You are on page 1of 26

KEMATIAN IBU DAN KEMATIAN BAYI DI INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

1.3 Latar Belakang


Masalah kematian ibu dan kematian bayi di Indonesia merupakan masalah
yang berkepanjangan dan sampai saat ini masih belum dapat diatasi, AKI di
Indonesia masih menduduki urutan tertinggi di ASEAN. Indonesia masih belum
mampu mengatasi tingginya angka kematian ibu (AKI). Berdasarkan survey
demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003 (AKI), 307 per 100.000
kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia dan
angka kematian bayi (AKB) 40 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2003, di
propinsi Jawa Barat terdapat 321,15 per 100.000 kelahiran hidup
http://pikiran_rakyat.com/cetak2006 . (diakses Tgl 07 Juli 2009 )
Upaya untuk mengendalikan AKI (Angka Kematian Ibu) lebih banyak berkait
dengan faktor-faktor yang berkenaan dengan kemampuan petugas kesehatan (bidan)
dan pelayanan kesehatan, serta faktor sosial yang ada dimasyarakat. Oleh karena itu
bidan dimasyarakat bertindak sebagai pelaksana kesehatan, maka bidan harus bisa
menguasai pengetahuan dan teknologi serta kemampuan untuk melakukan kegiatan
sebagai berikut : Bimbingan terhadap kelompok remaja dan dewasa (WUS),
Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas serta menyusui, Pemeliharaan
kesehatan dalam proses pertolongan persalinan, Pemeliharaan kesehatan pada
PUS dalam penggunaan alat kontrasepsi, Pemeliharaan kesehatan pada bayi dan
balita.
Menurul Depkes RI, melakukan upaya untuk mempercepat penurunan AKI
menjadi 225 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu dengan cara meningkatkan
perkembangan sumber daya manusia melalui program pendidikan bidan. Akademi
Kebidanan STIKes Medistra Indonesia merupakan salah satu institusi yang ditunjuk
untuk menyelenggarakan pendidikan kebidanan dalam kegiatan proses belajar
mengajar terhadap salah satu mata kuliah kebidanan komunitas. Mata kuliah ini
selain disajikan dalam bentuk teori juga mahasiswa diwajibkan memperoleh
pengalaman praktek nyata dimasyarakat dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh.
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja misalnya :
karena terkejut cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh
tenaga non profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius
seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya
dapat menimbulkan kemandulan. Prematureritas terjadi karena kurang matangnya
alat reproduksi terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat
badan lahir rendah (BBLR ) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang. Ibu hamil pada
anak pertama biasanya pengetahuan akan gizi masih kurang, sehingga akan berakibat
kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan
mengakibatkan makin tingginya kelahiran premature, berat badan lahir rendah dan
cacat bawaan. Penyebab anemia pada saat hamil disebabkan kurang pengetahuan
akan pentingnya gizi pada saat hami. Karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu
mengalami anemia. Tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan
juga sel darah merah. Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena
perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga
cukup tinggi yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun).
http://www.hamilmuda.htm (diakses tanggal 07/07/2009).
Berdasarkan uraian diatas, penulis lertarik untuk melakukan asuhan keluarga
binaan, dimana ibu hamil memeriksakan kehamilan belum K4, masih kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya kesehatan ibu diantaranya pentingnya
ibu hamil bersalin ditolong oleh tenaga yang terlatih sehingga dapat menurunkan AKI
di Indonesia.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan Komunitas kepada keluarga
Tn. S Rt 11/01 di Desa Pasir Angin Kecamatan Cilengsi.

1.2.2 Tujuan Khusus


Setelah mengadakan praktek asuhan kebidanan komunitas diharapkan
penulis mampu :
a. Melaksanakan pengkajian pada keluarga Tn. S dan Ny. A
dengan masalah pemeriksaan ANC belum K4.
b. Mampu menentukan masalah pada keluarga Tn. S dan Ny.A
dengan masalah pemerintah ANC belum K4.
c. Mampu menyusun atau menetapkan rencana tindakan
kebidanan pada keluarga Tn. S dan Ny. A dengan masalah pemerintah
ANC belum K4
d. Mampu melaksanakan tindakan kebidanan pada keluarga Tn. S
dan Ny. A dengan masalah pemeriksaan ANC belum K4
e. Mampu melaksanakan evaluasi yang telah diberikan pada
keluarga Tn. S dan Ny. A dengan masalah pemeriksaan ANC belum
K4
f. Mampu mengidentifikasi kesenjangan yang didapat antara teori
dan kasus
g. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan
penghambat serta dapat mencari pembenaran masalah
h. Mampu mendokumentasikan semua kegiatan kebidanan dalam
bentuk narasi.

