You are on page 1of 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-

Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan.

Makalah ini bertujuan untuk menambah ilmu serta berbagi wawasan tentang

perangkat keselamatan pada kendaraan bermotor, khususnya tentang sensor parkir.

Makalah ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi guna mengikuti lomba karya

ilmiah dingkat DKI Jakarta. Adapun judul makalah adalah :

”Sensor Parkir Pada Kendaraan Bermotor”

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini

meskipun telah disusun sebaik dan secermat mungkin, untuk itu penyusun mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Allah SWT sehingga makalah ini dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya

2. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan arahan hingga

terlaksananya makalah ini

3. Ir. M. Dwi Trisno MT, selaku pembimbing lapangan selama pembuatan makalah

di Institut Sains dan Teknologi Nasional

Depok, 9 Agustus 2007


Ttd,

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Penulisan

Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin lama manusia dimudahkan

untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Demikian pula yang terjadi di dunia

perindustrian otomotif. Peningkatan kuantitas seiring dengan peningkatan kualitas

menjadi suatu keharusan dimana dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia pada zaman

sekarang ini diperlukan suatu pikiran yang kritis dan cerdas dalam mengambil suatu

keputusan.

Sementara manusia sebagai operator mempunyai keterbatasan dalam melakukan

suatu hal, sehingga untuk mengembangkan peralatan yang dapat membantu mereka

dalam melakukan pekerjaan yang sulit sekali pun.

Dengan adanya Sensor Parkir pada kendaraan maka dapat membantu pengemudi

dalam memarkirkan kendaraannya, sehingga dengan adanya sensor tersebut dapat

mengurangi resiko tabrakan baik dari bagian depan kendaraan maupun dari bagian

belakang kendaraan pada saat akan parkir.

Karena sensor parkir ini merupakan sensor jarak yang memancarkan sinyal

untrasonik untuk mendeteksi halangan yang ada di sekitarnya.

I.2. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Menjelaskan tentang dasar-dasar sensor ultrasonik


2. Penjelasan tentang Sensor Parkir

3. Penggunaan Sensor Parkir pada kendaraan bermotor

I.3. Batasan Masalah

Pembahasan pada makalah ini adalah deskripsi secara luas dari Sensor Parkir.

Berdasarkan teori dasar dari sensor ultrasonik serta penerapannya pada kendaraan

bermotor.

I.4. Metode Penulisan

Untuk menyelesaikan makalah ini, data-data yang diperoleh dengan

menggunakan dua metode, yakni :

1. Riset lapangan

Untuk mengetahui obyek penulisan, maka dilakukan pengamatan langsung ke

lapangan dan berdiskusi dengan pembimbing.

2. Riset Kepustakaan

Untuk melengkapi laporan data-data tentang obyek penulisan juga diperoleh dari

buku-buku manual dan referensi yang ada.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Dasar-dasar Gelombang Ultrasonik

Gelombang ultrasonik merupakan suatu gelombang yang dapat memancarkan

gelombang suara. Teori gelombang suara menggambarkan secara luas tentang getaran

mekanis yang mengenai suatu penghalang. Getaran tersebut berjalan melalui sebuah

perantara dalam bentuk gelombang. Pada perantara tersebut cenderung terdiri dari

beberapa partikel. Getaran itu pun dapat di kategorikan dalam bentuk perpindahan tiap-

tiap bagiannya dari pada partikel tersebut atau biasanya dikarenakan tekanan yang oleh

perpindahan partikel tersebut. Biasanya gelombang tersebut adalah suatu gelombang

sinusoidal, yang berdasarkan hukum Efek Doppler.

Hukum Efek Doppler berbunyi : “ Bahwa efek yang diamati pada gelombang,

akibat jarak antara sumber dan pengamat berubah-ubah (sumber/pengamat bergerak

mendekati atau menjauhi). Jika jarak antara sumber dan pengamat mengecil (sumber

mendekati pengamat atau pengamat mendekati sumber), gelombang yang teramati akan

memiliki frekuensi yang lebih besar dari yang dipancarkan sumber, begitu juga

sebaliknya “. Efek ini biasa kita amati sehari-hari, misalnya : pada nada sirene mobil

ambulance yang mendekati kita akan terdengar meninggi (frekuensinya meninggi), saat

ia menjauh nadanya akan menurun (frekuensinya menurun).


