 sampai 0,27 cm. Di samping species
atau varietas nanas, jarak tanam dan intensitas sinar matahari akan mempengaruhi
terhadap pertumbuhan panjang daun dan sifat atau characteristic dari serat yang
dihasilkan. Intensitas sinar matahari yang tidak terlalu banyak (sebagian
terlindung) pada umumnya akan menghasilkan serat yang kuat, halus, dan mirip
sutera (strong, fine and silky fibre) (Pratikno, 2008). Termal konduktivitas serat
nanas relatif rendah yaitu sebesar 0,0273 watt/m2/oK, oleh karena itu serat nanas
merupakan termal isolator yang baik (Arena, 2004).
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dari pencampuran plastic dan
serbuk kayu ditinjau dari daya tahan terhadap perubahan temperature
menunjukkan bahwa temperature leleh yang diperoleh sebesar 120oC memenuhi
nilai standart uji instalasi listrik yaitu 105-130oC (SPLN 2000) dijadikan bahan
isolator listrik (Rizal, 2001)
Pembuatan isolator sebagian besar menggunakan plastik yang dapat dibentuk
dengan pemanasan dan pengerasan. Bahan isolator adalah bahan yang sukar atau
tidak dapat menghantarkan aliran listrik dan berfungsi untuk mencegah
mengalirnya listrik ke benda apabila terjadi kerusakan. Isolator sangat penting
dalam bidang elektronika, hal ini dikarenakan penggunaan listrik yang cukup
dominan dalam kehidupan.

TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan
Adapun tujuan gagasan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
konsentrasi serat daun nanas dan plastik polietilena terhadap sifat-sifat kelistrikan
dan termal bahan isolator dan mendapatkan bahan isolator yang karakteristik
kelistrikan dan termalnya memenuhi standar SPLN 2000.
Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai salah
satu cara untuk mengurangi limbah ampas tebu dari sisa pengolahan pabrik gula.
Dapat mnejadi bahan masukan bagi dunia industry di bidang kelistrikan. Sebagai
literature bagi civitas akademika yang ingin mengetahui dan meneliti tentang sifat
kelistrikan plastik polietilen.

GAGASAN

Telaah Pustaka
Plastik
Plastik merupakan suatu bahan polimer yang tidak mudah terdekomposisi oleh
mikroorganisme pengurai karena sifat-sifat khusus yang dimilikinya yaitu suatu
polimer rantai panjang sehingga bobot molekulnya tinggi dimana atom-atom
penyusunnya saling mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit
molekul berulang yang membentuk susunan rantai yang linear, bercabang ataupun
tata jaringan yang disebut monomer yang sangat sulit diputus. Plastik yang umum
terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, klor atau belerang
di tulang belakang. Tulang belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang
menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti
plastik grup molekuler berlainan bergantung dari tulang belakang (biasanya
digantung sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer
bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengembangan plastik berasal dari
penggunaan material alami (seperti: permen karet) sampai ke material alami yang
dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami) dan akhirnya ke molekul buatan
manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene) (Anonimous, 2009).
Polietilen (PE)
PE adalah bahan untuk isolasi kabel listrik dan telfon tegangan tembus PE
adalah 80kV/mm sedangkan ketahanan tehadap suhu panas sampai 80′-100′C.
Polyethylene dapat dikerjakan oleh milling, turning, drilling, cutting dan punching
serta welded. Karena sifat yang dimiliki oleh PE maka PE diaplikasikan pada
sistem isolasi high-frequency sebagai contoh pada isolasi full, isolasi tape, isolasi
foam, isolasi helical/disc pada kabel. Aplikasi yang paling penting dari PE adalah
pada bidang teknologi energi sebagai isolasi kabel.
Polyetilene merupakan film yang lunak, transparan, fleksibel, mempunyai
kekuatan sobek dan benturan yang baik. Jenis plastik ini termasuk termoplastik
sehingga mudah dibuat kantung dengan derajat kerapatan yang baik. Proses
polimerisasi polyetilene dilakukan dengan dua macam, pertama dengan
polimerisasi yang dijalankan dalam bejana bertekanan tinggi (1000-3000 atm)
menghasilkan makro dengan banyak percabangan yakni campuran dari rantai
lurus dan bercabang. Cara kedua, polimerisasi dalam bejana bertekanan rendah
(10-40 atm) menghasilkan makro rantai lurus dan tersusun paralel (Syarief 1988).
Sifat-Sifat Plastic Polietilen (PE)
Polietilen adalah bahan polimer yang sifat kimianya cukup stabil tahan erhadap
berbagai kimia kecuali halide dan oksida kuat. PE larut dalam hidrokarbon
aromatic dan larutan hidrokarbon yang terkloronasi diatas temperature 70 oC,
tetapi tidak ada pelarut yang dapat melarutkan polietilena secara sempurna pada
temperature biasa. Karena bersifat non polar polietilena tidak mudah diolah
dengan merekat. Perlu parlakuan tambahan tertentu secara oksidasi pada
permukaan atau pengubahan struktur permukaannya oleh sinar electron yang kuat
(Surdia, Saito, 1995).
Polietilen merupakan polimer non polar yang khas memiliki sifat-sifat listrik
yang baik dalam sifat khas frekuensi tinggi, banyak dipakai sebagai bahan isolasi
untuk radar, TV dan alat komunikasi. Karl Zieger (1953), berbangsa jerman
menemukan polimerisasi dengan menggunakan katalis senyawa koordinasi antara
alkil aluminium dengan halide logam transiri dalam sintesis polietilen linier atau
sintesis polietilena secara polimerisasi radikal hanya menghasilkan rantai cabang
yang tak regular. Tidak lama kemudian, Natta mengadakan modifikasi katalis
yang digunakan oleh Ziergler untuk mensintesis polimer kristalin. Liner isotaktik
tinggi dari monomer Oleofin tak polar misalnya propilena. Metode polimerisasi
kemudian berkembang dengan pesat dan sangat penting artinya dalam industry
sintesis polyolefin (Wirjosentono, 2003).

