Professional Documents
Culture Documents
D I T E R B I T K A N OLEH :
SUPARLAN S. SOS. I.
PEMIMPIN RED AKSI
REDAKSI
SUSI
( J AGALAN, L EDOKSARI , K OTA Y OGYAKARTA)
WASPADA DALAM MENGKONSUMSI AIR. TAK hanya sumur. Air sungai pun mengalami nasib
serupa. Sungai Code, Gajahwong, dan Winongo yang
mengalir di kawasan perkotaan rata-rata sudah
menempati kelas pencemaran yang tinggi. Hal itu
tersirat dalam peraturan Gubernur DIY No 22 Th 2007
tentang penetapan kelas air sungai bahwa ketiga
sungai itu menempati kualitas kelas dua dan ketiga.
Ini berarti tingkat kualitas airnya sudah menunjukkan
kekhawatiran.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang
terdapat di wilayah DIY juga tak luput dari permasa-
lahan. Banyak warga yang mengeluhkan pelayanan-
nya. Mulai dari aliran air yang sering mengalami
hambatan. Yang tak kalah penting adalah soal
pencemaran. Karena air yang dialirkan ke rumah-
“BANYU PANGURIPAN”.
KOTA TERUS BERKEMBANG. MODERNISASI JUGA MENJADI PETUNJUK
toegoe
toegoe ::::SUARA
SUARARAKYAT
RAKYATDALAM
DALAMWAHANA LINGKUNGAN::::
WAHANALINGKUNGAN 77
|| edisi
edisi 11 || Tahun
Tahun II || Juni Juni 20082008 ||
kebutuhan air minum rumah tang- lantaran kini banyak rumah-rumah tercemar bakteri E.coli. Bakteri ini
ga. Berdasarkan hasil peman- penduduk yang berjubel di dekat berasal dari tinja manusia. Menga-
tauan Badan Pengendalian Dam- kawasan industri. Pemandangan pa bisa terjadi? Harnowati menu-
pak Lingkungan Daerah (Bape- tersebut lazim ditemui di kawasan ding jarak antara jamban dan air
dalda) DIY rata-rata sungai tersebut kota Yogyakarta.” Seperti pabrik sumur yang terlalu dekat sebagai
melebihi parameter ambang batas susu SGM, dulunya posisinya di penyebab. Padahal standar dalam
baku mutu sebagaimana termak- pinggir itu, mas. Sekarang sudah peraturan, mengharuskan jarak
tub dalam Peraturan Gubernur No. dikelilingi perumahan penduduk,” sumur dengan jamban minimal
22 tahun 2007 tentang penetapan tegas wanita yang bertempat ting- sepuluh meter. Harnowati melan-
kelas air sungai. gal di daerah Minomartani ini. jutkan bahwa pemukiman pen-
Kepala Bapedalda DIY Dra. Beliau memaparkan bahwa duduk yang kian padat di daerah
Harnowati mengatakan untuk su- kondisi sungai yang tercemar tidak perkotaan mengakibatkan standar
ngai di kawasan hulu masih layak mempunyai dampak negatif kepa- tersebut tidak dapat dicapai. Dia
dipergunakan untuk keperluan da masyarakat selama air tersebut mencontohkan ada salah satu
minum. Namun kondisi di hulu tidak dimanfaatkan. Namun bagi warga yang membuat jarak sumur
terbalik 180 derajat dengan yang Harnowati, sungai harus tetap dan jamban sesuai dengan stan-
terjadi di kawasan hilir. “Semakin diupayakan kebersihannya. Karena dar, tapi apa hendak dikata airnya
ke selatan atau ke hilir itu sudah air sungai juga digunakan untuk tetap tercemar karena seorang
mulai ada tambahan baik dari kebutuhan pertanian dan peri- tetangga membangun jamban
limbah industri maupun limbah kanan. Dia mengakui kejadian dekat dengan sumurnya.
domestik (limbah rumah tangga, matinya ikan-ikan akibat pence- Hal senada diungkapkan Ang-
Red),” jelas mantan Sekretaris maran di beberapa sungai Sura- gota DPRD Kota Yogyakarta
Bapedalda ini. baya beberapa waktu lalu, juga Drs.Suhartono,ST. saat ditemui di
Lebih lanjut, Harnowati menga- pernah terjadi di Yogyakarta. ruang kerjanya, beliau menambah-
kui sulit untuk menentukan mana- Bukan hanya sungai, nasib air kan bahwa pencemaran air di Kota
kah yang lebih besar berkontribusi sumur pun setali tiga uang. Air Yogyakarta sangat parah akibat
dalam pencemaran, apakah limbah sumur di daerah perkotaan, menu- jarak antar rumah sudah tak ter-
industri atau rumah tangga. Hal ini rut Harnowati rata-rata sudah kontrol. “Kita hidup di atas com-
TUMPUKAN SAMPAH - Seorang pria berjalan di aliran sungai code yang penuh dengan tumpukan sampah.
W AHYU /TOEGOE
|| edisi
edisi 11 || Tahun
Tahun II || Juni Juni 20082008 ||
beran,” tegas Ketua Komisi 3 yang Selain itu, Bapedalda melaku- Dalam tataran peraturan me-
menangani masalah lingkungan kan langkah-langkah antisipatif nurut Eko, pemerintah sebetulnya
hidup ini. lain. Pertama Sosialisasi atau sudah berada pada rel yang benar
Menurut Hartono, Pemerintah informasi kepada masyarakat, dengan membuat rambu-rambu
sebenarnya sudah membuat dan khususnya kepada industri agar baku mutu limbah cair. Sosialisasi-
memberlakukan aturan mainnya sebelum di buang ke sungai, nya pun sudah kerap digelar, na-
tetapi lemah pada tataran pene- sampah harus diolah terlebih mun selalu saja hanya ideal di atas
gakan di lapangan. Kebersihan air dahulu. Kedua, Bapedalda mulai kertas. Karena praktek penegakan
sudah sepatutnya diprioritaskan membuatkan Instalasi Pengolahan hukum selalu tidak tegas. “Kalau
sebagai salahsatu kebutuhan Air Limbah (IPAL) komunal bagi ada industri yang melanggar ma-
primer. Tapi Hartono menyayang- masyarakat, seperti yang dibuat di syarakat, Bapedalda hanya bisa
kan hal itu belum menjadi sema- daerah Serangan. Dengan begitu melaporkan dan tidak mempunyai
ngat bersama. Jadi, walaupun ada masyarakat tidak lagi membuang kewenangan untuk menutup indus-
Peraturan Daerah Kebersihan limbah rumah tangga ke sungai. . tri itu, kalau hukum di Indonesia
tetap saja potret pencemaran “ Masyarakatkan tidak mungkin kuat kasih sanksi dong,” tegas Eko.
terlihat dimana-mana. membuat IPAL,” tutur Harnowati Kedepannya, dia berharap pe-
Keprihatinan akan kondisi ling- yang baru setahun menjadi pim- merintah bisa berkaca pada singa-
kungan air di Yogyakarta juga pinan di Bapedalda. Di tingkat pura yang tidak membuka ruang
datang dari Kepala Pusat Studi pemerintahan, Bapedalda DIY juga negosiasi terhadap pelanggaran
Lingkungan Hidup(PSLH) UGM Eko melakukan koordinasi dengan hukum. Di negeri singa tersebut,
Sugiantoro. Beliau mengatakan pemerintah kota dan kabupaten setiap pelanggaran seperti mem-
banyak aktivitas yang sangat ber- untuk bersama-sama melakukan buang sampah sembarangan
potensi mencemari air. Diantara- pemantauan di beberapa titik. langsung terkena denda tanpa ada
nya, limbah industri, penggunaan Eko Sugiantoro juga mendu- negosiasi. Jadi, kalau ada industri
pestisida yang tak mengindahkan kung sekaligus mengkritisi langkah di Yogyakarta yang tidak memenuhi
pedoman pemakaian, dan lain- pemerintah. Menurutnya langkah persyaratan harus ditindak dengan
lain. memasyarakat pola hidup yang tegas. “Itu yang kita idamkan terjadi
MASYARAKAT BELUM SADAR, ramah lingkungan, khusus air juga,” tutur alumni Jurusan Kimia
PEMERINTAH TIDAK TEGAS harus dikedepankan juga. Lebih UGM ini.