Gambar 1. Gelombang suara menggunakan koordinat kartesius

Digambarkan, sebuah gelombang suara yang menyebar sepanjang petunjuk yang

diberikan pada gambar 1. Suatu sistem koordinat kartesius (grafik kartesius) digunakan

atau dipilih yang menjadikan gelombang suara berjalan dari origin (titik asal) dalam

paralel ke Z-axis. Y-axis terletak vertikal dan X-axis terletak tegak lurus disebelah luar

titik (2250 dari titik Y). Pemilihan koordinat ini menempatkan sebuah sumber ultrasonik

pada origin tersebut, mengirimkan/menyebarkan sepanjang Z-axis. (Peter Atkinson, 1982

: Hal 4).

Gambar 2. Arah gelombang suara


II.2. Gelombang Ultrasonik Menurut Efek Doppler

Dalam bentuk dasar, prinsip-prinsip Efek Doppler menyatakan bahwa jika sebuah

penerima bergerak menuju ke sebuah sumber gelombang suara terdapat pada gambar 3,

kemudian frekuensi yang dideteksi oleh penerima tersebut adalah tidak sama seperti jika

dipancarkan/disebarkan oleh sumber. Untuk dapat memahami bagaimana pegeseran

frekuensi ini terjadi, menganggap waktu menerima gelombang tersebut (penerimaan dari

pada gelombang pancaran). Digambarkan, ujung dari gelombang suara terletak pada

penerima tersebut. Anggap bahwa sumber dan penerima tersebut diperlihatkan pada

gambar 3.a. Tingkat dari ujung yang dideteksi sebagai gelombang suara yang berjalan

mengenai penerima adalah hampir sama dengan tingkat gelombang yang dipancarkan.

Jika sebuah pemancar bergerak dari sebuah sumber yang diperlihatkan pada

gambar 3.b. Kemudian jumlah dari ujung gelombang yang diterima per satuan waktu

akan disesuaikan dengan jumlah yang dipancarkan, ditambah dengan jumlah pada ujung

gelombang. Pada gambar 3.c hampir sama dengan sebelumnya, jika penerima pindah dari

sumber kemudian keempat gelombang yang akan dideteksi jika R diam dan belum akan

diterima. Tingkat ujung deteksi lebih rendah dari pada kondisi yang normal dan frekuensi

yang diterima juga turun.

Gambar 3. Efek Doppler yang disebabkan oleh moving receiver


Untuk perhitungan matematis, digambarkan penerima (R) bergerak pada

kecepatan (VR) langsung dari sumber (S) yang memancarkan ultrasonik pada frekuensi

(FS) Melalui perantara dimana persebaran ultrasonik ialah (c). Jarak antara ujung dalam

c
sebuah gelombang ialah : = λ S , λ S adalah panjang gelombang ultrasonik. Penerima
FS

V
bergerak pada jarak VR dan menahan jumlah lebih dari ujung . Frekuensi yang
λS

diterima FR sama dengan jumlah keseluruhan ujung yang dideteksi per-satuan waktu :

VR
FR = FS +
λS
c
λS =
FS
V 
FR = FS +  R × FS 
 c 

Pergeseran atau perbedaan frekuensi Doppler (Fd) merupakan perbedaan antara frekuensi

yang diterima (FR) dan frekuensi yang dipancarkan (FS) atau pada pernyataan Doppler :

VR
Fd = × FS
c

Ketika sumber bergerak dalam arah dan medium yang sama dengan gelombang,

ujung gelombang akan lebih dekat menempati jumlah yang sama pada jarak ∆λ dimana

sumber tersebut mampu untuk berpindah/bergerak diantara pengiriman dua ujung


gelombang. Oleh karena itu, penerima yang diam dapat mendeteksi frekuensi yang

terlihat lebih tinggi dari sumber.

Gambar 4. Efek Doppler yang disebabkan oleh moving source

Secara matematisnya, jika VS merupakan kecepatan (S) dalam persebarannya

1
kemudian jarak waktunya ialah diantara ujung sumber akan bergerak pada jarak ∆λ
FS

seperti :

1
∆λ = VS × ................(1)
FS

Panjang gelombang ( λ R ) yang berjalan biasanya dideteksi oleh penerima dalam bentuk :
λ R = λ S − ∆λ................(2)
 c  V 
λ R =   −  S .......(2a )
 FS   FS 

Frekuensi FR berhubungan dengan panjang gelombang yang diberikan pada persamaan

2.a yaitu :

 c   c   VS 
  =   −  ....(3)
 FR   FS   FS 
c 
FR =  − VS  × FS ........(4)
c 

Pada persamaan Doppler yang menunjukkan secara langsung nilai frekuensi pergeseran

Doppler berhubungan dengan frekuensi yang dipancarkan.