2.3 Ruang Lingkup


Asuhan Kebidanan Komunitas ini merupakan praktek dan mata
kuliah kebidanan komunitas sesuai dengan bidang kebidanan komunitas ini
penulis membatasi pada pengetahuan ibu khususnya tentang pentingnya
pemeriksaan kehamilan persiapan persalinan.
Asuhan kebidanan komunitas ini dilakukan dikelurahan pasir angin RT
11/10, Kecamatan Cilengsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai -tanggal 25 juni
2009 – 06 Juli 2009.

1.4 Metode Penulisan


Metode yang digunakan adalah proses pendekatan pada asuhan kebidanan
mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Teknik yang di gunakan pada proses manejemen kebidanan komunitas
adalah wawancara, observasi, diskusi intervensi asuhan kebidanan dengan
menggunakan format survai kesehatan

1.5 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakan
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umura
1.2.2 TujuanKhusus
1.3 Ruang Lingkup Penulisan
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN
2.1 Konsep Keluarga
2.1.1 Pengertian
2.1.2 Jenis/type keluarga
2.1.3 Struktur Keluarga
2.1.4 Peran Keluarga
2.1.5 Fungsi Keluarga
2.1.6 Tugas Perkembangan Keluarga
2.2 Konsep Kasus/Masalah Kesehatan
2.2.1 Persalinan
2.3 Asuhan Kebidanan Pada Keluarga
2.3.1 Pengkajian
2.3.2 Interprestasi Data dan Skala Prioritas
2.3.3 Potensi Masalah
2.3.4 Tindakan Segera
2.3.5 Intervensi
2.3.6 Implementasi
2.3.7 Evaluasi
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Tn. S
3.1.1 Pengkajian Pada Keluarga Tn. S
3.1.2 Pendokumentasian
BAB IV PEMBAHASAN
5.1 Pengkajian
4.2 Interpretasi Data
4.3 Identifikasi Potensi Data
4.4 Tindakan Segera
4.5 Intervensi
4.6 Implementasi
4.7 Evaluasi
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran - Lampiran
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Keluarga


2.1.1 Pengertian
Keluarga adalah dua orang atau Iebih yang disalukan oleh ikatan
kebersamaan dan keintiman (Friedman, M, 1998), Keluarga adalah lingkungan
sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang karakteristik dengan saling
kasih sayang, saling memperhatikan saling berkomitmen saling bertanggung
jawab dalam pertumbuhan, hubungan yang saling mendorong kesehatan dan
mempertahankan keutuhan dan system bila terjadi perubahan dalam individu,
keluarga dan sosial (Hithack, J, 1996).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri alas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam sualu keadaan yang saling bergantungan (Departemen
Kesehatan Rl, 1998 didapat dari Nasrul Effendi, 1998).
Jadi keluarga adalah terdiri dari dua atau lebih individu yang terikat oleh
hubungan atau ikatan perkawinan, ikatan darah dan mempunyai karakteristik
saling kasih sayang, saling memperhatikan, saling berkomitmen, saling
bertanggung jawab dalam pertumbuhan dan saling ketergantungan serta
mempunyai tujuan untuk saling mendorong dalam individu keluarga dan sosial
juga merupakan dan sosial juga merupakan unit terkecil dan masyarakat.

2.1.2. Jenis/Tipe Keluarga


a. Tipe keluarga menurut Mamano dan Sossman 1991 (Hidcheck
1.1996)
a) Nuclear Family
Keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak-anak (anak
kandung atau hasil adopsi)
b) Extended Family
Terdiri dari nuclear family dan orang lain yang masih ada ikatan
darah (nenek, kakek, bibi, paman, sepupu) atau anak hasil adopsi.
c) Binuclear Family
Gabungan dua keluarga (dua keluarga cerai kemudian menikah)
d) Single patent family
Satu orang dewasa dengan anak-anaknya (karena cerai).
e) Kin network
Jaringan persaudaraan, dua atau lebih rumah tangga yang diikat
oleh persaudaraan atau pernikahan.

b. Tipe menurut Fredman M (Nasrul E. 1998)


a) Keluarga inti (Nuclear Family)
b) Keluarga besar (Extended Family]
c) Keluarga berantai (Serial family}
d) Keluarga duda/janda (Single family)
e) Keluarga yang berkomposisi (Komposite)

2.1.3. Struktur Keluarga


Struktur keluarga berdasarkan kekuasaan (Fredman N, 1998}
a. Patrilokal yang dominant dan memegang kekuasaan dalam
keluarga adalah ayah.
b. Matrilokal yang dominant dan memegang kekuasaan dalam
keluarga adalah di pihak ibu.
c. Eqotarian
Yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu.

