Professional Documents
Culture Documents
Ukhti semua pantas bersyukur karena Allah SWT telah menganugrahi kesempurnaan
fisik, akal pikiran nikmat berpikir dan hati yang beriman. Segenap nikmat ini tentunya
diberikan Allah SWT pada kita semata hanya untuk digunakan beribadah kepada
Allah SWT.
Agar mendapat ridho Allah, maka segenap nikmat yang dimiliki tidak boleh
ditelantarkan. Sebaliknya harus dijaga, dipelihara, dikembangkan demi pengbdian kita
kepada Allah SWT.
Banyak muslimah yang tampaknya kurang peduli dengan keadaan fisiknya, karena
menganggap bahwa itu tidak penting., karena yang lebih penting adalah penunaian
amanah-amanah dengan sukses. Kurang peduli terhadap fisik bisa berupa tidak
menjaga asupan makanan yang sehat dan bergizi, sehingga seringkali tubuh mudah
sakit-sakitan, kemudian tidak pula diobati dengan tuntas sampai menjadi penyakit
yang parah. Kekurang pedulian yang lain adalah kebersihan tubuh. Kebersihan disini
bisa pakaian, rumah/kamar pribadi, kebiasaan sehari-hari, dll. Termasuk kurang
peduli pula pada penampilan, misalnya memakai pakaian yang berwarna mencolok
atau tidak serasi, memakai pakaian tidak sesuai event, jilbab tidak rapih,dl.
Rasulullah SAW bersabda ketika sahabat Abdullah bin Amr bin Ash berpuasa disiang
dan malam hari, “ Janganlah lakukan, karena sesungguhnya matamu memiliki hak
yang harus engkau tunaikan, badanmu memiliki hak yang harus kau tunaikan,
keluargamu memiliki hak yang harus kau tunaikan, maka puasa dan berbukalah,
shalat dan tidurlah”. (HR.Muslim).
2. Kewajiban muslimah terhadap akalnya.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang sempurna dalam proses penciptaannya.
Allah berfirman,”Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.” (Q.S. At-Tiin,95:4)
Dari segi penjagaan fungsi akal, adalah dengan mengisi akal dengan informasi yang
bermanfaat. Ilmu dan informasi yang bermanfaat akan menjadikan makanan yang
bergizi buat otak. Ilmu dan informasi itu berupa, pengetahuan keislaman. Syaikh Said
Hawa menyebutkan beberapa ilmu islam yang harus diketahui setiap muslim meliputi
10 jenis yaitu :
Dengan mengusai penuh salah satu ilmu diatas diharapkan akan lahir ulama-ulama
muslimah yang akan membantu memecahkan masalah keumatan terutama masalah2
ttg wanita.
Kemudian pengetahuan lain yang diperlukan adalah ilmu umum dan wawasan
kontemporer. Dari sekian banyak ilmu umum, ada fardhu kifayah bagi muslimah
untuk menguasai salah satu dari bidang-bidang tersebut, mendalaminya sehingga bisa
professional. Dengan tersedianya ahli-ahli muslimah di bidang umum, akan sangat
membantu kesulitan umat. Terutama dalam mengatasi masalah kewanitaan. Misalnya
bidang kesehatan, bidang advokasi/hukum, bidang psikoligi, teknik, tata busana,
kecantikan, dll.
Dibidang kekinian pun muslimah dituntut untuk mengikuti perkembangan informasi
dari berbagai dunia, ttg politik, nilai mata uang, seni dan budaya, olah raga,dll.
Dengan wawasan yang luas akan sangat membantu muslimah dalam
mengaktualisasikan dirinya di keluarga (dalam mendidik anak atau ngobrol ama
suami nyambung..) atau dalam masyarakat.
Pengetahuan yang lain adalah keterampilan teknis. Tanpa ada ahli dibidang-bidang
teknis, muslimah akan mengalami keuslitan teknis yang semestinya tidak perlu terjadi
apabila ilmunya dimiliki. Seperti computer, internet, dan sarana informasi lain.
Segala sesuatu yang bersifat materi saja tidak akan menjamin ketenangan dalam hati.
Untuk itulah kewajiban inti ada pada pengisian hati agar semua proses kegiatan dapat
berjalan baik. Untuk mengasah fungsi hati ada beberapa hal yg harus dilakukan, yaitu:
a. Dzikrullah (mengingat Allah atau menyebut Allah),
“Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang.” ( Ar-Raad, 28)
Dzikir selain menentramkan hati juga mencerahkan pikiran, kecemerlangan akal dan
hati karena senantiasa mengingat Allah SWT. Al-Hadits, “ Perumpaan orang yang
berdzikir kepada tuhannya dengan orang yang tidak berzikir ibarat yang hidup
dengan yang mati.” (HR. Bukhari)
a. Membaca Al-qur’an
b. Menjauhi maksiat
c. Menjauhi ketergantungan pada makhluk
d. Memperbanyak ibadah.