Dalam berbagai kunjungannya lanjut beliau memaparkan sudah Potret pencemaran air di Yogya-
ke masyarakat, Hartono mengung- selayaknya pemerintah yang me- karta tentu akan berefek buruk pada
kapkan bahwa masyarakat tam- nyediakan sarana kebersihan geliat kehidupan manusia di da-
paknya tidak mengkuatirkan kon- bukan masyarakat. “Itukan bentuk lamnya. Hal tersebut sudah dirasa-
disi ini. Hal ini lantaran masyarakat pelayanan kepada masyarakat, kan oleh Fajar dan Marto. Pembe-
tidak tahu ancaman yang bakal masyarakat disadarkan agar ma- nahan dengan segera adalah lang-
mereka dapati di kemudian hari. syarakat jangan lagi membuat kah yang tak boleh dilakukan de-
Artinya, fenomena ini masih berada sesuatu yang telah ditentukan. Tapi ngan ragu-ragu. Kalau tidak, sela-
pada orang-orang yang mepunyai karena instansi pemerintah belum mat beraktivitas di atas comberan
akses informasi soal permasalan menyediakan sarana sepenuhnya selamanya di kota yang “berhati
lingkungan. Oleh karenanya, sehingga masyarakat melakukan nyaman” ini sambil menunggu
DPRD mendorong pemerintah itu,” ujar Eko. tibanya petaka yang lebih dashyat.
untuk serius menangani perma-
salahan ini.
Soal ini, Harnowati sependapat.
Dia menyatakan salahsatu hamba-
tan yang ditemui selama ini yakni
masih adanya pandangan dan pe-
rilaku banyak masyarakat yang
menempatkan sungai sebagai
tempat membuang sampah. Untuk
mensiasatinya, Bapedalda mem-
berdayakan masyarakat agar pe-
duli pada kebersihan sungai. Cara
yang ditempuh yakni merekrut be-
berapa kader dari masyrakat untuk
menjadi seorang motivator keber-
sihan lingkungan di daerahnya.
HUTANG MENUMPUK
WAHYU/TOEGOE
KINERJA MEMBURUK
J ARUM jam menunjukkan pukul tani, Sleman dari Perusahaan
BESARNYA HUTANG PDAM sepuluh pagi. Terik matahari men- Daerah Air Minum (PDAM) itu telah
yulut tubuh. Sesekali angin sepoi- mengalami pencemaran.
SLEMAN BERBANDING LURUS sepoi berhembus. Terlihat Su- Peristiwa ini dirasakan oleh
DENGAN RENDAHNYA KUALITAS
mardi tengah mengambil air dari warga Minomartani sudah cukup
keran di samping rumahnya. Sese- lama. Menurut Sumardi, yang
PELAYANAN kali raut mukanya muram menatap sudah lima tahun menggunakan
air di dalam ember. Maklum, air jasa PDAM mengaku tidak puas
yang mengalir di wilayah Minomar- dengan kualitas airnya. Agar tidak
WAHYU/TOEGOE
12 toegoe
12 toegoe :::: SUARA
SUARA RAKYAT
RAKYAT DALAM
DALAM WAHANA ::
LINGKUNGAN ::
WAHANA LINGKUNGAN
|| edisi
edisi 11 || Tahun
Tahun II || Juni
Juni 2008
2008 ||
WAHYU/TOEGOE
toegoe
toegoe :::: SUARA
SUARA RAKYAT
RAKYAT DALAM
DALAM WAHANA LINGKUNGAN ::::
WAHANA LINGKUNGAN 17
17
|| edisi
edisi 11 || Tahun
Tahun II || Juni Juni 2008
2008 ||
telah tertutup oleh jalan sebagai
akibat pembangunan kota. Saat itu
kolam terisi air penuh yang khusus
didatangkan dari Sungai Winongo.
Dan di sekitarnya pun ditanami
pohon gayam sebagai pengendali
dan penyimpan air.
Lebih lanjut Romo Tirun me-
ngatakan bahwa sebenarnya di
lingkungan Jawa dikenal fungsi
vegetasi-vegetasi. Selain simbol
kebudayaan juga dari khasiat
vegetasi tersebut. Gayam salah
satunya artinya sarwo ayem (tirto-
kamandhanu yang berarti banyu
panguripan) dalam fungsi alamiah-
nya adalah sebagai pengendali air
dan terjaminnya kuantitas mata air
yang disediakan alam. “Wong sing
nanem oleh ketentraman ati,” jelas
Romo Tirun. Pohon tanjung juga
serupa, untuk penyaring udara.
Beda lagi dengan pohon beri-
ngin. Fungsinya untuk mengatur
laju air dari dalam tanah dan
mengendalikan air. Lebih dari itu,
secara simbolik pohon ini memiliki
YUSTRINA WULANDARI/TOEGOE
“PERSOALANNYA BUKAN
GAGAL ATAU TIDAK”
bukan pilihan, tetapi ini potensial yang tak terbatas, Kedua, yang patut diwaspadai adalah upaya setiap
tapi butuh biaya mahal. Itu beberapa alternatifnya. kegiatan usaha yang menghasilkan air limbah itu
Beberapa strategi yang telah bapak ungkapkan harus diolah terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam
tadi, artinya bila kita sudah dalam keadaan yang air permukaan, di sungai. Harus ada instalansi
dramatis ya pak. Tapi kalau Jogja sampai mengambil pengolah air limbah. Ketiga, kegiatan kegiatan industri
air ke Magelang atau proses proses yang lain, atau usaha yang menghasilkan limbah Bahan Beracun
apakah itu tidak mengindikasikan bahwa pemerintah Berbahaya atau B3. Contoh banyak orang yang
gagal untuk menjaga sumber daya air di bagian mendirikan usaha laundry. Laundry menggunakan
bagian yang bapak sebutkan tadi? deterjen. Deterjen itu adalah bahan yang sangat
Persoalannya bukan gagal atau tidak ya. Per- berbahaya kalu itu masuk di lingkungan, bisa merusak
soalannya memang kebutuhan jangka pendek yang air, baik air permukaan maupun air tanah. Lalu yang
harus dicukupi, itu alternatif yang paling cepat. Kalau kedua dari limbah dari usaha percetakan yang
memperbaiki Merapi misalnya, itukan tidak bisa begitu mengandung logam berat. Berikutnya, usaha-usaha
ini dilakukan, kemudian musim hujan dapat berfungsi. cuci-cetak film yang mengandung gas racun ber-
Karena ini berbicara soal pohon, tumbuhan berjangka bahaya jika di buang di sungai bisa mencemari air.
panjang. Oleh sebab itu, menurut saya, asalkan Hal-hal tersebut menyebabkan terganggunya kese-
semua itu dilakukan dengan perencanaan yang baik hatan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
maka itu akan berhasil seperti yang di inginkan. Itu untuk konteks perkotaan. Kalau untuk daerah
Pak, kondisi realitas saat ini apakah rasio antara sumber air, apa yang harus diwaspadai?
jumlah penduduk dan air berimbang atau tidak? Di Gunung Kidul itu, ekploitasi gamping. Di gunung
Kalau kita melihat sumber potensi yang ada, lalu sewu, Merapi itu illegal logging, juga pemanfaatan sirtu
faktor loses 20 % di setiap air di tampung dari sumber (pasir dan batu) itu juga berbahaya karena ini akan
mata air, menurut perhitungan estimasi saya, itu menyebabkan kerusakan. Di Menoreh, vegetasi
sebenarnya belum dinyatakan krisis atau kritis. penutup lahan di pegunungan Menoreh itu sejauh
Karena kita masih bisa menggunakan air yang ada di mungkin dipertahankan dan ditingkatkan.
Progo, Winongo, Code dan Opak, Oyo untuk diman- Dari segi regulasi di DIY, apakah regulasi yang
faatkan. Jadi sebenarnya jika dihitung semua air yang ada telah memberikan perlindungan terhadap
ada di Yogya saat ini, air pemukaan maupun air tanah keberadaan air?
dalam, rasionya masih lebih banyak dari manusia Regulasi yang saya tahu itu regulasi dari pusat.
yang ada di sini. Meskipun kita menggunakan Yaitu regulasi peraturan pemerintah tentang peman-
pendekatan standar WAO yakni 250 liter per hari, itu faatan sumber daya air yang ada di sungai. Fungsinya
masih bisa. ada tiga, fungsi ekologi, ekonomi dan sosial. Jadi air
Lalu yang lain adalah prilaku dari masyarakat ini sungai itu harus dapat mempertahankan eksistensi
yang harus diubah. Jadi tidak boros. Efisiensi terhadap fungsi sungai. Sungai itu harus tetap hidup, itu
penggunaan sumber daya air. namanya fungsi ekologis, dengan ikan, ada bentos,
Banyak permasalahan, lalu apa yang patut ada bentik itu namanya fungsi sungai dari segi
diwaspadai di Yogyakarta yang punya dampak buruk ekologis terjamin. Kemudian fungsi sosial, jika
dalam konteks pemanfaatan air ini? masyarakat itu masih bisa memanfaatkan air sebagai
Pertama, jika di kehutanan ada ileggal logging. Di fungsi kepentingan sosial. Saudara tahu masyarakat
sini juga ada pemanfaatan yang tanpa izin. Contohnya, kita masih sangat dekat dengan air sungai pada suatu
ambil air tanah dalam diam diam, air tanah dangkal di saat mereka butuh air sungai itu. Kemudian yang lain,
bawah 20 m atau 40 m diam diam. Padahal dengan air sungai berpotensi ekonomi jadi kalau ada air
mengambil itu nanti ada problem di masyarakat. sungai banyak, kemudian ada air minum kemudian
Misalnya, ada pabrik, kalau mau langganan PAM, kan diolah PAM ini menimbulkan fungsi ekonomi. Dari
mahal 1 meter kubik 1300/1700, tapi kalau meng- ketiga fungsi ini yang berfungsi optimal. Dari regulasi
gunakan air tanah dalam atau dangkal, 50 atau 40 dan kebijakan yang sudah ada, belum menjamin
meter atau yang aman yakni 100 meter. Tapi saya adanya perlindungan air bagi tiga fungsi tersebut.