2.1.4 Struktur Keluarga Terdiri Dari Macam-Macam :


a. Matrilinial
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu.
b. Patrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
c. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
d. Keluarga Kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan dan karena
adanya hubungan dengan suami istri.

2.1.5 Peran Keluarga


Peran keluarga adalah tingkah laku yang diharapkan. Peran
keluarga dapat formal maupun informal, peran formal adalah peran yang
sangat diharapkan dan diakui seperti menjadi suami, istri, ibu, bapak dan
anak-anak. Dan peran informal adalah peran yang datang begitu saja
dalam keluarga seperti siapa yang merencanakan kegiatan sosial,
membuang sampah, yang membayar tagihan dan lain-lain dimana peran
individu dalam keluarga, kelompok masyarakat ayah, ibu, anak, suami
istri berbagai peran yang terdapat dalam keluarga sebagai berikut:
a. Peranan Ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan mencari nafkah,
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
b. Fungsi Reprodiiksi
Menghasilkan untuk melanjutkan generasi.
c. Fungsi Ekonomi
Mengalokasikan sumber atau keuangan untuk kebutuhan keluarga.
d. Fungsi Keluarga Sehat
Adalah menjaga keschatan dan memenuhi kebutuhan fisik seperti
makan, pakaian rekreasi, olah raga dan tidur.

2.1.6 Tahap Perkembangan Keluarga


Dikenal juga dengan teori pendekatan melalui siklus kehidupan
artinya bahwa setiap keluarga berkurang dengan melalui tahap-tahap
perkembangan Doyall dan Miller memberikan rumusan bahwa setiap
tugas-tugas perkembangan harus dapat melalui sebelum maju ke tahap
berikutnya dengan demikian kemampuan keluarga menangani
permasalahan di tahap pertama.
a. Mulai berkeluarga / menikah
Berpisah dengan orang tua membina bimbingan yang selalu
memuaskan, membina hubungan dengan orang lain, keluarga
berencana, kapan hamil dan punya anak.
b. Melahirkan anak pertama
Persiapan menjadi orang tua, persiapan kelahiran adaptasi dengan
perubahan anggota keluarga, konsultasi keluarga berencana antisipasi
kritis.
c. Keluarga dengan anak pra sekolah
pembagian waktu untuk individu dan anak pembagian tanggung jawab
keluarga peningkatan kerja sama pasangan kegiatan dan waktu untuk
stimulasi timbang anak.
d. Keluarga dengan anak sekolah
menurut sosiologi anak meningkatkan system komunikasi keluarga
mempertahankan kerja sama dan saling mendukung.
Tugas-tugas keluarga yang dilakukan oleh keluarga dalam
bidang kesehatan menurut Fredman M, 1981 (Nasrul, E, 1981)yaitu :
(fredman, M, 1981, Nasrul Efendi 1998)
a. Mampu mengenal masalah kesehatan
b. Mampu mengambil keputusan
c. Mampu memodifikasi lingkungan
d. Mampu memantaatkan fasilitas kesehatan

2.2 Konsep kasus


2.2.1 Pengertian
Kehamilan adalah suatu keadaan yang dimulai dengan konsepsi
( perubahan ) dan berakhir dengan permulaan persalinan (Dra Dini
Kusdu, 2005).
Faktor resiko kehamilan adalah suatu keadaan yang menambah
resiko kehamilan, tetapi tidak secara langsung meningkatkan resiko
kematian ibu. Resiko tinggi kehamilan adalah ibu hamil yang mengalami
resiko atau bahaya yang lebih besar saat kehamilan dan persalinan
(Depkes Rl, 2002 ).

