Professional Documents
Culture Documents
TUGAS AKHIR
Untuk memperoleh gelar Ahli Madia Manajemen Perkantoran
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Ary Setiyani
3354302501
JURUSAN EKONOMI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
YOGYAKARTA” ini telah disetujui oleh Pembimbing dan Ketua Jurusan untuk
Hari : Selasa
Pembimbing I
Mengetahui:
Ketua Jurusan Ekonomi
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
AKTIF PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I
Akhir Jurusan Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Kamis
Ketua Anggota I
Mengetahui :
Dekan,
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam tugas akhir ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik
sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat
dalam tugas akhir ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Ary Setiyani
NIM. 3354302501
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
Persembahan :
dukungannya.
¾ Untuk Almamaterku
v
PRAKATA
AKTIF PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I
penyusunan tugas akhir ini tidak akan terwujud. Oleh karena itu, perkenankanlah
2. Drs. Sunardi, M.M, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang.
Semarang.
6. Drs. Muhsin, M.Si, selaku Dosen Wali yang telah memberikan ilmu serta
pengrahan selama menempuh studi pada Program Studi Diplima III Jurusan
vi
7. Bapak, Ibu Dosen dan staf karyawan Jurusan Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial
8. Ir. R.P. Purnomo Willy B.S, selaku General Manager PT. PLN (Persero)
9. Karyawan dan karyawati PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I
10. Keluarga besarku yang ada di Jepara, Pati, Kudus, Semarang, Jakarta dan
Bengkulu terimakasih atas doa, dukungan, motivasi, dan bantuan baik moril
dan materil.
11. Keluarga bapak Toto di Pati terimakasih atas doa dan nasehatnya.
12. Sahabatku yang tak dapat ku sebut satu persatu, yang selalu menemani dan
mendukungku.
Akhirnya, penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca semoga ilmu yang diperoleh dengan membaca tugas akhir ini dapat
digunakan untuk memperbesar bakti kepada Bangsa dan Negara. Dan semoga
amal baik dari semua pihak mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah
Penulis
vii
SARI
Ary Setiyani. 2005. Penanganan Arsip Dinamis Aktif pada PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta. D3- Manajemen
Perkantoran. Jurusan Ekonomi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri
Semarang. 73 halaman.
viii
Hasil analissis menunjukkan bahwa penanganan arsip dinamis aktif
pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
menggunakan 2 (dua) tahapan yang perlu dilalui, yaitu : (1) Pedoman penanganan
surat dan (2) Mekanisme penyusunan surat baik surat masuk maupun surat keluar.
Selain itu juga harus sesuai dengan petunjuk pelaksanaan tatalaksana surat dan
kearsipan PT. PLN (Persero) yang berdasarkan keputusan Direksi PT. PLN
(Persero) nomor : 300.K/010/DIR/2004 tanggal 31 Desember 2004. Asas
penyimpanan surat menggunakan asas sentralisasi dan asas desentralisasi.
Kendala-kendala dalam menangani arsip yang dialami pada PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta adalah adanya faktor kebiasaan
petugas dalam menangani arsip yang tidak sesuai dengan petunjuk tatalaksana
surat dan kearsipan. Adanya penumpukan arsip, ruang tempat penyimpanan arsip
pada sub bidang administrasi umum dan fasilitas masih bercampur antara arsip
dinamis aktif dan inaktif serta digunakan untuk menyimpan peralatan yang
menunjang kearsipan dan juga peralatan lainnya. Peminjaman arsip pada PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta dilakukan dengan mencatat
pada buku bon pinjam arsip.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa untuk penanganan
arsip dinamis aktif, perusahaan harus sesuai dengan petunjuk pelaksanaan
tatalaksana surat dan kearsipan (TLSK) yang diterbitkan dan berdasarkan
keputusan Direksi PT. PLN (Persero) nomor : 300.K/010/DIR/2004 tanggal
31 Desember 2004. Penanganan arsip pada sub bidang administrasi umum dan
fasilitas menggunakan kode pokok masalah. Asas penyimpanan menggunakan
asas sentralisasi dan desentralisasi. Untuk mengatasi kendala PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta dengan mengadakan pelatihan
Sumber Daya Manusia tentang kearsipan. Untuk ruangan dilakuakan pemisahan
penyimpanan antara arsip dinamis aktif dan inaktif. Peminjaman arsip pada
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta yang hanya
dilakukan dengan buku bon pinjam arsip ini digunakan untuk memudahkan
pegawai dalam pinjam arsip.