menggunakan yang 50 atau 60, maka yang masalah
adalah air-air sumur di sekitarnya akan terse-rap oleh
pompa air pabrik tersebut.
toegoe :: SUARA RAKYAT DALAM WAHANA LINGKUNGAN :: 21
| edisi 1 | Tahun I | Juni 2008 |
PEMBANGUNAN KOTA YANG
TIDAK TERKONTROL. KAWASAN
BAKTERI E. COLI ITU MERESAHKAN MEREKA
PEMUKIMAN YANG KIAN PADAT.
SEBAB JIKA KITA TIDAK MELAKUKAN KONTROL LANGSUNG DARI KEGIATAN KAPITALISASI
ATAS SUMBERDAYA ALAM YANG MENGANJURKAN PRIVATISASI AIR, MAKA RAKYAT TIDAK
FREDY/SHALINK
dihasilkan dari habisnya hutan tersebut, banyak juga pelaku-pelaku pengusaha. Bahkan dapat
menelan korban. Longsor di Sinjai, Karanganyar, dan dikatakan kasus-kasus lingkungan yang terjadi dapat
berbagai daerah lainnya, yang memakan banyak dikatakan sebagai persoalan moral, persoalan
korban jiwa. perilaku manusia dan negara bangsa dalam me-
Belum lagi kerusakan lingkungan yang diakibatkan lakukan manipulasi yang merugikan kepentingan
oleh aktivitas penambangan, baik minyak, batu bara, orang lain dan juga lingkungan hidup. Oleh karena itu
gas, emas dan sebagainya. Pencemaran yang terjadi diperlukan etika dan moralitas untuk mengatasinya
di Papua akibat penambangan tembaga dan emas sebagai kaidah atau norma yang melandasi perilaku
oleh Freeport sudah sangat parah. Aktivitas Freeport manusia.
telah mencemari sungai-sungai di Papua, merusak Menurut Arne Naess dalam Etika Lingkungan yang
lingkungan bahkan sosial budaya masyarakat Papua. ditulis oleh Sony Keraf, krisis lingkungan yang terjadi
Itu hanya salah satu contoh, masih banyak lagi kasus- dewasa ini hanya bisa diatasi dengan melakukan
kasus rusaknya ekologi akibat sektor ekstraktif ini, perubahan cara pandang dan perilaku manusia
hingga yang paling anyar meluapnya lumpur di terhadap alam secara fundamental dan radikal.
Sidoarjo akibat pengeboran minyak oleh PT. Lapindo Dibutuhkan sebuah pola hidup atau gaya hidup baru
Brantas. Semua itu karena Rp 208.097,40 miliar yang tidak hanya menyangkut orang per orang, tetapi
kontribusi bidang Migas terhadap APBN (tahun 2007), juga budaya masyarakat secara keseluruhan. Artinya
hingga pemerintah terus menggerus habis kekayaan dibutuhkan etika lingkungan hidup yang menuntun
alam Indonesia. manusia untuk berinteraksi secara baru di alam
Pencemaran lingkungan diperparah lagi dengan semesta.
kepulan asap yang berasal dari deru mesin industri Krisis lingkungan yang kita alami saat ini se-
yang memang di pacu untuk mengejar target per- benarnya bersumber dari kesalahan fundamental-
tumbuhan industri hingga mencapai 8,56% pertahun. filosofis dalam cara pandang manusia mengenai
Namun pertumbuhan industri telah berdosa, tidak dirinya, alam dan tempat manusia dalam keseluruhan
hanya menyebabkan polusi udara, tapi juga men- ekosistem. Pada gilirannya, kekeliruan cara pandang
cemari air, polusi suara, hingga menyedot sumber- ini melahirkan prilaku yang keliru terhadap alam. Inilah
sumber air masyarakat. awal dari semua bencana lingkungan hidup yang kita
Melihat deretan kecil kasus-kasus lingkungan alami sekarang.
diatas, tak bisa disangkal lagi bahwa kerusakan Dari Antroposentrisme Menuju Biosentrisme dan
ekologi yang terjadi saat ini, bersumber dari perilaku Ekosentrisme
manusia. Tidak hanya perilaku orang perorang, Kesalahan cara pandang ini bersumber dari etika
namun juga pemimpin pemerintahan, birokrasi, dan antroposentrisme. Sebuah pandangan yang meyakini
MASALAH LINGKUNGAN BUKAN PERSOALAN SUATU hari Risugiantoro kesal lantaran polutan asap
kendaraan melekat di tembok rumahnya. Padahal
SEKTORAL. KEBERSAMAAN MENJADI KATA jarak antara terminal bus -saat itu masih di Umbul-
harjo- dan rumahnya cukup jauh. “Tembok saya itukan
KUNCINYA.
putih, itu jelaganya ada,” tutur mantan Kepala Bidang
Penegakan Hukum Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan Daerah (Bapedalda) DIY ini. Bagi, anggota
komunitas kampung hijau RW 08 Gambiran ini,
pengalaman tersebut hanyalah noktah kecil dari potret
besar pencemaran dan pengrusakan lingkungan di
Kota Gudeg.
Baginya kondisi lingkungan di Kota Yogyakarta
terus mengalami penurunan kualitas. Dalam hal
permukaan air tanah misalnya, sejak tahun 1960-an
hingga sekarang telah mengalami penurunan yang
drastis, lebih dari setengah meter. “Baru berjalan 40
tahun saja, kondisi permukaan sudah seperti itu,
bagaimana dengan generasi ke tujuh dan berikut,”
ujarnya.
Soal polusi udara, alumni Fakultas Hukum UGM
ini juga angkat bicara. Dia menceritakan pengala-
mannya semasa masih bekerja di Bapedalda, ada
beberapa kawasan yang sudah sangat tinggi pence-
maran udaranya. Seperti di daerah Pingit. Sekarang,
daerah Malioboro pun mengalami nasib yang tak jauh
berbeda. Kondisi ini menurutnya kemungkinan akan
semakin parah gara-gara sumber pencemaran
bergerak yakni kendaraan bermotor terus bertambah
jumlahnya di Yogyakarta
Dia juga menceritakan kondisi pencemaran air
yang mulai menampakkan masalah. Seperti pence-
maran dari bakteri E. coli. Pencemaran sungai di
kawasan kota juga mengundang keprihatinannya.
Menurutnya, sungai-sungai di Yogyakarta jauh dari
kesan bersih dan sehat. Sehingga tidak mungkin lagi
dikonsumsi oleh masyarakat
Gambaran pengrusakan lingkungan di atas
menurutnya adalah kesalahan bersama. Perilaku
masyarakat yang tidak mempedulikan kelestarian
lingkungan menjadi penyebab. Selain itu, minimnya
ketegasan pemerintah daerah dituding berperan
YUSTRINA WULNDARI/TOEGOE
terhadap lingkungan, itu kan belum ada tindakan sama kan. Dia mengkuatirkan soal keberadaan air tanah di
sekali,” tegas Ris Kota Yogyakarta. Apabila tidak diantisipasi, maka ma-
Ris juga menyorot lemahnya kepemimpinan yang syarakat bisa kelabakan mencari air di kemudian hari.
peka lingkungan di Yogyakarta. Dia mencontohkan Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni setiap
hampir tidak ada calon pemimpin atau wakil rakyat keluarga bisa membuat daerah resapan untuk air
yang menyuarakan kepedulian pada lingkungan. “Kita hujan di rumahnya. Ris menyayang hal ini masih luput
lihat saja kalau mereka kampanye, ndak pernah, dari perhatian berbagai pihak. “Caranya air hujan ini
mereka pro lingkungan tidak pernah,” terang Ketua kita selamatkan, kita masukkan lagi kembali ke tanah,”
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan ujar Ris.