2.2.2 Tanda dan gejala ( Mochtar, Rustam, 1998)


a. Tanda- tanda presumptive
a) Amenore (tidak dapat haid )
b) Mual dan muntah
c) Mengidam (ingin makanan khusus )
d) Tidak talian suatu bau-bauan
e) Pingsan, bila berada ditempat-tempat keramaian akan sesak dan
pingsan
f) Tidak ada selera makan ( anoereksia )
g) Lelah
h) Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri disebabkan
pengaruh estrogen dan progesterone i) Miksi sering
i) Konstipasi/obstipasi karena tonus otot menurun
b. Tanda-tanda kemungkinan hamil
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar
d) Tanda Chadwick
e) Tanda piskacek
f) Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang (Brakxton
hicks)
g) Teraba balotemen
h) Reaksi kehamilan positif.
c. Tanda pasti (Tanda positif)
a) Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau di raba,
juga bagian-bagian janin
b) Denyut jantung janin : didengar dengan stetoskop atau
monorel leanec, dicatat atau didengar dengan alat dopier, dicatat
dengan feto-electro kardiogram, dan dilihat pada ultrasonograti
c) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto ronten.
2.2.3 faktor resiko dan resiko tinggi kehamilan
a. faktor resiko kehamilan adalah
a) umur ibu < 20 tahun dan lebih dari >35 tahun.
b) Anak lebih dari 4 dan jarak kehamilan kurang
dari 2 tahun
c) Berat badan < 38 kg
d) Bentuk panggul tidak normal
b. resiko tinggi kehamilan
a) ibu tampak kurus dan pucat atau anemia
b) tekanan darah tinggi atau hipertensi (> 140/90 mmhg)
c) bengkak pada kaki, tangan, muka, dan sakit kepala yang hebat
terus menerus.
d) Keluar darah dari kemaluan saat hamil
e) Keluar air ketuban pada waktu hamil
f) Adanya kesulitan pada kehamilan atau persalinan
g) Sering keguguran sebelumnya
h) Menderita penyakit menahun (batuk-batuk yang lama.)
2.2.4 upaya pencegahan (Dra.Dini.K.2005)
Upaya pencegahan untuk menghindari bahaya kehamilan resiko tinggi
a. Mengcnali tanda-tanda kehamilan resiko tinggi
b. Memeriksa kehamilan sedini mungkin dan teratur
selama kehamilan
c. Mendapatkan imunisasi TT 2 X
d. Bila ditemukan kelainan resiko tinggi, pemeriksaan
kehamilan harus lebih sering dan intensif
e. Segera ke posyandu, puskesmas, atau rumah sakit terdekat
bila ditemukan tanda-tanda bahaya resiko kehamilan
f. Makan-makanan bergizi yang memenuhi 4 sehat 5
sempurna.
BAB III
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BINAAN

Nama Mahasiswa : Dede May Sujarwati


NPM : 06.156.02.11.003
Pengkajian Tanggal : 31-06-2009

3.1 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Keluarga Binaan Pada Ny. E tentang


Kehamilan
I. Pengkajian
A. Identitas Keluarga
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. Saing
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sulawesi Selatan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelaut
Alamat : RT 11 RW 10 Desa Pasir Angin
Kec. Cilengsi
2. Anggota Keluarga
No Nama Hubungan JK Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
Keluarga
1. Ny. Asrah Istri P 22 tahun SMA IRT Sehat

Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan oleh Tn. S sendiri. Status


kesehatan keluarga 6 bulan terakhir baik dan tidak ada kemalian dalam 6 bulan
terakhir ini. Penghasilan keluarga perbulan Rp. 1.000.000 yang didapat hanya dari
penghasilan suami.