1 V 
FR =  − S  × FS ........(5)
1 c 

Gambar 5. Bagan diagram Efek Doppler


BAB III

SENSOR PARKIR PADA KENDARAAN BERMOTOR

III.1. Pengertian Umum

Sensor Parkir merupakan suatu sensor pengukur jarak dengan sistem ultrasonik

yang bekerja mendeteksi jarak yang menghalang pada keadaan sulit. Sensor Parkir dapat

membantu para pengendara pada saat parkir dan saat situasi atau keadaan mendesak di

bawah kecepatan 15 km/jam.

Sensor Parkir ini merupakan suatu sensor jarak yang memancarkan dan menerima

sinyal ultrasonik jika sinyal tersebut terhalang oleh benda yang menghalangi jalannya

sinyal. Alat sensor ini berada pada bamper depan dan belakang mobil serta sensor ini

akan menjangkau dan mendeteksi benda yang menghalangi kendaraan dengan sudut

jangkauan yang sangat luas. Benda yang terkena sinyal ultrasonik akan memantulkan

kembali sinyal tersebut ke sensor itu. Gema sinyal ultrasonik akan diterima oleh sensor-

sensor berupa data-data dan diteruskan ke control module.

Control module merupakan suatu alat yang terdapat pada kendaraan yang berguna

untuk mengolah data yang diterima. Pada control module tersebut semua data yang

diterima diperhitungkan waktu/jarak perjalanan sinyal antara kendaraan dan halangan


yang melintang, kemudian control module memberikan output/keluaran dalam bentuk

lampu indikator/peringatan.

Jarak antara kendaraan dan halangan ditunjukkan kepada pengendara dengan

segmen lampu yang dapat dilihat dan juga dapat di dengar. Alat yang dapat dilihat itu

berupa serangkaian lampu peringatan yang mempunyai bentuk dan kecerahan yang

berbeda-beda (gambar 6). Bentuknya ditandai dari besar serta kecilnya lampu peringatan

dan juga dapat dilihat dari warnanya. Segmen lampu peringatan dapat menyala secara

otomatis atau manual tergantung dari jarak benda yang menghalangi kendaraan. Sensor

ini akan aktif bila tombol berada dalam posisi On (diaktifkan).

Gambar 6. Lampu peringatan

III.2. Kegunaan Sensor Parkir

Sensor yang dijalankan oleh control module ini memancarkan sinyal ultrasonik

dan siap menerima kembali sinyal tersebut setelah penundaan singkat (waktu yang

dibutuhkan untuk menyentuh selaput osilasi benda). Setiap sensor menerima gema/bunyi

sinyal ultrasonik dari gema/ bunyi sinyal ultrasonik yang berdekatan.


Jarak antara kendaraan ke halangan perhitungkan dari waktu perjalanan yang ditempuh

oleh bunyi tersebut sampai diterima kembali (gambar 7).

Sudut jangkauan :

Horizontal : 1200

Vertikal : 600

Gambar 7. Sudut jangkauan sensor parkir

III.3. Tugas Sensor Parkir

Dalam hal ini Sensor Parkir merupakan suatu sensor jarak yang memancarkan dan

menerima sinyal ultrasonik untuk mengukur jarak yang menghalangi kendaraan bagian

depan maupun bagian belakang kendaraan. Yang dapat kita aktifkan dan non aktifkan

melalui suatu tombol yang berada di dalam kendaraan. Sensor parkir ini dapat membantu

kita dalam hal yang sesulit apapun kita saat memarkir kendaraan.

III.4. Cara Kerja Sensor Parkir


Control Module sensor parkir dapat melakukan tes pengujian fungsi ketika kunci

kontak berada pada posisi On. Dan tes pengujian ini akan mngaktifkan control module

sensor parkir dengan ditandai menyalanya lampu peringatan. Setelah tes pengujian maka

semua lampu peringatan akan aktif jika semua bidang sensor bekerja.

Sensor Parkir hanya aktif dibawah kecepatan 15 km/jam. Ketika kecepatan

melebihi 15 km/jam (tombol sensor parkir hanya akan bekerja untuk mengaktifkan

indikator lampu standby). Jika kecepatan melebihi 40 km/jam seluruh sensor parkir akan

di non aktifkan oleh control module sensor parkir. Dan ketika kecepatan menurun

kembali dibawah kecepatan 40 km/jam maka sensor parkir akan aktif kembali secara

otomatis. Pada kendaraan dengan transmisi otomatis, semua sensor akan aktif ketika tuas

perseneling pada posisi P,D, dan R.

