Professional Documents
Culture Documents
Sebagian dari kita berfikir bahwa pola itu hanya sekedar kotak, bulat, kotak, bulat . .
Jika kita berbicara tentang pola, sebenarnya di sekitar kehidupan anak-anak banyak
hal-hal yang berbau pola. Dalam kamar tidur anak-anak saja, kita bisa menemukan
banyak pola, mulai dari seprai kasur mereka, baju tidurnya, mainannya dan lainnya.
Dalam gerakan senam pun ada pola, dari hitungannya, ataupun gerakan satu ke gerakan
berikutnya.
Sebuah pola adalah susunan beberapa bentuk atau bilangan yang teratur dan
diulang-ulang.
Mengerti tentang pola adalah dasar untuk mempelajari matematika yang akan
memahami pola anak-anak akan bisa melihat dan mengerti cara berfikir dan bekerja sama.
Ketika mempelajari matematika, anak-anak tidak dapat melepaskan diri dari pola
karena hampir semua unsur dalam matematika berhubungan dengan pola. Sadar atau
diberikan kepada siswa hanya dalam bentuk pola bilangan. Jika hal ini terus menerus
dilakukan, jangan terkejut jika dalam jangka panjang akan banyak siswa yang kesulitan
pendahuluan dan bekal pengetahuan yang cukup agar memahami apa yang dimaksud
Pola sebaiknya dikenalkan sejak pra sekolah atau pre school yang diajarkan
Saat anak belajar pola secara otomatis anak mengasah kemampuan berfikir sejak
strategi.
Belajar pola juga dapat membantu siswa dalam belajar membaca, karena pada
membaca.
ujian , tetapi yang lebih penting dalam mengajarkan matematika sebenarnya kita
dan sebagainya. Bagaimana dengan lampu lalu lintas ? Apakah berpola ? hal ini
pada peserta didik agar mereka dapat memahami dengan baik, karena begitu anak-
anak paham dengan apa yang disampaikan/dilakukan maka mereka akan mudah
bereksplorasi dengan pola dan dapat menerapkan ke dalam bentuk yang lain.
1. Mengidentifikasi pola
3. Melanjutkan pola
4. Mengidentifikasi pola yang sama pada gambar /bentuk yang berbeda
Contoh
• Diskripsikan pola
teknik menempel
Langkah 4. Anak melanjutkan langkah 1,2,3 pada gambar atau bentuk lain yang
berbeda
diulang-ulang
Langkah 4. Anak melanjutkan langkah 1,2,3 pada gambar atau bentuk lain yang
berbeda.
Dan masih banyak contoh pola yang bisa diajarkan, tentu saja materinya
siswa kedua jongkok, siswa ke tiga berdiri, siswa ke empat jongkok, siswa kelima
diminta menemukan sendiri apa yang harus dilakukan. Hal ini dilanjutkan dengan
siswa kedua berkacak pinggang, siswa ketiga mengangkat kedua tangannya, siswa
ke empat diminta menentukan sendiri apa yang harus dilakukan dst, berikutnya
guru membuat pola bunyi-bunyian, misalnya siswa pertama bertepuk satu kali,
siswa kedua bertepuk dua kali, siswa ke empat menentukan sendiri apa yang harus
dilakukan, dst.
bisa secara lisan yang dapat kita ambil sebagai nilai sikap atau dalam bentuk
secara berurutan, siswa diminta melompat maju satu atau dua lompatan (sesuai
penerapan kegiatan melakukan pola ini diterapkan pada pokok bahasan hitung
waktu saja atau satu topic dan selesai, karena siswa memerlukan latihan secara
rupa sehingga anak dapat menggunakan pola dalam proses belajarnya. Pengajaran
pola sejak dini seperti yang telah disampaiakan, akan sangat mempengaruhi
pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan, pemahaman yang baik tentang
pola yang sarat dengan problem solving dapat membantu anak-anak dalam
menyelesaikan permasalahan yang lebih rumit, selain itu siswa akan terbantu
Kesulitan dalam mencari ide pembelajaran pola sudah bukan kendala bagi
kita untuk memasukkan pembelajaran pola di kelas, karena fasilitas internet bisa
Semoga bermanfaat