B. Data Kesehatan Wanita


1. Ibu Hamil
Subjektif
Ny. A (22 tahun) G1P0A0, saat ini sedang hamil 7 bulan. Ny. A mengatakan
hari pertama haid terakhir (HPHT) 02 Desember 2008 maka didapatkan taksiran
partusnya 09 September 2009. Pada saat ini Ny. A mengatakan sakit dibagian
bawah perut akhir-akhir ini, gerakan janin mulai dirasakan ibu sejak kehamilan 16
minggu dan hingga saat ini gerakan janinnya aktif dan sering.
Dalam sehari-hari Ny. A mengatakan makan 3 sehari sebanyak 1 porsi, jenis
makanan yang biasa dimakan nasi, ikan, telur, tahu, tempe, ayam, sayuran,
kadang-kadang buah, minuman yang biasa diminum air putih matang yang biasa
diambil dari sumur, tidak ada gangguan yang dirasakan, nafsu makan Ny. A biasa
tidak ada perubahan dan tidak ada makanan pantangan. Pola eliminasi Ny. A
tidak ada masalah, BAK 4 x sehari ( konsistensi urin tidak keruh), BAB Ny. A
normal ± 2 x sehari dengan konsistensi lunak. Aktifitas sehari-hari Ny. A hanya
pekerjaan rumah tangga dan aktifitas kesehariannya ringan. Tidur malam ibu 6
jam dan tidur siang ± 2 jam. Selama kehamilan Ny. A melakukan hubungan
sexual 1 x seminggu dan Ny. E merasa nyaman dengan posisi hubungan, Ny. A
tidak pernah merokok, minum jamu, ataupun minum alkohol, biasanya Ny. A
mengganti pakaian dalamnya 2x sehari.
Selama kehamilan ini Ny. A mengatakan tidak pernah melakukan 1x
pemeriksaan kehamilan ke puskesmas dan Bidan Praktek Swasta, Ny. A sudah
mendapatkan tablet Fe. Ny. A mengatakan sudah diimunisasi TT karena periksa
hamil tenaga kesehatan setempat, dan sampai sekarang baru 1 x periksa
kehamilan Ny. A mengatakan tidak pernah menderita penyakit dan saat ini Ny. A
merasa sehat, serta Ny. A tidak pernah operasi dan tidak pernah terkena cedera
selama masa kehamilan.
Kehamilan ini sangat di harapkan karena Ny. A ingin memiliki keturunan dan
jenis kelamin yang diharapkan Ny. A apa saja. Ny. menerima kehamilan ini
dengan senang hati dan mendapatkan dukungan sepenuhnya dari suami dan
keluarga. Saat ini Ny. A tidak memiliki beban pikiran ataupun masalah yang
mempengaruhi kehamilannya.
Ny. A berencana untuk melahirkan . di klinik Bidan Rina Martiana Alasan
Ny. A ingin bersalin di klinik agar lebih tenang dan dekat dari tempat tinggal
Rencana anggaran biaya persalinan yang direncanakan oleh ibu A ±
Rp. 500.000 dan sampai saat ini ibu belum tahu sumber dananya dari mana dan
sampai sekarang persiapannya belum ada.
Pengetahuan Ny. A tentang manfaat pemeriksaan ANC masih kurang dan Ny.
A belum mengetahui tentang imunisasi TT dan tablet zat besi, senam hamil,
tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan.
Kepercayaan yang dianut oleh Ny. A selama masa kehamilan yaitu Ny. A
dilarang untuk keluar rumah pada malam hari. Keluarga Ny. A sangat senang
dengan kahamilan ini. ibu dan keluarga pernah melangsungkan upacara yang
berhubungan dengan kehamilannya yang biasa di sebut tujuh bulanan.

Objektif
Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis. pcnampilan ibu rapih
dan bersih. Berdasarkan hasil pemeriksaan secara menyeluruh didapatkan bahwa
rambut hitam, bersih, tidak mudah rontok, dan tidak ada benjolan. Telinga bersih
dan tidak ada serumen, muka tidak ada odem dan tidak ada cloasma gravidarum.
Mata, selera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis. Reflek pupil (+). Hidung
bersih tidak ada polip. Mulut dan gigi bersih, tidak ada sariawan, gigi tidak ada
cariaes serta utuh. Leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening.
Payudara, pembesaran normal, putting susu menonjol. areola hyperpigmentasi,
sudah ada pengeluaran kolostrum, tidak ada rasa nyeri dan tidak ada benjolan
pada payudara. Abdomen hyperpigmentasi linea alba, kulit abdomen bersih,
kosisitensi lunak, tidak ada bekas operasi. Dari hasil pemeriksaan abdomen di
dapatkan pada Leopold 1 TFU 21 cm, di atas fundus teraba lunak, tidak bulat.
Leopold II sebelah kanan ibu teraba bagian-bagian kecil dari janin. Leopold III
teraba bulat, keras, dan melenting. Leopold IV teraba bagian terbawah janin
belum masuk PAP ( konvergen ). DJJ 140 x/menit (teratur), TBJ ( 21-12 ) x 155 =
1359 gr. Posisi tulang belakang ibu normal, tidak ditemukan oedem pada tangan
ataupun kaki, tidak ada varises, reflek patella (+), tidak dilakukan pemeriksaan
anogenital karena tidak ada indikasi untuk dilakukan pemeriksaan tersebut, begitu
juga dengan pemeriksaan dalam, pemeriksaan penunjang belum dilakukan.

