You are on page 1of 12

1.

Dasar Ilmu Anatomi


1.1. Pembagian anatomi tubuh
1.2. Istilah yang lazim dipakai pada deskriptif anatomi
1.2.1. Aksis dan bidang penting
1.2.2. Posisi anatomi
1.2.3. Arah pergerakan
1.3. Stuktur sel dan jaringan

DEFINISI

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan
maupun bagian2 serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain.

PEMBAGIAN ANATOMI TUBUH MANUSIA

Berdasarkan fungsi, anatomi tubuh manusia terdiri atas :


1. Sistem lokomotorik
2. Sistem kardiovaskuler
3. Sistem gastrointestinal
4. Sistem respiratorius
5. Sistem endokrin
6. Sistem urogenital
7. Sistem neurologi
8. Sistem pancaindera
9. Sistem ekskretorik
ISTILAH YANG LAZIM DIPAKAI PADA DESKRIPTIF ANATOMI

1. Aksis dan bidang penting

2. Posisi anatomi
a. Medium
b. Sagital
c. Frontal
d. Transversal/horizontal
e. Kaudal superior
f. Kaudal inferior
g. Anterior transversal
h. Posterior dorsal
i. Medial
j. Lateral
k. Proksimal
l. Distal
m. Plantar dorsal

3. Arah pergerakan
a. Fleksio : Melipat/membengkokkan sendi
b. Ekstensio : Meluruskan sendi
c. Abduksio : Menjauhi tubuh
d. Rotasio : Memutar sendi
e. Sirkumdoksio : sirkuler atau gerakan gabungan fleksi, ekstensio, abduksio,
adduksio.
STUKTUR SEL DAN JARINGAN

1. SEL

Sel adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan
gregasi/penyatuan dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh
sokongan struktur-struktur interselluler.
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
b. Sitoplasma dan Organel Sel.
c. Inti Sel (Nukleus).

Selaput Plasma (Plasmalemma). Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling
luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau
Lipid dan senyawa Protein).

Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya
adalah: Protein – Lipid – Protein Þ Trilaminer Layer

Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik
(larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi
Permeabel (teori dari Overton).

Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja.

Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang
satu ke sel yang lain.

Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi
yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall).
Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa
tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi
oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lainSelain itu pada
dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada
Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang
fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.

Sitoplasma dan Organel Sel. Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus
untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang
padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel.

Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia
serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel. Organel sel adalah benda-benda solid
yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi
kehidupan).

Organel Sel tersebut antara lain :


a. Retikulum Endoplasma (RE). Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang
bermuara di inti sel. Fungsi R.E. adalah: sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel
itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
b. Ribosom (Ergastoplasma). Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar
dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom
merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi dari ribosom
adalah: tempat sintesis protein.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop
elektron.
c. Mitokondria (The Power House). Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai
dua lapis membran. Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista. Fungsi
mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP
(energi); karena itu mitokondria diberi julukan “The Power House”.
d. Lisosom. Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim
pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.
e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom). Organel ini dihubungkan dengan fungsi
ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya
biasa.Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi
ekskresi, misalnya ginjal.
f. Sentrosom (Sentriol). Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan
sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam
mitosis dan meiosis.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron.
g. Plastida. Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.
Dikenal tiga jenis plastida yaitu:
i. Lekoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),
terdiri dari:
• Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan, • Elaioplas (Lipidoplas) (untuk
menyimpan lemak/minyak). • Proteoplas (untuk menyimpan protein).
ii. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan
klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
iii. Kromoplasyaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya: • Karotin
(kuning) • Fikodanin (biru) • Fikosantin (kuning) • Fikoeritrin (merah)
h. Vakuola (RonggaSel). Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel.
Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara
vakuola dengan sitoplasma disebut TonoplasVakuola berisi: • garam-garam organic •
glikosida • tanin (zat penyamak) • minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati,
Roseine pada mawar Zingiberine pada jahe) • alkaloid (misalnya Kafein, Kinin,
Nikotin, Likopersin dan lain-lain) • enzim • butir-butir pati. Pada boberapa spesies
dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.
i. Mikrotubulus. Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan
bentuk sel dan sebagai “rangka sel”. Contoh organel ini antara lain benang-benang
gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan
Sentriol, Flagela dan Silia.
j. MikrofilamenSeperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen
utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan
dalam pergerakan sel.k. Peroksisom (Badan Mikro). Ukurannya sama seperti
Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak
mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).