(LPMK) ini. Berbagai sampah yang masuk ke perkotaan
Pembangunan kota yang tidak terencana dan sebagai konsukuensi menjadi pusat perekonomian
memperhatikan aspek lingkungan hidup juga jadi masih sering dibuang semuanya Tempat Pem-
penyebab. Hal ini menurutnya, tak boleh terjadi lagi. buangan Akhir (TPA). Hal ini bagi Ris, tidak menye-
Dia mengakui demi kemajuan kota, pembangunan lesaikan masalah tapi memindahkan masalah.
harus tetap berlangsung. Masyarakat pun harus Seharusnya banyak sampah yang bisa dikelola.
mendukung setiap bentuk pembangunan yang Misalnya, sampah organik seperti dedaunan, sisa
dilakukan pemerintah. “Kegiatan tetap masuk demi sayuran dapat dijadikan kompos. Sedangkan sampah
kemajuan kota Yogyakarta sendiri, tetapi ada perenca- anorganik, bisa dijual atau dibuat menjadi kerajinan
naan kedepan,” tutur Risugiantoro. tangan. Sehingga yang dibuang ke TPA hanyalah
Pembangunan kota harus memenuhi tiga aspek. sampah sudah tidak bisa diolah.
Pertama, kelayakan dari sisi tehnik, berikutnya dari Ragam persoalan lingkungan di kota berpotensi
segi ekonomi, dan yang terakhir dari aspek lingkungan. membawa efek negatif nantinya. Oleh karena itu, sikap
Ketiga hal tersebut, menurut Ris tak boleh ditinggal- baru bertindak setelah ada ancaman harus dihilang-
DOK : SHALINK
IDENYA CEMERLANG.
GREEN Student Movement (GS-M) Namun rupanya program ini
namanya. Program ini adalah masih jauh dari harapan. Fredy
KONSEPNYA JUGA salahsatu upaya untuk menum- mengakui hal tersebut. Bahkan
buhkan kepekaan terhadap per- Fredy sendiri lupa telah berapa kali
soalan lingkungan sejak usia menjalankan gawean-nya tersebut.
TERBILANG APIK. SAYANG muda, khususnya kaum muda di “Sekitar dua atau tiga kali,”ujar
Yogyakarta. Sahabat lingkungan lelaki kelahiran Sulsel ini. Padahal
(Shalink) Yogyakarta dipercaya program ini seharusnya rutin mini-
DALAM PERJALANANNYA, mengemban tugas mulia ini. mal 3 bulan sekali. Lebih jauh, dia
Candra Ketua Shalink Yog- menuding minimnya sumber daya
yakarta menjelaskan GSM juga manusia sebagai penyebab.
PROGRAM INI LAYU menjadi ajang untuk pendidikan Keluhan serupa juga datang
atau pembekalan bagi relawan dari Candra. Padahal menurutnya
yang mau terlibat dalam aktivitas dari pelatihan yang pernah diada-
SEBELUM BERKEMBANG. pelestarian lingkungan yang di- kan, antusiasme kaum muda di
lakukan Shalink atau WALHI. Hal Yogyakarta sebenarnya dapat dian-
ini agar para relawan nantinya dalkan. Oleh karena itu, dia me-
jangan sampai kewalahan akibat ngajak kaum muda yang peduli
kekurangan “nutrisi” lingkungan. pada lingkungan untuk nimbrung
Selanjutnya, Koordinator GSM dalam program ini.
Fredy M. S mengatakan GSM yang Asa harus tetap terjaga. Bukan
digelar sejak 2006 silam ini meng- apa-apa, banyak pihak yang meng-
gunakan model pelatihan. Selama apresiasi positif kegiatan ini.
ini pelatihan tersebut telah meli- Salahsatunya dari Wakil Ketua I
batkan pelajar SMU hingga pe- Bidang Akademik Sekolah Tinggi
muda-pemudi karang taruna. “GSM Tehnik Lingkungan (STTL) Yogya-
sebenarnya semacam pen-didikan karta Dra. Lily Handayani, M.Si.
pola pikir,” ungkap maha-siswa Beliau mengutarakan adanya GSM
Universitas Pembangunan Nasio- menjadi pendorong bagi tum-
nal (UPN) Veteran Yogyakarta ini. buhnya kesadaran mengelola
DOK: PRIBADI
TERINSPIRASI KARENA LINGKUNGAN BARU-BARU ini global warming atau
pemanasan global merupakan isu
EDISON RANDJARATU* hangat yang hampir tidak alpa
menghiasi media massa. Kita
paham atau tidak paham, peduli
atau tidak peduli itu menjadi urusan
MARI KITA PEDULI LINGKUNGAN DENGAN BERTINDAK atau itu tergantung kesadaran kita
sendiri, tapi yang jelas bro…. kita
semua merasakan dampak dari
KREATIF DALAM MEMANFAATKAN LIMBAH ANORGANIK YANG
kerusakan lingkungan. Pernahkah
kita bertanya ada apa dengan
alamku serta mencari tahu penye-
TAK RAMAH LINGKUNGAN.
babnya?
Dan jika kita sempat bertanya
dan cari tahu, maka jelas kita akan
turut bersalah dan bertanggung
jawab atas kerusakan lingkungan.
Di mana letaknya kita sebagai
masyarakat yang konsumeristik
dan suka menganti produk, lalu
membuangnya tanpa memperhi-
tungkan sampah yang ramah ling-
kungan. Sehingga semakin ting-
ginya volume produksi sampah
atau limbah yang tak ramah ling-
kungan, semakin sempitnya TPA
(tempat pembuangan akhir), ka-
rena penuh (dampak secara lang-
sung). Hal ini di sebabkan karena,
lambatnya proses penguraian
yang disebabkan dari unsur bahan
limbah yang dibuang, seperti kaca,
plastik, mika, logam, dan sebagai-
nya yang mencapai ratusan tahun,
baru terurai dan akan membawa
dampak pada rusak zat unsur hara
dalam tanah, dan membuat tingkat
BONEKA DARI PLASTIK- Inilah beberapa karya anak-anak di RW 01 Minomartani turut serta dalam upaya pengelo-
dari beragam sampah plastik. laan sampah. Apalagi sejak 2005
silam, kampung tersebut mulai
serius melakukan gerakan lingku-
ANAK MINOMARTANI MENGKREASI SAMPAH ngan hidup. Orang tua, kaum muda
hingga anak-anak pun mulai me-
REPORTER: RIA ANISA ngubah kebiasaan buruk mem-
buang sampah sembarangan. Kini
RW tersebut, terlihat sangat asri
dan bersih dari serakan sampah.
Namun pelibatan anak bu-
MENJADIKAN ANAK KREATIF SEKALIGUS kanlah perkara mudah. Kiptiyah
mengakui belum semua anak di
MERAWAT LINGKUNGAN.
tempatnya terlibat dalam aktivitas
tersebut. Apalagi pendekatan ter-
hadap anak secara serius baru
dimulai pada masa menjelang
Ramadhan setahun silam. Saat itu
TONG SAMPAH- Sampah organik dan anorganik dipilah dan ditempatkan di tong sampah sesuai dengan jenisnya.
WAHYU/TOEGOE
toegoe
toegoe :::: SUARA
SUARA RAKYAT
RAKYAT DALAM
DALAM WAHANA LINGKUNGAN ::::
WAHANA LINGKUNGAN 39
39
|| edisi
edisi 11 || Tahun
Tahun II || Juni Juni 2008
2008 ||
WAHYU/TOEGOE
BERAGAM HASIL KREASI- hasil karya tersebut dipajang dan dijual di koperasi “Anggrek Mekar” Minomartani.
TERIMAKASIH YOGYAKARTA
WALHI JOGJA
DOK:
Bersama membangun Indonesia yang bermartabat
PNLH X,
“BUMI UNTUK KEHIDUPAN YANG BERMARTABAT”
PNLH X ini, berbeda dengan daknya dimulai dari pertemuan market (pasar-RED), sebenarnya
PNLH yang diselenggarakan sebe- para pejuang lingkungan ini. semua hal dapat dijual disini. Tapi
lumnya. Karena kegiatan kali ini, PASAR RAKYAT DAN PAMERAN PRO dengan catatan harus ramah ling-
disamping menghadirkan seluruh LINGKUNGAN kungan, terutama obat alternatif,
anggota WALHI yang berjumlah Di tengah gencarnya arus glo- pangan alternatif, buku-buku ten-
547 anggota dari 25 propinsi, juga balisasi yang menggilas, eksis- tang lingkungan. Pokoknya semua
melibatkan partisipasi masyarakat. tensi kearifan lokal dipertaruhkan. hal yang ramah lingkungan,” jelas-
Salah satunya dengan melibatkan Walhi mengadakan pasar rakyat nya.