C. Data Kesehatan Wanita


Ny. A dan Tn. S telah menikah sejak satu tahun yang lalu, pernikahan Ny.A
dengan Tn. S merupakan pernikahan yang pertama kali. Status Ny. A dalam
keluarga adalah sebagai istri tunggal. Tn. S bekerja sebagai pelaut dan Ny. A
hanya menjadi ibu rumah tangga. Dalam mengambil keputusan .Tn. S yang
mengambil keputusan.
Ny. A berpenampilan sederhana dan tidak ada keluhan tentang gejala-gejala
IMS ( infeksi menular seksual ), dalam keluarga tidak ada riwayat kanker. Sampai
saat ini ibu tidak menderita kanker ataupun tumor. Sampai saat ini ibu belum
pernah melakukan pemeriksaan papsmear. Selama kehamilan ini ibu melakukan
hubungan sexual 1x dalam seminggu dan ibu tidak mengalami gangguan/
kesulitan saat melakukan hubungan seksual.
Dalam kesehariannya ibu mandi 2x sehari dan ganti pakaian dalam 2x sehari.
Ibu mengatakan tidak pernah merokok dan minum jamu, namun ibu minum
suplemen penambah darah dari bidan. Ibu ganti pakaian 2-3 x sehari dan ibu tidak
memiliki keluhan pada system reproduksinya.

D. Gambaran Lokasi Rumah


Keluarga Tn. S tinggal dirumah kakak dimana bangunan rumahnya terdiri
dari atap yang terbuat dari genteng, dinding rumah dari batu bata dan lantai dari
keramik Keluarga Tn. S memiliki 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, dan 1
kamar mandi. Ventilasi dirumah cukup. Di dalam rumah keluarga Tn. S
mempunyai 6 buah lampu pijar dimana masing-masing terdapat diruang tamu
depan, dapur, 2 kamar tidur, kamar mandi, dan di teras depan.
Kebiasaan rumah keluarga Tn. S cukup A bersih, didepan rumah ada jalan
kompleks disamping kanan kiri rumah terdapat rumah tetangga. Keluarga Tn. S
mengambil air dengan keran (sumur bor) yang terdapat di kamar mandi. Tn. S
dan keluarga tidak memiliki hewan peliharaan.

Denah Rumah
Kamar Dapur WC
2
Kamar R. Tamu
1 Pintu

Pagar

Depan
E. Kebiasaan Hidup Keluarga
Ny. A sebelum memasak bahan makanan biasanya dipotong-potong dahulu
baru dicuci dengan air keran yang dijaga kebersihannya, perlengkapan dimasak
seadanya yang penting bersih, makanan yang telah dimasak diletakan di meja dan
di tutupi dengan tudung saji, dan tempat yang digunakan untuk makanan telah di
cuci bersih dengan sabun dan air keran.
Kebiasaan makan keluarga sebelum makan cuci tangan terlebih dahulu,
makanan yang di makan tiap hari nasi, sayur, dan lauk pauk misalnya tahu,
tempe, ikan, atau ayam. Buah yang dimakan biasanya pisang. Dan minuman yang
di minum sehari-hari air putih matang yang diambil dari sumur bor. yang di
masak terlebih dahulu. Aggota keluarga yaitu Tn. S merokok tetapi tidak ada
yang mengkonsumsi minuman beralkohol atau makan sirih.
Pola tidur Tn. S malam 8 jam sedangkan Ny. A 8 jam dan tidur siang ± 2 jam
kalau tidur menggunakan lotion anti myamuk untuk perlindungan dari nyamuk.
Anggota keluarga tidak ada alergi terhadap suatu jenis makanan. Apabila ada
anggota yang sakit biasanya ibu memberikan obat warung saja.
Kebiasaan anggota keluarga mandi 2x sehari dikamar mandi dengan air
keran dan ganti pakaian dalam 2x sehari. Aggota keluarga kadang kala diajak
kepala keluarga jalan-jalan tetapi anggota keluarga tidak pernah olah raga.

F. Riwayat Sosial
Pernikahan Tn. S dan Ny. A sudah berlangsung satu tahun lamanya, Tn. S
menikah pada usia 30 tahun, sedangkan Ny. A pada usia 30 tahun dengan status
pernikahan syah dan l x pernikahan. Pendapatan dalam rumah tangga Tn. S yaitu,
Rp. 1.000.000 kelurga Tn. S tidak ada anggota keluarga yang terlibat sebagai kader,
parat desa Keluaraga Tn. S tidak terdaftar sebagai peserta AsKesKin dikarenakan
persyaratan yang belum lengkap.