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
rekaman dari kegiatan perusahaan itu sendiri, rekanan tersebut terdapat pada
pelayanan/informasi.
dihasilkan dari setiap kegiatan itulah yang perlu kita tata secara sistematis agar
Maulana, 1996:11).
Kearsipan yang teratur dan tertib tentu adalah alat informasi dan
1
2
kegiatannya.
pekerjaan bidang kearsipan hanya pekerjaan yang mudah dan remeh, sehingga
surat, harus dapat dilaksanakan dengan tertib dan terkendali. Karena arsip
berhasil dengan baik, maka kegiatan di suatu instansi akan berjalan dengan
lancar. Karena yang berperan dalam pengarsipan adalah arsip dinamis aktif.
kerja (unit pengelola) pada suatu organisasi atau instansi. Dengan kata lain
89).
dokumen yang dimaksud adalah naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh
perusahaan tersebut dalam bentuk dan corak apapun baik dalam keadaan
tersebut sebaiknya ditata sedemikian rupa sehingga dapat mudah dan cepat,
penataan dokumen yang diatur secara menyeluruh daur hidup mulai saat
1.2 Permasalahan
aktif. Untuk itu penulis perlu membuat suatu batasan pengertian yang akan
menghadapi kendala-kendala
Yogyakarta.
dicapai, demikian juga dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini.
Untuk itu tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan laporan ini adalah untuk
mengetahui penanganan arsip dinamis aktif pada PT. PLN (Persero) Distribusi
menghadapi kendala-kendala
arsip pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta.
jelas dalam penelitian ini penulis membuat batasan istilah sebagai berikut :
1. Penanganan
2. Arsip
pemerintah.
dinamis dan arsip statis. Arsip dinamis adalah arsip-arsip yang dipergunakan
administrasi. Dengan demikian arsip statis sudah tidak berada lagi di setiap
Indonesia.
Penyusutan Arsip.
Jadi penanganan arsip dinamis aktif menurut peneliti adalah suatu cara
proses penanganan arsip atau suatu cara penataan penyimpanan arsip yang
pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta.
7
1. Bagi penulis
yang tepat dan sesuai antara praktek dan teoritis yang diterima di bangku
yang akan menyusun laporan praktek kerja lapangan yang ada kaitannya
3. Bagi perusahaan
Bagian Pengantar
BAB I : Pendahuluan
sistematika penulisan.
BAB V : Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI
yang lain.
kegiatan pemerintah.
9
10
kehidupan kebangsaan.
adalah :
administrasi.
bentuk dan corak apapun baik dalam keadaan tunggal maupun kelompok
bentuk yang lain yang disimpan sebagai bahan informasi pada saat
diperlukan. Jadi warkat yang disimpan itu suatu ketika dikeluarkan dari
1. Arsip Dinamis
administrasi.
2. Arsip Statis
mengatakan bahwa fungsi arsip dari segi kegiatan yang dilakukan dalam
itu termasuk arsip aktif atau arsip inaktif. Ini dilakukan karena tempat
dengan arsip inaktif. Penyimpanan arsip secara teratur dan tepat dapat
membantu menemukan arsip itu kembali dengan mudah dan cepat apabila
dan informasi yang sudah sampai kepada era komputerisasi, maka arsip
masa kini dapat terekam pada kertas, kertas film, dan media komputer.
Karena itu sekarang terdapat dua jenis arsip ditinjau dari sudut hukum dan
adalah :
13
a. Arsip Otentik
Yaitu arsip yang diantaranya terdapat tanda tangan asli dengan tinta
(bukan fotokopi atau film) sebagai tanda keabsahan dari isi arsip
bersangkutan.
tinta.