sejumlah dusun di Kabupaten pro lingkungan dan pameran ling- Melalui kegiatan ini, Habib ber-
Bantul yakni dusun Gatak, Tembi, kungan sejak 15 hingga 22 April harap agar pemerintah juga mela-
Dagan, Balong dan Gabusan sen- 2008 sebagai salahsatu bagian kukan kegiatan serupa. Hal ini guna
diri. dari PNLH X ini. Ajang ini guna mendorong dan menumbuh kem-
Menurut Koordinator Divisi Ako- memperkenalkan kepada masya- bangkan lagi kearifan local. Teru-
modasi, Herry Widodo, konsep rakat akan pentingya kearifan lokal tama pangan, obat-obatan dan
PNLH X ini langsung menyentuh sebagai modal sosial bangsa. energi alternatif. “Ada pangan-
masyarakat. Lewat penyadaran Menurut Chabibullah, Ketua pangan lokal yang jauh lebih murah
lingkungan, seperti pengelolaan Organizing Comitee PNLH X, keari- dan terjangkau oleh masyarakat.
sampah dan pengurangan tenaga fan lokal yang masih diperta- Akan tetapi, sudah mulai terkikis
mesin yang dapat memicu pening- hankan oleh masyarakat di daerah perlahan-lahan oleh kehadiran
katan gas rumah kaca. Herry pun dampingan WALHI harus dipu- pangan-pangan impor, baik dari
berharap, melalui pertemuan tiga blikasikan kepada publik. “Kon- segi bibit maupun hasil-nya,”
tahunan ini, isu-isu mengenai sepnya nanti kita akan buat stan. tandas pria yang aktif dalam Serikat
lingkungan tidak hanya dikonsumsi Ada yang dalam bentuk pameran Tani Merdeka ini.
oleh para elit politik dan intelektual. display (menyediakan-RED) pro- Kegairahan pasar dunia dewa-
Melainkan menjadi isu bersama duk dan proses mengenai pangan sa ini, kalau tidak diikuti dengan
masyarakat. Sehingga, diharapkan lokal, obat-obat lokal atau energi peningkatan potensi kearifan lokal
kondisi lingkungan akan terjaga alternatif,” ujar Alumni IAIN Sunan yang menjadi sumber daya utama
kelestariannya. Kalijaga Yogyakarta ini. negeri ini. Maka bersiap-siaplah
General Manager Pasar Seni Secara terpisah Koordinator bangsa ini menjadi bangsa yang
Gabusan, Tribowo S. Nuswa me- Pasar Rakyat dan Pameran Pro kehilangan identitasnya. Betapa
nanggapi positif kegiatan ini. Menu- Lingkungan Woro Wahyuningtyas, peliknya permasalahan kearifan
rutnya, diskusi-diskusi atau penyu- memaparkan secara mendasar lokal yang tergilas oleh moderni-
luhan lingkungan dapat membuat subtansi kegiatan ini akan mem- sasi beberapa tahun terakhir ini.
masyarakat lebih jeli lagi meman- berikan informasi melalui pameran Sehingga, harus mendapat prio-
faatkan bahan-bahan yang terbuat pendidikan energi, pangan, kese- ritas utama oleh masyarakat teruta-
dari alam yang tak merusak lingku- hatan alternatif dan mengakomodir ma pemerintah sebagai pemangku
ngan. “Paling tidak secara khusus muatan-muatan lokal atau kearifan kebijakan dalam mengarahkan
dapat dipahami oleh peng-rajin yang selama ini diterapkan oleh potensi lokal agar dapat bersaing
untuk menggunakan bahan-bahan sekolah-sekolah. “Kalau untuk dengan produk-produk impor.
yang berasal dari alam,” ungkap- Ajang pemilihan Direktur Eksekutif
nya. Walhi Indonesia
Layaknya manusia yang ber-
martabat, tempat hunian manusia
ini juga harus disikapi dengan
serius. Melalui kegiatan yang di-
selenggarakan tiap tiga tahun
sekali ini, Walhi kedepan diha-
rapkan menjadi pelopor gerakan
lingkungan dalam upaya penye-
lamatan bumi. Meminjam ung-
kapan Direktur Eksekutif Walhi
Yogyakarta bahwa lingkungan se-
harusnya menjadi isu kita ber-
sama, bukan isu kelompok tertentu.
Gerakan sadar lingkungan hendak-
WALHI JOGJA
NELAYAN KERAP
DIPECUNDANGI PEMERINTAH
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN NEGARA SELAMA INI TIDAK ”Saya akan membawa semua apa yag terjadi di
Sulawesi Utara. Di mana pemerintah telah me-
netapkan suatu kawasan zona inti, yaitu program
BERPIHAK KEPADA NELAYAN DAN RAKYAT MISKIN. pemerintah yang membatasi ruang lingkup nelayan,”
ujar Rudy.
Berikutnya Rudy menyatakan Sinar Organisasi
Nelayan bahwa mereka tidak akan percaya lagi kepada
pemimpin bangsa ini. Kalau model kepemimpinannya
tidak berpihak kepada rakyat.
K EBIJAKAN pemerintah seperti, pukat harimau dan Kusnadi, Kepala Pusat Penelitian Wilayah Pesisir
pembatasan daerah penangkapan ikan di sekitar dan Pulau-Pulau Kecil menilai kondisi masyarakat
pesisir menjadi momok menakutkan bagi para sekarang ini sangat jauh dari maksimal. Terlihat dari
nelayan. Contoh tersebut hanya satu dari sekian banyak segi ekonomi masyarakat masih miskin, secara sosial
kebijakan pemerintah yang merugikan nelayan. Apalagi SDM masyarakat rendah dan dari segi politik
nelayan selama ini masih belum menyatukan aksi masyarakat tidak diperhitungkan.
untuk menolak kebijakan pe-merintah. Kenyataan Namun masyarakat harus tetap optimis terhadap
tersebut menjadi topik utama yang dibahas dalam program-program pemerintah untuk mendorong
Konferensi Nelayan Indonesia pada PNLH X kali ini. berbagai perubahan–perubahan di bidang ekonomi.
Arbani N, Ketua Organisasi INSAN (Ikatan Nelayan Termasuk mengatasi masyarakat miskin melalui
Seijan Kota Baru) Kalimantan Selatan mengatakan beberapa kebijakan. “Ada komitmen kolektif untuk
kebijakan pemerintah tersebut berdampak buruk bagi menyepakati bahwa perubahan sosial dapat di-
para nelayan yang beroperasi dengan meggunakan wujudkan dengan terjun langsung ke lapangan,” kata
alat-alat sederhana. Kusnadi.
Berangkat dari persoalan tersebut, Rudy R. Haniko Lalu bagaimana harapan anggota Walhi? Beni
dari Sinar Organisasi Nelayan menjelaskan Kon- Kasman, anggota WALHI dari NTT berharap ajang ini
ferensi Nelayan Indonesia pada PNLH X kali ini adalah mampu membangun ruang opini publik sebagai
kesempatan mempertemukan masyarakat nelayan wahana memperoleh legitimasi dalam memper-
dan bersama-sama memperjuangkan hak mereka. juangkan hak-hak nelayan.
HAL tersebut diutarakan oleh Sofian Warsito dalam Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan
diskusi tentang PP No 2 Tahun 2008 yang dise- Pendapatan Pajak Negara (PPN). “Padahal yang
lenggarakan oleh Sahabat Lingkungan-Wahana menjadi kontribusi pada negara adalah PPN bukan
Lingkungan hidup(Salink-Walhi) pada tanggal 8 Maret PNBP, Keempat, seolah-olah memberikan suatu
2008 silam. barang yang tidak akan rusak jika dipakai, artinya
Akademisi dari Fakultas Kehutanan UGM ini dalam kegiatan pertambangan kompensasi yang
mencontohkan rangkaian kalimat “sumber daya hutan diberikan harus sesuai dengan kerusakan hutan dan
Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha lingkungan, bukan kompensasi penyewaan hutan,”
Kuasa sebagai penyangga kehidupan manusia tegasnya
melalui berbagai fungsinya. Hilangnya fungsi hutan Dalam kesempatan yang sama, Direktur WALHI
mengakibatkan bencana seperti banjir, kekeringan, Yogyakarta Suparlan menilai pemerintah tidak mampu
cadangan pangan, cadangan obatan dll, oleh karena mengelola Sumber Daya Alam (SDA) karena mereka
itu sumber daya hutan merupakan objek sekaligus memahami dan memposisikan SDA sebagai komo-
sumbangan subjek pembangunan yang sangat diti. Selain itu, pemerintah melakukan eksploitasi
strategis” dalam PP tersebut, ide pokoknya berse- secara halus melalui kebijakan yang dibuat tanpa
berangan. “Kalimat-kalimat tersebut tidak nyambung, mempertimbangkan kondisi lahan, air, hutan dan SDA
yang pertama mengatakan kerusakan lingkungan dan lainnya. Berikutnya, pemahaman pengelolaan SDA
yang kedua sumber daya hutan merupakan subjek belum dimiliki negara sehingga perspektif sosial,
dan objek pembangunan. Draft ini tolol,” jelas dosen ekonomi, budaya dan lingkungan belum dijadikan
ekonomi dan sumber daya hutan ini. parameter dalam pengambilan keputusan. “Ini
Dalam pembahasan selanjutnya, Sofian me- merupakan bukti konkret bahwa negara tidak mampu
ngatakan terdapat beberapa paradigma yang salah untuk mengemban amanat rakyat,” papar Parlan
dalam PP tersebut oleh pemerintah. Pertama, seolah- Lain halnya dengan pandangan Sudarsono, Kepala
olah jika tidak ada penyewaan maka tidak ada Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) Regio-
kontribusi pada negara. Kedua, seolah-olah jika nal Jawa. Ia mengatakan penggunaan hutan lindung
penambang tidak dipunguti biaya sewa, maka sebagai daerah pertambangan dan masuknya jaring-
penyewa lain tidak memberikan kontribusi pada an listrik, telekomunikasi dan jalan tol bukan atas ini-
negara. Ketiga, tidak bisa membedakan antara siatif dari Dinas Kehutanan selaku pemerintah terkait.