II. Assesment
Diagnosa : Ny. A (22 tahun) G1P0A0, hamil 29 minggu, janin hidup tunggal
intra uterin, teraba punggung kiri, belum masuk PAP.
Masalah : - Pemeriksaan ANC belum k4.
- Ibu belum mengetahui manfaat ANC
- Ibu belum mengetahui tentang senam hamil
- Ibu belum mengetahui tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan
persalinan.

Prioritas Masalah
Masalah Jumlah Tingkat Perhatian Kemungkinan Total
No
Kesehatan Kasus Bahaya Keluarga Dikelola Nilai
1. Pemeriksaan +++ +++ + +++ 27
ANC ibu belum
K4

2. Ibu belum +++ ++ + +++ 18


mengetahui
manfaat
pemeriksaan
kehamilan

3. Ibu belum +++ ++ + +++ 18


mengetahui
tanda-tanda
bahaya dalam
kehamilan dan
persalinan

4. Ibu belum +++ + + +++ 9


mengetahui
tentang senam
hamil

III. Planning
Hari/Tanggal : Rabu, 01 Juli 2009
Pukul : 16.00 WIB

No Masalah Planning Evaluasi


1. Pemeriksaan ANC • Menginformasikan • Ibu mengatakan sudah
Ibu belum k4 kepada ibu tentang mengerti dan mengetahui
pemeriksaan kehamilan tentang pemeriksaan ANC
minimal setiap bulan dan ibu
4 x diantaranya mengatakan akan
1x trimester ke-1 melakukan pemeriksaan
1x trimester ke-2 kehamilan sesuai dengan
2x trimester ke-3 anjuran bidan.

2. Ibu belum • Menginformasikan • Ibu mengatakan sudah


mengetahui kepada ibu tentang mengerti dan mengetahui
manfaat pentingnya memeriksa tetang manfaat
pemeriksaan kehamilan ketenaga pemeriksaan kehamilan
kehamilan kesehatan agar
dipantau keaadaan
janin dan mendeteksi
dini jika ada hal-hal
yang diluar dari normal
• Menginformasikan
kepada ibu tentang
manfaat pemeriksaan
kehamilan salah
satunya adalah
memantau tumbuh
kembang janin didalam
kandungan setiap
bulannya

3. Ibu belum • Menginformasikan • Ibu mengatakan sudah


mengetahui pinkes tentang tanda- mengerti dan mengetahui
tentang tanda- tanda bahaya dalam tanda-tanda bahaya dalam
tanda bahaya kehamilan dan kehamilan dan persalinan
dalam kehamilan persalinan
dan persalinan

4. Ibu belum • Menginformasikan • Ibu mengatakan sudah


mengetahui penkes tentang manfaat mengerti dan mengetahui
tentang senam dari senam hamil tentang manfaat senam
hamil hamil
BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam proses asuhan kebidanan yang diberikan pada keluarga Tn. S