Serat Daun Nanas


Serat daun nanas (pineapple–leaf fibres) adalah salah satu jenis serat yang
berasal dari tumbuhan (vegetable fibre) yang diperoleh dari daun-daun tanaman
nanas. Tanaman nanas akan dibongkar setelah dua atau tiga kali panen untuk
diganti tanaman baru, oleh karena itu limbah daun nanas terus berkesinambungan
sehingga cukup potensial untuk dimanfaatkan sebagai produk tekstil yang dapat
memberikan nilai tambah. Bentuk daun nanas menyerupai pedang yang
meruncing diujungnya dengan warna hijau kehitaman dan pada tepi daun terdapat
duri yang tajam. Tergantung dari species atau varietas tanaman, panjang daun
nanas berkisar antara 55 sampai 75 cm dengan lebar 3,1 sampai 5,3 cm dan tebal
daun antara 0,18 sampai 0,27 cm.
Kandungan serat nanas terdiri dari selulose (56 62%), hemiselulose (16 19%),
pektin (22,5%), lignin (9 13%), lemak dan lilin (4 7%), air terlarut (1 1,5%),
dan abu (2 3%) (Chongwen, 2001). Kandungan pektin, hemiselulose, dan lignin
sangat menentukan kemudahannya dalam pemisahan bundel serat (Kessler et
al., 1999). Lignin dan pektin merupakan bahan yang lengket dan berpengaruh
terhadap sifat keuletan sehingga tidak dikehendaki keberadaannya
Secara mikroskopi penampang membujur serat nanas dilihat dengan
scanning elektron mikroskop , permukaannya tediri atas fibril–fibril dan dengan
sinar X menunjukkan bahwa serat nanas mempunyai derajat kristalinitas yang
tinggi dengan sudut spiral kira-kira 15o. Pada daerah kristalin molekul-molekulnya
tersusun lebih kuat/kencang dengan ikatan hidrogen dan gaya van der waals,
sehingga serat nanas mempunyai kekuatan yang relatif tinggi. Kekakuan lentur
atau Flexural rigidity dan torsional rigidity serat relatif lebih tinggi dibanding
kapas. Hal ini menyebabkan serat mempunyai ketahanan yang besar untuk
digintir (twist), sehingga serat cenderung tidak segera tergintir pada saat proses
penggintiran selesai. Oleh karena itu serat cenderung kaku dan agak sulit untuk
mendapatkan serat yang kompak seperti yang dikehendaki. Sifat porous dan
menggelembung (swelling) pada serat nanas menunjukkan adanya sifat daya
absorbsi lembab dan kemampuan untuk dicelup. Serat nanas tidak menunjukkan
pengurangan kekuatan dalam penyimpanan hingga 6 bulan, sedangkan
penyimpanan lebih dari 6 bulan terjadi penurunan kekuatan.
Termal konduktivitas serat nanas relatif rendah yaitu sebesar 0,0273
watt/m2/oK, oleh karena itu serat nanas merupakan termal isolator yang baik.
Melihat kondisi tersebut di atas serta sifat-sifat serat nanas, maka pemanfaatan
limbah daun nanas untuk campuran bahan isolator(Arena, 2004).