Selanjutnya ia mengatakan, keberadaan kegiatan perjanjian – yang menjamin bahwa kondisi objek –
dalam hutan lindung telah ada terlebih dahulu hutan – harus dikembalikan seperti semula se-
sebelum PP ini dibuat, hal ini yang menjadi latar harusnya termuat dalam PP tersebut.
belakang lahirnya PP itu. “Dengan tujuan pemerintah Kenyataan ini menurut Irsyad, adalah bukti bahwa
menetapkan biaya kompensasi dari penggunaan dan paradigma pembangunan yang diterapkan rezim Orde
pemanfaatan hutan lindung oleh mereka (pengusaha, Baru (ORBA) ternyata masih melekat di tubuh
Red),” jelas Sudarsono. pemerintah. Bahkan kurikulum yang ada di Perguruan
Lalu bagaimana dengan perspektif hukum terkait Tinggi khususnya Fakultas Hukum hingga kini masih
PP No 2 tahun 2008? Direktur LBH Yogyakarta, M Irsyad menggunakan paradigma teknokrat. Jadinya, se-
Thamrin mengatakan bahwa dalam PP ini terdapat mangat reformasi belum bisa menghapus sekian
banyak kontradiksio interminis (pertentangan, red). banyak sifat pemerintahan Orde Baru yang tidak
”Banyak pertentangan-pertentangan, yang disatu sisi berkiblat pada masyarakat. Salah satunya sifat-sifat
ada premis dalam PP ini yang mengatakan bahwa eksploitatif.
hutan sebagai pelindung, tapi disisi lain hutan Oleh karena sisi negatif dari peraturan tersebut,
dilegalkan untuk dieksploitasi,” tutur Irsyad. Irsyad mengajak para peserta diskusi untuk meng-
Irsyad menjelaskan secara politis PP tersebut gugat PP tersebut dengan melibatkan partisipasi
menggambarkan konstruksi sistem hukum yang masyarakat. “Apabila kita mengabaikan partisipasi
sangat teknokrat terlihat dari pembuatan peraturan masyarakat maka peraturan ini oleh pemerintah akan
yang tidak menggunakan perspektif lingkungan. dilegitimasi yang selanjutnya diamalkan,” tegasnya.
“Sehingga benturan-benturan dalam peraturan yang Kita sepenuhnya sadar bahwa lestari atau punah-
dibuatnya sendiri (pemerintah, red) terjadi, misalnya nya hutan adalah tanggungjawab bersama. Dalam
tidak relevannya PP ini dengan UU Pokok Agraria yang konteks kehidupan bernegara, peran pemerintah dan
mengatur Sumber Daya Alam dan Sumber Daya rakyat sama krusialnya. Apabila pemerintah menge-
Agraria di Indonesia,” ungkapnya. luarkan kebijakan yang membahayakan lingkungan
Selain itu, Irsyad menyayangkan paradigma ditimpali dengan sikap masyarakat yang tak progresif
perjanjian sewa-menyewa yang dilakukan pemerintah atau acuh tak acuh, maka permainya rimba raya di ne-
karena hanya menetapkan dan mempertimbangkan geri ini bakal tergantikan oleh pendatang baru ber-
berapa keuntungan yang diperoleh dari perjanjian wajah lama bernama bencana. Pertanyaannya, sudi-
tersebut. Menurutnya, klausula – ketentuan diluar
Upaya penyelamatan lingkungan harus bersama-sama
WALHI JOGJA
DOK:
tidak pernah berhenti, orang-orang yang disebut seba- Neoliberalisme. Inovasi tersebut misalnya dilakukan
gai mafia berkeley dan mereka tetap berkuasa sejak melalui Green Student Movement, pendikan-pendikan
jamanya Soeharto sampai sekarang,“ ujar Rizal kader rakyat, pengorganisasian rakyat, melakukan te-
Ramli. kanan politk kepada pemerintah, mendorong peruba-
Ada dua model kepemimpinan nasional menurut han kebijakan, menggalang bangkitnya WALHI
Rizal yang merupakan gambaran dari kebijakan Institute.
pemerintah, yakni kepemimpinan transaksional atau Namun berbagai kebijakan pemerintah yang
tawar menawar dan kepemimpinan transformatif. merusak lingkungan, yang belum mampu dijegal
Sayangnya yang terjadi di Indonesia adalah model WALHI disebabkan lemahnya kekuatan tekanan politik
kepemimpinan tawar menawar. Itulah sebabnya dari rakyat Indonesia. WALHI saat ini dikatakan Chalid
regulasi yang dikeluarkan pemerintah pun bisa telah mengusung gerakan politik alternatif untuk keluar
digadaikan atau di tukar dengan utang luar negeri. dari kemelut krisis multidimensi ini.
Edi Suandi Hamid juga menyebutkan bahwa bang- Gerakan politik yang dimaksud adalah mem-
sa Indonesia banyak bergelut dengan mitos. “Indone- bangun kekuatan rakyat yang sadar, kritis, terorganisir,
sia dikatakan sebagai bangsa pelaut, tapi setiap tahun mau berjuang, dan mau melakukan gerakan-gerakan
lima Milyar Dollar sumber laut kita mengalir ke negara untuk membebaskan bangsa dari jeratan Neo-
lain,” tutur Edi. kolonialisme. Namun terkait isu perubahan WALHI
Chalid Muhamad mengatakan, potret kemiskinan menjadi Partai Politik ditepis oleh Chalid. “WALHI tidak
dan kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia akan menjadi partai politik,” tegas Chalid.
adalah bentuk kapitalisasi dan kegagalan Neolibera- Kritik terhadap WALHI juga mengemuka dalam
lisme. Indonesia saat ini telah memasuki fase oligar- seminar yang bertempat di ruang Sidang Pleno
khi kekuasaan yang sempurna. Karena krisis lingku- tersebut. WALHI sejauh ini dinilai belum mampu
ngan dan ekonomi politik yang terjadi saat ini adalah menumbuhkan kesadaran kritis individu di masya-
buah dari keputusan politik yang diproduksi oleh rakat, namun Chalid juga menepis argumen tersebut.
pemerintah. “WALHI sudah mendorong lahirnya gerakan rakyat,
Krisis ini di katakan Chalid, selalu dilanjutkan dari di banyak tempat, banyak sejarah, banyak fakta mem-
rezim ke rezim dengan tunduk pada Bank Dunia dan buktikan, WALHI sudah melakukan itu, tetapi kerusa-
IMF. Sehingga apabila terjadi krisis ekonomi politik kan yang terjadi saat sekarang, itu WALHI belum
yang menjadi pmenang adalah World Bank dan IMF. berhasil mensinergikan potensi-potensi kekuatan
Sementara posisi WALHI saat ini menurutnya yang ada, makanya WALHI penting untuk mensiner-
sudah menggalang kekuatan kolektif rakyat, dan gikan kekuatan itu,” tegas Chalid.
mendidik rakyat untuk keluar dari cengkraman
WALHI JOGJA
DOK:
54 toegoe
54 toegoe :::: SUARA
SUARA RAKYAT
RAKYAT DALAM
DALAM WAHANA ::
LINGKUNGAN ::
WAHANA LINGKUNGAN
|| edisi
edisi 11 || Tahun
Tahun II || Juni
Juni 2008
2008 ||
WALHI JOGJA
DOK:
NAMUN, masih dibayangi pola pikir lama. Oleh karena Di level daerah, kepemimpinan sudah sebagian
itu, perlu upaya politik kaum muda untuk menga- besar di dominasi kaum muda. Ia mencontohkan apa
tasinya. yang terjadi di daerah di mana ia tinggal, Nusa Teng-
Pemimpin muda masih sulit keluar dari tipikal gara Barat. “Sekarang kaum muda bermunculan
hegemoni kekuasaan masa lalu yang masih ber- dalam kepemimpinan daerah. Dan mereka, memiliki
orientasi pada paradigma statuis quo. Ini tak lepas peluang yang lebih besar dari kaum tua,” Tambahnya.
dari kenyataan bahwa di Negara ini, kaum tua masih Hal senada juga dilontarkan, Direktur Eksekutif
mendominasi berbagai tampuk kekuasaan. Soal ini Walhi Yogyakarta, Suparlan. Ia menilai kepemimpinan
menjadi salahsatu poin penting yang dibahas dalam kaum muda dalam dunia perpolitikan sudah menunju-
acara bertajuk “Temu Kaum Muda untuk Kepemim- kan keberhasilan. Akan tetapi di ranah lingkungan
pinan Nasional”. hidup belum begitu tampak. Oleh sebab itu, WALHI
Menurut Muhammad Juhaini, selaku akademisi melalui kegiatan PNLH ini, mengemas kegiatan untuk
dari perguruan tinggi swasta asal Nusa Tenggara menggodok mental dan kemampuan pemuda.
