Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan
planet dengan urutan ketiga dari delapan planet yang memiliki jarak dekat dengan
matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat
dengan radius ± 6.370 km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat
dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup dari kedelapan planet yang ada di tata
surya kita. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan.
Teori Pasang Surut Gas ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys pada
tahun 1917, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak
pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat
matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut
yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya
massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi,
jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari
mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang
raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi.
Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-
kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-
planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh
matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan
hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan
berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses
pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter
dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan
berjalan relatif lebih cepat.
Geologi mempelajari lapisan batuan dari kulit bumi (atau litosfer) dan
perkembangan sejarahnya. Cabang utama dari ilmu ini adalah mineralogi,
petrologi, geokimia, paleontologi, stratigrafi dan sedimentologi.
Geofisika mempelajari sifat-sifat fisis bumi, seperti bentuk bumi, reaksi
terhadap gaya, serta medan potensial bumi (medan magnet dan gravitasi).
Geofisika juga menyelidiki interior bumi seperti inti, mantel bumi, dan
kulit bumi serta kandungan-kandungan alaminya.
Geodesi ilmu tentang pengukuran dan pemetaan permukaan bumi dan
dasar laut.
Ilmu tanah mempelajari lapisan terluar kulit bumi yang terlibat dalam
proses pembentukan tanah (atau pedosfer). Disiplin ilmu utama antara lain
adalah edafologi dan pedologi.
Oseanografi dan hidrologi mempelajari bagian air dari bumi (laut dan air
tawar) atau hidrosfer. Kadang cabang ilmu ini digabungkan dengan
geofisika.
Glasiologi mempelajari bagian es dari bumi (atau kriosfer).
Ilmu atmosfer mempelajari bagian gas dari bumi (atau atmosfer) antara
permukaan bumi sampai lapisan eksofer (~1000 km). Cabang utama
bidang ini adalah meteorologi, klimatologi, dan aeronomi.
Bumi terbagi menjadi beberapa lapisan yaitu inti bumi, mantel bumi, dan
kerak bumi.
Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi).
Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang
terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi
seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100oC.
Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera
artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas
batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Batuan tersebut adalah batuan
beku,batuan sedimen,dan batuan metamorf.
III.1 Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa sejarah
periodisasi ilmu kebumian mulai pesat berkembang pada periode ke-2 “awal
sains”. Pada periode pra-sains manusia belum terlalu memikirkan bagaimana
proses bumi ini terbentuk. Pada periode tersebut, ilmuan khususnya masih
bergelut mengemukakan teori mengenai bentuk bumi dan pusat tata surya.
Selanjutnya pada periode ke-2 mulailah manusia berfikir tentang proses
terbentuknya bumi. Berawal dari Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775
mengemukakan mengenai teori hipotesis nebula yang kemudian diikuti oleh
Simon de Laplace yang mengusulkan teori yang hampir sama (teori kant-laplace).
Pada periode Fisika Klasik muncul Teori Planetesimal yang dikemukakan
oleh Chamberlin dan Moulton. Ini merupakan satu-satunya teori yang terkenal
pada periode fisika klasik bahkan muncul di akhir periode tersebut. Ada pula yang
menganggap bahwa teori ini muncul pada periode fisika modern.
Bermunculannya teori mengenai kebumian pada periode Fisika Modern
lebih banyak dibandingkan periode lainnya. Pada periode ini muncul Teori
Pasang Surut Gas yang dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys pada tahun 1917,
Teori Bintang Kembar yang dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A
Lyttleton sekitar tahun 1930, dan Teori Dentuman besar (Big Bang Theory 1972)
yang dikemukakan oleh Stephen Hawking.
Disamping teori-teori di atas, ilmu kebumian terus berkembang sampai
saat ini. Sebagai bukti perkembangannya adalah dengan munculnya cabang ilmu
fisika terbaru yakni geologi geofisika.