Ketika kendaraan berjalan ke depan, hanya sensor bagian depan serta lampu

peringatan bagian depan yang aktif. Dan sebaliknya jika kendaraan berjalan mundur

maka sensor bagian belakang dan lampu peringatan bagian belakang yang akan aktif.

Gambar 8. Jarak jangkauan sensor parkir


Jarak jangkauan :

Bagian tengah depan kendaraan : Kira-kira 100 cm

Bagian luar kendaraan : Kira-kira 60 cm

Halangan tidak dapat dideteksi lebih panjang dalam jangkaun kurang lebih sekitar 20 cm

pada tengah-tengah kendaraan dan 15 cm pada bagian sisi luar kendaraan. Bagian sisi

sensor juga mendeteksi halangan pada bagian sisi-sisi dari kendaraan. Walaupun di

bagian depan kendaraan tidak terdapat penghalang yang menghalangi kendaraan.

III.5. Analisa Kesalahan Sensor Parkir

Pada Sensor Parkir terdapat perbedaan antara kegagalan pemakain dan kesalahan

pemakaian. Disini akan dijelaskan bagaimana pengertian antara kegagaln pemakaian

dengan kesalahan pemakaian.

III.6. Kegagalan Pemakaian

Pengertian kegagalan pemakaian disini dapat diartikan sebagai kegagalan

pemakaian selama pengoperasian. Maka semua kegagalan pemakaian akan ditunjukkan

oleh lampu peringatan berwarna merah dan semua lampu peringatan akan aktif dimana

bunyi tanda peringatan tidak ada/mati.

Kegagalan pemakaian disebabkan oleh kerusakan salah satu komponennya

(misalnya : sensor, lampu indikator, atau control module sensor parkir), membuka sirkuit

rangkaian, atau dengan adanya konsleting pada rangkaian (misalnya : karena pada saat

pencucian mobil rangkaian sirkuit terkena air). Jika kegagalan pemakaian keluar lebih

dari 2 menit, itu berarti tidak diakuinya kesalahan dan tidak disimpan di memori

kesalahan.
III.7. Kesalahan Pemakaian

Kesalahan ditunjukkan oleh menyalanya lampu merah pada lampu peringatan

yang di ikuti dengan berbunyinya suara peringatan yang berdurasi selama 3 detik.

Lampu peringatan berada pada keadaan posisi tombol Off setelah menunjukkan

kesalahan untuk 20 detik.

III.8. Lampu Peringatan

Lampu peringatan akan menampilkan jarak halangan yang terdapat di depan

kendaraan ataupun di belakang kendaraan yang dijangkau oleh sudut jangkauan sensor

tersebut. Jika jaraknya dekat sekali dengan kendaraan maka lampu peringatan akan

menyala semua dan mengeluarkan suara dengan bunyi yang panjang.

Pada lampu peringatan yang kita gunakan memakai model 210 dengan komposisi

lampu sebagai berikut, yaitu : 2 lampu berwarna merah dan 6 lampu berwarna kuning.

Gambar 9. Lampu peringatan


BAB IV

ANALISA PENGGUNAAN SENSOR


BAB V

KESIMPULAN

Kami selaku penyusun makalah menarik kesimpulan Sensor Parkir merupakan suatu alat
pendeteksi jarak atau sensor yang menggunakan sistem sinyal ultrasonik. Dimana sinyal
ini dapat mengeluarkan gelombang ultrasonik berbentuk sinusiodal yang dapat
mendeteksi adanya halangan atau benda yang ada di depannya. Dalam sensor ini terdapat
dua komponen utama yaitu transmitter amplifiers dan receiver amplifiers yang dijadikan
dalam satu komponen. Kerja sensor ultrasonik ini memancarkan sinyal ultrasonik dan
menerima kembali sinyal tersebut dalam bentuk gelombang yang nantinya gelombang itu
akan diproses dan menghasilkan suatu keluaran yang akan memberitahukan jarak antara
kendaraan dengan halangan yang ada disekitarnya. Sensor parkir ini bekerja jika tombol
kontrol diaktifkan, dalam keadaan aktif maka lampu peringatan akan menyala dan bila
terdapat halangan suara peringatan akan berbunyi.

You might also like