Barat yang hadir menjadi peserta PNLH X, kaum muda Di tempat terpisah, Tugiono, warga Balong, Bantul,
dewasa ini, lebih progresif. Jika, dibandingkan dengan Yogyakarta berharap, bangsa ini dipimpin kaum mu-
era sebelumnya. Kaum muda telah berani mencip- da. “Karena, pemuda itu merupakan tulang punggung
takan peluang baru untuk duduk di ranah pemerintahan bangsa,” tuturnya.
baik nasional maupun daerah melalui karier politik di Bila menyimak pentas politik nasional belakangan
ormas (organisasi massa) dan partai politik. ini, kaum muda sudah mulai menunjukkan tajinya.
Di tingkat nasional, lanjut Juhaini, belum ada peru- Apalagi jumlah kaum muda di Indonesia lebih dari
bahan yang signifikan. Kepemimpinan di peme- 50%. Tak heran beragam parpol mulai melirik kaum
rintahan nasional semisal di kabinet masih dido- mu-da sebagai ikon partai. Kini, pemuda-pemudi ha-
minasi kaum tua. Pola pikir lama (status quo -red) nya perlu banyak berbenah untuk meningkatkan
masih mengungkung beberapa kalangan muda. Oleh kemampuannya. Termasuk kemampuan untuk mem-
karena itu, para kaum muda harus mengatasi bangun negeri ini tanpa mengabaikan keberadaan
persoalan tersebut. “Melalui terobosan politik, kaum lingkungan hidup.
muda dengan pola pikir baru ini akan memberikan
peluang yang lebih besar, bagi pemuda itu sendiri,”
Ujarnya lebih jauh.
WALHI JOGJA
DOK:
DEMIKIAN inti pembicaraan dalam diskusi yang dipandu yang kompeten, dianggap sebagai kebutuhan yang
oleh KONTRAS (Komisi Untuk Orang Hilang dan juga harus diperhatikan. Karena, dalam beberapa
Korban Tindak Kekerasan) dalam menyemarakkan kasus atas pelanggaran hak asasi manusia,
rangkaian kegiatan PNLH X di Pendopo Gabusan, khususnya petani miskin. Kemenangan selalu
Bantul, Yogyakarta (18/4). dikantongi oleh pemerintah dan pihak investor. “Tidak
Menurut peserta, berbagai persoalan yang merun- adanya posisi tawar masyarakat di mata pemerintah,
dung aktifis lingkungan, dalam melakukan pembelaan membuat kami selalu mental dan tak berdaya,” Ujar
terhadap petani. Antara lain karena, krisis ke- Adi, peserta diskusi yang berasal dari Bengkulu.
percayaan masyarakat terhadap aktifis, merebaknya Petani sejauh ini masih memiliki keterbatasan
mafia peradilan, kebijakan pemerintah yang menga- akses terhadap upaya-upaya memperkuat posisi
baikan petani. Serta, munculnya pertentangan di tawar. Atas kondisi tersebut, peran serta para aktifis
kalangan aktifis sendiri turut memicu akar persoalan. dalam mendampingi petani terbilang vital. Kede-
Untuk itu, sebagai langkah awal adalah komitmen pannya, petani dan aktifis diharapkan mampu
untuk menginventarisir jaringan seluruh aktifis. Serta membangun hubungan yang lebih solid agar para
melakukan sharing informasi, saling mendukung dan petani tidak selalu menjadi korban dari berbagai
mendulang solidaritas. kebijakan pembangunan pemerintah maupun prak-
Disamping itu, kedepan, perlu diadakan workshop tek-praktek curang kalangan swasta. Lebih dari itu,
yang berisikan tentang manajemen konflik. Terutama, petani harus mampu meningkatkan kemampuan
untuk meminimalisir kesalahan implementasi kritisnya dalam menyikapi berbagai masalah per-
pembelaan oleh para aktifis. Serta, mempertegas tanian di Indonesia.
kedudukan dan peran Walhi. Selain itu, negosiator
I QIN /TOEGOE
WALHI JOGJA
ADAT INDIGENOUS PEOPLE,
DOK:
MEMBERDAYAKAN NELAYAN RAMPA
CONTOHNYA. BERSAMA REKAN- DIREKTUR EKSEKUTIF NASIONAL WALHI, BERRY NAHDIAN FORQAN;
REKANNYA, BERRY JUGA PERNAH “BISA DIKATAKAN PNLH
MELAKUKAN PENGUATAN KELOMPOK
PEMBANGUNAN GAMA BOOK STORE UGM GEDUNG empat lantai tersebut berdiri megah di tepi
Jalan Kaliurang. Gedung Gama Bookstore namanya.
BERMASALAH. UPAYA “PRIVATISASI” SEBAGIAN JALAN Rencananya di situ akan menjadi salahsatu pusat
perbelanjaan buku di Yogyakarta. Ya, UGM memang
KALIURANG OLEH “KAMPUS BIRU” INI JUGA DIGUGAT. tengah mengembangkan sayap-sayap ekonomi
sebagai lahan pendanaan tambahan. Namun untung
belum dapat diraih. UGM malah mencicipi kecaman
MENGAPA? dari berbagai pihak akibat keberadaan gedung yang
didirikan sejak 2005 silam.
Anggota DPRD Propinsi DI Yogyakarta Nazruddin,
saat ditemui di rumahnya mengatakan bahwa
pembangunan Gama Bookstore ini bermasalah
dalam konteks hukum. Mengingat pembangunannya
tidak memiliki Upaya Kelola Lingkungan(UKL) dan
Upaya Pengelola Lingkungan(UPL) yang merupakan
dokumentasi lingkungan sebagai standar ijin
mendirikan bangunan.
Selain itu, pendirian gedung tersebut melanggar
ketentuan Roi Jalan Propinsi. Dalam ketentuan
tersebut mengatur jarak antara Roi jalan dengan
bangunan minimal 17 meter.
Gama Book Store- Yang megah
namun bermasalah
WAHYU/TOEGOE
66 toegoe
66 toegoe :::: SUARA
SUARA RAKYAT
RAKYAT DALAM
DALAM WAHANA ::
LINGKUNGAN ::
WAHANA LINGKUNGAN
|| edisi
edisi 11 || Tahun
Tahun II || Juni
Juni 2008
2008 ||
Hal senada juga dilontarkan oleh Direktur LBH DI
Yogyakarta Muhammad Irsyad Thamrin. Dia menam-
bahkan salahsatu prasyarat mendirikan bangunan
yakni adanya Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Namun
Gama Book Store tak mengantongi ijin tersebut.
Pernyataan miring soal adanya pelanggaran
hukum dalam pendirian Gama Book Store juga datang
dari kalangan mahasiswa UGM. Ketua Badan
Eksekutif Mahasiswa UGM Budianto sepakat bahwa
salah satu permasalahan yang mendasar dalam
pembangunan Gama Book Store yakni ketidak-
beresan dari aspek hukum. “Hal ini sudah sangat jelas
lembaga (UGM, Red) melanggar aturan hukum,” tegas
Budianto.
Selain melanggar aturan hukum, pembangunan
tersebut berdampak buruk terhadap lingkungan
secara signifikan. Anggota Pusat Studi Lingkungan
Hidup UGM Bobi B. Setiawan, Ph.D mengatakan
kemacetan lalulintas akan timbul kedepannya. Hal ini
bertolakbelakang dengan upaya-upaya menjadikan
lingkungan kampus lebih baik. Baginya, UGM
seharusnya memperbanyak ruang terbuka, taman
DOK: WALHI JOGJA
SEBUAH GEROBAK PKL - Pembangunan Gama Book Store mengancam sumber perekonomian masyarakat PKL
WAHYU/TOEGOE
SAAT INI, MENCIPTAKAN SEBUAH SIANG itu panas mentari sangat menyengat. Sambil berjalan mengitari
kampong, lelaki setengah baya itu tetap bersemangat menceritakan
KAWASAN HUNIAN BERSAMA YANG keistimewaan kampungnya kepada para tamu. Ya, hari itu lelaki setengah
baya bernama Moh Jayuri yang tak lain adalah Kepala Dusun Jetak II
NYAMAN DAN SEHAT BUKANLAH
bersama masyarakat setempat kedatangan tamu. Para tamu tersebut
SOAL GAMPANG. NAMUN BERKAT adalah tim juri ujicoba lomba kampung hijau yang digelar Walhi
Yogyakarta bekerjasama dengan Bapedalda DIY.
