You are on page 1of 4

PENGANTAR FILSAFAT

1. Humaniora

Humaniora adalah ilmu-ilmu yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih


berbudaya, seperti teologi, filsafat, ilmu hukum, ilmu sejarah, filologi, ilmu bahasa,
kesustraan, dan ilmu-ilmu kesenian.

2. Objek pembicaraan filsafat

Gaya berfilsafat :

a. Ada filsuf yang berfilsafat dalam hubungan erat dengan sastra. Ada filsuf lain
yang cenderung lebih praktis dan menekuni masalah kemasyarakatan dan politik.

b. Ada filsuf lain yang mempunyai pengetahuan mendalam tentang ilmu


pengetahuan empiris, khususnya ilmu alam, dan berfilsafat tentang ilmu
pengetahuan itu.

c. Gaya berfilsafat lain lagi terdapat pada filsuf yang mencurahkan segaa perhatian
dan waktunya dengan menganalisis bahasa..

3. Filsafat dan ilmu pengetahuan

Banyak pendapat yang berbeda-beda mengenai apakah filsafat itu ilmu pengetahuan atau
tidak.

a. membangun suatu sistem filsafat yang sama ketat seperti matematika. E. Husserl,
pelopor aliran fenomenologi, berusaha memberi filsafatnya bentuk sebagai suatu
ilmu yang ketat.

b. filsafat tidak merupakan ilmu di samping ilmu-ilmu lain. Filsafat adalah ilmu
yang mengkoordinir ilmu-ilmu lain. Inilah pandangan positivism.

c. filsafat bukan suatu ilmu tetapi meletakkan dasar bagi ilmu-ilmu.

d. Ada juga yang berpegang pada akal sehat dan menegaskan : filsafat pasti suatu
ilmu.
Ilmu pengetahuan memiliki tiga ciri :

a. Rasional, yang berarti didasarkan pada rasio.

Uraian rasional terdapat tiga hal :

 Apa yang bersifat rasional harus dapat dimengerti atau pada prinsipnya
dapat dimengerti.

 Apa yang dikatakan berdasarkan rasio harus logis

 Apa yang dikatakan berdasarkan rasio harus terbuka bagi kritik

b. Metodis, filsafat dan ilmu pengetahuan kedua-duanya memakai metode, tetapi ada
suatu perbedaan penting :

 Metode ilmu pengetahuan bersifat empiris

 Metode filsafat tidak bersifat empiris. (empiris=berdasarkan pengalaman


inderawi)

c. Filsafat maupun ilmu pengetahuan bersifat sistematis.

Kesimpulan : filsafat mempunyai ciri-ciri ilmiah dan karena itu dapat disebut juga
ilmu pengetahuan, tetapi filsafat tidak merupakan ilmu pengetahuan empiris.

4. Filsafat dan agama

Perbedaan antara filsafat dan agama adalah bahwa filsafat berdasarkan rasio belaka,
sedangkan agama berdasarkan keimanan. Kebenaran yang dimiliki filsafat semata-mata
diperoleh dengan akal budi, sedangkan kebenaran yang dimiliki agama berasal daru
wahyu yang melampaui akal budi.

5. Filsafat dan sejarahnya

a. Istilah filsafat dipakai dalam banyak arti, contoh :

 Filsafat Pertamina. Maksudnya adalah suatu pandangan yang didasarkan pada


beberapa prinsip tetap.

 Filsafat (falsafah) Pancasila. Maksudnya : ideology negara Indonesia


 Filsafat jawa, filsafat batak. Maksudnya pandangan hidup yang tampak dalam
suatu kebudayaan melalui wayang, mitologi atau cerita rakyat dan sebagainya.

 Filsafat india, filsafat china. Maksudnya pandangan hiduo yang terdapat


dalam karangan-karangan hinduisme, buddisme, dan sebagainya

 Filsafat adalah usaha intelektual yang pertama kali muncul pada abad ke 6 SM
di Yunani dan dapat dianggap sebagai penemuan rasio.

b. Sejarah filsafaat

Dibagi menjadi empat periode :

 Zaman Yunani dan Romawi Kuno, pada abad ke 6 SM

 Abad pertengahan, pada abad 9 sampai 14

 Zaman Modern, pada abad 15 dan 16

 Filsuf abad 20

c. Sejarah filsafat dan sejarah ilmu pengetahuan

Hubungan filsafat dan sejarahnya sangat erat. Belajar filsafat harus mengerti dan
mempelajari sejaran filsafat. Sebaliknya, ilmu pengetahuan empiris tidak begitu
penting sejarahnya. Misalnya ilmu alam, mempelajari ilmu alam tidak perlu mengerti
sejarah ilmu alam itu sendiri. Yang penting adalah keadaan ilmu disaat sekarang.

6. Cabang-cabang filsafat

a. Logika,

b. Metafisika.

c. Epistemologi,

d. Filsafat Ketuhanan,

e. Filsafat manusia,

f. Filsafat alam
g. Etika,

h. Cabang-cabang lain lagi : filsafat kesenian, filsafat hukum, filsafat sejarah,


filsafat ilmu, filsafat kebudayaan, filsafat sosial, dll.

7. Kegunaan filsafat

a. memperluas pandangan mahasiswa/calon sarjana. Filsafat dapat membantu


untuk menempatkan bidang ilmiah kita dalam persfektif yang lebih luas.

b. mahasiswa belaar berpikir kritis dan menganalisis masalah-masalah dengan


tajam

c. membantu untuk dapat mengungkapkan pemikiran dengan jelas dan tepat.

d. membantu kita untuk mengerti lebih baik dunia di masa kita hidup.

e. menanamkan kesadaran etis dalam jiwa mahasiswa.

8. Filsafat Yunani sebagai pengantar filsafat

Alasan untuk memilih filsafat Yunani sebagai contoh untuk memperkenalkan filsafat
pada umumnya adalah :

a. kita bukan saja mempelajari kelahiran filsafat saja, melainkan juga kelahiran
pemikiran ilmiah pada umumnya.

b. cara yang tidak terlalu rumit untuk memperkenalkan filsafat

c. pengantar memberi kesempatan juga untuk mempelajari sejarah.

You might also like