khususnya Ny. A dalam sasaran kebidanan ibu hamil tidak mendapat hambatan-
hambatan karena keluarga Tn. S cukup terbuka dengan pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan. Dalam masa kehamilan sebaiknya ibu hamil mengetahui perubahan-
perubahan apa saja yang terjadi didalam dirinya sehingga ibu bisa menerima
perubahan-perubahan tersebut dan dapat menikmati masa kehamilannya. Selain itu
sebaiknya ibu hamil juga mengetahui pentingnya pemeriksaan ANC, manfaat tablet
Fe, manfaat imunisasi, kebutuhan ibu hamil baik dari segi makanan, personal hygiene
dan lain-lain sehingga dengan informasi- informasi tersebut, ibu hamil punya
keinginan untuk memeriksakan kehamilannya dan menjaga kehamilannya. Hal ini
mempengaruhi tumbuh kembang janin, serta mempengaruhi kesehatan ibu sendiri.
Pada tanggal 31 Juni 2009 dilakukan pengkajian prioritas masalah tertinggi,
pada Ny. A tentang pemeriksaan ANC belum K4 Dari data subjektif didapatkan ibu
hamil dengan anak pertama, dengan usia 22 tahun, usia kehamilan 29 minggu.
Kemudian diberikan penyuluhan pada Ny. A tentang manfaat pemeriksaan kehamilan
diantaranya memantau tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu dan janin dari hasil
objektif yang didapat yaitu Ny. A berumur 31 tahun, TD : 110/70 mmhg, BB : 55 kg,
N : 80 x/I, Rr : 22x/I, Suhu : 36ºc dengan keadaan umum ibu baik dan ibu dalam
keadaan sehat.
Pada tanggal 01 Juni 2009 dilakukan pengkajian pada Ny. A dengan Masalah
ibu belum mengetahui manfaat pemeriksaan kehamilan dan senam hamil data
subjektif yang didapat ibu pemeriksaan kehamilan baru 1 k kepada tenaga kesehatan
tentang kehamilan kemudian diberikan penyuluhan tanda bahaya dalam kehamilan
agar ibu lebih menjaga kehamilannya. Dimana Ny. A harus lebih menjaga
kehamilannya dengan rutin memeriksakan kehamilannya ketenaga kesehatan dan
mengkonsumsi makanan yang bergizi, agar mendapatkan kebutuhan yang sesuai
dengan ibu hamil pada umumnya. Menurut (Mochtar, 1998) tanda bahaya kehamilan
adalah bila tekanan darah > 140/90 mmhg, bengkak pada kaki, tangan dan muka
disertai sakit kepala, Hb < 8 gr%, pcrdarahan pervaginam, kctuban pecah dini, ibu
yang mcnderita penyakit menahun seperti janlung, ginjal, paru, TBC.
Pada evaluasi didapatkan hasil yaitu pengetahuan ibu bertambah dimana ibu
dapat menjelaskan kembali secara sederhana tcntang penyuluhan yang diberikan. Ibu
akan memeriksakan kehamilannya secara teratur. Ibu
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Beberapa faktor angka kematian ibu adalah kurangnya kesadaran ibu dan
masyarakat akan pentingnya pengetahuan tentang pemeriksaan ANC belum k4 pada
kehamilan sehingga derajat kesehatan keluarga dan masyarakat.
Dari asuhan kebidanan komunitas yang dilakukan di Desa Pasir
Angin penulis sudah menerapkan teori yang didapat sehingga dalam bab ini penulis
mencoba menyimpulkan bahwa pada data subjektif yang didapatkan, ternyata ibu
belum mengetahui tentang manfaat pemeriksaan kehamilan pada kehamilan.
Dari data objektif didapat tidak ada kesenjangan antara data data fokus dan
dasar. Kehamilan ibu merupakan kehamilan normal, umur kehamilan 29 minggu.
Dari data objektif, ternyata banyak informasi yang belum ibu dapat sehingga pada
saat planning kita melaksanakan penyuluhan memberikan informasi sesuai dengan
kebutuhan ibu misalnya tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan,
imunisasi TT, dengan diberikannya informasi tersebut ibu mengerti dan akan
melaksanakan.

5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Klien
1. Diharapkan ibu memperhatikan jadwal pemeriksaan ANC untuk
mengctahui keadaan dari janin.
2. Dibarapkan ibu bisa datang ke pelayanan kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan ibu hamil.
5.2.2 Saran Untuk Profcsi Bidan
Bagi para Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan agar lebih
memperhatikan Profesional bidan, karena seorang bukan hanya sebatas
memberikan pertolongan persalinan tetapi juga memberikan rasa tenang,
keamanan dan kenyamanan, bagi ibu agar jika ada komplikasi yang terjadi
bidan dapat bertindak dengari cepat.Maka dari itu seorang bidan harus mampu
menguasai teori standar pelayanan kebidanan yang telah diterapkan dan dapat
mengkaji pelatihan karena bidan merupakan ujung tombak untuk mencapai
Indonesia sehat 2010.

5.2.3 Bagi Penulis


Penulis berharap kiranya dapat melanjutkan kerjasama dengan
puskesmas Pasir Angin dalam melaksanakan asuhan kebidanan dan
komunitas sehingga kegiatan yang telah terlaksana selama kehadiran
mahasiswa STIKes Medistra Indonesia di desa Pasir Angin dapat tetap
berlanjut untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Kedokteran EGC. Paket Ibu dan Bayi. 2003


Datta, Monica 2005. Seputar Kehamilan dan Kelahiran . Jakarta : Book
Marks
Djoko Subinarto, 2004. Merawat Sikecil Usia 0-2 Tahun. Bandung Nexx
Media Inc
Kader Usaha Perbaikan Gizi Keluarga, 1999
Reproduksi Wanita, 1999
Steffanus S. 2004. 1001 Tentang Kehamilan. Bandung : Nexx Media Inc.
www.google.com diakses tanggal 07 Juli 2009.

You might also like