KEBERSAMAAN, ASA ITU MULAI Dusun Jetak II yang berada di daerah Sleman, Kecamatan Godean,
Desa Sidokarto ini memang punya kelebihan soal pengelolaan
TERLIHAT DI DUSUN JETAK II. lingkungan yang bersih. Dalam menjaga lingkungannya agar tetap
nyaman masyarakat di daerah ini melakukan pengelolaan lahan dan
pengelolaan sampah. Dalam hal pengelolaan lahan penduduknya
melakukan penghijauan di lahan-lahan mereka maupun di halaman
rumahnya. Sedangkan dalam hal pengelolaan sampah, mereka
Setiap tahun Gunung Kidul selalu kekurangan air Katanya sungai kita adalah WC terpanjang di dunia
Dengar-dengar, biar pejabatnya kebanjiran bantuan! Masuk museum rekor dunia nih, ceritanya….
Tempat pengisian air isi ulang tak pernah sepi Dalam memperingati hari lingkungan, SBY menya-
pelanggan rankan agar kita menjaga lingkungan bersama-sama.
Sungai di Jogja juga tak pernah sepi; tak pernah sepi Kalau pihak asing boleh merusak ya, pak?
dari sampah!
Pendidikan soal lingkungan masih sering diabaikan
Di kampung Jetak, Sleman ada MCK komunal sekolah.
Bagus! Daripada Korupsi Komunal! Katanya, Diprioritaskan asalkan dana BOS ditambah!
Anak usia dini diikutkan dalam pengelolaan lingkungan Ada yang mengatakan bahwa bencana itu adalah takdir
Jangan dieksploitasi ya! Pertanyaannya, apakah “bencana korupsi” itu
takdir?jangan asal dong!
FKY sedang berlangsung di Yogyakarta
Jangan sampai jadi ajang pamer budaya londo! Hutan lindung dijadikan lokasi untuk pertambangan.
Artinya yang dilindungi adalah para penambangnya!
Kawasan Menoreh mengalami degradasi
Kalau klub sepak bola, pelatihnya bisa dipecat! Sungai kini tempat terbuka untuk sampah umum
Kalau di kolam renang? tempat buka-bukaan!
Sampah plastik bisa didaur ulang
Sumpah jabatan juga banyak yang daur ulang! Ada tiga sungai yang mengalir di Kota Yogyakarta.
Ketiga-tiganya dijuluki “sungai comberan”!
Yogyakarta mulai kebanjiran mall
Sekaligus banjir sampah! Bakteri E. coli mencemari air sumur
Lalu apa bedanya sumur dan closet WC?
Ketua Komisi 3 DPRD Kota Yogyakarta; kita hidup
diatas comberan Depkeu segera menghapus sebagian besar utang
Dicari! Pembuat energi alternatif dari air comberan! PDAM Sleman
“Utang pelayanan” kepada rakyat harus dilunaskan!
Dana untuk pengelolaan lingkungan masih minim
Dana untuk korupsi yang melimpah!
INDONESIA TERLETAK PADA TITIK TEMU TUBRUKAN TIGA LEMPENG TEKTONIK SALAH satu contoh bencana yang
BESAR, YAITU LEMPENG EURASIA, LEMPENG HINDIA-AUSTRALIA, DAN LEMPENG menimpa negeri kita yaitu bencana
PASIFIK. DI WILAYAH INDONESIA JUGA TERDAPAT BANYAK GUNUNG API (ADA gempa bumi yang terjadi pada
128 GUNUNG API AKTIF) YANG SEWAKTU-WAKTU DAPAT MELETUS DAN tanggal 27 mei 2006 silam pada
MENIMBULKAN BENCANA. SELAIN ITU, BANYAKNYA JALUR GEMPA DI WILAYAH pukul 05:53 WIB. di Daerah Istime-
INDONESIA MENYEBABKAN TINGGINYA INTENSITAS DAN FREKUENSI GEMPA BUMI wa yogyakarta dan Jawa Tengah.
YANG DAPATI DIIKUTI TSUNAMI. FAKTA LAIN ADALAH WILAYAH INDONESIA DILALUI Gempa tektonik tersebut ber-
OLEH GARIS KATULISTIWA DAN TERLETAK DI ANTARA BENUA ASIA DAN BENUA
kekuatan 5,9 skala richter dengan
AUSTRALIA SERTA DI ANTARA SAMUDRA PASIFIK DAN SAMUDRA HINDIA. LETAK pusat gempa 8.00 LS-110.31 BT
(37.2 km selatan Yogyakarta, keda-
INI MENYABABKAN INDONESIA MEMILIKI IKLIM TROPIS DENGAN MUSIM PENGHUJAN
laman 33 km).
DAN KEMARAU YANG TERKADANG MEMPUNYAI KONDISI EKSTRIM YANG BERAKIBAT
Adapun jumlah korban dalam
PADA TERJADINYA BANJIR ATAU KEKERINGAN HAMPIR SETIAP TAHUN. BAHKAN
bencana ini yaitu : Meninggal dunia
SERINGKALI TERKENA IMBAS ADANYA BADAI TROPIS.
MERAWAT MERAPI
SUPARLAN, S. SOS. I*
YOGYAKARTA DENGAN LUAS G UNUNG Merapi (3968 m dpl) merupakan gunung api yang memiliki
karakteristik unik dan spesifik, membentuk ekosistem khas tipe hutan
LAHAN 318.580 HA MEMILIKI
tropika basah dataran tinggi. Selain itu, kawasan Merapi juga merupakan
SATU KAWASAN PENYANGGA daerah tangkapan air dan sumber air serta suplai oksigen pada daerah
EKOLOGI ISTIMEWA YAITU GUNUNG tengah hinggal hilir untuk Yogyakarta dan Jawa Tengah.
MERAPI. GUNUNG INI TERKENAL Begitu krusial fungsi kawasan Merapi, sehingga penting dan wajib
untuk tetap menjaga eksistensinya. Hal ini guna menjamin ketersediaan
SEBAGAI GUNUNG TERAKTIF DI
kebutuhan air, udara, keragaman hayati dan ekosistemnya bagi
DUNIA. POSISINYA TERLETAK DI 2 masyarakat Contoh, sumber mata air di lereng selatan Merapi, Kali Krasak,
PROPINSI. JAWA TENGAH DAN Kletak, Candi, Umbul Wadhon, Umbul Mbebeng mampu mensuplai
YOGYAKARTA. SELAIN GUNUNG sumber air kepada masyarakat hulu hingga hilir.
Namun beberapa perubahan ekologi yang berdampak negatif terus
TERAKTIF, TIDAK ADA YANG
bermunculan. Tercatat, mata air dari tahun 1990-tahun hingga 2008 ini
MENYANGKAL KALAU GUNUNG menghilang secara drastis. Dari sekitar 30 sumber air yang ada di wilayah
MERAPI DENGAN LUAS SEKITAR Merapi, sekarang mungkin bisa di hitung dengan jari. Hal ini dikarenakan
6.410 HA TELAH MENJADI berbagai sebab.
Pertama, bencana alam meletusnya Gunung Merapi yang menim-
SUMBER-SUMBER KEHIDUPAN BAGI
bulkan kebakaran hutan dan turunnya lahar. Fenomena ini mengakibatkan
MASYARAKAT HULU HINGGA HILIR beberapa kawasan hutan resapan air maupun sumber air terganggu.
SEJAK JAMAN DAHULU. Seperti halnya yang terjadi pada tahun 2006 lalu, beberapa sumber air
merapi sempat tertutup lahar dan tidak bisa dialirkan kembali sebagai
sumber kehidupan masyarakat. Tak hanya itu, pipa jaringan distribusi air
untuk warga juga terputus. Bahaya ini masih akan terus berlangsung
kedepannya, mengingat Gunung Merapi memiliki siklus letusan dengan
jangka waktu yang pendek.
Kedua, Pembangunan insfrastruktur pariwisata yang tidak sesuai
dengan tata ruang wilayah. Misalnya, pembangunan sarana dan pra
sarana taman nasional yang dibangun di dalam kawasan wisata
Kaliurang, ketiga, penambangan pasir yang tidak terkontrol di berbagai