Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan
maupun bagian2 serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain.
2. Posisi anatomi
a. Medium
b. Sagital
c. Frontal
d. Transversal/horizontal
e. Kaudal superior
f. Kaudal inferior
g. Anterior transversal
h. Posterior dorsal
i. Medial
j. Lateral
k. Proksimal
l. Distal
m. Plantar dorsal
3. Arah pergerakan
a. Fleksio : Melipat/membengkokkan sendi
b. Ekstensio : Meluruskan sendi
c. Abduksio : Menjauhi tubuh
d. Rotasio : Memutar sendi
e. Sirkumdoksio : sirkuler atau gerakan gabungan fleksi, ekstensio, abduksio,
adduksio.
STUKTUR SEL DAN JARINGAN
1. SEL
Sel adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan
gregasi/penyatuan dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh
sokongan struktur-struktur interselluler.
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
b. Sitoplasma dan Organel Sel.
c. Inti Sel (Nukleus).
Selaput Plasma (Plasmalemma). Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling
luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau
Lipid dan senyawa Protein).
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya
adalah: Protein – Lipid – Protein Þ Trilaminer Layer
Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik
(larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi
Permeabel (teori dari Overton).
Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja.
Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang
satu ke sel yang lain.
Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi
yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall).
Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa
tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi
oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lainSelain itu pada
dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada
Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang
fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
Sitoplasma dan Organel Sel. Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus
untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang
padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel.
Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia
serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel. Organel sel adalah benda-benda solid
yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi
kehidupan).
Inti Sel (Nukleus). Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu: (a) Selapue Inti (Karioteka)
(b) Nukleoplasma (Kariolimfa) (c) Kromatin / Kromosom (d) Nukleolus (anak inti).
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu: (a) Sel
Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpaipada bakteri,
ganggang biru. (b) Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti
sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
2. JARINGAN
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan
hanya dimiliki oleh makhluk hidup bersel banyak (multiseluler). Pada perkembangbiakan
secara kawin terjadi percampuran antara sel ovum dan sperma membentuk satu sel zigot.
Macam-macam jaringan:
a. Jaringan pelindung (epitel dan endotel)
b. Jaringan penunjang (Ikat,rawan,tulang)
c. Jaringan otot
d. Jaringan saraf
Jaringan Pelindung
a. Jaringan epitel
Jaringan yang menutupi permukaan tubuh bagian dalam dan bagian luar yang
berhubungan dengan udara. Terdiri atas selapis /bebrapa lapis epitel. Teratur, satu
sama lain bedekatan dan dihubungkan dengan zat intersititiel.
Macam-macam jaringan epitel:
i. Epitel squomosa (epitel gepeng)
ii. Epitel cuboidea (bentuk kubus)
iii. Epitel kolumner (bentuk silinder)
b. Jaringan endotel
Jaringan penutup yang tubuh bagian dalam yang tidak berhubungan dengan udara.
Bentuk dan susunan mirip jaringan epitel sederhana. Ex dinding pembuluh darah,
limfe, dan bagian dalam jantung
Jaringan penunjang
Sekumpulan sel khusus yang bentuknya serupa, besar dan fungsinya nenunjang dan
menyokong berbagai susunan tubuh yang ada di sekitarnya.
Terdapat zat interselular diantaranya sel-selnya terdiri atas serabut kenyal dan kolagen
i. Jaringan ikat
Fungsi jaringan ikat
a. Membuat bahan-bahan interseluler
b. Membuat sel-sel darah
c. Fagositosis
d. Membuat antibodi
e. Membuat heparin
Lebih padat dan kuat dari jaringan biasa, elastis, diantara sel2nya terdapat banyak
pembuluh darah.
Tulang rawan adalah jaringan ikat yang lebih dekat dari jaringan ikat biasa. Selnya
disebut kondrosit dan sel yang masih muda disebut kondroblast.
c. KARTILAGO FIBROSA
Terdapat antara ruang tulang belakang dan simfisis. Tulang rawan banyak
mengandung zat2 interseluler.
Jenis-jenis tulang
a. Berdasarkan bentuknya
1. Tulang panjang : humerus, tibia, femus dll
2. Tulang pendek : Tulang vertebrae
3. Tulang pipih : Tulang wajah dan tengkorak
b. Berdasarkan stukturnya:
1. Jaringan tulang muda
2. Jaringan tulang keras
Bagian-bagian jaringan keras
a. Jaringan tulang kompakta
b. Jaringan tulang spongiosa
c. Jaringan ikat periosteum
d. Medulla osseum flava
e. Sumsum tulang merah
f. Endosteum
Jaringan Otot
Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri atas sel-sel
yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena adanya molekul
miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis otot, yaitu otot skelet (rangka),
otot jantung (cardiac), dan otot polos (Campbell et al. 1999).
Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan rangka. Otot ini
bersifat sadar (voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan kita. Serabut ototnya mempunyai
banyak nukleus yang terletak ditepi. Otot rangka mempunyai garis melintang yang gelap (pita
anisotrop) dan garis terang (pita isotrop).
Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini tidak sadar
(involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan kita. Nukleus terletak ditengah
sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang membentuk struktur pembawa sinyal
untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya selama denyut jantung (Campbell et al. 1999).
Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat dinbbandingkan otot
skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih lama. Otot polos bersifat tidak sadar
(involuntary), seperti otot jantung. Otot polos ditemukan pada banyak organ tubuh, diantaranya
terdapat pada dinding pembuluh darah dan melapisi organ dalam seperti usus dan uterus.
Membran plasmanya disebut sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma.
Sitoplasma yang mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron.
Jaringan Saraf
Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang. Secara
embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdapat pada sistem saraf
pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistim saraf tepi. Ada dua macam sel, yaitu
sel saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron mengandung badan sel, nukleus, dan
penjuluran atau serabut. Satu tipe penjuluran tersebut adalah dendrit, yang berperan dalam
menerima sinyal dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel saraf yang
lain, disebut akson (neurit), yang berperan dalam meneruskan sinyal dari badan sel ke neuron
lainnya. Beberapa akson berukuran sangat panjang, yaitu memanjang dari otak sampai ke bagian
bawah abdomen (panjang 1/2 meter atau lebih). Transmisi sinyal dari neuron ke neuron lainnya
umumnya dilakukan secara kimia. Selain neuron, ditemukan juga sel pendukung, seperti sel glia.
Sel glia merupakan sel yang menunjang dan melindungi neuron. Sel-sel pendukung umumnya
berperan dalam melindungi dan membungkus akson dan dendrit, sehingga membantu
mempercepat transmisi sinyal (Campbell et al. 1999).