You are on page 1of 3

Peribahasa

Pengertian Peribahasa
Peribahasa adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung
pengertian tertentu, bidal, pepatah. Beberapa peribahasa merupakan perumpamaan yaitu perbandingan
makna yang sangat jelas karena ia didahului oleh perkataan seolah-olah, ibarat, bak, seperti, laksana,
macam, bagai dan umpama.

Karangan Jenis Peribahasa


1. Peribahasa merangkumi simpulan bahasa , perumpamaan , pepatah , dan bidalan.

2. Sebelum menulis karangan jenis ini, anda perlu memahami maksud peribahasa itu sejelas-
jelasnya.

3. Kalau karangan ini ditulis dalam bentuk cerita, cerita itu hendaklah mempunyai pertalian
dengan peribahasa itu. Sebaik-baiknya, cerita mengandungi nilai-nilai murni.

4. Kalau karangan ini ditulis dalam bentuk penerangan , maksud peribahasa itu perlu dihuraikan
terlebih dahulu. Kemudian jelaskan fungsi dan kepentingannya di dalam masyarakat.

Contoh Sampel:

Biar Lambat Asalkan Selamat

Pengenalan ke-1 : Maksud peribahasa

Perenggan ke-2 : Sesetengah orang tidak sabar dalam sebarang pekerjaan

Perenggan ke-3 : Contoh seorang pemandu kenderaan

pandu laju kerana mahu cepat sampai ke destinasinya

Perenggan ke-4 : Berlaku perkara yang tidak diingini menyesal

Penutup : Peribahasa ini merupakan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari

Dan sentiasa selamat kalau mengamalkan peribahasa ini


Contoh-contoh Peribahasa
Bagai Makan Buah Simalakama

Artinya: Bagai seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit untuk dipilih.

Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati
meninggalkan nama.

Artinya: Setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan perbuatannya di
dunia.

Bagai Pungguk Merindukan Bulan

Artinya: Seseorang yang membayangkan atau menghayalkan sesuatu yang tidak mungkin.

Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang.


Artinya: Hanya mau bersama saat sedang senang saja, tak mau tahu di saat sedang susah.

Menang jadi arang, kalah jadi abu.


Artinya: Kalah ataupun menang sama-sama menderita.

Bagaikan abu di atas tanggul.


Artinya: Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.

Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.


Artinya: Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.

Adat pasang turun naik.


Artinya: Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.

Membagi sama adil, memotong sama panjang.


Artinya: Jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.

Air beriak tanda tak dalam.


Artinya: Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.

Air tenang menghanyutkan.


Artinya: Orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak menyimpan ilmu pengetahuan
dalam pikirannya.
Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
Artinya: Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orangtuanya.

Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.


Artinya: Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil
yang baik.

Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga.


Arinya: Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.
Tong kosong nyaring bunyinya.
Artinya: Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak berilmu.

Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang.


Artinya: Orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara
seolah-olah tahu banyak hal.

Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.


Artinya: Orang tua yang bersikap seperti anak muda, terutama dalam masalah percintaan.

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.


Artinya: Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang telah diperbuat.

Bagaikan burung di dalam sangkar.


Artinya: Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.

Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga.


Artinya: Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.

Sumber: internet

You might also like