Inti Sel (Nukleus). Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu: (a) Selapue Inti (Karioteka)
(b) Nukleoplasma (Kariolimfa) (c) Kromatin / Kromosom (d) Nukleolus (anak inti).
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu: (a) Sel
Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpaipada bakteri,
ganggang biru. (b) Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).

Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti
sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.

2. JARINGAN
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan
hanya dimiliki oleh makhluk hidup bersel banyak (multiseluler). Pada perkembangbiakan
secara kawin terjadi percampuran antara sel ovum dan sperma membentuk satu sel zigot.

Macam-macam jaringan:
a. Jaringan pelindung (epitel dan endotel)
b. Jaringan penunjang (Ikat,rawan,tulang)
c. Jaringan otot
d. Jaringan saraf

Jaringan Pelindung
a. Jaringan epitel
Jaringan yang menutupi permukaan tubuh bagian dalam dan bagian luar yang
berhubungan dengan udara. Terdiri atas selapis /bebrapa lapis epitel. Teratur, satu
sama lain bedekatan dan dihubungkan dengan zat intersititiel.
Macam-macam jaringan epitel:
i. Epitel squomosa (epitel gepeng)
ii. Epitel cuboidea (bentuk kubus)
iii. Epitel kolumner (bentuk silinder)

Fungsi jaringan epitel


i. Proteksi
ii. Absorbsi
iii. Sekresi
iv. Menerima rangsangan dari luar
v. Eskresi
vi. Filtrasi

Sifat jaringan epitel


i. Membentuk selaput atau membran
ii. Malekat pada jaringan dibawahnya
iii. Satu sama lain diikat oleh benang pengikat atau miofibril
iv. Regenerasi

Pembagian jaringan epitel menurut jenisnya:


i. Epitel membran
ii. Epitel glandular

b. Jaringan endotel
Jaringan penutup yang tubuh bagian dalam yang tidak berhubungan dengan udara.
Bentuk dan susunan mirip jaringan epitel sederhana. Ex dinding pembuluh darah,
limfe, dan bagian dalam jantung
Jaringan penunjang

Sekumpulan sel khusus yang bentuknya serupa, besar dan fungsinya nenunjang dan
menyokong berbagai susunan tubuh yang ada di sekitarnya.

Terdapat zat interselular diantaranya sel-selnya terdiri atas serabut kenyal dan kolagen

Bentuk bahan interseluler ini ada 2 macam :


a. Amorf (tanpa bentuk) berupa cairan, agar, dan keras
b. Bentuk fibrosa (benang) ada 3 bentuk : kolagen , retikuler, dan elastin

i. Jaringan ikat
Fungsi jaringan ikat
a. Membuat bahan-bahan interseluler
b. Membuat sel-sel darah
c. Fagositosis
d. Membuat antibodi
e. Membuat heparin

Enam macam jaringan ikat


a. Sel makrofag
b. Sel mast
c. Sel fibroblast
d. Sel lemak
e. Sel plasma
f. Sel pigmen

Macam-macam jaringan ikat


a. Jaringan ikat embrional
Berbentuk bintang dan mengandung zat interseluler terdapat pada embrio dan
sekeliling plasenta
b. Jaringan ikat aerolar
Sel-selnya satu sama lain terpisah oleh zat interseluler, banyak serabut retikuler,
berfungsi untuk menyimpan air dan berperan penting dalam proses peradangan.
c. Jaringan ikat longgar
Banyak terdapat dibawah kulit, banyak mengandung lemak, fungsi sebagai
penahan, pelindung dan cadangan makanan
d. Jaringan ikat fibrosa
Jaringan ikat aerolar yang diantaranya terdapat serabut fibrosa dan kolagen yang
banyak, kuat, dengan sedikit pembuluh darah. Contohnya ligamentum,
aponeurosis, fasia otot, dan tendon.
e. Jaringan ikat kenyal
Bersifat elastis,banyak terdapat dalam pembuluh darah. Berfungsi memberikan
kekenyalan pada jaringan. Istimewanya jaringan ikat ini dapat membuat sel darah
putih disebut dengan RES (reticuloendotelial system) terdapat di hati, limpa dan
sumsum tulang)

ii. Jaringan rawan (kartilago)


Banyak mempunyai lubang-lubang kecil, banyak terdapat sel rawan.