Arsip ini berupa fotokopi, film, microfilm, keluaran (out put/ print
Arsip primer adalah arsip aslinya. Jadi, arsip ini bukan arsip tindasan,
Arsip sentral adalah arsip yang disimpan pada pusat arsip, atau arsip
Arsip Sentral disebut juga arsip umum, karena arsip ini merupakan
arsip unit disebut arsip khusus, karena hanya khusus terbatas pada
organisasi/instansi.
15
abadi, seperti arsip sejarah. Sedangkan arsip tidak abadi yakni arsip
desentralisasi.
pada satu unit tersendiri bagi suatu arsip yang terdapat pada organisasi
sendiri-sendiri. Dengan kata lain setiap ada surat baik surat masuk atau
surat keluar yang sudah selesai diproses akan disimpat di tempat tersendiri
yang disebut Sentral Arsip. Sistem pengelolaan arsip secara sentral ini
dimusnahkan.
16
b. Unit kerja yang memerlukan arsip akan memakan waktu lebih lama
masing-masing.
b. Keperluan akan arsip mudah terpenuhi, karena berada pada unit kerja
sendiri.
17
Pada dasarnya ada 2 (dua) jenis urutan, yaitu urutan abjad dan urutan
angka :
18
pokok dalam bidang kearsipan berupa penyimpanan arsip. Dalam hal ini
a. Sistem abjad
itu. Dengan sistem menurut urut-urutan abjad ini, sepucuk surat yang
c. Sistem geografis
d. Sistem nomor
Pada sistem ini nomor yang diberikan akan selamanya tetap sama dan
e. Sistem tanggal
tertera pada tiap arsip itu. Sistem ini dapat dipakai bagi arsip yang
surat tagihan.
penyimpanan arsip dan juga dalam penemuan kembali arsip yang akan
diperlukan.
b. Peminjam arsip dengan menggunakan surat atau nota dinas dan mengisi
d. Peminjam arsip sangat rahasia atau rahasia hanya dapat diberikan dalam
sampul tertutup.
pengelola arsip.
arsip
Sistem peminjaman arsip semacam ini dilakukan agar apabila ada arsip
yang dipinjam oleh salah satu pegawai hilang atau belum dikembalikan
Selain itu juga dapat mengetahuai apakah arsip tersebut dipinjam atau
tidak.
Arsip dinamis dibedakan menjadi dua yaitu arsip dinamis aktif dan
disimpan secara terpisah. Apapun jenis dan tipe suatu organisasinya, arsip
diperlukan jika disimpan dan ditata secara teratur. Arsip yang teratur dan
suatu alat informasi dan referensi dasar yang sistematik yang metodenya
prosedur penyimpanan surat masuk dan surat keluar adalah sama, meliputi
22
arsip dinamis aktif yaitu penyelesaian surat masuk dan surat keluar
Dapat
1 segera
dimusnahkan oleh
Pengolah karena
tidak memerlukan
pengolahan
Simpan
Gambar 1
23
Keterangan :
berikut :
isi disposisi.
Pengonsepan
surat
Diketik
Tata Surat
menyurat
Keterangan
Lembar Disposisi
1
1
1
Surat
1
Pertinggal
2 31 1
Kartu
kendali
Gambar 2
25
Keterangan :
konsepnya.
pertama disimpannya.
diantar sendiri.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
yaitu cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan atau mengetahui data-
data atau sumber-sumber secara lengkap dan tepat dalam pencapaian tujuan
penulisan.
Lokasi praktek kerja lapangan yang dilakukan oleh penulis pada PT. PLN
No.47 Semarang.
Obyek kajian penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi
arsip dinamis aktif pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan
adalah :
27
arsip dinamis aktif pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah
aktif pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I
Yogyakarta.
penulis dengan cara membaca buku dan literatur yang terkait dengan
dalam penyusunan tugas akhir ini dan untuk diperoleh suatu kesimpulan
maka data yag terkumpul akan dianalisis dengan analisis kualitatif dengan
dan uraian yang selanjutnya akan disusun secara sistematis dalam bentuk
laporan.