Isolator
Isolator pasangan luar (outdoor insulator) merupakan salah satu komponen
peralatan transmisi atau distribusi daya listrik yang sangat penting peranannya.
Isolator berfungsi untuk memisahkan bagian-bagian yang mempunyai dua atau
lebih penghantar listrik yang bertegangan, sehingga antara penghantar-penghantar
tersebut tidak terjadi lompatan listrik (flash-over) atau percikan (spark-over)
(Arismunandar, 2001)
Agar arus listrik hanya mengalir dalam hantaran listrik pada saat peralatan
sedang beroperasi, maka harus ada bahan yang berfungsi untuk
memisahkan/menghentikan dari hubungan singkat yaitu bahan osilasi listrik.
Menurut suryatmo (2002) bahan osilasi adalah suatu bahan yang mempunyai
tahanan yang sangat besar atau mempunyai daya hantar yang sangat kecil yang
berarti sukar dialiri listrik.

Sifat-Sifat Isolator
Isolator pada jaringan-jaringan tenaga listrik, isolator yang digunakan berperan
sebagai pemegang atau pemikul konduktornya, dengan demikian isolator selain
harus memiliki sifat mekanik, sifat tahan panas serta sifat kimia yang baik juga
harus memiliki kuat dielektrik yang tinggi.
Isolator pasangan luar (outdoor insulator) merupakan salah satu komponen
paralatan transmisi atau distribusi daya listrik yang sangat penting peranannya.
Kinerja isolator ditentukan oleh sifat atau parameter isolator adalah konfigurasi
isolator, tipe isolator dan bahan isolator. Sedangkan yang termasuk parameter
lingkungan antara lain : temperature, kelembaban dan polusi. Konfigurasi, tipe
dan bahan isolator sangat menentukan distribusi medan listrik dan potensial
listrik. Sifat kelistrikan mencakup kekuatan dielektrik, konduktivitas, rugi-rugi
dielektrik, tahanan isolasi/tahanan jenis dan peluahan parsial.

Solusi yang Sudah Pernah Dilakukan


Dalam pembuatan PKM yang berjudul ”Pembuatan dan Karakterisasi
Kelistrikan dan Termal Bahan Isolator dari Campuran Plastik Polietilena dengan
Serat Daun Nanas” kami memanfaatkan beberapa jurnal sebagai dasar dari salah
satu sumber. Dalam beberapa referensi telah didapati banyak cara untuk membuat
campuran plastic dengan beberapa bahan yang diramu menjadi bahan isolator,
akan tetapi dalam karya tulis ini kami menggunakan serat nanas sebagai campuran
plastic polietilen yang diramu menjadi bahan isolator yang memenuhi standard
instalasi listrik dan menggunakan biaya yang murah.
Kehandalan Gagasan
Tema yang kami angkat dalam karya tulis ini berdasarkan dari penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan, yaitu membuat bahan isolator dari campuran
plastic polietilen dengan serat daun nanas. Alasan kami menggunakan filler serat
nanas, karena serat nanas mempunyai konduktivitas termal yang rendah sehingga
memnuhi persyaratan untuk dijadikan bahan isolator.

Pihak – Pihak yang Terkait


Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah Laboratorium Polimer FMIPA
USU, Laboratorium Tehnik Tegangan Tinggi Fakultas Tehnik Elektro USU dan
Pusat Tehnik Kimia Industri Medan yang memberikan tempat penelitian, dan
kami akan mengembangkan penelitian ini untuk proyek Skripsi.

METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan


Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kompon karet ini antara
lain:
1. Gunting
2. Ekstruder
3. Timbangan elektronik
4. Hot press
5. Cetakan
6. Ayakan
7. Megger
8. Selang plastic
9. Wayer
10. Multimeter
11. Labu distilasi
12. Elektrotermal
13. Aqua gelas bekas
14. Xylen
15. Serat daun nanas

Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, limbah plastik bekas yang digunakan sebagai bahan
pengikat dipotong kecil-kecil selanjutnya dijemur hingga kering. Kemudian serat
daun nanas yang telah dikeringkan dihaluskan dengan komposisi butiran
cangkang adalah 200 mesh. Masing-masing bahan yaitu plastik dan butiran kelapa
ditimbang dengan perbandingan massa, 60% : 60%, 70% : 30%, 80% : 20. Untuk
sampel pertama yaitu plastik 60% dan serbuk cangkang kelapa 40% dengan
kompossisi butiran 200 mesh dimasukkan kedalam abu alas leher tiga dan
dimasukkan pada cairan xylen kedalam campuran bahan tersebut. Fungsi xylen
adalah untuk mempercepat proses pencairan plastik. Selanjutnya alat
elektromantel dinyalakan dan diatur suhu konstan yang berkisar 140 %. Apabila
terlihat plastik mulai mencair, alat pengaduk elektronik dinyalakan agar
pencampuran plastik dan ampas tebu menjadi merata. Bila campuran kedua bahan
tersebut sudah merata, maka dalam kedaan panas campuran bahan tersebut
dituangkan kedalam cetakan dengan tebal 2 mm dan diameter 10 cm. Untuk
beberapa saat sampel bahan isolator tersebut dibiarkan dingin dan mengeras dan
selanjutnya bila sampel bahan isolator telah mengeras maka sampel bahan isolator
tersebut dipress untuk menghilangkan udara yang terperangkap di dalam proses
percampuran dan pendinginan tadi. Setelah selesai proses pengepresan maka
pembuatan sampel bahan isolator sudah selesai.

METODE ANALISIS BAHAN


Pengujian Sifat Kelistrikan dan Termal
Sifat-sifat kelistrikan dan Termal yang diuji
Tahanan Isolasi
Bila sumber listrik diberi kawat penghantar yang memiliki hambatan besar dan
hambatan kecil sehingga aliran arus pada kawat penghantar ada yang besar dan
ada yang kecil tergantung kepada besarnya hambatan dari bahan yang dilaluinya.
Tahanan listrik tidak selalu sama besarnya, karena dipengaruhi oleh jenis
penghantar. Tahanan isolasi berubah dengan tegangan yang diterapkan,
polaritasnya, lamanya tegangan yang diterapkan, suhu, kelembaban,arus absorpsi
dan bentuk bahan yang diuji. (Arismunandar,2001).
Sifat utama yang harus dimiliki oleh suatu bahan isolasi harus mempunyai
tahanan listrik yang sangat besar untuk mencegah terjadinya rambatan atau
kebocoran arus listrik antara hantaran yang berbeda tegangannya atau dengan
tanah. Oleh karena itu dalam kenyataannya kebocoran sering terjadi maka harus
dibatasi sampai sekecil-kecilnya.

Resistivitas
Electron yang bergerak bebas dalam menghantarkan arus listrik didalam
sebuah penghantar disebut konduksi electron. Resistivitas kawat penghantar
diketahui sebanding terbalik dengan luas penampang kawat R = ρ l/A, dimana
konstanta kesebandingan ρ disebut resistivitas material penghantar. Satuan
resistivitas adalah Ωm.
Jika suatu bahan penghantar mempunyai resistivitas besar maka daya hantar
(konduktansi) suatu penghantar akan kecil. Sebaliknya, jika resistansi kecil maka
konduktansi suatau penghantar akan besar. Jadi resistansi adalah kebalikan dari
konduktansi.

Kekuatan Dielektrik
Sifat utama suatu bahan isolator adalah kekuatan dielektriknya, yaitu nilai
gradient potensial, V/mm, yang dapat digunakan oleh perancang untuk
menghindarkan terjadinya kegagalan listrik. Suatu isolator memiliki nilai yang
tinggi untuk keduanya, akan tetapi tidak ada korelasi antara keduanya karena
akhirnya kegagalan listrik terjadi karena ada ketidakmurnian, retak atau cacat dan
ketidaksempurnaan lainnya, da bukan merupakan karakteristik khas dari bahan.
Kekuatan suatu bahan untuk bahan untuk menahan suatu tegangan tergantung
pada komposisi bahannya, ketebalan, suhu, kelembaban yang dikandungnya dan
lamanya tegangan yang diberikan. Kekuatan juga dipengaruhi oleh bentuk
gelombang dan kehancuran gelombang awal tegangan yang diberikan. Selain itu,
kekuatan dielektrik merupakan fungsi ketebalan, dimana kekuatan bahan akan
naik jika tebal dan waktu naik, dan turun jika kelembaban dan suhu turun.