Lebih padat dan kuat dari jaringan biasa, elastis, diantara sel2nya terdapat banyak
pembuluh darah.

Tulang rawan adalah jaringan ikat yang lebih dekat dari jaringan ikat biasa. Selnya
disebut kondrosit dan sel yang masih muda disebut kondroblast.

Macam-macam tulang rawan


a. KARTILAGO HYALIN
Banyak serabut hyalin (rawan bening), kehijauan, licin,. Banyak terdapat pada
ujung sendi, rawan hidung, iga, tulang dada, badan embrio, laring, trakea dan
bronkus
b. KARTILAGO ELASTIS
Banyak serabut elastis, kekuningan, terdapat pada daun telinga, epiglotis, dan tuba
eustachius.

c. KARTILAGO FIBROSA
Terdapat antara ruang tulang belakang dan simfisis. Tulang rawan banyak
mengandung zat2 interseluler.

Fungsi jaringan rawan


a. Penutup ujung-ujung tulang
b. Pada embrio sebagai penyangga sementara
c. Sebagai penyangga
d. Penyambung tulang (sendi)

iii. Jaringan tulang


Fungsi jaringan tulang
a. Menjaga tegaknya tubuh
b. Melindungi organ-organ dalam
c. Membentuk sendi dan persendian
d. Tempat melekatnya ligament dan otot

Jenis-jenis tulang
a. Berdasarkan bentuknya
1. Tulang panjang : humerus, tibia, femus dll
2. Tulang pendek : Tulang vertebrae
3. Tulang pipih : Tulang wajah dan tengkorak
b. Berdasarkan stukturnya:
1. Jaringan tulang muda
2. Jaringan tulang keras
Bagian-bagian jaringan keras
a. Jaringan tulang kompakta
b. Jaringan tulang spongiosa
c. Jaringan ikat periosteum
d. Medulla osseum flava
e. Sumsum tulang merah
f. Endosteum

Jaringan Otot

Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri atas sel-sel
yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena adanya molekul
miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis otot, yaitu otot skelet (rangka),
otot jantung (cardiac), dan otot polos (Campbell et al. 1999).

Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan rangka. Otot ini
bersifat sadar (voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan kita. Serabut ototnya mempunyai
banyak nukleus yang terletak ditepi. Otot rangka mempunyai garis melintang yang gelap (pita
anisotrop) dan garis terang (pita isotrop).

Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini tidak sadar
(involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan kita. Nukleus terletak ditengah
sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang membentuk struktur pembawa sinyal
untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya selama denyut jantung (Campbell et al. 1999).

Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat dinbbandingkan otot
skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih lama. Otot polos bersifat tidak sadar
(involuntary), seperti otot jantung. Otot polos ditemukan pada banyak organ tubuh, diantaranya
terdapat pada dinding pembuluh darah dan melapisi organ dalam seperti usus dan uterus.
Membran plasmanya disebut sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma.
Sitoplasma yang mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron.
Jaringan Saraf

Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang. Secara
embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdapat pada sistem saraf
pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistim saraf tepi. Ada dua macam sel, yaitu
sel saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron mengandung badan sel, nukleus, dan
penjuluran atau serabut. Satu tipe penjuluran tersebut adalah dendrit, yang berperan dalam
menerima sinyal dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel saraf yang
lain, disebut akson (neurit), yang berperan dalam meneruskan sinyal dari badan sel ke neuron
lainnya. Beberapa akson berukuran sangat panjang, yaitu memanjang dari otak sampai ke bagian
bawah abdomen (panjang 1/2 meter atau lebih). Transmisi sinyal dari neuron ke neuron lainnya
umumnya dilakukan secara kimia. Selain neuron, ditemukan juga sel pendukung, seperti sel glia.
Sel glia merupakan sel yang menunjang dan melindungi neuron. Sel-sel pendukung umumnya
berperan dalam melindungi dan membungkus akson dan dendrit, sehingga membantu
mempercepat transmisi sinyal (Campbell et al. 1999).

You might also like