29
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Perusahaan listrik dan gas diambil alih oleh Indonesia dan dibentuk
Tahun 1950 Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi Jawatan Listrik
Tenaga.
dan Energi.
31
(Persero).
32
menjadi Persero.
1. Visi Perusahaan
2. Misi Perusahaan
kegiatan ekonomi.
1. Ruang Lingkup
berikut:
perusahaan.
2. Daerah Pelayanan
Yogyakarta.
34
(APJ) yang terdiri dari unit pelayanan, unit jaringan, dan unit
D.I.Yogyakarta.
dan pengawasannya.
suatu ketentuan yang terarah dan teratur dengan baik. (The Liang
Gie,1983:72)
sebagai berikut :
36
1. General Manajer
berlaku.
2. Bidang Perencanaan
sistim informasi.
3. Bidang Distribusi
Operasi Distribusi
39
sarana komunikasi.
4. Bidang Niaga
5. Bidang Keuangan
pegawai.
8. Audit Internal
distribusi.
sudah dilaksanakan.
kesejahteraan pegawai.
perusahaan tersebut ada. Akan tetapi pada waktu itu penataan arsip
masih ada arsip yang hilang. Namun setelah ada keputusan dari
Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta adalah asas sentralisasi dan asas
desentralisasi.
kearsipan.
Indonesia.
organisasi, unit kearsipan unit organisasi atau unit tata usaha pusat
surat dilakukan di unit pengolah, dalam hal ini pada unit bidang
Yogyakarta.
arsip kurang.
sedikit.
peralatan lainnya.
dibutuhkan.
Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta terdapat dua cara yaitu :
Pola penataan arsip media baru pada prinsipnya sama seperti yang
data.
48
administrasi umum dan fasilitas tidak sama dengan sub bidang lain.
dibanding dengan sub bidang lain missal sub bidang SDM dan
(satu) tahun bisa hanya 8 sampai 10 odner saja sedangkan pada sub
bisa hanya menyimpan 10 arsip dan juga bisa lebih tergantung tebal
tipisnya arsip itu sendiri itu pada sub bidang SDM dan Organisasi
arsip.
Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta tergantung bentuk arsip itu sendiri
missal arsip berharga sepetri sertifikat bisa disimpan sampai lebih dari
arsip.
4.2 Pembahasan
Desember 2004.
pengurusan surat dan kearsipan baik itu yang ada pada sub bidang
administrasi umum dan fasilitas maupun pada sub bidang yang lain
missal pada sub bidang SDM dan Organisasi yaitu sama. Namun yang
penyimpanan arsip.
pusat pengolahan surat dan arsip sehingga kalau ada surat masuk yang
menerima adalah bagian bidang ini setelah surat tersebut diterima dan
sesuai dengan bidang yang dituju. Begitu pula dengan surat keluar, surat
yang akan dikirim, dicatat pada sub bidang administrasi umum dan
51
fasilitas. Oleh karena itu bagian ini mempunyai salinan untuk surat
keluar tersebut.
surat masuk maupun surat keluar dalam bentuk angka. Kode-kode pokok
tersebut adalah :
0 = Manajemen
1 = Ketenagalistrikan
5 = Keuangan
6 = Logistik
Keterangan :
yaitu :
resepsionis atau pos Satpam dan langsung dikirim pada sub bidang
Surat masuk dicatat kedalam buku agenda. Selain dicatat secara manual,
juga dicatat pada file dalam komputer. Surat yang masuk dicatat dalam
disimpan dalam map odner yang berisi dalam satu pokok permasalahan.
Map odner yang berisi arsip ditata dalam satu lemari bentuk mobile file
a. Penerimaan
segera atau surat sangat segara. Biasanya untuk surat penting, segera
b. Pencatatan
Keterangan :
tersebut masuk dan diterima pada sub bidang administrasi umum dan
fasilitas.
b. Kolom perihal diisi sesuai dengan perihal atau masalah surat tersebut
c. Kolom asal surat diisi apakah dari area pelayanan dan jaringan PT.