Titik Tahan Panas


Kalau temperature bahan polimer naik, pergerakan molekul menjadi aktif ke
titik transisi, yang menyebabkan modulus elastic dan kekerasannya rendah,
sedangkan tegangan patahnya lebih kecil dan perpanjangannya lebih besar.
Bersamaan dengan itu, sifat listrik, ketahanan volume dan tegangan putus
dielektrik menjadi lebih kecil dan pada umumnya konstanta dielektrik menjadi
besar. Kalau temperature melewati titik transisi, bahan termoplastik seperti karet
menjadi lunak, dan selain perubahan pada sifat-sifat diatas modulus elastiknya
juga tiba-tiba berubah. Selanjutnya, pada temperature tinggi bahan Kristal,
kristalnya meleleh dan dapat mengalir. Tg adalah temperature yang terutama
menyangkut daerah amorf tersebut lebih besar. Di bawah Tg bahan menunjukkan
keadaan seperti gelas, yang berubah ke keadaan seperti karet dan kulit diatas
temperature Tg. panas jenis, koefisien muai, sifat mekanis dan seterusnya biasanya
berubah oleh karena itu perlu mengetahui Tg terlebih dahulu sebelum pemakaian
bahan tersebut. Tg berubah disebabkan perubahan struktur molekul dalam bahan,
macam kadar air, bahan pemlatis.

KESIMPULAN

1. Plastik Polietilen dan serat daun nanas dapat dijadikan bahan isolator karena
memiliki konduktivitas termal yang rendah, masing-masing 0,12 w/m, dan
0,0273 watt/m2/oK.
2. Pada pembuatan bahan isolator ada beberapa sifat yang harus diuji diatara nya
sifat kelistrikan seperti tahanan listrik, resistivitas dan kekeuatan dielektrik
serta sifat termal seperti titik tahan panas (DTA).

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, (2009), Plastik, web : http://info.g-excess.com


Arena, (2004), Pemanfaatan Serat Nanas, web : http://bbt.kemenperin.go.id
Arifianto, (2008), Analisis Karakteristik Termal, web : www.google.com
Arismunandar, (2001), Tehnik Tegangan Tinggi, Pradnya Paramita, Jakarta
Asbani,N (1994),Prospek Serat Daun Nanas Sebagai Bahan Baku Tekstil, Peneliti
pada Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, Malang
Muhaimin. 1993. Bahan-Bahan Listrik Untuk Politeknik. Jakarta : PT Pradnya
Paramita
Nainggolan, (2006), pembuatan dan Karakterisasi Bahan Isolator dari Campuran
Daur Ulang Plastik dengan Serbuk Kayu, Skripsi, Unimed, Medan
Natali, Deli, (2007),Pembuatan dan Karakterisasi Genteng Beton Yang Dibuat
Dari Pulp Serat Daun Nenas – Semen Pozolan, web :
http://repository.usu.ac.id/pdf
Pratikno hidayat, (2008), Teknologi Pemanfaatan Serat Daun Nanas Sebagai
Alternatif Bahan Baku Tekstil, Jurnal Tehnik Kimia, Volume 13(2), Hal
: 31-35, Web : http://journal.uii.ac.id
Puil, (2000), Peraturan Umum Instalasi Listrik, Standard peraturan Listrik
Negara (SPLN-2000), LIPI, Jakarta
Rizal, (2001), Pengaruh Perbandingan Pemakaian Plastik dan Serbuk Kayu Pada
Pembuatan Isolator Ditinjau dari Daya Tahan Terhadap Perubahan
Temperatur, Skripsi, PTKI Medan, Medan
Surdia, T, (1995), Pengetahuan Bahan Tehnik, Pradya Paramita, Jakarta
Syarief. 1998. Petunjuk Laboratorium Teknologi Pengemasan. IPB. Bogor.
Wirjosentono , (2000), Analisis dan Karakteristik Polimer, Edisi I, USU Pres,
Medan
LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


1. KETUA PELAKSANA
Nama : Alamin Sirait
TTL : Porsea , 29 Maret 1989
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat asal : Jalan Williem Iskandar Pasar V, Asrama
Mahasiswa Amir Hamzah, Pancing Medan
Agama : Islam
Status : Mahasiswa

2. ANGGOTA PELAKSANA 1
Nama : Dewi Fatmawati
TTL : Air Joman, 20 Januari 1989
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat asal : Jl.Pimpinan No 2B, Pancing Medan
Agama : Islam
Status : Mahasiswa

3. ANGGOTA PELAKSANA 2
Nama : Putri Rizkiah Rusli
TTL : Bireun, 21 Desember 1988
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat asal : Jl. Pimpinan No 4B, Pancing Medan
Agama : Islam
Status : Mahasiswa

You might also like