PLN di daerah lain atau dari pihak ketiga selain dari kalangan PT. PLN
sendiri.
54
bersangkutan.
lain.
masih diproses pada sub bidang administrasi umum dan fasilitas. Karena
yang bersangkutan.
c. Penerusan
Surat yang sudah discan dan dicatat dalam buku agenda kemudian
Buku Ekspedisi
Keterangan :
d. Kolom nomor surat berisi nomor surat yang tertera pada surat tersebut.
e. Kolom masalah diisi perihal surat dan tanda terima berisi oleh paraf
d. Pengelolaan
Surat yang sudah diterima, dicatat lalu dikelola dan ditangani untuk
e. Penyimpanan
dan fasilitas disimpan sandiri pada bidang tersebut. Surat yang telah
buku agenda. Arsip tersebut disimpan pada map odner dan kemudian
meliputi surat yang mengatur dan tidak mengatur, baik yang mempunyai
a. Rancangan
tiap-tiap bidang.
b. Penetapan
tugasnya.
c. Pengetikan
d. Pengesahan
sub bidang administrasi umum dan fasilitas untuk diberi nomor surat dan
Semua surat keluar melalui satu pintu yaitu pada sub bidang
disahkan melalui bidang tersebut. Surat juga dicatat dalam buku agenda,
yaitu berupa nomor urut surat dan tujuan surat. Selain itu, surat dicatat
alamat yang dituju oleh sub bidang administrasi umum dan fasilitas.
yang bersangkutan.
58
e. Penyimpanan
dan fasilitas.
Hal ini dilakukan untuk membedakan antara arsip surat masuk dan
fasilitas.
59
arsip aktif dan inaktif. Hal ini dikarenakan PT. PLN (Persero)
metode yaitu :
1. Berdasarkan masalah
penataan arsip.
2. Berdasarkan alfanumerik
b. Tahapan penataan
1. Pengecekan
kebutuhan penyimpanan.
2. Penyediaan peralatan
3. Penyusunan berkas
Berdasarkan masalah
Berdasarkan numeric
Pola penataan arsip media baru pada prinsipnya sama seperti yang
1. Pengecekan
2. Penyusunan
3. Tempat Penyimpanan
cara tersebut dapat saling melengkapi apabila diantara salah satu tidak dapat
pencarian data.
mengalami kerusakan.
arsip dari satu klasifikasi instansi dan satu pokok permasalahan. Misalnya
odner. Odner yang berisi arsip ditata dengan posisi vertical pada rak. Pada
satu jalur memuat satu kelompok klarifikasi masalah yang terdiri atas
umum dan fasilitas berada pada lantai tiga. Ruangannya tidak begitu luas
tidak begitu luas tersebut dengan volume arsip yang begitu banyak membuat
tersebut.
dalam surat.
d. Arsip yang ditata di dalam map odner berdasarkan nomor urut pada surat
e. Kemudian map odner ditata dan dimasukkan ke dalam mobile file yang
fasilitas menggunakan bon pinjam arsip, tetapi arsip yang akan dipinjam
cukup untuk difotokopi jika bagian atau unit lain membutuhkan arsip, data
peminjaman akan dicatat pada bon pinjam sebagai bukti arsip yang
dipinjam.
65
Keterangan :
sesuai dengan teori yang ada. Namun sistem semacam ini digunakan oleh
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta karena untuk
tersebut selama ini dikelola sendiri oleh perusahaan sehingga kalau ada
pinjam.
66
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
menyimpulkan bahwa :
kantor lainnya.
Daya Manusia.
5.2 Saran
66
67
2. Penataan arsip perlu ditata dengan rapi dan teratur agar apabila
arsip baik arsip dinamis aktif maupun inaktif serta peralatan yang
Yogyakarta : Liberty.
(TLSK), Jakarta.